Perancangan Interior Yoga Center dengan Tema Beauty of Body & Soul.

(1)

  ii  Abstrak

Yoga adalah salah satu olahraga baru yang sedang diminati oleh

masyarakat di Indonesia. Kini, olahraga yoga menjadi gaya hidup masyarakat

perkotaan dikarenakan olahraga yoga ini dapat meningkatkan tingkat oksigen ke

otak sehingga dapat mengurangi ketegangan otot dan stress. Konsep beauty body

and soul perlu diterapkan di lokasi dimana aktifitas yoga ini. Dengan mengimplementasikan konsep ini, olahraga akan dirasakan lebih maksimal karena

didukung dengan pelayanan dan suasana yang Relaks, tentunya nuansa interior

yang diberikan pun harus mengandung unsur beauty body and soul.

Penelitian ini akan membahas mengenai penerapan konsep beauty body and soul di sebuah yoga center. Penerapan ini dimulai dari unsur design, warna, pencahayaan, material, tekstur dan unsure unsur lainnya yang dapat

memaksimalkan kegiatan olahraga yoga ini, sehingga dapat menarik masyarakat

lebih luas lagi untuk melakukan olahraga yoga.


(2)

  iii  Abstract

Yoga is one of the new sport that are in demanded by people in Indonesia. Now, yoga become a lifestyle of urban community because it can increase the level of oxygen to the brain so that it can reduce muscle tension and stress. The concept of beauty of body and soul need to be applied at the location where yoga is held. By implementing this concept, Yoga will be felt more optimum because it is supported by the appropriate service and relaxation ambience, also the taste of interior design should have elements of beauty of body and soul.

This research will discuss the application of the beauty of body and soul concept in a yoga center. This application is include of design, color, lighting, materials, textures and other elements that can maximize this yoga sports activities, so it attract a more people to do yoga exercise.


(3)

  iv  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Gagasan Perancangan ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Perancangan ... 4

1.6 Manfaat Perancangan ... 4

1.7 Ruang Lingkup Perancangan ... 5

1.8 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Yoga ... 8

2.1.1 Sejarah Yoga ... 9

2.1.2 Ashtanga Yoga (Delapan Tangga Yoga) ... 10

2.1.3 Aliran Dalam Yoga ... 14

2.2 Prinsip Dasar Estetika Dalam Merancang Ruang Yoga ... 26

2.3 Prinsip-Prinsip Standar Desain Interior Ruang Sanggar Yoga ... 27

2.3.1 Sistem Organisasi Ruang ... 27

2.3.2 Sirkulasi ... 30

2.3.3 Elemen Pembentuk ... 30


(4)

  v 

2.3.5 Penghawaan ... 35

2.3.6 Standar Ukuran Ruang Yoga ... 36

2.3.7 Sarana Fasilitas Pendukung ... 38

BAB III YOGA CENTER ... 43

3.1 Deskripsi Proyek ... 43

3.1.1 Struktur Organisasi ... 43

3.2 Deskripsi Site ... 44

3.3 Deskripsi Fungsi ... 48

3.4 Analisa Site ... 49

3.5 Analisa Building ... 50

3.6 Identifikasi User ... 53

3.7 Studi Banding ... 53

3.7.1 Yoga Leaf ... 53

3.7.2 Yanna Yoga ... 55

3.7.3 Yoga Center Of Minneapolis ... 57

3.8 Programming ... 59

3.8.1 Flow Activity ... 59

3.8.2 Program Kebutuhan Ruang ... 61

3.8.3 Bubble Diagram ... 64

3.8.4 Zoning Blocking ... 64

3.8.5 Tema dan Konsep ... 66

3.8.6 Perbedaan Lotus dan Teratai ... 67

3.8.7 Mind Mapping Lotus ... 69

3.8.8 Implementasi Design ... 69

BAB IV PERANCANGAN ... 76

4.1. Konsep Desain Interior ... 76

4.2. Konsep Dinding dan Lantai ... 78

4.3. Konsep Sirkulasi ... 81

4.4. Konsep Warna ... 82


(5)

  vi 

BAB V SIMPULAN ... 85

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gerakan-gerakan bikram yoga ... 15

Gambar 2.2 Contoh Ruang Yoga ... 29

Gambar 2.3 Sirkulasi Ruang Kelas Yoga ... 30

Gambar 2.4 Lantai Parquet kelas yoga ... 31

Gambar 2.5 Elemen dinding kelas yoga ... 32

Gambar 2.6 Plafond studio yoga ... 33

Gambar 2.7 Pencahayaan relaxing ... 34

Gambar 2.8 Pencahayaan Privat ... 35

Gambar 2.9 Ergonomi Manusia ... 36

Gambar 2.10 Ukuran Standar Sanggar Senam/Yoga ... 37

Gambar 2.11 Ukuran Standar Rentangan Manusia ... 37

Gambar 2.12 Ukuran Satndar Ruang Ganti dan Jarak Loker ... 38

Gambar 2.13 Ukuran Standar Meja Bar ... 39

Gambar 2.14 Ukuran Standar Meja Makan Café ... 40

Gambar 2.15 Ukuran Standar Area Makan Café ... 40

Gambar 2.16 Ukuran Standar Retail Pakaian ... 42

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 43

Gambar 3.2 Bale Pare, Kota Baru Parahyangan ... 44

Gambar 3.3 Denah Bale Pare ... 45

Gambar 3.4 Denah Plasa Bale Pare Lantai 1 ... 46

Gambar 3.5 Denah Plasa Bale Pare Lantai 2 ... 46

Gambar 3.6 Denah Bale Pare Exhibition Hall ... 47


(6)

  vii 

Gambar 3.8 Denah Kebun ... 48

Gambar 3.9 Ruang Kelas Yoga Leaf ... 54

Gambar 3.10 Ruang Kelas Yoga Leaf ... 55

Gambar 3.11 Ruang Kelas Yoga Leaf ... 55

Gambar 3.12 Ruang Kelas Yanna Yoga ... 56

Gambar 3.13 Ruang Kelas Yanna Yoga ... 57

Gambar 3.14 Ruang Kelas Yoga ... 58

Gambar 3.15 Studio Yoga ... 58

Gambar 3.16 Lobby Minneapolis Yoga Center ... 58

Gambar 3.17 Flow Activity Pengunjung 1 ... 59

Gambar 3.18 Flow Activity Pengunjung 2 ... 60

Gambar 3.19 Flow Activity Karyawan ... 60

Gambar 3.20 Flow Activity Instruktur ... 61

Gambar 3.21 Bubble Diagram Yoga Center ... 64

Gambar 3.22 Zoning Blocking Umum dan Khusus ... 65

Gambar 3.23 Zoning Blocking Ruang Lantai 1 ... 65

Gambar 3.24 Zoning Blocking Ruang Lantai 2 ... 66

Gambar 3.25 Studi Image Lotus ... 67

Gambar 3.26 Mind Mapping Konsep ... 69

Gambar 3.27 Contoh Pengaplikasian Kelopak Lotus ... 70

Gambar 3.28 Pengaplikasian Bentuk Lotus ... 70

Gambar 3.29 Earth Color Palette ... 71

Gambar 3.30 Feminim Earth Color ... 71

Gambar 3.31 Contoh Material ... 73

Gambar 3.32 Pencahayaan Studio Yoga ... 74

Gambar 3.33 Pencahayaan Relaxing ... 74

Gambar 3.34 Pencahayaan Alami dan Buatan ... 74

Gambar 4.1 Denah Pola Lantai ... 78

Gambar 4.2 Pola Lantai Studio Yoga Dewasa ... 79

Gambar 4.3 Pola Lantai Fun Yoga For Kids Studio ... 79

Gambar 4.4 Dinding Yoga Studio ... 80


(7)

  viii 

Gambar 4.6 Stained Glass Framework Wall ... 81

Gambar 4.7 Denah Yoga Center ... 82

Gambar 4.8 Lobby Menuju Wantilan ... 82

Gambar 4.9 Hatha Yoga Studio ... 83

Gambar 4.10 Bikram Hot Yoga Studio Entrance ... 83

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Gerakan-Gerakan Hatha Yoga ... 17

Tabel 2.2 Gerakan-Gerakan Prenatal Yoga ... 21

Tabel 2.3 Gerakan-Gerakan Fun Yoga For Kids ... 25

Tabel 3.1 Analisa Site ... 49

Tabel 3.2 Analisa Buiding ... 50

Tabel 3.3 Kebutuhan Ruang ... 61

Tabel 3.4 Klasifikasi Lotus dan Teratai ... 68

Tabel 3.5 Perbedaan Lotus dan Teratai ... 68

Tabel 3.6 Efek Psikologis Warna ... 72

 


(8)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan mulai bergesernya nilai-nilai gaya hidup masyarakat, bekerja adalah suatu kewajiban bagi hampir setiap golongan masyarakat, agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas pekerjaan rutin harian, suasana di tempat kerja yang tidak selalu menyenangkan, menimbulkan permasalahan di lingkungan kerja, seperti rutinitas yang membosankan, bahkan permasalahan di lingkungan keluarga. Hal ini jika dibiarkan berlarut-larut, berakibat pada kelelahan berkepanjangan yang mengakibatkan seperti stress.

Berelaksasi atau sekedar mengendurkan syaraf-syaraf, dipercaya dapat menyeimbangkan kembali fisik dan mental. Relaksasi salah satunya dapat dilakukan melalui olahraga salah satunya adalah yoga. Dewasa ini, yoga juga menjadi salah satu gaya hidup masyarakat urban di beberapa negara di dunia, dan salah satunya adalah Indonesia. Menurut sebuah survei yang dilakukan tahun 2003 oleh Asosiasi Produsen Peralatan Olahraga, diperkirakan 13.400.000 orang di Amerika Serikat memilih olahraga yoga sebagai aktivitas fisik untuk melatih pikiran dan tubuhnya selain tai chi. Di Indonesia, yoga juga menjadi olahraga favorit bagi masyarakat perkotaan dikarenakan kegiatan yang lekat dengan kepenatan.(Kenapa Banyak Orang Mau Melakukan Yoga/Aditya Eka Prawira). Sedangkan dalam sebuah artikel di majalah Le Gong, Sindhu mengatakan bahwa dalam delapan tahun terakhir ini, perkembangan tempat untuk berlatih yoga atau yoga center di Indonesia, Jakarta khususnya, meningkat dengan pesat. Animo dan kecenderungan masyarakat Jakarta yang berpenduduk sembilan juta lebih untuk beryoga menunjukkan grafik yang meningkat. Pemberitaan dan publikasi yoga di media, baik cetak maupun elektronik, seperti terus mengalir tiada henti. Sejak tahun 2008, Bali Spirit Festival menjadi pionir dalam menyelenggarakan festival yoga di Indonesia berskala internasional. Sementara di tahun 2010, Namaste Festival juga mulai diadakan di Jakarta. Meskipun memiliki kemasan berbeda,


(9)

namun keduanya memiliki benang merah yang sama, yakni mempopulerkan yoga sebagai sebuah gaya hidup bagi masyarakat Indonesia.

Bandung merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan dalam olahraga yoga. Dapat dilihat dari munculnya beberapa tempat yang menyediakan pelatihan olahraga yoga, contohnya seperti pada beberapa tempat gym favorit (Gold’s Gym, Celebrity Fitness, D’groove, Helios), sanggar-sanggar senam (Alea, XTtraordinary) dan juga beberapa yoga center (Yoga Leaf, Yanna Yoga, Pusat Yoga Ananda Marga)

Yoga dipercaya dapat membantu meredakan sakit otot dan tulang dengan merehabilitasicedera otot dan tulang serta mencegah kembalinya cedera melalui peregangan, penguatan dan keselarasantubuh. Yoga juga dapat meningkatkan oksigen ke otak dan menyebabkan respon relaksasi yang mengurangi ketegangan otot dan stress.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah fasilitas yoga yang dapat memenuhi kebutuhan yoga seperti jenis-jenis yoga, ruangan yang terkonsep dan menarik, serta fasilitas umum yang berkaitan dengan yoga dengan suasana yang relaks dan hening serta segar sehingga dapat membantu meredakan tingkat stress.

1.2IdentifikasiMasalah

Kini yoga telah menjadi salah satu bagian dari kebutuhan lifestyle di Kota Bandung. Pecinta yoga semakin bertambah, hanya saja tempat yang fokus memfasilitasi kebutuhan yoga mereka belum begitu banyak di Kota Bandung. Fasilitas tempat-tempat yoga di Bandung masih minim comtohnya fasilitas ruang kelas yoga yang terbatas dan sempit dan tidak memenuhi standar sebuah ruang latihan yoga, selain itu dikarenakan kurangnya jumlah pusat yoga dan yoga yang dilatih pun hanya satu jenis yoga saja. Yoga biasanya disediakan di tempat gym dan sanggar senam dengan fasilitas kelas yang kurang mendukung kegiatan yoga dengan jadwal yang terbatas. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, beberapa sanggar yoga yang sudah ada di Bandung masih sedikit jumlahnya dan


(10)

ruang kelas yang disediakan pun kurang nyaman dan tidak memadai untuk menampung para peminat yoga yang semakin bertambah.

1.3Gagasan Perancangan

Pemikiran pada perancangan Yoga Center tersebut adalah sebuah tempat yang memiliki beberapa fasilitas yang mendukung aktivitas yoga dan menunjang kebutuhan para pecinta dan komunitas yoga di Bandung. Fasilitas yang terdapat pada Yoga Center ini meliputi: Bikram Yoga Class, Kundalini Yoga Class, Iyengar Yoga Class, Hatha Yoga Class, Ashtanga Yoga Class, Prenatal Yoga Class, Fun Yoga for Kids Class, Yoga Hall, Healthy Café, Yoga Store.

Perancang menggunakan nuansa etnik India dan Bali dikarenakan kedua hal tersebut sangat identik dengan Yoga . Selain itu kedua nuansa tersebut dapat menggambarkan ketenangan dan fokus, sehingga diharapkan dapat mempengaruhi pengunjung agar dapat merasakan suasana tenang,rileks, dan fokus dalam menjalani kegiatan Yoga.

1.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana menerapkan tema Beauty Of Body and Soul yang dapat mendukung suasana rileks pada pengunjung ?

2. Bagaimana menyediakan fasilitas dan suasana yang dapat memenuhi kebutuhan relaksasi?

1.5. Tujuan Perancangan

1. Menerapkan tema Beauty Of Body and Soul yang dapat mendukung suasana rileks pada pengunjungmelaluidesain interiornya.

2. Menyediakan fasilitas dan suasana yang dapat memenuhi kebutuhan rileksasi


(11)

Perancangan Yoga Center di kota Bandung ini diharapkan dapat memberi manfaat rileksasi Body and Soul bagi para pengunjung yang datang dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan yoga, pelayanan yang baik dan nuansa interior yang mendukung. Serta pengaplikasian tema Beauty of Body and Soul diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat Bandung terhadap Yoga.

1.7. Ruang Lingkup Perancangan

Fasilitas –Fasilitas yang dibuat perancang hanya meliputi Ruang berikut ini :

1. Bikram Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Bikram Yoga.

2. Kundalini Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Kundalini Yoga.

3. Iyengar Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Iyengar Yoga.

4. Hatha Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Hatha Yoga.

5. Ashtanga Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Astanga Yoga.

6. Prenatal Yoga Class

Kelas yang dikhusukan dan mendukung kegiatan yoga bagi para ibu hamil


(12)

Kelas yoga yang dikhususkan untuk anak dan memfasilitasi kegiatan yoga untuk anak.

8. Yoga Hall

Ruangan besar yang dilakukan untuk yoga massal atau jika ada pelatihan yoga untuk instruktur yoga.

9. Healthy café

Café dengan suasana nyaman, hangat, dan rileks yang menyediakan menu-menu sehat dan menarik yang terbuat dari sayuran organic dan sumber makanan sehat lainnya.

10.Yoga Store

Mini store yang menyediakan berbagai peralatan yoga, sehingga yogis tidak kesulitanlagi dalam mencari peralatan yoga

11.Bathroom and Changing Room Area

Area ini melingkupi Loker, Toilet, dan Shower Area

12.Management Office

Area ini melingkupi ruangan kerja dari masing-masing staff management dari yoga center tersebut dan terdapat area loker untuk penyimpanan barang-barang dari staff dan instruktur yoga.

1.8 . Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan laporan Perancangan Yoga Center di Bandung yaitu sebagai berikut :

BAB. 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari objek perancangan,identifikasi masalah, gagasan rancangan, rumusan


(13)

masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan, serta sistematika penulisan yang digunakan.

BAB.2 LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan mengenai landasan teori dalam mendesain Yoga Center, definisi mengenai objek perancangan, standar-standar kebutuhan ruang dan ergonomi ruang kerja.

BAB.3 DESKRIPSI OBJEK STUDI

Bab ini mendeskripsikan mengenai proyek perancangan yang akan

dikerjakan, site bangunan yang akan dipakai, analisis daerah sekitar

site, studi banding fungsi sejenis, programming serta implementasi konsep yang akan digunakan.

BAB. 4 PERANCANGAN

Bab ini mendeskripsikan mengenai perancangan daripada proyek yang dikerjakan dari mulai pengaplikasian konsep terhadap desain dari mulai bentuk, pola, warna dan material yang digunakan.

BAB. 5 KESIMPULAN


(14)

BAB. V SIMPULAN

5.1.Simpulan

o Yoga Center yang dirancang menggunakan tema Beauty of Body and Soul dengan mengikuti kebutuhan user/pengunjung, serta menciptakan suasana rileks yang dapat mendukung kegiatan yang ada dalam bangunan tersebut. Suasana diciptakan dengan dukungan bentukan-bentukan yang organik, Pola berulang dengan alur gelombang yang lembut, warna-warna yang lembut, serta pencahayaan alami dan buatan yang lembut.

o Konsep ruangan studio yoga yang dinamis yang ditampilkan melalui olahan elemen interior dinding serta warna yang digunakan , dapat membuat user tidak merasa bosan saat berada di dalam ruangan dan menambah semangat user untuk berlatih yoga.

o Membuat yoga center yang dilengkapi dengan fasilitas khusus yang disesuaikan dengan jenis user dari tiap yoga serta kebutuhannya dapat meningkatkan minat pengunjung untuk berlatih yoga. Seperti pada ruangan prenatal yoga, dikarenakan user merupakan ibu hamil oleh karena itu warna yang digunakan merupakan warna feminism serta menggunakan material lembut, selain itu di sediakan juga wood fence yang berfungsi sebagai pegangan user ketika berlatih, karena seperti yang kita tahu bahwa ibu hamil memiliki keterbatasan dalam bergerak.

5.2.Saran

Dalam perancangan sebuah fasilitas olah raga, seperti yoga center ini, jenis dan kebutuhan user sangat penting untuk diperhatikan. Selain itu fasilitas umum yang terdapat pada bangunan tersebut dapat mempengaruhi masyarakat untuk menyukai yoga. Alangkah lebih baik jika fasilitas umum yang disediakan merupakan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dan menunjang kegiatan yoga. Akan lebih baik juga pada sebuah yoga center jika disediakan fasilitas yoga dan fasilitas pendukung lainnya yang dikhususkan bagi para penyandang disabilitas. Serta disediakan juga fasilitas yoga yang difokuskan


(15)

untuk terapi postur tubuh dan tulang bagi masyarakat yang memiliki masalah pada postur tubuh dan tulang.


(16)

DAFTAR PUSTAKA 

 

Buku  :   

• Brown, Christina. 2009. The Yoga Bible. Penerbit : Octopus Publishing Group. London.

• Ching, Francis D.K. 1996. Interior Designing Illustrated. Penerbit : International Thomson, London.

• Mangunwijaya. 2000. Pengantar Fisika Bangunan.Penerbit :Djambatan,Jakarta.

• Murthi, Widya. 1983. Belajar Praktek Senam Yoga. Penerbit : Surya Murthi Publishing, Surabaya.

• Panero,Julius. 979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Penerbit : Erlangga, Standar Pedoman Perancangan Dasar Ruang Interior.

• Sindhu, Pujiastuti. 2014. Panduan Lengkap Yoga, Penerbit : Mizan, Pendahuluan Definisi Yoga.

• Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design II. Penerbit :Djambatan ,Jakarta.

Website :

• http://artikel-senam-yoga.blogspot.com/2012/05/pengertian-dan-asal-usul-yoga.html (Diakses pada 10 October 2014, 15:00)

• http://www.wedaran.com/6954/arti-bunga-lotus-sebagai-lambang-spiritual (Diakses pada 17 Oktober 2014, 19:00)

• http://health.liputan6.com/read/2018455/kenapa-banyak-orang-mau-melakukan-yoga (Diakses pada 24 November 2014, 19:00)

• http://anislotus.wordpress.com/2012/02/19/perbedaan-bunga-lotus-dan-bunga-teratai/ (Diakses pada 7 Desember 2014, 19:00)

• http://yogacentermpls.com/about-us/ ( Diakses pada 8 Desember 2014, 19:00)


(1)

Perancangan Yoga Center di kota Bandung ini diharapkan dapat memberi manfaat rileksasi Body and Soul bagi para pengunjung yang datang dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan yoga, pelayanan yang baik dan nuansa interior yang mendukung. Serta pengaplikasian tema Beauty of Body and Soul diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat Bandung terhadap Yoga.

1.7. Ruang Lingkup Perancangan

Fasilitas –Fasilitas yang dibuat perancang hanya meliputi Ruang berikut ini :

1. Bikram Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Bikram Yoga.

2. Kundalini Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Kundalini Yoga.

3. Iyengar Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Iyengar Yoga.

4. Hatha Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Hatha Yoga.

5. Ashtanga Yoga Class

Kelas yang dikhususkan dan memfasilitasi kebutuhan Astanga Yoga.

6. Prenatal Yoga Class

Kelas yang dikhusukan dan mendukung kegiatan yoga bagi para ibu hamil


(2)

Kelas yoga yang dikhususkan untuk anak dan memfasilitasi kegiatan yoga untuk anak.

8. Yoga Hall

Ruangan besar yang dilakukan untuk yoga massal atau jika ada pelatihan yoga untuk instruktur yoga.

9. Healthy café

Café dengan suasana nyaman, hangat, dan rileks yang menyediakan menu-menu sehat dan menarik yang terbuat dari sayuran organic dan sumber makanan sehat lainnya.

10.Yoga Store

Mini store yang menyediakan berbagai peralatan yoga, sehingga yogis tidak kesulitanlagi dalam mencari peralatan yoga

11.Bathroom and Changing Room Area

Area ini melingkupi Loker, Toilet, dan Shower Area

12.Management Office

Area ini melingkupi ruangan kerja dari masing-masing staff management dari yoga center tersebut dan terdapat area loker untuk penyimpanan barang-barang dari staff dan instruktur yoga.

1.8 . Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan laporan Perancangan Yoga Center di Bandung

yaitu sebagai berikut :

BAB. 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari objek perancangan,identifikasi masalah, gagasan rancangan, rumusan


(3)

masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan, serta sistematika penulisan yang digunakan.

BAB.2 LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan mengenai landasan teori dalam mendesain Yoga Center, definisi mengenai objek perancangan, standar-standar kebutuhan ruang dan ergonomi ruang kerja.

BAB.3 DESKRIPSI OBJEK STUDI

Bab ini mendeskripsikan mengenai proyek perancangan yang akan dikerjakan, site bangunan yang akan dipakai, analisis daerah sekitar site, studi banding fungsi sejenis, programming serta implementasi konsep yang akan digunakan.

BAB. 4 PERANCANGAN

Bab ini mendeskripsikan mengenai perancangan daripada proyek yang dikerjakan dari mulai pengaplikasian konsep terhadap desain dari mulai bentuk, pola, warna dan material yang digunakan.

BAB. 5 KESIMPULAN


(4)

BAB. V SIMPULAN

5.1.Simpulan

o Yoga Center yang dirancang menggunakan tema Beauty of Body and

Soul dengan mengikuti kebutuhan user/pengunjung, serta menciptakan suasana rileks yang dapat mendukung kegiatan yang ada dalam bangunan tersebut. Suasana diciptakan dengan dukungan bentukan-bentukan yang organik, Pola berulang dengan alur gelombang yang lembut, warna-warna yang lembut, serta pencahayaan alami dan buatan yang lembut.

o Konsep ruangan studio yoga yang dinamis yang ditampilkan melalui

olahan elemen interior dinding serta warna yang digunakan , dapat membuat user tidak merasa bosan saat berada di dalam ruangan dan menambah semangat user untuk berlatih yoga.

o Membuat yoga center yang dilengkapi dengan fasilitas khusus yang

disesuaikan dengan jenis user dari tiap yoga serta kebutuhannya dapat meningkatkan minat pengunjung untuk berlatih yoga. Seperti pada ruangan prenatal yoga, dikarenakan user merupakan ibu hamil oleh

karena itu warna yang digunakan merupakan warna feminism serta

menggunakan material lembut, selain itu di sediakan juga wood fence yang berfungsi sebagai pegangan user ketika berlatih, karena seperti yang kita tahu bahwa ibu hamil memiliki keterbatasan dalam bergerak.

5.2.Saran

Dalam perancangan sebuah fasilitas olah raga, seperti yoga center ini, jenis dan kebutuhan user sangat penting untuk diperhatikan. Selain itu fasilitas umum yang terdapat pada bangunan tersebut dapat mempengaruhi masyarakat untuk menyukai yoga. Alangkah lebih baik jika fasilitas umum yang disediakan merupakan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dan menunjang kegiatan yoga. Akan lebih baik juga pada sebuah yoga center jika disediakan fasilitas yoga dan fasilitas pendukung lainnya yang dikhususkan bagi para penyandang disabilitas. Serta disediakan juga fasilitas yoga yang difokuskan


(5)

untuk terapi postur tubuh dan tulang bagi masyarakat yang memiliki masalah pada postur tubuh dan tulang.


(6)

DAFTAR PUSTAKA 

 

Buku  :   

• Brown, Christina. 2009. The Yoga Bible. Penerbit : Octopus Publishing Group. London.

• Ching, Francis D.K. 1996. Interior Designing Illustrated. Penerbit : International Thomson, London.

• Mangunwijaya. 2000. Pengantar Fisika Bangunan.Penerbit

:Djambatan,Jakarta.

• Murthi, Widya. 1983. Belajar Praktek Senam Yoga. Penerbit : Surya

Murthi Publishing, Surabaya.

• Panero,Julius. 979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Penerbit : Erlangga, Standar Pedoman Perancangan Dasar Ruang Interior.

• Sindhu, Pujiastuti. 2014. Panduan Lengkap Yoga, Penerbit : Mizan, Pendahuluan Definisi Yoga.

• Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design II. Penerbit :Djambatan ,Jakarta.

Website :

• http://artikel-senam-yoga.blogspot.com/2012/05/pengertian-dan-asal-usul-yoga.html (Diakses pada 10 October 2014, 15:00)

• http://www.wedaran.com/6954/arti-bunga-lotus-sebagai-lambang-spiritual (Diakses pada 17 Oktober 2014, 19:00)

http://health.liputan6.com/read/2018455/kenapa-banyak-orang-mau-melakukan-yoga (Diakses pada 24 November 2014, 19:00)

http://anislotus.wordpress.com/2012/02/19/perbedaan-bunga-lotus-dan-bunga-teratai/ (Diakses pada 7 Desember 2014, 19:00)

• http://yogacentermpls.com/about-us/ ( Diakses pada 8 Desember 2014, 19:00)