Pemakaian kalimat efektif dalam skripsi mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Lulusan tahun 2013 sebagai upaya pemartabatan bahasa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Erlinda, Devy Lio. 2015. Pemakaian Kalimat Efektif dalam Skripsi Mahasiswa
Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Lulusan Tahun 2013 sebagai Upaya Pemartabatan Bahasa. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini membahas penggunaan kalimat efektif dalam skripsi
mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
lulusan tahun 2013 dalam kaitannya dengan martabat bahasa. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud-wujud kebahasaan yang
menunjukkan penyimpangan prinsip-prinsip efektivitas kalimat dalam skripsi
mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
lulusan tahun 2013 dan mendeskripsikan upaya meminimalkan penyimpangan
wujud-wujud kebahasaan yang tidak efektif bagi pemartabatan bahasa Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data

penelitian ini adalah tujuh skripsi mahasiswa Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2013 dengan data berupa
kalimat-kalimat yang ada dalam skripsi-skripsi tersebut. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan metode baca catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri dan dibantu dengan alat tulis dan laptop.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya penyimpanganpenyimpangan prinsip kalimat efektif dalam beberapa skripsi mahasiswa Program
Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma lulusan tahun 2013. Penyimpanganpenyimpangan itu adalah (1) penyimpangan prinsip kesepadanan struktur meliputi
ketidakjelasan subjek, ketidakjelasan predikat, penyimpangan struktur kalimat,
dan penyimpangan penggunaan konjungsi; (2) penyimpangan prinsip kecermatan
meliputi penyusunan kalimat, bentuk baku, penggunaan ejaan, penggunaan diksi,
dan kekurangan kata atau frasa; (3) penyimpangan prinsip kehematan kata
meliputi pengulangan kata, penggunaan kata yang mempunyai kesamaan makna,
dan penyimpangan pada kata dan frasa; (4) penyimpangan prinsip kelogisan
makna; dan (5) penyimpangan prinsip keparalelan bentuk. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk meminimalisasi penyimpangan-penyimpangan tersebut
sebagai upaya pemartabatan bahasa adalah melalui kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia.

Kata kunci: martabat bahasa, kemampuan berbahasa, kalimat efektif, prinsipprinsip efektivitas kalimat.


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Erlinda, Devy Lio.2015. The use of Effective Sentence in the Thesis of the
Student of Management Department Sanata Dharma University
Yogyakarta Graduated in Year 2013 as the Value Mode of Language.
Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS,FKIP,USD
The research discusses the use of effective sentence in the thesis of the
student of Management department of Sanata Dharma University Yogyakarta
graduated year 2013 in the context of language value. The objects of the research
are describing the forms of language feature showing the deviation of effectivity
sentence principal in the thesis of the student of management department Sanata

Dharma University Yogyakarta graduated in year 2013 and describing the attempt
of minimalizing the deviation forms of uneffective language feature for the
language value.
Descriptive qualitative was chosen as the type of the research. The source
of the research data is seven thesises of management department student Sanata
Dharma University Yogyakarta graduated ear 2013 in the form of sentences used
in their thesis. the researcher used documentation method as a method of
collecting data. The data analyzing method is read-note method. The instrument
used in this research was the research itself helped with stationaries and notebook.
The conclusion of the research is there is several deviations of the
effective sentence principal in the thesis of management department student of
Sanata Dharma University Yogyakarta year 2013. Those deviations are the
principal deviation of the structural correspondence, the deviation of accurateness
deviation, the deviation of word thriftiness principal, the deviation of the logical
meaning, and the deviation of paralelism form. One of the efforts can be done to
minimalize the deviations as the value of language is through the learning of
Indonesian language.
Keyword: language value, language skill, effective sentence, effectivity sentence
principals.


ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF
DALAM SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
LULUSAN TAHUN 2013 SEBAGAI UPAYA PEMARTABATAN BAHASA
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Devy Lio Erlinda
101224049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF
DALAM SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

LULUSAN TAHUN 2013 SEBAGAI UPAYA PEMARTABATAN BAHASA
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:
Devy Lio Erlinda
101224049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

x
x
x
x
x
x
x

Allah SWT
Ibuku tersayang Ishartutik
Saudaraku Galuh Sesti Karina
Pacarku Aryo Bimo Wibisono dan keluarga
Teman – teman skripsi payung

Teman – teman PBSI 2010
Keluarga besar Clio apparel

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
Live is build
-Devy Lio Erlinda-

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 April 2015
Penulis

Devy Lio Erlinda

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Devy Lio Erlinda
Nomor Mahasiswa : 101224049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF
DALAM SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
LULUSAN TAHUN 2013 SEBAGAI UPAYA PEMARTABATAN BAHASA

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 20 April 2015
Yang menyatakan

( Devy Lio Erlinda )

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Erlinda, Devy Lio. 2015. Pemakaian Kalimat Efektif dalam Skripsi Mahasiswa
Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Lulusan Tahun 2013 sebagai Upaya Pemartabatan Bahasa. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini membahas penggunaan kalimat efektif dalam skripsi
mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
lulusan tahun 2013 dalam kaitannya dengan martabat bahasa. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud-wujud kebahasaan yang
menunjukkan penyimpangan prinsip-prinsip efektivitas kalimat dalam skripsi
mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
lulusan tahun 2013 dan mendeskripsikan upaya meminimalkan penyimpangan
wujud-wujud kebahasaan yang tidak efektif bagi pemartabatan bahasa Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data
penelitian ini adalah tujuh skripsi mahasiswa Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2013 dengan data berupa
kalimat-kalimat yang ada dalam skripsi-skripsi tersebut. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan metode baca catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri dan dibantu dengan alat tulis dan laptop.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya penyimpanganpenyimpangan prinsip kalimat efektif dalam beberapa skripsi mahasiswa Program
Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma lulusan tahun 2013. Penyimpanganpenyimpangan itu adalah (1) penyimpangan prinsip kesepadanan struktur meliputi
ketidakjelasan subjek, ketidakjelasan predikat, penyimpangan struktur kalimat,
dan penyimpangan penggunaan konjungsi; (2) penyimpangan prinsip kecermatan
meliputi penyusunan kalimat, bentuk baku, penggunaan ejaan, penggunaan diksi,
dan kekurangan kata atau frasa; (3) penyimpangan prinsip kehematan kata
meliputi pengulangan kata, penggunaan kata yang mempunyai kesamaan makna,
dan penyimpangan pada kata dan frasa; (4) penyimpangan prinsip kelogisan
makna; dan (5) penyimpangan prinsip keparalelan bentuk. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk meminimalisasi penyimpangan-penyimpangan tersebut
sebagai upaya pemartabatan bahasa adalah melalui kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia.

Kata kunci: martabat bahasa, kemampuan berbahasa, kalimat efektif, prinsipprinsip efektivitas kalimat.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Erlinda, Devy Lio.2015. The use of Effective Sentence in the Thesis of the
Student of Management Department Sanata Dharma University
Yogyakarta Graduated in Year 2013 as the Value Mode of Language.
Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS,FKIP,USD
The research discusses the use of effective sentence in the thesis of the
student of Management department of Sanata Dharma University Yogyakarta
graduated year 2013 in the context of language value. The objects of the research
are describing the forms of language feature showing the deviation of effectivity
sentence principal in the thesis of the student of management department Sanata
Dharma University Yogyakarta graduated in year 2013 and describing the attempt
of minimalizing the deviation forms of uneffective language feature for the
language value.
Descriptive qualitative was chosen as the type of the research. The source
of the research data is seven thesises of management department student Sanata
Dharma University Yogyakarta graduated ear 2013 in the form of sentences used
in their thesis. the researcher used documentation method as a method of
collecting data. The data analyzing method is read-note method. The instrument
used in this research was the research itself helped with stationaries and notebook.
The conclusion of the research is there is several deviations of the
effective sentence principal in the thesis of management department student of
Sanata Dharma University Yogyakarta year 2013. Those deviations are the
principal deviation of the structural correspondence, the deviation of accurateness
deviation, the deviation of word thriftiness principal, the deviation of the logical
meaning, and the deviation of paralelism form. One of the efforts can be done to
minimalize the deviations as the value of language is through the learning of
Indonesian language.
Keyword: language value, language skill, effective sentence, effectivity sentence
principals.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pemakaian
Kalimat Efektif dalam Skripsi Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Lulusan Tahun 2012/2013 sebagai Upaya
Pemartabatan Bahasa”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan
studi dalam kurikulum Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia dan selaku dosen pembimbing 1 yang telah banyak
memberikan petunjuk, pengarahan, dan saran yang sangat besar manfaatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku dosen pembimbing 2 yang telah
banyak memberikan pengarahan serta motivasi pada penulis, sehingga skripsi
ini dapat selesai.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku trianggulator yang telah membantu peneliti,
sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. Para dosen PBSI yang telah mendidik dan memberikan pengetahuan yang
berguna bagi penulis.
6. R. Marsidiq selaku sekretariat PBSI yang telah membantu kelancaran s e l a m a
perkuliahan.
7. Ibu Ishartutik yang telah memberikan dukungan, doa, dan bantuan baik secara
material maupun spiritual.
8. Kakakku Galuh Sesti Karina yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
9. Aryo Bimo Wibisono yang telah memberikan banyak dukungan dan motivasi,
serta perhatian.
10. Keluarga besar Clio Apparel.
11. Sahabat-sahabat tercinta dari PBSI Santi, Septi, Dinda, Yuni, Apri, Deni, Ade,
Agus, Vanio, Ardian, Etik, Sesil dan semua teman-teman PBSI angkatan
2010 terima kasih untuk semangat dan bantuannya.
12. Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Yogyakarta,

April 2015

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... vii
ABSTRAK................................................................................................................ viii
ABSTRACT................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5
1.5 Batasan Istilah ...................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 7
2.1 Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 7
2.2 Kajian Teori ......................................................................................................... 9
2.2.1 Ragam Bahasa .................................................................................................... 9
2.2.2 Ragam Bahasa Ilmiah ....................................................................................... 11
2.2.3 Kalimat ............................................................................................................. 14
2.2.4 Unsur-unsur Kalimat ........................................................................................ 15
2.2.5 Kalimat Efektif ................................................................................................. 18
2.2.6 Ciri-ciri Kalimat Efektif .................................................................................... 19
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.2.7 Martabat Bahasa ............................................................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 27
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................. 27
3.2 Subjek Penelitian ............................................................................................... 28
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 29
3.4 Instrumen Penelitian........................................................................................... 29
3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................................... 30
3.6 Sajian Analisis Data ........................................................................................... 31
3.7 Triangulasi ......................................................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................... 33
4.1 Deskripsi Data.................................................................................................... 33
4.1.1 Kesepadanan Struktur ........................................................................................ 34
4.1.1.1 Ketidakjelasan Subjek.................................................................................... 34
4.1.1.2 Ketidakjelasan Predikat.................................................................................. 34
4.1.1.3 Penyimpangan Struktur Kalimat .................................................................... 34
4.1.1.4 Penyimpangan Penggunaan Konjungsi........................................................... 35
4.1.2 Kecermatan ........................................................................................................ 35
4.1.3 Kehematan Kata ................................................................................................. 36
4.1.4 Kelogisan Makna ............................................................................................... 36
4.1.5 Keparalelan Bentuk ............................................................................................ 36
4.2 Hasil Analisis Data dan Pembahasan .................................................................. 37
4.2.1 Penyimpangan Wujud-wujud Kebahasaan .......................................................... 37
4.2.1.1 Kesepadanan Struktur .................................................................................... 37
4.2.1.1.1 Ketidakjelasan Subjek ................................................................................. 38
4.2.1.1.2 Ketidakjelasan Predikat............................................................................... 39
4.2.1.1.3 Penyimpangan Struktur Kalimat.................................................................. 40
4.2.1.1.4 Penyimpangan Penggunaan Konjungsi ........................................................ 41
4.2.1.2 Kecermatan.................................................................................................... 63
4.2.1.2.1 Diksi ........................................................................................................... 63
4.2.1.2.2 Penggunaan Bentuk Baku ........................................................................... 64
xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.2.1.2.3 Penulisan atau Ejaan ................................................................................... 66
4.2.1.2.4 Kesalahan Penyusunan Kalimat .................................................................. 67
4.2.1.2.5 Kekurangan Kata ........................................................................................ 68
4.2.1.3 Kehematan Kata ............................................................................................ 69
4.2.1.3.1 Pengulangan Kata ....................................................................................... 69
4.2.1.3.2 Penggunaan Kata yang Mempunyai Makna Sama ....................................... 70
4.2.1.3.3 Pemborosan Kata atau Frasa ....................................................................... 71
4.2.1.4 Kelogisan Makna ........................................................................................... 72
4.2.1.5 Keparalelan Bentuk........................................................................................ 73
4.2.2 Upaya Pemartabatan Bahasa............................................................................... 74
4.2.2.1 Upaya Minimalisasi Penyimpangan Prinsip Kesepadanan Struktur ................ 74
4.2.2.2 Upaya Minimalisasi Penyimpangan Prinsip Kecermatan ................................ 79
4.2.2.3 Upaya Minimalisasi Penyimpangan Prinsip Kehematan Kata ......................... 84
4.2.2.4 Upaya Minimalisasi Penyimpangan Prinsip Kelogisan ................................... 89
4.2.2.5 Upaya Minimalisasi Penyimpangan Prinsip Keparalelan Bentuk .................... 93
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 99
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 99
5.2 Saran ................................................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 102
LAMPIRAN ........................................................................................................... 105
Lampiran 1. Tabulasi ................................................................................................ 105
Lampiran 2. Triangulasi ............................................................................................ 158
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 214

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penyimpangan Penggunaan Konjungsi Korelatif ......................................... 105
Tabel 2. Penyimpangan Penggunaan Konjungsi Antarkalimat ................................... 109
Tabel 3. Penggunaan Konjungsi Ganda ..................................................................... 113
Tabel 4. Penyimpangan Penggunaan Konjungsi Intrakalimat .................................... 120
Tabel 5. Ketidakjelasan Subjek ................................................................................. 125
Tabel 6. Ketidakjelasan Predikat ............................................................................... 132
Tabel 7. Penyimpangan Struktur Kalimat .................................................................. 134
Tabel 8. Penyimpangan Penggunaan Diksi ................................................................ 135
Tabel 9. Penyimpangan Penyusunan Kalimat ............................................................ 137
Tabel 10. Data Kekurangan Kata atau Frasa ............................................................. 143
Tabel 11. Penyimpangan Penggunaan Bentuk Baku .................................................. 144
Tabel 12. Penyimpangan Penulisan atau Ejaan .......................................................... 146
Tabel 13. Pemborosan pada Kata atau Frasa.............................................................. 148
Tabel 14. Penyimpangan Pengulangan Kata .............................................................. 152
Tabel 15. Penyimpangan Penggunaan Kata yang Memiliki Makna Sama .................. 153
Tabel 16. Penyimpangan Penggunaan Bentuk Paralel ............................................... 156
Tabel 17. Data Kalimat yang Tidak Logis ................................................................. 157

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling penting di negara Republik
Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang
berbunyi: Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Pada Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV Pasal 36, dinyatakan bahwa
bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Dua momen penting keberadaan bahasa
Indonesia adalah Sumpah Pemuda dan Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu
fungsi bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan.
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sejak saat itu, Indonesia
diproklamasikan sebagai negara dan sejak itu pula bahasa Indonesia digunakan
sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan menggantikan bahasa Belanda.
Kemudian, dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 33, bahasa Indonesia
yang merupakan bahasa negara ditetapkan sebagai bahasa pengantar dalam
pendidikan nasional. Selain itu berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Pasal 10 Ayat 2, bahasa
Indonesia termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Mata kuliah bahasa Indonesia sebagai MPK menekankan keterampilan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional secara
baik dan benar untuk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan kebanggaan
terhadap bahasa Indonesia. Substansi kajian dipadukan ke dalam kegiatan
penggunaan bahasa Indonesia melalui keterampilan berbahasa, menyimak, berbicara,
dan menulis dengan keterampilan menulis akademik sebagai fokusnya (Rahayu,
2007:5).
Pembelajaran bahasa Indonesia di jenjang perguruan tinggi ini agar mahasiswa
mampu mengungkapkan pikiran gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam berbagai bentuk
karya ilmiah yang berkualitas, baik tulis maupun lisan, serta menggunakan kemahiran
dalam berbahasa Indonesia untuk mengembangkan diri sepanjang hayat.
Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta merupakan
pendidikan formal. Penyusunan karya ilmiah, baik skripsi maupun tugas akhir, adalah
salah satu persyaratan yang harus ditempuh mahasiswa untuk menyelesaikan studi
dan memperoleh gelar sarjana. Dalam penulisan karya ilmiah, kemampuan berbahasa
Indonesia sangat diperlukan oleh mahasiswa.
Pada kenyataannya, masih banyak mahasiswa yang belum mampu menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam penyusunan skripsi, masih banyak
mahasiswa membuat kalimat dengan tidak efektif. Menurut Widjono (2007:160),
kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat. Kesalahan-kesalahan penyusunan kalimat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

dalam skripsi menunjukkan bahwa bahasa Indonesia terkadang tidak digunakan
sesuai dengan kaidah yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia
masih dianggap kurang bermartabat.
Rahardi (2006:5) menyatakan yang dimaksud dengan martabat bahasa adalah
tinggi rendahnya derajat bahasa dilihat dari kacamata para pemakainya. Untuk bahasa
Indonesia, para pemakai bahasa itu bisa bermacam-macam. Setidaknya, dapat
dikelompokkan menjadi dua, yakni (1) anggota masyarakat bahasa Indonesia dan (2)
orang asing yang lazim berbicara dengan bahasa Indonesia. Jadi, martabat bahasa
Indonesia itu sesungguhnya menunjuk pada banyak sedikitnya penghargaan yang
diberikan kepada bahasa Indonesia oleh para penggunanya. Berdasarkan hal tersebut
penulis tertarik untuk mengembangkan penelitian dengan judul Pemakaian Kalimat
Efektif dalam Skripsi Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Lulusan Tahun 2013 sebagai Upaya Pemartabatan Bahasa.
Karena luasnya bahasan, peneliti hanya akan meneliti skripsi mahasiswa Program
Studi Manajemen di Universitas Sanata Dharma tahun 2013 melalui pemanfaatan
keefektifan kalimat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
(1) Wujud kebahasaan apa sajakah yang menunjukkan penyimpangan prinsip-prinsip
efektivitas kalimat dalam skripsi mahasiswa Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2013?
(2) Bagaimanakah upaya minimalisasi wujud kebahasaan yang tidak efektif bagi
pemartabatan bahasa?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada dua tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini. Kedua tujuan tersebut dirumuskan sebagai berikut.
(1) Mendeskripsikan wujud kebahasaan yang menunjukkan penyimpangan prinsipprinsip efektivitas kalimat dalam skripsi mahasiswa Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma lulusan tahun 2013.
(2) Mendeskripsikan upaya minimalisasi wujud kebahasaan yang tidak efektif bagi
permatabatan bahasa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian
ini adalah sebagai berikut.
(1) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan penulis
mengenai keefektifan kalimat serta kaitannya dengan pemartabatan bahasa.
(2) Bagi Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai pemartabatan bahasa
melalui pemanfaatan keefektifan kalimat pada skripsi mahasiswa.
(3) Bagi Program Studi Manajemen
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Program Studi
Manajemen mengenai pemartabatan bahasa melalui pemanfaatan keefektifan kalimat
pada skripsi mahasiswa.

1.5 Batasan Istilah
(1) Martabat Bahasa
Martabat bahasa adalah tinggi rendahnya derajat bahasa dilihat dari kacamata para
pemakainya (Rahardi:2006:5).
(2) Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang sekurangkurangnya memiliki subjek (S) dan predikat (P) (Rahayu, 2007: 78).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

(3) Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah entitas kebahasaan yang mampu menimbulkan kembali
gagasan atau ide yang ada dalam diri penulis, persis sama dengan ide atau
gagasan yang dimiliki pembacanya (Rahardi, 2009:93).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi (1) penelitian yang relevan dan (2) landasan teori. Penelitian
yang relevan berisi tinjauan-tinjauan terhadap topik-topik sejenis yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti lain. Sementara itu, landasan teori berisi teori-teori yang digunakan
sebagai landasan analisis dari penelitian ini. Berikut adalah pemaparan dari kedua hal
tersebut.
2.1 Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan dua penelitian yang memiliki kesamaan dengan judul
yang sedang diteliti oleh peneliti. Penelitian pertama dilakukan oleh Pujiastuti (2008)
yang berjudul Perbedaan Kemampuan Menyunting Karangan Argumentasi antara
Mahasiswa Laki-Laki dan Mahasiswa Perempuan Program Studi Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Angkatan 2004
(Tinjau dari keefektifan kalimat). Penelitian kedua dilakukan oleh Theresia Evi
Kusuma Dewi (2007) yang berjudul Kesalahan Kalimat pada Karangan Narasi
Siswa Kelas VI SD Negeri 1 dan 2 Patoman Tanggamus Lampung.
Penelitian pertama yang dilakukan oleh Pujiastuti (2008) yang berjudul
Perbedaan Kemampuan Menyunting Karangan Argumentasi Antara Mahasiswa
Laki-Laki dan Mahasiswa Perempuan Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Daerah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Angkatan 2004 (Tinjau dari

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

keefektifan kalimat) memiliki tiga permasalahan yang akan ingin dipecahkan, yaitu
pertama kemampuan menyunting karangan argumentasi mahasiswa laki-laki Program
Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah di Universitas Sanata Dharma
angkatan 2004 ditinjau dari keefektifan kalimat. Kedua, kemampuan menyunting
karangan argumentasi mahasiswa perempuan Program Studi Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia, dan Daerah di Universitas Sanata Dharma angkatan 2004. Ketiga,
perbedaan kemampuan menyunting karangan argumentasi mahasiswa laki–laki dan
perempuan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah di
Universitas Sanata Dharma angkatan 2004. Keempat, permasalahan yang diangkat
oleh Pujiastuti diperoleh hasil penelitian, yaitu perolehan skor mahasiwa laki-laki
dengan rata–rata 38,14 (kurang), perolehan mahasiswa perempuan dengan rata–rata
36,36 (kurang), dan adanya perbedaan kemampuan menyunting karangan
argumentasi mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan.
Penelitian kedua dilakukan oleh Theresia Evi Kusuma Dewi (2007) yang
berjudul Kesalahan Kalimat pada Karangan Narasi Siswa Kelas VI SD Negeri 1 dan
2 Patoman Tanggamus Lampung. Penelitian tersebut memiliki tiga rumusan masalah
yaitu, pertama jenis kesalahan kalimat, kedua kesalahan kalimat yang paling banyak
dilakukan, ketiga sebab kesalahan. Ketiga permasalahan yang diangkat oleh peneliti
diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, jenis kesalahan kalimat siswa
meliputi kesalahan subjek (108), kesalahan predikat (95), kesalahan subjek dan
predikat (9), kesalahan objek (39), kesalahan pelengkap (15), dan kesalahan
keterangan (76), jumlah kesalahan kalimat siswa ditemukan sebanyak 342 kesalahan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Kedua, kesalahan kalimat yang paling banyak dilakukan adalah jenis kesalahan unsur
subjek dengan jumlah 108 kesalahan. Rincian urutan kesalahan kalimat siswa: (1)
kesalahan subjek dengan jumlah 108 kesalahan, (2) kesalahan predikat berjumlah 95
kesalahan, (3) kesalahan keterangan berjumlah 76 kesalahan, (4) kesalahan objek
berjumlah 39 kesalahan, (5) kesalahan pelengkap berjumlah 15 kesalahan, (6)
kesalahan subjek dan predikat berjumlah 9 kesalahan.
Kedua penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yang berjudul Pemakaian Kalimat Efektif dalam Skripsi
Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Lulusan Tahun 2013 sebagai Upaya Pemartabatan Bahasa. Persamaannya terletak
pada objek penelitian, yaitu keefektifan kalimat dan kesalahan kalimat. Namun,
perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah ada, yaitu peneliti
menggunakan media tulis yang berupa skripsi, sedangkan penelitian sebelumnya
menggunakan karangan siswa dan implementasinya pada pembelajaran. Peneliti
berharap hal itu dapat memperluas pengetahuan dan penelitian pemartabatan bahasa
dengan pemanfaatan keefektifan kalimat.
2.2 Kajian Teori
2.2.1

Ragam Bahasa
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam berbagai

keperluan tentunya tidak sama, tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Keanekaragaman bahasa itulah yang dinamakan ragam bahasa. Ragam bahasa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

sebenarnya berarti sebagai variasi pemakaian bahasa yang muncul karena adanya
perbedaan dalam hal sarana, situasi, dan bidang pemakaian (Mustakim, 1994:18).
Hampir serupa dengan Mustakim, ragam bahasa menurut Kridalaksana (dalam
Nasucha, dkk, 2009:12) adalah variasi bahasa yang didasarkan pada pemakaiannya
yang dibedakan menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ragam bahasa
adalah variasi dalam pemakaian bahasa yang muncul karena adanya situasi dan fungsi
yang memungkinkan kevariasian tersebut.
Ragam bahasa yang muncul ini dapat dikelompokkan atau dibagi sebagai
fungsinya untuk kebutuhan komunikasi pemakainya. Mustakim (1994:18) membagi
ragam

bahasa

berdasarkan

sarana

pemakaiannya

dan

tingkat

keresmian

pemakaiannya. Berdasarkan sarana pemakaiannya, ragam bahasa dibedakan menjadi
dua, yaitu ragam bahasa lisan dan tulis. Berdasarkan tingkat keresmian
pemakaiannya, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam bahasa resmi/formal dan
ragam bahasa tidak resmi/informal. Sementara itu, Chaer (2011:3) membagi ragam
bahasa menjadi tujuh, yaitu ragam bahasa idiolek, ragam bahasa dialek, ragam bahasa
sosiolek, ragam bahasa fungsiolek, ragam bahasa baku, ragam bahasa nonbaku, dan
ragam bahasa lisan.
Berbeda dengan kedua pendapat sebelumnya, Rahardi (2009:14-19) membagi
ragam bahasa berdasarkan waktu, media, dan pesan komunikasinya. Berdasarkan
waktunya, ragam bahasa dibagi menjadi ragam bahasa kuno, ragam bahasa modern,
dan ragam bahasa kontemporer. Berdasarkan medianya, ragam bahasa dibagi menjadi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Selanjutnya, berdasarkan pesan
komunikasinya, ragam bahasa dibagi menjadi ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa
sastra, ragam bahasa pidato, dan ragam bahasa berita.
Rahayu

(2007:22)

membagi

ragam

bahasa

berdasarkan

pandangan

penuturnya, jenis pemakaian, dan bahasa ilmiah. Berdasarkan pandangan penuturnya,
ragam bahasa dibagi menjadi ragam bahasa daerah/logat, ragam bahasa pendidikan,
dan ragam bahasa sikap penutur. Berdasarkan jenis pemakaiannya, ragam bahasa
dibagi menjadi ragam bahasa sudut pandang bidang atau pembicaraan, ragam bahasa
menurut sarananya, dan ragam bahasa yang melalui gangguan pencampuran.
Sementara itu, ragam bahasa ilmiah dilihat berdasarkan tujuan dan konteksnya.
2.2.2

Ragam Bahasa Ilmiah
Mahasiswa disadarkan bahwa dalam dunia pendidikan akademik/ilmiah,

ragam bahasa Indonesia yang digunakan adalah ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa
ilmiah dapat diartikan sebagai bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah
untuk memaparkan fakta, konsep, dan teori (Rahayu, 2007:24-25). Sementara itu,
menurut Chaer (2011:3), ragam bahasa ilmiah adalah ragam bahasa yang digunakan
untuk melaporkan atau mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan
dalam suatu penelitian ilmiah. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ragam bahasa ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam
kegiatan yang bersifat ilmiah untuk melaporkan atau mengkomunikasikan hasil
kegiatan tersebut, dan memaparkan fakta, konsep, serta teori.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan ragam
bahasa lainnya. Ciri-ciri ini didasarkan pada bahasa yang digunakan, baik dalam hal
struktur kalimat, pemilihan kata, maupun penulisannya. Berikut ini akan dijabarkan
mengenai ciri-ciri ragam bahasa ilmiah menurut beberapa ahli. Chaer (2011:4)
mengemukakan beberapa ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu (1) bahasa yang digunakan
harus bersifat lugas dan tidak berbelit-belit. (2) Kalimat-kalimat yang digunakan
harus sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku. (3) Kalimat yang digunakan
haruslah kalimat yang efektif. (4) Selain menggunakan kosakata baku, pemilihan
diksi yang tepat dan sesuai kaidah harus diperhatikan. (5) Kalimat-kalimatnya tidak
bersifat ambigu atau tafsir ganda. (6) Tidak menggunakan bahasa yang memiliki
makna kias. (7) Bahasa yang digunakan harus bernalar, sehingga dapat diterima oleh
akal sehat. (8) Penggunaan bahasa harus menerapkan kaidah-kaidah ejaan yang
berlaku.
Rahardi (2009:19) juga mengemukakan beberapa ciri ragam bahasa ilmiah,
yaitu (1) kalimat yang digunakan harus memiliki struktur dan makna yang jelas. (2)
Bahasa yang digunakan harus bersifat jelas dan lugas, serta tidak bertele-tele. (3)
Pemilihan kata yang akan digunakan harus benar-benar cermat. (4) Kalimat yang
digunakan haruslah menggunakan kalimat yang efektif. (5) Dalam penulisan ragam
bahasa ilmiah, harus diperhatikan ejaan-ejaan sesuai dengan kaidah yang berlaku. (6)
Bahasa yang digunakan harus jelas dan tidak bersifat subjektif.
Hampir serupa dengan kedua pendapat sebelumnya, ciri-ciri ragam bahasa
menurut Widjono (2008:26-27), yaitu (1) struktur kalimat harus jelas dan lugas. (2)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Bahasa yang digunakan harus bersifat formal dan mengacu pada standar konvensi
naskah. (3) Bahasa yang digunakan harus bersifat singkat, berisi analisis dan
pembuktian, serta menyajikan konsep secara lengkap. (4) Bahasa ilmiah harus
menggunakan bentuk kata yang baku dan ejaan yang tepat. (5) Ragam bahasa ilmiah
harus cermat dan konsisten menggunakan penalaran. (6) Ragam bahasa ilmiah
biasanya menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalm bidang ilmu tertentu.
(7) Ragam bahasa ilmiah harus bersifat objektif.
Rahayu (2007:24-25) mengemukakan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu (1)
bahasa yang digunakan harus bersifat cendekia, lugas, dan jelas. (2) Bahasa yang
digunakan tidak boleh bersifat fragmentaris atau belum selesai. (3) Bahasa ilmiah
bertolak pada gagasan, bukan pada penulis. (4) Kalimat yang digunakan umumnya
merupakan kalimat pasif. (5) Ragam bahasa ilmiah bersifat formal dan objektif yang
ditandai oleh pilihan kata yang formal dan tepat, struktur kalimat yang lengkap, dan
tidak ada unsur bahasa yang mubazir. (6) Bahasa yang digunakan harus bersifat
konsisten yang terlihat pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, dan istilah yang
sesuai dengan kaidah.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
ciri-ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu (1) bahasa yang digunakan bersifat lugas dan
tidak berbelit-belit. (2) Struktur kalimat yang digunakan harus lengkap dan memiliki
makna yang jelas, serta sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku. (3) Kalimat
yang digunakan dalam ragam bahasa ilmiah haruslah kalimat yang efektif. (4) Ragam
bahasa ilmiah harus menggunakan kosakata baku dengan memperhatikan diksi yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

tepat. (5) Penggunaan unsur bahasa sesuai dengan kaidah penulisan dan ejaan yang
berlaku. (6) Bahasa yang digunakan harus bernalar dan dapat diterima oleh akal
sehat. (7) Ragam bahasa ilmiah harus bersifat formal dan objektif.

2.2.3 Kalimat
Berdasarkan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah tersebut, hampir semua ahli
berpendapat sama mengenai penggunaan kalimat dalam ragam bahasa ilmiah. Dalam
ragam bahasa ilmiah, kalimat yang digunakan harus sesuai dengan kaidah tata bahasa
dan tidak ambigu, memiliki struktur kalimat yang jelas, dan kalimat yang digunakan
harus disusun secara efektif. Penggunaan kalimat yang tepat ini dapat membantu
penyampaian maksud, seperti yang dipikirkan oleh penulis.
Kalimat memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Chaer
(2009:44) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari
konstituen dasar, yang umumnya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila
diperlukan, dan disertai intonasi final. Serupa dengan Chaer, menurut Ramlan
(2001:21-23), yang menentukkan satuan kalimat bukan jumlah kata yang menjadi
unsurnya, melainkan intonasinya. Setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda
panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. Intinya, kalimat adalah satuan
gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir naik atau
turun.
Berbeda dengan Chaer dan Ramlan, menurut Mustakim (1994:65), kalimat
adalah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, atau pikiran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

yang relatif lengkap. Oleh karena itu, unsur subjek dan predikat harus ada dalam
sebuah kalimat. Sementara itu, Rahayu (2007:78-79) mengatakan bahwa kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang sekurang-kurangnya
memiliki subjek (S) dan predikat (P). Berdasarkan berbagai macam definisi mengenai
kalimat, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari
minimal adanya unsur subjek dan predikat yang disertai nada akhir naik atau turun
(intonasi final).
2.2.4 Unsur-unsur Kalimat
Sebuah kalimat membutuhkan beberapa unsur untuk membentuknya menjadi
kalimat yang utuh dan lengkap. Memang, berdasarkan definisi mengenai kalimat
yang telah dipaparkan sebelumnya, kalimat harus mengandung unsur pokok yang
terdiri dari unsur subjek dan predikat. Namun, selain kedua unsur pokok tersebut, ada
unsur lain yang bersifat tidak wajib yang dapat digunakan untuk membentuk kalimat.
Unsur-unsur tersebut adalah objek, keterangan, dan pelengkap. Berikut ini akan
dipaparkan satu per satu unsur-unsur pembentuk kalimat yang dirujuk dari teori
Rahardi (2010:77-86) dan teori Wijayanti (2011:34-36).
1. Subjek
Subjek adalah hal yang menjadi dasar tuturan atau pembicaraan. Oleh karena
itu, subjek menjadi salah satu unsur pokok pembentuk kalimat. Dalam sebuah
kalimat, subjek tidak selalu terletak di depan predikat. Terutama dalam kalimat pasif,
subjek dapat terletak di belakang predikat. Untuk mengidentifikasi subjek sebuah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

kalimat, ada beberapa cara yang dapat digunakan. Pertama,

16

subjek umumnya

berbentuk nomina atau frasa nominal atau dapat dinominalkan (termasuk
pronominal). Kedua, subjek merupakan jawaban dari pertanyaan apa/siapa + yang +
predikat. Ketiga, subjek sebuah kalimat dapat ditemukan dari ciri kepastiannya.
Bentuk-bentuk kebahasaan

yang belum pasti, harus dibuat pasti dengan

menambahkan kata ini, itu, atau tersebut.
2. Predikat
Predikat merupakan bagian yang menjelaskan subjek. Oleh karena itu,
kehadiran unsur predikat dalam sebuah kalimat sangat penting. Hal ini karena
predikat menjelaskan hal yang terjadi pada subjek. Untuk mengidentifikasi predikat
sebuah kalimat, ada beberapa cara yang dapat digunakan. Pertama, predikat biasanya
berupa verba, frasa verbal, adjektiva, frasa adjektival, frasa numeral, frasa
preposisional, dan frasa nominal. Kedua, predikat merupakan jawaban dari
pertanyaan mengapa/bagaimana + subjek. Ketiga, untuk menentukan sebuah
predikat, kita dapat menegasikannya. Predikat yang berupa kata kerja dan kata sifat
dapat dinegasikan menggunakan kata tidak, sedangkan jika predikatnya berupa
nomina atau kata benda dapat dinegasikan dengan kata bukan.
3. Objek
Objek merupakan unsur kalimat yang melengkapi predikat kata kerja aktif
transitif sebagai hasil yang dikenai perbuatan. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi sebuah objek. Pertama, objek hadir dalam sebuah
kalimat jika predikat kalimat itu merupakan predikat kata kerja aktif transitif. Kedua,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

objek selalu terletak di belakang predikat. Dalam hal ini objek tidak pernah
mendahului atau berada di depan predikat. Ketiga, objek dapat menempati posisi
subjek jika kalimat itu dipasifkan. Keempat, objek tidak dapat diawali kata depan
atau preposisi. Kelima, objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal.
4. Pelengkap
Pelengkap tidak sama dengan objek. Perbedaan ini terletak bahwa pelengkap
tidak dapat menempati posisi subjek jika kalimat itu dipasifkan. Untuk
mengidentifikasi pelengkap, ada beberapa ciri dari pelengkap. Pertama, pelengkap
biasanya berfungsi untuk melengkapi predikat kata kerja intransitif dan selalu terletak
di belakang kata kerja. Kedua, pelengkap tidak dapat diawali oleh preposisi atau kata
depan. Ketiga, kata kerja yang mendahului pelengkap merupakan kata kerja yang
berawalan ber-, ter-, ke-an, ber-an, ber-kan, dan bentuk merupakan serta menjadi.
Keempat, pelengkap juga biasanya berkategori nomina atau frasa nominal.
5. Keterangan
Keterangan merupakan bagian kalimat yang menerangka