PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYAMBUNG HURUF HIJAIYAH DALAM PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS DENGAN METODE TURNAMEN BELAJAR (Penelitian Tindakan Kelas di MI Karangduren Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun 2010) - Test Repository

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYAMBUNG HURUF HIJAIYAH

DALAM PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS DENGAN

METODE TURNAMEN BELAJAR

  

(Penelitian Tindakan Kelas di MI Karangduren Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun 2010)

S K R I P S I

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

A L F I NUGRAHANI

  

NIM: 11408237

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

  

2010

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Alfi Nugrahani NIM : 114 08 237 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agam Islam Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYAMBUNG

  HURUF HIJAIYAH DALAM PELAJARAN AL- QUR’AN HADIS DENGAN METODE TURNAMEN BELAJAR (Penelitian Tindakan Kelas di MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kab. Semarang Tahun 2010) telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 20 September i Pembimbing Dra. Djami’atui Islamiyah, M.Ag.

  NIP. 195708]£ 198802 2 001 li. KEMENTERIAN AGAM A RI SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website : www stainsalatiga.ac.id E-mail: adrnirastrasi@,stain salatiga.ac.id

  

PENGESAHAN

  Skripsi Saudari : ALFI NUGRAHANI dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  114 08 237 yang berjudul : "PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENYAMBUNG HURUF HIJAIYAH DALAM PELAJARAN AL-QUR’AN

HADIS DENGAN METODE TURNAMEN BELAJAR (Penelitian Tindakan

Kelas di MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kab. Semarang Tahun

2010)".

  telah dimunaqasahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : 25 September 2010 M yang bertepatan dengan tanggal 16 Syawal 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

  25 September 2010 M Salatiga,

  16 Syawal 1431 H

  

Panitia Ujian,

  / . R ihmat Harivadi, M. Pd.

  IP. 19670112 199203 1 005

  k

  Muh Hafidz, M,Ag NIP. 19720531 1199803 1 022 NIP. 19730801 200312 1 002

  Pembimbing

  

Dra. D iam i’aturislam ivah, M.Ag,

NIP. 19610210 198703 1 006

iii

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah i n i : Nama : Alfi Nugrahani NIM

  ; 114 08 237 Jurusan

  : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agam Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 20 September 2010 Yang menyatakan, Alfi Nugrahani

  

IV

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

u /^ r i^ c jiiU r ,

  

"Sesungguhnya kemudahan itu datang sesudah kesulitan”

Keindahan yang sebenarnya adalah keindahan akhlak

Kecantikan yang sebenarnya adalah kecantikan etika

Dan kebaikan yang sebenarnya adalah kebaikan akal

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Allah dan Rasul-Nya,

  Suamiku yang tak lelah membimbingku, Kedua putriku yang menjadi penyemangat hidupku,

  Bapak, ibu dan mertuaku yang senantiasa mendoakanku, Saudara-saudaraku yang tak lelah mengingatkanku,

  Keluarga besar MI Karangduren, sumber inspirasiku Rekan-rekan seperjuangan di '08-C

  

v

  

ABSTRAK

  Nugrahani, Alfi. 2010. Peningkatan Kemampuan Menyambung H uruf Hijaiyah

  Dalam Pelajaran Al-Qur ’an Hadis Dengan Metode Turnamen Belajar (Penelitian Tindakan Kelas di M I Karangduren Kecamatan Tengaran Kab. Semarang Tahun 2010).

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Djami'atul Islamiyah, M.Ag.

  Kata kunci: Menyambung huruf hijaiyah dan metode turnamen belajar.

  Kemampuan menyambung huruf hijaiyah peserta didik kelas II MI Karangduren Kecamatan Tengaran pada awal semester satu tahun 2010/2011 relatif rendah. Hal ini tercermin dari nilai rata-rata kelas pada saat pretes jauh dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM. Berdasarkan masalah tersebut maka penelitian tindakkan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran melalui metode turnamen belajar terhadap kempuan menyambung huruf hijaiyah peserta didik kelas II pada mata pelajaran Al-Qur'an

  Hadis.

  Metode turnamen belajar merupakan teknik yang menggabungkan kelompok belajar dan kompetisi tim. Guru memberikan pertanyaan kepada tim yang harus dijawab peserta didik secara perseorangan. Nilai darisetiap peserta didik dijumlahkan sesuai dengan tim yang telah dibentuk. Satu kali turnamen terdiri atas dua ronde/putaran. Melaui kompetisi diharapkan peserta didik berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang terbaik sehingga kemampuan menyambung huruf hijaiyah pada peserta didik dapat meningkat.

  Untuk mengetahui efektifitas pembelaran Al-Qur'an Hadis melalui metode turnamen belajar, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Prosedur kegiatanya diawali dengan rancangan, tindakan, observasi, refleksi dan dilaksanakan dalam tiga siklus. Penelitian ini dilakukan di kelas II MI Karangduren Kecamatan Tengaran pada semester satu tahun pelajaran 2010/2011 dengan jum lah peserta didik 26 siswa. Pengumpulan data berupa lembar observasi dan hasil evaluasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis.

  Efestifitas pembelajaran ini dari analisis data didapatkan bahwa hasil tiga siklus yaitu siklus I (65%), siklus II (81%), siklus III (92%). Kesimpualn dari penelitian ini adalah metode turnamen belajar dapat meningkatkan kemampuan menyambung huruf hijaiyah pada siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode turnamen belajar dapat digunakan guru sebagai salah satu alternatif pembelajaran di kelas.

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYAMBUNG HURUF HI J A l Y AH DALAM PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN METODE TURNAMEN BELAJAR (Penelitian Tindakan Kelas di MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kab. Semarang Tahun 2010)"

  Shalawat beserta salam semoga tetap tecurahkan kepada uswah kita nabi Muhammad SAW, sang pencerah dunia, kepada sanak kerabat, para sahabat dan pengikutnya yang senantiasa istiqomah dijalannya.

  Di dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini memang banyak terdapat berbagai hambatan dan kesulitan yang dihadapi penulis, namun pada akhirnya dengan bantuan berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan juga. Oleh karena itu dengan selesainya penyusunan skripsi ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Dra. Djami'atul Islamiyah, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktunya untuk memberi pengarahan serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

  3. Umi Irtifaiyah Mahmud, S.Pd, selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Karangduren yang telah memberikan ijin serta bantuan kepada penulis dalam mengumpulkan data sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Muh. Mu’in, S.Pdl, Supadi, S.HI, Puji Syahri, S.Pdl,, Nursikhah, S.Ag, Khumasiatul Arifah, S.Pdl, Fitriyah, A.Ma, dan Ruqoyah, A.Ma, rekan guru yang tak lelah memberi motivasi.

  5. H. Suwalim, SE, Sulfi, Salwa, KH. Mungin, Hj. Kurrotul Ain, H. Witono Sugi dan semua sanak famili yang senantiasa memberi semangat serta do’a restu.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca semua. Amiin.

  Salatiga, 20 September 2010 Penulis

  Alfi Nugrahani

  

viii

  

DARTAR ISI

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

   IX

  

  

  

  E. Materi Mata Pelajaran Al-Qur'an hadis kelas II Madrasah

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

x

  

DAFTAR TABEL

  

  

   Tabel 7 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Menyambung Huruf Hijaiyah

  

   Tabel 9 Hasil Kegiatan Belaj ar Mengajar Menyambung Huruf Hij aiyah

   Tabel 11 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Menyambung Huruf Hijaiyah

  

  

XI

  B A B I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Ibtidaiyah terdiri atas empat mata pelajaran yaitu Al-Qur'an Hadis, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam. Keempat mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi, tetapi juga memiliki karakteristik sendiri.

  Masing-masing pelajaran memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda-beda. Tujuan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur'an di Madrasah Ibtidaiyah adalah agar siswa mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami dan terampil melaksanakan isi kandungan Al-Qur'an Hadis dalam kehidupan sehari- hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SW T.1

  Al-Qur'an dan Hadis merupakan dua sumber hukum pokok bagi umat Islam. Al-Qur'an berfungsi sebagai hudaa lin naas, petunjuk bagi manusia, sedangkan hadis berperan penting untuk menegaskan dan merinci kandungan Al-Qur'an yang tersurat secara global. Begitu pentingnya Al-Qur'an dan Hadis bagi umat Islam, maka sudah sewajarnya bila pengajaran tentang Al-Qur'an dan Hadis harus dimulai sejak dini.

  Al-Qur'an dan Hadis dinarasikan dalam bahasa Arab yang memiliki kaidah dan tata aturan sendiri dalam penulisannya. Bahasa Arab dituliskan dalam bentuk huruf hijaiyah, yang kaidah penulisannya berbeda dengan

  Pembelajaran Al-Qur'an Hadis,

1 Ahmad Lutfi, M .Si, Jakarta, Dirjen Pendidikan Islam,

  2

  penulisan latin. Penulisan huruf hijaiyah lebih rumit jika dibandingkan dengan penulisan huruf latin. Pengenalan huruf hijaiyah dimulai sejak kelas I Madrasah Ibtidaiyah, sedangkan penulisa secara bersambung mulai dikenalkan di kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Hal ini sesuai dengan KD/Kompetensi Dasar mata pelajaran Al-Qur'an Hadis Kelas II Madrasah Ibitidaiyah semester I, yaitu: menulis huruf hijaiyah secara bersambung dengan benar.2

  Rasululullah bersabda:

  a' j j ) j jsii c >

  Artinya : “Sebaik-baik kamu adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya (H.R. Bukhori).

  Dari hadis tersebut menyadarkan saya selaku pengajar akan pentingnya mengajarkan Al-Qur'an bagi peserta didik. Maka sudah seharusnya bila guru harus berusaha agar siswa tertarik untuk belajar mengenai penulisan Al-Qur’an. Prof. Dr. Singgi Gunarso menukil pendapat Piaget yang mengatakan bahwa tugas guru bukan memberikan pengetahuan melainkan mencarikan, menunjukkan atau memberikan alat-alat atau cara-cara yang menimbulkan minat serta merangsang anak untuk memecahkan atau mengatasi persoalan- persoalan.4 Minat yang tinggi akan mempermudah ketuntasan suatu kompetensi.

  Kompetensi baca tulis bagi peserta didik bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dapat dipisahkan. Pengetahuan yang dipelajari dan dibaca

  2 Ibid, him. 20.

  Bulughul Maram

  3 Syafrudin Abd. Muin, , Jakarta, Pustaka As-Sunnah Teij. Al. Majtar Ar Rabbih Fi Tawabil Amalis Shaalihah, him. 565.

  4 Prof. Dr. Singgih Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak , BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1980, him. 162.

  3

  berupa tulisan. Tanpa mengetahui tentang kaidah penulisan, mustahil peserta didik dapat membaca. Verba volant, scripta manent yang artinya apa yang diucapkan akan berlalu dan apa yang tertulis akan abadi.5

  Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap penulisan huruf hijaiyah sangat rendah. Hal ini terbukti dengan rendahnya nilai akademik yang diperoleh siswa pada Kompetensi Dasar (KD) menulis huruf hijaiyah secara bersambung. Rata-rata kelas masih jauh di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rata rata kelas untuk Kompentensi Dasar tersebut 58,5, sedangkan Kriteria Kentutasan Minimal yang ditetapkan adalah 6,40.

  Berdasarkan pengamatan peneliti, belum tuntasnya Kompetensi Dasar menulis huruf hijaiyah secara bersambung disebabkan karena para siswa belum paham tentang perubahan bentuk huruf hijaiyah ketika di awal, tengah dan akhir. Selain itu, para siswa belum paham tentang cara penulisan huruf hijaiyah dengan benar. Penulisan huruf hijaiyah yang benar dari sebelah kanan ke sebelah kiri, tetapi banyak yang menuliskan berbalik yaitu dari sebelah kiri ke sebelah kanan. Dalam penyampaian materi selama ini guru terkesan monoton sehingga kurang menarik siswa, metode yang digunakan kurang bervariasi, yakni hanya ceramah dan tanya jawab.

  Lebih dari 2400 tahun silam, Konfucius menyatakan tentang pembelajaran aktif. “Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya lakukan, saya paham.”6 Tiga pernyataan tersebut membicarakan bobot penting belajar aktif. Belajar aktif merupakan langkah

  Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini,

5 R. Masri Sareb Putra, Jakarta, PT. Indeks, 2007, him. 17.

  4

  cepat, menyenangkan, mendukung dan menarik hati sehingga peserta didik mampu melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah.

  Peneliti berasumsi, bila pembelajaran penulisan huruf hijaiyah dilakukan secara menarik, maka akan timbul perasaan senang dari siswa. Dari perasaan senang inilah akan timbul keaktifan belajar yang akan menghasilkan pemahaman, ketrampilan, dan kemampuan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYAMBUNG HURUF HIJAIYAH DALAM PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN METODE TURNAMEN BELAJAR (Penelitian Tindakan Kelas di MI Karangduren, Kecamatan Tengaran, Tahun 2010)”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai b e rik u t:

  1. Bagaimana kemampuan menyambung huruf hijaiyah sebelum metode turnamen belajar dilaksanakan?

  2. Bagaimana kemampuan menyambung huruf hijaiyah setelah metode turnamen belajar dilaksanakan?

  3. Apakah implementasi metode turnamen belajar mampu meningkatkan prestasi siswa dalam proses pembelajaran menyambung huruf hijaiyah?

  5 C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui kemampuan siswa menyambung huruf hijaiyah sebelum diterapkannya metode turnamen belajar.

  2. Untuk mengetahui kemampuan siswa menyambung huruf hijaiyah setelah diterapkannya metode turnamen belajar.

  3. Untuk megnetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran menyambung huruf hijaiyah setelah diterapkannya metode turnamen belajar.

D. Hipotesis Tindakan

  Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan tujuan di atas, peneliti beramsumsi bahwa kemampuan menyambung huruf hijaiyah dalam pelajaran Al-Qur'an Hadis dapat meningkat dengan penerapan metode turnamen belajar apada siswa kelas II MI Karangduren.

  E. Kegunaan Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembinaan dan pengembangan dunia pendidikan dan juga bermanfaat bagi:

  a. Siswa Siswa dapat memahami tentang kaidah penulisan huruf hijaiyah dengan benar, sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar.

  6

  b. Guru Sebagai koreksi diri atas kekurangan dan kelemahan yang dimiliki guru sehingga pada akhimay guru dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat dan bermanfaat bagi siswa.

  c. Sekolah Peningkatan mutu sekolah yang berasal dari meningkatnya prestasi siswa dan keprofesionalan guru dalam mengajar.

F. Penjelasan dan Definisi Operasional

  1. Penjelasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap maksud dari judul, berikut peneliti akan menjelaskan beberapa istilah dalam judul di atas, sebagai berikut:

  a. Peningkatan Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang atau babak.7 Tingkat dapat pula dimaknai kelas atau posisi. Karena imbuhan pe-an maknanya berubah menjadi menuju tingkatan atau kelas o selanjutnya.

  Berdasarkan pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa sesuatu yang mengalami peningkatan artinya mengalami perubahan menjadi lebih. Kata menjadi lebih dapat berarti lebih baik, lebih tinggi, lebih maju dan sebagainya, tergantung kata sifat yang menyertainya.

7 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Cet K e-3, 2006, him. 1280.

  7

  b. Kemampuan menyambung huruf hijaiyah Maksud kemampuan dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar yang seharusnya dimiliki oleh seorang siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum.

  Menyambung berarti menghubungkan sesuatu yang putus atau patah.9 Menambung huruf hijaiyah berarti menghubungkan abdjad Arab yang tidak dirangkai sesuai dengan kaidah penulisan Al-Qur'an.

  c. Al-Qur'an Hadis Al-Qur'an Hadis yang dimaksud adalah salah satu mata pelajaran

  PAI yang salah satu ruang lingkupnya menekankan pada pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur'an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

  Mata pelajaran Al-Qur'an Hadis mulai diajarkan pada tingkat dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

  d. Metode Metode ialah suatu cara mengajar, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran.

  e. Turnamen belajar Salah satu pembelajaran aktif yang menggabungkan kelompok belajar dan kompetensi tim .10

  2. Definisi operasional Langkah penggunaan metode turnamen belajar:

  Ibid, 9 him. 1021.

  8

  a. Persiapan 1) Bagi siswa dalam tim yang terdiri dari 2-8 anggota.11

  2) Beri nama tim sesuai tema pelajaran karena pembelajaran di kelas II Madrasah Ibtidaiyah disampaikan secara tematik.

  b. Pelaksanaan 1) Memberikan materi kepada tim untuk dipelajari bersama. Materi tersebut tentang pembahan bentuk huruf hijaiyah,

  2) Membuat pertanyaan yang menguji pemahaman dan ingatan akan materi pelajaran. Format yang digunakan adalah pilihan ganda, benar/salah dan mengisi titik-titik.12

  3) Membagikan pertanyaan pada siswa yang hams dijawab siswa secara perseorangan (Ronde Pertama) 4) Setelah pertanyaan diajukan, sediakan jawaban dan perintahkan siswa untuk menghitung jumlah pertanyaan yang mereka jawab dengan benar. Selanjutnya perintahkan mereka untuk menyatukan skor mereka dengan tiap anggota tim mereka untuk mendapatkan skor tim. Umumkan skor dari tiap tim.13

  5) Beri kesempatan pada siswa yang belum bisa menjawab dengan benar untuk membetulkan jawabannya lagi, dengan catatan jawaban tersebut tidak menambah nilai bagi tim.

  11 Opcit, Him. 181.

  12 Opcit, Him. 181.

  Opcit, 13 Him. 182.

  9

  6) Perintahkan semua siswa untuk belajar lagi untuk ronde kedua dalam turnamen. Kemudian ajukan pertanyaan tes lagi sebagai bagian dari “ronde kedua”, perintahkan tim untuk sekali lagi menggabungkan skor mereka dan menambahkannya ke skor mereka di ronde pertama.14

  7) Jumlahkan skor tim dari ronde pertama dan terakhir. Umumkan kepada siswa tim yang keluar sebagai pemenang.

  c. Penutup 1) Beri motivasi pada seluruh siswa.

  2) Berikan bimbingan belajar bagi siswa yang belum menguasai materi dengan baik.

  G. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

  research ). Penelitian ini dilakukan di dalam kelas. Menurut Suharsimi Arikunto,

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan teijadi dalam sebuah kelas secara bersama.15 Tindakan tersebut dilakukan oleh guru atau arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan Suhaijono menguraikan penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru bekeija sama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang bertindak sebagai peneliti) di sekolah atau tempat ia mengajar dengan 14 Opcit, Him. 182.

  10

  penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pada praktis pembelajaran.16 Adapun metode penlitian yang menjadi pijakan penelitian tindakan kelas yang telah penulis laksanakan yaitu sebagai berikut:

  1. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dirancang dengan tujuan tertentu. Adapun penelitian ini dirancang untuk: “Meningkatkan kemampuan menyambung huruf hijaiyah siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Karangduren pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadis dengan metode turnamen belajar.”

  2. Subjek Penelitian

  a. Guru Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas II MI Karangduren Kecamatan Tengaran.

  b. Siswa Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II MI Karangduren

  Kecamatan Tengaran pada Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 26 siswa.

  3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian Dalam PTK terdiri dari empat tahapan, meliputi:

  a. Planning (perencanaan)

  b. Action (tindakan)

  c. Observation (pengamatan), dan

  11 d. Reflection (refleksi).

  Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatna pemecahan masalah. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan, kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya, sampai peneliti merasa puas.

  Penjelasan dari masing-masing tahap adalah sebagai b erik u t: Perencanaan

  Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

  Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Gambar 1.1 Siklus Kegiatan Pemecahan Masalah

  Dalam penelitian tindakan kelas ini memerlukan beberapa siklus hingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian. Untuk itu peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian. Adapun tahap-tahap penelitian itu adalah :

  12

  a. Rancangan/perencanaan (planning) Rencana tindakan merupakan langkah awal dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dengan tujuan untuk pemecahan masalah yang ditetapkan. Sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencanat tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

  b. Pelaksanaan tindakan (action) Sebelum tindakan dilakukan, terdapat beberapa langkah operasional yang perlu dipersiapkan agar keseluruhan tindakan dapat berjalan dengan baik. Langkah-langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Memberikan informasi pada guru mengenai cara melakukan tindakan untuk melatih guru, melatih tindakan sesuai dengan rencana.

  2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik, dan metode pembelajaran yang ditetapkan.

  c. Pengamatan (observation) Observasi atau pengamatan merupakan bagian penting dalam kesatuan siklus dalam penelitian tindakan. Sasaran dalam pelaksanaan observasi diarahkan untuk menemukan hal-hal sebagai berikut: 1) Seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana tindakan yang ditetapkan.

  13

  2) Seberapa banyak pelaksanaan tindakan telah menunjukkan tanda- tanda akan tercapainya tujuan tindakan. Kalau sudah ada bukti bahwa pelaksanaan tindakan menunjukkan tanda-tanda berhasil, tentu pelaksanaan tindakan diteruskan sesuai dengan rencana.

  3) Apakah teijadi dampak tambahan atau lanjutan yang positif meskipun tidak direncanakan. Hal ini perlu diikuti dengan upaya untuk mengintensifkannya. 4) Apakah teijadi dampak sampingan yang negatif sehingga merugikan atau cenderung mengganggu lainnya. Temuan dampak negatif dan merugikan perlu ditindaklanjuti dengan upaya mengurangi atau meniadakan tindakan tersebut sama sekali.

  d. Refleksi Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dipahami sebagai kegiatan analisis sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Kegiatan refleksi diarahkan tidak saja pada diri guru, melainkan seluruh konteks pembelajaran yang dilakukannya, termasuk siswa dan lingkungan

  4. Instrumen Penelitian

  a. Lembar observasi yaitu lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

  b. Tes formatif

  14

  c. Dokumentasi, berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku absen, daftar nilai siswa, daftar kelas dan rekaman (catatan) proses pembelajaran.

  5. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:

  a. Tes yang dilakukan sebelum dan sesudah tindakan kelas dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menyambung huruf hijaiyah sebelum dan sesudah tindakan yang dilaksanakan.

  b. Observasi yang dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

  c. Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

  6. Analisa Data Hasil tes awal (pre tes) dan sesudah tindakan dianalisis dan dibandingkan. Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: a. Tahap deskripsi, yaitu suatu tahap dimana peneliti mendeskripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh.

  b. Tahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokan data yang telah dideskripsikan sesuai dengan permasalahan.

  c. Tahap analisis yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teori-teori yang ada. Di dalam tahap ini membahas tentang data primer, kendala- kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala

  15

  tersebut. Tahap interpretasi yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis penelitian.

  d. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai/mengevaluasi terhadap hasil interpretasi.

H. Sistematika Penulisan

  Isi dan sistematika skripsi hasil penelitian tindakan kelas juga dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

  Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:

  1. Bagian Awal, pada bagian ini memuat antara judul skripsi, abstrak, surat penyataan peneliti, nota pembimbing, pengesahan, motto persembahan, kata pengantar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

  2. Bagian Isi Skripsi, yang merupakan materi skripsi secara keseluruhan terdiri lima bab dengan uraian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan

  Bab II Kajian Pustaka. Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori- teori yang mendasari penelitian yang akan dilakukan penulis. Dimana pembahasan ini meliputi penulisan Al Qur’an, menyambung huruf hijaiyah, metode turnamen belajar, pembelajaran menulis dalam mata pelajaran Al Qur’an Hadis dan materi pelajaran Al Qur’an Hadis kelas II Madrasah Ibtidaiyah Semester I.

  16 Bab III Pelaksanaan Penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan dan

  dibahas tentang lokasi penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus III.

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini akan diuraikan tentang deskripsi kondisi awal untuk mengetahui kemampuan menyambung huruf hijaiyah sebelum metode turnamen belajar diterapkan, analisa data per siklus untuk mengetahui kemampuan menyambung huruf hijaiyah setelah metode turnamen belajar diterapkan dan pembahasan untuk mengetahui implementasi metode turnamen belajar terhadap prestasi belajar siswa.

  Bab V Penutup. Dalam bab terakhir ini akan menguraikan tentang penutup yang meliputi simpulan dari keseluruhan pembahasan dalam skripsi, saran-saran penulis kaitannya dengan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

  3. Bagian akhir skripsi yang berisi antara lain daftar kepustakaan sebagai rujukan penulis membuat landasan teori pada penelitian ini, dan lampiran berkaitan dengan penelitian.

  BAB n

KAJIAN PUSTAKA

A. Penulisan Al-Qur’an

  H uruf hijaiyah adalah abjad Arab yang digunakan dalam penulisan Al- Qur’an dan Hadits. Penulisan Al-Qur’an sendiri telah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW. Penulisan Al-Qur’an dilakukan secara berhati-hati, sehingga sampai sekarang Al-Qur’an tetap berada pada orisinilitasnya. Hal ini sesuai dengan penuturan Zaid bin Tsabit : “setelah saya menulis wahyu yang telah didiktekan Nabi Muhammad SAW kepada saya, segera beliau meminta untuk dibacakannya, lalu saya membacanya, kemudian beliau membagikan hasil catatan itu kepada orang banyak untuk disalin dan dihafal.17

  Bentuk huruf hijaiyah telah mengalami banyak perubahan. Pada zaman Rasul, bentuk huruf hijaiyah tanpa titik dan baris. Namun demikian hal ini tidak mempengaruhi pembacaa A I-Q ur'an, karena para sahabat dan para tabiin adalah orang-orang yang fasih dalam bahasa Arab. Oleh sebab itu mereka dapat membacanya dengan baik dan tepat. Akan tetapi setelah ajaran agama Islam tersiar dan banyak bangsa yang bukan bangsa Arab memeluk agama Islam, sulitlah bagi mereka membaca Al-Qur'an tanpa titik dan baris itu

  Apabila keadaan demikian dibiarkan, dikhawatirkan bahwa hal ini akan menimbulkan kesalahan-kesalahan dalam pembacaan Al-Qur'an.

17 Prof. Dr. Umar Shihab, M A., KontekstualitasAl-Qur'an, Jakarta, Penamadani, 2004, him. 180

  18 Maka Abu Aswad Ad-Duwali mengambil inisiatif untuk memberi tanda-

  tanda dalam Al-Quran dengan tinta yang berlainan warnanya dengan tulisan Al- Qur'an. Tanda-tanda itu adalah titik diatas untuk fat-hah, titik di bawah untuk

  

kasrah, titik di sebelah kiri atas untuk dhammah, dan dua titik untuk tanwin, hal

ini terjadi pada masa Muawiyah.

  Kemudian di masa khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M). Nashir bin Ashim dan Yahya bin Ya’mar menambahkan tanda-tanda untuk huruf-huruf yang bertitik dengan tinta yang sama dengan tulisan Al-Qur'an. Itu adalah untuk membedakan antara maksud dari titik Abui Aswad ad Duali dengan titik yang baru ini. Titik Abui Aswad adalah untuk tanda baca dan titik Nashir bin Ashim adalah titik huruf. Cara penulisan seperti ini tetap berlaku pada masa bani Umayyah, dan pada permulaan Abbasiyah, bahkan tetap dipakai pula di Spanyol sampai pertengahan abad ke 4 H. Bahwa kemudian ternyata cara pemberian tanda seperti ini menimbulkan kesulitan bagi para pembaca Al- Qur'an, karena terlalu banyak titik, sedang titik itu lama-kelamaan hampir menjadi serupa warnanya.

  Maka Al-Khalil mengambil inisiatif, untuk membuat tanda-tanda yang baru, yaitu huruf waw kecil (* ) di atas untuk tanda dhammah, huruf alif kecil ( i ) untuk tanda fatha, huruf yaa kecil ( j ) untuk tanda kasrah, kepala huruf syin

  ( * ) untuk tanda syiddah, kepala ha ( ') untuk sukun dan kepala 'ain ( * ) untuk hamzah.

  Kemudian tanda-tanda ini dipermudah, dipotong dan ditambah sehingga menjadi bentuk yang ada sekarang ini.

  19 Adapun Al-Qur'an yang telah dibukukan yang sampai pada kita sekarang

  ini khususnya yang ada di Indonesia ditulis berdasarkan bahasa Quraisy.18

B. M enyambung H uruf Hijaiyah H uruf hijaiyah dapat dituliskan secara terpisah ataupun bersambung.

  Menyambung huruf hijaiyah berarti merangkai abjad Arab sesuai dengan kaidah penulisan Al-Qur’an. Huruf-huruf hijaiyah akan sedikit berubah ketika pada posisi di awal, tengah atau akhir.

  Berikut adalah penulisan huruf hijaiyah ketika berada di posisi awal, tengah dan akhir kata : Tabel 1

  Cara Menulis Huruf Hijaiyah Sambung

  H uruf H uruf H uruf H uruf H uruf Sambung

Akhir Tengah

Awal Dasar

  1

  2

  3

  4

  5 ill

  1 I

  1 C A A J l Lmi SAW

0 4 A i

« 4» ♦ ♦ ♦ J Ci A A i CA A J ♦ ♦ C >

  £ M > C

  C

♦ ♦

M > C C

18 Muhammad Zainal Abidin, http://metabied. wordpress. com /2009/10/30/budaya-baca-tlis

  • JJJ JL

  5 (JM U hU U t r «M h «U * 0 “

  • * > * hM A U* A

    «M h

  j J J J J J J J H *

  A «« f

  JL J J f

  £ * d JU J-

  J

A

i J . f l « <il

  4 ^ t

A

i t , iU CA

A

i ui jia

  4«* t

JL

A t

  M» JS o* u.u Ja L Ja ia Ubb £ k i» Ja

  a J*

  A cf> u*

«d

  4

  

3

  2

  1

  J J

  JJJ ■ j

j

  J J

  

■ j

  JJJ

  JL

  • * J J

  20 JJJ JL JL J J)

  • • ♦

  • +0 o* { 'jA M fa d
    • * * CP J

  4 ♦ A A

  21

  51 V

  VW

  51 V

  p

  f f f f f f «• *» J J

  • ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------- ------------------------------------- . J 9

  4 Namun tidak semua huruf hijaiyah dapat ditulis bersambung, baik di

  awal, tengah atau belakang. Ada enam huruf hijaiyah yang tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya. Keenam huruf tersebut adalah alif ( ') , dai ( j ), zal ( j ), ra ( j ), zai ( j )dan wau ( j ).1 20 2

  9

  1 Huruf alif ( ') hanya dapat disambung jika ia terletak di akhir kata.

  C ontoh: akhir tengah awal 1 * 0 \ t -v r.

  OjUil) Juuil Huruf alif di posisi awal dan tengah tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya. Sedangkan huruf dai, zal, ra, zai dan wau hanya dapat disambung dengan huruf sebelumnya. Contoh :

  Akhir tengah awal

  .1

  • •*<* o "

  2s

%'

  J h - j j

  J * * o J D ' <> ft J

19 Ibid Muhammad Zainal Abidin

  

20 M. Zaid Su’udi, S. Ag., Ayo Belajar Membaca dan Menulis Al-Qur’an, Yogyakarta,

2007, Pustaka Insan Madani, him. 48

21 Ibid,, him. 49

  22 Ketika berada di awal, tengah dan akhir, huruf-huruf hijaiyah ini sama

  tidak ada perubahan. Khusus untuk huruf ta, ketika berada di akhir kata tidak selalu berupa ta panjang (o ), Kadang-kadang huruf ta yang terletak di akhir berbentuk ta marbutah atau ta yang bentuknya melingkar ( ® atau '<*).

  Adakalanya ta marbuthah bersambung dengan huruf sebelumnya. Contoh : Bentuknya bulat, namun sedikit diangkat (*->).

  Tapi adakalanya pula ta marbutah ditulis secara terpisah. Contoh:

  i j jjc_Lui bentuknya bulat ( s j .22

  Penulisan huruf hijaiyah berbeda dengan penulisan huruf latin. Cara menuliskan huruf Al-Qur’an dimulai dari sebelah kanan, diteruskan ke sebelah kiri.23

  Huruf hijaiyah juga tidak mengenal huruf besar pada awal kalimat seperti yang kita kenal dalam Bahasa Indonesia.

  C. Metode Turnamen Belajar Teknik ini merupakan versi sederhana dari “Turnamen permainan tim”, yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya. Teknik ini menggabungkan kelompok belajar dan kompetisi tim dan biasa digunakan untuk meningkatkan pembelajaran beragam fakta, konsep dan ketrampilan.24

  22 Ibid., him. 42 23 H. Syamsul Bahri, Cepat Pintar Membaca Menulis Mengerti Al-Qur 'an, Jakarta, Cet. Ke-IV, 1993, PT. Dian Intan Nusantara, him. 12

  24 Melvin L. Silberman, op. cit., him. 181

  23 Dengan keija sama kelompok diharapkan peserta didik bisa menjadi

  tutor sebaya bagi temannya. Kompetisi tim akan memacu peserta didik untuk selalu menang atau berlomba mendapatkan nilai yang terbaik.

  Langkah penggunaan metode Turnamen Belajar:

  1. Persiapan a. Bagi siswa dalam tim yang terdiri atas 2-8 anggota.

  b. Beri nama tim sesuai tema pelajaran karena pembelajaran di kelas II MI disampaikan secara tematik.

  2. Pelaksanaan

  a. Memberikan materi kepada tim untuk dipelajari bersama. Materi tersebut tentang perubahan bentuk huruf hijaiyah.

  b. Membuat pertanyaan yang menguji pemahaman dan ingatan akan materi pelajaran. Format yang digunakan adalah pilihan ganda, benar/salah dan mengisi titik-titik.

  c. Membagikan pertanyaan pada siswa yang hams dijawab siswa secara perseorangan (Ronde Pertama) d. Setelah pertanyaan diajukan, sediakan jawaban dan perintahkan siswa untuk menghitung jumlah pertanyaan yang mereka jawab dengan benar.

  Selanjutnya perintahkan mereka untuk menyatukan skor mereka dengan tiap anggota tim mereka untuk mendapatkan skor tim. Umumkan skor dari tiap tim.

  24

  e. Beri kesempatan pada siswa yang belum bisa menjawab dengan benar untuk membetulkan jawabannya lagi, dengan catatan jawaban tersebut tidak menambah nilai bagi tim.

  f. Perintahkan semua siswa untuk belajar lagi untuk ronde kedua dalam turnamen. Kemudian ajukan pertanyaan tes lagi sebagai bagian dari “ronde kedua” perintahkan tim untuk sekali lagi menggabungkan skor mereka dan menambahkannya ke skor mereka di ronde pertama.

  g. Jumlahkan skor tim dari ronde pertama dan terakhir. Umumkan kepada siswa tim yang keluar sebagai pemenang.

  3. Penutup a. Beri motivasi pada seluruh siswa.

  b. Berikan bimbingan belajar bagi siswa yang belum menguasai materi dengan baik.

D. Pembelajaran Menulis dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

  1. Tujuan Pembelajaran Menulis Al-Qur’an dan Hadits Salah satu nama lain .41-Qur’an adalah Al Kitab yang berarti “yang tertulis”. Rekaman Al-Qur'an dan Hadits dalam bentuk tulisan memiliki manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Proses penyampaian Al-Qur’an Hadits dalam bentuk tulisan meminimalkan kesalah tafsiran, ataupun cara baca terhadap keduanya. 2

  5

25 Ahmad Lutfi, M. Si., op.cit ., him. 134

  25 Tulisan menjadi alat bantu komunikasi yang efektif bagi manusia

  yang terpisah ruang dan waktu. Melalui tulisan pula rekam jejak perkembangan manusia dapat diketahui.

  Mahir dalam menulis Al-Qur’an dan Hadits menjadi nilai lebih bagi orang yang menguasainya. Penulisan wahyu pada masa Rasulullah didorong karena banyaknya penghafal Al-Qur’an/hafidz yang gugur di medan perang. Jika wahyu tidak didokumentasikan dikhawatirkan generasi selanjutnya tidak bisa mempelajari Al-Qur’an.

  Pada masa sekarang ini, pembelajaran menulis Al-Qur’an dan Hadits telah dimulai pada sekolah tingkat dasar, yakni Madrasah Ibtidaiyah / MI.

  Hal ini bertujuan agar umat Islam sejak dini mampu menulis Al-Qur’an secara baik dan tepat.

  Dengan menulis anak dapat membaca kembali huruf-huruf yang ditulisnya, sehingga anak akan mudah untuk mempelajarinya.

  Pembelajaran menulis Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran menulis, yakni: a. Aspek pengetahuan / knowing

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE ASOSIASI (METAS-Q) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH PADA ANAK USIA DINI

0 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA DENGAN METODE BERMAIN KARTU HURUF SISWA KELAS 1 MI AR-RAHMAN WIDODAREN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA RELAS V MI AL HUDA PASURUHAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 83

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAFALKAN DAN MENULIS HURUF HIJAIYAH DENGAN MODEL PAKEM BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KRAMAT I KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008. - Test Repository

0 0 65

HUBUNGAN ANTARA KESIBUKAN ORANG TUA DENGAN KEBERAGAMAAN ANAK (Studi Kasus pada Siswa SDN Bawen 01 Kab. Semarang Tahun 2010) - Test Repository

0 1 72

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Gading Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun 2006-2007) - Test Repository

0 0 106

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI (Studi Kasus Kelas VIIIA Sebagai Kelas Unggulan di MTsN Susukan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008) - Test Repository

0 0 81

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYAMBUNG HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI SURUH 03 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 111

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA'ARIF JANTUR BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 98

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelompok B3 RA Istiqomah Ungaran Tahun 2010) - Test Repository

0 2 87