Persepsi Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Kesmas Sukawati 1 Tahun 2016.

JUDUL

UNIVERSITAS UDAYANA

PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PROGRAM
KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
UPT KESMAS SUKAWATI 1
TAHUN 2016

KADEK YULIA DEWI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

UNIVERSITAS UDAYANA

PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PROGRAM
KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
UPT KESMAS SUKAWATI 1

TAHUN 2016

KADEK YULIA DEWI
NIM. 1420015015

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

UNIVERSITAS UDAYANA

PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PROGRAM
KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
UPT KESMAS SUKAWATI 1
TAHUN 2016

Skripsi ini diajukan sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


KADEK YULIA DEWI
NIM. 1420015015

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PERNYATAAN PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa) karena atas berkat dan rahmat-Nya dapat diselesaikannya skripsi yang
berjudul “Persepsi Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil di Wilayah
Kerja UPT Kesmas Sukawati 1 Tahun 2016” ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. dr. Made Ady Wirawan., MPH., selaku ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
2. dr. Desak Putu Yuli Kurniati, M.K.M., selaku kepala bagian peminatan
Promosi Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana
3. Ni Komang Ekawati, S.Psi. Psi. MPH., selaku pembimbing penulis yang telah
menyediakan waktu dalam memberikan masukan, bimbingan dan motivasi
bagi penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ni Ketut Sutiarini, SKM.M.Kes., Selaku Kepala UPT Kesmas Sukawati 1 yang
telah memberikan rekomendasi dan loyalitas waktu dalam melaksanakan
penelitian serta dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Koordinator

KIA,

teman-teman

Puskesmas


Pembantu,

teman-teman

manajemen puskesmas dan seluruh staf UPT Kesmas Sukawati 1 yang
membantu kelancaran proses penelitian dan memberikan semangat dalam
menyusun skripsi ini
6. Responden penelitian yaitu ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati
1 yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini

7. Teman-teman IKM Martikulasi Angkatan 2014 yang telah memberikan
semangat dan motivasi pada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
senantiasa mengingatkan, memberikan semangat dan dukungan untuk dapat
segera menyelesaikan skripsi ini.
9. Orang Tua dan Keluarga penulis, atas doa dan segala dukungan moral dan
materiil yang telah diberikan pada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan, serta pihak-pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu, atas segala kontribusi yang diberikan pada penulis selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi tentang Persepsi Ibu Hamil Terhadap Program Kelas
Ibu Hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati 1 masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk skripsi ini. Demikian
skripsi ini disusun semoga informasi dalam skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
diri sendiri dan pihak lain yang menggunakan khusunya dalam bidang kesehatan
masyarakat.

Denpasar, Februari 2016

Penulis

PROGRAM STUDI
KESEHATAM MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN
Skripsi, 26 Juni 2016
Kadek Yulia Dewi, Ni Komang Ekawati
Persepsi Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT
Kesmas Sukawati 1 Tahun 2016
ABSTRAK

Program Kelas Ibu Hamil (KIH) merupakan sarana belajar bersama dalam
kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan ibu hamil
tentang kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi,
perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik/senam hamil. Pertemuan Kelas Ibu Hamil
di UPT Kesmas Sukawati 1 dilakukan sebanyak minimal 4 kali pertemuan selama
hamil. Kehadiran ibu dalam setiap pertemuan masih kurang, dari 6 desa yang ada
hanya 2 desa yang kehadirannya cukup baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT
Kesmas Sukawati 1.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam
penelitian ini adalah 20 orang dan key informan 7 orang. Prosedur pengumpulan data
menggunakan FGD, wawancara mendalam dan observasi partisipasi. Analisis data
dalam penelitian ini dengan tematik dan validasi data dengan triangulasi sumber dan
metode.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat perbedaan pengetahuan, persepsi
dan perilaku ibu terhadap program kelas ibu hamil dari ibu yang pernah dan belum
pernah mengikuti kelas ibu hamil. Perbedaan persepsi ibu sangat dipengaruhi oleh
informasi, pengalaman dan keikutsertaan ibu dalam kegiatan kelas ibu hamil. Sehingga
perlu dilakukan pemberian informasi lebih merata dan terencana serta evaluasi
program untuk meningkatkan partisipasi ibu dalam kegiatan kelas ibu hamil

Kata Kunci: Persepsi, Kelas Ibu Hamil

SCHOOL OF PUBLIC HEALTH
UDAYANA UNIVERSITY
HEALTH PROMOTION
Mini Thesis, 26 June 2016
Kadek Yulia Dewi, Ni Komang Ekawati,
Perceptions of Pregnancy Class Program in Public Health Unit Sukawati 1

ABSTRACT
Pregnancy Class Program is a means of learning together in a group that aims
to improve the knowledge , skills pregnant women about pregnancy , childbirth ,
postpartum , postpartum family planning , prevention of complications , newborn care
and physical activity / exercise pregnant. Class meeting at the Maternity Unit of Public
Health First Sukawati, meeting at least 4 times during pregnancy. Mother's presence
in each meeting still lacking, from 6 villages there are only two villages whose
presence good enough. The purpose of this study was to determine the perception of
pregnant women against maternal class program in the working area of Sukawati 1
Public Health Unit
The design of this study was a descriptive qualitative approach. Informants in

this study are 20 and 7 people of key informants. Data collection procedures using
focus group discussions, in-depth interviews and participatory observation. Analysis
of the data in this study with thematic and validation of data with triangulation of
sources and methods
The results obtained are there differences in knowledge, perceptions and
attitudes of mothers towards pregnant women class program of mothers who have and
have not attended for pregnant classes. Differences strongly influenced by the mother's
perception of information, experience and participation in classroom activities class
pregnancy. Need to be more evenly and the provision of information and evaluation
program planned to improve the participation of mothers in the classroom activities of
pregnancy
Key words : Perceptions, Pregnancy Class Program

DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................................... 1
PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
DAFTAR ISTILAH ................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
1.1

Latar Belakang ............................................ Error! Bookmark not defined.

1.2

Rumusan Masalah ....................................... Error! Bookmark not defined.

1.3

Tujuan Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................Error! Bookmark not defined.

1.4

Manfaat Penelitian ....................................... Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Manfaat Praktis ......................................................Error! Bookmark not defined.
1.4.2 Manfaat Pengembangan Ilmu Pengetahuan .......Error! Bookmark not defined.
1.4.3 Manfaat Penelitian Selanjutnya ...........................Error! Bookmark not defined.
1.5

Ruang Lingkup Penelitian ........................... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................ Error! Bookmark not defined.
2.1

Kelas Ibu Hamil........................................... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian ...............................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Tujuan Kelas Ibu Hamil .......................................Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Sasaran Kelas Ibu Hamil ......................................Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil ..............................Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Kegiatan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil .............Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Monitoring dan Evaluasi ......................................Error! Bookmark not defined.
2.2

Pengetahuan ................................................. Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Pengetahuan........................................Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ............ Error! Bookmark not
defined.

2.3

Persepsi ........................................................ Error! Bookmark not defined.

2.4

Perilaku ........................................................ Error! Bookmark not defined.

2.4.1 Teori Health Belief Model (HBM) .....................Error! Bookmark not defined.
2.5

Penelitian Terkait ........................................ Error! Bookmark not defined.

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ............... Error!
Bookmark not defined.
3.1

Kerangka Teori ............................................ Error! Bookmark not defined.

3.2

Definisi Oprasional ...................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV METODE PENELITIAN ............................ Error! Bookmark not defined.
4.1

Karakteristik Penelitian ............................... Error! Bookmark not defined.

4.2

Peran Peneliti ............................................... Error! Bookmark not defined.

4.3

Lokasi Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.

4.4

Sampel atau Informan ................................. Error! Bookmark not defined.

4.5

Prosedur Pengumpulan Data ....................... Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Tahap Persiapan.....................................................Error! Bookmark not defined.
4.5.2 Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data .............Error! Bookmark not defined.
4.6

Analisis Data ............................................... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Reduksi data ...........................................................Error! Bookmark not defined.
4.6.2 Penyajian Data .......................................................Error! Bookmark not defined.
4.6.3 Verifikasi Data .......................................................Error! Bookmark not defined.
4.7

Strategi Validasi Data .................................. Error! Bookmark not defined.

4.7.1 Triangulasi ..............................................................Error! Bookmark not defined.
4.7.2 Diskusi (Peer Debreafing) ....................................Error! Bookmark not defined.
4.7.3 Studi Literatur ........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB V HASIL PENELITIAN .................................. Error! Bookmark not defined.
5.1

Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........... Error! Bookmark not defined.

5.1.1 Keadaan Geografis UPT Kesmas Sukawati 1 ...Error! Bookmark not defined.
5.1.2 Layanan Program Kelas Ibu Hamil .....................Error! Bookmark not defined.
5.2

Karakteristik Informan Penelitian ............... Error! Bookmark not defined.

5.2.1 Informan Focus Group Discussion (FGD) ........Error! Bookmark not defined.
5.2.2 Informan Wawancara Mendalam ........................Error! Bookmark not defined.
5.3

Hasil Penelitian............................................ Error! Bookmark not defined.

5.3.1 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Program Kelas Ibu Hamil Error! Bookmark
not defined.

5.3.2 Persepsi Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu HamilError! Bookmark not
defined.

5.3.3 Perilaku Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu HamilError! Bookmark not
defined.

BAB VI PEMBAHASAN .......................................... Error! Bookmark not defined.
6.1
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Program Kelas Ibu Hamil ................. Error!
Bookmark not defined.
6.2
Persepsi Ibu Hamil tentang Program Kelas Ibu Hamil .....Error! Bookmark
not defined.
6.2.1 Perceived Susceptivility Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil
Error! Bookmark not defined.

6.2.2 Perceived Seriousness Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu HamilError!
Bookmark not defined.

6.2.3 Perceived Benefit Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil ....... Error!
Bookmark not defined.

6.2.4 Perceived Barrier Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil ....... Error!
Bookmark not defined.

6.2.5 Cuse to Action Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil ............. Error!
Bookmark not defined.

6.3
Perilaku Ibu Hamil terhadap Program Kelas Ibu Hamil ...Error! Bookmark
not defined.
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ....................... Error! Bookmark not defined.
7.1

Simpulan ...................................................... Error! Bookmark not defined.

7.2

Saran ............................................................ Error! Bookmark not defined.

7.2.1 Bagi Institusi / Puskesmas ....................................Error! Bookmark not defined.
7.2.2 Bagi Keilmuan .......................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran .................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel

3.1

Definisi Oprasional ………………………………………….

21

Tabel

4.1

Sumber Data dan Metode Penelitian ………………………..

24

Tabel

5.1

Karakteristik Kelompok 1 Informan Sudah Pernah Mengikuti

38

Kelas Ibu Hamil……………………………………………..
Tabel

5.2

Karakteristik Kelompok 2 Informan Belum Pernah Mengikuti

39

Kelas Ibu Hamil……………………………………………..
Tabel

5.3

Karakteristik Key Informan ………………………………..

40

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Health Belief Model (dari Backer MH, Haefner DP, Kasl

18

SV, dkk. Model psikososial dan korelasi yang dipilih
berhubungan dengan perilakukesehatan individu. Med Care
dalam Pander 1999 …………………………………………
Gambar 3.1

Kerangka Teori Persepsi Ibu Hamil Terhadap Program

20

Kelas Ibu Hamil …………………………………………...
Gambar 5.1

Peta Wilayah Kerja UPT Kesmas Sukawati 1 ……………..

34

Gambar 5.2

Pengetahuan Informan Tentang Kelas Ibu Hamil …………

48

Gambar 5.3

Persepsi Ibu Hamil Sudah Pernah Mengikuti Kelas Ibu

56

Hamil ………………………………………………………
Gambar 5.4

Persepsi Ibu Hamil BelumPernah Mengikuti Kelas Ibu

57

Hamil ………………………………………………………
Gambar 5.5

Faktor Penghambat dan Pendorong Perilaku Ibu Terhadap
Program Kelas Ibu Hamil ………………………………..

60

DAFTAR ISTILAH
AKI

Angka Kematian Ibu

AKB

Angka Kematian Bayi

KIA

Kesehatan Ibu dan Anak

SDKI

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

MDGs

Millenium Development Goals

KH

Kelahiran Hidup

K1

Kunjungan ibu hamil pertama ke fasilitas kesehatan

K4

Kunjungan ibu hamil keempat ke fasilitas kesehatan

Linakes

Persalinan oleh tenaga kesehatan

PPK BLUD

Pola Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Kemenkes RI

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

BOK

Bantuan Operasional Kesehatan

UPT

Unit Pelaksana Teknis

Kesmas

Kesehatan Masyarakat

FGD

Fokus Group Discussion

IMD

Inisiasi Menyusu Dini

KB

Keluarga Berencana

IMS

Infeksi Menular Seksual

HIV

Human Imonodeficiency Virus

AIDS

Acquired Immune Deficiency Syndome

KEK

Kekurangan energy kronis

PMK

Perawatan metode kangguru

Puskesmas

Pusat kesehatan masyarakat

S1

Sarjana

D3

Diploma tiga

FKM UI

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

IUFD

Intra Uteri Fetal Death

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Pedoman FGD dan Wawancara Mendalam ………………

90

Lampiran 3

Matriks Kutipan FGD Ibu Hamil yang Sudah dan Belum

99

Pernah Mengikuti Kelas Ibu Hamil …………………….
Lampiran 4

Matriks Kutipan Wawancara Mendalam ………………..

108

0

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk

meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan bagi seluruh penduduk untuk
hidup sehat agar dapat mencapai derajat kesehatan (Depkes, 2002). Program
pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Terutama pada kelompok yang paling
rentan kesehatan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal, karena hal
ini berkaitan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Dari Indikator Kesehatan Ibu dan Anak Millenium Development Goals (MDGs) tahun
2015 target AKI dan AKB di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang cukup
berarti dan masih tinggi bila dibandingkan dengan Negara ASIA (Profil Kesehatan
Provinsi Bali, 2014).
AKI merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan
pembangunan MDGs tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target
yang akan dicapaisampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah
kematian ibu. Tahun 2014 AKI di Provinsi Bali 70,5 per 100.000 kelahiran hidup.
AKI di Kabupaten Gianyar pada tahun 2014 yaitu 65,8 per 100.000 KH, lebih tinggi
dibandingkan dengan kota Denpasar dengan AKI terendah di Provinsi Bali yaitu 16,1
per 100.000 KH. Meskipun angka tersebut di bawah target nasional tetapi senantiasa
perlu perhatian kita bersama dan upaya-upaya untuk menurunkan AKI. Cakupan K1,
K4 dan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan target yang membantu dalam
upaya menurunkan AKI

1

2

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar cakupan kunjungan ibu hamil
pertama (K1) di Kabupaten Gianyar tahun 2014 yaitu 95,51% dan tahun 2015 yaitu
99,57%. Cakupan kunjungan ibu hamil ke empat (K4) tahun 2014 adalah 87,77% dan
93,96% di tahun 2015. Cakupan persalinan oleh nakes tahun 2014 yaitu 89,34% dan
tahun 2015 yaitu 94,83%. Target yang ditetapkan Resentra Dinas Kesehatan untuk
cakupan K1 adalah 100%, target K4 95% dan target persalinan oleh tenaga kesehatan
(linakes) adalah 90%.
Capaian K1, K4 dan persalinan oleh tenaga kesehatan di UPT Kesmas
Sukawati 1 dari tahun 2013-2015 adalah tahun 2013 (K1) 84,75% (K4) 77,06% dan
linakes 87,87%. Tahun 2014 (K1) 89,90% (K4) 74,04% dan linakes 74,72%. Tahun
2015 (K1) 104,06%, (K4) 93,61% dan linakes 96,65%. Dari data tiga tahun terakhir
cakupan K1 ibu hamil dan persalinan hanya di tahun 2015 sudah memenuhi target dan
cakupan K4 masih selalu di bawah target, serta terjadi kesenjangan antara K1 dan K4
di tahun 2015 yaitu 10,45%.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan untuk menurunkan AKI dan AKB,
maka pemberi pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta senantiasa
melaksanakan pelayanan antenatal secara komperhensif dan terpadu serta penggunaan
buku KIA, mencakup upaya promotif dan preventive sekaligus kuratif dan
rehabilitative yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular,
pengendalian penyakit kronis serta program lokal dan spesifik lainnya sesuai dengan
kebutuhan program (Kemenkes RI, 2010). Pemerintah juga menerapkan dan
melaksanakan kegiatan kelas ibu hamil sebagai wadah untuk berkumpulnya ibu-ibu
hamil dalam bentuk tatap muka yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu
hamil/suami, keluarga dan petugas kesehatan.

1

3

Kelas ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan
kompllikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik/ senam hamil (Kemenkes RI,
2012). Kelas ibu hamil di Kabupaten Gianyar sudah mulai dilaksanakan sejak tahun
2013, namun di UPT Kesmas Sukawati 1 kegiatan kelas ibu hamil baru berjalan dari
bulan April 2015 dengan menggunakan dana Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK)
dan di laksanakan di kantor desa. Dari enam desa yang menjadi wilayah kerja UPT
Kesmas Sukawat 1, pelaksanaan kelas ibu hamil belum berjalan secara optimal dan
pemanfaatan kelas ibu hamil masih rendah.
Hasil studi pendahuluan dan wawancara sederhana kepada bidan koordinator
KIA, semua desa sudah mampu melaksanakan kelas ibu hamil namun hanya dua desa
dengan rata-rata ibu hamil yang datang 5-6 orang, walupun masih dalam jumlah yang
sedikit pada saat pertemuan, tetapi jumlah ini lebih baik jika dibandingkan dengan
empat desa lainnya dengan kehadiran peserta rata-rata 1-3 orang dalam setiap
pertemuan. Dari wawancara terhadap 5 orang ibu hamil hal tersebut disebabkan karena
ibu hamil tidak mendengar informasi pelaksanaan kelas ibu hamil serta kurangnya
pemahaman ibu hamil tentang manfaat dan pentingnya melaksanakan kelas ibu hamil
sehingga mempengaruhi perilaku ibu untuk tidak mengikuti kelas ibu hamil.
Disamping itu ibu hamil lebih memilih tinggal dirumah dengan alasan mengerjakan
pekerjaan rumah tangga, tidak ada yang menemani keluar, mengurus anak, dan mereka
beranggapan cukup kontrol sebulan sekali dalam pemeriksaan kehamilan.
Bidan koordinator mengungkapkan penyebaran informasi tentang kegiatan dan
manfaat kelas ibu hamil sudah dilaksanakan ketika kunjungan rumah, pemeriksaan
kesehatan, pemberian informasi langsung melalui telephone, bantuan kader, tetapi
partisipasi ibu hamil belum sesuai target pelaksanaan kelas ibu hamil. Sehingga perlu
1

4

meningkatkan dukungan dan koordinasi dari berbagai pihak diantaranya peran bidan
di puskesmas dan puskesmas pembantu dalam pemberi informasi awal tentang
kegiatan kelas ibu hamil lebih menyeluruh kepada ibu hamil dan suami, serta peran
kader sebagai pintu masuk utama yang bersentuhan langsung dengan ibu-ibu hamil di
masyarakat. Sehingga diharapkan Ibu hamil memiliki pemahaman dan persepsi yang
baik tentang program kelas ibu hamil dan dapat meningkatkan partisipasi ibu hamil
untuk mengikuti kegiatan kelas ibu hamil.
Teori Helath Belief Model (Edberg, 2007) menyatakan perilaku ibu hamil juga
sangat dipengaruhi oleh penting atau tidaknya suatu tindakan untuk dilaksanakan.
Perilaku ibu hamil sesuai dengan HBM dipengaruhi oleh persepsi ancaman yang
mungkin dialami, persepsi keseriusan suatu tindakan, manfaat dan hambatan yang
mungkin dirasakan serta dukungan untuk bertindak seorang ibu hamil untuk mengikuti
kelas ibu hamil. Penelitian yang dilaksanakan oleh Dwi Handayani (2014) tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu hamil dalam kelas ibu hamil di
Kota Denpasar adalah faktor intrinsik meliputi pengetahuan ibu hamil, sikap, dan
status bekerja berhubungan dengan partisipasi ibu untuk mengikuti kelas ibu hamil,
sedangkan faktor ekstrisik yang mempengaruhi adalah dukungan suami yang
merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan partisipasi ibu,
sedangkan jarak tempuh dari tempat tinggal ibu hamil tidak memiliki hubungan yang
bermakna secara statistik.
Penelitian tentang persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil belum
pernah dilaksanakan di wilayah Kabupaten Gianyar, sehingga penting untuk dilakukan
penelitian tentang persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil di wilayah
kerja UPT Kesmas Sukawati 1 tahun 2016.

1

5

1.2

Rumusan Masalah
Kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati 1 baru berjalan dari

bulan April 2015 dan belum berjalan secara optimal. Dari enam desa, hanya dua desa
kepesertaan ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil 5-6 orang, sedangkan keempat
desa lainnya hanya 1-3 orang. Tanggapan dan masukan dari ibu hamil sangat penting
agar pelaksanaan kelas ibu hamil bisa berjalan secara optimal dan berkesinambungan.
Penelitain tentang persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil secara
kualitatif saat ini belum ada, sehingga penting untuk digali lebih dalam tentang
bagaimanakah persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil di wilayah kerja
UPT Kesmas Sukawati 1.
Berdasarkan

uraian

diatas

maka

pertanyaan

penelitiannya

adalah

“Bagaimanakah Persepsi Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil di Wilayah
Kerja UPT Kesmas Sukawati 1 Tahun 2016?”.

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu hamil terhadap program

kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kemas Sukawati 1
1.3.2
1

Tujuan Khusus

Menggali lebih dalam pengetahuan ibu hamil tentang program kelas ibu hamil di
wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati 1

2

Menggali lebih dalam persepsi ibu hamil meliputi Perceived Susceptability,
Perveived Seriousnes, Perceived Benefit, Perceived Barrier, dan Cuse to Action
terhadap program kelas ibu hamil yang ada di wilayah kerja UPT Kesmas
Sukawati 1
1

6

3

Menggali lebih dalam perilaku ibu hamil terhadap kegiatan program kelas ibu
hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati 1

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini dapat ditinjau dalam perspektif praktis, ilmu

pengetahuan dan penelitian selanjutnya, yaitu :
1.4.1

Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan dan informasi

serta dijadikan salah satu pertimbangan dalam membuat kebijakan yang bertujuan
untuk meningkatkan efektifitas program pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah kerja
UPT Kesmas Sukawati 1
1.4.2

Manfaat Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pengetahuan, persepsi dan,

perilaku ibu hamil serta pengembangan partisipasi ibu hamil pada sector kesehatan ibu
dan anak melalui bidang promosi kesehatan secara partisipatif
1.4.3

Manfaat Penelitian Selanjutnya
Memberikan kontribusi mengenai hal-hal yang terkait baik mendukung atau

menghambat proses pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas
Sukawai 1 serta sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya.

1.5

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada sektor kesehatan ibu dan anak khususnya bidang

promosi kesehatan untuk melihat persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil
meliputi pengetahuan, persepsi, perilaku dan faktor penghambat dan pendorong ibu
hamil. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati 1 Tahun 2016.
1

7

Penelitian dilakukan oleh mahasiswa matrikuasi program studi kesehatan masyarakat
dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif untuk menggali lebih dalam
informasi dari ibu hamil terhadap pelaksanaan kelas ibu hamil dan menggunakan
teknik pengumpulan data berupa Focus Group Discussion (FGD), wawancara
mendalam kepada beberapa informan dan observasi langsung pelaksanaan kelas ibu
hamil. Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat memaparkan tentang persepsi
ibu hamil terhadap pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas
Sukawati 1.

1

8

1

1
2

2.1
2.1.1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kelas Ibu Hamil
Pengertian
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan

bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan,
nifas, KB pasca persalinan, pencegahan kompllikasi, perawatan bayi baru lahir dan
aktivitas fisik/ senam hamil (Kemenkes RI, 2012). Kegiatan dalam kelas ibu hamil
adalah pembahasan materi buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu hamil/suami/keluarga dan petugas
kesehatan.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan jumlah peserta
masimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman, tentang kesehatan ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistematis
serta dapat dilaksankan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil
difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket kelas ibu hamil,
yang terdiri atas buku KIA, lembar balik (flip chart), pedoman pelaksanaan kelas ibu
hamil, pegangan fasilitator kelas ibu hamil, dan buku senam ibu hamil. Fasilitator kelas
ibu hamil adalah bidan atau tenaga kesehatan yang telah mendapakan pelatihan
fasilitator kelas ibu hamil atau melalui on job training (Kemenkes RI, 2012).

9

10

Beberapa keuntungan kelas ibu hamil antara lain (Kemenkes RI, 2012) :
1 Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman kelas
ibu hamil yang memuat mengenai (1) pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin
sehat, (2) persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat, bayi sehat, (3) pencegah
penyakit, komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agar ibu dan bayi sehat, (4)
perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang optimal serta (5) aktifitas fisik ibu
hamil.
2 Materi lebih komperhensif sehingga memudahkan petugas kesehatan dalam
persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil sebelum penyajian materi
3 Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik
tertentu
4 Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktur
dengan baik
5 Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan
materi dilaksanakan
6 Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan
7 Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan
penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem pembelajaran.
2.1.2

Tujuan Kelas Ibu Hamil

2.1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat, persalinan aman, nifas
nyaman, ibu selamat, bayi sehat, pencegahan penyakit fisik dan jiwa, gangguan gizi
dan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, serta bayi sehat, perawatan bayi baru

11

lahir agar tumbuh kembang optimal, serta aktivitas fisik ibu hamil (Kemenkes RI,
2012).
2.1.2.2 Tujuan Khusus
1 Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antara peserta (ibu hamil/ suami/
keluarga/ dengan ibu hamil/ suami/ keluarga) dan antara ibu hamil/ suami/ keluarga
dengan petugas kesehatan/ bidan tentang (1) pemeriksaan kehamilan agar ibu dan
janin sehat, (2) persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat, bayi sehat, (3)
pencegahan penyakit, komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agar ibu dan
bayi sehat, (4) perawaan bayi baru lahir agar tumbuh kembang optimal serta (5)
aktivitas fisik ibu hamil.
2 Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang :
a) Pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat (apakah kehamilan itu?, tanda
kehamilan, keluhan yang sering dialami ibu hamil, perubahan fisik ibu hamil,
perubahan emosional ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, pelayanan kesehatan
pada ibu hamil, menjaga ibu dan janin sehat, hal-hal yang harus dihindari oleh
ibu selama hamil, mitos/tabu, dan persiapan menghadapi persalinan.
b) Persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat, bayi sehat (tanda-tanda awal
persalinan, tanda-tanda persalinan, proses persalinan, inisiasi menyusu dini
(IMD), KB pasca persalinan, pelayanan nifas, menjaga ibu bersalin dan nifas
serta bayi seta, hal-hal yang harus dihindari ibu bersalin dan nifas)
c) Pencegahan penyakit, komplikasi kehamilan agar ibu dan bayi sehat (penyakit
malaria, gejala dan akibatnya, cara penularan malaria, cara pencegahan
malaria, infeksi menulas seksual (IMS), gejala umum, HIV dan AIDS, cara
pencegahan HIV/AIDS pada ibu hamil, Kurang ebergi kronis (KEK), Anemia,

12

tanda bahaya pada kehamilan, tanda bahaya pada persalinan, tanda bahaya dan
penyakit pada ibu nifas, dan sindroma pasca melahirkan).
d) Perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang optima (tanda bayi lahir sehat,
perawatan bayi baru lahir, pelayanan neonates (6 jam – 28 hari), tanda bahaya
pada bayi baru lahir, cacat bawaan, perawatan metode kangguru (PMK), posisi
dan perlekatan menyusui yang benar, pemberian imunisasi, menjaga bayi agar
sehat, hal-hal yang harus dihindari, mitos dan akta kelahiran).
e) Aktivitas fisik ibu hamil (Kemenkes RI, 2012).
2.1.3

Sasaran Kelas Ibu Hamil
Peserta ibu hamil sebaiknya semua ibu hamil yang ada di wilayah tersebut,

dengan usia kehamilan 4-36 minggu, atau pada usia kehamilan 22-36 minggu untuk
mengikuti kegiatan tambahan dalam kelas ibu hamil yaitu senam hamil. Pada usia
kehamilan tersebut ibu sudah cukup kuat, tidak takut terjadi keguguran, dan efektif
untuk mengikuti senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10
orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat
mengikuti berbagai materi penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau
materi yang lain (Kemenkes RI, 2012).
2.1.4

Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Penyelenggaraan kelas ibu hamil dapat dilaksanakan oleh pemerintah, swasta,

LSM dan masyarakat
1. Fungsi dan peran (Provinsi, Kabupaten, dan Puskesmas)
Pelaksanaan kelas ibu hamil dikembangkan sesuai dengan fungsi dan peran
pada masing-masing level yaitu Provinsi, Kabupaten, dan Puskesmas

13

2. Fasilitator dan Narasumber
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah
mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu hamil (melalui on the job training) dan
setelah itu diperbolehkan untuk melaksanakan fasilitas kelas ibu hamil. Dalam
pelaksanaan kelas ibu hamil, fasilitator dapat meminta bantuan nara sumber untuk
menyampaikan materi bidang tertentu. Narasumber adalah tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dibidang tertentu untuk mendukung kelas ibu hamil
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil
adalah ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta dengan ventilasi dan
pencahayaan yang cukup, alat tulis menulis, buku KIA, lembar balik kelas ibu hami,
buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, buku pegangan fasilitator, alat peraga
(KB kit, food model, boneka, dll), tikar/karpet, bantal, kursi, buku senam hamil, dan
CD senam hamil.
4. Tahapa Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
a) Pelatihan bagi pelatih
b) Pelatihan bagi fasilitator
c) Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan
steakholder
d) Persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil
e) Pelaksanaan kelas ibu hamil
f)
2.1.5

Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Kegiatan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan minimal 4 kali pertemuan selama hamil

atau sesuai dengan kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan,

14

materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Pada setiap akhir
pertemuan dapat dilakukan aktifitas fisik/senam ibu hamil. Aktivitas fisik/ senam ibu
hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setalah
sampai dirumah diharapkan dapat dipraktekkan. Waktu pertemuan disesuaikan dengan
kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu
pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit.
2.1.6

Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan dalam rangka melihat perkembangan dan pencapaian,

serta masalah dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil monitoring dapat dijadikan
bahan acuan untuk perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya. Evaluasi
dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negative
pelaksanaan kelas ibu hamil berdasarkan indikator. Monitoring dan evaluasi perlu
dilakukan secara berkala dan berkesinambungan untuk menilai dan memantau
pelaksanaan kelas ibu hamil. Seluruh pelaksanaan kegiatan dalam kelas ibu hamil
dibuatkan pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi.

2.2
2.2.1

Pengetahuan
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
(Notoatmodjo, 2003). Semakin baik pengetahuan ibu hamil terhadap pentingnya

15

kesehatan ibu selama hamil, bersalin dan nifas maka akan membuat ibu hamil mampu
mengambil keputusan dan menentukan tindakan untuk mengikuti kelas ibu hamil.
2.2.2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut Mubarak

(2007) adalah :
1). Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap
sesuatu hal agar mereka dapat memahaminya. Tidak dapat dipungkiri makin
tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi, sehingga
semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya.
2). Pengalaman merupakan suatu kejadian yang dialami seseorang dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang baik maupun
kurang baik akan berpengaruh terhadap psikologis seseorang dan akhirnya dapat
membentuk sikap positif maupun negatif dalam kehidupannya.
3). Umur dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek
fisik dan psikologis (mental). Aspek fisik meliputi perubahan ukuran, proporsi,
dan ciri-ciri baru. Aspek psikologis atau mental berhubungan dengan taraf berfikir
seseorang yaitu semakin bertambah umur makan akan semakin matang dan
dewasa.
4). Sumber Informasi, kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat
membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru.
Informasi dapat diperoleh dari petugas kesehatan, petugas non kesehatan, dan
media massa. Menurut Notoatmodjo (2003) bila seseorang banyak memperoleh
informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas

16

5). Pekerjaan, lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan lebih banyak, karena dengan bekerja seseorang akan
lebih banyak mendapatkan informasi dan pengalaman.

2.3

Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia

dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi
mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Persepsi ibu
hamil sangat dipengaruhi oleh berbagai hal baik dari faktor intenal maupun eksternal
terhadap objek yang sama, sehingga nantinya akan mempengaruhi perilaku ibu
tehadap pelaksanaan kelas ibu hamil. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang
beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama.
2.3.1

Pengertian Persepsi
Kotler (2000) menyebutkan persepsi adalah proses yang digunakan oleh

seseorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan
informasi guna menciptakan gambar dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya
tergantung pada rangsangan fisik tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Individu dapat memiliki
persepsi yang berbeda atas obyek yang sama karena ada tiga persepsi yaitu persepsi
selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.
Persepsi menurut Wiji Suwarno (2009) adalah suatu proses membuat penilaian
atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam
lapangan penginderaan seseorang, penginderaan ini mengakibatkan manusia mulai
memberikan penilaian baik atau buruk, enak atau tidak enak, dan lain-lain. Kemuadian
penilaian itu dijadikan suatu kesan yang dapat menstimulus kegiatan untuk

17

mengadaptasi diri. Jika penilaian seseorang terhadap sesuatu baik, maka akan
mengulangi kegiatan tersebut di kesempatan lain.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu kesamaan pendapat bahwa persepsi
merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan
atau menanggapi yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala
sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.
2.3.2

Syarat Terjadinya Persepsi
Menurut Sunaryo (2004) syarat-syarat terjadinya persepsi adalah sebagai

berikut :
1 Adanya Objek yang dipersepsi
2 Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam
mengadakan persepsi
3 Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus
4 Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang kemudian
sebagai alat untuk mengadakan respon.
2.3.3

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan individu,

perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi.
Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun
persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya.
Menurut Notoatmodjo (2010) Faktor penyebab yang mempengaruhi persepsi dapat
dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor Eksternal dan Internal
2.3.3.1 Faktor Internal
Faktor internal yang ada pada seseorang akan mempengaruhi bagaimana
seseorang menginterpretasikan stimulus yang dilihatnya. Itu sebabnya stimulus yang

18

sama dapat dipersepsikan secara berbeda. Faktor internal adalah faktor yang datang
dari dalam individu. Faktor ini lebih didominasi oleh keadaan individu tersebut dalam
mengartikan dan memahami persepsi. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil
persepsi, yaitu yang berhubungan dengan segi kejasmanian dan psikologis. Apabila
segi fisiologisnya (jasmani) terganggu, hal tersebut akan berpengaruh dalam persepsi
seseorang. Sedangkan segi psikologis seperti pengalaman, perasaan, kemampuan
berpikir, kerangka acuan, motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam
mengadakan persepsi (Bimo Walgito, 2010). Adapun yang termasuk ke dalam faktor
internal adalah sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010):
1.

Pengalaman/Pengetahuan, yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat
berperan dalam menginterpretasikan stimulus yang diperoleh. Pengalaman masa
lalu atau yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan
interpretasi.

2.

Harapan atau expectation terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi terhadap
stimulus.

3.

Kebutuhan akan menyebabkan stimulus tersebut dapat masuk dalam rentang
perhatian dan kebutuhan ini akan menyebabkan kita menginterpretasikan stimulus
secara berbeda.

4.

Motivasi akan mempengaruhi persepsi seseorang.

5.

Emosi seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang ada.

6.

Budaya,

seseorang

dengan

latar

belakang

budaya

yang

sama

akan

menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara berbeda, namun
akan mempersepsikan orang-orang di luar kelompoknya sebagai sama saja.

19

2.3.3.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu. Dalam hal ini
adalah stimulus dan lingkungan. Lingkungan yang melatarbelakangi stimulus juga
akan berpengaruh pada persepsi, terlebih apabila objek persepsi adalah manusia. Objek
yang sama tetapi dengan stimulus sosial yang berbeda dapat menghasilkan persepsi
yang berbeda (Walgito. 2003). Apa yang kita perhatikan dipengaruhi oleh faktor
situasional dan personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determin (faktor
yang menentukan) perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention
getter). Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain
gerakan, intensitas stimuli, hal-hal yang baru, dan peluang.

2.4

Perilaku
Menurut Bimo Walgito perilaku adalah interelasi stimulus eksternal dengan

stimulus internal yang memberikan respon eksternal. Stimulus internal adalah stimulus
yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan psikologis, dan stimulus eksternal adalah
segala macam reaksi seseorang akibat faktor luar diri atau dari lingkungan. Menurut
Soekidjo Notoatmodjo, perilaku adalah totalitas dari penghayatan dan aktivitas yang
mempengaruhi perhatian, pengamatan, pikiran, daya ingat, dan fantasi seseorang.
Meskipun perilaku adalah totalitas respon, namun semua respon juga sangat
tergantung pada karakteristik seseorang.
Pengertian perilaku dapat disimpulkan sebagai totalitas dari pengahayatan dan
reaksi seseorang yang langsung terlihat atau tidak terlihat. Timbulnya perilaku akibat
interelasi stimulus internal dan eksternal yang diperoses melalui kognitif, afektif dan
motorik.

20

2.4.1

Teori Health Belief Model (HBM)
Health Belief Model (HBM) dikenal sebagai model pengharapan suatu nilai,

yang intinya mengacu pada asumsi bahwa orang akan melibatkan diri dalam perilaku
sehat bila mereka meniai hasil (menjadi sehat) terkait perilakunya dan mereka berfikir
bahwa perilaku tersebut dapat memberikan hasil (Edberg,2007). Berdasarkan teori ini
maka ada beberapa pertimbangan yang menetukan perhatian perilaku kesehatan
seperti :
1.

Perceived Susceptibility adalah anggapan akan adanya ancaman penyakit yang
bisa menimpa seseorang. Ini berarti bahwa seseorang baru akan bertindak jika
telah dirasakan adanya ancaman suatu penyakit terhadap dirinya.

2.

Perceived Severity/ Seriousness yaitu pertimbangan terhadap tingkat keseriusan
suatu ancaman. Semakin serius suatu ancaman penyakit maka semakin kuat
dorongan seseorang bertindak untuk menghindarinya.

3.

Perceived Benefit yaitu pertimbangan keuntungan yang selalu menjadi salah satu
pertimbangan dalam mengambil suatu tindakan. Jika tindakan/perubahan perilaku
yang dianjurkan dipandang menguntungkan maka seseorang cenderung akan
bertindak atau berubah perilakunya. Keuntungan ini bisa berupa pertimbangan
bahwa perilaku/tindakan yang diambil akan efektif atau efisien dalam
menghindari atau mengobati suatu ancaman penyakit

4.

Perceived Barrier yaitu pertimbangan hambatan yang mungkin akan dihadapi
dalam mengambil suatu tindakan atau perubahan perilaku. Hambatan tersebut bisa
berupa

pertimbangan

biaya

yang

mahal,

menyenangkan atau memakan waktu yang lama.

mengandung

bahaya,

tidak

21

5.

Other variabel yaitu variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
tindakan/perilaku seperti faktor umur, pendidikan, psikologi, dan faktor social
lainnya.

6.

Self Efficacy, variabel ini menyangkut kemampuan diri seseorang untuk bertindak
atau mengubah perilakunya atau keyakinan seseorang terhadap kemampuannya
untuk perubahan perilaku yang kompleks yang membutuhkan waktu lebih lama.

Berikut adalah bagan teori Health Belief Model :

22

Variabel demografi (umur,
jenis kelamin, agama, dll)
Variabel sosiopsikologi
(kepribadian, kelas social,
dll)
Variabel structural
(pengetahuan tentang
penyakit, lama kontak
dengan penyakit, dll

Persepsi kerentanan
terhadap penyakit dan
persepsi keseriusan
dari suatu penyakit

Persepsi manfaat dari
tindakan preventif
dikurangi persepsi
hambatan dari tindakan
preventif

Persepsi ancaman
dari suatu penyakit

Kemungkinan
mengambil tindakan
preventif yang
dianjurkan

Dorongan untuk bertindak
- Media massa
- Sarana dari yang lain
- Postcard
- Penyakit dari anggota
keluarga atau teman
- Artikel Koran atau majalah

Gambar 2.1
Helath Belief Model (dari Backer MH, Haefner DP, Kasl SV, dkk. Model psikososial
dan korelasi yang dipilih berhubungan dengan perilaku kesehatan individu. Med
Care 1977 dalam Pender, 1996)

23

2.4.2

Proses Adopsi Perilaku
Rogers (1986) seperti dikutip oleh Notoatmodjo (2003) mengungkapkan

bahwa orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi melalui
proses yaitu :
1.

Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)

2.

Interest yaitu orang mulai tertarik pada stimulus

3.

Evaluation (menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut
dalam dirinya)

4.

Trial yaitu seseorang sudah mulai mencoba perilaku baru

5.

Adoption adalah orrang telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

2.4.3

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut Herri Zan Piter dan Namora Lumongga Lubis (2010) faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku antara lain :
1.

Emosi adalah reaksi kompleks yang berhubungan dengan kegiatan atau
perubahan-perubahan secara mendalam dari hasil pengalaman dari rangsangan
eksternal dan keadaan fisiologis. Dengan emosi seseorang terangsang untuk
memahami objek atau perubahan yang disadari sehingga memungkinkan
mengubah sikap atau perilakunya. Bentuk emosi yang berhubungan dengan
perubahan perilaku yaitu rasa marah, gembira, bahagia, sedih, cemas, takut, benci
dan sebagainya

2.

Persepsi adalah pengalaman-pengalaman yang dihasilkan melalui indera
penglihatan, pendengaran, penciuman dan yang lain sebagainya. Setiap orang
memiliki persepsi yang berbeda terhadap objek yang sama. Melalui persepsi

24

seseorang mampu untuk mengetahui atau mengenal objek melalui alat
penginderaan. Persepsi dipengaruhi oleh minat, kepentingan, kebiasaan yang
dipelajari, bentuk, latar belakang, kontur kejelasan, atau kontur letak.
3.

Motivasi diartikan seba