ANALISIS PEMBIAYAAN BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) TAHUN 2012-2014 DI BMT BINA INSANI CABANG BERGAS TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) TAHUN 2012-2014 DI BMT BINA INSANI CABANG BERGAS - Test Repository

  ANALISIS PEMBIAYAAN BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) TAHUN 2012-2014 DI BMT BINA INSANI CABANG BERGAS TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: MAY WILDA ISTIHANA NIM: 20112016 JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

  ANALISIS PEMBIAYAAN BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) TAHUN 2012-2014 DI BMT BINA INSANI CABANG BERGAS TUGAS AKHIR

  DI susun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

  Pada Progdi studi Perbankan Syariah

  DISUSUN OLEH: MAY WILDA ISTIHANA NIM: 20112016 JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

  MOTTO

  

“Jadilah karang dilautan yang kuat dihantam ombak dan

kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan

orang lain, karena hidup hanya sekali. Ingat hanya Allah

apapun dan dimanapun kita berada kepada Dia-lah kita

tempat meminta dan memohon.”

  PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini saya persembahan:

  1. Untuk Allah SWT Terima kasih berkat rahmat dan hidayah Nya akhirnya Tugas Akhir ini terselesaikan juga.

  2. Untuk baginda Rasul Muhammad SAW, yang saya nantikan syafaatnya di Akhirat.

  3. Untuk kedua orang tua saya Bapak Nurhadi dan Ibu Siti Nur Khasanah yang senantiasa dan tidak lelah mendo’akan dan memberikan semangat untuk saya.

  4. Seluruh keluarga dan teman-teman sekalian untuk harapan dan do’a kalian.

  5. Teman-teman D III perbankan syariah angkatan 2012 atas bantuannya dalam menyelesaikan karya ini.

  6. Sivitas akademisi pada almamater tercinta IAIN Salatiga.

  

ABSTRAK

Istihana, May Wilda. 2015. Analisis Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

Tahun 2012-2014 Di BMT Bina Insani Cabang Bergas, Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Diploma III Perbankan Syariah. Institut agama Islam negeri (IAIN) Salatiga.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA) di tahun 2012-2014 , untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA) di tahun 2012-2014 dan bagaimana strategi yang digunakan dalam meningkatkan pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA).

  Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Dengan tehnik pengumpulan data yaitu metode wawancara dengan BMT Bina Insani Cabang Bergas dan dokumentasi BMT Bina Insani yang berupa sejarah berdirinya BMT Bina Insani, visi dan misi, struktur organisasi, produk dan jasa yang ditawarkan BMT Bina Insani serta data perkembangan pembiayaan dari tahun 2012-2014.

  Penelitian ini menyimpulkan bahwa perkembangan pembiayaan bai’

  

bitsaman ajil (BBA) dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Itu semua

  dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti factor bertambahnya pesaing, bertambahnya dana pihak ketiga, keadaan ekonomi pada tahun yang bersangkutan, kebutuhan nasabah akan barang, margin yang diambil BMT dari pembiayaan bai’ bitsaman

  

ajil (BBA) ringan, syarat mudah dan proses cepat. Selain itu strategi yang

  digunakan untuk meningkatkan perkembangan BMT Bina Insani Cabang Bergas adalah dengan menggunakan analisis kredit 5 C dan 7 P, seperi character,

  

capacity, capital, collateral, dan condition. Selain itu menggunakanan alisis

personality, party, perpose, prospect, payment, profitability, dan protection.

  Kata Kunci : Pembiayaan dan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA).

  KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkah rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul “Analisis

  

Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) Tahun 2012-2014 Di BMT Bina Insani

Cabang Bergas”.

  Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita ikuti teladan-Nya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penulis Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun masih jauh dari kesempurnaan.

  Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat ujian munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar Ahli Madya di Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis juga menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini sulit untuk dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusinya baik material maupun spiritual khususnya kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE, M.Si., selaku Dekan fakultas syariah IAIN Salatiga.

  3. Bapak Ahmad Mifdlol M.,Lc.,M.S.I., selaku pembimbing akademik D III perbankan syariah.

  4. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh,Lc.,MSI selaku dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran selama menyusun maupun penulisan Tugas Akhir ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen perbankan syariah terima kasih atas ilmu yang tiada batasnya.

  6. Bapak dan ibu tercinta yang tanpa henti mengalirkan do’a untuk kesempatan dan keberhasilan penulis serta memberikan semangat baik spiritual, moril dan materil.

  7. Bapak Drs. Nur Budiarso selaku Manajer BMT Bina Insani yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.

  8. Bapak Heri Natoil, S.Ag selaku sekretaris dan seluruh di BMT Bina Insani yang telah membantu dalam perizinan serta wawancara penulisan tugas akhir ini.

  9. Keluarga besar D III Perbankan Syariah khusunya angkatan 2012, terima kasih atas semua dukungannya dan buat angkatan 2013 dan 2014 tetap semangat.

  10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan tugas akhir ini, penulis hanya mampu menghaturkan sebuah ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas dari hati sanubari yang paling dalam, serta iringan do’a semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan bagi kita semua, Amin.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran selalu penulis harapkan. Semoga dengan disusunnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

  WassalamualaikumWr. Wb.

  Salatiga, 15Agustus 2015 May Wilda Istihana

  201-12-016

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH .................................................... iii HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 C. Tujuan dan Kegunaan ................................................................................. 5

  1. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

  2. Kegunaan Penelitian.............................................................................. 6

  D. Metode Penelitian ....................................................................................... 7

  1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 7

  2. Jenis Data yang Dibutuhkan.................................................................. 7

  E. Penegasan Istilah ....................................................................................... 9

  1. Penegertian Analisis .............................................................................. 9

  2. Pengertian Pembiayaan ......................................................................... 9

  3. Pengertian Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) .................................................. 9

  F. Sistematik Penulisan ................................................................................... 10

  BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 11 A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 11 B. Kerangka Teori ......................................................................................... 13

  1. Pengertian Pembiayaan ......................................................................... 13

  2. Manfaat Pembiayaan ............................................................................ 14

  3. Pengertian Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) ................................................. 14

  4. Rukun Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) ........................................................ 17

  5. Asas-asas Perjanjian Bai’Bitsaman Ajil (BBA) ................................... 18

  6. Manfaat Bai’Bitsaman Ajil (BBA) ...................................................... 18

  7. Resiko Bai’Bitsaman Ajil (BBA) ......................................................... 19

  8. Kaidah Fiqli ......................................................................................... 20

  9. Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) ................................................................................................................

  21

  10. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) di BMT Bina Insani Cabang Bergas.................

  21

  11. Strategi Pemasaran Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) di BMT Bina Insani Cabang Bergas.................................................................. 23

  BAB III LAPORAN OBJEK ................................................................................ 28 A. Latar Belakang Pendirian BMT “Bina Insani” Kantor Cabang Bergas ..... 28 B. Profil BMT Bina Insani .............................................................................. 29 C. Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus ..................................................... 30 D. Visi dan Misi BMT Bina Insani ................................................................. 31 E. Stuktur Organisasi BMT Bina Insani ......................................................... 32 F. Produk-produk di BMT Bina Insani Cabang Bergas ............................... .. 33

  1. Produk Simpanan ................................................................................. 33

  2. Produk Pembiayaan ............................................................................... 37

  BAB IV ANALISIS ............................................................................................. 42 A. Tingkat Perkembangan Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) Tahun 2012 - 2014 ............................................................................................... 42 B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan Bai’

  

Bitsaman Ajil (BBA) ..........................................................................……

  44 C. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan perkembangan pembiayaan

  Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) di BMT Bina Insani Cabang Bergas ............... 47

  BAB V PENUTUP ................................................................................................ 55 A. Kesimpulan ................................................................................................ 55 B. Saran .......................................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perkembangan Simpanan ....................................................................... 37Tabel 3.2 Perkembangan Pembiayaan tahun 2014 ............................................... 40Tabel 4.1 Produk Pembiayaan BMT Bina Insani Cabang Bergas tahun

  2012-2014 .............................................................................................. 42

DAFTAR GRAFIK

  Grafik 4.1 Grafik Pembiayaan BMT Bina Insani Cabang Bergas Tahun 2012 – 2014 ..................................................................................................... 43

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syari’ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic Banking. Peristilahan dengan menggunakan kata Islamic tidak dapat

  dilepaskan dari asal-usul sistem perbankan syari’ah itu sendiri. Bank syari’ah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang menginginkan agar tesedia jasa transaksi keuangan yang dijalankan sesuai dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syari’ah Islam (Muhammad, 2002:13).

  Bank syariah di Indonesia sebenarnya sudah muncul sejak pertengahan tahun 1970-an. Ini dibicarakan pada seminar nasional hubungan Indonesia – Timur Tengah pada 1974 dan pada tahun 1976 dalam seminar internasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-Ilmu Kemasyarakatan (LSIK) dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika (Sudarsono, 2003:22).

  Dalam seminarnya gagasan mengenai bank syariah muncul lagi sejak tahun 1988, di saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto) yang berisi liberalisasi industry perbankan para ulama pada waktu itu berusaha untuk mendirikan bank bebas bunga, tapi tidak ada satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0%. Setelah adanya rekomendasi dari lokakarya ulama tentang bunga bank dan perbankan di Cisarua, Bogor tanggal 19-22 Agustus 1990 dibahas lebih dalam pada Musyawarah Nasional (Munas) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berlangsung di hotel Sahid Jaya, Jakarta, 22-25 Agustus 1990.

  Berdasarkan amanat Munas IV MUI dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank syariah di Indonesia. Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai hasil kerja tim Perbankan MUI tersebut, akte pendirian PT Bank Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal 1 November 1991.

  Pendirian Bank Muamalat ini diikuti oleh bank-bank perkreditan rakyat syariah (BPRS), namun demikian ada dua jenis tersebut belum sanggup menjangkau masyarakat Islam lapisan bawah. Oleh karena itu, maka dibangunlah lembaga-lembaga simpan pinjam yang disebut Baitul Maal Wattamwil (BMT). Baitul Maal Wattamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro mempunyai peran yang cukup penting bagi perkembangan usaha menengah kebawah di wilayah perkampungan.

  Perkembangan Baitul Maal Wattamwil (BMT) sangat pesat, sebagai lembaga keuangan yang melandaskan kinerjanya pada sistem syariah mencoba untuk menjalankan segala cara sesuatunya sesuai dengan aturan-aturan yang bermuamalah yang benar seperti system yang diterapkan pada bank-bank umum syariah lainnya, sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan yang cukup tinggi dari masyarakat. Kepercayaan terhadap kinerja perbankan syariah tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah bank syariah mampu mempertahankan kinerjanya dibandingkan bank konvensional pada saat krisis ekonomi berlangsung (Sudarsono, 2003:24).

  Adanya Baitul Maal Wattamwil (BMT) menunjukkan bahwa didaerah tersebut ada arus perputaran ekonomi yang cukup maju, dimana hal itu mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat. Peran umum yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syariah.

  Keberadaan Baitul Maal Wattamwil (BMT) ini diharapkan mampu untuk berperan aktif dalam memperbaiki kondisi masyarakat yang sebagian harus menghadapi rentenir-rentenir yang nantinya masyarakat akan terjerumus pada masalah ekonomi (Sudarsono, 2005:96).

  Badan hukum Baitul Maal Wattamwil (BMT) sama dengan badan hukum koperasi dan berada dibawah pengelolaan kementrian koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), sehingga Baitul Maal Wattamwil (BMT) dapat juga disebut Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS). Struktur dan prosesnya pun sama dengan koperasi syari’ah.

  BMT Bina Insani Cabang Bergas merupakan salah satu Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana, sedangkan kegiatan lainnya adalah sebagai lembaga amil zakat dengan mengelola zakat, infaq, dan shodaqoh untuk kesejahteraan ummat. Dari kedua kegiatan tersebut BMT Bina Insani Kantor Cabang Bergas lebih memfokuskan untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui pemberian pembiayaan. Di BMT Bina Insani Cabang Bergas pembiayaan merupakan transaksi yang sangat penting dalam menunjang stabilitas dana, karena dari sinilah Baitul Maal Wattamwil (BMT) akan mendapatkan keuntungan yang nantinya akan dipakai untuk pemenuhan biaya operasional. Adapun produk pembiayaan yang terdapat di BMT Bina Insani Cabang Bergas yaitu akad al-ijaroh, mudharabah, musyarakah, bai

  

bitsaman ajil, murabahah, dan qardul hasan. Dari produk pembiayaan yang

  paling di minati nasabah adalah prosuk bai’ bistaman ajil (BBA). Secara teori akad bai’ bistaman ajil (BBA) adalah akad jual beli, seperti pembelian sepeda motor, renovasi atau rehab rumah, dan lain sebagainya. Hal ini memberi banyak manfaat kepada Baitul Maal Wattamwil (BMT), salah satunya adalah keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Heru Natoil selaku sekretaris BMT Bina Insani Cabang Bergas bahwa pembiayaan bai’

  

bitsaman ajil (BBA) dinilai sangat sesuai dengan keadaan daerah setempat

  karena kebanyakan nasabah BMT Bina Insani Cabang Bergas yaitu pengusaha mikro jadi pemilihan pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA) sangat cocok didaerah tersebut. Kebanyakan nasabah memilih pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA) karena pertama sistem bai’ bitsaman ajil (BBA) sangat sederhana, hal tersebut memudahkan dalam penanganan administrasi di BMT. Kedua fleksibel, fleksibelnya adalah akad tersebut dilakukan setelah adanya tawar menawar tingkat keuntungan, jangka waktu pembayaran dan jumlah angsuran antara penjual dan pembeli. Kemudian ketiga angsuran sangat mempermudah para nasabah (usaha mikro) dalam melunasi karena pendapatan mereka yang minim dan tidak menentu. Contohnya pejual kelontongan yang pendapatanya minim dalam membayar angsuran boleh membayar setengah dari angsuran tetapi bulan depan harus membayar satu bulan penuh ditambah angsuran yang kemarin belum dibayar penuh.

  Disini penulis ingin mengetahui bagaimana analisis pembiayaan bai’

  

bitsaman ajil (BBA), karena banyaknya anggota yang mengajukan pembiayaan

  tersebut. Maka dari itu penulis menganggap penting untuk melakukan penelitian. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis mengambil judul “ANALISA PEMBIAYAAN BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) TAHUN

  2012-2014 DI BMT BINA INSANI CABANG BERGAS” B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut

  1. Bagaimana tingkat perkembangan pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA) dari tahun 2012-2014 di BMT Bina Insani Cabang Bergas ?

  2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bai’ bitsaman ajil (BBA) dari tahun di BMT Bina Insani Cabang Bergas?

  3. Strategi apa yang dilakukan untuk meningkatkan perkembangan pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA) dari tahun di BMT Bina Insani Cabang Bergas ? C.

   Tujuan dan Kegunaan

  Agar penulisan ini dapat mencapai sasaran serta mempunyai ruang lingkup yang sesuai dengan permasalahan yang ada, maka perlu ditentukan tujuan penelitian secara jelas, sehingga penelitian tidak menyimpang . Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui analisis pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA) pada tahun 2012-2014 di BMT Bina Insani Cabang Bergas .

  2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bai’

  bitsaman ajil (BBA) pada tahun 2012-2014 di BMT Bina Insani Cabang .

  Bergas

  3. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan untuk meningkatkan perkembangan pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA) pada tahun 2012-

  .

  2014 di BMT Bina Insani Cabang Bergas Kegunaan Penelitian

  Selain tujuan-tujuan tersebut diatas, penelitian ini juga mempunyai manfaat baik bagi mahasiswa, perguruan tinggi, maupun pihak BMT Bina Insani Cabang Bergas. Manfaat penelitian ini antara lain :

  1. Bagi Mahasiswa

  • Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman secara langsung mengenai tingkat perkembangan pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA).
  • Untuk salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya pada program DIII Perbankan Syariah.

  2. Bagi IAIN Salatiga

  • Untuk menambah referensi pada perpustakaan di kampus khususnya bagi akademisi mengenai teknis pengetahuan tentang “Analisa Pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) Tahun 2012-2014 di BMT Bina Insani Cabang Bergas”.
  • Untuk pengetahuan serta informasi kepada pembaca dan mahasiswa tentang BMT Bina Insani Kantor Cabang Bergas.

  3. Bagi BMT Bina Insani Cabang Bergas

  • Sebagai bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan anggota dan menganalisis penerapan akad bai’ bitsaman ajil (BBA).
  • Sebagai bukti secara tertulis bahwa BMT Bina Insani Cabang Bergas juga memiliki peran dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

D. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Hasan (2002:13-14) adalah penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan- pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh- pengaruh suatu fenomena.

  2. Jenis data yang dibutuhkan

  a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang diteliti dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap masalah yang dihadapi (Suharsini Arikunto, 1993:67). Sedangkan data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain data perkembangan nasabah yang meminjam dalam akad pembiayaan bai’ bitsaman ajil (BBA).

  b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang mendukung pembahasan dan diperoleh dari orang lain berupa laporan RAT, Company Profile, buku- buku maupun surat kabar (Suharsini, 1993:67). Dengan metode ini penulis mendapatkan data lampiran, slip angsuran, modul panduan tentang produk-produk yang ada di BMT Bina Insani Cabang Bergas.

c. Tehnik pengumpulan data

  a. Wawancara Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab kepada bagian-bagian yang terkait dengan tema yang diangkat di BMT

  Bina Insani Cabang Bergas yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara ini dilakukan guna memperoleh informasi dan keterangan langsung dari informan agar tidak terjadi penyimpangan atau salah pengertian mengenai permasalahan yang diangkat.

  b. Dokumentasi Metode dokomentasi adalah mencari data mengenai sesuatu yang berupa catatan. Metode ini peneliti gunakan untuk mencari tambahan data yang kongkrit tentang yang sedang di teliti yang di peroleh dari catatan sebuah dokumen. Dalam sebuah penelitian dokumen menjadi penting karena melalui dokumen penelitian dapat menimba ilmu pengetahuan bila dianalisis dengan cermat (Nasution,1996:85). Pengumpulan data relevan melalui arsip-arsip, catatan-catatan, pendapat-pendapat dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

E. Penegasan Istilah

  Agar tidak timbul salah pengertian dan penafsiran, maka penulis perlu menjelaskan arti kata-kata dan memberikan penegasan istilah yang terdapat dipenelitian ini ialah:

  1. Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, pembuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya (Poerwadarminta, 2006: 37).

  2. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2003 : 73).

  3. Bai’ bitsaman ajil (BBA) adalah suatu perjanjian pembiayaan yang berakad jual beli yang disepakati antara BMT dengan nasabah, dimana BMT menyediakan dananya untuk sebuah investasi atau pembelian barang modal dan usaha anggotanya kemudian proses pembayarannya dilakukan secara mencicil atau angsuran. Jumlah kewajiban yang harus dibayarkan oleh peminjam adalah jumlah atas harga barang modal ditambah mark up yang telah disepakati (Muhammad, 2006: 8).

F. Sistematika Penulisan

  Pada penelitian ini terdapat 5 (lima) bab yang terdiri dari beberapa sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan ini yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

  BAB II LANDASAN TEORI. Di dalam bab ini menyajikan tentang penelitian terdahulu dan pembiayaan serta bai’ bitsaman ajil (BBA).

  BAB III LAPORAN OBJEK. Pada bab ini terdiri dari gambaran umum BMT Bina Insani Cabang Bergas dan latar belakang pendiriaan, profil, dewan pengawas dan dewan pengurus, visi dan misi, struktur organisasi, produk-produk di BMT Bina Insani Cabang Bergas

  BAB IV ANALISIS. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang telah dirumuskan berdasarkan landasan teori dan informasi-informasi objek penelitian Tugas akhir.

  BAB V PENUTUP. Bab ini berisi tentang informasi hasil penelitian yang mencangkup kesimpulan dan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi lembaga keuangan pada umumnya dan BMT Bina Insani Cabang Bergas pada khususnya, termasuk pihak lain termasuk mahasiswa.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian yang berkaitan dengan pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil

  (BBA) pernah dilakukan oleh Neni Sholikah tahun 2013 yang berjudul prosedur pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) di BMT Amal Mulia

  kantor Cabang Karanggede. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian ini menyimpulkan dengan prosedur yang baik, maka meminimkan suatu angsuran yang tidak terbayarkan. Sehingga diharuskan untuk benar-benar teliti dalam melakukan pencatatan. BMT dalam memberikan bagi hasil sesuai kesepakatan dan kemampuan nasabah di BMT Amal Mulia Kantor Cabang Karanggede.

  Dalam tugas akhirnya Neni Sholikah tersebut, dia hanya membahas prosedur pembiayaan bai bitsaman ajil (BBA) dan bagi hasil yang akan diberikan nasabah kepada BMT Amal Mulia. Sedangkan tugas akhir ini menganalisa tingkat perkembangan pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) di BMT Bina Insani Cabang Bergas.

  Menurut penelitian Siti Khapson tahun 2011 yang berjudul pengaruh pembiayaan murabahah dan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) terhadap

  profitabilitas BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah. Metode fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian ini menyimpulkan margin yang didapat dari pembiayaan murabahah dan

  bai’

bitsaman ajil (BBA) tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi

  profitabilitas BMT. Akan tetapi factor penentu dari besar kecilnya pengaruh kedua pembiayaaan tersebut terhadap profitabilitas adalah dilihat dari cicilan pokoknya. Keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan

  bai’

bitsaman ajil (BBA), ketika pokok pinjaman sebagian telah kembali di

  BMT, maka dapat diputar kembali dan akan menghasilkan profit dari pembiayaan melalui dana pokok yang telah dikembalikan tersebut, sedangkan pada pembiayaan murabahah pokok tidak dapat diputar sebelum pembiayaan tersebut jatuh tempo.

  Persamaan antara penelitian Siti Khapson dengan tugas akhir ini sama-sama membahas tentang pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) dan

  tempat objek yang sama Siti Khapson meneliti dikantor pusat sedangkan tugas akhir ini meneliti di kantor cabang. Dalam tugas akhirnya membahas tentang pembiayaan murabahah dan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) serta

  pengaruhnya terhadap profitabilitas sedangkan tugas akhir ini menganalisa tingkat perkembangan pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) di BMT Bina Insani Cabang Bergas.

  Menurut penelitian Ardhi Kusuma Wardana tahun 2011 yang berjudul prosedur pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) pada Koperasi

  Simpan Pinjam Syariah (KSPS) BMT Rama Salatiga. Metode yang mendeskripsikan karakteristik atau fungsi pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman alur dan system realisasi pembiayaan yang telah dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS) BMT RAMA Salatiga. Penelitian ini menyimpulkan pembiayaan yang paling efektif diterapkan dengan kategori nasabah kebanyakan adalah menggunakan produk bai bitsaman ajil (BBA). Produk bai bitsaman ajil (BBA) sangat cocok dengan kriteria nasabah kebanyakan dan diterapkan dalam pembiayaan di Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS) BMT RAMA , maka prosedur-prosedur dalam merealisir pembiayaan factor penting guna penyebab kredit macet.

  Tugas akhirnya Ardhi Kusuma tersebut, dia hanya membahas tentang prosedur pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) pada KJKS BMT

  Rama Salatiga. Sedangkan tugas akhir ini menganalisa tingkat perkembangan pembiayaan bai bitsaman ajil (BBA) di BMT Bina Insani Cabang Bergas.

  Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan. Terbukti bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan oleh seseorang dan berbeda dengan tugas akhir diatas, dan tugas akhir ini layak untuk diteliti.

B. Kerangka Teori 1. Pengertian Pembiayaan a.

  Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

  b.

  Menurut PP No 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan simpan pinjam oleh koperasi. Pengertian pinjaman adalah penyimpanan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan kesepakatan pinjam meminjam atau koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan disertai pembayaran sejumlah imbalan (Kasmir, 2003 : 73).

  2. Manfaat Pembiayaan

  Manfaat produk pembiayaan adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga anggotanya sebagai bekal beribadah kepada ALLAH SWT sehingga mampu meningkatkan ketaqwaan dan amal sholeh dalam kehidupan sehari-hari. Sasaran pembiayaan diarahkan kepada semua sector ekonomi yang memungkinkan untuk dibiayai seperti pertanian, industry rumah tangga (home industry) perdagangan dan jasa (Ridwan, 2003 : 163).

  3. Pengertian Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) Bai’ bitsaman ajil (BBA) secara harfiah berasal dari tiga kata yaitu ba’i, tsaman, dan ajil. Ba’i bermakna jual beli/transaksi, tsaman yaitu

  harga, dan ajil maknanya bertempo atau tidak tunai. Jenis transaksi ini kemudian atau ditangguhkan. Tsaman ajil maknanya adalah harga belakangan. (Saiful 2007:87-88).

  Al-b ai’ Bitsaman Ajil (BBA) lebih dikenal sebagai murabahah saja

  yang berasal dari kata ribhu ( keuntungan).

  Bai’ al-murabaha adalah

  jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual di cantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat dirubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) lazimnya

  dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (Adiwarman Karim, 2004:88).

  Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh/cicil.

  Bai’ bitsaman

  (BBA) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha dan

  ajil kebutuhan perorangan.

  Para ulama berbeda pendapat dengan boleh tidaknya jual beli seperti ini. Penda pat Mahzab Syafi’I merupakan pendapat yang paling banyak diterima, yaitu sepanjang disepakati maka harga jual dalam setiap jual beli tidak boleh berubah. Karena itu jika penjual dan pembeli sepakat untuk melakukan jual beli tangguh dengan harga beli lebih tinggi dari pada harga tunai, maka apabila sudah dilakukan ijab qabul harga tidak boleh berubah sampai jatuh tempo.

  Landasan Syariah a.

  Al-Qur’an 1)

  Surat Al-baqarah : 275

       

  “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

  An-Nisa: 29

  2) Surat

                          

  “Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian ”.

  b.

  Dari Hadist Dari Aisyah ra berkata “ Sesungguhnya Nabi SAW telah membeli makanan daripada seorang Yahudi dengan mengangguhkan pembayaran kepada jangka waktu yang ditentukan dan menggadakan baju besinya sebagai jaminan.” (HR.

  Imam Bukhari no. 1926) (Yusuf, 2009:311).

  Dari Shuhaib RA. Bahwa Nabi SAW pernah bersabda “Tiga perkara didalamnya terdapat keberkatan (1) menjual secara kredit, (2) Muqaradhan (nama lain dari mudharabah), (3) Mencampurkan tepung dengan gandum untuk kepentingan rumah dan bukan untuk umum dijual.” (HR. Ibnu Majah no. 2280).

4. Rukun Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

  Sebagai sebuah produk perbankan yang didasarkan pada perjanjian jual-beli, maka demi keabsahannya harus memenuhi rukun, antara lain sebagai berikut :

  a. Ada pihak yang berakad yaitu penjual dan pembeli. Para pihak yang berakad harus memenuhi persyaratan bahwa mereka cakap secara hukum dan masing-masing melakukannya dengan sukarela, tidak boleh ada unsur paksaan, kekhilafan, ataupun penipuan.

  b. Adanya akad yang terdiri dari barang yang diperjual belikan tidak termasuk barang yang diharamkan/dilarang, bermanfaat, pengarahannya dari penjual ke pembeli dapat dilakukan, merupakan hak milik penuh pihak yang berakad, sesuai dengan spefisikasinya antara yang diserahkan penjual dan yang diterima pembeli.

  c. Adanya sighat akad yang terdiri dari ijab dan qabul Sighat akad yang harus jelas dan disebutkan secara spesifikasi dengan siapa berakad, antara ijab dan qabul (serah terima) harus selaras baik dalam spesifikasi barang maupun harga yang disepakati, tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada hal/kejadian yang akan datang (Abdul Ghafur, 2007:107-108)

5. Asas-asas Perjanjian

  Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

  Dari berbagai pustaka yang menguraikan mengenai

  bai’ bitsaman ajil (BBA) kandungan atau syarat-syarat dari perjanjian bai’ bitsaman ajil (BBA) adalah sebagai berikut :

  a.

  Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah (harga pokok dan komponen keuntungan).

  b.

  Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

  c.

  Kontrak harus bebas dari riba.

  d.

  Penjual harus menyampaikan semua yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

  Seperti di BMT Bina Insani Cabang Bergas secara prinsip jika syarat yang diberitahukan kepada nasabah tidak dipenuhi maka pihak BMT berhak menolak permohonan tanpa menjelaskan alasan kepada nasabah dan menyimpan semua dokumen pendukung tanpa terkecuali (M.Ridwan : 2007 : 79).

6. Manfaat Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

  Bai’ bitsaman ajil banyak memberikan manfaat kepada bank

  syariah. Salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem

  bai’ bithaman ajil (BBA) juga sangat sederhana. Hal tersebut

  memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah. ( Antonio, 2000: 106-107).

7. Resiko Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

  Resiko yang terdapat dalam

  bai’ bitsaman ajil (BBA) antara lain :

  1. Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran

  2. Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang di pasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut. Misalnya di BMT Bina Insani Cabang Bergas ada pengajuan pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA)

  untuk pembelian laptop, ternyata setelah akad terjadi penurunan nilai rupiah terhadap dolar dimana sangat berpengaruh pada harga laptop.

  Harga laptop naik setelah terjadi akad maka pihak BMT tidak bisa menaikkan harga laptop tersebut. Dalam mengatasi hal tersebut BMT Bina Insani cabang Bergas harus mengecek harga jual dipasaran sebelum melakukan akad pembiayaan.

  3. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja di tolak oleh nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya.

  2.1 Gambar Skema Pembiayaan ba’i bitsaman ajil

  Secara umum, aplikasi perbankan dari

  ba’i bitsaman ajil dapat di gambarkan

  dalam skema berikut ini (Antonio, 2001: 107)

1. Negoisasi & persyaratan

  2. akad jual beli

  NASABAH BANK

  6. bayar 5. terima barang

  SUPLIER /

  3. beli barang 4. kirim

  PENJUAL

  Tahapan dari skema yang digambarkan diatas adalah sebagai berikut : 1.

  Nasabah melakukan negosiasi dan mengumpulkan persyaratan yang diminta oleh bank.

  2. Bank menjual barang kepada nasabah dengan harga jual merupakan penjumlahan harga beli dengan besar keuntungan.

  Bank dan nasabah melakukan akad jual beli.

  3. Bank membeli barang dari suplier dengan cara tunai.

  4. Supplier mengirim barang yang dibeli oleh nasabah.

  5. Nasabah menerima barang yang sudah dibeli.

  6. Nasabah membayar barang yang sudah dibeli oleh bank dengan cara mencicil.

  8. Kaidah fiqli Hukum asal semua bentuk muamlah adalah boleh dilakukan kecuali

  ada dalil yang Mengharamkannya.” kerja sama (mudharabah dan Musyarakah), perwakilan, dan lain-lain. Kecuali yang tegas-tegas diharamkan seperti mengakibatkan kemudaratan, tipuan, judi, dan riba (Djazuli, 2006:128)

  9. Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

  Fatwa Dewan Syariah Nasional yang terkait dengan transaksi

  bai’ bitsaman ajil (BBA) dipersamakan dengan Fatwa Dewan Syariah

  Nasional yang terkait dengan transaksi Murabahah sebagai berikut:

  1. Nomor 4/DSN-MUI/IV/2000 Tanggal 1 April 2000 tentang

  bai’ bitsaman ajil (BBA).

  2. Nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang uang muka dalam

  

bai’ bitsaman ajil (BBA).

  3. Nomor 16/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang diskon dalam

  bai’ bitsaman ajil (BBA).

  4. Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang sanksi atas nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran.

  5. Nomor 23/DSN-MUI/III/2002 Tanggal 28 Maret 2002 tentang potongan pelunasan dalam

  bai’ bitsaman ajil (BBA)

  

10. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan

Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) di BMT Bina Insani Cabang Bergas

  Perkembangan jumlah pembiayaan yang sudah terrealisasikan di BMT Bina Insani Cabang Bergas dalam tiga tahun terakhir dari tahun 2012-2014 jumlah pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) yang

  mengalami kenaikan. Berikut factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan

  bai’ bitsaman ajil (BBA) di BMT Bina

  Insani Cabang Bergas: (Syawaludin, 2014:29) 1.

  Harga barang itu sendiri, jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah, begitu pula sebaliknya. Pada dunia perbankan harga barang berupa sejumlah cost yang dikeluarkan berupa margin, nisbah, fee atau nilai dari sesuatu yang dijaminkan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNISSULA TUGAS AKHIR - ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNISSULA - Test Repository

0 0 122

IMPLEMENTASI KONSEP MARKETING PADA PRODUK PEMBIAYAAN BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) UNTUK MEMPENGARUHI MINAT NASABAH DI BMT SYAMIL TUGAS AKHIR - IMPLEMENTASI KONSEP MARKETING PADA PRODUK PEMBIAYAAN BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) UNTUK MEMPENGARUHI MINAT NASABAH DI BM

0 0 88

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN PADA BNI SYARIAH CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR - ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN PADA BNI SYARIAH CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR - Test Repository

0 0 99

ANALISIS MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT TUMANG CABANG SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT TUMANG CABANG SALATIGA - Test Repository

0 0 84

ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN AKAD BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) DI KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS) BMT RAMA SALATIGA TUGAS AKHIR - Analisis Prosedur Pembiayaan Akad Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) di Koperasi Simpan Pinjam Syariah Ramadana Salatiga - Test Repos

0 0 126

ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS

0 0 66

PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT SYAMIL AMPEL KAB.BOYOLALI TUGAS AKHIR - Perkembangan Pembiayaan Mudharbah Di BMT Syamil Ampel,Kab.Boyolali - Test Repository

0 0 81

ANALISIS PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SI RELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

0 0 81

ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA SUKA RELA (SIRELA) DI BMT RAMADANA CABANG WONOSEGORO PERIODE - TUGAS AKHIR - ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA SUKA RELA (SIRELA) DI BMT RAMADANA CABANG WONOSEGORO PERIODE 2013-2015 - Test Reposito

0 0 101

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT AL-IJTIHAD PABELAN KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 97