Penyelenggaraan Pariwisata Spearfishing di Bali.

(1)

1

PENYELENGGARAAN PARIWISATA

SPEARFISHING

DI BALI

OLEH

PUTU DIAH KESUMADEWI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA


(2)

2

ABSTRAK

Pariwisata sebagai salah satu industri terbesar di dunia saat ini selalu melakukan berbagai inovasi-inovasi di berbagai bidang pariwisata untuk tetap mempertahankan eksistensi pariwisata sebagai salah satu industri yang menguntungkan bagi kehidupan dunia secara umum. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang belakangan ini mengarahkan tujuan wisata di daerahnya kepada suatu pariwisata yang berkelanjutan, turut serta dalam mengembangkan pariwisata dengan mengembangkan berbagai bentuk pariwisata yang berkelanjutan, dimana Spearfishing menjadi salah satu pilihan yang berpotensi untuk dikembangkan di Negara Indonesia khususnya Bali. Ini disebabkan oleh karena daerah perairan yang dimiliki oleh daerah ini cukup banyak. Kebanyakan orang-orang melakukan aktivitas spearfishing untuk olahraga, untuk perdagangan sebagai subsistensi. Pada pantai tropis di beberapa wilayah di dunia, beberapa ahli spearfishing melakukan hal ini untuk kehidupan. Penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali diharapkan menjadi salah satu daya tarik pariwisata yang menarik di Bali yang bersifat berkelanjutan sehingga menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Setelah diadakan penelitian dengan melakukan metode wawancara ke beberapa pihak yang berkaitan langsung dengan kegiatan wisata Spearfishing di Bali, baik itu penyelenggara pariwisata Spearfishing di Bali maupun wisatawan yang melakukan pariwisata Spearfishing

di Bali, maka dapat diperoleh berbagai faktor kendala yang menyebabkan pariwisata

Spearfishing di Bali belum cukup berkembang di Bali. Belum berkembangnya pariwisata ini diakibatkan karena budaya Spearfishing bukan merupakan budaya asli bangsa Indonesia, selain itu terbatasnya jumlah penyelenggara pariwisata Spearfishing di Bali yang masih berjumlah sangat terbatas yaitu hanya ada satu kantor penyelenggara saja menyebabkan kurangnya promosi mengenai wisata Spearfishing di Bali. Menurut keterangan pihak penyelenggara pariwisata spearfishing walaupun pariwisata Spearfishing di Bali dianggap merupakan pariwisata berkelanjutan karena menguntungkan di berbagai aspek kehidupan masyarakat Bali, baik itu aspek lingkungan, sosial, budaya maupun ekonomi namun hal ini belum menjadi kunci bagi keberhasilan perkembangan pariwisata Spearfishing di Bali. Oleh sebab itu dibutuhkan peran serta aktif masyarakat lokal, industri pariwisata serta pemerintah lokal Bali dalam penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali, sehingga pariwisata ini dapat berkembang di daerah Bali.


(3)

3

ABSTRACT

In this era tourism is one of the biggest industries in the world so this industry always makes some innovations for maintain tourism existence as one of the advantage industry in the world generally. Today, Bali as one of the tourism purpose places in the world make some decision to make their tourism sector become sustainability tourism. It is done by develop any form of tourism sustainability which is spearfishing activity is one of the tourism activity. Spearfishing is the potentially tourism that choice as tourism sustainability form because Indonesia generally or especially Bali has many part of beach which is can support this activity. Many People doing spearfishing activity for sport, trade as subsistence. In the tropical beach at some places in the world, many spearfishers do it for living. Hopefully spearfishing as tourism activity becomes one of interest attraction in Bali and also sustainable so it will advantage for many people.

After doing research by interviewed to many people who is directly related with spearfishing as tourism in Bali, whether it is spearfishing guide promoter or tourist who is doing spearfishing in Bali so it is many weakness factor that make this activity not developing in Bali. It is because spearfishing culture is not Indonesian origin culture also there are only one promotor of spearfishing as tourism in Bali especially. The only one spearfishing organizer makes less promotion about this activity. As identification from person who is promote spearfishing activity in Bali said that this activity is sustainable for many aspect of live, such as environment aspect, social aspect, cultural aspect and economic aspect but it is not key for make it develop in Bali. So it is need active support from Bali local community, tourism industry and also government of Bali to organize spearfishing activity as tourism in Bali, so it will be develop in Bali.


(4)

4 DAFTAR ISI

Abstrak i

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Rumusan Masalah 4

1.3Tujuan Laporan 4

1.4Manfaat Laporan 4

BAB II LANDASAN TEORI 6

2.1Spearfishing 6

2.1.1 Sejarah Spearfishing 6

2.1.2 Spearfishing tradisional 6

2.1.3 Spearfishing Modern 7

2.1.4 Tujuan Spearfishing 7

2.1.5 Peraturan Spearfishing 8

2.1.6 Peralatan 9

2.1.7 Jenis-Jenis Spearfishing 10

BAB III PEMBAHASAN 12

3.1 Penyelenggaraan Pariwisata Spearfishing di Bali 12 3.2 Peranan Pariwisata Spearfishing dalam beberapa aspek kehidupan di Bali 14 3.3 Keunikan Pariwisata Spearfishing dibandingkan pariwisata air lainnya 16

3.4 Penyebab Kurang Berkembangnya Pariwisata Spearfishing di Bali 17

3.5 Pihak-pihak yang berkaitan dengan Perkembangan Pariwisata Spearfishing di Bali 17

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 19

4.1 Simpulan 19

4.2 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20


(5)

5 BAB I

PENDAHULUAN

1.5Latar Belakang Masalah

Pariwisata sebagai salah satu industri terbesar di dunia saat ini selalu melakukan berbagai inovasi-inovasi di bidang pariwisata untuk tetap mempertahankan eksistensi pariwisata sebagai salah satu industri yang menguntungkan bagi dunia secara umum. Inovasi-inovasi yang dilakukan tentunya harus dilakukan secara baik untuk memenuhi berbagai kepentingan segenap pihak yang terlibat dalam sektor industri ini. Salah satu inovasi yang digalakkan saat ini adalah pemberdayaan sektor pariwisata yang mengarah pada terwujudnya pariwisata yang berkelanjutan. Hal ini terus digalakkan dewasa ini karena dengan adanya pariwisata yang berkelanjutan maka diharapkan akan dapat menunjang keberadaan sektor pariwisata dalam waktu jangka yang panjang.

Ketertarikan wisatawan pada berbagai daya tarik wisata di suatu tempat ditentukan oleh berbagai hal, salah satunya atraksi-atraksi yang ditawarkan pada daerah tujuan wisata tersebut. Wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata memiliki tujuan yang beragam, antara lain menikmati pemandangan lama, menikmati budaya lokal setempat, berpetualang mencari kesenangan, menyalurkan hobi, mengunjungi teman/kerabat/sanak keluarga dan sebagainya. Daerah tujuan wisata yang dikunjungi oleh wisatawan juga beraneka ragam misalnya daerah perairan, pedesaan, pegunungan, perkotaan, perbukitan dan sebagainya.

Dari berbagai daerah tujuan wisata yang ada di Bali, daerah perairan seperti misalnya pantai, danau, sungai merupakan daerah tujuan wisata yang paling banyak digemari oleh para wisatawan baik domestik maupun internasional. Ini dikarenakan daearah ini banyak menyuguhkan berbagai atraksi untuk menarik wisatawan agar mau berkunjung ke daerah tersebut. Wisatwan yang berkunjung ke daerah perairan ini memiliki tujuan yang berbeda-beda seperti untuk menikmati pemandangan yang indah, mencari kesenangan dan menyalurkan hobi mereka. Untuk itu atraksi wisata yang ditawarkan harus sesuai dengan apa


(6)

6 yang menjadi harapan dan keinginan wisatawan. Tentunya harus juga disesuaikan dengan ketersediaan yang dimiliki di suatu daerah tujuan wisata tersebut. Daerah ini selalu berinovasi untuk menawarkan berbagai atraksi yang menarik yang tentunya atraksi ini haruslah juga menunjang keberlangsungan pariwisata di daerah tersebut. Hal ini dimaksudkan agar sektor pariwisata yang ada di daerah tersebut dapat menjadi berkelanjutan sehingga pariwisata tersebut dapat terus dinikmati dalam jangka waktu yang sangat panjang di daerah tersebut.

Banyak atraksi yang ditawarkan pada pariwisata di daerah perairan, salah satu yang

terdengar sangat asing adalah wisata ‘Spearfishing’. Sebenarnya metode Spearfishing ini telah digunakan oleh masyarakat di dunia khususnya masyarakat Eropa sejak ribuan tahun yang lalu, namun tidak banyak masyarakat dunia yang mengetahui keberadaan dari metode

Spearfishing ini yang saat ini sangat berpotensi sebagai salah satu atraksi wisata yang menarik dan menantang bagi orang yang melakukannya. Saat modern ini aktivitas

Spearfishing dipandang sebagai aktivitas rekreasi yang menjadi daya tarik wisata pada daerah tujuan pariwisata tertentu di dunia. Belakangan ini dengan semakin berkembangnya komunitas pecinta wisata Spearfishing di dunia maka wisata Spearfishing semakin digalakkan di beberapa Negara besar di dunia. Terbukti adanya beberapa komunitas pecinta

pariwisata Spearfishing yang melakukan bebrapa kompetisi untuk membangkitkan

keberadaan dari wisata Spearfishing ini. Terciptanya komunitas ini tidak menjanjikan bahwa aktivitas ini sangat aman untuk dilakukan oleh banyak wisatawan, namun dalam

spearfish.org, The French Ministry of The Sea mempublikasikan laporan statistik kecelakaan yang berhubungan dengan olahraga bawah air dimana Spearfishing termasuk salah satu aktivitas di dalamnya:

Spearfishing dan Freediving (Sumber tahun 2006-2007) - 42 operasi-operasi tertolong pada tahun 2006

- 12 disebabkan oleh sebab umum

- 10 ditemukan setelah melakukan pencarian

- 5 tertolong

- 11 meninggal


(7)

7 Total: 15 meninggal dan 4 hilang pada 2007

Dari jumlah yang telah dipublikasikan di atas dapat dilihat bahwa Spearfishing dapat dianggap sebagai salah satu aktivitas yang membahayakan bagi beberapa wisatawan, namun semua aktivitas bawah laut memiliki resiko bahaya apabila dilakukan tanpa adanya keahlian bagi yang melakukannya. Apabila seorang wisatawan ingin melakukan wisata Spearfishing

maka harus memenuhi beberapa syarat serta mematuhi peraturan yang berlaku di daerah tersebut. Ini membuktikan aktivitas wisata Spearfishing dilakukan tidak semata-mata untuk memenuhi keinginan wisatawan atau orang yang ingin melakukannya saja, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar aktivitas ini tidak mengganggu keselamtan pihak yang terlibat di dalamnya baik wisatawan, penyelenggara wisata, ekosistem alam yang terdapat di daerah wisata tersebut serta hal lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung ikut terlibat di dalam aktivitas Spearfishing ini. Dengan memperhatikan hal ini, wisata Spearfishing diragukan untuk menjadi salah satu wisata yang termasuk sebagai wisata berkelanjutan. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan untuk menjadikan suatu wisata dianggap sebagai pariwisata berkelanjutan. Untuk itu pariwisata Spearfishing harus dikelola dengan baik jika ingin dikembangkan sebagai pariwisata berkelanjutan yang berakibat baik untuk masa depan dunia.

Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang belakangan ini mengarahkan tujuan wisata di daerahnya kepada suatu pariwisata yang berkelanjutan, turut serta dalam mengembangkan pariwisata Spearfishing ini. Walaupun di Indonesia budaya Spearfishing ini belum dikenal secara umum, namun pariwisata Spearfishing ini mulai ada sejak tahun 1990an di Bali. Ini dibuktikan dengan adanya sebuah kantor penyelenggara pariwisata

Spearfishing yang hanya merupakan satu-satunya penyedia jasa pariwisata Spearfishing di Indonesia yang terletak di Bali. Walaupun aktivitas pariwisata ini belum begitu terkenal di kawasan Bali, namun dengan semakin berkembangnya jaman, pariwisata Spearfishing ini juga turut mengalami sedikit perkembangan sebagai salah satu daya tarik wisata di Pulau Bali yang mulai diakui secara internasional. Kebanyakan wisatawan yang melakukan aktivitas wisata Spearfishing di Bali berasal dari beberapa negara-negara besar seperti Rusia, Amerika Serikat, Australia serta beberapa negara maju lainnya. Dengan adanya pariwisata


(8)

8 dapat membantu perekonomian Negara Indonesia. Untuk itu penyelenggaraan pariwisata

Spearfishing di Bali harus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku secara Internasional yang dapat disesuaikan oleh ketentuan yang berlaku di Indonesia. Penyelenggaraan yang dimaksud adalah bahwa pariwisata Spearfishing di Bali diharapkan menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Bali yang bersifat berkelanjutan sehingga menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

1.6Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dari laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali?

2. Apakah Pariwisata Spearfishing di Bali dapat dianggap sebagai pariwisata yang berkelanjutan?

1.7Tujuan Laporan

Tujuan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali dilakukan di beberapa kawasan di Bali.

2. Untuk mengetahui apakah pariwisata Spearfishing di Bali termasuk sebagai pariwisata berkelanjutan ditinjau dari beberapa aspek kehidupan.

1.8Manfaat Laporan

Hasil dari laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis maupun akademik yang berguna di kemudian hari:

1. Manfaat Praktis

a. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mewujudkan pariwisata berkelanjutan

bagi penyelenggaraan pariwisata di Bali.

b. Memberikan informasi untuk menyusun program pariwisata yang mengarah pada

pariwisata berkelanjutan kepada pihak yang terlibat secara angsung maupun tidak langsung agar lebih memahami pentingnya penyelenggaraan pariwisata dalam hal


(9)

9 ini pariwisata Spearfishing di Bali demi terwujudnya pariwisata berkelanjutan di Bali.

2. Manfaat Akademik

a. Bagi mahasiswa dapat menerapkan teori yang telah didapatkan melalui

pembelajaran di ruang kuliah.

b. Bagi lembaga agara dapat mengkaji perlu tidaknya pengetahuan tentang

pariwisata dalam hal ini penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Balidalam mewujudkan pariwisata berkelankjutan di Bali.


(10)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.2Spearfishing

2.2.1 Sejarah Spearfishing

Manusia telah melakukan aktivitas spearfishing selama lebih dari seribu tahun. Terbukti dengan adanya kenyataan bahwa Nelayan Belanda menggunakan

trident pada abad ke 17. Spearfishing dengan menggunakan batang berduri menyebar pada jaman palaelitikum. Ada pilihan untuk mencari ikan dengan tombak pada literature nenek moyang, walaupun di kebanyakan kasus tidak dideskripsikan secara lebih mendetail. Contoh awal dari kitab Job 41:7: Cants thou mengisi kulitnya dengan besi berduri? atau kepalanya dengan tombak ikan? (sumber: http://www.wikipedia.com).

Sejarawan Yunani Polybus (ca203 BC-120 BC) dalam sejarahnya mendeskripsikan pemburuan untuk ikan pedang menggunakan sebuah seruit dengan duri dan kepala yang dapat dilepaskan. Oppian, penulis Yunani mendeskripsikan keberagaman dari pencarian ikan termasuk menggunakan tombak dan tridents (sumber: http://www.wikipedia.com).

2.2.2 Spearfishing tradisional

Pada lingkup Spearfishing tradisional diartikan bahwa Spearfishing adalah suatu metode mencari ikan pada jaman dahulu yang mungkin dilakukan dengan menggunakan tombak yang biasa atau jenis yang khusus seperti tombak untuk menangkap belut atau trident. Jenis tombak trident kecil dengan pegangan yang panjang digunakan di daerah Amerika Selatan dan Midwest (sumber: http://www.wikipedia.com).

Pada tradisional spearfishing dibatasi untuk kedangkalan air namun pengembangan senjata tombak membuat metode tradisional ini lebih efisien. Dengan latihan penyelam akan dapat menahan nafas selama empat menit bahkan


(11)

11 lebih. Dan tentunya penyelam dengan peralatan nafas penyelaman dapat bertahan pada periode yang panjang di dalam air (sumber: http://www.wikipedia.com).

2.2.3 Spearfishing Modern

Pada tahun 1920 an, olahraga spearfishing tanpa bernafas menjadi terkenal di pesisir pantai Mediterania Perancis dan Italia. Pada awalnya penyelam tidak menggunakan bantuan, namun hal ini menyebabkan berkembangnya masker penyelam modern, sirip renang dan alat-alat snorkeling. Pada tahun 1930an sistem modern scuba diving digunakan oleh spearfisher Italia. Hal ini menjadi perhatian oleh pasukan Italia yang mengembangkan unit manusia katak yang terpengaruh pada Perang Dunia kedua (sumber: http://www.wikipedia.com).

Selama tahun 1960an, usaha-usaha dilakukan untuk membuat spearfishing

diakui sebagai olahraga olimpic. Hal ini tidak dapat terjadi. Walaupun dua organisasi yakni The International Underwater Spearfishing Association (IUSA) dan The International Bluewater Spearfishing Records Committee (IBSRC) telah mempertahankan daftar rekaman dunia oleh spesies dan menawarkan peraturan rekaman dunia. Spearfishing dianggap illegal pada kebanyakan badan di dalam air dan beberapa lokasi hanya memperbolehkan aktivitas spearfishing selama cuaca tertentu saja (sumber: http://www.wikipedia.com).

Pada tahun 2007, The Australian Bluewater Freediving Classic menjadi turnamen spearfishing pertama di dunia dan mengakreditasi penghargaan 4 bintang dari 5 bintang berdasarkan indikator lingkungan, sosial, keamanan dan ekonomi (sumber: http://www.wikipedia.com).

2.2.4 Tujuan Spearfishing

Orang-orang melakukan aktivitas spearfishing untuk olahraga, untuk perdagangan sebagai subsistensi. Pada pantai tropis, beberapa ahli spearfishing melakukan hal ini untuk kehidupan (sumber: http://www.wikipedia.com).


(12)

12 2.2.5 Peraturan Spearfishing

Adapun beberapa peraturan bagi para wisatawan yang ingin melakukan spearfishing atau bahkan ingin ikut serta dalam kompetisi untuk memperebutkan penghargaan dalam turnamen spearfishing, yakni:

1. Penyelam harus menyelam menyelam bebas ketika mereka menombak

tangkapannya. Penggunaan alat pernafasan tidak diperbolehkan pada setiap waktu.

2. Penyelam boleh meninggalkan air untuk memperoleh peralatan tambahan namun penyelam harus masuk kembali ke air dimana mereka keluar.

3. Jika penyelam kehilangan kontak dengan pengapungnya dan tidak dapat melihatnya, mereka boleh masuk kembali ke kapal yang tidak bergerak dan menandai pelampung. Dia harus masuk kembali ke air dimana mereka keluar dan berenang bebas pada arah dari pelampungnya untuk memperoleh kontak kembali.

4. Aspek bahaya potensial menggunakan umpan, pemikat atau peralatan pemikat

lainnya, namun itu diperbolehkan di semua bentuk.

5. Ikan harus berenang bebas, tidak dibatasi dengan jaring, perangkap atau alat lainnya.

6. Ikan tidak boleh di lingkungan buatan seperti selat kurungan atau dekat dengan jaring ikan.

7. Penangkapan harus mengikuti semua hukum dan peraturan pemerintah

mengenai spesies atau perairan dimana ikan ditangkap.

8. Penyelam lainnya mungkin menyediakan muatan senjata tambahan bagi

spearfiher, mereka tidak diperbolehkan membantu penyelam utama dalam penangkapannya.

9. Pemotongan ikan oleh peralatan selain peralatan spearfishing tidak

diperbolehkan.

10.Penggunaan sumber cahaya buatan untuk aktivitas spearfishing malam hari tidak diperbolehkan.


(13)

13 2.2.6 Peralatan

Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam mempermudah aktivitas spearfishing, antara lain:

1. Speargun

2. Polespear atau hand spear

Terdiri atas sebuah tiang panjang dengan poin pada sebuah akhir dan sebuah ikatan elastis pada titik lain untuk dorongan. Ini juga terdiri dari jenis lebar yang bervariasi dari aluminium atau metal titanium sampai pada fiberglass atau fiber karbon.

3. Hawaiian slings

Terdiri dari sebuah band pegangan yang elastis yang diisi dengan sebuah pipa.

4. Wet suit

Didesain secara khusus untuk speasrfishing biasanya terdiri dari dua hal yakni

jaket dan celana panjang dengan gaya ‘long john’ dan memiliki pola-pola penyamaran, biru untuk laut terbuka, hijau atau coklat untuk perburuan karang. Biasanya mereka memiliki sebuah papan pada dada.

5. Weight belt atau weight vest

Ini digunakan untuk kompensasi untuk wetsuit dan membantu penyelam untuk menyelam lebih dalam.

6. Fins

Sirip untuk penyelam agar lebih lama dan lebih cepat.

7. Knife

Sebuah pisau harus selalu dibawa sebagai keamanan bagi seorang penyelam

spearfishing.


(14)

14 Ini digunakan untuk membunuh ikan secara cepat. Aksi ini mengurangi keinginan ikan hiu dengan memberhentikan ikan dari penyampahan. Ini biasa digunakan oleh nelayan Jepang.

9. Snorkel dan diving mask

Biasanya memiliki cermin lensa untuk mencegah ikan dari penglihatan mata spearfisher untuk penangkapan

10.Floatline

Menghubungkan buoy dengan speargun. Biasanya dibuat dari plastik weapon.

11.Gloves atau sarung tangan

Adalah nilai bagi spearfisher yang memiliki keinginan unutk mempertahankan keamanan atau memasuki banyak daerah lebih berbahaya yang tidak dapat dipegang dengan tangan.

12.Buoy atau Float

Sebuah buoy membantu untuk menangkap ikan besar. Ini juga membantu menyimpan ikan, tapi utamanya untuk peralatan keamanan.

(sumber: http://www.wikipedia.com). 2.2.7 Jenis-Jenis Spearfishing

1. Shore diving

Ini mungkin bentuk paling umum dari spearfishing dan sangat simple memasuki dan keluar laut dari pantai atau kepala daratan dan berburu mengelilingi arsitektur lautan biasanya karang, batu karang atau pasir. Biasanya penyelam ini berburu antara kedalaman 5 dan 25 meter walaupun berdasarkan lokasi. Pada beberapa lokasi di Pasifik Selatan penyelam mungkin jauh turun dari 5 sampai 30 atau 40 meter sangat dekat dengan garis dasar. Biasanya diproduksi sebuah tas berisi campuran ikan-ikan.


(15)

15

2. Boat diving

Perahu, kapal ataupun kayak dapat digunakan sebagai akses menuju tempat tujuan. Jenis ini dilakukan di seluruh dunia. Titik lokasi termasuk Sebelah selatan pulau New Zealand, Teluk Florida, dan The Great Barrier Reef.

3. Blue water hunting

Merupakan area yang paling disenangi oleh kaum elit spearfisher. Ditemukan pada seluruh penjuru dunia dengan titik lokasi termasuk Afrika Selatan, dan Pasifik Selatan. Perintisnya adalah Jack Prodanavich and Hal Lewis of San Diego.

4. Without diving

Metode ini telah dilakukan selama beribu tahun. Seorang spearfisher

mengarungi air yang segar dan asin dengan sebuah tombak tangan.

Spearfisher harus memperhatikan refraksi dari permukaan air yang mengakibatkan ikan-ikan menghilang pergi. Bisa juga dilakukan langsung dari kapal atau perahu.


(16)

16 BAB III

PEMBAHASAN

3.6 Penyelenggaraan Pariwisata Spearfishing di Bali

3.6.1 Tempat

Penyelenggaraan Kegiatan pariwisata Spearfishing di Bali saat ini masih sangat terbatas. Penyelenggaraannya hanya dapat ditemukan pada beberapa tempat saja. Pelaksanaan pariwisata Spearfishing di Bali yang diselenggarakan secara terbuka hanya dapat ditemukan di beberapa kawasan di Nusa Dua, Nusa Penida dan Padangbai. Ini menurut informasi yang didapatkan dari tempat penyelenggara pariwisata Spearfishing di Bali yang memiliki kantor informasi di Jalan Bypass Ngurah Rai, Suwung Kauh 80221 Bali. Kantor yang bertempat di kawasan Denpasar ini melayani penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di seluruh Indonesia. Kantor ini merupakan satu-satunya tempat informasi penyelenggara pariwisata Spearfishing di Indonesia untuk saat ini.

Seperti yang disebutkan sebelumnya tempat pelaksanaan pariwisata Spearfishing di Bali hanya berpusat pada beberapa kawasan perairan di Bali. Pemilihan kawasan perairan Nusa Dua, Sanur, Nusa Penida serta Padangbai sebagai kawasan yang paling tepat untuk melakukan pariwisata Spearfishing di Bali karena di kawasan perairan ini terdapat ikan-ikan yang memiliki jumlah yang cukup banyak. Faktor masih banyaknya ikan yang terdapat di kawasan perairan di tempat ini dikarenakan jarangnya dilakukan pengeboman ikan yang dilakukan di kawasan ini.

Rute yang ditempuh pada penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali tidak terbatas hanya menyusuri perairan di Bali saja namun beberapa wisatwan melakukan pariwisata Spearfishing di Bali melanjutkan perjalanannya ke beberapa perairan lainnya di luar kawasan pulau Bali. Tentunya awal perjalanan yang ditempuh serta diakhiri di kawasan perairan Bali. Biasanya beberapa perairan yang menjadi tempat pelaksanaan pariwisata Spearfishing di luar pulau Bali adalah perairan di Maluku, Lombok, Irian Jaya. Namun secara keseluruhan perjalanan ini


(17)

17 dimulai dari perairan Bali. Ini dikarenakan kantor penyelenggara pariwisata

Spearfishing yang dikenal di kalangan beberapa wisatawan hanya terdapat di Bali.

3.6.2 Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan pariwisata Spearfishing di Bali tidak dapat direncanakan secara rutin, ini disebabkan oleh karena wisatawan yang akan melakukan pariwisata ini tidak datang secara berlaka atau rutin. Namun dari sumber informasi yang diperoleh dari narasumber (Bapak Adi, salah satu penyelenggara pariwisata Spearfishing) bahwa dalam sebulan biasanya ada beberapa wisatawan yang melakukan pariwisata

Spearfishing di Bali. Tentunya waktu pelaksanaan pariwisata Spearfishing di Bali juga dipengaruhi oleh musim yang akan berpengaruh pada cuaca. Misalnya pada musim hujan pariwisata Spearfishing di Bali tidak dapat dilakukan karena akan mengganggu pelaksanaan pariwisata ini, dimana air laut akan menjadi keruh sehingga para penyelam tidak dapat melihat ikan yang menjadi sasaran umpan mereka. Untuk itu pariwisata Spearfishing di Bali sangat cocok dilakukan pabila kondisi cuaca panas dengan adanya sumber penerangan yang sangat memadai. Namun adakalanya pariwisata Spearfishing di Bali dilakukan pada malam hari, namun faktor keamanaannya sangat diperlukan dengan menggunakan sumber pencahayaan buatan. Namun lebih baik jika dilakukan pada saat siang hari dimana penyelam akan mendapatkan sumber pencahayaan yang baik dari sinar matahari.

3.6.3 Program/Kegiatan promosi

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh kantor penyelenggara pariwisata

Spearfishing di Bali masih belum dilakukan secara maksimal. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh penyelenggara pariwisata Spearfishing di Bali, yakni:

- Mengadakan promosi di Jakarta pada saat ada pertemuan dan pameran show

olahraga laut.

- Melalui wisatawan yang datang terlebih dahulu dan melakukan pariwisata

Spearfishing di Bali. Mereka mempromosikan pariwisata Spearfishing di Bali kepada teman-teman mereka


(18)

18

3.6.4 Biaya

Biaya yang dikenakan dari penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali bervariasi, penentuan biaya dapat dinegosiasikan dengan penyelenggara dalam hal ini narasumber (Bapak Andre, pemilik kantor penyelenggara pariwisata

Spearfishing di Bali), kisaran harga yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

- Menggunakan boat besar yang menampung 6 orang wisatawan biasanya

memiliki tarif harga Rp. 2.500.000- ke atas

- Menggunakan perahu sederhana yang menampung 3 orang wisatawan biasanya memiliki tarif harga Rp. 300.000 an.

Biaya ini dapat berubah setiap waktu menurut tempat, waktu pelaksana serta titik temu harga antara wisatawan dengan penyelenggara.

3.7 Peranan Pariwisata Spearfishing dalam beberapa aspek kehidupan di Bali

Penyelenggaraan Pariwisata Spearfishing ditinjau dari beberapa aspek kehidupan di Bali akan dijelaskan sebagai berikut:

3.7.1 Aspek Lingkungan

 Pariwisata Spearfishing di Bali tidak menggunakan bahan-bahan yang

berbahaya bagi kelangsungan ekosisitem laut di Bali. Peralatan yang dipergunakan juga tidak mengancan kelangsungan hidup ekosistem laut lain yang tidak menjadi target buru bagi spearfisher. Hal ini menandakan bahwa aktivitas Spearfishing di Bali sangat bersifat bersahabat dengan lingkungan di sekitarnya karena hanya memburu ikan-ikan tertentu yang menjadi pusat sasaran spearfisher.

 Spearfishing yang menggunakan kayak atau perahu nelayan tradisional yang tidak menggunakan tenaga mesin dapa menjadi contoh bahwa dalam melakukan pariwisata Spearfishing di Bali dapat mengurangi polusi udara yang diakibatkan dari hasil pembakaran bahan bakar transportasi yang digunakan bagi banyak aktivitas pariwisata saat ini. Dengan menggunakan alat seperti ini maka akan menjaga udara tetap bersih bebas dari polusi.

 Kebanyakan sasaran ikan tertentu yang menjadi target sasaran bagi pemburu ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku di suatu tempat di kawasan


(19)

19 tempat wisata tersebut. Tentunya hal ini akan melindungi berbagai satwa air yang belum pantas untuk diburu. Untuk itu kepunahan akan satwa air dalam hal ini ikan dapat dicegah melalu pelaksanaan pariwisata Spearfishing yang secara tidak langsung mencegah para spearfisher untuk menangkap ikan yang tidak sesuai dengan aturan.

3.7.2 Aspek Sosial

 Komunitas pecinta Spearfishing yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia telah terhubung melalui berbagai aktivitas pelaksanaan dalam hal ini penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali. Hal ini akan menjalin suatu hubungan yang baik dalam hal hubungan internasional antar negara-negara yang didalamnya terdapat komunitas pecinta Spearfishing.

 Wisatawan yang gemar melakukan wisata Spearfishing akan menjalin

hubungan yang baik dengan penduduk lokal dimana aktivitas Spearfishing itu berlangsung karena wisatawan akan membutuhkan berbagai kebutuhan yang menunjang pelaksanaan pariwisata Spearfishing tersebut.

3.7.3 Aspek Budaya

 Budaya Spearfishing yang dikenal sudah lebih dari seribu tahun yang lalu akan menjadi tidak punah karena banyaknya orang yang gemar melakukan aktivitas ini. Walaupun budaya ini tidak berasal dari Negara Indonesa melainkan dari Negara Eropa, namun dengan banyaknya wisatawan yang melaksanakan aktivitas ini maka kebudayaan ini akan terus terpelihara selama masih banyak orang yang bersedia melakukan aktivitas ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Pertukaran budaya dapat terjadi apabila orang-orang yang memiliki

kebudayaan yang berbeda-beda antar Negara berada dalam satu komunitas

Spearfishing berkumpul untuk melakukan suatu aktivitas Spearfishing ini. Tentunya pertukaran budaya yang diharapkan harus menuju kepada tujuan yang positif.


(20)

20

3.7.4 Aspek Ekonomi

 Perdagangan jual beli komponen peralatan yang dipergunakan sebagai salah satu penunjang aktivitas Spearfishing di Bali ini akan dapat menunjang perekonomian di Bali khususnya dan Indonesia umumnya.

 Pelaksanaan wisata Spearfishing di suatu daerah tujuan wisata akan

meningkatkan perekonomian penduduk local di daerah tersebut karena wisatawan yang berkunjung akan memerlukan berbagai kebutuhan yang akan menunjang aktivitas pariwisata Spearfishing ini.

 Perekonomian rakyat akan bertamabah baik apabila wisata ini dikelola secara baik dan benar menurut peraturan dan hukum yang berlaku secara internasional maupun disesuaikan dengan hukum nasional.

3.8 Keunikan Pariwisata Spearfishing dibandingkan pariwisata air lainnya

Menurut pengakuan beberapa pihak yang telah melakukan aktivitas Spearfishing di Bali, maka yang menjadikan pariwisata Spearfishing di Bali sangat menarik untuk dilakukan adalah disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

- Melakukan aktivitas spearfishing merupakan aktivitas yang termasuk menguji nyali dan olahraga. Dengan melakukan aktivitas ini sesuai dengan ketentuan yang sebenarnya yakni tanpa adanya bantuan tabung oksigen, seseorang diuji untuk mampu menahan nafas selama-lamanya didalam air sambil menunggu ikan yang datang.

- Dengan melakukan Spearfishing, seseorang dapat secara langsung menangkap ikan sesuai dengan keinginannya. Tentu saja bagi seseorang akan menjadi kepuasan tersendiri melakukan berjam-jam aktivitas ini sampai akhirnya dapat menemukan ikan yang sesuai dengan harapan yang dimaksud.

- Perairan di Bali yang hangat sangat menjadi keuntungan terbesar bagi aktivitas

Spearfishing ini karena spearfisher dapat melakukan aktivitas ini dengan nyaman karena air yang hangat.

- Wisata Spearfishing di Bali sangat cocok dilakukan karena perairan di Indonesia khususnya di Bali memiliki keanekaragaman ikan yang sangat banyak serta keindahan alam bawah laut yang sangat indah, sehingga selain memburu maka para spearfisher


(21)

21 3.9 Penyebab Kurang Berkembangnya Pariwisata Spearfishing di Bali

Pariwisata Spearfishing di Bali belum berkembang dengan baik, dikarenakan oleh beberapa faktor-faktor sebagai berikut:

- Kurangnya promosi yang dilakukan untuk pariwisata Spearfishing di Bali, ini dibuktikan dari jumlah penyedia jasa pariwisata Spearfishing di Bali yang hanya berjumlah satu untuk menjangkau seluruh Negara Indonesia

- Tidak adanya informasi mengenai keberadaan pariwisata Spearfishing di Bali yang dapat diketahui oleh masyarakat lokal Bali. Karena belum dikenalnya pariwisata Spearfishing

di Bali menyulitkan bagi berkembangnya pariwisata ini.

- Mahalnya biaya alat yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan pariwisata

Spearfishing di Bali.

- Keamanan pelaksanaan pariwisata Spearfishing di Bali yang belum diakui secara internasional sehingga tidak banyak wisatawan yang mau melakukan pariwisata ini di Bali.

- Budaya Spearfishing yang bukan budaya asli Negara Indonesia sehingga belum dapat diterima baik oleh kalangan masyarakat di Indonesia dalam hal ini masyarakat Bali. 3.10 Pihak-pihak yang berkaitan dengan Perkembangan Pariwisata Spearfishing di Bali

- Pemerintah

Pihak ini sebagai pembuat kebijakan berpengaruh bagi perkembangan pariwisata

Spearfishing di Bali. Dimana dengan adanya peraturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali yang akan berakibat baik bagi perkembangan pariwisata Spearfishing di Bali, maka akan memudahkan pariwisata ini menjadi terus berkembang di Bali. Penyediaan berbagai tempat pelaksanaan penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali akan memudahkan bagi pelaku industri pariwisata untuk mempersiapkan berbagai aktivitas penyelenggaraan pariwisata

Spearfishing di Bali. - Industri Pariwisata

Pihak ini sebagai salah satu penentu penyelenggaraan pariwisata di Bali menjadi hal terpenting bagi kemajuan pariwisata spearfishing di Bali. Dengan adanya pihak industri pariwisata yang mempromosikan serta menyediakan segala hal yang berhubungan


(22)

22 dengan pariwisata spearfishing di Bali, baik itu paket pariwisata Spearfishing di Bali, alat-alat untuk menunjang penyelenggaraan aktivitas spearfishing di Bali beserta segala kemudahan dan jaminan akan keselamatan wisatawan maka, diharapkan pariwisata

spearfishing di Bali akan menjadi berkembang dengan baik dan akan menjadi salah satu atraksi pariwisata yang menarik serta berkelanjutan di daerah Bali.

- Masyarakat Lokal

Masyarakat lokal akan sangat berpengaruh bagi penyelenggaraan pariwisata spearfishing

di Bali. Sebagai salah satu factor penentu keberhasilan suatu pariwisata maka keberadaan masyarakat lokal di suatu kawasan pariwisata dalam hal ini pariwisata Spearfishing di Bali diharapkan akan menunjang penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali. Masyarakat dapat turut serta menjaga keberadaan lingkungan dalam hal ini daerah perairan sebagai salah satu tempat penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali sehingga tempat penyelenggaraan itu dapat menarik bagi wisatawan yang melakukan pariwisata spearfishing di Bali. Selain itu keberadaan masyarakat lokal yang mendukung atas penyelenggaraan pariwisata di suatu daerah akan membantu berkembangnya penyelenggaraan pariwisata di suatu daerah dalam hal ini penyelenggaraan pariwisata


(23)

23 BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.3 Simpulan

Pariwisata spearfishing yang telah ada sejak beribu tahun lamanya namun tetap menjadi daya tarik wisata bagi orang-orang yang menyukai akan tantangan dari aktivitas spearfishing ini. Penyelenggaraan Pariwisata spearfishing di Bali masih tergolong bleum mengalami perkembangan yang baik karena hanya memiliki sebuah kantor operasioanl penyelenggara wisata spearfishing yang melayani untuk seluruh Indonesia. Ini dikarenakan budaya ini bukan berasal dari budaya lokal Indonesia. Namun karena Bali memiliki perairan yang memiliki keanekaragaman biota laut yang sangat banyak maka Bali sebagai darah destinasi cocok untuk penyelenggaraan pariwisata spearfishing. Pariwisata

spearfishing di Bali dianggap merupakan pariwisata yang berkelanjutan karena dalam penyelenggaraannya tidak mengganggu lingkungan yang ada di sekitarnya serta menguntungkan bagi masyarakat lokal Bali sebagai penyelenggara wisata spearfishing ini.

4.4 Saran

Saran-saran yang diperlukan bagi penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali adalah:

- Menyediakan informasi yang cukup akurat bagi penyelenggraan pariwisata spearfishing

di Bali.

- Meningkatkan promosi pariwisata spearfishing di Bali.

- Tetap mempertahankan apa yang menjadi tradisi budaya yang telah terpelihara sejak ribuan tahun lalu namun tetap disesuaikan dengan perkembangan jaman yang ada sehingga akan tetap bertahan dalam perkembangan jaman.

- Melakukan penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia sehingga dapat terus menjaga lingkungan serta menguntungkan bagi masyarakat lokal Bali.


(24)

24

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005-2008. Spearfishing. www.iusarecords.com. Anonim. 2009. Spearfishing. http://www.wikipedia.com.


(25)

25 LAMPIRAN

DAFTAR PERTANYAAN KEPADA PIHAK PENYELENGGARA DAN PELAKU

PARIWISATA SPEARFISHING DI BALI

1. Menurut Anda bagaimana pariwisata Spearfishing di Bali saat ini? Dan Kapan kira-kira dimulainya pariwisata Spearfishing di Bali?

Jawab: Bagus. Pariwisata Spearfishing di Bali mulai dilakukan pada tahun sekitar awal tahun 1990an. Ini dibuktikan dengan adanya toko sekaligus tempat penyediaan pariwisata spearfishing yang mulai berkembang dari tahun 1990 hingga 1995.

2. Saat ini berapa jumlah rata-rata wisatawan yang melakukan pariwisata Spearfishing di Bali tiap tahunnya? Dan biasanya berasal dari mana wisatawan tersebut?

Jawab: Tidak dapat diketahui dengan jelas berapa jumlahnya, karena tidak menentu tiap waktu. Lagipula tidak dicatat secara mendetail berapa wisatwan yang ikut pada setiap kali melakukan kegiatan Spearfishing di Bali. Kadang-kadang dalam sebulan biasanya diadakan dua kali penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali yang dilakukan oleh wisatawan yang biasanya berkelompok. Biasanya satu kelompok berisi dari 3 sampai 6 orang wisatawan.

Wisatawan yang saat ini melakukan pariwisata Spearfishing di Bali biasanya berasal dari luar negeri. Kebanyakan berasal dari Rusia, Amerika, Australia dan Perancis. Jarang yang berasal dari dalam negeri.

3. Dimana biasanya penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali dilakukan?

Jawab: Biasanya dilakukan di perairan Sanur, Nusa Dua, Nusa Penida dan daerah pantai Barat di sekitar Padangbai.

4. Mengapa dilakukan pada daerah-daerah pantai itu? Apa tidak bisa dlakukan di daerah pantai lain yang ada di Bali?

Jawab: Karena pada daerah pantai ini terdapat jumlah ikan yang banyak serta dengan ukuran yang besar-besar. Biasanya selain daerah pantai tersebut, jumlah ikan yang ada cukup sedikit serta memiliki ukuran yang tidak cukup besar. Ini karena beberapa daerah pantai di Bali menggunakan cara penangkapan ikan yang salah seperti pengeboman sehingga jumlah ikan semakin sedikit di beberapa tempat.

5. Apakah kegiatan Spearfishing di Bali dapat dikatakan bersahabat dengan lingkungan? Jika iya kenapa?


(26)

26 Jawab: Iya. Kegiatan Spearfishing di Bali sangat bersahabat dengan lingkungan. Karena pada umumnya cara penangkapan ikan dengan kegiatan Spearfishing biasanya hanya menangkap jumlah ikan yang tidak banyak dengan ukuran ikan yang besar. Ini jika mengikuti peraturan internasional. Lagipula alat yang digunakan tidak merusak lingkungan alam sekitarnya karena hanya menggunakan tombak atau senapan yang terbuat dari kayu yang tidak akan mengancam keberadaan lingkungan yang ada di sekitarnya jika dilakukan dengan baik dan tepat.

6. Apakah masyarakat lokal ikut berperan serta dalam kegiatan pariwisata Spearfishing di Bali saat ini?

Jawab: Tentu saja. Kami sebagai penyelenggara pariwisata Spearfishing di Bali merupakan orang lokal Bali. Dan hampir semua pihak yang terlibat dari guide pengantar tamu, penyewa perahu, dan sebagainya merupakan masyarakat lokal Bali.

7. Apa keunikan kegiatan Spearfishing dibandingkan dengan kegiatan lain?

Jawab: Bagi wisatawan atau orang-orang yang melakukan Spearfishing mengaku ada kenikmatan tersendiri dengan melakukan Spearfishing, dimana ini juga termasuk salah satu olahraga yang menantang penuh dengan petualang. Biasanya seorang spearfisher akan melakukan penyelaman selam beberapa waktu tanpa bantuan tabung oksigen hanya untuk menangkap sasaran buru dalam hal ini ikan yang menjadi sasaran target. Ikan yang diburu tentunya yang diinginkan adalah ikan yang besar, karena apabila spearfisher telah dapat menangkap ikan yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka ada suatu kenikmatan atau kepuasan yang timbul dari kegiatan ini. Inilah yang membuat kegiatan ini terasa unik dan berbeda dari kegiatan pariwisata air lainnnya.

8. Seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pariwisata Spearfishing di Bali? Jawab: Relatif. Ini tergantung dari permintaan wisatawan. Biasanya kelompok wisatwan yang berjumlah 3 orang dalm satu kelompok yang melakukan kegiatan Spearfishing dengan menggunakan perahu sederhana akan dikenakan biaya Rp. 300.000,-. Namun jika wisatawan ingin mempergunakan kapal dalam hal ini boat yang lebih besar dengan jumlah orang dalam stu kelompok 6 orang biasanya dikenakan Rp. 2.500.000,-

9. Apakah menurut Anda pariwisata ini berpotensi berkembang di Bali?

Jawab: Iya. Karena jumlah wisatawan menunjukkan peningkatan. Biasanya mereka datang atas saran teman mereka yang terlebih dahulu melakukan pariwisata ini di Bali. Begitu juga dengan adanya bantuan website jadi kami sebagai penyelenggara pariwisata Spearfishing di Bali dapat berhubungan dengan komunitas Spearfishing di dunia. Begitu pula dnegan


(27)

27 perairan di Bali yang cukup baik membuat wisata ini berpotensi untuk dikembangkan di Bali.

10. Apa Bentuk promosi yang dilakukan untuk mengembangkan pariwisata Spearfishing di Bali?

Jawab: Saat ini hanya menggunakan promosi dari mulut ke mulut dibantu dengan peranan website yang telah dibuat. Sejauh ini promosi yang dilakukan secara langsung hanya pada saat diadakannya Pameran Show tentang olahraga laut di Jakarta beberapa waktu lalu. Belum ada jalur promosi lain yang dilakukan selain dengan hal itu.

11. Apakah ada perbedaan antara kegiata Spearfishing yang dilakukan di Bali dengan di luar negeri dalam hal ini Negara Barat (Eropa, Amerika)?

Jawab: Tentu saja ada.

- Spearfishing di Bali dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang sedangkan di luar negeri dalam hal ini Eropa merupakan suatu kebudayaan.

- Di Bali air lautnya lebih hangat sehingga aktivitas Spearfishing di Bali terasa baik bagi badan, sedangkan di Eropa air laut sangat dingin apalagi ketika cuaca dingin. - Di Bali belum ada peraturan kebijakan yang mengatur secara khusus tentang kegiatan Spearfishing di Bali, sedangkan di Eropa peraturan yang mengatur tentang kegiatan Spearfishing merupakan hal penting yang harus dipatuhi oleh para spearfisher.

TERIMAKASIH

Narasumber: Bapak Adi (Salah satu penyelenggara Pariwisata Spearfishing) Mr. Viscent (Spearfisher dari Perancis)


(1)

22 dengan pariwisata spearfishing di Bali, baik itu paket pariwisata Spearfishing di Bali, alat-alat untuk menunjang penyelenggaraan aktivitas spearfishing di Bali beserta segala kemudahan dan jaminan akan keselamatan wisatawan maka, diharapkan pariwisata spearfishing di Bali akan menjadi berkembang dengan baik dan akan menjadi salah satu atraksi pariwisata yang menarik serta berkelanjutan di daerah Bali.

- Masyarakat Lokal

Masyarakat lokal akan sangat berpengaruh bagi penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali. Sebagai salah satu factor penentu keberhasilan suatu pariwisata maka keberadaan masyarakat lokal di suatu kawasan pariwisata dalam hal ini pariwisata Spearfishing di Bali diharapkan akan menunjang penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali. Masyarakat dapat turut serta menjaga keberadaan lingkungan dalam hal ini daerah perairan sebagai salah satu tempat penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali sehingga tempat penyelenggaraan itu dapat menarik bagi wisatawan yang melakukan pariwisata spearfishing di Bali. Selain itu keberadaan masyarakat lokal yang mendukung atas penyelenggaraan pariwisata di suatu daerah akan membantu berkembangnya penyelenggaraan pariwisata di suatu daerah dalam hal ini penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali.


(2)

23 BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.3 Simpulan

Pariwisata spearfishing yang telah ada sejak beribu tahun lamanya namun tetap menjadi daya tarik wisata bagi orang-orang yang menyukai akan tantangan dari aktivitas spearfishing ini. Penyelenggaraan Pariwisata spearfishing di Bali masih tergolong bleum mengalami perkembangan yang baik karena hanya memiliki sebuah kantor operasioanl penyelenggara wisata spearfishing yang melayani untuk seluruh Indonesia. Ini dikarenakan budaya ini bukan berasal dari budaya lokal Indonesia. Namun karena Bali memiliki perairan yang memiliki keanekaragaman biota laut yang sangat banyak maka Bali sebagai darah destinasi cocok untuk penyelenggaraan pariwisata spearfishing. Pariwisata spearfishing di Bali dianggap merupakan pariwisata yang berkelanjutan karena dalam penyelenggaraannya tidak mengganggu lingkungan yang ada di sekitarnya serta menguntungkan bagi masyarakat lokal Bali sebagai penyelenggara wisata spearfishing ini.

4.4 Saran

Saran-saran yang diperlukan bagi penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali adalah:

- Menyediakan informasi yang cukup akurat bagi penyelenggraan pariwisata spearfishing di Bali.

- Meningkatkan promosi pariwisata spearfishing di Bali.

- Tetap mempertahankan apa yang menjadi tradisi budaya yang telah terpelihara sejak ribuan tahun lalu namun tetap disesuaikan dengan perkembangan jaman yang ada sehingga akan tetap bertahan dalam perkembangan jaman.

- Melakukan penyelenggaraan pariwisata spearfishing di Bali sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia sehingga dapat terus menjaga lingkungan serta menguntungkan bagi masyarakat lokal Bali.


(3)

24

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005-2008. Spearfishing. www.iusarecords.com. Anonim. 2009. Spearfishing. http://www.wikipedia.com.


(4)

25 LAMPIRAN

DAFTAR PERTANYAAN KEPADA PIHAK PENYELENGGARA DAN PELAKU PARIWISATA SPEARFISHING DI BALI

1. Menurut Anda bagaimana pariwisata Spearfishing di Bali saat ini? Dan Kapan kira-kira dimulainya pariwisata Spearfishing di Bali?

Jawab: Bagus. Pariwisata Spearfishing di Bali mulai dilakukan pada tahun sekitar awal tahun 1990an. Ini dibuktikan dengan adanya toko sekaligus tempat penyediaan pariwisata spearfishing yang mulai berkembang dari tahun 1990 hingga 1995.

2. Saat ini berapa jumlah rata-rata wisatawan yang melakukan pariwisata Spearfishing di Bali tiap tahunnya? Dan biasanya berasal dari mana wisatawan tersebut?

Jawab: Tidak dapat diketahui dengan jelas berapa jumlahnya, karena tidak menentu tiap waktu. Lagipula tidak dicatat secara mendetail berapa wisatwan yang ikut pada setiap kali melakukan kegiatan Spearfishing di Bali. Kadang-kadang dalam sebulan biasanya diadakan dua kali penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali yang dilakukan oleh wisatawan yang biasanya berkelompok. Biasanya satu kelompok berisi dari 3 sampai 6 orang wisatawan.

Wisatawan yang saat ini melakukan pariwisata Spearfishing di Bali biasanya berasal dari luar negeri. Kebanyakan berasal dari Rusia, Amerika, Australia dan Perancis. Jarang yang berasal dari dalam negeri.

3. Dimana biasanya penyelenggaraan pariwisata Spearfishing di Bali dilakukan?

Jawab: Biasanya dilakukan di perairan Sanur, Nusa Dua, Nusa Penida dan daerah pantai Barat di sekitar Padangbai.

4. Mengapa dilakukan pada daerah-daerah pantai itu? Apa tidak bisa dlakukan di daerah pantai lain yang ada di Bali?

Jawab: Karena pada daerah pantai ini terdapat jumlah ikan yang banyak serta dengan ukuran yang besar-besar. Biasanya selain daerah pantai tersebut, jumlah ikan yang ada cukup sedikit serta memiliki ukuran yang tidak cukup besar. Ini karena beberapa daerah pantai di Bali menggunakan cara penangkapan ikan yang salah seperti pengeboman sehingga jumlah ikan semakin sedikit di beberapa tempat.

5. Apakah kegiatan Spearfishing di Bali dapat dikatakan bersahabat dengan lingkungan? Jika iya kenapa?


(5)

26 Jawab: Iya. Kegiatan Spearfishing di Bali sangat bersahabat dengan lingkungan. Karena pada umumnya cara penangkapan ikan dengan kegiatan Spearfishing biasanya hanya menangkap jumlah ikan yang tidak banyak dengan ukuran ikan yang besar. Ini jika mengikuti peraturan internasional. Lagipula alat yang digunakan tidak merusak lingkungan alam sekitarnya karena hanya menggunakan tombak atau senapan yang terbuat dari kayu yang tidak akan mengancam keberadaan lingkungan yang ada di sekitarnya jika dilakukan dengan baik dan tepat.

6. Apakah masyarakat lokal ikut berperan serta dalam kegiatan pariwisata Spearfishing di Bali saat ini?

Jawab: Tentu saja. Kami sebagai penyelenggara pariwisata Spearfishing di Bali merupakan orang lokal Bali. Dan hampir semua pihak yang terlibat dari guide pengantar tamu, penyewa perahu, dan sebagainya merupakan masyarakat lokal Bali.

7. Apa keunikan kegiatan Spearfishing dibandingkan dengan kegiatan lain?

Jawab: Bagi wisatawan atau orang-orang yang melakukan Spearfishing mengaku ada kenikmatan tersendiri dengan melakukan Spearfishing, dimana ini juga termasuk salah satu olahraga yang menantang penuh dengan petualang. Biasanya seorang spearfisher akan melakukan penyelaman selam beberapa waktu tanpa bantuan tabung oksigen hanya untuk menangkap sasaran buru dalam hal ini ikan yang menjadi sasaran target. Ikan yang diburu tentunya yang diinginkan adalah ikan yang besar, karena apabila spearfisher telah dapat menangkap ikan yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka ada suatu kenikmatan atau kepuasan yang timbul dari kegiatan ini. Inilah yang membuat kegiatan ini terasa unik dan berbeda dari kegiatan pariwisata air lainnnya.

8. Seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pariwisata Spearfishing di Bali? Jawab: Relatif. Ini tergantung dari permintaan wisatawan. Biasanya kelompok wisatwan yang berjumlah 3 orang dalm satu kelompok yang melakukan kegiatan Spearfishing dengan menggunakan perahu sederhana akan dikenakan biaya Rp. 300.000,-. Namun jika wisatawan ingin mempergunakan kapal dalam hal ini boat yang lebih besar dengan jumlah orang dalam stu kelompok 6 orang biasanya dikenakan Rp. 2.500.000,-

9. Apakah menurut Anda pariwisata ini berpotensi berkembang di Bali?

Jawab: Iya. Karena jumlah wisatawan menunjukkan peningkatan. Biasanya mereka datang atas saran teman mereka yang terlebih dahulu melakukan pariwisata ini di Bali. Begitu juga dengan adanya bantuan website jadi kami sebagai penyelenggara pariwisata Spearfishing di Bali dapat berhubungan dengan komunitas Spearfishing di dunia. Begitu pula dnegan


(6)

27 perairan di Bali yang cukup baik membuat wisata ini berpotensi untuk dikembangkan di Bali.

10. Apa Bentuk promosi yang dilakukan untuk mengembangkan pariwisata Spearfishing di Bali?

Jawab: Saat ini hanya menggunakan promosi dari mulut ke mulut dibantu dengan peranan website yang telah dibuat. Sejauh ini promosi yang dilakukan secara langsung hanya pada saat diadakannya Pameran Show tentang olahraga laut di Jakarta beberapa waktu lalu. Belum ada jalur promosi lain yang dilakukan selain dengan hal itu.

11. Apakah ada perbedaan antara kegiata Spearfishing yang dilakukan di Bali dengan di luar negeri dalam hal ini Negara Barat (Eropa, Amerika)?

Jawab: Tentu saja ada.

- Spearfishing di Bali dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang sedangkan di luar negeri dalam hal ini Eropa merupakan suatu kebudayaan.

- Di Bali air lautnya lebih hangat sehingga aktivitas Spearfishing di Bali terasa baik bagi badan, sedangkan di Eropa air laut sangat dingin apalagi ketika cuaca dingin. - Di Bali belum ada peraturan kebijakan yang mengatur secara khusus tentang kegiatan Spearfishing di Bali, sedangkan di Eropa peraturan yang mengatur tentang kegiatan Spearfishing merupakan hal penting yang harus dipatuhi oleh para spearfisher.

TERIMAKASIH

Narasumber: Bapak Adi (Salah satu penyelenggara Pariwisata Spearfishing) Mr. Viscent (Spearfisher dari Perancis)