EKSISTENSI THARIQAT NAQSYABANDIAH BESILAM.

(1)

Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

HAPRI WANNAZEMI

NIM : 309 321 012

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

ABSTRAK

Hapri Wannazemi. NIM 309321012. Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah Metode deskriptif kualitatif. Dengan tehnik pengumpulan data melalui wawancara. Untuk menganalisis data maka dilakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan sumber – sumber baik primer maupun sekunder, selanjutnya memilah – milah data agar dapat lebih mudah dipahami dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Selanjutnya melakukan kritik sumber dari data yang peneliti dapatkan Kemudian menyusun hasil – hasil data penelitian yang berupa data primer dan sekunder yang telah diseleksi menjadi pola yang teratur dan sistematika.Dengan menghubungkan data primer dan sekunder. Lalu melakukan interpretasi (menyusun hasil-hasil penelitian berdasarkan fakta) sebagai tahapan terakhir adalah menganalisis dan menyajikan Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam.

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil adalah Perkampungan Besilam dahulunya adalah tanah milik Sultan Langkat. Lalu Sultan Langkat berhubungan baik dengan Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi. Sultan Langkat memberikan wakaf tanah tersebut untuk Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi sebagai tempat untuk mengembangkan ajaran Thariqat Naqsyabandiah.

Sejarah Thariqat Naqsyabandiah sendiri di Besilam dimulai ketika Sultan Langkat mengundang Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi untuk datang ke Langkat untuk mengajarkan agama di Langkat. Lambat laun perkembangan Thariqat Naqsyabandiah Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi semakin masyhur terdengar ke berbagai daerah.

Kesimpulannya sampai sekarang kemasyhuran Besilam sebagai bumi Thariqat Naqsyabandiah masih tetap terjaga dibuktikan dengan kegiatan seperti suluk, konsultasi para jamaah tentang berbagai problema dalam kehidupan, berziarah ke makam Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi sebagai pembawa ajaran Thariqat Naqsyabandi ke Langkat dan haul setiap tahunnya ramai banyak orang berkunjung ke Besilam.

Haul merupakan puncak kepadatan orang mengunjungi Besilam. Oleh sebab itu eksistensi Besilam mampu memberikan warna tersendiri dengan beragam kegiatan yang dilakukan.


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah dari-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa guna menyelesaikan perkuliahan sehingga dapat menyandang gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan. Dan guna untuk memenuhi syarat tersebut, penulis membuat sebuah skripsi yang berjudul “Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, penggunaan tata bahasa, dan dalam penyajiannya. Hal ini disebabkan karena penulis masih dalam tahap belajar. Maka dengan ini penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Selain itu, penulis juga menyadari, banyak rekan-rekan yang telah banyak memberi bantuan, dorongan, motivasi, serta semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan segala masalah yang dihadapi dari awal melakukan penelitian sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sampai akhirnya selesai menjadi sebuah skripsi.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para stafnya.

2. Bapak Dr. Restu, M.Si selaku Dekan FIS beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.

4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Sejarah dan selaku Dosen Pembimbing Akademik, sekaligus juga sebagai penguji dan pembanding yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal masuk perkuliahan sampai penulis menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra.Syarifah M.Pd ,selaku sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberi masukan, pengarahan dan bimbingan terhadap penulisan skripsi ini


(4)

6. Seluruh Dosen-dosen dan Staf administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang telah kalian berikan kepada penulis, selaku mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah.

7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku sebagai Dosen Penguji Ahli dan Pembanding yang banyak memberi masukan dan saran kepada penulis.

8. Ayahanda Sobirin S.Pd dan Ibunda Syaiah Hasanah Terima kasih, karena selalu memberikan semangat, dukungan, motivasi, dan selalu mendoakan penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi dan akhirnya menyandang gelar sarjana. Semoga senantiasa Ayahanda dan Ibunda dalam lindungan dan limpahan berkah Allah SWT, selalu diberi kemudahan rezeki, kesehatan dan umur yang berkah. Tiada kata yang mampu penulis ucapkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda selain ucapan syukur karena telah terlahir ke dunia ini.

9. Terima kasih buat semua keluarga besar Alm.Atok Amirsyam dan Alm.Mba Wakiran, karena selalu memberi dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.

10.Kepada Seluruh Narasumber dari Thariqat Naqsyabandiah Besilam yang telah memberikan Bantuannya, kepada Penulis dalam menyusun Skripsi ini.

11.Terima kasih buat teman-teman seperjuangan kelas Ekstensi Stambuk 2009. Terima kasih atas segala pengalaman yang telah kita alami bersama-sama selama kita menjalani perkuliahan dan semua pengalaman yang kita alami takkan pernah terlupakan. Sukses buat kita semua.

12.Terima kasih buat teman-teman PPL, Kebersamaan serta suka dan duka yang kita alami selama Tiga bulan di SMA Negeri I Gebang, takkan pernah terlupakan. Sukses buat kita semua.

13.Terima kasih buat seluruh BALADEWA di seluruh dunia. Terima kasih buat Dewa 19 selaku Band yang memotivasi penulis melalui lagu-lagunya yang melegenda, yang telah banyak berbagi pengalaman dan banyak memberi masukan serta motivasi

Medan, 2013

Hapri Wannazemi


(5)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah ..………. 4

1.3 Rumusan Masalah ..………. 4

1.4 Tujuan Penelitian ..………. 5

1.5 Manfaat Penelitian ..………. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Konseptual ……….... 6

2.1.1 Thariqat Naqsyabandiah ..………. 6

2.1.2 Sejarah Besilam ……….... 7

2.1.3 Perkembangan Thariqat Naqsyabandiah Besilam ……… 10

2.1.4 Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam……….………. 14

2.2 Kerangka Berpikir .……… 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ……… 21

3.2 Lokasi Penelitian ……….. 21

3.3 Informan Penelitian ……….. 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……….. 22

3.5 Instrumen Penelitian ………... 23

3.6 Teknik Analisis Data ……….... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ………. 25

4.2 Sejarah Berdirinya Thariqat Naqsyabandiah ... 27

di Wilayah Besilam 4.2.1 Tuan Guru Besilam ... 30

4.2.1.1 Masa Tuan Guru Tradisional... 30

4.2.1.1.1 Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi... 30

4.2.1.1.2 Syekh Haji Yahya Afandi ( Tuan Guru II ) ... 32

4.2.1.1.3 Syekh Haji Abdul Manaf ( Tuan Guru III ) ………. 33


(6)

4.2.1.1.5 Syekh Haji Muhammad Daud ( Tuan Guru V ) ... 34

4.2.1.1.6 Syekh Haji Faqih Yazid ( Faqih Tambah) ... 35

( Tuan Guru VI ) 4.2.1.2 Masa Tuan Guru Modern... 36

4.2.1.2.1 Syekh Haji Muim Al Wahhab ( Tuan Guru VII )... 36

4.2.1.2.2 Syekh Madayan Al Wahhab ( Tuan Guru VIII )... 38

4.2.1.2.3 Syekh Faqih Saufi Al Bakri Al Wahhab ... 39

( Tuan Guru IX ) 4.2.1.2.4 Syekh Anas Mudawwar ( Tuan Guru X ) ... . 40

4.2.1.2.5 Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani ( Tuan Guru XI )... 41

4.3 Perkembangan Thariqat Naqsyabandiah ... 43

di wilayah Besilam 4.4 Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam ………. 46

4.4.1 Suluk... 55

4.4.2 Ziarah kubur ke Besilam... 59

4.4.3 Konsultasi dan pengobatan ke Besilam... 60

4.4.4 Haul ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 63

5.2 Saran... 64 LAMPIRAN

PETA


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.

Thariqat adalah jalan menuju Allah dengan mengamalkan ilmu

Tauhid ,fiqih dan tasawuf.Naqsyabandiah berasal dari dua suku kata yaitu

naqsy dan band .Naqsy artinya ukiran atau gambar yang dicap pada

sebatang lilin atau benda lainnya dan band artinya bendera besar ,jadi

naqsyabandiah artinya ukiran atau gambar yang tertempel di suatu

benda,melekat,tiada terpisah lagi seperti pada bendera besar.Thariqat

Naqsyabandiah Besilam adalah suatu cara atau jalan pendakian untuk

mencapai suatu tujuan melalui ibadah.

Pada masa permulaan islam hanya terdapat dua macam thariqat

yaitu thariqat nabawiah dan thariqat salafiah.Sesudah abad ke 2 H thariqat

salafiah mulai berkembang secara kurang murni.Ketidakmurniannya itu

antara lain disebabkan pengaruh filsafat dan alam pikran manusia

sehingga pengamalannya telah bercampur aduk dengan filsafat.

Gerakan thariqat baru menonjol dalam dunia islam pada abad ke

XII M sebagai lanjutan dari kegiatan sufi terdahulu.Kenyataan ini dapat

ditandai dengan setiap silsilah thariqat selalu dihubungkan dengan nama

pendirinya dan tokoh – tokoh sufi lainnya.Setiap thariqat mempunyai Syekh atau Mursyid mengajar murid –muridnya di asrama latihan rohani


(8)

2

yang dinamakan rumah suluk atau ribah. Thariqat Naqsyabandiah ini

sangat berkembang di beberapa wilayah Indonesia seperti di wilayah

NAD, Sumatera Utara, Riau,Sulawesi Selatan,Sumatera Selatan ,Sumatera

Barat , dan lainnya. Kemudian ajaran Thariqat ini diajarkan di Langkat

atas undangan dari Sultan Langkat kepada Syekh Abdul Wahab Rokan Al

Khalidi Naqsyabandi.Ia adalah murid dari Syekh Sulaiman Zuhdi dan

belajar kepadanya selama 6 tahun di Mekah.

Syekh Abdul Wahab diberikan sebidang tanah oleh Sultan Langkat

di tempat yang kita kenal sekarang sebagai besilam untuk mengajarkan

ilmu agama pada masyarakat Langkat. Ajaran Thariqat ini sangat menarik

perhatian penduduk .Dengan demikian dakwah dan pengaruh Thariqat

makin meluas baik di kalangan masyarakat biasa maupun bangsawan atau

penguasa .Hal ini menyebabkan jamaah Thariqat memiliki banyak ragam

latar belakang kehidupan .Dengan demikian ajaran Thariqat ini turut pula

mempengaruhi perkembangan wilayah Langkat khususnya Besilam .

Di wilayah Besilam pendirian mesjid dan tempat suluk dikaitkan

dengan perluasan ajaran Thariqat Naqsyabandiah dan pembangunan

wilayah perkampungan untuk menunjang aktivitas jamaah dan sarana

untuk kepentingan umum.Thariqat Naqsyabandiah Besilam digunakan

untuk kegiatan syiar Islam ,pendidikan dan kegiatan yang bersifat sosial

.Thariqat Naqsyabandiah Besilam adalah salah satu wadah yang sangat


(9)

3

Besilam sendiri merupakan perkampungan di Kabupaten

Langkat,dengan mayoritas penduduk beragama islam dimana sebelum

dibukanya kegiatan suluk Thariqat Naqsyabandiah di daerah itu belum ada

kegiatan aktivitas keagamaan, karena masih berupa kebun milik Sultan

Langkat .Sebagai bukti keberadaan Thariqat Naqsyabandiah di Besilam ini

dibuktikan dengan kehadiran tempat suluk di tengah masyarakat yang

merupakan gambaran perkembangan Thariqat Naqsyabandiah di wilayah

ini.

Ajaran Thariqat Naqsyabandiah yang ada di Besilam tidak

bertentangan dengan ajaran islam pada umumnya oleh sebab itu

kesesuaian dengan ajaran islam ini tidak menyebabkan adanya

penyimpangan akidah.Karena tidak adanya penyimpangan dari ajaran

islam menyebabkan banyak masyarakat yang sangat antusias dalam

mengikuti ajaran Thariqat Naqsyabandiah tersebut.Visi dan misi Syekh

Hasyim dalam memimpin Thariqat Naqsyabandiah menyebabkan lulusan

Thariqat menjadi ulama .Lulusan dari Thariqat Naqsyabandiah ini pun

mengembangkan ajaran islam sesuai dengan akidah.

Merujuk pada deskripsi latar belakang di atas ,penulis tertarik

untuk membuat suatu penelitian yang lebih mendalam mengenai

Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam .


(10)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat sentralnya fungsi dan peran Thariqat Naqsyabandiah

Besilam maka diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Thariqat Nabawiah dan Salafiah.

2. Perkembangan Thariqat Naqsyabandiah ada di beberapa wilayah

Indonesia.

3. Sejarah Thariqat Naqsyabandiah Besilam.

4. Thariqat Naqsyabandiah Besilam adalah salah satu wadah yang sangat

penting dan strategis dalam membangun kualitas dan kuantitas umat

5. Ajaran Thariqat Naqsyabandiah tidak bertentangan dengan akidah agama

islam

1.3Rumusan Masalah

Secara khusus permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Thariqat Naqsyabandiah di Besilam ?

2. Bagaimana perkembangan Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam ?


(11)

5

1.4Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Thariqat Naqsyabandiah di wilayah

Besilam.

2. Untuk mengetahui perkembangan Thariqat Naqsyabandiah di wilayah

Besilam.

3. Untuk mengetahui eksistensi Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam.

1.5Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian yang

diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut :

1. Menambah wawasan dan pengalaman berharga mengenai sejarah Thariqat

Naqsyabandiah di wilayah Besilam serta eksistensi keberadaannya sampai

sekarang.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih

mendalam.

3. Untuk memberikan sumbangan pustaka pada perpustakaan Universitas


(12)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran sangat penting pada akhir penelitian, karena

kedua hal tersebut mempengaruhi kondisi penelitian. Kesimpulan memuat hal-hal

apa saja yang menjadi kata akhir dalam penelitian ini, sedangkan saran merupakan

kumpulan masukan maupun kritikan terhadap fokus penulisan yang dapat

membangun dan memperbaiki fokus penulisan sejenis di kemudian hari.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan pada

pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah masih terjaga sampai pada saat sekarang

ini.

2. Eksistensi Besilam dibuktikan dengan banyak orang yang datang untuk

konsultasi menentukan hari pernikahan,mohon doa selamat dan lainnya.

3. Ziarah kubur merupakan salah satu niat kedatangan pengunjung ke Besilam.

4. Suluk merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah Swt

5. Haul Tuan Guru merupakan puncak kepadatan pengunjung ke Besilam.

6. Thariqat Naqsyabandiah Besilam banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk


(13)

64

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini maka peneliti akan menuliskan saran yang

diharapkan dapat menunjang bagi penulisan tentang Thariqat Naqsyabandiah

Besilam untuk kedepannya. Adapun saran yang saya tulis adalah :

1. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat menjaga eksistensi Thariqat

Naqsyabandiah Besilam.

2. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat mengembangkan serta

mempertahankan sejarah Besilam.

3. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat membuat banyak referensi bagi

masyarakat di luar Besilam yang ingin mengetahui tentang masyarakat


(14)

Daftar Pustaka

Alya, Qonita. Kamus Bahasa Indonesia untuk pendidikan dasar dilengkap

gambar – gambar menarik . Bandung : Penerbit PT Indah Jaya Adi Pratama, 2009 .

Arifin AKA,Zainal.Langkat dalam sejarah dan perjuangan kemerdekaan.Medan:Penerbit Mitra Medan.2012

Halim, Andreas. Kamus Lengkap Praktis 500 Juta Inggris – Indonesia . Surabaya: Penerbit Fajar Mulya , 2000

Perret, Daniel. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia ) , 2010

Ricklefs, M.C.. Sejarah Indonesia Modern 1200 – 2008 . Jakarta : Serambi , 2008 Said,A.Fuad Hakikat Tarikat Naqsyabandiah . Jakarta : Penerbit Pustaka Al

Husna Baru , 2005

Said,A.Fuad. Sejarah Syekh Abdul Wahab Tuan Guru Babussalam . Medan : Pustaka Babussalam , 1976

Said,A. Fuad. Syekh Abdul Wahab Tuan Guru Babussalam . Medan : Pustaka Babussalam , 1983

Saifulloh Al Aziz S. , Moh. Risalah Memahami Ilmu Tashawwuf . Surabaya : Penerbit Terbit Terang , 1998

Santoso & Priyanto, Ananda & S. . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit Kartika , 1995

Siddiq,Moh. Mengenal Ajaran Tarekat dalam Aliran Tassawuf : Jalan Pendekatan Diri terhadap Allah Swt. Surabaya : Putra Pelajar , 2001

Simanjuntak,B.A..Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan : Orientasi Nilai Budaya .Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 2010

Sinar, T.L. .Sari Sejarah Serdang 2. Jakarta : Depdikbud proyek penerbitan buku sastra Indonesia dan daerah, 1986

Sjamsuddin , Helius. Metodologi Sejarah .Yogyakarta : Ombak , 2007

Soejono,R.P..Sejarah Nasional Indonesia I Jaman Prasejarah di Indonesia .Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1975


(15)

Soekmono,R.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1.Yogyakarta: Kanisius , 1973

Soekmono, R. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3 . Yogyakarta : Kanisius , 1973

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta , 2008

Wiharyanto,A.Kardiyat. Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2005


(1)

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat sentralnya fungsi dan peran Thariqat Naqsyabandiah Besilam maka diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Thariqat Nabawiah dan Salafiah.

2. Perkembangan Thariqat Naqsyabandiah ada di beberapa wilayah

Indonesia.

3. Sejarah Thariqat Naqsyabandiah Besilam.

4. Thariqat Naqsyabandiah Besilam adalah salah satu wadah yang sangat penting dan strategis dalam membangun kualitas dan kuantitas umat 5. Ajaran Thariqat Naqsyabandiah tidak bertentangan dengan akidah agama

islam

1.3Rumusan Masalah

Secara khusus permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Thariqat Naqsyabandiah di Besilam ?

2. Bagaimana perkembangan Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam ?


(2)

5

1.4Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam.

2. Untuk mengetahui perkembangan Thariqat Naqsyabandiah di wilayah

Besilam.

3. Untuk mengetahui eksistensi Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam.

1.5Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian yang diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut :

1. Menambah wawasan dan pengalaman berharga mengenai sejarah Thariqat

Naqsyabandiah di wilayah Besilam serta eksistensi keberadaannya sampai sekarang.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih mendalam.

3. Untuk memberikan sumbangan pustaka pada perpustakaan Universitas Negeri Medan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran sangat penting pada akhir penelitian, karena kedua hal tersebut mempengaruhi kondisi penelitian. Kesimpulan memuat hal-hal apa saja yang menjadi kata akhir dalam penelitian ini, sedangkan saran merupakan kumpulan masukan maupun kritikan terhadap fokus penulisan yang dapat membangun dan memperbaiki fokus penulisan sejenis di kemudian hari.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan pada pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah masih terjaga sampai pada saat sekarang ini.

2. Eksistensi Besilam dibuktikan dengan banyak orang yang datang untuk konsultasi menentukan hari pernikahan,mohon doa selamat dan lainnya. 3. Ziarah kubur merupakan salah satu niat kedatangan pengunjung ke Besilam.

4. Suluk merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah Swt

5. Haul Tuan Guru merupakan puncak kepadatan pengunjung ke Besilam.

6. Thariqat Naqsyabandiah Besilam banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk belajar dan mengembangkan ilmu itu di tempat lain.


(4)

64

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini maka peneliti akan menuliskan saran yang diharapkan dapat menunjang bagi penulisan tentang Thariqat Naqsyabandiah Besilam untuk kedepannya. Adapun saran yang saya tulis adalah :

1. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat menjaga eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam.

2. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat mengembangkan serta

mempertahankan sejarah Besilam.

3. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat membuat banyak referensi bagi masyarakat di luar Besilam yang ingin mengetahui tentang masyarakat Besilam.


(5)

Pratama, 2009 .

Arifin AKA,Zainal.Langkat dalam sejarah dan perjuangan

kemerdekaan.Medan:Penerbit Mitra Medan.2012

Halim, Andreas. Kamus Lengkap Praktis 500 Juta Inggris – Indonesia . Surabaya: Penerbit Fajar Mulya , 2000

Perret, Daniel. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia ) , 2010

Ricklefs, M.C.. Sejarah Indonesia Modern 1200 – 2008 . Jakarta : Serambi , 2008 Said,A.Fuad Hakikat Tarikat Naqsyabandiah . Jakarta : Penerbit Pustaka Al

Husna Baru , 2005

Said,A.Fuad. Sejarah Syekh Abdul Wahab Tuan Guru Babussalam . Medan : Pustaka Babussalam , 1976

Said,A. Fuad. Syekh Abdul Wahab Tuan Guru Babussalam . Medan : Pustaka Babussalam , 1983

Saifulloh Al Aziz S. , Moh. Risalah Memahami Ilmu Tashawwuf . Surabaya : Penerbit Terbit Terang , 1998

Santoso & Priyanto, Ananda & S. . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit Kartika , 1995

Siddiq,Moh. Mengenal Ajaran Tarekat dalam Aliran Tassawuf : Jalan Pendekatan Diri terhadap Allah Swt. Surabaya : Putra Pelajar , 2001

Simanjuntak,B.A..Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan : Orientasi Nilai Budaya .Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 2010

Sinar, T.L. .Sari Sejarah Serdang 2. Jakarta : Depdikbud proyek penerbitan buku sastra Indonesia dan daerah, 1986

Sjamsuddin , Helius. Metodologi Sejarah .Yogyakarta : Ombak , 2007

Soejono,R.P..Sejarah Nasional Indonesia I Jaman Prasejarah di Indonesia .Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1975


(6)

Soekmono,R.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1.Yogyakarta: Kanisius , 1973

Soekmono, R. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3 . Yogyakarta : Kanisius , 1973

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta , 2008

Wiharyanto,A.Kardiyat. Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2005