Analisis Dialek Akita Dalam Drama 'Jotei Kaoruko' Karya Kurashina Ryo Tahun 2010 (Kajian Sosiolinguistik).

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha 序論

執筆者 も 秋田弁 分 研究 い あ

1. 秋田弁 中 違い事 あ ま 標準語 釣 合い事 研究 い あ

2. 秋田弁 び標準語 何 要素 違う

話 集団 中 方言 あ 方言 特定 社会 あ 変 言葉 あ

日本 も方言 あ マー 1976 : 128 方言 七 社会

言語学寸法 研究さ ま :

1. 話 人 社会身元 2. 相手 社会身元 3. 話 時 場所

4. 社会方言 ン ニ ア ニ 分析 5. 話 人 述 形 異 評価事

6. 言語学種類変 階層 7. 社会言語学 便利 応用

執筆者 社会言語学 女帝薫子 ラマ 中 秋田弁 研究

発見さ 秋田弁 七 社会言語学寸法 研究さ ま 標準語 も釣


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha 本論

執筆者 女帝薫子 ラマ 中 秋田弁 発見さ ま 標準語

釣 合う こ 会話例 見 く さい:

ンペイ:サ 東京 イ い い

サ :ええ ンダ

女帝薫子 エピソー 1, 00:02:00

こ 会話例 イ 秋田弁言葉 あ 標準語 イ

行 く 釣 合 い あ そ ン ダ 秋 田 弁 言 葉 標 準 語

い あ 七 社会言語学寸法 研究 話 人 び相手人 身元

あ サ さ び ンペイさ 人 同 年齢 サ さ び

ンペイさ も秋田 本成員 生活会話 秋田弁 使う

そ 話 時 場所 秋田県 発生さ ま サ さ び

ンペイさ 秋田弁 使 方言 社会集団 場所 基 く口頭 使う

そ サ さ び ンペイさ 同 年齢 使う言葉変


(3)

x Universitas Kristen Maranatha 会話 中 秋田弁 び標準語 違い 発見さ 七 社会言語学寸

法 研究効果 話 人 社会身元 相手 社会身元 話 時 場所 言語学

種類変 階層 あ

結論

秋田弁 び標準語 釣 合い 研究効果 発見さ 事 :

1. k 発音 g 変わ

2. い 言葉 ンダ 変わ

3. t 発音 d 変わ

4. ~ い 接尾辞 ~ラ イ 変わ

5. ~ い 接尾辞 ~ゲ イ 変わ

6. うまい 言葉 ンメ 変わ

7. う 言葉 ダ 変わ


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha そ 秋田弁 び標準語 う要素 地理所 社会 引 越 事


(5)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………...………ii

DAFTAR ISI……….…………...vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah………....1

1.2Rumusan Masalah……….5

1.3Tujuan Penelitian……….……….………….5

1.4Metode dan Teknik Penelitian………..……….5

1.5Organisasi Penulisan……….7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1Sosiolinguistik………..8

2.2Dialek……….18

2.3Dialek 東 Tohoku……….………..24

2.4Rangkuman Teori……….………..28

BAB III ANALISIS 3.1 Ragam 秋田弁dan dipadankan dengan bahasa Jepang standar………....30

3.2 Faktor-faktor yang membedakan 秋 田 弁 dengan bahasa Jepang standar………...…..60


(6)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KESIMPULAN………...……..61

DAFTAR PUSTAKA………...………..….63

SINOPSIS………..……viii

LAMPIRAN DATA………..……xvii


(7)

Lampiran Data

1. ンペイ 東京 イ い い

ええ ンダ

ンペイ 一緒 え う 最後

小学校 う十 年 い

( Jotei Kaoruko, Episode 1, 00:02:00 )

2. 祖母 え 母 イッデ

え?

祖母 東京 銀座 ラブ いデ

祖母 祖母 イゲ イ

( Jotei Kaoruko, Episode 1, 00:02:38 )

3. ンペイ え 姉 そ 言う イ 妹

え 妹 思 い あ 東京 いく

く ぶ う ゲ イ


(8)

4. ンペイ 大丈夫 ?

ンペイ い イ イ

ンペイ え?

( Jotei Kaoruko, Episode 1, 00:05:16 )

5. 初 け ンペイ 思 ダ ラ

ンペイ

銀座 イ 銀座 働い 母

( Jotei Kaoruko, Episode 1, 00:06:01 )

6. 人 探

人?

う オ ア ン


(9)

7. 考え イ好 いセ 信 イ ?

ああ そう

( Jotei Kaoruko, Episode 1, 00:29:22 )

8. ンペイ?

う い うぶ そう

ンペイ い イ

電話

( Jotei Kaoruko, Episode 1, 00:33:36 )

9. 母親 会い い

そ 気持 わ け

わ イ!


(10)

10. 母親 顔 イ い あい 生

来 子 い 生 ?

( Jotei Kaoruko, Episode 2, 00:10:48 )

11. う ンメ

奥 い

( Jotei Kaoruko, Episode 3, 00:05:46 )

12. 我慢ダ !

( Jotei Kaoruko, Episode 3, 00:08:48 )

13. ゅ い

ンペイ ! 探

帰 ?


(11)

14. ンペイ そ 母 見 け ?

うう イ イ

ンペイ 秋田 帰 う? 一生 ?

ンペイ 待

( Jotei Kaoruko, Episode 3, 00:10:56 )

15. 間 い わ 盗

!そ うそダ

( Jotei Kaoruko, Episode 3, 00:33:48 )

16. 友 う?

友 イ

( Jotei Kaoruko, Episode 3, 00:34:48 )

17. う ゲンバイ


(12)

18. ンペイ え

何 変わ イ


(13)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Putri Pratiwi

Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, tanggal lahir : 4 September 1989

Alamat : Taman Kopo Indah I

Blok E-132 Bandung-40226

Nama Ayah : Bing Hartono

Nama Ibu : Weti Lucia

Pendidikan

TK Permata Balita, Bandung SDK Bina Bakti 3, Bandung

SMP BPK Penabur Hollis, Bandung SMA Trinitas, Bandung


(14)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam komunitas tuturan ada yang disebut dengan dialek. Dialek merupakan variasi bahasa yang dimiliki dalam sebuah lingkup masyarakat tertentu, seperti yang disebutkan dalam An Introduction to Language, yaitu:

“Dialectal diversity develops when people are separated from each other geographically and socially.”

“Perbedaan dialek berkembang saat masyarakat terpisah satu sama lain secara geografis dan sosial.”

( Rodman dkk, 1993 : 277 )

Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa dialek merupakan variasi bahasa yang dapat berbeda tergantung geografis dan sosial. Misalnya di Indonesia terdapat berbagai macam dialek. Berikut ini contoh percakapan dalam bahasa Indonesia yang mendapat pengaruh dialek Sunda:

Andre: “Mau ngapain lu?” Sule: “Ini, gua teh mau mandi.

Percakapan tersebut terjadi antara Andre dan Sule dalam acara Opera Van Java. Andre bukan merupakan orang Sunda sehingga dalam percakapan ia menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan Sule yang merupakan orang Sunda, walaupun ia menggunakan bahasa Indonesia, tetapi ia menyisipkan kata teh yang merupakan dialek Sunda dalam percakapan.


(15)

2 Universitas Kristen Maranatha Bahasa Jepang pun memiliki dialek yang disebut 方言hougen. Definisi 方 言 menurut 応用言語学事典, yaitu:

社 会 言語 学 おけ 方言 定 義 2 種類 あ 同一言

(language) 内 おい あ 地域 話 い 言語変種

(language variety) を地域方言 (regional dialect) あ 特定 社会 階 層 また 社 会集団 用い い 変種 を社 会 方言 呼ぶ

“Shakai gengogaku ni okeru (hougen) no teigi ni wa ni shurui ari, douitsu gengo (language) uchi ni oite, aru chiiki de hanasareteiru gengo henshu (language variety) o chiiki hougen (regional dialect) aru tokutei no shakai kaisou matawa shakai shuudan ni yori mochi irareteiru henshu o shakai hougen to yobu.”

“Pengertian dari dialek dalam sosiolinguistik ada dua jenis, bahasa dalam, variasi bahasa yang digunakan di daerah tertentu (dialek regional) dalam lapisan masyarakat tertentu dan digunakan dalam kelompok masyarakat dengan tata bahasa disebut dialek sosial.”

( Koike, 2003 : 177 ) Sedangkan menurut Longman Dictionary of Applied Linguistic adalah sebagai berikut:

一 地 方 話 い あ い 特 定 社 会 階 層 属 す 人 々 っ 話 い 言語 変 種 語 文法 発 音 点 同一言語 他 形式 異 も をいう

“Ichi chihou de hanasarete iru, aruiwa tokutei no shakai kaisou ni zokusuru hitobito ni yotte hanasarete iru gengo henshu, go, bunpou, hatsuon nado no ten de douitsu gengo no hoka no keishiki to kotonaru mono o iu.”

“Dikatakan hal yang berbeda dan


(16)

3 Universitas Kristen Maranatha seseorang yang termasuk ke dalam lapisan sosial tertentu, tata bahasa, dan pengucapan, atau yang dituturkan di daerah tertentu.”

( Richard dkk, 1985 : 9 )

Wilayah Jepang memilki 47 dialek, yang terdiri dari 29 dialek barat dan 18 dialek timur. Dialek Akita atau disebut 秋 田 弁 Akita-ben masuk ke dalam kelompok dialek timur. Akita merupakan salah satu perfektur yang terletak di wilayah 東北Touhoku yang merupakan daerah timur laut di pulau 本州Honshuu. Dialek ini berbeda jauh dari bahasa Jepang standar atau biasa disebut 標 準 語 hyoujungo. Oleh karena itu 秋 田 弁 cukup sulit dimengerti masyarakat yang berasal dari luar Akita. 秋田弁terdengar seperti “menggumam” karena biasanya pengucapannya kurang jelas.

Perhatikan percakapan berikut ini:

く も 先生:お 子 客 標準語 “Kuramoto Sensei: Ore wa kono ko no kyaku ni naru.”

ユリママ:まあ 標準語 “YuriMama: Maa..”

サヤ:あ が う います 標準語 “Saya: Arigatou Gozaimasu.”

オレマゲネイ 秋田弁

“Ore magenei.”

( Jotei Kaoruko, Episode 2, 00:40:32 ) Percakapan tersebut terjadi antara Kuramoto Sensei, Yuri Mama, dan tokoh utama yang bernama Saya. Kuramoto Sensei diceritakan sebagai tamu dari


(17)

4 Universitas Kristen Maranatha host club, Yuri Mama diceritakan sebagai senior, dan Saya diceritakan sebagai junior yang sedang belajar menemani tamu di host club tersebut.

Dalam contoh percakapan tersebut terdapat ragam秋田弁 yang ditunjukan dalam kalimat “オレマゲネイ ” dan 標準語 yang ditunjukkan dalam kalimat “あ が う います ” dan “まあ ”. Perbedaan antara 秋田弁dan 標

準 語 dapat dilihat dari beberapa faktor dalam tujuh dimensi sosiolinguistik. Misalnya dari lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa tutur, yaitu di sebuah host club di Ginza. Karena merupakan tempat umum, maka yang digunakan

dalam percakapan antara Kuramoto Sensei dan Yuri Mama adalah 標準語. Tetapi pada saat Saya yang berasal dari Akita berbicara pada dirinya sendiri, maka ia menggunakan 秋田弁.

Dari contoh percakapan tersebut, terdapat beberapa faktor yang membedakan秋田弁dengan 標準語yaitu letak geografis dan lingkungan sosial seperti yang telah disebutkan dalam tujuh dimensi sosiolinguistik. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap ragam 秋田弁.

Penelitian sebelumnya yang penulis temukan, yaitu penelitian tentang 関 西 弁 Kansai-ben dalam manga Love Hina oleh Gikavianne tahun 2006. Karena penelitian sebelumnya tentang 秋 田 弁 belum penulis temukan, maka penulis ingin memahami dan meneliti tentang 秋田弁 lebih lanjut.


(18)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.2Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Perbedaan apa saja yang terdapat dalam 秋田弁jika dipadankan dengan bahasa Jepang standar?

2. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan 秋田弁berbeda dengan bahasa Jepang standar?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mendeskripsikan perbedaan yang terdapat dalam 秋田弁jika dipadankan dengan bahasa Jepang standar.

2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan 秋田弁berbeda dengan bahasa Jepang standar.

1.4Metode dan Teknik Penelitian

Metode adalah cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. (Nyoman, 2004 : 34). Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. (Nyoman, 2004 : 53).


(19)

6 Universitas Kristen Maranatha Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji 秋 田 弁 dan padanannya dengan bahasa Jepang standar melalui langkah-langkah sistematis berikut:

1. Tahap pertama adalah pengumpulan data berupa ragam 秋田弁 melalui sistem pencatatan yang bersumber pada drama Jotei Kaoruko.

2. Tahap kedua pengklasifikasian data untuk memilah data yang sesuai dengan objek penelitian.

3. Tahap ketiga adalah menelaah data relevan yang terkumpul sesuai dengan bahasa Jepang standar, teori sosiolinguistik dan tujuh dimensi sosiolinguistik Jepang.

4. Tahap keempat, menyimpulkan data yang telah dianalisis dan relevansinya dengan tujuh dimensi sosiolinguistik Jepang dan padanannya dengan bahasa Jepang standar.

Data-data yang akan diteliti menggunakan pendekatan sosiologis yang menganalisis manusia dalam masyarakat, dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu (Nyoman 2004 : 59).

Data-data yang berupa ragam 秋田弁 bersumber pada drama Jotei Kaoruko karya Kurashina Ryo yang dirilis pada bulan April tahun 2010 dan diproduksi oleh TV Asahi Entertainment. Drama tersebut bercerita tentang seorang gadis bernama Saya yang berasal dari daerah Akita. Pada saat Saya telah lulus dari SMA, Saya pergi ke Ginza untuk mencari ibunya yang hilang dan dikabarkan bekerja di salah satu host club di Ginza.


(20)

7 Universitas Kristen Maranatha Teknik penelitian yang digunakan untuk mengkaji 秋田弁 dan padanannya dengan bahasa Jepang standar adalah melalui teknik kajian parafrase yaitu pengungkapan kembali konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama, tanpa mengubah maknanya, dengan memberi kemungkinan penekanan yang agak berlainan (Kridalaksana, 1982 : 120).

1.5Organisasi Penulisan

Dalam Bab I Pandahuluan akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian yang digunakan, dan organisasi penulisan. Dalam Bab II Landasan Teori akan diuraikan teori-teori dasar yang mendukung penelitian ini yaitu teori sosiolinguistik. Selain itu juga akan dibahas ragam 秋田弁. Dalam Bab III Analisis Data, akan menganalisa ragam 秋田弁dan dipadankan dengan bahasa Jepang standar. Selain itu juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang membedakan 秋田弁dengan bahasa Jepang standar. Dalam Bab IV Kesimpulan, akan diuraikan mengenai kesimpulan hasil analisis.

Tujuan ditulisnya organisasi penulisan ini agar pembaca dapat mengikuti secara baik dan terstruktur.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 60

BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan analisis ragam 秋田弁 yang terdapat dalam drama Jotei Kaoruko karya Kurashina Ryo yang dirilis pada bulan April 2010 di bab III diperoleh data ragam 秋田弁 beserta padanannya dengan bahasa Jepang standar sebanyak 27 data.

Penulis akan membagi kesimpulan dalam dua subbab sesuai dengan rumusan masalah pada bab I.

4.1 Perbedaan 秋田弁jika dipadankan dengan bahasa Jepang standar Ragam 秋田弁 pada bab III menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: 名 詞 sebanyak 5 buah, 感 動 詞 sebanyak 1 buah, 助 詞 sebanyak 2 buah, 動 詞 sebanyak 13 buah, 接 続 詞 sebanyak 1 buah, 副 詞 sebanyak 1 buah, 助 動 詞 sebanyak 3 buah, dan 形容動詞sebanyak 1 buah.

Terdapat pula perubahan bentuk bahasa Jepang standar dalam ragam 秋田弁 sebagai berikut:

1. Pelafalan /k/ pada suku kata kedua atau setelahnya dapat berubah menjadi /g/. 2. Pelafalan /t/ pada suku kata kedua atau setelahnya dapat berubah menjadi /d/. 3. Akhiran ~られないmengalami perubahan menjadi ~られねい.


(22)

Universitas Kristen Maranatha 61

4. Akhiran ~がないmengalami perubahan menjadi ~げねい.

5. Kata はい mengalami perubahan menjadi んだ.

6. Kata うまい mengalami perubahan menjadi んめ.

7. Kata でしょう mengalami perubahan menjadi だ .

8. Partikel mengalami perubahan menjadi さ.

4.2 Faktor-faktor yang membedakan 秋田弁dengan bahasa Jepang standar Jika dikaitkan dengan tujuh dimensi sosiolinguistik, perbedaan ragam 秋田弁 dengan bahasa Jepang standar terjadi karena pengaruh identitas sosial penutur dan petutur yang akan mempengaruhi perbedaan variasi bahasa yang digunakan dalam percakapan. Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi pun turut mempengaruhi pemakaian ragam bahasa. Kemudian faktor geografis pun turut mempengaruhi perbedaan antara秋田弁 dengan bahasa Jepang standar.

Demikian kesimpulan yang penulis dapat dari analisis ragam 秋田弁 yang terdapat dalam drama Jotei Kaouruko pada bab III. Terjadi beberapa perubahan pelafalan, dan perubahan kosakata. Tetapi walaupun mengalami perubahan, ragam 秋田弁 tetap memiliki makna yang sama jika dipadankan dengan bahasa Jepang standar.


(23)

62 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aslinda dkk. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama.

Dittmar, Norbert. 1976. Sociolinguistics A Critical Survey of Theory and Application. German: Edward Arnold Ltd.

Haron, Isahak. 1996. The World Book Encyclopedia: Vol. 5. United States: World Book Inc.

Holmes, Janet and Pride, JB. 1972. Sociolinguistics. Great Britain: Hazell Watson & Viney Ltd.

Kindaichi, Kyousuke. 1959. 新選国語辞典. Tokyo: 小学館. Koike, Ikuo. 2003. 応用言語学事典. Japan: Kenkyusha.

Komatsu, Takashi. 2010. Jotei Kaoruko. TV Asahi Entertainment.

Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Kunihiko, Imai. 1986. チョムスキー小事典. Tokyo : 大修館書店.

Mizutani, Osamu. 1995. 日本事情ハンドブック. Japan: 大修館書店.

Nyoman, Kutha Ratna. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Online Akita-ben. http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20020331a2.html Online Japanese Dialects.

http://www.japaneselifestyle.com.au/japanese_language/japanese_dialects.ht m


(24)

63 Universitas Kristen Maranatha Radford, Andrew dkk. 1999. Linguistics An Introduction. Cambridge: Cambrige

University Press.

Richards, Jack dkk. 2002. Longman Dictionary of Applied Linguistics. London: Longman Group Limited.

Rodman, dkk. 1993. An Introduction to Language. New York: Holt, Rinehart and Winston. Inc.

Trudgill, Peter. 1974. Sociolinguistics: An Introduction. Great Britain: Hazell Watson & Viney Ltd, Aylesbury, Bucks.

Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to Japanese Linguistics. Oxford: Blackwell Text Book in Linguistics.


(1)

6 Universitas Kristen Maranatha

Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji 秋 田 弁 dan padanannya dengan bahasa Jepang standar melalui langkah-langkah sistematis berikut:

1. Tahap pertama adalah pengumpulan data berupa ragam 秋田弁 melalui sistem pencatatan yang bersumber pada drama Jotei Kaoruko.

2. Tahap kedua pengklasifikasian data untuk memilah data yang sesuai dengan objek penelitian.

3. Tahap ketiga adalah menelaah data relevan yang terkumpul sesuai dengan bahasa Jepang standar, teori sosiolinguistik dan tujuh dimensi sosiolinguistik Jepang.

4. Tahap keempat, menyimpulkan data yang telah dianalisis dan relevansinya dengan tujuh dimensi sosiolinguistik Jepang dan padanannya dengan bahasa Jepang standar.

Data-data yang akan diteliti menggunakan pendekatan sosiologis yang menganalisis manusia dalam masyarakat, dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu (Nyoman 2004 : 59).

Data-data yang berupa ragam 秋田弁 bersumber pada drama Jotei Kaoruko karya Kurashina Ryo yang dirilis pada bulan April tahun 2010 dan diproduksi oleh TV Asahi Entertainment. Drama tersebut bercerita tentang seorang gadis bernama Saya yang berasal dari daerah Akita. Pada saat Saya telah lulus dari SMA, Saya pergi ke Ginza untuk mencari ibunya yang hilang dan dikabarkan bekerja di salah satu host club di Ginza.


(2)

7 Universitas Kristen Maranatha

Teknik penelitian yang digunakan untuk mengkaji 秋田弁 dan padanannya dengan bahasa Jepang standar adalah melalui teknik kajian parafrase yaitu pengungkapan kembali konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama, tanpa mengubah maknanya, dengan memberi kemungkinan penekanan yang agak berlainan (Kridalaksana, 1982 : 120).

1.5Organisasi Penulisan

Dalam Bab I Pandahuluan akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian yang digunakan, dan organisasi penulisan. Dalam Bab II Landasan Teori akan diuraikan teori-teori dasar yang mendukung penelitian ini yaitu teori sosiolinguistik. Selain itu juga akan dibahas ragam 秋田弁. Dalam Bab III Analisis Data, akan menganalisa ragam 秋田弁dan dipadankan dengan bahasa Jepang standar. Selain itu juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang membedakan 秋田弁dengan bahasa Jepang standar. Dalam Bab IV Kesimpulan, akan diuraikan mengenai kesimpulan hasil analisis.

Tujuan ditulisnya organisasi penulisan ini agar pembaca dapat mengikuti secara baik dan terstruktur.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

60 BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan analisis ragam 秋田弁 yang terdapat dalam drama Jotei Kaoruko karya Kurashina Ryo yang dirilis pada bulan April 2010 di bab III diperoleh data ragam 秋田弁 beserta padanannya dengan bahasa Jepang standar sebanyak 27 data.

Penulis akan membagi kesimpulan dalam dua subbab sesuai dengan rumusan masalah pada bab I.

4.1 Perbedaan 秋田弁jika dipadankan dengan bahasa Jepang standar Ragam 秋田弁 pada bab III menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: 名 詞 sebanyak 5 buah, 感 動 詞 sebanyak 1 buah, 助 詞 sebanyak 2 buah, 動 詞 sebanyak 13 buah, 接 続 詞 sebanyak 1 buah, 副 詞 sebanyak 1 buah, 助 動 詞 sebanyak 3 buah, dan 形容動詞sebanyak 1 buah.

Terdapat pula perubahan bentuk bahasa Jepang standar dalam ragam 秋田弁 sebagai berikut:

1. Pelafalan /k/ pada suku kata kedua atau setelahnya dapat berubah menjadi /g/. 2. Pelafalan /t/ pada suku kata kedua atau setelahnya dapat berubah menjadi /d/. 3. Akhiran ~られないmengalami perubahan menjadi ~られねい.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

61

4. Akhiran ~がないmengalami perubahan menjadi ~げねい. 5. Kata はい mengalami perubahan menjadi んだ.

6. Kata うまい mengalami perubahan menjadi んめ. 7. Kata でしょう mengalami perubahan menjadi だ . 8. Partikel mengalami perubahan menjadi さ.

4.2 Faktor-faktor yang membedakan 秋田弁dengan bahasa Jepang standar Jika dikaitkan dengan tujuh dimensi sosiolinguistik, perbedaan ragam 秋田弁 dengan bahasa Jepang standar terjadi karena pengaruh identitas sosial penutur dan petutur yang akan mempengaruhi perbedaan variasi bahasa yang digunakan dalam percakapan. Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi pun turut mempengaruhi pemakaian ragam bahasa. Kemudian faktor geografis pun turut mempengaruhi perbedaan antara秋田弁 dengan bahasa Jepang standar.

Demikian kesimpulan yang penulis dapat dari analisis ragam 秋田弁 yang terdapat dalam drama Jotei Kaouruko pada bab III. Terjadi beberapa perubahan pelafalan, dan perubahan kosakata. Tetapi walaupun mengalami perubahan, ragam 秋田弁 tetap memiliki makna yang sama jika dipadankan dengan bahasa Jepang standar.


(5)

62 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aslinda dkk. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama.

Dittmar, Norbert. 1976. Sociolinguistics A Critical Survey of Theory and Application. German: Edward Arnold Ltd.

Haron, Isahak. 1996. The World Book Encyclopedia: Vol. 5. United States: World Book Inc.

Holmes, Janet and Pride, JB. 1972. Sociolinguistics. Great Britain: Hazell Watson & Viney Ltd.

Kindaichi, Kyousuke. 1959. 新選国語辞典. Tokyo: 小学館. Koike, Ikuo. 2003. 応用言語学事典. Japan: Kenkyusha.

Komatsu, Takashi. 2010. Jotei Kaoruko. TV Asahi Entertainment.

Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Kunihiko, Imai. 1986. チョムスキー小事典. Tokyo : 大修館書店.

Mizutani, Osamu. 1995. 日本事情ハンドブック. Japan: 大修館書店.

Nyoman, Kutha Ratna. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Online Akita-ben. http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20020331a2.html Online Japanese Dialects.

http://www.japaneselifestyle.com.au/japanese_language/japanese_dialects.ht m


(6)

63 Universitas Kristen Maranatha

Radford, Andrew dkk. 1999. Linguistics An Introduction. Cambridge: Cambrige University Press.

Richards, Jack dkk. 2002. Longman Dictionary of Applied Linguistics. London: Longman Group Limited.

Rodman, dkk. 1993. An Introduction to Language. New York: Holt, Rinehart and Winston. Inc.

Trudgill, Peter. 1974. Sociolinguistics: An Introduction. Great Britain: Hazell Watson & Viney Ltd, Aylesbury, Bucks.

Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to Japanese Linguistics. Oxford: Blackwell Text Book in Linguistics.