PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF BERBASIS TATA BAHASA STRUKTURAL: Time Series Design.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF
BERBASIS TATA BAHASA STRUKTURAL
(Time Series Design)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari
syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh
Sukaesih
1103407

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Sukaesih, 2013

Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Hak Cipta
==========================================================

ii

Penerapan Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Tournaments (TGT)
Dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif
Berbasis Tata Bahasa Struktural
(Time Series Design)

Oleh
Sukaesih

Dra. STKIP Surya Kencana, 1990


Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Sukaesih 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran

Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

ABSTRAK

Kompetensi dasar seperti menulis pengumuman, menulis surat, menulis pesan
singkat, menarasikan teks wawancara dan lain-lain dalam Standar Isi Kurikulum
Tahun 2006, mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SMP, memerlukan dukungan
kemampuan menulis kalimat efektif. Oleh karena itu, memiliki kemampuan
menulis kalimat efektif menjadi keharusan bagi peserta didik SMP agar
kompetensi yang terkait dapat dikuasai dengan baik. Untuk itu diperlukan upaya
memilih, mencari, dan menata bahan ajar, metode, teknik, media, dan model
pembelajaran yang tepat.
Penelitian ini berfokus pada upaya mencobakan

model pembelajaran yang

diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif peserta

didik SMP kelas 7. Model yang dimaksud adalah Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournaments (TGT). Games dan Tournaments, dapat
dimanfaatkan untuk merangsang peserta didik agar dapat bertanggung jawab
terhadap tugas pribadi dan kelompok, meraih keberhasilan dalam kelompok dan
akhirnya dapat meningkatkan prestasi individu.
Data proses pembelajaran TGT diperoleh melalui observasi oleh tiga orang
observer; dan data hasil proses diperoleh melalui tes menulis. Data hasil tes
dianalisis dan diolah dengan statistik melalui uji t untuk melihat perbedaan
kemampuan menulis kalimat efektif sebelum dan sesudah proses pembelajaran
TGT.
Hasil pengolahan data memberikan informasi bahwa model TGT dapat
dilaksanakan dengan sangat efektif di SMP kelas 7. Dengan Model TGT
kemampuan menulis kalimat efektif peserta didik SMP kelas 7 dapat ditingkatkan
dari rata-rata 46,68 menjadi 75,91.

iii
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………….............
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………
ABSTRAK ……………………………………………………..............
KATA PENGANTAR ………………………………………….............
UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………...............
DAFTAR ISI …………………………………………………...............
DAFTAR TABEL ……………………………………………...............
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK ……………………………………
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………...............

i
ii
iii
iv
v
vi
ix

x
xi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..
A. Latar Belakang MasalahPenelitian …...................................
B. Identifikasi Masalah ………………………………………...
C. Rumusan Masalah …………………………………………..
D. Tujuan Penelitian …………………………………………...
E. Manfaat Penelitian ………………………………………......
F. Anggapan Dasar dan Hipotesis …………………………......
G. Definisi Operasional …………………………………..........

1
1
6
7
8
8
9
10


BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENTS (TGT), KALIMAT EFEKTIF,
DAN TATA BAHASA STRUKTURAL.................................
A. Model Pembelajaran Kooperatif …………………….........
1. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ………............................
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif ……….................
3. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ……
a. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif …………............
b. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif …….....................
4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif …………………….......
5. Teknik-teknik Pembelajaran Kooperatif…..........................
6. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif ……………………......
7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments
B. Kalimat Efektif ……………………………………...........
1. Pengertian Kalimat Efektif …………………………...........
2. Struktur Kalimat Efektif ……………………………...........
a. Struktur Kalimat Efektif Umum ……………………….
b. Struktur Kalimat Pararel ……………………………......
c. Struktur Periodik ……………………………………......

3. Ciri Kalimat Efektif ………………………………………..
a. Kesatuan (Unity) …………………………………….....

12
12
14
15
18
18
19
20
20
23
23
25
25
25
25
26
31

31
31

vi
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Kehematan (Economy) ………………………………….

32

c. Penekanan (Emphasis) …………………………………
d. Kevariasian (Variety) ………………………..................
4. Pilihan Kata (Diksi ) dalam Kalimat Efektif ……………...
5. Ejaan ………………………………………………………
6. Logika dalam Kalimat Efektif …………………………….
C. Tata Bahasa Struktural ……………………………………
1. Pengertian Tata Bahasa Struktural ………………………...

2. Pembagian Kalimat dalam Tata Bahasa Struktural ……….
a. Kalimat Berklausa dan Kalimat Tidak Berklausa ………
b. Kalimat Berita, Kalimat Tanya, dan Kalimat Suruh. …..
c. Kalimat Sederhana dan Kalimat Luas ………………….

33
34
35
39
40
41
41
42
43
44
47

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………..
A. Metode dan Paradigma Penelitian ………………………...
B. Prosedur Penelitian ………………………………………..

C. Teknik Pengumpulan Data ………………………………..
D. Instrumen. …………………………………………………
1. Jenis Instrumen ………………………………………….....
a. Instrumen Perlakuan .............................................................
b. Instrumen Pengambilan Data ………………………………
2. Validasi …………………………….. ..................................
E. Teknik Pengolahan Data …………………………………..
F. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………

49
49
50
51
51
51
51
73
86
86
87

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN ……………………………………………......
A. Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
GamesTournaments..............................................................
1. Persiapan …………………………………..........................
2. Implementasi Proses Pembelajaran …………………….....
3. Observasi Proses Pembelajaran ...………………………....
B. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Menulis Kalimat
Efektif …….........................................................................
1. Deskripsi Analisis Data Kemampuan Menulis Kalimat
Efektif Sebelum Perlakuan ……………….........................
a. Pre Test 1 ………………………………………………
b. Pre Test 2 ………………………………………………
c. Pre Test 3 ……………………………………………....
d. Pre Test 4 ………………………………………………
2. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Menulis Kalimat
Efektif Sesudah Perlakuan ..................................................
a. Post Test 1…………………………...............................
b. Post Test 2 ……………………………………………...
c. Post Test 3 ……………………………………………...
d. Post Test 4……………………………………………...
C. Pengujian Normalitas Data ……………………................

88
88
88
90
91
98
98
99
106
111
118
126
127
134
140
147
157

vii
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Pengujian Hipotesis ……………………………………....
E. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………..

160
163

BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………………………..
A. SIMPULAN……………………………………………......
B. SARAN…………………………………………….............

170
170
172

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………….
RIWAYAT HIDUP .................................................................................

173
175
218

viii
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

: Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran pada Kegiatan Awal

Tebel 4.2

: Data Hasil Observasi Pembelajaran pada Kegiatan Inti

Tabel 4.3

: Data Hasil Observasi Pembelajaran pada Kegiatan Akhir

Tabel 4.4

: Data Hasil Pre Test 1

Tabel 4.5

: Data Hasil Pre Test 2

Tabel 4.6

: Data Hasil Pre Test 3

Tabel 4.7

: Data Hasil Pre Test 4

Tabel 4.8

: Data Hasil Rata-Rata Pre Test 1, 2, 3 dan 4

Tabel 4.9

: Data Hasil Post Test 1

Tabel 4.10

: Data Hasil Post Test 2

Tabel 4.11

: Data Hasil Post Test 3

Tabel 4.12

: Data Hasil Post Test 4

Tabel 4.13

: Data Hasil Rata-Rata Post Test 1, 2, 3 dan 4

Tabel 4.14

: Data Hasil Rata-Rata Pre Test dan Post Test

ix
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK

Bagan 3.1

: Paradigma Penelitian

Grafik 4.1

: Rata-Rata Hasil Pre Test

Grafik 4.2

: Rata-Rata Hasil Post Test

Grafik 4.3

: Rata-Rata Hasil Pre Test dan Post Test

Grafik 4.4

: Rata-Rata Akhir Pre Test dan Post Test

x
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuis Turnamen Akademik
2. Contoh Karangan Peserta Didik
3. SK Pembimbing Penulisan Tesis
4. Permohonan Izin Penelitian
5. Permohonan Expert Judgment
6. Lembar Expert Judgment
7. Izin Penelitian
8. Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran
9. Data Out Put Uji Beda SPSS 19

xi
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di
sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu SD/MI, SMP/MTs,
dan SMU/SMK/MA, dan digunakan sebagai bahasa pengantar pada semua
jenjang pendidikan. Tingkat penguasaan bahasa Indonesia peserta didik diukur
dengan standar nasional melalui ujian nasional. Oleh karena itu, kesiapan peserta
didik untuk mengikuti ujian nasional mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya,
perlu mendapat perhatian serius, agar peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan,

keterampilan,

dan

sikap

yang

semestinya

dimiliki

usai

menyelesaikan pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), pembelajaran bahasa Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil kesastraan manusia Indonesia
(Permendiknas, Nomor 22 Tahun 2006).
Melalui arahan atau orientasi pembelajaran bahasa Indonesia seperti di atas ,
diharapakan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP dapat diwujudkan.
Tujuan itu adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis;
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara;
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
4. Mengguakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intlektual, serta kematangan emosional dan sosial;
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa.

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intlektual manusia Indonesia (Permendiknas No. 22
Tahun 2006)
Dalam rumusan tujuan di atas tercakup di dalamnya kemampuan memahami
bahasa yaitu pemahaman terhadap kaidah kebahasaan dan berbahasa yaitu
menggunakannya dalam wujud keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis.
Keempat keterampilan berbahasa itu saling mendukung. Semakin terampil
seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan
hanya dapat dikuasai dengan jalan praktik dan banyak berlatih. Melatih
keterampilan berbahasa berarti

juga melatih keterampilan berpikir (Tarigan,

1986:1).
Untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu dapat
berkomunikasi secara efektif dan efisien, serta menumbuhkan rasa menghargai
dan bangga berbahasa Indonesia, maka dalam praktik berbahasa produktif
(berbicara dan menulis) harus dilakukan dengan menggunaan kaidah bahasa
secara benar.

Salah satu kaidah yang harus diperhatikan adalah penggunaan

kalimat efektif. Kalimat efektif, jelas Subjek (S) dan Predikat (P) nya, sehingga
jelas pula gagasan atau ide pokok yang terkandung di dalamnya. Kalimat efektif
menggunakan kosa kata yang dapat dipahami dan diterima secara luas oleh
umum; terhindar dari penggunaan kosa kata tertentu, seperti kosa kata bahasa
daerah, kosa kata tidak baku, dan kosa kata yang digunakan oleh kelompok dalam
lingkungan terbatas. Kalimat efektif terhindar dari kesalahan berlogika dan
menggunakan EYD. Oleh karena itu, kalimat efektif tidak ambigu; sehingga pesan
di dalamnya mudah dipahami oleh pembaca. Jika demikian, maka tercapailah
keefektifan dan keefisienan berkomunikasi.
Intonasi, mimik, dan gestur pembicara sangat membantu pemahaman
pendengar terhadap pesan yang disampaikan oleh pembicara, sehingga terjadi
komunikasi yang efektif; tetapi tidak demikian dengan kegiatan membaca.
Pembaca tidak dapat memanfaatkan intonasi, mimik, dan gestur

penulis.

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Keefektifan

komunikasi sangat bergantung kepada kemampuan penulis

menggunakan kalimat efektif , sehingga pesan dapat dipahami pembaca dengan
cepat dan tepat. Senada dengan pernyataan Putrayasa (2007 :1) bahwa setiap
gagasan, pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang
dituangkan dalam

pada praktiknya akan

bentuk kalimat. Kalimat yang benar dan baik haruslah

memenuhi persyaratan gramatikal. Artinya, kalimat itu harus disusun berdasarkan
kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting
setiap

kalimat

(subjek

dan

predikat);

yang harus dimiliki

memperhatikan

Ejaan

Yang

Disempurnakan,; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah

dipahami

pembaca atau pendengar. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif. Oleh
karena itu, penguasaan

kemampuan menulis kalimat efektif oleh peserta didik

menjadi sangat penting.
Kenyataan menunjukkan, betapa sangat rendahnya kemampuan menulis
kalimat efektif peserta didik. Terkait rendahnya kemampuan menulis kalimat
efektif, tersirat juga dalam tulisan Kahfi yang menyatakan bahwa, menulis naskah
pidato dengan menggunakan kalimat efektif masih perlu ditingkatkan (2011-8),
dikatakan juga bahwa apabila siswa berkemampuan menulis kalimat efektif maka
akan mampu menyusun naskah pidato (2011: 9). Menurut hemat penulis, tidak
hanya naskah pidato saja yang dapat ditulis para siswa (peserta didik) dengan
berbekal kemampuan menulis kalimat efektif; tetapi juga tulisan-tulisan seperti
pengalaman menarik, biografi, pesan singkat, naskah pengumuman, surat dinas,
surat pribadi dan lain-lain.
Hal itu selaras dengan pendapat yang dikemukanan oleh Heryani dalam
tesisnya,

bahwa

karya

ilmiah

yang

ditulis

oleh

mahasiswa

bidang

kewarganegaraan sampai saat ini masih memperlihat kesalahan dilihat dari segi
keefektifannya, karena materi perkuliahan kalimat efektif bahasa Indonesia masih
berupa teori, sedangkan mahasiswa memerlukan contoh dan latihan yang nyata

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

serta berkesinambungan. Dengan demikian diperlukan penataan bahan ajar yang
tepat.
Selain itu ditemukan pula fenomena penulisan karangan yang tidak
mencerminkan ciri-ciri kalimat efektif. Karangan itu ditulis oleh peserta didik
SMP. Di bawah ini contoh lengkap tulisan tersebut; masing-masing dengan kode
penulis A1, A2, A3.

Pengalaman Menyenangkan
Pada waktu lebaran kemarin saya dan keluarga merayakan liburan di
Tasikmalayabersama keluarga, sesudah sampai di Tasikmalaya saya dan
keluarga bersalaman kepada warga sekitar apabila ada salah.
Pada siang itu saya dan keluarga bersiap-siap untuk pulsng ke
padalarang, dan waktu itu juga kami pergi ke ciawi cipanas untuk
berenang. Ternyata berenang di ciawi itu menyenangkan sekali. Akupun
sampai-sampai pengen berenang terus. (A1)
Secara logika ide dalam karangan itu kurang lazim dan tidak logis.
Umumnya lebaran dirayakan saat berlibur; bukan merayakan liburan saat
berlebaran. Lebih tidak logis lagi melakukan dua kegiatan ditempat berbeda
dengan waktu yang sama oleh orang yang sama; yaitu mempersiapkan kepulangan
ke Padalarang di Tasikmalaya dan pergi ke Ciawi Cipanas. Kata tidak baku masih
dipakai dalam karangan itu. Berikut ini temuan selanjutnya.
futsal di cimahi
Pada hari minggu saya bersama teman-temanxx bersiap-siap untuk futsal
di cimahi. Setelah bersiap-siap saya bersama temanxx
langsung berangkat ke cimahi memakai angkot.
Setelah sampai di cimahi saya langsung mencari mencari lapang
yang sudah di siapkan oleh lawan temanxx saya. Setelah
bertemu dengan lawan saya bersama temanxx langsug kelapangan.
Saya langsung ganti baju di tempat ganti. Setelah itu sayapun
kelapangan dan langsung bermain futsal. Dan, sayapun bermain
selama 1 jam. Setelah pertabdingan selesai kami. Pun menang dgn skor
14 – 3.(A2)

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Pemakian tanda titik (.), huruf kapital, dan penulisan kata ulang belum
dilakukan dengan benar. Gagasan atau ide tidak jelas karena bercampur dengan
kesalahan berlogika. Contoh lain ditemukan karangan seperti di bawah ini.
(L.Messi)
Messi adalah pesepak bola terbaik pada tahun 2009 s/D 2012. Ia
mempunyai bakat yg bagus. Tetapi bukan itu saja prestasi yg di milikinya
ia mempunyai skill yg bagus. Dan pemain yg sangat hebat pada tahun
2009 s/D 2012. (A)
Huruf Kapital, tanda titik (.), dan kata penghubung belum digunakan
dengan benar dalam karangan itu. Gagasan atau ide yang sama ditulis berulang,
pada awal dan akhir paragraf. Tidak jauh berbeda halnya dengan karangan
sebelumnya.
Jika masalah ini dibiarkan bekelanjutan maka akan muncul penguasaan
keterampilan berbahasa peserta didik tanpa kaidah atau tatabahasa. Sementara
tatabahasa merupakan ciri atau identitas suatu bahasa yang membedakannya dari
bahasa lain. Tata bahasa Indonesia merupakan ciri bagi bahasa Indonesia. Tidak
digunakannya kaidah kebahasaan termasuk tata bahasa dalam berbahasa
(menyimak, berbicara, membaca, menulis), maka lambat laun hilang pula identitas
bahasa yang digunakan itu.
Kesadaran akan adanya kaidah atau norma bahasa (awareness of the norm)
mendorong orang menggunakan bahasanya dengan cermat dan santun. Kesadaran
akan adanya norma bahasa merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya
terhadap perbuatan yaitu kegiatan menggunakan bahasa (language use).
Kesadaran akan adanya norma bahasa, menurut Garvin dan Mathiot dalam Chaer
dan Agustina (2010: 152) adalah salah satu ciri sikap positif terhadap bahasa.
Sikap posistif terhadap bahasa menjadi salah satu jaminan bagi kelangssungan
hidup suatu bahasa. Kesadaran menggunakan kaidah atau norma bahasa harus
didasari dengan pengetahuan terhadap kaidah atau norma itu, dan kebiasaan untuk
berlatih menggunakannya.

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki agar dapat berbahasa dengan santun
dan cermat adalah kaidah menggunakan kalimat efektif. Menggunakan kalimat
efektif adalah salah satu kompetensi dasar yang harus diajarkan di SMP, pada
semester pertama. Jika demikian maka layaknya peserta didik SMP sudah dapat
menggunakan kalimat efektif dalam berbahasa. Namun tidak demikian kenyataan
yang ditemui penulis di lapangan. Kenyataan belum sesuai dengan harapan, hal ini
dapat dilihat melalui contoh-contoh tulisan peserta didik seperti yang diuraikan di
atas.
Pembelajaran kooperatif diduga dapat mengatasi rendahnya kemampuan
menulis kalimat efektif peserta didik. Pembelajaran kooperatif menempatkan guru
sebagai fasilitator, menjadi jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih
tinggi, dengan catatan peserta didik sendiri, peserta didik berkesempatan
menerapkan ide-ide mereka, karena pada pembelajaran kooperatif guru tidak
hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun pengetahuan dalam
pikiran peserta didik (Rusman, 2012: 201-202).
(TGT)

adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif, yang secara spesifik

diduga efektif diterapkan pada pembelajaran menulis kalimat efektif.Dengan
model ini peserta didik dapat belajar sambil bermain dan berlomba. Mereka dapat
belajar dalam suasana yang menyenangkan dan terhindar dari kebosanan
mendengarkan penjelasan guru. Suasana belajar yang menyenangkan memberi
peluang kepada peserta didik untuk memahami dan menggali pengetahuan tanpa
terpaksa; termasuk memahami dan menggali pengetahuan untuk dapat menulis
kalimat dengan efektif.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti dan mengujicoba
model pembelajaran tersebut untuk melihat tingkat keefektifannya, sehingga
selanjutnya diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif model pembelajaran yang
dapat ditawarkan kepada para guru. Judul penelitian yang dimaksud adalah
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam Menulis Kalimat
Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural.
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

B. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah berarti mendaftar sejumlah masalah yang
biasanya dilanjutkan dengan upaya memilih atau menetapkan salah satu
diantaranya yang dapat dicari jawabannya melalui penelitian. Menetapkan
masalah merupakan langkah awal dari suatu kegiatan penelitian(Arikunto, 1990:
18-19). Terkait penjelasan itu sering dijumpai masalah dalam penggunaan bahasa
tulis oleh peserta didik. Masalah itu adalah rendahnya kemampuan peserta didik
menggunakan kalimat efektif dalam berbagai keperluan.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi permasalahan itu, baik dari
sisi peserta didik, maupun dari sisi guru. Faktor-faktor yang berasal dari guru,
diantaranya

(1) kurang tepat dan kurang variatif model, metode, dan teknik

pembelajaran yang dipilih oleh guru dengan bahan ajar yang disampaikan, (2)
kurang optimal memberdayakan kemampuan dan peran serta siswa dalam proses
pembelajaran, (3) kurang tepat dan kurang variatif dalam memilih media
pembelajaran, (4) menulis kalimat kalimat efektif adalah sebagian dari
kebahasaaan yang pembelajarannya diintegrasikan ke dalam empat keterampilan
berbahasa, (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis); sehingga sering sekali
terabaikan, sementara yang muncul dominan dalam proses pembelajaran adalah
keterampilan berbahasanya saja.
Selain faktor dari guru, faktor dari peserta didik pun sangat memengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran , yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam menulis kalimat efektif; terlebih
lagi menulis kalimat efektif adalah sebagian dari kaidah kebahasaan (tata bahasa)
yang cenderung membosankan jika pembelajaran tidak dirancang sedemikian
menariknya.
Di luar faktor guru dan peserta didik, sarana turut memengaruhi
keberhasilan pembelejaran. Keterbatasan sarana, media, dan motivasi peserta
didik dapat diatasi oleh upaya guru dengan menyelenggarakan pembelajaran yang
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

tepat, sehingga peserta didik termotivasi, serta sarana dan media yang ada dapat
dimanfaatkan optimal. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada upaya
penerapan sebuah model pembelajaran

yang efektif

dalam menulis kalimat

efektif berbasis tata bahasa struktural. Model yang dimaksud adalah Pembelajaran
Kooperatif Tipe(TGT).

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan

penelitian yang akan dicari

jawabnnya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012: 35). Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut di bawah ini.
1. Bagaimana profil kemampuan menulis kalimat efektif sebelum perlakuan ?
2. Bagaimana proses pembelajaran menulis kalimat efektif dengan model
Kooperatif Tipe TGT ?
3. Bagaimana profil kemampuan menulis kalimat efektif setelah perlakuan ?
4. Apakah ada perbedaan signifikan kemampuan menulis kalimat efektif sebelum
dan sesudah perlakuan?

D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menemukan model yang
efektif bagi pembelajaran menulis kalimat efektif peserta didik SMP. Selanjutnya
hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi para guru bahasa
Indonesia di SMP, dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran menulis kalimat efektif.
Secara khusus penelitian ini bertujuan 1. mengetahui gambaran proses
pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam menulis kalimat efektif;2. mengetahui
perbedaaan kemampuan menulis kalimat efektif sebelum dan sesudah perlakuan
atau sebelum dan sesudah proses pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.

E. Manfaat Penelitian
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

Penelitian bukan kegiatan yang mudah, karena penelitian memerlukan biaya,
waktu, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit. Oleh karena itu, seorang peneliti
harus betul-betul memahami dengan jelas kemanfaatan penelitiaannya.
Penelitian pendidikan bahasa menuntut dua jenis manfaat, yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis. Bermanfaat secara teoritis artinya hasil penelitian harus dapat
menjadi sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan, dengan lahirnya konsepkonsep baru pada dunia pendidikan bahasa; sedangkan kebermanfaatkan secara
praktis, artinya hasil penelitian pendidikan bahasa harus dapat dimanfaatkan oleh
praktisi dan pelaku pendidikan (Samsudin dan Vismaia, 2009: 59). Demikian pula
halnya dengan penelitian ini, sumbangan kemanfaatan secara teoritis dan praktis
diharapakan dapat dirasakan oleh berbagai pihak.
Adapun kemanfaatan yang dimaksud adalah sebagai berikut di bawah ini.
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi
pengembangan keterampilan menulis kalimat efektif dengan memberikan
masukan perihal pemilihan model pembelajarannya. Disamping itu, penelitian
diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual

bagi pengembangan

pembealajaran menulis menulis kalimat efektif, dengan menerapakan model
pembelajaran kooperatif. Penerapan model ini diharapakan dapat menjadi salah
satu pilihan dalam melaksanakan pembelajaran kalimat efektif yang sering
terlupakan terkait struktur kurikulum yang menempatkan tata bahasa terintegrasi
dalam keempat keterampilan berbahasa; sementara manfaat praktis dapat
dirasakan oleh peserta didik, guru dan peneliti sendiri.
1. Manfaat bagi Peserta Didik
a. memberikan pelajaran yang menyenangkan dan menantang;
b. meningkatkan kemampuan menulis dengan menggunakan kalimat efektif;
c. menambah pengetahuan tentang kalimat efektif.
2. Manfaat bagi Guru
a. memberikan informasi perihal kemampuan menulis kalimat efektif peserta
didik;
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

b. menjadi masukan bagi upaya peningkatan kemampuan menlis kalimat efekif
peserta didik;
c. menjadi salah satu pilihan model pembelajaran yang dapat diterapkan;
d. menjadi motivasi bagi para guru, untuk terus berupaya mencari atau memilih
model

pembelajaran

yang

menyenangkan

dan

menarik

dalam

mengoptimalkan proses dan hasil belajar.

3. Manfaat bagi Peneliti
a. menambah pengetahuan perihal kalimat efektif, dan model pembelajarannya;
b. menambah pengalaman dalam mengaplikasikan dan membandingkan teori
yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

F. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
a. Menulis dengan menggunakan kalimat efektif, membantu pembaca
memahami dengan cepat dan tepat gagasan atau ide yang disampaikan
penulis. Oleh karena itu, kemampuan memahami kalimat efektif dan
kebiasaan menggunakannya perlu diupayakan sejak awal.
b. Pemilihan model pembelajaran dengan tepat oleh guru, akan mengefektifkan
proses dan hasil belajar, karenanya diperlukan pula pemilihan model yang
tepat untuk melaksanakan pembelajaran menulis kalimat efektif.
c. Model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, adalah model pembelajaran
untuk semua siswa. Model ini dapat menampung perbedaan dan keragaman
latar belakang siswa (peserta ndidik) karenanya dapat dipilih guru sebagai
alternatif melaksanakan pembelajaran di mana pun, dipandang efektif
diterapkan pada pembelajaran menulis kalimat efektif.

2. Hipotesis
a. Hipotesis Penelitian
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11

Ada perbedaan signifikan kemampuan menulis kalimat efektif sebelum dan
sesudah perlakuan
b. Hipotesis Statistik
Ho: µa = µb
H1: µa ≠µb
G. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami variabel penelitian ini, maka perlu
penulis jelaskan istilah-istilah yang menjadi kata kunci dalam penelitian, yang
tertuang dalam judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tatabahasa Struktural.
1. Model pembelajara Kooperatif Tipe TGT adalah sebuah pola atau rencana
pembelajaran yang menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok,
dengan memposisikan guru sebagai fasilitator. Dalam TGT semua anggota
kelompok mendapatkan kesempatan yang sama untuk melakukan permainan
dengan kelompok lain guna mendapatkan skor bagi kelompoknya masingmasing. Langkah-langkah pembelajaran

model Kooperatif Tipe TipeTGT,

adalah membentuk kelompok kooperatif memberikan informasi materi atau
bahan ajar, bekerja kelompok dan games, presentasi kelompok, melaksanakan
tuornaments, dan memberikan reward.
2. Menulis kalimat efektif berbasis tata tahasa struktural adalah mengungkapkan
gagasan, pikiran, perasaan menggunakan satuan bahasa yang mendasarkan
analisisnya pada ciri formalnya yaitu intonasi dan adanya kata-kata tertentu
yang menandai golongan kalimat; satuan yang mudah dipahami sehingga
maksud atau pesan yang terkandung didalamnya dapat diterima dengan baik
oleh pembaca sesuai dengan kehendak atau maksud penulis.

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Paradigma Penelitian
Penelitian ini berupaya mengungkap bagaimana Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT diimplementasikan dalam pembelajaran menulis kalimat efektif; serta
bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi belajar (berupa perbedaan ) sebelum
dan sesudah implementasi model tersebut. Oleh karena itu, dipilih metode
eksperimen Time Series Design, dengan Paradigma penelitian seperti berikut di
bawah ini.

01 02

03

04

X

05 06

07 08

Observasi

01 = 02 = 03 = 04

05 = 06 = 07 = 08
Pengolahan data hasil
Observasi

Rata-rata

Perbedaan

Rata-rata

(a)

(a) < (b)

(b)

Bagan 3.1 Paradigma penelitian
Keterangan Bagan
01, 02, 03, 04 : pre test 1, 2, 3, 4 (tes sebelum perlakuan
X: perlakuan (proses pembelajaran kooperatif)
05, 06, 07, 08 : post test (tes sesudah perlakuan)
(a): rata-rata hasil pre test
(b): rata-rata hasil post test

Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi pre test

sebanyak empat kali .

Hasilpre test dianalisis hingga diperoleh kondisi yang stabil, artinya hasil pretest
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

konsisten ; yaitu hasil pretest pertama relatif sama dengan hasil pretest kedua
sama dengan hasil pretest ketiga, dan keempat. Setelah diperoleh kondisi stabil
kelompok diberi perlakuan (Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournaments) . Selesai diberi perlakuan, kemudian kelompok
diberipost test sebanyak empat kali. Hasil post test dianalisis, hingga diperoleh
kondisi stabil, artinya hasilpost test konsisten;hasil post test kesatu relatif sama
dengan hasil post test kedua, relatif sama dengan hasil post test ketiga, dan
keempat. Hasil rata-rata pre test dan post testkemudian dibandingkan untuk dilihat
perbedaannya, sebagai akibat perlakuan.

B. Prosedur Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, ditempuh langkah-langkah sebagai berikut di
bawah ini.
(1) menemunkan, mengidentifikasi, dan merumuskan masalah, serta memyusun
hipotesis
(2) menyusun teori landasan, berkenaan dengan masalah yang telah dirumuskan
(3) memilih metode yang tepat, untuk melakukan penelitian guna menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitan yang telah dirumuskan
(4) menyusun beberapa instrumen untuk mengumpulkan data yang diperoleh,baik
sebelum, ketika berlangsung, maupun sesudah perlakuan
(5) menimbang instrumen oleh ahli
(6) mengumpulkan data sebelum perlakuan dengan cara memberikan pre test
kepada kelompok eksperimen
(7) mengolah/ menganalisis data yang diperoleh sebelum perlakuan
(8) menyusun rencana implementasi tindakan atau pemberian perlakuan, yaitu
melaksanakan pembelajaran koperatif Tipe TGT
(9) bersamaan dengan implementasi tindakan atau pemberian

perlakuan,

dilakukan pengumpulan data proses melalui observasi
(10) mengolah data hasil observasi
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

(11) mengolah / menganalisis data sebelum dan sesudah perlakuan
(12) membandingkan data yang sudah diperoleh

sebelum dan sesudah

perlakuan,serta menguji hipotesis
(13) menarik / menyusun simpulan

C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Teknik Tes
Teknis tes digunakan untuk mengambil atau mengumpulkan data kognitif
kemampuan

menulis

kalimat

efektif

peserta

didik

dalam

bentuk

karangan.Selanjutnya karangan dianalis, untuk kemudian diperoleh data berupa
angka atau nilai kemampuan. Tes dilaksanakan tertulis dan individual.
2. Teknik Observasi
Teknis observasi non partisipan digunakan dalam penelitian ini, karena objek
yang diamatinya perilaku manusia, yaitu perilaku peserta didik dan guru dalam
proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer
independen. Observer tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
(Sugiyono,2012:145).Observasi

dilakukan

selama

proses

pembelajaran

berlangsung, yaitu dalam lima kali pertemuan.

D. Instrumen
1. Jenis Instrumen
a. Instrumen Perlakuan
1). Ancangan Model
Rasional
Masih ada pendapat para guru bahwa pembelajaran kooperatif sama dengan
belajar kelompok. Pendapat seperti itu perlu segera diluruskan. Pembelajaran
kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok. Ada prinsip dasar, prosedur,

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

dan indikator-indikator yang membedakannya dengan kelompok belajar biasa,
dan pembelajaran tradisional pada umumnya.
Pembelajaran kooperatif mengharuskan semua peserta didik bekerja sama
saling bergantung secara positif antara satu sama lain, dalam konteks struktur
tugas, struktur tujuan, dan struktur.Dalam pembelajaran kooperatif materi
pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga mengharuskan semua peserta
didik untuk saling memotivasi agar bersama-sama menguasai materi yang
sedang dipelajari. Sukses tidaknya pembelajaran kooperatif diterapkan di kelas,
bergantung kepada tanggung jawab kelompok dan tanggung jawab individu,
serta komposisi kelompok dan proses interaksi diantara peserta didik
Rancangan pembelajaran seperti ini, dipandang “ribed” oleh sebagian guru;
karena memerlukan waktu persiapan, dan proses yang panjang.
Dibalik semua itu, banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap capaian
akademik peserta didik, disamping itu mampu mengembangkan sikap toleran /
peduli terhadap sesame teman, kerjasama dan saling menghargai.Oleh karena
itu, pembelajaran kooperatif perlu dikembangluaskan sosialisasinya agar dapat
dipahami lebih baik oleh para guru, yang pada gilirannya dapat termotivasi
untuk melakukannya di kelas.

Tujuan
TGT sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif dirancang untuk
mendorong peserta didik agar saling membantu satu sama lain. Semua itu
dimaksudkan untuk meningkatkan, baik pencapaian maupun relasi sosial
peserta didik. (TGT), menekankan cara-cara agar peserta didik termotivasi
untuk berkompetisi dengan teman-temannya yang memiliki level kemampuan /
pencapaian yang sama. Dengan cara-cara ini setiap peserta didik dapat
meningkatkan performa akademiknya masing-masing agar kelompok mereka
dapat unggul daripada kelompok-kelompok yang lain. Setiap peserta didik
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

yang

dapat

menunjukkan

peningkatan

performanya

penghargaan(reward).

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberi

54

c). Prinsip-prinsip Pembelajaran Koperatif
Ada lima unsur atau elemen yang mendasari pembelajaran koperatif.
Kelima unsur dasar ini menjadikan pembelajaran koperatif lebih efektif dan
produktif dibandingkan dengan pembelajaran kompetitif dan individual (Huda,
2013: 46). Kelima prinsip dasar itu adalah:
1. Interpendensi Positif (Positive Interpendence)
2. Interaksi Promotif (Promotive Interaction)
3. Akuntabilitas Individu (Individual Accountability)
4. Keterampilan Interpersonal dan Kelompok Kecil (Interpersonal and SmallGroup Skill)
5. Pemrosesan Kelompok (Group Processing)
(Jhonson and Jhonson dalam Huda, 2013: 46)Di bawah ini penjelasan selanjutnya
lihat BAB I
d. Sintak
(1) memilih metode dan teknik
(2) menata ruang kelas untuk pembelajaran kooperatif
(3) merangking peserta didik
(4)menentukan jumlah kelompok
(5) membentuk kelompok-kelompok
(6)merancang team building untuk setiap kelompok (identitas kelompok, yel dll)
(7) mempresentasikan materi pembelajaran
(8) membagikan lembar kerja
(9) menugaskan peserta didik mengerjakan kuis secara mandiri
(10) menilai dan menyekor kuis peserta didik
(11) memberi penghargaan kepada kelompok
(12) mengevaluasi perilaku anggota kelompok

e. Evaluasai
TGT menekankan pada evaluasi individual materi akademik yang sudah dirancang
sebelumnya. TGT membuka peluang untuk terjadi kompetisi individual dan
kelompok untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Karena TGT berupaya
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

meningkatkan prestasi akademik, maka evaluasinya dilakukan pada ranah
kognitif.

2). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksaan Pembelajaran dengan model Kooperatif Tipe TGT ini
disesuaikan dengan situasi dan kondisi subjek dan tempat penelitian. Oleh karena
itu, RPP sebagai salah satu instrumen dalam penelitian ini, terlebih dahulu
ditimbang oleh ahli (expert judgment) sebelum digunakan (bukti terlampir).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester

: SMPN 1 Ngamprah
: Bahasa Indonesia
: VII/2

Standar Kompetensi

: Aspek Menulis
12 Mengungkapkan berbagai informasi dalam
bentuk narasi dan pesan singkat
:12.2Menulis pesan singkat sesuai dengan isi dengan
menggunakan kalimat efektif dan bahasa yang
santun.
: 10 x 40 menit ( 5x pertemuan )

Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu
A. Indikator
Pertemuan 1
1.

mampu menyusun isi pesan singkat ( memo) secara berantai sesuai
ilustrasi

2.

mampu menyusun isi pesan singkat (memo) yang menunjukkan kesatuan
gagasan dan kehematan pemakaian kata

3.

mampu menyunting kesatuan gagasan dan kehematan pemakaian kata
dalam menulis pesan singkat

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

Pertemuan 2
1. mampu menyusun bersama dalam kelompok isi pesan singkat (memo)
sesuai ilustrasi
2. mampu menyusun bersama dalam kelompok isi pesan singkat (memo)
dengan berbagai variasai pola kalimat dan mengedepankan bagian
kalimat yang dipentingkan
3. mampu menyunting berbagai variasi pola kalimat dan bagian kalimat yang
dipentingkan dalam pesan singkat
Pertemuan 3
1.

mampu menulis sendiri dalam kelompok isi pesan singkat (memo) sesuai
ilustrasi

2.

mampu menulis sendiri dalam kelompok isi pesan singkat (memo)
dengan memperhatikan EYD dan diksi

3. mampu menyunting penggunaan EYD dan Diksi dalam pesan singkat
(memo)
Pertemuan 4
1. mampu menulis sendiri dalam kelompok sebuah contoh isi pesan singkat
(memo)
2. mampu memilih isi pesan singkat terbaik karya anggota kelompoknya.
3. mampu menyunting isi pesan singkat dari sisi ketepatan menurut logika
4.

mampu menulis kembali (hasil revisi) isi pesan singkat dengan logika
yang tepat

Pertemuan 5
1. mampu menggunakan kalimat efektif untuk berbagai keperluan selain
menulis pesan singkat ( seperti menulis pengumuman, menulis biografi,
menulis pengalaman menarik, dan menulis ringkasan cerita pendek)
B. Tujuan Pembelajaran
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

Setelah

memperoleh

pembelajaran

menggunakan kalimat efektif dalam

diharapkan

peserta

didik

dapat

menulis pesan singkat (memo) dan

tulisan-tulisan lainnya.
C. Materi pembelajaran
Pertemuan 1
a. contoh pesan singkat

SMP 1 Karang Sayung
Jl.Raya Negara No.33 Kota Batu
12 September 2007
Kepada
Dari
Hal

: Bapak Ramelan
: Bendahara Sekolah
: Laporan Keuangan

Harap segera membuat laporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan
Jambore Tingkat Kabupaten, paling lambat 20 September 2007.
Tertanda

Zaenal,S.Pd

contoh pesan tidak resmi
12 Mei 2007
Dari : Vivi
Untuk
: Heni
Pesan
: Hen, latihan menari tidak jadi karena pelatihnya sedang sakit
Tertanda

Vivi

b. Menulis pesan singkat ( memo) secara berantai
Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

Ilustrasi :
Arindra adalah ketua penyelenggara peringatan Maulid Nabi di sekolahmu. Saat
ini Ia bersama mubaligh akan tiba di sekolah 15 menit kemudian. Setibanya
Mubaligh dan rombongan di sekolah ia berharap ada petugas penerima tamu dan
tetabuhan yang dibunyikan untuk menyambut rombongan. Ia juga berharap
sudah ada tempat duduk dan konsumsi untuk rombongan.Arindra memberi tugas
kepada salah seorang panitia untuk menyampaikan pesan singkatnya (memo)
kepada seksi acara.Bagaimana pesan singkat yang ditulis Arindra ?
Panitia Peringatan Maulid Nabi
SMP Bela Negara

Memo
Dari
Kepada

:
:
………………………….. 1 …………………….
………………………2 …………………………3
…………………,………….

…………………

Sukaesih, 2013
Program Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Together Dalam Pembelajaran
Menulis Kalimat Efektif Berbasis Tata Bahasa Struktural
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

59

Panitia Peringatan Maulid Nabi
SMP Bela Negara

Memo
Dari
Kepada

:
:
…………………………….. . ………1……….
……………………………2 ……………………
……………………………………… 3
…………………,………….

…………………

c. CiriKalimat Efektif
Kalimat Efektif memiliki beberapa cirri sebagai berikut di bawah ini :
(a) Kesatuan
Kalimat efektif harus mengungkap sebuah ide pokok atau satu kesatuan pikiran.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut di bawah ini !
(1) Kepada para siswa agar berkumpul di lapang upacara.
(2) Di dalam tata tertib itu merupakan pedoman bagi para siswa
(3) Pada hari ini merupakan hari terakhir ia mengajar
Kalimat-kalimat itu tidak efektif karena ide pokoknya tidak jelas.
Agar men

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

The Effectiveness of Using Teams Games Tournaments (TGT) in Teaching Reading of Narrative Text, (A Quasi-Experimental Study at the Second Year Students of SMPN I Pakuhaji)

0 10 0

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS

1 5 66

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA MATA PELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA.

0 1 46

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournaments) Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA.

0 0 19