PENERAPAN METODE MIND MAP JARING LABA-LABA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

(1)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh TITA METIANI

0903199

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

i

LEMBAR PERNYATAAN………

ABSTRAK………. ii

KATA PENGANTAR………... iii

UCAPAN TERIMA KASIH……….... v

DAFTAR ISI……….. viii

DAFTAR TABEL………. xi

DAFTAR GAMBAR………. xii

DAFTAR LAMPIRAN………. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 4

1. Rumusan Masalah ... 4

2. Pemecahan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan IPS SD ... 10

1. Pengertian Pendidikan IPS SD ... 10

2. Tujuan Pendidikan IPS SD ... 11

3. Ruang Lingkup Pendidikan IPS SD ... 12

B. Teori-teori Belajar Penidikan IPS SD ... 13

1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget ... 13

2. Teori Penemuan Jerome Bruner ... 15

3. Teori Belajar Bermakna David Ausubel ... 15

C. Hasil Belajar Pendidikan IPS SD ... 16

1. Hakikat Hasil Belajar ... 16

2. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan IPS SD Materi Pembelajaran Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ... 19

D. Metode Mind Map Jaring Laba-laba ... 19

1. Pengertian Metode... 19

2. Pengertian Mind Map ... 20

3. Ciri-ciri Mind Map ... 20


(3)

ii

Indonesia ... 23

F. Penelitian yang Relevan ... 25

G. Hipotesis Tindakan... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

1. Lokasi Penelitian ... 28

2. Waktu Penelitian ... 28

B. Subjek Penelitian ... 28

C. Metode dan Desain Penelitian ... 29

1. Metode Penelitian... 29

2. Desain Penelitian ... 29

D. Prosedur Penelitian... 31

E. Instrumen Penelitian... 34

1. Pedoman Observasi ... 34

2. Pedoman Wawancara ... 34

3. Catatan Lapangan ... 35

4. Tes ... 35

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 35

1. Teknik Pengolahan Data ... 35

2. Teknik Analisis Data ... 39

G. Validasi Data ... 40

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 42

B. Paparan Data Tindakan ... 44

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 44

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 44

b. Paparan Data Proses Siklus I ... 45

c. Paparan Hasil Siklus I ... 53

d. Analisis dan Refleksi Siklus I... 55

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 59

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 59

b. Paparan Data Proses Siklus II... 60

c. Paparan Hasil Siklus II ... 69

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 71

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 75

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 75

b. Paparan Data Proses Siklus III ... 75

c. Paparan Hasil Siklus III ... 84


(4)

iii

D. Pembahasan ... 89

1. Perencanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Metode Mind Map Jaring Laba-laba untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia... 90

2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Metode Mind Map Jaring Laba-laba untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia... 92

3. Hasil Belajar dalam Penerapan Metode Mind Map Jaring Laba-laba untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 105


(5)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan. Menurut Nasution (Hanifah, 2010: 148) IPS adalah:

“Pelajaran yang merupakan suatu fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial”.

Sedangkan Menurut Somantri (Hanifah, 2010: 148) Pengertian IPS adalah sebagai berikut:

IPS mempunyai arti sebagai pelajaran ilmu-ilmu sosial yang di sederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, tingkat menengah. Di sini beliau menggaris bawahi kata menyederhanakan. Menyederhanakan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berpikir para siswa sekolah dasar dan lanjutan; b) mempertautkan dan memadukan bahan berasal aneka cabang ilmu-ilmu pelajaran yang mudah dicerna.

Dari beberapa pengertian IPS menurut Nasution dan Somantri, dapat diambil kesimpulan bahwa IPS adalah bidang pengajaran yang diberikan di sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan sosial yang berisikan konsep dan pengalaman belajar yang dipilih dan ditata atau diorganisir dalam kerangka studi keilmuan sosial.

Ruang lingkup pembelajaran IPS di tingkat sekolah dasar dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau oleh geografi dan sejarah, yang bertujuan untuk membekali peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, baik di tingkat lokal, nasional maupun global dengan komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. IPS di sekolah dasar (SD) dapat memberikan kontribusinya yang paling esensi yaitu membentuk siswa SD untuk menjadi warga negara yang baik. Hal ini sejalan dengan visi IPS menurut Radimin (2009: 90), yaitu “membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara yang baik”.


(6)

Adapun tujuan pembelajaran IPS menurut BNSP (Radimin, 2009: 90) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dengan lingkungannya;

2. memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis rasa ingin tau, inkuiri memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3. memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial kemanusiaan; 4. memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetensi

dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.

Melihat kenyataannya, pada saat observasi pada pembelajaran IPS di Kelas V SDN Sukakerta dengan materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 12 Oktober 2012, diperoleh data:

1. Aktivitas Siswa

a. siswa hanya duduk, lalu mendengarkan dan menerima informasi. b. siswa membuat catatan dalam bentuk catatan yang monoton.

c. siswa merasa jenuh, dan terkadang tidak terfokus pada pelajaran yang diajarkan terutama pada pelajaran IPS yang dimana banyak mengandung materi cerita.

2. Kinerja Guru

a. guru hanya menggunakan metode ceramah saja, sehingga pembelajaran berpusat pada guru.

b. guru hanya meminta siswa untuk membaca buku sumber. c. tidak adanya proses penguatan daya ingat.

Dari gambaran pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru selama pembelajaran IPS masih kurang efektif sehingga berpengaruh pada aktivitas siswa. Itu terlihat pada hasil tes siswa yang mayoritas tidak tuntas. Dilihat pada KKM dengan batas ketuntasan 65. Siswa kelas V yang berjumlah 20 siswa, hanya 6 siswa yang tuntas dan 14 siswa yang belum tuntas. Hasil tes belajar siswa dapat disajikan pada tabel di bawah ini:


(7)

Tabel 1.1

Hasil Belajar Siswa pada Data Awal

Mata Pelajaran IPS “Tokoh-tokoh Proklamasi kemerdekaan Indonesia” No Nama Siswa Nilai

Akhir

Ketuntasan

Tuntas Belum tuntas

1 Aris Pudja Nugraha 30 

2 Budiyana 70 

3 Cahyana 20 

4 Cahyana Aldiansah 40 

5 Krisna Maulidin 70 

6 Muhamad Topan M 50 

7 Muhamad Topik H 80 

8 Nisha Amelia Putri 30 

9 Nadilla Siti A 60 

10 Riske Rizky N 50 

11 Rossa Kustriana 40 

12 Rossi Kustriana 70 

13 Salsa Bila 30 

14 Sudrajat 20 

15 Syachrul Misbah G 40 

16 Tri Andayani 30 

17 Windi S 70 

18 Wiwin Winarti 40 

19 Andri Juliana 50 

20 Yudhis Ihza 70 

Jumlah 6 14

Persentase 30% 70%

Keterangan KKM: 65

Dari hasil analisis, proses pembelajaran masih kurang efektif dan kondusif. Hal ini disebabkan guru hanya menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah sehingga pembelajaran berpusat pada guru (teacher center), selain itu terlalu berpedoman pada buku sumber sehingga siswa hanya ditugaskan untuk mencatat dan menghafal materi yang ada pada buku sumber, sedangkan materi pada buku sumber sangat banyak sehingga menyulitkan siswa untuk menghafalnya.

Untuk memecahkan permasalahan di atas, akan dicoba menerapkan sebuah metode yaitu metode mind map jaring laba-laba. Menurut Buzan (2010: 20)


(8)

selaras dengan otak untuk memudahkan mengingat”. Mind Map menggunakan warna dan gambar-gambar untuk membantu membangunkan imajinasi dan cara menggambar mind map dengan kata-kata atau gambar-gambar yang bertengger di garis-garis melengkung atau cabang-cabang yang akan membantu ingatan membuat asosiasi.

Alasan memilih metode mind map (peta konsep) jaring laba-laba adalah karena dalam pembelajaran IPS mind map dapat digunakan untuk menjabarkan materi yang sarat dengan isi, yang dikemas menjadi lebih menarik dengan tambahan ilustrasi gambar. Selain itu membantu siswa untuk lebih berkonsentrasi terhadap materi pelajaran, mencatat di kelas, dan belajar menghafal tanggal dan peristiwa penting yang terjadi di masa lampau.

Adapun judul penelitian ini adalah “Penerapan Metode Mind Map Jaring Laba-laba untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang”.

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dari permasalahan yang muncul selama proses pembelajaran, maka dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan penerapan metode mind map jaring laba-laba untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?

b. Bagaimana pelaksanaan penerapan metode mind map jaring laba-laba untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?


(9)

c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menerapkan metode mind map jaring laba-laba untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, digunakan salah satu cara untuk memperbaiki pembelajaran tentang tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba. Mind map jaring laba-laba dapat membantu siswa untuk mengingat peristiwa dan tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dengan menerapkan mind map jaring laba-laba siswa akan memiliki gambaran besar tentang peristiwa dan mengingat siapa, apa, dan kapan peristiwa bersejarah itu terjadi.

Langkah-langkah menerapkan metode mind map jaring laba-laba menurut Buzan (2010: 20) sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi ide pokok atau konsep penting yang melingkupi sebuah konsep. Siswa diminta mengidentifikasi ide pokok dalam materi Tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta, A. Soebardjo dan Fatmawati.

b. Mengidentifikasi ide-ide atau konsep sekunder yang menunjang ide utama. Siswa diminta mengidentifikasi ide-ide atau konsep sekunder yang menunjang ide utama yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta, A. Soebardjo dan Fatmawati seperti mencantumkan Identitas tokoh, Peranan, jasa dan Cara menghargai jasa.

c. Menghubungkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama. Ide-ide sekunder di sekeliling ide utama ditulis dalam bentuk kata-kata yang ditempatkan di atas garis-garis melengkung atau cabang-cabang membentuk sebuah rangkaian menyerupai jaring laba-laba sehingga dapat membantu ingatan siswa membuat asosiasi (cara siswa menghubungkan dengan apa yang telah mereka ketahui).


(10)

d. Menambahkan gambar atau warna yang menarik untuk lebih memudahkan dalam mengingat informasi. Bisa ditambahkan gambar atau warna yang menarik untuk membantu membangun imajinasi dan mengingat informasi. Berdasarkan pemecahan masalah di atas, maka menargetkan selama proses pembelajaran dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan (100%)

a) Mempersiapkan perencanaan pembelajaran b) Mempersiapkan materi pelajaran

c) Mempersiapkan tugas individu d) Mempersiapkan alat evaluasi 2) Pelaksanaan (100%)

a) Menjelaskan dengan cara menerapkan metode mind map jaring laba-laba mengenai materi tentang tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia yang bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa pembuatan mind map jaring laba-laba.

b) Melakukan tanya jawab materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

c) Memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat mind map jaring laba-laba sesuai dengan materi tentang tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

d) Berkeliling untuk memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya. e) Mengumpulkan hasil Mind Map Jaring Laba-laba siswa dan di

presentasikan di depan kelas. 3) Untuk hasil belajar siswa 80%.

Adapun indikator yang diukur yaitu: a) Hasil tes

b) Hasil tugas individu 4) Untuk aktivitas siswa 80%.

Adapun indikator yang diukur membuat mind map yaitu: a) Kerapihan


(11)

b) Ketepatan c) Kreativitas

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam perumusan masalah sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui perencanaan penerapan metode mind map jaring laba-laba untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan metode mind map jaring laba-laba untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode mind map jaring laba-laba untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia Kelas V SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat bagi siswa

a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

b. Dapat meningkatkan kemampuan mengingat siswa dengan cara yang menarik dan menyenangkan dalam mengaitkan konsep utama dengan pengembangan materi pembelajaran yang sedang dipelajari menggunakan asosiasi (cara siswa menghubungkan dengan apa yang telah mereka ketahui) pada mind map jaring laba-laba.


(12)

d. Dapat mengaplikasikan pemahaman yang diperolehnya dalam menggunakan mind map jaring laba-laba untuk memecahkan kesulitan belajarnya terutama pada proses mengingat.

2. Manfaat bagi guru

a. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba.

b. Memotivasi guru untuk menciptakan iklim belajar yang efektif dan kondusif bagi siswa.

3. Manfaat bagi sekolah

a. Dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang telah ada.

c. Membantu tercapainya tujuan pembelajaran menyebutkan tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

4. Manfaat bagi peneliti

a. Menambah wawasan tentang strategi pembelajaran.

b. Memberikan pengalaman akan proses pengembangan penelitian tindakan kelas.

c. Cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran.

E. Batasan Istilah

Untuk memperjelas fokus penelitian, maka penulis memberikan batasan istilah secara definitif yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Menurut Sanjaya (2006: 145), metode adalah “Cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar

tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal”.

2. Menurut Buzan (2010: 20), mind map adalah “Bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan


(13)

membantu membangunkan imajinasi dengan cara menggambar mind map. Dengan kata-kata atau gambar-gambar yang bertengger digaris melengkung atau cabang-cabang yang akan membantu ingatan membuat asosiasi.

3. Menurut Nur (Trianto, 2007: 16), mind map jaring laba-laba adalah mind map dapat digunakan untuk curah pendapat”. Dalam melakukan curah pendapat ide-ide berasal dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak dari ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain.

4. Hasil Belajar menurut Sudjana (2010: 22) adalah “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”.

5. Sesuai dengan indikator yang tercantum dalam silabus ada empat tokoh penting pada peristiwa proklamasi yang harus diketahui siswa, yaitu Ir.Soekarno, Moh. Hatta, A.Soebardjo dan Fatmawati (KTSP 2006: 47).


(14)

28 A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah SDN Sukakerta Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang yang beralamat Jalan Desa Kebonjati. Pemilihan lokasi berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

a. Masih rendahnya tingkat kemampuan siswa kelas V dalam pembelajaran tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia, sehingga nilai tes hasil belajar yang dilaksanakan tidak dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Hal tersebut menggugah untuk diberikannya tindakan atas permasalahan yang ada di kelas dengan mencari, menentukan, dan melaksanakan tindakan penyelesaian terhadap permasalahan yang terjadi.

b. Memberikan solusi kepada guru dan siswa terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba.

2. Waktu Penelitian

PTK dilakukan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar, maka kegiatan penelitian akan dilakukan dalam beberapa bulan hingga permasalahan yang muncul di data awal dapat diatasi. Penelitian ini berlangsung selama enam bulan dari bulan Januari 2013 sampai bulan Juni 2013. Waktu enam bulan tersebut difokuskan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN Sukakerta yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Adapun alasan pemilihan subjek dalam penelitian ini adalah berdasarkan dari tes awal pada materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan


(15)

Indonesia diperoleh hasil bahwa hanya 30% dari jumlah siswa yang tuntas belajar dan 70% siswa yang belum tuntas belajar. Penyebab timbulnya permasalahan tersebut karena proses pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Center), selain itu terlalu berpedoman pada buku sumber sehingga siswa hanya ditugaskan untuk mencatat dan menghafal materi yang ada pada buku sumber, sedangkan materi pada buku sumber sangat banyak sehingga menyulitkan siswa untuk menghafalnya.

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom actoin research). Arikunto (2011: 58) mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktek pembelajaran”. Sedangkan menurut Mulyasa (2009: 11) bahwa:

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (traetment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dari kedua pengertian penelitian tindakan kelas di atas, maka dapat diaplikasikan pada penelitian ini sebagai suatu bentuk refleksi diri guru terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakannya di kelas, dengan melakukan tindakan-tindakan efektif untuk memperbaiki proses pembelajaran.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan mengacu pada desain penelitian oleh Kemmis dan Mc. Taggart yaitu model spiral Wiriaatmadja (2005: 66). Desain penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart adalah model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang, dalam rangka menciptakan peningkatan ke arah yang lebih baik atau pencapain hasil yang optimal. Menurut Wiriaatmadja (2005: 66-67)


(16)

bahwa “Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dalam model spiral Kemmis dan Mc. Taggart adalah Rencana (plan), Tindakan (act), Observasi/pengamatan (observe), Refleksi (reflect)”. Alur pelaksanaannya dapat dilihat pada gambar 3.1:

Gambar 3.1

Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66)

Arikunto (2011: 17) memberikan penjelasan tentang langkah perencanaan bahwa “Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan”. Sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan menurut Arikunto (2011: 18), “Tahap pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas”. Jadi pelaksanaan tindakan merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan rencana yang telah disusun. Selanjutnya observasi menurut Suhardjono (2011: 78) adalah “Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama”.


(17)

Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian target kinerja guru dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Dan yang terakhir Refleksi menurut Suhardjono (2011: 80) bahwa “Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya”.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini berbentuk siklus, banyaknya siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini bergantung pada pencapaian target peneliti, jika dalam penelitian target sudah tercapai maka siklus pun berakhir. Di mana setiap siklus terdiri dari satu pertemuan bahkan bisa lebih. Dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan empat langkah prosedur penelitian yaitu rencana, pelaksanaan, observasi, refleksi. Penjelasan ke empat langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Langkah yang dilakukan dalam rencana penelitian ini adalah:

1. Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas V dalam rangka membahas permasalahan siswa tentang kesulitannya dalam pembelajaran tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dan mendiskusikan tentang penerapan metode mind map jaring laba-laba.

2. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN Sukakerta.

3. Peneliti menyiapkan tugas individu siswa yaitu membuat mind map dan alat evaluasi.


(18)

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan, kegiatan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas lima. Apabila siklus pertama belum menunjukkan peningkatan yang diinginkan, maka akan diperbaiki pada siklus ke dua dan selanjutnya sampai dengan target yang diinginkan dapat dicapai oleh peneliti.

Adapun pelaksanaan penelitian tersebut tergambar dalam langkah-langkah pembelajaran di bawah ini:

1) Tahap awal pembelajaran

a) Guru mengkondisikan siswa dengan berdoa bersama, memperhatikan kehadiran siswa

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c) Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2) Tahap inti pembelajaran

a) Guru menjelaskan dengan cara menerapkan metode mind map jaring laba-laba mengenai materi tentang tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia yang bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa pembuatan mind map jaring laba-laba.

b) Guru melakukan tanya jawab materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

c) Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat mind map jaring laba-laba sesuai dengan materi tentang tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

d) Secara individu siswa membuat mind map jaring laba-laba.

e) Guru berkeliling untuk memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya. f) Siswa menempel gambar tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia

pada kertas yang telah disediakan oleh guru sebagai ide sentral atau topik utama.


(19)

g) Siswa membuat jaring-jaring (garis melengkung) dengan di atas jaring-jaring tersebut menggunakan kata kunci dan jaring-jaring tersebut diberi warna agar menarik.

h) Mengumpulkan hasil mind map jaring laba-laba siswa dan dipresentasikan di depan kelas.

3) Tahap evaluasi

a) Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan pembelajaran. b) Guru melakukan evaluasi.

c) Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

3. Observasi

Mulyasa (2009: 69) mengemukakan definisi observasi merupakan “Instrumen untuk mengadakan pengamatan terhadap aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas”. Dalam hal ini, observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran mengenai tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan alat pengumpul data yang sudah ditetapkan, yaitu format observasi. Dalam kegiatan ini sasaran yang ingin diobservasi adalah meliputi kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi selanjutnya dijadikan bahan kajian untuk mengukur keberhasilan penelitian.

4. Refleksi

Tahap ini merupakan kajian hasil data yang telah diperoleh saat observasi. Refleksi berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang telah dilakukan. Hasil dari refleksi yang ada dijadikan bahan perbandingan dan pengkoreksian kembali akan apa yang telah dilakukan dalam penelitian. Beberapa hal yang dinilai kurang tepat dalam pelaksanaan kembali dilakukan penyempurnaan berdasarkan instrumen penelitian dan indikator penilaian. Hal ini berkaitan dengan pendapat dari Mulyasa (2009: 71) bahwa:

Refleksi adalah suatu kegiatan menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan


(20)

perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.

Dengan adanya refleksi diharapkan menghasilkan perubahan dalam perbaikan. Peneliti dan Guru mengadakan diskusi untuk saling memberi informasi tentang pelaksanaan dan sesudah proses pembelajaran sebelumnya. Dengan refleksi dapat terjadi perubahan pada perencanaan, yang akan berpengaruh pada langkah pelaksanaan, observasi dan langkah refleksi selanjutnya sampai mencapai target yang diinginkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut. a. Pedoman Observasi

Definisi observasi menurut Supardi (2011: 127), “Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba. Dengan observasi ini peneliti dapat mengamati segala proses yang terjadi. Adapun instrumen yang digunakan pada teknik ini adalah pedoman observasi. Pedoman observasi digunakan untuk mencatat data hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pedoman Wawancara

Definisi wawancara menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 117) adalah ’Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain’. Selanjutnya Mulyasa (2009: 69), “Wawancara merupakan instrumen untuk mengumpulkan data lisan dari sumber data atau subjek penelitian secara langsung”. Adapun instrumen yang digunakan dalam wawancara yaitu pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang pendapat siswa dan guru dalam pembelajaran


(21)

tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba.

c. Catatan Lapangan

Wiriaatmadja (2005: 125) berpendapat bahwa “catatan lapangan memuat deskriptif berbagai kegiatan suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai interaksi sosial, dan nuansa-nuansa lainnya”. Cara lain yang bisa digunakan untuk merekam / mencatat tingkah laku individu siswa adalah dengan menggunakan catatan lapangan. Bentuk / format catatan lapangan ini tidak ada bentuk yang baku, sebab dalam hal ini peneliti bebas mencatat apa saja yang dianggap penting untuk dicatat terkait dengan kepentingan penelitian. Catatan lapangan digunakan guru atau peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mencatat hal-hal yang terkait perilaku siswa dan guru yang sangat menonjol dan tindakan yang tidak sesuai dengan akitivitas pembelajaran.

d. Tes

Tes merupakan salah satu teknik penilaian yang menyajikan serangkaian pertanyaan untuk dijawab oleh siswa dengan benar . Instrumen tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa tentang tokoh-okoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Bentuk tes nya berupa soal-soal berbentuk uraian yang terdapat pada lembar evaluasi. Tes dilakukan setelah berakhinya tindakan.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

a. Pengolahan Data Proses 1) Data Hasil Observasi a) Kinerja Guru

Teknik pengolahan data hasil observasi kinerja guru dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, melalui interpretasi dari jumlah skor dan presentase indikator yang dicapai. Untuk menentukan persentase ketercapaian yaitu menggunakan persentase (percentages correction) menurut Purwanto (1984: 102) yaitu sebagai berikut:


(22)

1) Cara menghitungnya, yaitu:

NP =

SM R

X 100%

Keterangan:

NP : Nilai persentase yang dicari R : Skor mentah yang diperoleh SM : Skor maksimal ideal

100 % : Bilangan tetap untuk menetapkan persentase

2) Dengan kriteria penskoran: a) Persentase maksimal ideal 100 %

b) Sangat Baik (SB) : 81 % - 100 % c) Baik (B) : 61% - 80 % d) Cukup (C) : 41 % - 60 % e) Kurang (K) : 21 % - 40 % f) Sangat Kurang (SK) : 0 – 20% b) Aktivitas Siswa

Pengolahan data hasil observasi aktivitas siswa sama dengan perngolahan hasil observasi kinerja guru yaitu menggunakan persentase (percentages correction) menurut Purwanto (1984: 102) yaitu sebagai berikut:

1) Cara menghitungnya, yaitu:

NP =

SM R

X 100%

Keterangan:

NP : Nilai persentase yang dicari R : Skor mentah yang diperoleh SM : Skor maksimal ideal


(23)

2) Dengan kriteria penskoran: a) Persentase maksimal ideal 100 %

b) Sangat Baik (SB) : 81 % - 100 % c) Baik (B) : 61% - 80 % d) Cukup (C) : 41 % - 60 % e) Kurang (K) : 21 % - 40 % f) Sangat Kurang (SK) : 0 – 20%

Teknik pengolahan data untuk nilai aktivitas siswa secara individu yaitu sebagai berikut:

Aspek yang diamati terdiri dari: Kerapihan

1. Siswa membuat mind map bersih. 2. Siswa membuat mind map rapih. 3. Siswa membuat mind map jelas. 4. Siswa membuat mind map tidak kotor. Ketepatan

1. Siswa mengisi identitas dengan tepat.

2. Siswa mengisi cara menghargai dengan tepat. 3. Siswa mengisi jasa dengan tepat.

4. Siswa mengisi peranan dengan tepat. Kreativitas

1. Siswa membuat gambar yang menarik 2. Siswa memberi variasi warna.

3. Siswa membuat garis melengkung yang menyerupai jaring laba-laba. 4. Siswa membentuk tulisan yang menarik.

Keterangan:

Beri tanda (√) pada indikator yang muncul. 4 = Apabila semua indikator yang muncul. 3 = Apabila semua tiga indikator yang muncul. 2 = Apabila hanya dua indikator yang muncul.


(24)

1 = Apabila hanya satu indikator yang muncul. 0 = Apabila tidak ada satupun indikator yang muncul. Skor Ideal 12

2) Data Hasil Wawancara

Pengolahan data hasil wawancara dilakukan dengan cara menganalisis terhadap jawaban dari responden yaitu guru dan siswa, dengan menggunakan pedoman wawancara. Proses analisis tersebut dilakukan dengan cara mengaitkan hasil wawancara dengan tujuan penelitian dan karakteristik terhadap jawaban yang diharapkan kemudian jawaban-jawaban tersebut dideskripsikan dalam bentuk uraian jawaban-jawaban dari guru dan siswa berdasarkan pertanyaan yang diajukan lalu dibuat kesimpulan.

3) Data Hasil Catatan Lapangan

Pengolahan data hasil catatan lapangan dilakukan dengan cara menganalisis terhadap gambaran proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru dan siswa. Proses analisis tersebut dilakukan dengan cara membandingkan pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan penelitian yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk kalimat lalu dibuat kesimpulan.

b. Pengolahan Data Hasil

Teknik pengolahan data untuk hasil belajar atau hasil tes evaluasi siswa yaitu dengan menentukan skor pada setiap soal, kemudian menghitung jumlah skor perolehan dan memberikan nilai serta menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Soal Evaluasi

1. Menuliskan 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia! 2. Tuliskan peranan 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia! 3. Jelaskan jasa 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia! 4. Jelaskan identitas 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia!


(25)

5. Tuliskan cara menghargai jasa 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia!

Skor Ideal = 20

Nilai Akhir = skor yang diperoleh

Skor ideal x 100

KKM = 65

2. Teknik Analisis Data

Patton (Moleong, 1994: 103) mengemukakan pengertian analisis data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisir ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar”. Sedangkan Sugiyono (2005: 89) mengemukakan pengertian analisis data yaitu,

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Miles and Hubermen (Sugiyono, 2005: 91-95) mengemukakan aktivitas dalam analisis data dilakukan melalui tiga tahap adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data (Data Reduction) adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 2. Penyajian data (Data Display) adalah penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya.

3. Kesimpulan (Conclusion Drawing/verification) adalah kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tahap pertama yaitu reduksi data dimulai dengan melihat dan menelaah data hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan tes akhir. Kemudian selanjutnya melakukan reduksi data. Cara melakukan reduksi data yaitu merangkum hal-hal yang penting yang akan dijadikan sebagai fokus dalam penelitian yang dilakukan, selaras dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono, (2005: 92) menyatakan bahwa “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal -hal yang pokok, memfokuskan pada -hal--hal yang penting, di cari tema dan


(26)

polanya. Reduksi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu membuat rangkuman intisari dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes akhir yang tetap terjaga kebenarannya. Selanjutnya data reduksi tersebut disusun dan digolongkan berdasarkan kinerja guru dan aktivitas siswa.

Tahap kedua yaitu penyajian data. Sugiyono (2005: 95) menyatakan bahwa, “penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, phie chard, pictogram dan sebagainya”. Penyajian data dalam penelitian ini adalah menyajikan data dengan lebih sederhana ke dalam bentuk paparan naratif, grafik, dan table.

Tahap ketiga yaitu kesimpulan. Pembuatan kesimpulan ini dengan cara pengambilan inti penyajian yang lebih singkat dan padat, sehingga dapat menjawab setiap rumusan masalah yang telah dibuat.

G. Validasi Data

Bentuk-bentuk validasi data dalam penelitian tindakan kelas menurut pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 168-171) adalah:

a. Member check yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara.

b. Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis, kontruk, atau analisis yang membandingkan dengan hasil orang lain.

c. Saturasi yakni situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan.

d. Eksplanasi Saingan (kasus negatif) yaitu tidak melakukan upaya untuk menyanggah atau membuktikan kesalahan penelitian saingan, melainkan mencari data yang akan mendukungnya.

e. Audit Trail adalah cara pemeriksaan keabsahan data dengan cara diskusi. f. Expert Opinion adalah meminta nasihat, pendapat/opini kepada para pakar. g. Key Resepondents Review yakni meminta salah seorang atau beberapa mitra peneliti yang mengetahui tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

Mengacu pada pendapat Hopkins di atas, maka bentuk validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pada penelitian ini member chek dilakukan dengan cara mengkonfirmasi guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas V SDN Sukakerta melalui diskusi akhir tindakan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh keajegan data dan terperiksa kebenarannya.


(27)

b. Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan dengan mencocokkan data yang diperoleh dari guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas V SDN Sukakerta. c. Dalam penelitian ini expert opinion dilakukan dengan cara meminta dosen

pembimbing untuk memeriksa semua tahapan kegiatan penelitian dan meminta untuk memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang ditemui dalam melakukan penelitian, sehingga hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

d. Dalam penelitian ini audit trail dilakukan dengan teman kuliah baik dari teman sekelas maupun teman diluar yang memiliki pengetahuan mengenai penelitian tindakan kelas.


(28)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus ini melalui penerapan metode mind map jaring laba-laba pada pembelajaran materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia di Kelas V SDN Sukakerta, serta pembahasan yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian tindakan dalam pembelajaran tersebut sebagai berikut.

1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran pada materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba di Kelas V Semester 2 SDN Sukakerta selama siklus I, siklus II dan siklus III mengalami peningkatan. Jika dipersentasekan ketercapaian indikator kinerja guru pada perencanaan ini dari setiap siklus, adalah tindakan siklus I sebesar 91,6%, tindakan siklus II dan III sebesar 100%. Adapaun perencanaan yang dilakukan oleh guru sebagai berikut.

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba.

b. Mempersiapkan tugas individu dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sehingga bisa membantu siswa dalam pembelajaran.

c. Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi kinerja guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar wawancara, lembar catatan lapangan, serta lembar tes tertulis.

d. Mempersiapkan reward.

e. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan seputar materi untuk memancing siswa aktif pada pembelajaran.

f. Mempersiapkan lembar tugas untuk setiap siswa ketika siswa mempresentasikan hasil mind map nya.


(29)

melakukan apersepsi.

2. Pelaksanaan a. Kinerja Guru

Kinerja guru pada tahapan ini meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti pembelajaran guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba, Lalu setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan menggali kemampuan siswa. Selanjutnya guru memberikan tugas individu kepada siswa, guru pun berkeliling memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya. Setelah siswa selesai membuat mind map jaring laba-laba, guru meyuruh mengumpulkan hasil mind map siswa. Sedangkan pada kegiatan akhir guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan pembelajaran, setelah itu guru melakukan evaluasi dan merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam setiap langkah-langkah pembelajaran kegiatan peranan guru sebagai motivator dan fasilitator yang baik bagi siswa. Pada tahap pelaksanaan selama siklus I, siklus II dan siklus III mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang diperoleh, persentase ketercapaian target kinerja guru dalam penelitian ini adalah pada tindakan siklus I sebesar 78,78% pada tindakan siklus II sebesar 93%, dan tindakan siklus III sebesar 100 %.

b. Aktivitas Siswa

Aspek yang dinilai pada aktivitas siswa selama pembelajaran pada materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba meliputi tiga aspek.

Aspek-aspek tersebut adalah kerapihan dalam membuat mind map jaring laba-laba, ketepatan dalam menjawab kata kunci, dan kreativitas dalam membuat mind map jaring laba-laba. Penilaian aktivitas siswa dilaksanakannya selama tiga siklus ini selalu mengalami peningkatan.

Pada siklus I, siswa yang mendapat kriteria Sangat Baik (SB) berjumlah satu siswa (5%), yang memperoleh kriteria Baik (B) berjumlah tujuh siswa


(30)

yang memperoleh kriteria Kurang (K) berjumlah dua siswa (10%).

Pada siklus II, siswa yang mendapat kriteria Sangat Baik (SB) berjumlah tujuh siswa (35%), yang memperoleh kriteria Baik (B) berjumlah enam siswa (30%), yang memperoleh kriteria Cukup (C) berjumlah lima siswa (25%), dan yang memperoleh kriteria Kurang (K) hanya dua siswa (10%).

Pada siklus III, siswa yang mendapat kriteria Sangat Baik (SB) berjumlah 12 siswa (60%), yang memperoleh kriteria Baik (B) berjumlah lima siswa (25%), yang memperoleh kriteria Cukup (C) berjumlah tiga siswa (15%), dan dan tidak ada yang memperoleh kriteria Kurang (K).

c. Hasil Belajar Siswa

Untuk menilai hasil belajar siswa pada pembelajaran tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba ditetapkan dua indikator dan lima tujuan pembelajaran berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan. Adapun tujuan pembelajarannya adalah menuliskan 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia, menuliskan peranan 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia, menjelaskan jasa 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia, menjelaskan identitas 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dan menuliskan cara menghargai jasa 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi atau tes akhir pembelajaran maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap siklusnya.

2) Pada siklus I hanya sembilan siswa (45%) yang tuntas dalam pembelajaran, hasil tes ini masih belum mencapai angka ketuntasan yang diharapkan.

3) Pada siklus II berjumlah 13 siswa (65%) yang tuntas dalam pembelajaran.


(31)

pembelajaran. Jumlah ini sudah melebihi target yang diharapkan, yaitu 80%.

5) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tindakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode mind map jaring laba-laba di kelas V SDN Sukakerta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin disampaikan setelah penelitian ini dilaksanakan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Guru seyogyanya dapat mengembangkan kemampuan mengajar dengan menambah wawasan tentang berbagai teknik ataupun model pembelajaran yang akan digunakan saat mengajar.

b. Saat menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran, hendaklah menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan tidak berbelit-belit.

c. Diharapkan Penerapan metode mind map jaring laba-laba sebagai metode pembelajaran dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi dan mata pelajaran yang lainnya.

d. Pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif, kondusif dan optimal. Guru hendaknya berusaha untuk mengelola kelas dengan baik, melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dengan baik, serta guru harus bertindak sebagai fasilitator untuk membimbing siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a. Saat pembelajaran berlangsung hendaklah lebih memperhatikan guru apabila sedang menjelaskan di depan kelas, karena dengan memperhatikan penjelasan guru, materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami.


(32)

kemerdekaan Indonesia dan menjadikannya motivasi untuk lebih baik lagi, dan belajar dengan rajin untuk mencapai cita-cita selain itu dapat mencontoh sikap kepemimpinan para tokoh-tokoh pejuang.

3. Bagi Lembaga UPI

Setelah penelitian ini dinyatakan berhasil dan mampu untuk memperbaiki kualitas belajar dan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPS, kiranya metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran unuk dapat diterapkan pada perkuliahan yang nantinya dapat pula diterapkan di sekolah.

4. Bagi Lembaga Sekolah

Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan pihak lembaga bisa lebih terdorong untuk meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran, agar apa yang menjadi tujuan pendidikan di sekolah tersebut dapat tercapai. Salah satu langkahnya adalah dengan menyediakan berbagai fasilitas dan media ataupun alat pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran.

5. Bagi Peneliti Lain

a. Semoga peneliti lain yang membaca hasil penelitian ini dapat termotivasi untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.

b. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian.

c. Bagi peneliti lain, hendaklah lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran agar tercipta iklim kelas yang menyenangkan.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Buzan, Tony. (2010). Buku Pintar Mind Map Untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Buzan, Tony. 2012. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Umum.

Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar. Bandung: PT Gelora Aksara Pratama.

Depdiknas. (2006). Kurikulum-2006 Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 22 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Media Makmur Maju mandiri.

Djamarah, Syaiful Bahri. Dkk. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ischak, Dkk. (2007). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Hamalik, Oemar. (2008). Proses BelajarMengajar. Jakarta: PT BumiAksara. Hanifah, Nurdinah. Dkk. (2010). Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. UPI

Kampus Sumedang. Tidak dipublikasikan.

Majid, Abdul. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Miyazakiannisha. (2012). Mind mapping. [Online]. Tersedia: http://miyazakiannisha.blogspot.com (11 Januari 2013)

Moleong, Lexy J.(1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, M. Ngalim. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: PT RemajaRosdakarya.

Rachman, Maman. (1999). Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.


(34)

Jual Beli Di Pasar Melalui Pemelajaran Kontekstual. Bandung: tidak diterbitkan.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media.

Sapriya. (2008). Pendidikan IPS. Bandung: UPI Pres.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suhardjono. Dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. (2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Sumaatmadja, Nursid. (2006). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

Supardi. Dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Trianto. (2007). Model-model Pembbelajaran Inovatif Berorientasi Kontuktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Wahyudin, Uyu. Dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Yamin, Martinis. (2003). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi: Gaung Persada Press.


(1)

g. Mempersiapkan naskah lagu wajib “Hari Merdeka (17 Agustus 1945)” untuk melakukan apersepsi.

2. Pelaksanaan

a. Kinerja Guru

Kinerja guru pada tahapan ini meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti pembelajaran guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba, Lalu setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan menggali kemampuan siswa. Selanjutnya guru memberikan tugas individu kepada siswa, guru pun berkeliling memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya. Setelah siswa selesai membuat mind map jaring laba-laba, guru meyuruh mengumpulkan hasil mind map siswa. Sedangkan pada kegiatan akhir guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan pembelajaran, setelah itu guru melakukan evaluasi dan merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam setiap langkah-langkah pembelajaran kegiatan peranan guru sebagai motivator dan fasilitator yang baik bagi siswa. Pada tahap pelaksanaan selama siklus I, siklus II dan siklus III mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang diperoleh, persentase ketercapaian target kinerja guru dalam penelitian ini adalah pada tindakan siklus I sebesar 78,78% pada tindakan siklus II sebesar 93%, dan tindakan siklus III sebesar 100 %.

b. Aktivitas Siswa

Aspek yang dinilai pada aktivitas siswa selama pembelajaran pada materi tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba meliputi tiga aspek.

Aspek-aspek tersebut adalah kerapihan dalam membuat mind map jaring laba-laba, ketepatan dalam menjawab kata kunci, dan kreativitas dalam membuat mind map jaring laba-laba. Penilaian aktivitas siswa dilaksanakannya selama tiga siklus ini selalu mengalami peningkatan.

Pada siklus I, siswa yang mendapat kriteria Sangat Baik (SB) berjumlah satu siswa (5%), yang memperoleh kriteria Baik (B) berjumlah tujuh siswa


(2)

(35%), yang memperoleh kriteria Cukup (C) berjumlah 10 siswa (50%), dan yang memperoleh kriteria Kurang (K) berjumlah dua siswa (10%).

Pada siklus II, siswa yang mendapat kriteria Sangat Baik (SB) berjumlah tujuh siswa (35%), yang memperoleh kriteria Baik (B) berjumlah enam siswa (30%), yang memperoleh kriteria Cukup (C) berjumlah lima siswa (25%), dan yang memperoleh kriteria Kurang (K) hanya dua siswa (10%).

Pada siklus III, siswa yang mendapat kriteria Sangat Baik (SB) berjumlah 12 siswa (60%), yang memperoleh kriteria Baik (B) berjumlah lima siswa (25%), yang memperoleh kriteria Cukup (C) berjumlah tiga siswa (15%), dan dan tidak ada yang memperoleh kriteria Kurang (K).

c. Hasil Belajar Siswa

Untuk menilai hasil belajar siswa pada pembelajaran tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode mind map jaring laba-laba ditetapkan dua indikator dan lima tujuan pembelajaran berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan. Adapun tujuan pembelajarannya adalah menuliskan 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia, menuliskan peranan 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia, menjelaskan jasa 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia, menjelaskan identitas 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dan menuliskan cara menghargai jasa 4 tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi atau tes akhir pembelajaran maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap siklusnya.

2) Pada siklus I hanya sembilan siswa (45%) yang tuntas dalam pembelajaran, hasil tes ini masih belum mencapai angka ketuntasan yang diharapkan.

3) Pada siklus II berjumlah 13 siswa (65%) yang tuntas dalam pembelajaran.


(3)

4) Pada siklus III berjumlah 17 siswa (85%) yang tuntas dalam pembelajaran. Jumlah ini sudah melebihi target yang diharapkan, yaitu 80%.

5) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tindakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode mind map jaring laba-laba di kelas V SDN Sukakerta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin disampaikan setelah penelitian ini dilaksanakan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Guru seyogyanya dapat mengembangkan kemampuan mengajar dengan menambah wawasan tentang berbagai teknik ataupun model pembelajaran yang akan digunakan saat mengajar.

b. Saat menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran, hendaklah menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan tidak berbelit-belit.

c. Diharapkan Penerapan metode mind map jaring laba-laba sebagai metode pembelajaran dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi dan mata pelajaran yang lainnya.

d. Pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif, kondusif dan optimal. Guru hendaknya berusaha untuk mengelola kelas dengan baik, melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dengan baik, serta guru harus bertindak sebagai fasilitator untuk membimbing siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a. Saat pembelajaran berlangsung hendaklah lebih memperhatikan guru apabila sedang menjelaskan di depan kelas, karena dengan memperhatikan penjelasan guru, materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami.


(4)

b. Diharapkan Siswa dapat meneladani para tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia dan menjadikannya motivasi untuk lebih baik lagi, dan belajar dengan rajin untuk mencapai cita-cita selain itu dapat mencontoh sikap kepemimpinan para tokoh-tokoh pejuang.

3. Bagi Lembaga UPI

Setelah penelitian ini dinyatakan berhasil dan mampu untuk memperbaiki kualitas belajar dan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPS, kiranya metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran unuk dapat diterapkan pada perkuliahan yang nantinya dapat pula diterapkan di sekolah.

4. Bagi Lembaga Sekolah

Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan pihak lembaga bisa lebih terdorong untuk meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran, agar apa yang menjadi tujuan pendidikan di sekolah tersebut dapat tercapai. Salah satu langkahnya adalah dengan menyediakan berbagai fasilitas dan media ataupun alat pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran.

5. Bagi Peneliti Lain

a. Semoga peneliti lain yang membaca hasil penelitian ini dapat termotivasi untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.

b. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian.

c. Bagi peneliti lain, hendaklah lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran agar tercipta iklim kelas yang menyenangkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Buzan, Tony. (2010). Buku Pintar Mind Map Untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Buzan, Tony. 2012. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Umum.

Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar. Bandung: PT Gelora Aksara Pratama.

Depdiknas. (2006). Kurikulum-2006 Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 22 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Media Makmur Maju mandiri.

Djamarah, Syaiful Bahri. Dkk. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ischak, Dkk. (2007). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Hamalik, Oemar. (2008). Proses BelajarMengajar. Jakarta: PT BumiAksara. Hanifah, Nurdinah. Dkk. (2010). Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. UPI

Kampus Sumedang. Tidak dipublikasikan.

Majid, Abdul. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Miyazakiannisha. (2012). Mind mapping. [Online]. Tersedia: http://miyazakiannisha.blogspot.com (11 Januari 2013)

Moleong, Lexy J.(1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, M. Ngalim. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: PT RemajaRosdakarya.

Rachman, Maman. (1999). Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.


(6)

Radimin. (2009). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Tentang Materi Jual Beli Di Pasar Melalui Pemelajaran Kontekstual. Bandung: tidak diterbitkan.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media.

Sapriya. (2008). Pendidikan IPS. Bandung: UPI Pres.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suhardjono. Dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Sugiyono. (2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Sumaatmadja, Nursid. (2006). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka. Supardi. Dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (2002).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Trianto. (2007). Model-model Pembbelajaran Inovatif Berorientasi Kontuktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Wahyudin, Uyu. Dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS. Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Yamin, Martinis. (2003). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi: Gaung Persada Press.


Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Penerapan Metode Mind MAP untuk peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS (penelitian tindakan pada siswa kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 4 177

PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 8 63

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI BOLA YANG DIPANTULKAN KE TANAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 3 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERPIKIR-BERPASANGAN-BEREMPAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERJUANGAN TOKOH PEJUANG PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DI KELAS V SDN KARANGNANGKA I KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 46

PENGGUNAAN MEDIA MOCK UP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI DAERAH SUMEDANG ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester I SDN Gudang Kopi I Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ).

0 1 49

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MATERI PERUBAHAN BENDA SISWA KELAS V SDN CILANGLA : Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas V SDN Cilangla Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.

0 0 34

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERISTIWA DAN TOKOH PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA BAGI SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 20

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG TOKOH PROKLAMASI KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

this PDF file PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Materi Kenampakan Permukaan Bumi Kelas IIIA SDN Sindangraja Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumeda

0 2 10