Perancangan Interior Jazz Center Dan Auditorium Dengan Tema "Wave Expression".

(1)

i

ABSTRAK

Pada saat ini perkembangan musik di Indonesia mengalami perkembangan yang relatif pesat, ditandai dengan kemunculan pendatang-pendatang baru dalam industri musik dengan aliran yang semakin beragam. Kota Bandung merupakan salah satu kota besar Indonesia yang sering disebut-sebut sebagai kota seni, dari sanalah bermunculan musisi-musisi khususnya pada kategori band. Akan tetapi dari hasil survei membuktikan banyaknya peminat musik band ini sebagian besar tertarik pada aliran musik jazz, dimulai dari remaja hingga orang tua. Hal ini menunjukkan besarnya minat masyarakat kota Bandung dalam dunia musik terutama pada musik modern aliran jazz ini, tetapi sayang dengan kurangnya penyediaan fasilitas pendukung hal tersebut. Kekurangan fasilitas tersebut menjadi penghalang masyarakat kota Bandung untuk menikmati dan mendalami jenis musik ini sehingga bagi siswa yang ingin mendalami musik terpaksa bersekolah keluar kota Bandung hingga keluar negeri.

Perancangan interior jazz center dan auditorium yang bertempat di Taman sari dengan tema wave expression yang memiliki arti penyaluran bakat bagi peminat musik jazz yang bisa berkreasi dan melahirkan musisi-musisi handal, maka keberadaan sebuah fasilitas pertunjukan musik jazz di Bandung menjadi sangat penting untuk mendukung keberadaan para musisi kota Bandung. Selain itu, keberadaan sebuah fasilitas pertunjukan bergengsi dapat menjadi sebuah ikon dan menjadi pencitraan musik modern di kota Bandung sebagai kota tempat lahirnya para seniman dan musisi berbakat Indonesia.


(2)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

ABSTRAK...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR...vii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Ide Gagasan / Konsep...2

1.3 Rumusan Masalah...3

1.4 Tujuan Perancangan...3

1.5 Sistematika Penulisan...4

BAB II PERSYARATAN AKUSTIK PADA PERANCANGAN AUDITORIUM DAN KONSER HALL...5

2.1 Vokal...5

2.2 Musik dan Sejarah...6

2.2.1. Pengertian Musik...6

2.2.2. Musik Ruang...8

2.2.3. Sejarah Musik...8

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akustik Suatu Ruangan...9

2.3.1. Pemilihan Material...11

2.3.2. Sistem Penguat Suara...11


(3)

v

2.4.1 Pertimbangan Akustik dalam Merangcang Auditorium...23

2.4.2 Persyaratan Akustik Auditorium dan Konser Hall...27

2.5 Konser Hall...31

2.5.1 Definisi Konser...31

2.5.2 Definisi Hall...31

2.6 Studi Banding...32

BAB III SASANA BUDAYA GANESHA...34

3.1 Deskripsi Obyek Studi...34

3.2 Analisa Tapak...36

3.3Analisa Fungsional...41

3.4 Programming...42

3.5 Besaran Ruang...44

3.6 Zoning dan Blocking...46

3.6.1 Zoning...46

3.6.2 Blocking...46

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR JAZZ MUSIK CONCERT HALL...48

4.1 Tema...48

4.2 Konsep Desain...50

4.2.1 Konsep Umum...51

4.2.2 Konsep Fasilitas...51


(4)

vi

4.2.4 Konsep Penghawaan...52

4.2.5 Konsep Furniture...53

4.2.6 Konsep Warna...53

4.2.7 Konsep Material...53

4.3 Penataan Layout Ruang...53

4.4 Penerapan Desain...55

BAB V SIMPULAN...75

DAFTAR PUSTAKA...x LAMPIRAN


(5)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pernafasan dalam menyanyi...6

Gambar 2.2 Speaker...12

Gambar 2.3 Level Intensitas Suara...13

Gambar 2.4 Bentuk Denah...14

Gambar 2.5 Sistem Tempat Duduk...15

Gambar 2.6 Syarat Kemiringan Tempat Duduk...15

Gambar 2.7 Perhitungan Kemiringan Tempat Duduk...16

Gambar 2.8 Sistem Pantulan pada Ceiling...17

Gambar 2.9 Reverberation Time...19

Gambar 2.10 Waktu Dengung-Volume Ruang...20

Gambar 2.11 Waktu Dengung-Fungsi Ruang ...20

Gambar 2.12 Range Pendengaran...29

Gambar 2.13 Bentuk Tempat Duduk dari Zaman ke Zaman...30

Gambar 2.14 Tampak Posisi Panggung dan Tempat Duduk...31

Gambar 2.15 Esplanade Concert Hall...32

Gambar 3.1 Sabuga...35

Gambar 3.2 Zoning...46

Gambar 3.3 Blocking...46

Gambar 4.1 Gelombang Elektromagnetik...48

Gambar 4.2 Penjabaran Kata Auditorium...49

Gambar 4.3 Denah Lantai 1...54


(6)

viii

Gambar 4.5 Ruang Konser Hi-Tech...55

Gambar 4.6 Ruang Konser Fleksibel...55

Gambar 4.7 Lobby...56

Gambar 4.8 Gallery...56

Gambar 4.9 Cafe...57

Gambar 4.10 Auditorium...58

Gambar 4.11 Concert Hall...59

Gambar 4.12 Stage...59

Gambar 4.13 Lantai Panggung...60

Gambar 4.14 Kemiringan Tempat Duduk A...61

Gambar 4.15 Kemiringan Tempat Duduk B...62

Gambar 4.16 Sudut Pemantulan...62

Gambar 4.17 Tampak Dinding Akustik Auditorium...63

Gambar 4.18 Detail Dinding Akustik Auditorium...64

Gambar 4.19 Dinding Akustik Auditorium...65

Gambar 4.20 Dinding Akustik Konser Hall...65

Gambar 4.21 Dinding Akustik Bagian Belakang...66

Gambar 4.22 Partisi Panel...66

Gambar 4.23 Detail Partisi Panel...67

Gambar 4.24 Dinding Konser Hall...68

Gambar 4.25 Dinding Podium...68

Gambar 4.26 Kursi Auditorium...69

Gambar 4.27 Detail Kursi Auditorium...69


(7)

ix

Gambar 4.29 Tempat Duduk VIP...71

Gambar 4.30 Reverberation Time...73

Gambar 4.31 Furniture Moveable...74


(8)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan musik di Indonesia mengalami perkembangan yang relatif pesat, ditandai dengan kemunculan pendatang-pendatang baru dalam industri musik dengan aliran yang semakin beragam. Di tengah kemunculan berbagai aliran musik yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, keberadaan musik modern sebagai jenis musik yang abadi tidak tergoyahkan. Penikmat musik tidak pernah berkurang, justru semakin bertambah dan memasuki rentang usia yang semakin luas. Hal ini tidak hanya berlaku di negara-negara maju yang sangat menghargai musik, tetapi juga di Indonesia.

Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang sering disebut-sebut sebagai kota seni, dari kota inilah bermunculan musisi-musisi khususnya pada kategori band. Mayoritas peminat musik band, baik pada tingkatan remaja hingga orang tua lebih tertarik pada aliran musik jazz. Dewasa ini terdapat fenomena bermunculannya kafe-kafe di Bandung yang menggunakan


(9)

2 musik Jazz sebagai background musiknya. Hal ini menunjukkan besarnya minat masyarakat kota Bandung dalam dunia musik terutama pada musik modern aliran

jazz ini. Akan tetapi dengan banyaknya peminat tidak diimbangi dengan fasilitas

yang memadai, sehingga kekurangan fasilitas tersebut menjadi penghalang masyarakat kota Bandung untuk menikmati dan mendalami jenis musik ini. Konser hall merupakan suatu panggung dengan ruangan tertutup yang digunakan untuk menyalurkan bakat seni setiap individu atau sekelompok individu yang berkumpul dan menampilkan keunikan dari bakat seninya masing-masing. Dengan begitu konser hall ini dikhususkan bagi kalangan menengah ke atas.

Musik modern adalah bunyi yang dikeluarkan oleh satu atau beberapa alat musik dengan menggunakan bantuan pengeras suara. Musik modern muncul pada tahun 1920, berawal dari musik pop yang disenangi oleh banyak orang, yang dilanjut dengan bermunculnya aliran musik modern lainnya.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka keberadaan sebuah fasilitas pertunjukan musik modern terutama aliran jazz di Bandung menjadi sangat penting untuk mendukung keberadaan para musisi kota Bandung. Selain itu, keberadaan sebuah fasilitas pertunjukan musik modern bergengsi dapat menjadi sebuah ikon dan menjadi pencitraan musik modern berkembang di kota Bandung serta melahirkan para seniman dan musisi berbakat Indonesia.

1.2Ide Gagasan Konsep

Penulis ingin membuat sebuah konser hall musik modern aliran Jazz dengan tema “Wave Expression” yang terinspirasi dari sifat fleksibelnya gelombang yang mutlak berkaitan erat dengan musik, serta Hi-Tech dari unsur medan magnet dan arus listrik pada gelombang. Kata wave diambil dari hasil penjabaran kata kunci “sound / bunyi” yang menghasilkan suara, dan memiliki gelombang suara yang merambat ke media lainnya sehingga suara tersebut tersampaikan atau terdengar oleh media lainnya. Sedangkan kata expression diambil dari hasil penjabaran kata kunci “auditorium dan konser hall” yang merupakan suatu acara pertunjukan, yang membutuhkan suatu acting atau ekspresi dalam menampilkan seni tersebut.


(10)

3

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka ada beberapa permasalahan yang muncul mengenai :

1. Bagaimanakah menerapkan tema “Wave Expression” pada perancangan ini?

2. Bagaimanakah merancang interior ruang konser yang ergonomis dan akustik ruang yang baik ?

3. Bagaimanakah merancang sebuah auditorium speech tetapi bisa mewadahi sebuah konser hall modern untuk musik Jazz ?

4. Bagaimanakah menciptakan suasana dan pencahayaan sebuah ruang konser yang bisa menimbulkan kesan modern dan penghayatan yang maksimal ?

1.4Tujuan Perancangan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan perancangan gedung konser adalah :

1. Dapat menerapkan tema “Wave Expression” pada perancangan ini.

2. Dapat merancang interior ruang konser yang ergonomis dan memiliki akustik ruang yang baik.

3. Dapat merancang sebuah auditorium speech tetapi bisa mewadahi sebuah konser hall musik Jazz.

4. Dapat menciptakan suasana dan pencahayaan sebuah ruang konser yang bisa menimbulkan kesan modern dan penghayatan yang maksimal.


(11)

4 1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah adalah sebagai berikut :

BAB I Bab ini berisi Pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah, ide/gagasan konsep, rumusan masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II Bab ini berisi Studi Literatur mengenai dasar-dasar akustik ruang yang baik, perancangan gedung konser musik, sejarah musik, ciri-ciri musik modern, dan akustik ruangan.

BAB III Bab ini berisi Deskripsi Obyek studi yang meliputi ide dan konsep perancangan pada obyek studi, analisis tapak, analisa kebutuhan ruang,

programming, kedekatan ruang, besaran ruang, serta zoning dan blocking.

BAB IV Bab ini berisi Penerapan konsep desain yang meliputi deskripsi umum projek, deskripsi khusus projek.


(12)

75

BAB V

SIMPULAN

Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah :

1. Tema “Wave Expression” pada perancangan interior auditorium musik jazz ini menggunakan konsep Hi-Tech dan fleksibel.

Penerapan Hi-Tech dapat dilihat dari :

- Penggunaan material stainless steel, melamine dengan finishing glossy. - Warna silver, abu-abu, dan hitam.

- Pencahayaan yang membantu menghadirkan kesan serta suasana Hi-Tech. Penerapan konsep fleksibel dapat dilihat dari:

- Bentuk yang dinamis dan mengalun misalnya pada pola lantai yang dirancang dengan pola bergelombang di area lobby dan kafe, dengan pola yang bermula pada satu titik pusat kemudian dari titik pusat tersebut ditarik garis-garis yang menyebar ke segala arah pada ruang konser.


(13)

76 - Bentukan dinding yang dibuat melengkung pada lokasi tertentu, penataan dinding antar ruang pada area kursus musik yang dirancang dengan pola

zig-zag, penggunaan dinding partisi panel yang dapat dibuka-tutup pada

ruang auditorium dengan tujuan penyekatan ruangan untuk mewadahi fungsi ruang auditorium menjadi ruang konser musik Jazz.

- Bentukan-bentukan pada plafon tertentu didesain bergelombang. - Penggunaan warna gradasi dari biru ke merah.

- Pada furniture terlihat dari desain kursi di area lobby serta kursi dan meja untuk audience di ruangan auditorium yang memiliki bentukan dinamis dan bergelombang sehingga memberi kesan mengalun sekaligus ringan. - Kesan mengalun dan ringan merupakan pengejawantahan dari sifat dan

ekspresi gelombang yang ingin dihadirkan pada desain auditorium ini.

2. Pada auditorium ini standar ergonomi diterapkan, sehingga penonton akan merasa nyaman ketika menonton pertunjukan berlangsung. Akustik ruang pun diperhitungkan sehingga penonton dapat mendengarkan suara musik yang benar-benar maksimal, penonton dapat mendengarkan dengan baik menggunakan bantuan alat pengeras suara. Akustik yang memenuhi standar ini diperoleh dari perpaduan bentuk dan material yang digunakan, sehingga suara dapat tersebar ke seluruh ruangan dengan baik dan seimbang.

3. Perancangan auditorium speech yang bisa mewadahi sebuah konser hall musik jazz adalah dengan menyekat ruangan dari denah berbentuk setengah lingkaran menjadi denah berbentuk kipas yang merupakan syarat akustik bentuk denah yang baik.

4. Suasana sebuah ruang konser yang bisa menimbulkan kesan modern dan penghayatan yang maksimal adalah dengan menggunakan pecahayaan yang mengesankan suasana Hi-Tech yang dingin dalam permainan sedikit warna seperti putih dan biru, serta pencahayaan yang cukup sehingga pengisi acara dapat lebih menghayati pertunjukkan yang ditampilkan.


(14)

x

DAFTAR PUSTAKA

Gon, Harry. dkk. 2004. Kombinasi Warna. Jakarta : PT. Gramedia. Irma. 20 Februari 2006. Tabloid Rumah edisi 79. IV/07Februari. Jakarta : PT. Gramedia, 2005. Desain Tata Cahaya.

Mediastika, Christina E. 2009. Material akustik pengendali kualitas bunyi pada

bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Mariska, TA. 2009. Perancangan Music Concert Hall dengan tema “Inspiring

Memory from The Past” Bab Studi Literatur. Bandung : UKM.

Tim dosen Fisika Bangunan Unpar. 2002. Diktat kuliah Fisika Bangunan. Bandung : Unpar.


(1)

2 musik Jazz sebagai background musiknya. Hal ini menunjukkan besarnya minat masyarakat kota Bandung dalam dunia musik terutama pada musik modern aliran jazz ini. Akan tetapi dengan banyaknya peminat tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai, sehingga kekurangan fasilitas tersebut menjadi penghalang masyarakat kota Bandung untuk menikmati dan mendalami jenis musik ini. Konser hall merupakan suatu panggung dengan ruangan tertutup yang digunakan untuk menyalurkan bakat seni setiap individu atau sekelompok individu yang berkumpul dan menampilkan keunikan dari bakat seninya masing-masing. Dengan begitu konser hall ini dikhususkan bagi kalangan menengah ke atas.

Musik modern adalah bunyi yang dikeluarkan oleh satu atau beberapa alat musik dengan menggunakan bantuan pengeras suara. Musik modern muncul pada tahun 1920, berawal dari musik pop yang disenangi oleh banyak orang, yang dilanjut dengan bermunculnya aliran musik modern lainnya.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka keberadaan sebuah fasilitas pertunjukan musik modern terutama aliran jazz di Bandung menjadi sangat penting untuk mendukung keberadaan para musisi kota Bandung. Selain itu, keberadaan sebuah fasilitas pertunjukan musik modern bergengsi dapat menjadi sebuah ikon dan menjadi pencitraan musik modern berkembang di kota Bandung serta melahirkan para seniman dan musisi berbakat Indonesia.

1.2Ide Gagasan Konsep

Penulis ingin membuat sebuah konser hall musik modern aliran Jazz dengan tema “Wave Expression” yang terinspirasi dari sifat fleksibelnya gelombang yang mutlak berkaitan erat dengan musik, serta Hi-Tech dari unsur medan magnet dan arus listrik pada gelombang. Kata wave diambil dari hasil penjabaran kata kunci “sound / bunyi” yang menghasilkan suara, dan memiliki gelombang suara yang merambat ke media lainnya sehingga suara tersebut tersampaikan atau terdengar oleh media lainnya. Sedangkan kata expression diambil dari hasil penjabaran kata kunci “auditorium dan konser hall” yang merupakan suatu acara pertunjukan, yang membutuhkan suatu acting atau ekspresi dalam menampilkan seni tersebut.


(2)

3

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka ada beberapa permasalahan yang muncul mengenai :

1. Bagaimanakah menerapkan tema “Wave Expression” pada perancangan ini?

2. Bagaimanakah merancang interior ruang konser yang ergonomis dan akustik ruang yang baik ?

3. Bagaimanakah merancang sebuah auditorium speech tetapi bisa mewadahi sebuah konser hall modern untuk musik Jazz ?

4. Bagaimanakah menciptakan suasana dan pencahayaan sebuah ruang konser yang bisa menimbulkan kesan modern dan penghayatan yang maksimal ?

1.4Tujuan Perancangan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan perancangan gedung konser adalah :

1. Dapat menerapkan tema “Wave Expression” pada perancangan ini.

2. Dapat merancang interior ruang konser yang ergonomis dan memiliki akustik ruang yang baik.

3. Dapat merancang sebuah auditorium speech tetapi bisa mewadahi sebuah konser hall musik Jazz.

4. Dapat menciptakan suasana dan pencahayaan sebuah ruang konser yang bisa menimbulkan kesan modern dan penghayatan yang maksimal.


(3)

4 1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah adalah sebagai berikut :

BAB I Bab ini berisi Pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah, ide/gagasan konsep, rumusan masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II Bab ini berisi Studi Literatur mengenai dasar-dasar akustik ruang yang baik, perancangan gedung konser musik, sejarah musik, ciri-ciri musik modern, dan akustik ruangan.

BAB III Bab ini berisi Deskripsi Obyek studi yang meliputi ide dan konsep perancangan pada obyek studi, analisis tapak, analisa kebutuhan ruang, programming, kedekatan ruang, besaran ruang, serta zoning dan blocking.

BAB IV Bab ini berisi Penerapan konsep desain yang meliputi deskripsi umum projek, deskripsi khusus projek.


(4)

75

BAB V

SIMPULAN

Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah :

1. Tema “Wave Expression” pada perancangan interior auditorium musik jazz ini menggunakan konsep Hi-Tech dan fleksibel.

Penerapan Hi-Tech dapat dilihat dari :

- Penggunaan material stainless steel, melamine dengan finishing glossy. - Warna silver, abu-abu, dan hitam.

- Pencahayaan yang membantu menghadirkan kesan serta suasana Hi-Tech. Penerapan konsep fleksibel dapat dilihat dari:

- Bentuk yang dinamis dan mengalun misalnya pada pola lantai yang dirancang dengan pola bergelombang di area lobby dan kafe, dengan pola yang bermula pada satu titik pusat kemudian dari titik pusat tersebut ditarik garis-garis yang menyebar ke segala arah pada ruang konser.


(5)

76 - Bentukan dinding yang dibuat melengkung pada lokasi tertentu, penataan dinding antar ruang pada area kursus musik yang dirancang dengan pola zig-zag, penggunaan dinding partisi panel yang dapat dibuka-tutup pada ruang auditorium dengan tujuan penyekatan ruangan untuk mewadahi fungsi ruang auditorium menjadi ruang konser musik Jazz.

- Bentukan-bentukan pada plafon tertentu didesain bergelombang. - Penggunaan warna gradasi dari biru ke merah.

- Pada furniture terlihat dari desain kursi di area lobby serta kursi dan meja untuk audience di ruangan auditorium yang memiliki bentukan dinamis dan bergelombang sehingga memberi kesan mengalun sekaligus ringan. - Kesan mengalun dan ringan merupakan pengejawantahan dari sifat dan

ekspresi gelombang yang ingin dihadirkan pada desain auditorium ini.

2. Pada auditorium ini standar ergonomi diterapkan, sehingga penonton akan merasa nyaman ketika menonton pertunjukan berlangsung. Akustik ruang pun diperhitungkan sehingga penonton dapat mendengarkan suara musik yang benar-benar maksimal, penonton dapat mendengarkan dengan baik menggunakan bantuan alat pengeras suara. Akustik yang memenuhi standar ini diperoleh dari perpaduan bentuk dan material yang digunakan, sehingga suara dapat tersebar ke seluruh ruangan dengan baik dan seimbang.

3. Perancangan auditorium speech yang bisa mewadahi sebuah konser hall musik jazz adalah dengan menyekat ruangan dari denah berbentuk setengah lingkaran menjadi denah berbentuk kipas yang merupakan syarat akustik bentuk denah yang baik.

4. Suasana sebuah ruang konser yang bisa menimbulkan kesan modern dan penghayatan yang maksimal adalah dengan menggunakan pecahayaan yang mengesankan suasana Hi-Tech yang dingin dalam permainan sedikit warna seperti putih dan biru, serta pencahayaan yang cukup sehingga pengisi acara dapat lebih menghayati pertunjukkan yang ditampilkan.


(6)

x

DAFTAR PUSTAKA

Gon, Harry. dkk. 2004. Kombinasi Warna. Jakarta : PT. Gramedia. Irma. 20 Februari 2006. Tabloid Rumah edisi 79. IV/07Februari. Jakarta : PT. Gramedia, 2005. Desain Tata Cahaya.

Mediastika, Christina E. 2009. Material akustik pengendali kualitas bunyi pada bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Mariska, TA. 2009. Perancangan Music Concert Hall dengan tema “Inspiring Memory from The Past” Bab Studi Literatur. Bandung : UKM.

Tim dosen Fisika Bangunan Unpar. 2002. Diktat kuliah Fisika Bangunan. Bandung : Unpar.