Usulan Pengendalian Persediaan Cat Di Pabrik Dan Distributor Pt ‘X’.

(1)

ABSTRAK

PT X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi cat, berdiri sejak tanggal 21 Agustus 1973 dan berlokasi di Lewigajah, Cimahi-Bandung. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam cat, diantaranya: cat tembok, cat kayu, cat keramik, cat besi, dan cat batu. Masalah yang sering dihadapi perusahaan adalah pengendalian persediaan cat di pabrik, dimana pabrik sering mengalami kelebihan persediaan cat yang menyebabkan tingginya biaya simpan yang timbul. Hal ini menunjukkan bahwa metode pengendalian persediaan yang diterapkan kurang tepat. Oleh karena itu penulis akan mengusulkan metode pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan perusahaan. Di samping itu, berdasarkan permintaan perusahaan, penulis akan mengusulkan pula metode pengendalian persediaan yang diterapkan di distributor.

Langkah awal yang dilakukan adalah mengelompokkan jumlah permintaan dari setiap distributor pada cat yang memiliki kode barang yang sama. Produk yang diteliti mencakup 54 macam poduk cat yang merupakan produk fast moving. Setelah jumlah permintaan dari setiap distributor dikelompokkan berdasarkan kode barang, selanjutnya dilakukan identifikasi dan analisis biaya, dimana dilakukan perhitungan seluruh elemen biaya pengendalian persediaan yang dikeluarkan pabrik maupun distributor. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya setup dan biaya simpan di pabrik untuk perhitungan di pabrik, sedangkan untuk perhitungan di distributor diperlukan biaya pesan, biaya simpan dan biaya stockout. Selanjutnya dilakukan perhitungan pengendalian persediaan dengan metode untuk pabrik dan metode untuk distributor. Penulis memberikan usulan metode pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan di pabrik yaitu dengan metode Economic Production Quantity (EPQ), sedangkan alternatif metode pengendalian persediaan yang dipertimbangkan penulis untuk distributor ada 3 metode yaitu metode P (t,E), metode Q (B,Q) dan metode Optional (t,B,E). Dari hasil perhitungan dengan masing-masing metode di pabrik dan di distributor, penulis membandingkan dan memilih metode mana yang baik dan akan disarankan kepada perusahaan, baik pabrik maupun distributor untuk diterapkan.

Jika metode aktual dibandingkan dengan metode usulan, maka metode yang terpilih adalah metode usulan yaitu metode Economic Production Quantity (EPQ) karena metode ini memiliki total cost yang lebih kecil dibandingkan dengan metode perusahaan aktual dan memberikan penghematan yang cukup besar, yaitu sebesar Rp 2.454.572.674,29 atau sebesar 70,27%. Sedangkan hasil pemilihan metode untuk distributor yaitu metode Q (B,Q) dimana metode ini memiliki total cost yang terkecil dibandingkan dengan metode P (t,E) dan metode Optional (t,B,E), yaitu sebesar Rp 169.839.914,74 untuk distributor cabang Bandung Barat dan Rp 296.325.323,06 untuk distributor cabang Bandung Timur. Manfaat penerapan metode pengendalian persediaan di pabrik maupun di distributor yaitu untuk meminimasi total biaya.


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR ORISINILITAS ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

DAFTAR SIMBOL ... xx BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengendalian Persediaan

2.1.1 Definisi Persediaan ... 2-1 2.1.2 Fungsi Persediaan ... 2-1 2.1.3 Bentuk dan Jenis Persediaan... 2-3 2.1.4 Klasifikasi Persediaan... 2-4 2.1.5 Hal-hal Yang Mempengaruhi Keputusan Persediaan ... 2-6 2.1.6 Biaya-biaya Dalam Persediaan

2.1.6.1 Biaya Pesan (Ordering Cost) ... 2-7 2.1.6.2 Biaya Simpan (Holding Cost)... 2-8 2.1.6.3 Biaya Penyiapan (Set-up Cost) ... 2-10


(3)

2.1.6.4 Biaya Kekurangan Persediaan (Stockout Cost) .... 2-10 2.1.7 Metode Pengendalian Persediaan ... 2-11

2.1.7.1 Pengendalian Persediaan Metode Economic

Production Quantity (EPQ) ... 2-12 2.1.7.2 Pengendalian Persediaan Metode P (t, E) ... 2-14 2.1.7.3 Pengendalian Persediaan Metode Q (B, Q) ... 2-23 2.1.7.4 Pengendalian Persediaan Metode Optional

(t,B,E) ... 2-30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart ... 3-1 3.2 Keterangan Metodologi Penelitian ... 3-3 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 4-2 4.2.1. Bagan Struktur Organisasi ... 4-3 4.2.2 Deskripsi Pekerjaan ... 4-3 4.3 Waktu Kerja ... 4-5 4.4 Data Permintaan ... 4-5 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengelompokan Jumlah Perminntaan ... 5-1 5.2 Identifikasi dan Analisis Biaya di Pabrik

5.2.1 Biaya Simpan di Pabrik ... 5- 3 5.2.2 Biaya Set-up di Pabrik ... 5-9 5.3 Perhitungan Pengendalian Persediaan di Pabrik

5.3.1 Perhitungan Pengendalian Persediaan Aktual ... 5-10 5.3.2 Perhitungan dengan Metode Economic Production

Quantity (EPQ)... 5-14 5.4 Identifikasi dan Analisis Biaya di Distributor

5.4.1 Biaya Pesan di Distributor ... 5-18 5.4.2 Biaya Simpan di Distributor... 5-21 5.4.3 Biaya Stockout di Distributor ... 5-30


(4)

5.5 Perhitungan Pengendalian Persediaan di Distributor ... 5-32 5.5.1 Perhitungan Pengendalian Persediaan Metode P (t,E) ... 5-35 5.5.2 Perhitungan Pengendalian Persediaan Metode Q (B,Q) .... 5-45 5.5.3 Perhitungan Pengendalian Persediaan Metode Optional

(t,B,E) ... 5-55 5.6 Analisis

5.6.1 Analisis Elemen Biaya ... 5-65 5.6.2 Analisis Metode Pengendalian Persediaan Aktual di

Pabrik ... 5-66 5.6.3 Analisis Alternatif Metode Pengendalian Persediaan

Usulan di Pabrik ... 5-67 5.6.4 Analisis Perbandingan Biaya Pengendalian Persediaan

Antara Metode Aktual dengan Metode Usulan di Pabrik .. 5-67 5.6.5 Analisis Metode Pengendalian Persediaan Usulan di

Distributor dengan Metode P ... 5-69 5.6.6 Analisis Metode Pengendalian Persediaan Usulan di

Distributor dengan Metode Q... 5-70 5.6.7 Analisis Metode Pengendalian Persediaan Usulan di

Distributor dengan Metode Optional ... 5-70 5.6.8 Analisis Perbandingan Komponen Biaya dan Total

Biaya Pengendalian Persediaan untuk Metode Usulan

di Distributor ... 5-71 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-2 DAFTAR PUSTAKA ... xxii LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Waktu Kerja PT X 4-5

4.2 Data Permintaan dengan Kode Barang A (unit) 4-5 4.3 Data Permintaan dengan Kode Barang B (unit) 4-6 4.4 Data Permintaan dengan Kode Barang C (unit) 4-6 4.5 Data Permintaan dengan Kode Barang D (unit) 4-7 4.6 Data Permintaan dengan Kode Barang E (unit) 4-7 4.7 Data Permintaan dengan Kode Barang F (unit) 4-8 4.8 Data Permintaan dengan Kode Barang G (unit) 4-8 4.9 Data Permintaan dengan Kode Barang H (unit) 4-9 4.10 Data Permintaan dengan Kode Barang I (unit) 4-9 4.11 Data Permintaan dengan Kode Barang J (unit) 4-10 4.12 Data Permintaan dengan Kode Barang K (unit) 4-10 4.13 Data Permintaan dengan Kode Barang L (unit) 4-11 4.14 Data Permintaan dengan Kode Barang M (unit) 4-11 4.15 Data Permintaan dengan Kode Barang N (unit) 4-12 4.16 Data Permintaan dengan Kode Barang O (unit) 4-12 4.17 Data Permintaan dengan Kode Barang P (unit) 4-13 4.18 Data Permintaan dengan Kode Barang Q (unit) 4-13 4.19 Data Permintaan dengan Kode Barang R (unit) 4-14 4.20 Data Permintaan dengan Kode Barang S (unit) 4-14 4.21 Data Permintaan dengan Kode Barang T (unit) 4-15 4.22 Data Permintaan dengan Kode Barang U (unit) 4-15 4.23 Data Permintaan dengan Kode Barang V (unit) 4-16 4.24 Data Permintaan dengan Kode Barang W (unit) 4-16 4.25 Data Permintaan dengan Kode Barang X (unit) 4-17 4.26 Data Permintaan dengan Kode Barang Y (unit) 4-17


(6)

4.27 Data Permintaan dengan Kode Barang Z (unit) 4-18

Tabel Judul Halaman

4.28 Data Permintaan dengan Kode Barang AA (unit) 4-18 4.29 Data Permintaan dengan Kode Barang AB (unit) 4-19 4.30 Data Permintaan dengan Kode Barang AC (unit) 4-19 4.31 Data Permintaan dengan Kode Barang AD (unit) 4-20 4.32 Data Permintaan dengan Kode Barang AE (unit) 4-20 4.33 Data Permintaan dengan Kode Barang AF (unit) 4-21 4.34 Data Permintaan dengan Kode Barang AG (unit) 4-21 4.35 Data Permintaan dengan Kode Barang AH (unit) 4-22 4.36 Data Permintaan dengan Kode Barang AI (unit) 4-22 4.37 Data Permintaan dengan Kode Barang AJ (unit) 4-23 4.38 Data Permintaan dengan Kode Barang AK (unit) 4-23 4.39 Data Permintaan dengan Kode Barang AL (unit) 4-24 4.40 Data Permintaan dengan Kode Barang AM (unit) 4-24 4.41 Data Permintaan dengan Kode Barang AN (unit) 4-25 4.42 Data Permintaan dengan Kode Barang AO (unit) 4-25 4.43 Data Permintaan dengan Kode Barang AP (unit) 4-26 4.44 Data Permintaan dengan Kode Barang AQ (unit) 4-26 4.45 Data Permintaan dengan Kode Barang AR (unit) 4-27 4.46 Data Permintaan dengan Kode Barang AS (unit) 4-27 4.47 Data Permintaan dengan Kode Barang AT (unit) 4-28 4.48 Data Permintaan dengan Kode Barang AU (unit) 4-28 4.49 Data Permintaan dengan Kode Barang AV (unit) 4-29 4.50 Data Permintaan dengan Kode Barang AW (unit) 4-29 4.51 Data Permintaan dengan Kode Barang AX (unit) 4-30 4.52 Data Permintaan dengan Kode Barang AY (unit) 4-30 4.53 Data Permintaan dengan Kode Barang AZ (unit) 4-31 4.54 Data Permintaan dengan Kode Barang BA (unit) 4-31 4.55 Data Permintaan dengan Kode Barang BB (unit) 4-32


(7)

4.57 Data Persediaan Barang 4-33

Tabel Judul Halaman

5.1 Permintaan Cat Bulanan (Unit) 5-1

5.2 Nilai Rata-rata Barang yang Disimpan 5-2

5.3 Biaya Kepala Gudang, Keamanan dan Kebersihan 5-7

5.4 Total Persentase Biaya Simpan 5-7

5.5 Total Biaya Set-up/kali 5-9

5.6 Perhitungan Parameter untuk Metode Aktual 5-9

5.7 Perhitungan EPQ dan Total Biaya 5-11

5.8 Perhitungan Parameter untuk Perhitungan Metode EPQ 5-13

5.9 Perhitungan EPQ dan Total Biaya 5-15

5.10 Total Biaya Telepon 5-16

5.11 Perhitungan Biaya Gaji Per Menit (Bandung Barat) 5-17 5.12 Perhitungan Total Biaya Tenaga Kerja Terkait (Bandung

Barat) 5-17

5.13 Perhitungan Biaya Gaji Per Menit (Bandung Timur) 5-18 5.14 Perhitungan Total Biaya Tenaga Kerja Terkait (Bandung

Timur) 5-18

5.15 Perhitungan Biaya Pesan 5-19

5.16 Rata-rata Nilai Barang yang Disimpan di Distributor

Bandung Barat 5-20

5.17 Rata-rata Nilai Barang yang Disimpan di Distributor

Bandung Timur 5-21

5.18 Biaya Kepala Gudang, Keamanan dan Kebersihan

DistributorCabangBandung Barat 5-27

5.19 Biaya Kepala Gudang, Keamanan dan Kebersihan

Distributor Cabang Bandung Timur 5-27

5.20 Total Persentase Biaya Simpan 5-28

5.21 Perhitungan Biaya Stock Out 5-29

5.22 Hasil Perhitungan Permintaan/Bulan dan Standar Deviasi Permintaan Distributor Cabang Bandung Barat 5-30


(8)

Tabel Judul Halaman 5.23 Hasil Perhitungan Permintaan/Bulan dan Standar Deviasi

Permintaan Distributor Cabang Bandung Timur 5-31 5.24 Perhitungan Nilai Periode Pemesanan Metode P (t,E)

Distributor Cabang Bandung Barat 5-33

5.25 Perhitungan Nilai Periode Pemesanan Metode P (t,E)

Distributor Cabang Bandung Timur 5-34

5.26 Ringkasan hasil perhitungan nilai t yang terpilih 5-35 5.27 Hasil Perhitungan t dan E Untuk Metode P (t, E)

Distributor Cabang Bandung Barat 5-36

5.28 Hasil Perhitungan t dan E Untuk Metode P (t, E)

Distributor Cabang Bandung Timur 5-37

5.29 Hasil Perhitungan elemen biaya dan total biaya pengendalian persediaan dengan Metode P (t, E)

Distributor Cabang Bandung Barat 5-38

5.30 Hasil Perhitungan elemen biaya dan total biaya pengendalian persediaan dengan Metode P (t, E)

Distributor Cabang Bandung Timur 5-39

5.31 Parameter untuk Penentuan Nilai B dan Q Distributor

Cabang Bandung Barat 5-42

5.32 Parameter untuk Penentuan Nilai B dan Q Distributor

Cabang Bandung Timur 5-43

5.33 Hasil Perhitungan Nilai B dan Q Distributor Cabang

Bandung Barat 5-45

5.34 Hasil Perhitungan Nilai B dan Q Distributor Cabang

Bandung Timur 5-46

5.35 Hasil Perhitungan Biaya Pengendalian Persediaan Metode Q (Q,B) Distributor Cabang Bandung Barat 5-47 5.36 Hasil Perhitungan Biaya Pengendalian Persediaan Metode


(9)

Tabel Judul Halaman 5.37 Perhitungan Nilai Periode Pemesanan Metode Optional

(t,B,E) Distributor Cabang Bandung Barat 5-51

5.38 Perhitungan Nilai Periode Pemesanan Metode Optional (t,B,E) Distributor Cabang Bandung Timur 5-52 5.39 Hasil Perhitungan B, E dan t Untuk Metode Optional

Distributor Cabang Bandung Barat 5-53

5.40 Hasil Perhitungan B, E dan t Untuk Metode Optional

Distributor Cabang Bandung Timur 5-54

5.41 Ringkasan hasil perhitungan nilai t yang terpilih 5-56 5.42 Hasil Perhitungan Biaya Metode Optional (t,B,E)

Distributor Cabang Bandung Barat 5-56

5.43 Hasil Perhitungan Biaya Metode Optional (t,B,E)

Distributor Cabang Bandung Timur 5-57

5.44 Ringkasan Total Nilai Q* dan Total Biaya Metode

Aktual dan Metode EPQ Usulan 5-62

5.45 Ringkasan Komponen dan Total Biaya Pengendalian


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Production Order Quantity 2-12

2.2 Keadaan Persediaan dengan Metode P (t,E) 2-15 2.3 Keadaan Persediaan dengan Metode Q (Q,B) 2-23 2.4 Keadaan Persediaan dengan Metode Optional (t,B,E) 2-31

3.1 Bagan Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Langkah Pengolahan Data 3-6

4.1 Struktur Organisasi PT X 4-3

5.1 Perbandingan Total Nilai Q* Metode Aktual dan Metode

Usulan 5-68

5.2 Perbandingan Total Biaya Metode Aktual dan Metode

Usulan 5-68

5.3 Komponen Biaya Pesan Metode P, Q, dan Optional 5-72 5.4 Komponen Biaya Simpan Metode P, Q, dan Optional 5-73 5.5 Komponen Biaya Stockout Metode P, Q, dan Optional 5-74


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Perhitungan Pengendalian Persediaan Metode P (t,E) L1-1 2 Perhitungan Pengendalian Persediaan Metode Q (B,Q), B L2-1 3 Perhitungan Pengendalian Persediaan Metode Optional (t,B,E) L3-1

4 Tabel Normal L4-1


(12)

DAFTAR SIMBOL

R : Rata-rata Permintaan P : Biaya produksi (harga beli) N : Jumlah hari kerja per tahun p : tingkat produksi per tahun r : tingkat permintaan

C : biaya setup per kali atau biaya pesan per kali H : biaya simpan

m : jumlah siklus produksi/tahun B : reorder point

Q* : jumlah produksi yang ekonomis TC(Q*): total biaya minimum

σ : standar deviasi

μ : rata – rata (mean) f(x) : fungsi distribusi normal t : periode pemesananan

E : batasan maksimum persediaan L : lead time

π : biaya stockout i : persentase

z : variabel acak permintaan barang selama (L + t) periode f(z) : distribusi kemungkinan permintaan sebesar z

�� : permintaan pada saat lead time t

L

: permintaan pada saat lead time dan waktu pemesanan

Nk : jumlah unit lost sales selama lead time dan periode pemesanan �� : standar deviasi selama lead time /bulan

t L

: standar deviasi selama lead time dan waktu pemesanan Q : jumlah pemesanan (ukuran lot pemesanan)


(13)

NT : jumlah kekurangan barang selama satu tahun c : biaya pesan variabel/pesan

n : jumlah cat

F : persentase biaya simpan

F’(k) : probabilitas terjadinya kekurangan persediaan (stockout) s : safety stock


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan situasi persaingan yang semakin ketat. Keadaan ini menyebabkan tuntutan konsumen terhadap ketersediaan barang yang dibutuhkan semakin meningkat. Dengan adanya hal tersebut, maka perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi pesanan konsumen dengan tepat waktu. Untuk dapat memenuhi pesanan konsumen dengan tepat waktu, perusahaan harus memperhatikan persediaan yang dimilikinya. Kekurangan persediaan (stockout) dapat menimbulkan terjadinya lost sales dan konsumen dapat beralih kepada pesaing, sedangkan apabila terjadi kelebihan persediaan (overstock) akan menyebabkan biaya simpan yang tinggi. Oleh karena itu persediaan merupakan sumber daya penting bagi perusahaan yang harus dikelola dan dikendalikan dengan tepat.

PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi cat, yang telah berdiri sejak tanggal 21 Agustus 1973. Cat yang diproduksi terdiri dari berbagai jenis diantaranya, cat tembok, cat kayu, cat besi, cat keramik serta cat besi. Cat-cat tersebut akan dikirim ke berbagai kota di Indonesia, diantaranya Bandung, Yogyakarta, Ambon, Palembang, dan kota lainnnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan manager Supply Chain Division dan observasi secara langsung di PT X, diketahui bahwa permasalahan yang terjadi dalam perusahaan adalah menyangkut pengendalian persediaan. Perusahaan sering mengalami kelebihan persediaan beberapa macam cat. Adanya kelebihan persediaan cat tersebut dikarenakan penentuan jumlah produksi cat yang ditetapkan perusahaan kurang tepat. Penentuan jumlah produksi cat tiap kalinya mengacu pada rata-rata permintaan masa lalu. Terjadinya kelebihan persediaan cat menyebabkan cat harus disimpan yang menyebabkan tingginya biaya simpan. Oleh karena itu, perusahaan ingin


(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

mengetahui jumlah produksi opimal untuk masing-masing macam cat agar persediaan cat dapat terkontrol.

PT X memiliki distributor di berbagai wilayah, seperti Ambon, Palembang, Yogyakarta, Bandung dan sebagainya. Berdasarkan permintaan dari perusahaan, dalam penelitian ini diusulkan alternatif pengendalian persediaan barang jadi (cat) di distributor.

1.2Identifikasi Masalah

Melalui penjelasan latar belakang masalah, kelebihan persediaan cat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Kelebihan ini disebabkan karena metode yang diterapkan oleh perusahaan kurang tepat. Jumlah produksi yang dilakukan oleh perusahaan tiap macam cat mengacu pada rata-rata permintaan masa lalu. Hal tersebut menyebabkan jumlah produksi bisa berlebih. Untuk mengatasi produksi yang berlebih, yang dapat menyebabkan persediaan akan menumpuk, penulis mengusulkan metode perencanaan dan pengendalian persediaan yang tepat untuk perusahaan, sehingga pengendalian persediaan dalam perusahaan menjadi lebih baik.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian yang dapat dilakukan serta keterbatasan waktu yang dimiliki penulis, maka penulis menetapkan beberapa pembatasan ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan, yaitu:

Adapun batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data permintaan yang digunakan dalam perhitungan adalah data permintaan periode Januari 2015 – Desember 2015.

2. Produk yang akan diteliti merupakan produk fast moving.

3. Distributor yang diusulkan pengendalian persediaannya yaitu distributor cabang Bandung Barat dan Bandung Timur.


(16)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Adapun asumsi-asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Biaya simpan, biaya pesan, harga beli, harga jual produk dan lead time selama penelitian adalah konstan.

2. 1 bulan = 20 hari kerja, 1 tahun = 240 hari kerja = 48 minggu

1.4 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang dapat diketahui bahwa pengendalian persediaan sangatlah penting. Berdasarkan kondisi tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa kelemahan metode pengendalian persediaan yang diterapkan di perusahaan?

2. Metode apa yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan?

3. Manfaat apa yang dapat diperoleh oleh perusahaan dalam menerapkan metode pengendalian persediaan usulan di perusahaan?

4. Metode apa yang sebaiknya diterapkan oleh distributor untuk pengendalian persediaan cat?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengemukakan kelemahan metode pengendalian persediaan yang diterapkan di perusahaan.

2. Mengusulkan metode pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan perusahaan.

3. Mengemukakan manfaat yang diperoleh dalam penerapan metode usulan dibandingkan dengan metode pengendalian persediaan aktual. 4. Mengusulkan metode pengendalian persediaan cat yang sebaiknya


(17)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

1.6Sistematika Penulisan

Pada laporan penelitian tugas akhir ini, terdapat 6 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah yang terjadi, pembatasan masalah dan asumsi agar penelitian lebih fokus dan terarah, tujuan penelitian, perumusan masalah serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahap-tahap yang dijalani penulis mulai dari awal sampai akhir penelitian. Tahapan disajikan dalam bentuk diagram alir atau flowchart yang dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan pada flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitian yang dilakukan, dengan fungsi sebagai data inti penelitian yang akan diolah maupun data pendukung dalam penelitian ini.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA & ANALISIS

Bab ini berisi uraian pengolahan data yang dilakukan terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh.


(18)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menerapkan metode usulan dan untuk penelitian lanjutan.


(19)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Metode pengendalian persediaan yang diterapkan di perusahaan aktual

mengacu pada rata-rata permintaan selama 12 bulan. Kelemahan dari metode yang diterapkan oleh perusahaan saat ini yaitu dengan nilai Q* yang mengacu pada permintaan masa lalu yang menyebabkan nilai Q* dapat terlalu besar atau terlalu kecil, mempengaruhi pada total biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan nilai Q* yang terlalu besar maka menyebabkan total biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan pun tinggi.

2. Metode pengendalian persediaan usulan yaitu metode Economic Production Quantity (EPQ). Dalam metode ini dilakukan perhitungan nilai produksi yang ekonomis (Q*), yaitu dengan memperhitungkan biaya setup dikalikan dengan jumlah permintaan pertahun dan dikalikan lagi dengan tingkat produsi pabrik per harinya, kemudian dibagi dengan biaya simpan yag dikalikan dengan tingkat produksi per hari dikurang tingkat demand per hari.

3. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan metode usulan dibandingkan dengan metode pengendalian persediaan aktual yaitu, perusahaan akan mengetahui nilai produksi yang ekonomis sehingga persediaan produk dapat optimal serta dapat meminimasi biaya simpan. Setelah melakukan perhitungan, maka didapatkan hasil total biaya dalam metode aktual yaitu sebesar Rp 3.493.118.446,71 dan pada metode usulan sebesar Rp 1.038.545.772,42. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa


(20)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2

dengan metode usulan, perusahaan akan mengalami penghematan biaya sebesar Rp 2.454.572.674,29 per tahun atau sebesar 70,27%.

4. Terdapat 3 alternatif metode pengendalian persediaan usulan yang dipertimbangkan kepada distributor cabang Bandung Barat dan Bandung Timur yaitu metode P (t,E), metode Q (B,Q), dan metode Optional (t,B,E). Perhitungan dengan metode pengendalian persediaan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah persediaan maksimum dan jumlah persediaan minimum yang harus disediakan oleh distributor. Total biaya pengendalian persediaan untuk kedua distributor yang diteliti metode P (t,E) sebesar Rp 367.668.782,01 per bulan, metode Q (B,Q) sebesar Rp 296.325.323,06, metode Optional (t,B,E) sebesar Rp 2.347.066.055,55. Dari ketiga alternatif metode usulan tersebut total biaya pengendalian persediaan untuk kedua distributor yang terkecil dihasilkan oleh metode Q (B,Q). Biaya metode Q (B,Q) menghasilkan persentase lebih murah daripada biaya kedua metode lainnya. Jumlah persediaan maksimum (E) produk, batas minimum persediaan (B) produk, dan jumlah produksi ekonomin (Q) pada distributor mengikuti metode terpilih, yaitu metode Q.

6.2Saran

1. Untuk Perusahaan

Saran untuk perusahaan yaitu, perusahaan diharapkan dapat mengaplikasikan metode usulan agar dapat meminimasi biaya simpan dan perusahaan dapat mengalami penghematan biaya. Selain itu untuk distributor, sebaiknya menerapkan metode pengendalian persedian yang telah diusulkan agar pengendalian persediaan di distributor lainnya juga dapat terkendali.


(21)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 3

2. Untuk Penelitian Lanjutan

Saran untuk penelitian lanjutan yaitu menghitung pengendalian persediaan seluruh produk cat yang ada di PT X dengan mengaplikasikan metode yang telah diusulkan menggunakan bantuan program (software) agar proses perhitungan tidak membutuhkan waktu yang lama.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

1. Askin, Goldberg: Design and Analysis of Lean Production System, John Wiley and Sons, Inc., 2002.

2. Bedworth, Bailer: Integrated Production Control System, John Wiley and Sons, Inc., 1987.

3. Mulyadi; “ Sistem Akuntansi”, Salemba Empat, Edisi ke-3, 2001. 4. Nur Bahagia, Senator.; “Sistem Inventori”, ITB., 2006.

5. Rangkuti, Freddy.; Manajemen Persediaan”, PT. Raja Grafindo Persada., 2007.

6. Ristono, Agus.; Manajemen Persediaan” , Graha Ilmu. 2009.

7. Silver, E.A., Pvke, D.F., Peterson R.: “Inventory Management and

Production Planning and Scheduling”.; John Wiler and Sons, Inc., 1998. 8. Smith, B. Spencer.; “Computer Based Production and Inventory”, Prentice

-Hall Inc. 1989.

9. Tersine, Richard J.; “Principle of Inventory and Material Management”, The University of Oklahoma, 4th ed., 1994.

10. Whitin, T.M., Hadley, G.; “Analysis of Inventory System”, Prentice Hall, Inc. 1963.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

1.6Sistematika Penulisan

Pada laporan penelitian tugas akhir ini, terdapat 6 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah yang terjadi, pembatasan masalah dan asumsi agar penelitian lebih fokus dan terarah, tujuan penelitian, perumusan masalah serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahap-tahap yang dijalani penulis mulai dari awal sampai akhir penelitian. Tahapan disajikan dalam bentuk diagram alir atau flowchart yang dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan pada flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitian yang dilakukan, dengan fungsi sebagai data inti penelitian yang akan diolah maupun data pendukung dalam penelitian ini.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA & ANALISIS

Bab ini berisi uraian pengolahan data yang dilakukan terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh.


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha  BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menerapkan metode usulan dan untuk penelitian lanjutan.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Metode pengendalian persediaan yang diterapkan di perusahaan aktual

mengacu pada rata-rata permintaan selama 12 bulan. Kelemahan dari metode yang diterapkan oleh perusahaan saat ini yaitu dengan nilai Q* yang mengacu pada permintaan masa lalu yang menyebabkan nilai Q* dapat terlalu besar atau terlalu kecil, mempengaruhi pada total biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan nilai Q* yang terlalu besar maka menyebabkan total biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan pun tinggi.

2. Metode pengendalian persediaan usulan yaitu metode Economic Production Quantity (EPQ). Dalam metode ini dilakukan perhitungan nilai produksi yang ekonomis (Q*), yaitu dengan memperhitungkan biaya setup dikalikan dengan jumlah permintaan pertahun dan dikalikan lagi dengan tingkat produsi pabrik per harinya, kemudian dibagi dengan biaya simpan yag dikalikan dengan tingkat produksi per hari dikurang tingkat demand per hari.

3. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan metode usulan dibandingkan dengan metode pengendalian persediaan aktual yaitu, perusahaan akan mengetahui nilai produksi yang ekonomis sehingga persediaan produk dapat optimal serta dapat meminimasi biaya simpan. Setelah melakukan perhitungan, maka didapatkan hasil total biaya dalam metode aktual yaitu sebesar Rp 3.493.118.446,71 dan pada metode usulan sebesar Rp 1.038.545.772,42. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa


(4)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha dengan metode usulan, perusahaan akan mengalami penghematan biaya sebesar Rp 2.454.572.674,29 per tahun atau sebesar 70,27%.

4. Terdapat 3 alternatif metode pengendalian persediaan usulan yang dipertimbangkan kepada distributor cabang Bandung Barat dan Bandung Timur yaitu metode P (t,E), metode Q (B,Q), dan metode Optional (t,B,E). Perhitungan dengan metode pengendalian persediaan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah persediaan maksimum dan jumlah persediaan minimum yang harus disediakan oleh distributor. Total biaya pengendalian persediaan untuk kedua distributor yang diteliti metode P (t,E) sebesar Rp 367.668.782,01 per bulan, metode Q (B,Q) sebesar Rp 296.325.323,06, metode Optional (t,B,E) sebesar Rp 2.347.066.055,55. Dari ketiga alternatif metode usulan tersebut total biaya pengendalian persediaan untuk kedua distributor yang terkecil dihasilkan oleh metode Q (B,Q). Biaya metode Q (B,Q) menghasilkan persentase lebih murah daripada biaya kedua metode lainnya. Jumlah persediaan maksimum (E) produk, batas minimum persediaan (B) produk, dan jumlah produksi ekonomin (Q) pada distributor mengikuti metode terpilih, yaitu metode Q.

6.2Saran

1. Untuk Perusahaan

Saran untuk perusahaan yaitu, perusahaan diharapkan dapat mengaplikasikan metode usulan agar dapat meminimasi biaya simpan dan perusahaan dapat mengalami penghematan biaya. Selain itu untuk distributor, sebaiknya menerapkan metode pengendalian persedian yang telah diusulkan agar pengendalian persediaan di distributor lainnya juga dapat terkendali.


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 3

2. Untuk Penelitian Lanjutan

Saran untuk penelitian lanjutan yaitu menghitung pengendalian persediaan seluruh produk cat yang ada di PT X dengan mengaplikasikan metode yang telah diusulkan menggunakan bantuan program (software) agar proses perhitungan tidak membutuhkan waktu yang lama.


(6)

xxii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Askin, Goldberg: Design and Analysis of Lean Production System, John Wiley and Sons, Inc., 2002.

2. Bedworth, Bailer: Integrated Production Control System, John Wiley and Sons, Inc., 1987.

3. Mulyadi; “ Sistem Akuntansi”, Salemba Empat, Edisi ke-3, 2001. 4. Nur Bahagia, Senator.; “Sistem Inventori”, ITB., 2006.

5. Rangkuti, Freddy.; “Manajemen Persediaan”, PT. Raja Grafindo Persada., 2007.

6. Ristono, Agus.; “Manajemen Persediaan” , Graha Ilmu. 2009.

7. Silver, E.A., Pvke, D.F., Peterson R.: “Inventory Management and Production Planning and Scheduling”.; John Wiler and Sons, Inc., 1998. 8. Smith, B. Spencer.; “Computer Based Production and Inventory”, Prentice

-Hall Inc. 1989.

9. Tersine, Richard J.; “Principle of Inventory and Material Management”, The University of Oklahoma, 4th ed., 1994.

10. Whitin, T.M., Hadley, G.; “Analysis of Inventory System”, Prentice Hall, Inc. 1963.