PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB.

(1)

Windy Rolesya, 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Musik

Oleh

WINDY ROLESYA 1006453

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Windy Rolesya, 2014

Oleh Windy Rolesya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Windy Rolesya 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

Windy Rolesya, 2014

PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB

WINDY ROLESYA 1006453

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 19730326200031003

Pembimbing II

Dody M. Kholid, S.Pd., M.Sn. NIP. 197406012001121003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 19730326200031003


(4)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pelatihan Drum Pada Anak Usia 7 Sampai 12 Tahun di Sekolah Musik Cimahi Drum Lab” ini memiliki tujuan untuk dapat mengetahui materi, tahapan, dan metode pelatihan drum yang diberikan kepada siswa usia 7 sampai 12 tahun. Alasan dilakukannya penelitian ini dikarenakan adanya dominasi siswa usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, sehingga hasil penelitian dapat dijelaskan secara lebih rinci. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga orang pelatih dan 12 orang siswa pelatihan drum di Cimahi Drum Lab yang berusia 7 sampai 12 tahun. Siswa yang dijadikan sampel diambil berdasarkan usia, setiap dua orang siswa mewakili satu kelompok usia. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Dari hasil pengolahan dan analisis data, ditemukan adanya materi yang diberikan kepada siswa usia 7 sampai 12 tahun adalah berdasarkan buku ajar untuk tingkat basic dan intermadiate. Tahapan dan metode pelatihan yang digunakan pelatih sesuai dengan prinsip umum pelatihan dan karakteristik anak usia 7 sampai 12 tahun.

ABSTRACT

The research entitled “Drum Training to the Children around 7 To 12 Years Old in Cimahi Drum Lab Music School” is aimed at finding the subject, the step and the method of drum training which given to the student around 7 to 12 years old. The reason of this research is because the domination of student in 7 to 12 years old at Cimahi Drum Lab Music School. This research has used descriptive qualitative method. Three trainers and 12 students around 7 to 12 years old had been taken as the object of the research at Cimahi Drum Lab. The students who became the sample of the research are taken based on their age, every two of the student represent one of the age classification. Observation, interview, documentation, and library research are the techniques chosen in collecting the data. The results of the research shows that the subjects that given to the student around 7 to 12 years old are based on material book for basic and intermediate. The step and the training method that used for the training is based on basic principle and characteristic of the training for student around 7 to 12 years old.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR NOTASI ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pelatihan ... 8

B. Metode Pelatihan ... 11

C. Alat Musik Drum ... 12

D. Karakteristik Anak Usia 7 sampai 12 Tahun ... 24

E. Psikologi Musikal Pada Anak Usia 7 sampai 12 Tahun ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Metode dan Desain Penelitian ... 29

1. Metode Penelitian ... 29

2. Desain Penelitian ... 30

B. Subjek Penelitian ... 31

C. Definisi Operasional ... 36


(6)

E. Prosedur Penelitian ... 38

1. Tahap Persiapan ... 38

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 40

3. Tahap Penyusunan Laporan ... 40

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 40

1. Teknik Pengumpulan Data ... 40

2. Teknik Analisis Data... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Pemilihan Materi Bahan Ajar dan Tahapan Pelatihan ... 45

a. Pada Anak Usia 7 Tahun... 46

b. Pada Anak Usia 8 Tahun... 51

c. Pada Anak Usia 9 Tahun... 57

d. Pada Anak Usia 10 Tahun... 62

e. Pada Anak Usia 11 Tahun... 70

f. Pada Anak Usia 12 Tahun... 73

2. Metode Pelatihan Drum pada Anak Usia 7 sampai 12 Tahun ... 79

B. Pembahasan ... 85

1. Materi Ajar ... 85

2. Tahapan Pelatihan Drum... 86

3. Metode Pelatihan Drum ... 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 91

A. Simpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 95 RIWAYAT HIDUP


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan menggunakan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori (Instruksi Presiden No. 15 tahun 1974).

Pelatihan selalu dihubungkan dengan pendidikan karena secara konsepsional pelatihan tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan. Terdapat banyak macam pelatihan yang disesuaikan dengan bidangnya. Pelatihan dalam bidang seni khususnya dalam seni musik di antaranya pelatihan vokal, pelatihan piano, pelatihan gitar dan masih banyak lagi. Salah satu pelatihan seni musik yang akan diteliti adalah pelatihan drum.

Dalam melakukan kegiatan pelatihan, diperlukan berbagai hal untuk melaksanakannya, di antaranya adalah tempat serta penyelenggara kegiatan pelatihan tersebut. Salah satu contoh adalah pelatihan dalam bidang musik, yang telah banyak terdapat di berbagai daerah. Banyaknya sekolah musik di suatu daerah bisa berimbas pada kualitas dan kuantitas daerah tersebut, hal ini disebabkan dengan berdirinya sekolah tersebut bisa membantu untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat serta bakat seseorang dalam bermain musik. Sekolah yang menyediakan berbagai macam pelatihan musik, menjadi salah satu pilihan untuk seseorang mengembangkan minat dan bakatnya dalam bermain musik baik satu alat musik atau pun lebih. Sekolah musik yang menyelenggarakan berbagai macam pelatihan instrumen musik tersebut di antaranya “Purwacaraka Music School”, “Elfa Music School”,

“Yamaha Music School” dan lain-lain. Pelatihan musik yang dimaksud antara lain pelatihan piano, pelatihan vokal, pelatihan gitar dan pelatihan drum. Namun tidak jarang juga ditemukan sekolah musik yang terfokus hanya pada pelatihan satu alat musik saja, di antaranya sekolah musik yang terfokus pada


(8)

alat musik drum yaitu “Gilang Ramadhan Lab School”, “Jakarta Drum School” dan “Cimahi Drum Lab” serta beberapa contoh sekolah musik yang hanya fokus pada satu instrumen musik lainnya.

Drum merupakan salah satu alat musik yang berperan penting dalam sebuah combo atau band. Drum memiliki peran untuk menentukan tempo sebuah karya musik. Saat ini drum sudah sangat berperan dalam industri musik khususnya di Indonesia. Lebih dari 90% lagu ataupun karya musik yang beredar di pasaran baik melalui televisi, radio bahkan internet sama-sama menggunakan drum sebagai salah satu alat musik pengiring.

Drum adalah salah satu alat musik membranophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau kulit yang bergetar apabila dipukul, getaran tersebut memerlukan resonator (rongga yang terbuat dari kayu dan logam). Drum terdiri dari bermacam-macam bagian yang digabungkan menjadi satu kesatuan, masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Seperangkat alat musik drum pada umumnya terdiri dari snare, tom, floor tom, bass drum, hi-hat, ride cymbal dan crash cymbal. Masih banyak lagi alat tambahan yang bisa menjadi bagian dari satu set drum, hal itu tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan seorang pemain drum itu sendiri.

Alat musik drum diminati oleh semua kelompok usia, baik dari usia kanak-kanak sampai lanjut usia. Jelly Tobing dan Ikmal Tobing adalah dua contoh drummer yang berasal dari dua kelompok usia yang berbeda. Minat yang cukup besar terhadap alat musik drum salah satunya dapat terlihat dari bertambahnya jumlah pendaftar di salah satu sekolah musik yang terfokus pelatihan drum yaitu Cimahi Drum Lab. Menurut data hasil observasi pada tanggal 19 Maret 2014 jumlah pendaftar di sekolah musik Cimahi Drum Lab setiap tahunnya yaitu pada tahun 2011 hanya 17 pendaftar, tahun 2012 ada 30 pendaftar kemudian pada tahun 2013 ada 33 pendaftar. Minat yang cukup besar terhadap alat musik drum juga perlu difasilitasi dengan program dan materi pelatihan yang baik dari sekolah musik yang bersangkutan. Salah satu sekolah musik yang memiliki program dan materi pelatihan drum yang dapat memfasilitasi minat seseorang dalam bermain drum adalah Cimahi Drum Lab.


(9)

Cimahi Drum Lab merupakan sekolah musik yang terfokus pada pelatihan drum yang dibuka untuk umum dari berbagai usia dan terbuka bagi laki-laki maupun perempuan. Sekolah musik yang didirikan sejak November 2011 ini memiliki beberapa program kelas yaitu Full Class Program dan Private Style. Full Class Program ini terdiri dari tiga tingkat yaitu basic, intermediate dan advanced. Sedangkan program kelas Private Style menyediakan beberapa style di antaranya jazz, latin, gospel, rock, metal dan blasting.

Pelatihan drum di sekolah musik Cimahi Drum Lab disesuaikan dengan kelas yang dipilih oleh siswa. Untuk Full Class Program pelatihan drum dilakukan dengan teori dan praktek. Siswa mendapatkan materi teori yang kemudian dilanjutkan dengan materi praktek. Begitu pula dengan instrumen evaluasi yang diberikan juga dalam dua bentuk yaitu teori dan praktek. Lain halnya untuk kelas Private Style pelatihan dan instrumen evaluasinya dengan praktek. Proses pelatihan drum dilakukan selama 1x40 menit dalam satu minggu, sehingga siswa dituntut untuk memiliki waktu latihan sendiri di luar waktu belajar di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Ujian dilaksanakan enam bulan sekali yaitu pada bulan April dan Oktober setiap tahunnya.

Banyak prestasi yang sudah didapat oleh siswa-siswa dari Cimahi Drum Lab. Di antaranya menjuarai tiga kategori yaitu kategori SD, SMP dan SMA pada Be Dare Production Drum Competition, Pivot Production. Selain kompetisi drum yang diselenggarakan secara lokal yaitu hanya di daerah kota Bandung dan sekitarnya, Cimahi Drum Lab juga berhasil melahirkan siswa yang dapat berkompetisi di tingkat nasional yaitu pada Yamaha Drum Competition bahkan sampai babak semi final. Salah satu siswa di sekolah musik Cimahi Drum Lab juga pernah menjadi salah satu pengisi acara di acara drum bergengsi yaitu Bandung Drums Day.

Selain adanya proses pelatihan dan evaluasi yang dilakukan di sekolah musik Cimahi Drum Lab, Cimahi Drum Lab juga mempunyai satu konser yang rutin diadakan setahun sekali. Konser ini diberi nama School of Rock. Didalam konser ini setiap siswa diberikan hak untuk menampilkan kemampuan mereka bermain drum, selain itu konser ini diisi juga oleh klinik drum dari drummer


(10)

drummer ternama. Hasil dari konser yang rutin diadakan setahun sekali ini adalah siswa dilatih untuk dapat menjadi performer yaitu menjadi solois drum dan mampu bermain drum dengan format band.

Saat ini Cimahi Drum Lab sudah memiliki siswa sebanyak 40 orang yang didominasi oleh anak berusia 7 sampai 12 tahun dengan jumlah 23 orang dan 14 orang siswa berusia 12 tahun ke atas. Cimahi Drum Lab memiliki tiga orang pelatih yang menjadi pengajar di program kelas yang berbeda-beda dan dua staf pegawai.

Menurut hasil wawancara dengan Indra Gunawan selaku pelatih dan pemilik Cimahi Drum Lab yang dilakukan peneliti pada tanggal 29 September 2013, peneliti menemukan adanya proses pelatihan drum menggunakan metode yang beragam yang diberikan oleh pelatih kepada siswa-siswa di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Beragamnya metode dalam proses pelatihan oleh setiap siswa disesuaikan dengan program kelas yang diambil. Dalam hal ini siswa usia 7 sampai 12 tahun yang mendominasi di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Usia 7 sampai 12 tahun saat ini termasuk pada program kelas Full Class Program dan sedang menempuh tingkat basic maupun intermadiate.

Siswa usia 7 sampai 12 tahun yang mendominasi di sekolah musik Cimahi Drum Lab membuat peneliti tertarik untuk mengetahui karakteristik anak usia 7 sampai 12 tahun. Masa kanak-kanak usia 7 sampai 12 tahun merupakan masa dimana anak menunjukkan peningkatan kemampuan untuk melakukan refleksi secara verbal tentang emosi dan memiliki pemahaman yang lebih kompleks tentang hubungan emosi dengan situasi tertentu. Hal tersebut diuraikan dalam buku Perkembangan Anak yang ditulis oleh Santrock (2007, hlm 17).

Adanya dominasi siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab dan kemampuan untuk melakukan refleksi secara verbal khususnya dalam proses pelatihan drum peneliti merasa perlu melakukan penelitian dalam proses pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Penelitian tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemilihan materi ajar pelatihan dan apa keistimewaan metode pelatihan yang digunakan dalam pelatihan drum tersebut, serta tahapan


(11)

pelatihan di sekolah musik Cimahi Drum Lab yang berdampak terhadap bertambahnya minat siswa dalam bermain drum khususnya anak berusia 7 sampai 12 tahun.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Untuk lebih fokus dalam penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan dalam masalah dengan tujuan untuk tidak melebarnya tema penelitian yang dilakukan, sekaligus berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Identifikasi masalah yang dibuat adalah sebagai berikut:

1. Adanya dominasi jumlah siswa kelompok usia tertentu yaitu pelatihan drum di sekolah musik Cimahi Drum Lab didominasi oleh siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun.

2. Adanya metode pelatihan drum yang diberikan oleh pelatih secara berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa yang lainnya.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan penelitian ini adalah “Bagaimana proses pelatihan drum usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab?”.

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pemilihan materi pelatihan drum pada siswa usia 7 sampai 12

tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab ?

2. Bagaimana tahapan pelatihan drum bagi siswa usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab ?

3. Metode apa yang digunakan oleh pelatih dalam proses pelatihan drum siswa usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah tentang proses


(12)

pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab.

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang diuraikan di atas, maka tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui alasan dan tujuan pemilihan materi ajar yang diberikan kepada siswa usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab. 2. Untuk memperoleh gambaran tentang tahapan pelatihan drum bagi siswa

usia 7 sampai 12 tahun di Cimahi Drum Lab.

3. Untuk mengetahui metode yang digunakan pelatih dalam proses pelatihan

drum siswa usia 7 sampai 12 tahun di Cimahi Drum Lab.

E. Manfaat Penelitian

Setelah memperoleh hasil yang diupayakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengharapkan hasil tersebut dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengembangan proses pelatihan khususnya pengembangan metode pelatihan drum, agar dapat ditindaklanjuti pada penelitian yang lebih spesifik dan adanya dokumentasi analitis yang dapat dijadikan sumbangan untuk khasanah perpustakaan di Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI.

b. Bagi Pelatih, sebagai bahan masukan pelatihan drum khususnya bagi anak

usia 7 sampai 12 tahun. Hal tersebut diharapkan dapat membantu tercapainya proses pelatihan drum dengan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tingkatan umur.

c. Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan tentang semua hal yang berkenaan dengan proses pelatihan drum serta pengelolaan sekolah musik, khususnya pelatihan drum untuk siswa usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab.

d. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran proses pelatihan musik yang diselenggarakan oleh sekolah


(13)

musik. Diharapkan pula hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi masyarakat yang ingin membuat sekolah musik khususnya yang terfokus pada pelatihan drum.

e. Bagi Sekolah Musik Cimahi Drum Lab, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan agar materi pelatihan, tahapan pelatihan dan metode pelatihan drum di Cimahi Drum Lab lebih baik.


(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan alat bantu bagi seorang peneliti yang berguna untuk mendapatkan hasil dan memecahkan permasalahan dari objek yang diteliti. Pemilihan metode yang tepat turut menentukan keberhasilan dalam suatu penelitian, karena dalam metode penelitian tahapan-tahapan pelaksanaan serta arah dan tujuan penelitian dapat terlihat dengan jelas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk dapat menggambarkan proses pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Agar dapat menggambarkan proses pelatihan drum tersebut, peneliti memilih pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitan. Penelitian kualitatif mengkaji setiap peristiwa sosial yang terjadi secara alami pada situasi pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (dalam Nurjanah, 2009, hlm. 35), bahwa:

Penelitian Kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung situasi pendidikan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagaimana adanya (alami) tanpa dilakukan perubahan dan intervensi oleh peneliti yang merupakan objek bagi penelitian kualitatif. Peristiwa yang terjadi pada situasi pendidikan terutama peristiwa sosial dalam arti, interaksi manusia seperti interaksi siswa pelatih, pelatih-pelatih, siswa-siswa, siswa-lingkungan, merupakan kajian utama penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini lingkungan alamiah yang digunakan sebagai sumber data adalah sekolah musik Cimahi Drum Lab. Situasi pendidikan yang dimaksud adalah proses pelatihan drum yang dilakukan di sekolah musik Cimahi Drum Lab termasuk juga pemilihan materi ajar yang diberikan kepada siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun. Adapun tahapan pelatihan, metode yang digunakan pelatih saat pelatihan drum merupakan peristiwa sosial atau interaksi manusia yang dalam hal ini adalah interaksi antara pelatih dan siswa


(15)

pelatihan drum yang berusia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian kualitatif lebih diorientasikan pada fokus masalah, bukan pengujian hipotesis. Berikut desain penelitian yang akan dilakukan:

Konseptual dan Teoritis Penelitian

Menarik Kesimpulan

Menyajikan dan Merefleksikan Data Menafsirkan dan

Mereduksi Data Mengumpulkan Data Konsep Perencanaan Penelitian (Pendekatan,

Instrumen) Menentukan Subjek

Penelitian Merumuskan Masalah

Studi Pendahuluan

Mengumpulkan Lebih Banyak Data


(16)

Fokus masalah pada penelitian Kualitatif ini adalah materi ajar, tahapan pelatihan drum, metode yang digunakan dalam proses pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Kemudian populasi dan sampel tidak ada dalam desain penelitian kualitatif, yang ada adalah subjek dan informan penelitian. Dalam hal ini pelatih dan siswa Cimahi Drum Lab yang berumur 7 sampai 12 tahunlah yang menjadi subjek atau informan penelitian. Melalui subjek dan informan penelitian tersebut data dapat dikumpulkan. Jenis data yang dihasilkan berupa data kualitatif dan dianalisis menggunakan analisis kualitatif (Musfiqon, 2012:88).

Desain penelitian kualitatif menuntut perencanaan yang matang dalam merumuskan kerangka operasional penelitian termasuk tahapan penelitian. Tahapan penelitian tersebut memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya, kemudian peneliti dapat menggambarkan serta mendeskripsikan data-data secara akurat dan sistematis mengenai pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 di sekolah musik Cimahi Drum Lab.

B. Subjek Penelitian

Cimahi Drum Lab merupakan sekolah musik yang didirikan pada November tahun 2011. Sekolah musik ini pada awalnya didirikan untuk mengembangkan minat dan bakat seseorang khususnya dalam bermain alat musik drum. Pada saat itu pemilik sekaligus pelatih yang bernama Indra Gunawan hanya mengajar seorang diri dengan jumlah siswa 17 orang dan ditemani oleh dua orang staf administrasi. Namun setelah tiga tahun berdiri, Cimahi Drum Lab yang beralamat di jalan Kolonel Masturi No. 152 kota Cimahi sudah memiliki tiga pelatih drum dan siswa sebanyak 40 orang.

Saat ini Cimahi Drum Lab tidak hanya menyediakan pelatihan alat musik drum saja, namun disediakan pula pelatihan alat musik gitar dan bass. Pelatihan gitar dan bass masing-masing memiliki satu orang pelatih. Jumlah siswa yang mengikuti pelatihan gitar ada enam orang dan yang mengikuti pelatihan bass ada dua orang.


(17)

Sekolah musik ini memiliki dua ruangan yang biasa digunakan untuk pelatihan. Ruangan pertama berisi dua buah drum set, satu ampli dan white board. Ruangan ini digunakan untuk pelatihan drum, dua drum tersebut digunakan untuk siswa dan pelatih selama proses pelatihan. Ruangan yang kedua memiliki luas yang lebih besar dibandingkan dengan ruangan yang pertama. Ruangan ini berisi satu buah drum set, tiga buah ampli, satu gitar dan satu bass. Biasa digunakan untuk pelatihan drum, gitar dan bass, selain itu ruangan ini disewakan untuk umum sebagai studio latihan band.

Gambar 3.1.1 Ruangan Pelatihan Drum (Sumber gambar: Dokumentasi Windy, Juni 2014)

Gambar 3.1.2 Ruangan Pelatihan Gitar dan Bass/ Studio Latihan Band (Sumber Gambar: Dokumentasi Windy, Juni 2014)

Cimahi Drum Lab memiliki beberapa program kelas dalam pelatihan drum. Program kelas yang disediakan yaitu Full Class Program dan Private Style. Full Class Program memiliki beberapa tingkat yaitu basic, intermediate


(18)

dan advance. Tingkat basic merupakan tingkat yang paling dasar. Bagi siswa yang belum pernah bermain drum, atau sudah pernah dan bisa bermain drum namun belum mengetahui notasi drum dianjurkan untuk mengikuti kelas basic ini. Selanjutny tingkat intermediate merupakan tingkat lanjutan yang bisa diikuti setelah melalui tingkat basic. Siswa yang sudah melalui tingkat basic dan intermediate selanjutnya bisa mengikuti tingkat advance. Tidak ada waktu yang ditentukan dalam menyelesaikan setiap tingkat dalam Full Class Program, hanya pada umumnya setiap tingkat dapat diselesaikan dalam waktu empat sampai enam bulan. Kelas private style memiliki perbedaan dengan kelas yang diuraikan di atas. Siswa yang dapat mengikuti kelas private style ini yaitu siswa yang sudah bisa bermain drum dan ingin menguasai sebuah style dalam bermain drum. Style yang disediakan dalam kelas ini antara lain jazz, latin, gospel, rock, metal dan blasting.

Hasil dari proses latihan yang dimiliki oleh Cimahi Drum Lab bisa dilihat dari prestasi yang sudah diraih oleh siswa-siswa dari “Cimahi Drum Lab”. Di antaranya menjuarai tiga kategori sekaligus yaitu kategori SD, SMP dan SMA pada Be Dare Production Drum Competition, Pivot Production. Selain kompetisi drum yang diselenggarakan secara lokal yaitu hanya di daerah kota

Bandung dan sekitarnya, “Cimahi Drum Lab” juga berhasil melahirkan siswa yang dapat berkompetisi di tingkat nasional yaitu pada Yamaha Drum Competition bahkan sampai babak semi final. Salah satu siswa di sekolah

musik “Cimahi Drum Lab” juga pernah menjadi salah satu pengisi acara di acara drum bergengsi yaitu Bandung Drums Day.

Selama tiga tahun ini, Cimahi Drum Lab telah mengadakan dua kali students concert yang diberi nama School Of Rock. Acara ini merupakan salah satu bagian dari program yang dimiliki Cimahi Drum Lab guna memfasilitasi setiap siswa yang mengikuti pelatihan drum untuk dapat menampilkan hasil pelatihannya. Selain itu acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam bermain drum, khususnya siswa akan memiliki semangat berlatih drum yang lebih dari sebelumnya.


(19)

Saat ini Cimahi Drum Lab memiliki jadwal pelatihan setiap hari yaitu senin sampai minggu mulai dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. Setiap siswa berhak untuk memilih pelatih dan menentukan hari untuk latihan. Namun waktu latihan disesuaikan dengan jadwal yang sudah ada. Setiap siswa mendapatkan pelatihan satu kali dalam seminggu dengan durasi pelatihan 40 menit. Berikut jadwal pelatihan drum di Cimahi Drum Lab yang diambil peneliti tanggal 19 Mei 2014:

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

10.00-10.40 Alya Haifa

10.40-11.20 Nasri Fira

11.20-12.00 Aulia Kinanti

12.00-12.40 Fajar Keke Ilham

12.40-13.20 Fauzan Seth Fathur Tata

13.20-14.00 Zacky

14.00-14.40 Akhmal Gilang

14.40-15.20 Rayya Vicka

15.20-16.00 Miracle Iko Rio Mazaya Gie

16.00-16.40 Fahryan Thusa Kei Adnan Alam

16.40-17.20 Iqbal Rizky Delmar Ingwy Fahreza

17.20-18.00 Andrian Farel Akbar

18.00-18.40 Azrial Ricky

18.40-19.20 Rizkita

19.20-20.00

Tabel 3.1 Jadwal Pelatihan Drum Keterangan :

Merah : Siswa yang dilatih oleh Teguh Herlambang

Hijau : Siswa yang dilatih oleh Agus Egi

Biru : Siswa yang dilatih oleh Indra Gunawan

Tabel tersebut dapat menggambarkan bahwa pelatihan drum dilaksanakan dari hari senin sampai minggu. Pembagian siswa dilatih oleh salah satu pelatih


(20)

disesuaikan dengan jadwal siswa dan pelatihnya itu sendiri, bukan berdasarkan kemampuan pelatih yang lebih memahami karakteristik anak kelompok usia tertentu. Sebagai contoh siswa yang bernama Tata memilih untuk mengikuti pelatihan drum pada hari Minggu, kemudian siswa memilih jam yang masih kosong pada hari tersebut. Pelatih yang mengajar pada hari Minggu adalah Indra Gunawan, sehingga siswa yang bernama Tata dilatih oleh Indra Gunawan pada hari Minggu.

Dari 40 orang siswa yang tertulis pada tabel diatas terdapat 23 orang siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun, tiga orang siswa yang berusia di bawah tujuh tahun dan 14 orang siswa yang berusia di atas 12 tahun. Siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun ini yang menjadi subjek penelitian di Cimahi Drum Lab. Dari ke-40 orang siswa yang tertulis tersebut secara umum masih aktif mengikuti pelatihan drum, dan hanya beberapa siswa yang sedang tidak aktif mengikuti pelatihan drum dikarenakan berbagai hal, salah satunya dikarenakan sedang mengikuti ujian sekolah sehingga anak untuk sementara tidak mengikuti pelatihan drum.

Dari uraian mengenai sekolah musik Cimahi Drum Lab tersebut peneliti dapat menentukan subjek atau informan penelitian yaitu tiga orang pelatih yang bernama Indra Gunawan, Agus Egi dan Teguh Herlambang serta 23 orang siswa pelatihan drum di Cimahi Drum Lab yang berusia 7 sampai 12 tahun. Peneliti mengambil sampel sebanyak 12 orang siswa yang setiap dua orang siswanya mewakili usia 7 sampai 12 tahun. Hal itu bertujuan untuk dijadikan sebagai bahan perbandingan oleh peneliti.

Siswa yang menjadi sampel tersebut terdiri dari, satu orang siswa berusia 7 tahun yang dilatih oleh Teguh Herlambang, dua orang siswa berusia 7 dan 11 tahun yang dilatih oleh Agus Egi serta 9 orang siswa yang dilatih oleh Indra Gunawan yaitu satu orang siswa berusia 8 tahun, dua orang siswa berusia 9 tahun, dua orang siswa berusia 10 tahun, satu orang siswa berusia 11 tahun dan dua orang siswa berusia 12 tahun.

Adanya perbedaan jumlah siswa dari masing-masing pelatih yang dijadikan sampel dikarenakan adanya perbedaan jumlah siswa yang dilatih oleh


(21)

masing-masing pelatih. Pelatih yang bernama Indra Gunawan memiliki siswa sebanyak 20 orang, Teguh Herlambang memiliki siswa sebanyak 7 siswa dan Agus Egi memiliki siswa sebanyak 12 orang. Selain itu alasannya karena keperluan peneliti untuk mengambil sampel yang mewakili usia 7 sampai 12 tahun.

C. Definisi Operasional

Untuk menyamakan pandangan dan pemahaman antara pembaca dan peneliti serta mempermudah pelaksanaan penelitian di lapangan, maka akan dijelaskan definisi operasional mengenai pengertian yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.

Pelatihan : Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut

proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan menggunakan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori, (Instruksi Presiden No. 15 tahun 1974).

Drum : Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia drum mempunyai

arti: 1. tong besi (untuk tempat minyak dsb); 2. Genderang; tambur. Sedangkan dalam wikipedia dijelaskan bahwa drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya plastik (KBBI, 2008).

Anak usia 7 sampai 12 tahun : Masa kanak-kanak usia 7 sampai 12 tahun merupakan masa di mana anak menunjukkan peningkatan kemampuan untuk melakukan refleksi secara verbal tentang emosi dan memiliki pemahaman yang lebih kompleks tentang hubungan emosi dengan situasi tertentu. Hal tersebut diuraikan dalam buku Perkembangan Anak yang ditulis oleh John W. Santrock (2007: 17).


(22)

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti sendiri yang menjadi instrumen penelitian. Hal tersebut bertujuan agar data yang diperoleh di lapangan akan lebih mudah dianalisis.

Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2011:307) peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. Dalam hal ini peneliti saat melakukan penelitian dan mengumpulkan data selama proses pelatihan drum di Cimahi Drum Lab, peneliti dengan kepekaannya mampu menentukan data mana yang dirasa perlu dan tidak perlu untuk diambil dan selanjutnya dianalisis.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. Pada penelitian ini peneliti dapat sekaligus mengumpulkan data mengenai materi ajar, tahapan pelatihan, metode yang dilakukan pada saat pelatihan drum berlangsung di Cimahi Drum Lab dalam satu kali kegiatan.

3. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami dengan pengetahuan semata perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita. Maksudnya peneliti perlu untuk ikut merasakan dan menyelami setiap interaksi antara pelatih dan siswa dalam proses pelatihan drum di Cimahi Drum Lab, karena dengan begitu selain data-data didapatkan, peneliti juga akan memahami setiap proses yang terjadi.

4. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Setiap data mengenai pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab selalu melibatkan peneliti sebagai instrumen penelitian itu sendiri. Dengan begitu peneliti akan mudah menganalisis data yang diperoleh.

5. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan


(23)

kesimpulan mengenai pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab setelah peneliti mengamati serta memahami setiap hal yang terjadi yang tetap fokus pada rumusan masalah dan setelah peneliti menganalisis setiap data yang telah dikumpulkan.

Peranan peneliti dalam penelitian ini juga sebagai pengamat partisipatif. Pengamat partisipatif merupakan pengamat yang berada di dalam kegiatan yang dilakukan kelompok, dia menciptakan peranan-peranan sendiri tanpa lebur dalam kepentingan kegiatan kelompok yang diamati (Sukmadinata, 2009:112). Dalam hal ini peneliti beberapa kali diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan drum di Cimahi Drum Lab sebagai pelatih dan penguji ujian drum.

E. Prosedur Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam menyusun laporan hasil penelitian, peneliti perlu menentukan langkah atau tahapan dalam menyusun laporan penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti antara lain:

1. Tahap Persiapan

a. Studi Pendahuluan

Dalam hal ini diperlukan adanya pengamatan awal mengenai gejala apa saja yang terjadi di sekolah musik Cimahi Drum Lab khususnya yang berhubungan dengan proses pelatihan drum.

b. Merumuskan Masalah

Setelah melakukan studi pendahuluan mengenai proses pembelajaran di sekolah musik Cimahi Drum Lab dengan mengamati berbagai gejala apa saja yang terjadi, peneliti dapat menemukan dan memilih masalah yang akan menjadi fokus penelitian. Melalui studi pendahuluan tersebut peneliti menemukan adanya dominasi siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Selain itu menurut studi pendahuluan yang dilakukan ditemukan data bahwa dari tahun 2011 sampai tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah siswa, khususnya siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun. Dari hasil studi pendahuluan itu peneliti dapat menentukan rumusan masalah penelitian. Masalah yang telah dipilih yaitu mengenai


(24)

materi ajar, tahapan pelatihan, metode yang digunakan dalam proses pelatihan drum untuk anak usia 7 sampai 12 tahun di Cimahi Drum Lab. Masalah yang telah dipilih tersebut selanjutnya perlu diidentifikasi dan dirumuskan dalam bentu kalimat tanya. Hal tersebut bertujuan untuk dapat lebih fokus pada masalah yang dipilih serta tidak melewati batas tema penelitian yang akan dilakukan.

c. Menentukan Judul Penelitian

Menentukan judul penelitian merupakan langkah selanjutnya setelah merumuskan masalah. Judul penelitian ini harus secara ringkas dan jelas menggambarkan fokus penelitian. Sehingga judul yang ditentukan oleh peneliti adalah Pelatihan Drum Untuk Anak Usia 7 sampai 12 Tahun Di Sekolah Musik Cimahi Drum Lab.

d. Merumuskan Asumsi

Langkah selanjutnya yang ditempuh oleh peneliti adalah membuat asumsi atau anggapan sementara yang disesuaikan dan difokuskan pada rumusan masalah. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa sekolah musik Cimahi Drum Lab memiliki materi ajar, tahapan pelatihan, metode yang baik dalam proses pelatihan drum untuk anak usia 7 sampai 12 tahun. Sehingga dapat menarik minat anak untuk mengikuti pelatihan drum di Cimahi Drum Lab.

e. Memilih Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dipilih yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih agar membantu proses penelitian dengan terfokus pada masalah yang telah dipilih. Materi ajar, tahapan penelitian serta metode selama proses pelatihan drum untuk anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab merupakan masalah yang belum jelas dan kompleks yang hanya memungkinkan data tersebut dapat dijaring dengan pendekatan kualitatif.

f. Menentukan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti yang menjadi instrumen utama atau sebagai human instrumen. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono


(25)

(2011:306) bahwa peneliti sebagai instrumen utama berfungsi menetapkan fokus penelitian yang dalam hal ini adalah pelatihan drum di sekolah musik Cimahi Drum Lab, memilih informan sebagai sumber data yaitu tiga orang pelatih dan 23 orang siswa pelatihan drum usia 7 sampai 12 tahun, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan observasi secara langsung terhadap setiap proses yang terjadi di tempat penelitian yaitu di Cimahi Drum Lab. Selain itu peneliti melakukan wawancara secara langsung terhadap subjek penelitian yang telah ditentukan yaitu pelatih dan siswa di Cimahi Drum Lab. Observasi dan wawancara merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data-data yang selanjutnya data-data tersebut akan dianalisis. Setelah itu peneliti dapat menarik kesimpulan.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, setiap data yang diperoleh dari lapangan seperti catatan-catatan, hasil wawancara dengan pelatih maupun siswa, dokumentasi proses pelatihan drum ataupun dokumentasi materi ajar serta hasil analisis data dideskripsikan atau digambarkan ke dalam tulisan dan disusun menjadi laporan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Langkah yang paling utama dalam penelitian adalah tahap pengumpulan data, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Kegiatan observasi ini digunakan sebagai sumber data penelitian. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku subjek


(26)

yang diteliti yaitu perilaku atau interaksi pelatih drum dan siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun di Cimahi Drum Lab.

Peneliti menggunakan observasi partisipasi moderat dalam penelitian ini. Karena dalam penelitian ini peneliti menjadi orang dalam dan orang luar. Maksudnya dalam mengumpulkan data peneliti ikut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan diantaranya ikut melatih beberapa siswa dan menjadi penguji saat ujian drum berlangsung.

Observasi dilakukan sebanyak 10 kali, yaitu pada tanggal 29 September 2014 peneliti melakukan observasi awal di Cimahi Drum Lab. Selanjutnya pada tanggal 19 Maret 2014 peneliti mengambil biodata siswa dan jadwal pelatihan drum di Cimahi Drum Lab, dengan begitu peneliti dapat menentukan sampel subjek penelitian serta jadwal pengambilan data. Pengambilan data proses pelatihan drum dilakukan tujuh kali yaitu pada tanggal 19, 23, 31 Mei, 1,3,4,6 Juni. Observasi yang kesepuluh dilakukan pada tanggal 7 Juni 2014. Observasi ini bertujuan untuk mengambil data yang diperlukan dari pelatih maupun siswa. Jika data yang dikumpulkan tidak lengkap, maka peneliti akan menambah jadwal untuk melakukan observasi lanjutan.

b. Wawancara

Wawancara menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta untuk mengetahui hal-hal dari narasumber yang lebih mendalam. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Dengan kata lain wawancara yang ditujukan kepada pelatih maupun siswa di Cimahi Drum Lab menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat maupun dengan mengajukan pertanyaan yang spontan.

Wawancara ditujukan kepada tiga orang pelatih untuk mendapatkan informasi mengenai pemilihan materi ajar serta metode maupun pendekatan yang digunakan selama proses pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun. Sedangkan wawancara yang ditujukan kepada 12 siswa yang menjadi bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai alasannya memilih alat


(27)

musik drum serta pendapatnya mengenai pelatihan drum di Cimahi Drum Lab baik materi ajar maupun metode yang digunakan pelatih saat pelatihan.

Wawancara akan dilakukan peneliti dengan cara bertatap muka dengan pelatih maupun siswa di Cimahi Drum Lab bersamaan maupun tidak bersamaan dengan pengambilan data proses pelatihan drum yang telah dijadwalkan, sehingga data yang didapatkan akan lebih akurat.

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Data akan diperoleh dari dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang tersimpan seperti catatan wawancara dengan pelatih maupun siswa, catatan data siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun dan dibantu dengan menggunakan alat bantu seperti kamera atau recorder yang berfungsi untuk mengambil gambar atau video dan rekaman suara saat wawancara.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dimaksudkan untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan cara mencari sumber bacaan berupa buku-buku, artikel-artikel, media informasi dan media bacaan lainnya. Dalam penelitian ini buku yang menjadi acuan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Model Pendidikan Dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi) (Prof. Dr. H. Mustofa Kamil).

Buku ini membahas secara mendasar teori dan aplikasi model pendidikan dan pelatihan. Pendidikan yang didapatkan di dalam sekolah akan lebih ditunjang dengan mekanisme-mekanisme pelatihan yang diadakan di luar sekolah, karena dengan begitu tidak hanya pengetahuan dan kemampuan dasar saja yang dapat dikuasai melainkan wawasan aktual dan kecakapan-kecakapan praktis pun akan dikuasai.

2) Teach Yourself To Play Drum (Patrick Wilson)

Buku ini berisi tentang sejarah singkat alat musik drum, penjelasan bagian-bagian pada drum serta teknik dasar bermain drum. Buku ini bisa menjadi alternatif bagi seseorang yang tidak berminat untuk mengikuti les private.


(28)

Penjelasan materi dengan langkah yang bertahap menjadikan buku ini baik digunakan untuk seseorang yang ingin melatih drum.

3) Panduan Belajar Keperawatan Pediatrik Edisi 3 (E. Muscari)

Secara keseluruhan buku ini membahas tentang ilmu keperawatan secara detail. Buku ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penelitian yang akan dilakukan karena didalamnya memuat tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah yaitu usia 6 sampai 12 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan yang diuraikan dalam buku ini yaitu mengenai pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, psikoseksual, kognitif serta moral.

2. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif, peneliti perlu bekerja keras dan berpikir lebih kreatif untuk menentukan metode analisis yang akan digunakan. Hal itu karena tidak terdapat cara khusus dalam menganalisis data yang harus diikuti. Berikut beberapa pernyataan para ahli yang mengungkapkan hal yang serupa mengenai analisis data kualitatif:

Miles and Huberman (1984) mengungkapkan bahwa “The most serious and central difficutly in the use of qualitative data is that emthods of analysis are not wel formulate”. Artinya, yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik.

Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334) menyatakan “There are no guidelines in qualitative research for determining how much data and data analysis are necessary to support and assertion, conclusion, or theory”. Artinya, belum ada panduan dalam penelitian kualitatif untuk menentukan berapa banyak data dan analisis yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan atau teori.

Sehingga teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengadaptasi model Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 337). Langkah-langkah analisis yang digunakan sebagai berikut:


(29)

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data dalam hal ini adalah menyederhanakan, merangkum dan memilih hal-hal yang pokok serta memfokuskan kepada hal-hal yang penting dari seluruh data yang diperoleh dilapangan. Dengan demikian setiap data yang dikumpulkan mengenai proses pelatihan drum di sekolah musik Cimahi Drum Lab disederhanakan, dipilih data yang paling pokok dan penting yang fokus kepada permasalahan penelitian. Hal tersebut mempermudah peneliti dalam menyusun data dan bisa menjadi langkah untuk melihat jika masih ada data yang belum didapatkan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dengan melakukan penyajian data, peneliti akan lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi dalam proses pelatihan drum untuk anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab serta dapat merencanakan langkah selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Dalam penyajian data juga peneliti harus selalu menguji data yang telah didapat masih berkembang atau tidak, hal itu dilakukan peneliti dengan selalu menguji data yang telah dikumpulkan dengan keadaan sesungguhnya di Cimahi Drum Lab.

3. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Langkah verifikasi dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang ditarik harus berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan tetap fokus terhadap rumusan masalah yang telah dipilih. Dalam hal ini peneliti akan menyimpulkan mengenai materi ajar pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab beserta tahapan pelatihan dan metode pelatihan yang dilakukan oleh pelatih.


(30)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil temuan di lapangan dan hasil analisis, adalah bahwa pemilihan materi bahan ajar pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab sudah disusun berdasarkan dari materi yang mudah hingga yang sulit. Hal tersebut dapat memenuhi salah satu prinsip umum pelatihan yaitu prinsip belajar dari yang mudah sampai dengan yang sulit. Anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab saat ini sedang menempuh tingkat basic dan intermadiate, sehingga materi ajar yang diberikan sesuai dengan materi yang terdapat pada buku basic dan intermadiate. Tujuan diberikannya materi yang sudah tersusun dalam buku ajar tingkat basic dan intermadiate adalah agar siswa dapat mempelajari teknik bermain drum secara bertahap, sehingga memungkinkan siswa untuk dapat memahami dan memainkan seluruh materi drum.

Tahapan pelatihan drum pada siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab, pada umumnya sama antara satu pelatih dengan pelatih yang lain. Pelatihan dapat dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Setiap pelatih memberikan tahapan pelatihan drum kepada setiap siswa dan disesuaikan dengan karakteristik setiap siswa itu sendiri.

Metode pelatihan yang digunakan dalam proses pelatihan drum pada siswa usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab adalah metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, imitasi, dan drill. Meski hanya lima dari sepuluh metode yang digunakan dalam pelatihan drum ini, materi dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa. Dengan demikian tidak semua metode harus digunakan demi keberlangsungan sebuah pelatihan, melainkan menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan.


(31)

Pemilihan materi ajar, tahapan, dan metode pelatihan drum di sekolah musik Cimahi Drum Lab sudah disesuaikan dengan karakteristik anak usia 7 sampai 12 tahun, dengan demikian kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan kognitif maupun motorik anak dapat terpenuhi.

B. Saran

Secara keseluruhan pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab sudah sesuai dengan prinsip umum pelatihan. Selama proses observasi dan pengumpulan data berlangsung, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian peneliti, sehingga peneliti bermaksud untuk memberikan saran khususnya bagi sekolah musik Cimahi Drum Lab.

Pada materi ajar peneliti menyarankan perlu adanya keseragaman antara pelatih yang satu dengan pelatih yang lain dalam memberikan materi lagu kepada siswa. Jika diperlukan, materi lagu yang harus dilatih oleh siswa dimasukkan ke dalam buku materi ajar, sehingga kemampuan setiap siswa akan lebih terlihat dari materi lagu yang sama. Selain itu, urutan materi ajar untuk tingkat intermadiate lebih baik disamakan antara murid yang satu dengan murid yang lain. Hal itu akan menghindari adanya materi yang terlewat untuk dilatih oleh siswa.

Tahapan dan metode pelatihan drum yang digunakan sudah dapat dikatakan efektif selama siswa yang dilatih mampu memahami dan memainkan setiap materi drum yang diberikan. Peneliti menyarankan, tahapan dan metode pelatihan drum yang digunakan tetap disesuaikan dengan karakteristik setiap siswa di sekolah musik Cimahi Drum Lab.


(32)

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas. 2011. The Best Schools: Mendidik Siswa Menjadi Insan Cendekia Seutuhnya. Bandung: Kaifa.

Bone, Edo. Teknik Termudah Bermain Drums: Titik Terang.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dean, Matt. 2012. The Drum: A History. United States of America: Scarecrow Press.

Djohan. 2003. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Fauzi, Ikka Kartika A. 2011. Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta.

Hargreaves, David J. 2001. The Developmental Psychology of Music. Cambridge: Cambridge University Press.

Kamil, Mustofa. 2007. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Muscari, E. Mary. 2005. Panduan Belajar: Keperawatan Pediatrik. Edisi ke-3. Jakarta: EGC.

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Nurjanah, I. (2009). Pembelajaran Ansambel Bagi Anak Usia 4-7 Tahun Di Sekolada.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Edisi ke-11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-12. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda.

Syaodih, Nana. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke-5. Bandung: Rosda.


(33)

Wilson, Patrick. 2013. Teach Yourself To Play Drum: Everything You Need to Know to Start Playing Now!. Edisi ke-2. USA: Alfred Publishing Co.


(1)

Penjelasan materi dengan langkah yang bertahap menjadikan buku ini baik digunakan untuk seseorang yang ingin melatih drum.

3) Panduan Belajar Keperawatan Pediatrik Edisi 3 (E. Muscari)

Secara keseluruhan buku ini membahas tentang ilmu keperawatan secara detail. Buku ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penelitian yang akan dilakukan karena didalamnya memuat tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah yaitu usia 6 sampai 12 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan yang diuraikan dalam buku ini yaitu mengenai pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, psikoseksual, kognitif serta moral.

2. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif, peneliti perlu bekerja keras dan berpikir lebih kreatif untuk menentukan metode analisis yang akan digunakan. Hal itu karena tidak terdapat cara khusus dalam menganalisis data yang harus diikuti. Berikut beberapa pernyataan para ahli yang mengungkapkan hal yang serupa mengenai analisis data kualitatif:

Miles and Huberman (1984) mengungkapkan bahwa “The most serious

and central difficutly in the use of qualitative data is that emthods of analysis are not wel formulate”. Artinya, yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik.

Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334) menyatakan “There

are no guidelines in qualitative research for determining how much data and data analysis are necessary to support and assertion, conclusion, or theory”.


(2)

44

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data dalam hal ini adalah menyederhanakan, merangkum dan memilih hal-hal yang pokok serta memfokuskan kepada hal-hal yang penting dari seluruh data yang diperoleh dilapangan. Dengan demikian setiap data yang dikumpulkan mengenai proses pelatihan drum di sekolah musik Cimahi Drum Lab disederhanakan, dipilih data yang paling pokok dan penting yang fokus kepada permasalahan penelitian. Hal tersebut mempermudah peneliti dalam menyusun data dan bisa menjadi langkah untuk melihat jika masih ada data yang belum didapatkan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dengan melakukan penyajian data, peneliti akan lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi dalam proses pelatihan drum untuk anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab serta dapat merencanakan langkah selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Dalam penyajian data juga peneliti harus selalu menguji data yang telah didapat masih berkembang atau tidak, hal itu dilakukan peneliti dengan selalu menguji data yang telah dikumpulkan dengan keadaan sesungguhnya di Cimahi Drum Lab. 3. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Langkah verifikasi dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang ditarik harus berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan tetap fokus terhadap rumusan masalah yang telah dipilih. Dalam hal ini peneliti akan menyimpulkan mengenai materi ajar pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab beserta tahapan pelatihan dan metode pelatihan yang dilakukan oleh pelatih.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil temuan di lapangan dan hasil analisis, adalah bahwa pemilihan materi bahan ajar pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab sudah disusun berdasarkan dari materi yang mudah hingga yang sulit. Hal tersebut dapat memenuhi salah satu prinsip umum pelatihan yaitu prinsip belajar dari yang mudah sampai dengan yang sulit. Anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab saat ini sedang menempuh tingkat basic dan

intermadiate, sehingga materi ajar yang diberikan sesuai dengan materi yang

terdapat pada buku basic dan intermadiate. Tujuan diberikannya materi yang sudah tersusun dalam buku ajar tingkat basic dan intermadiate adalah agar siswa dapat mempelajari teknik bermain drum secara bertahap, sehingga memungkinkan siswa untuk dapat memahami dan memainkan seluruh materi drum.

Tahapan pelatihan drum pada siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun di

sekolah musik Cimahi Drum Lab, pada umumnya sama antara satu pelatih dengan pelatih yang lain. Pelatihan dapat dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Setiap pelatih memberikan tahapan pelatihan drum kepada setiap siswa dan disesuaikan dengan karakteristik setiap siswa itu sendiri.


(4)

92

Pemilihan materi ajar, tahapan, dan metode pelatihan drum di sekolah musik Cimahi Drum Lab sudah disesuaikan dengan karakteristik anak usia 7 sampai 12 tahun, dengan demikian kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan kognitif maupun motorik anak dapat terpenuhi.

B. Saran

Secara keseluruhan pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab sudah sesuai dengan prinsip umum pelatihan. Selama proses observasi dan pengumpulan data berlangsung, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian peneliti, sehingga peneliti bermaksud untuk memberikan saran khususnya bagi sekolah musik Cimahi Drum Lab.

Pada materi ajar peneliti menyarankan perlu adanya keseragaman antara pelatih yang satu dengan pelatih yang lain dalam memberikan materi lagu kepada siswa. Jika diperlukan, materi lagu yang harus dilatih oleh siswa dimasukkan ke dalam buku materi ajar, sehingga kemampuan setiap siswa akan lebih terlihat dari materi lagu yang sama. Selain itu, urutan materi ajar untuk tingkat intermadiate lebih baik disamakan antara murid yang satu dengan murid yang lain. Hal itu akan menghindari adanya materi yang terlewat untuk dilatih oleh siswa.

Tahapan dan metode pelatihan drum yang digunakan sudah dapat dikatakan efektif selama siswa yang dilatih mampu memahami dan memainkan setiap materi drum yang diberikan. Peneliti menyarankan, tahapan dan metode pelatihan drum yang digunakan tetap disesuaikan dengan karakteristik setiap siswa di sekolah musik Cimahi Drum Lab.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas. 2011. The Best Schools: Mendidik Siswa Menjadi Insan

Cendekia Seutuhnya. Bandung: Kaifa.

Bone, Edo. Teknik Termudah Bermain Drums: Titik Terang.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dean, Matt. 2012. The Drum: A History. United States of America: Scarecrow Press.

Djohan. 2003. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Fauzi, Ikka Kartika A. 2011. Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta.

Hargreaves, David J. 2001. The Developmental Psychology of Music. Cambridge: Cambridge University Press.

Kamil, Mustofa. 2007. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Muscari, E. Mary. 2005. Panduan Belajar: Keperawatan Pediatrik. Edisi ke-3. Jakarta: EGC.

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Nurjanah, I. (2009). Pembelajaran Ansambel Bagi Anak Usia 4-7 Tahun Di

Sekolada.


(6)

94

Wilson, Patrick. 2013. Teach Yourself To Play Drum: Everything You Need to