PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Gading Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun 2006-2007) - Test Repository

  Perpustakaan STAIN Salatiga

  I N l i l l i i l l l i l 08TD1011764.01

  

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Gading

Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun 2006-2007)

  

SKRIPSI

  Disusun Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memenuhi Gelar

  Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER1

STAIN SALATIGA

  PENGESAHAN

  Skripsi Saudari: NUR HIDAYAH der.gan Nomor Induk Mahasiswa: 11405033 yang berjudul PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP

  PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GADING DUREN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TH. 2006/2007 tclah di

  munaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Sabtu, tanggal 19 Maret 2008 dan telah diterima sebagaLbagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  19 Marct 2008 M Salatiga,

  11 Rabiul Avval 1429 H Panitia Ujian

  Pembimbing

  4 ^

  Drs. H. Nasafi NIP. 150 203 971

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website: .

  

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian ini di hadapan siding munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Peneliti

NUR HIDAYAH

  114 050 33

  

MOTTO

  Artinya: Perhatikanlah ketika Luqman berkata kepada anaknya. Sedang dia memberi pengajaran atau ilmu pengetahuan kepadanya. (Katakanlah hai anakku) janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan itu adalah aniaya yang besar

  

PERSEMBAHAN

  Buat kakuk tercinta, kedua orang tuaku dan adik-adikku semuanya dengan segala ketulusan dan kerendahan hati telah banyak memberikan semangat dan dukungan yang tidak temilai harganya baik secara moril maupun spiritual demi kelancaran dan terselesainya studi dari awal sampai akhir.

  

KATA tȣNGANTAR

  Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat seita salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman terang-benderang. \

  Berkat anugrah dan petunjuk dari Allah SWT. Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  Juga tak lupa penulis sampaikan terima kasih serta penghargaan setinggi- tingginya kepada:

  1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Drs. Sa’adi, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.

  3. Drs. Djoko Sutopo, selaku Ketua Program Ektensi

  4. Drs. H. Nasafi, selaku Pembimbing Skripsi yang dengan sabar dan ikhlas telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Ibu Dosen STAIN Salatiga 6. Segenap Civitas Akademik STAIN Salatiga.

  7. Teman sejawat dan semua pihak yang telah membantu dan memberi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Tak lupa buat keluarga Media Com, makasih banget atas semua bantuannya.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempuma. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

  Amin ya Robbal ‘ Alamin.

  Penulis

  

DAFTARISI

  Halaman

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

   G. Metode Penelitian

  7

  H. Metode Analisis Data

  

   BAB III LAPORAN DATA HASIL PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  12

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  A. Gambaran Umum MI Nurul Ulum, Gading, Duren,

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  

  

  

  

  

   >. Tabel VII : Kegiatan Ekstrakurikuler MI Nurul Ulum Gading Kec.

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR BAGAN

  Bagan

  1. Bagan Struktur Organisasi MI Nurul Ulum Gading, Tengaran

  • t

  V Halaman ....

  55

  1 DAFTAR LAMPIRAN

  Halarnan Lampiran Lampiran 1 : Angket..................................................................................

  81 Lampiran 2 : Daftar Riwayat H idup..........................................................

  Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Skripsi................................................... Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian Skripsi..................................... Lampiran 5 : Misi dan Visi MI Nurul Ulum Gading, Tengaran................ Lampiran 6 : Piagam Akreditasi MI Nurul Ulum Gading, Tengaran ....... Lampiran 7 : Piagam Jenjang Akreditasi “Diakui” MI Nurul Ulum Gading, Tengaran.................................................................

  • •r

  iyi

  

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses belajar manusia. Kondisi yang menyebabkan pentingnya keluarga atau orang tua dalam proses menentukan prestasi anak. Keluaiga merupakan kelompok kecil yang anggotanya berinteraksi face to face secara tetap. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak. Karena anak merupakan buah cinta kasih hubungan suami istri. Anak merupakan perluasan biologik dan sosial orang tuanya. Karena hubungan sosial dalam keluarga bersifat relatif tetap, maka orang tua memainkan peranan sangat penting terhadap proses menentukan prestasi anak.

  Pendidikan akan bisa diperbaiki melalui para guru yang sehari-hari bekerja di lapangan dari TK sampai Guru Besar. Melalui tindakan mereka dari hari ke hari sampai tahun ke tahun. Guru-guru kita benar-benar menentukan nasib pendidikan kita. Kalau tindakan kita lebih baik, maka akan menjadi lebih baik pulalah keadaan dunia pendidikan kita. Sebaliknya kalau tindakan mereka lebih memburuk, maka punahlah dunia pendidikan kita.

  Lima faktor yang sangat mempengaruhi kualitas penilaian guru dalam melaksanakan tugasnya. Jenis kewenangan (outority) yang benar-benat diserahkan kepada guru, kualitas atasan yang mengawasi dan mengontrol perilaku guru, kebebasan yang diberikan guru baik dalam kelas ataupun di luar

  2

  kelas, hubungan guru dengan murid-muridnya, pengetahuan guru tentang dirinya sendiri dan kepercayaan terhadap diri sendiri.1 Henry Murray (1979) mengembangkan suatu sistem klasifikasi berbagai kebutuhan manusia, yang diantaranya ia masukkan satu yang disebut kebutuhan akan prestasi. Hal ini sebagai kebutuhan untuk mengatasi berbagai rintangan menggunakan kekuasaan, berusaha berbuat sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin. Sebagai beban ia memberi perhatian atas tingkat dimana kebutuhan untuk mendapat prestasi itu terwujud dalam penduduk yang besar jumlahnya. Alison dan Teathe (1966) and Schuler (1973) memberikan lebih banyak perhatian pada perkembangan motivasi prestasi dalam individu dan pada keterkaitannya pada keberhasilan dalam belajar di sekolah. Vildcr (1977) menguraikan kebutuhan untuk mencapai prestasi dari sudut standar keunggulan yang telah tertanam dan mengatakan bahwa sementara ini dapat mengakibatkan beberapa prestasi yang dapat diamati serta menonjol, maka sikap terhadap prestasilah yang penting.2

  Dalam suatu penelitian ia mengetahui bahwa orang tua dari anak-anak berstatus rendah menghargai sifat penurut, kerapihan dan kejujuran di dalam anak mereka. Sedang para orang tua dari mereka yang berstatus tinggi mementingkan sifat rasa ingin tahu, dapat menguasai diri, pengertian dan kebahagiaan, dapat disimpulkan bahwa para orang tua dari kelas rendah lebih mirip mementingkan kemandirian anak dan para orang tua dari kelas pekerja meneican paca konfirmasi terhadap wibawa dari luar.

  

Muctar Buhori, llm u Pendidikan dan Praklik Pendidikan dalam Renungan, Tiara Wacana,

Yogyakarta, Iial. 250. ' Frank J. Mifflen Sydney C. Mifflen, Tarsito, Bandung, 1986, hal. 208.

  

S osiologi Pendidikan,

  3

  Berdasarkan permasalahan di atas peneliti bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang membahas dan mengambil judul “PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MI GADING DUREN KEC. TENGARAN TAHUN 2006/2007.”

B. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari adanya salah pengertian dalam memahami judul di atas dan latar belakangnya, penulis menjelaskan beberapa istilah yang digunakan sebagai berikut:

  1. Pengaruh perhatian orang tua Pengaruh adalah: daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berdekatan.J Perhatian adalah: keaktifan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar diri kita.4 Orang tua adalah: ayah ibu kandung, orang yang dianggap (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya), orang-orang yang dihormati, disegani di kampung, akan tctapi, orang tua di sini yang dimaksud: ibu, bapak dari anak atau wali murid dari anak yang bersangkutan.

  Adapun yang dimaksud pengaruh perhatian orang tua dalam penelitian ini adalah daya atau kekuatan yang timbul dari perhatian orang tua (ibu, bapak) yang diberikan kepada anak dengan rasa yang penuh tanggung 1 Anonim, Balai Pustaka, Jakarta, ha!. 7 3 1.

  Bahasa Indonesia, 4 Dakir, D asar-dasar Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1993, hal. I 14.

  <1 jllW Ill).

  2 . I'restnsi lldiijnr Niswn di Sekolali

  I’reslasi ialali basil yang dieapai (dilakukan, diknjakan dan sebngaiuyn).' Belajar ialali: sobagni pcrubahan-pcrubahan tingkali laku yang saling berhubungan yang lebih maju dalam penampilannya pada situasi dengan usaha-usaha yang berulang-ulang dan yang bersangkutan agar dapat mencapai keefektifannya.5

  Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa di sekolah dilambangkan dalam buku raport siswa dengan nilai rata-rata “7 ’ dan didukung dengan perilaku siswa dalam melaksanakan tugas belajar.

  Kemudian yang menjadi indikator masing-masing variabel ini adalah sebagai berikut: A. Variabel perhatian orang tua 1. Orang tua melengkapi peralatan pada anak saat belajar.

  2. Orang tua memberi kesempatan bantuan bagi anak untuk belajar di rumah.

  3. Orang tua memberi bimbingan pada anak saat belajar.

  4. Orang tua memberikan bantuan pada anak dalam menghadapi permasalahan.

  5. Orang tua disiplin dalam memberikan uang sekolah.

  B. Variabel prestasi belajar 1. Nilai rata-rata raport semester 7.

  5 Anoniin, hoi. 731.

  6 Dakir, Op.cit, 125.

  5

  2. Siswa pandai memanfaatkan waktu luang untuk belajar.

  3. Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

  '• * •? 4. Siswa mentaati tata tertib sekolah.

  5. Siswa selalu mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah.

C. Pokok Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang diteliti ialah:

  1. Bagaimana variasi perhatian orang tua pada siswa MI Nurul Ulum Gading, Tengaran Tahun 2006/2007.

  2. Bagaimana variasi tingkat prestasi siswa MI Nurul Ulum Gading, Tengaran Tahun 2006/2007.

  3. Adakah pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi siswa pada MI Nurul Ulum Gading, Tengaran Tahun 2006/2007.

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pokok permasalah di atas, peneliti bertujuan untuk:

  1. Mengetahui variasi perhatian orang tua pada siswa MI Nurul Ulum Gading, Tengaran Tahun 2006/2007.

  2. Mengetahui variasi prestasi siswa MI Nurul Ulum Gading, Tengaran Tahun 2006/2007.

  3. Mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa MI Nurul Ulum Gading Tengaran Tahun 2006/2007.

  () K. M il i i i '11 at liiisii IVm-lilimi liiis il p o n d ilin n in i d ih iin ip k n n dnpal m e m b o rik iin k o n lrib u s i in ln n n n s i v a n g joins (c u b in g ntinnyn p c n g a rn h p o rlu ilin n o ra n g Inn lo rlin iln p pioslnsi b e la ja r sis w a . D a r i in lo r in a s i le rs c b u t ila p a l m c m b c r ik a n m a n la a l socara p ra k lis in a u p u n sccara Ic o rilis y a ilu :

  a. Sccara praklis, apabila Icrnyala ada hubungun. Hal ini bcrarli bagi guru, khususnya dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya “pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi siswa. Selanjutnya pemahaman tersebut orang tua dapat memberikan bimbingan dan pembinaan dalam membangkitkan sikap positif pada peserta didik.

  b. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidik pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari hasil penelitian.

F. Hipotesis

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.7 Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Hipotesi Altematif (Ha) Ada pengaruh positif antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di MI Nurul Ulum Gading, Tengaran tahun 2006/2007.

7 Suharsini Arikunto,

  Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Renika Cipta, Edisi Revisi IV, hal. 67.

  7

  2. Hipotesis Nol (Ho) Tidak ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di MI Nurul Ulum Gading (tahun 2006/2007).

G. Metode Penelitian

  1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi.8 Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas III MI Nurul Ulum Gading tahun 2006/2007.

  Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.9

  Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya).10

  Mengenai teknik pengambilan sampel tidak ada ketentuan yang pasti berapa banyaknya. Menurut Suharsini Arikunto sekedar sebagai ancer-ancer bila populasinya besar bisa diambil antara 10-20% atau 21- 25%.11

  Jika kita hanya meneliti satu kelas suatu jenis sekolah. Kesimpulan tak perlu diperluas sampel ke kelas-kelas lain. Apalagi sampai sekolah-

  8 Ibid, Prof. Dr. Suharsini Arikunto, hal. 115.

  9 Ibid, Prof Dr. Suharsini Arikunto, hal. 117.

  

10 Jurwanto S. Dan Drs. Pangestu Subagyo, M.Ba., Statistik A nalily, BPFE, Yogyakarta, hal. 107-

108.

  11 Op.Cit, Prof Dr. Suharsini Arikunto, hal. 120.

  8

  4 IV

  2. Variabei Penelitian Penelitian ini melengkapi dua variabei yaitu pengaruh perhatian orang tua variabei pertama (X) dan prestasi belajar siswa di sekolah sebagai variabei (Y).

  21

  87

  3 Jumlah

  14

  6 VI

  4

  18

  5 V

  3

  11

  2

  sekolah lain dan mendapat kesan-kesan umum bahwa kelas-kelas lain atau

  10

  3 III

  3

  11

  2 II

  6

  23

  1 I

  No. Kelas Populasi Sampel

  Sampel kemudian dibuat menjadi 21 siswa atau responden dengan rincian sebagai berikut: label I Responden/Siswa

  19 sampel-sampel yang diselidiki. Untuk menghemat waktu, tenaga, biaya, maka penulis menetapkan sampel kurang lebih 25% dari besamya populasi. Menurut hemat peneliti, populasi yang diambil termasuk populasi besar, maka sampel diambil sebanyak 30%. Jadi dari 87 siswa diambil 25% diperoleh 22 siswa.

  Asumsi yang didapat dijadikan dasar penelitian ini bahwa pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa diduga berpengaruh terhadap variabei kedua.

  9

  3. Devinisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan sekaligus pengamatan persepsi antar pembaca, peneliti, menjelaskan setiap istilah yang terdapat dalam judul di atas dengan interprestasi yang dimaksud.

  a. Pengaruh perhatian orang tua Pengaruh ialah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berdekatan.13 Perhatian ialah: keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar diri kita.14 Orang tua adalah ayah ibu kandung, orang yang dianggap cerdik, pandai, ahli dan sebagainya, orang-orang yang dihormati (disegani di kampung), akan tetapi, orang tua di sini yang dimaksud: ibu, bapak dari anak atau wali murid dari anak yang bersangkutan.

  Adapun yang dimaksud pengaruh perhatian orang tua dalam penelitian ini ialah: daya atau kekuatan yang timbul dari perhatian orang tua/ibu bapak yang diberikan kepada anak dengan rasa yang penuh tanggung jawab.

  b, Prestasi belajar siswa di sekolah Prestasi ialah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).15 3elajar menurut Gates dalam bukunya: Educational Psychologi ialah: 13 Anonim, B ahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, hal. 731.

14 Dakir, Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1997, hal. 114.

  D asar-dasar Psikologi, 15 Anonim, B ahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, hal. 731.

  10

  sebagai perubahan-perabahan tingkah laku yang saling berhubungan yang lebih maju dalam penampilannya pada situasi dengan usaha- usaha yang berulang-ulang dan yang bersangkutan agar dapat mencapai keefektifannya.16 Kemudian indikator masing-masing variabel:

  1) Variabel perhatian orang tua: a) Orang tua melengkapi peralatan belajar pada anak.

  b) Orang tua memberi kesempatan bagi anak untuk belajar di rumah.

  c) Orang tua memberi motivasi pada anak untuk belajar di rumah.

  d) Orang tua memberi bimbingan pada anak saat belajar.

  e) Orang tua memberi bantuan pada anak dalam menghadapi permasalahan.

  f) Orang tua disiplin dalam memberikan uang sekolah.'1 2) Variabel prestasi belajar: a) Nilai rata-rata raport semester minimal 7.

  b) Siswa pandai memanfaatkan waktu luang untuk belajar.

  c) Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

  d) Siswa mentaati tata tertib sekolah.

  e) Siswa selalu mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah.

16 Op.cit, Prof. Dr. Dakir, hal. 125.

  11

  4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode angket

  Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.17 Angket di sini digunakan sebagai metode pokok untuk memperoleh informasi tentang pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi siswa di MI Nurul Ulum Gading, Tengaran.

  b. Metode observasi Observasi adalah sebagai pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.18

  c. Metode dokumentasi dan wawancara Dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal-hal yang berupa catatan buku, surat kabar, notulen, agenda dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah i '■ dengan mengambil dari dokumentasi yang tersedia di sekolah. Wawancara ialah: dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara dan digunakan untuk menilai

  17 Ibid, Suharsini Arikunto, hal. 236.

  18 Ibid, Suharsini Arikunto, hal. 146.

  komlnmi sosconuig mcnairi dnlu k-nlniig variiihcl, lalar hclakang murid, orang lim, pcndidiknn, pcrhnliun, siknp lurluidnp scsualu.'

  4 II. Mctodc Analisis Data Sctcluh data lerkumpul, kcmudian pcnulis mcnganalisis data dengan

  rumus:

  1. Untuk mengetahui perhatian orang tua dan prcstasi belajar siswa di sekolah dengan rumus prosentasi.

  P = — x 100% N

  Keterangan: P = Prosentasi F = Frekuensi N = Jumlah sampel

  2. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, dengan rumus prodak moment:

  y x Y s y ^ / } 4—f

  AT r* y = - N

  d » 2] N

  Z y2 S > ) 21

  N

1 I * 2-

  Keterangan: rxy

  XY Koefisien korelasi antara X dan Y Produck dari X dan Y

  X = Variabel skor I (perhatian orang tua) Variabel skor II (prestasi belajar siswa di sekolah Ibid, Suharsini Arikunto, hal. 145.

  13

I. Sistematika Skripsi

  Sistematika yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, pokok permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis, metode penelitian, metode pengumpulan data, sistematika penulisan skripsi,

  BAB II LANDASAN TEOR1 Bab ini berisi tentang: A. Perhatian orang tua terhadap prestasi belajar meliputi: pengertian perhatian orang tua, pentingnya perhatian orang tua, fungsi perhatian orang tua, peranan orang tua.

  B. Prestasi belajar siswa di sekolah meliputi: pengertian pretasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, prinsip- prinsip belajar, pengaruh perhatian orang tua.

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN meliputi A. Gambaran umum MI Nurul Ulum Gading, Kec. Tengaran: sejarah dan letak geografis, keadaan guru, karyawan dan siswa, struktur organisasi, sarana dan prasarana.

  B. Daftar tentang perhatian orang tua meliputi: Dafitar nama responden, daftar tentang jawaban angket perhatian orang tua, daftar tentang jawaban angket prestasi belajar siswa di sekolah.

  14

  BAB IV ANALISIS DATA meliputi: A. Analisis pertama, laporan data yang telah terkumpul dan diperoleh dari hasil penelitian lapangan, analisa tentang perhatian orang tua, analisa tentang prestasi belajar siswa di sekolah, interprestasi data

  BAB V PENUTUP meliputi Kesimpulan, saran-saran, penutup

BAB II LANDASAN TEORI A. Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa

1. Pengertian Perhatian Orang Tua

  Perhatian ialah: keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar diri kita20

  Dalam rangka untuk mencapai keberhasilan di dalam pendidikan anak, pengaruh orang tua sangatlah besar dalam mendorong anak dan memperhatikan anaknya dalam belajar. Anak tidak lepas dari kesalahan dan kesulitan-kesulitan. Oleh karena itu peranan orang tua tidak bisa lepas begitu saja. Orang tua perlu memberikan perhatian yang khusus kepada anaknya karena hal itu merupakan salah satu upaya untuk membimbing dan mengarahkan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh anak.

  Dapat disimpulkan bahwa pemberian bantuan dan perhatian orang tua sangatlah membantu kegiatan belajar anak dan melatih tanggung jawab serta mampu mengatasi segala permasalahan dalam proses belajar mengajar anak di sekolah. Bagi orang tua harus dapat membimbing, mengarahkan dan memberi nasehat yang baik.

20 Dakir, D asar-dasar Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1993, hal. 114.

  16

2. Fungsi dan Peran Orang Tua

  Orang tua merupakan orang yang pertama di dalam keluarga dan memiliki peran utama bagi anak, dikala anak yang sejak lahir sudah mempunyai akal budi pekerti dan keahlian, akan tetapi juga mempunyai keterbatasan, dengan apa yang diberikan orang tua itu, cara hidupnya, pikiran, perasaan, pendapat, dan tingkah laku juga berpengaruh awal yang pemah diberikan orang tua kepada anak tidak terlepas.

  Sebagaimana hadits Rosulullah SAW bersabda: 4-jLai^ojjl

  Artinya: »•' *

  Tiada anak yang dilahirkan kecuali dalam keadaan Islam, kemudian kedua orang tuanyalah yang menjadikan mereka anak itu Yahudi, Nasroni/Majusi.21

  Di dalam kehidupan sehari-hari anak selalu mengidentifikasikan setiap perilaku orang tua. Untuk itu kewajiban orang tua adalah menjadi suri tauladan yang baik di dalam kehidupan anaknya. Karena pendidikan pertama kali sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap jalan kehidupan seseorang di masa depan.

  Ada beberapa fungsi orang tua:

  1. Sebagai Pelindung Orang tua sebagai pelindung harus dapat menjaga serta memelihara keselamatan dan kelangsungan hidup keluarga, baik

  17

  jasmani/rohani. Karena anak merupakan amanat Allah yang harus dilindungi dari ancaman dan hambatan yang mengganggu pertumbuhan anak.

  2. Pusat Mengarahkan Pikiran dan Perbuatan Pendidik biasa menurut sertakan anak dengan apa-apa yang dipikirkan. Baik yang menggembirakan ataupun yang dipertimbangkan. Anak diajak memahami serta menerima pendirian dari orang tuanya. Di dalam suasana pendidikan yang demikianpun menimbulkan jenis dan alat pendidikan seperti: memberi tugas, mengingatkan janjinya, memberi penjelasan-penjelasan dan sebagainya.

  3. Pencipta Perasaan Bersatu Anak didik seolah-olah telah biasa di dalam suasana perasaan bersatu dengan pendidik. Dari suasana ini anak mendapatkan pengalaman dasar untuk hidup bermasyarakat seperti: saling percaya, rasa setia, saling meminta dan memberi.

  Untuk memiliki perasaan-perasaan tersebut di atas anak dipersiapkan hidupnya dalam lingkungan keluarga yang teratur, dapat memberikan pimpinan di dalam hidupnya, kasih saying, kesetiaan, percaya agar dapat memberi contoh daripada anak didik sebagai pendidik harus dapat menciptakan suasana sebagai alat untuk pemersatu dalam keluarga.

  18

  Suasana dalam pendidikan menimbulkan alat-alat dan jensi pendidikan seperti: nasehat, hukuman, latihan mengendalikan diri, mengancam dan sebagainya.

  4. Sebagai Teladan Orang tua atau pendidik yang lain disengaja atau tidak, menjadi teladan bagi si anak yang ingin berbuat serupa dengan orang dewasa.

  Pendidik selalu berbuat bersama-sama dengan anak. Maka pendidik perlu memperhatikan segi gerak-geriknya di dalam berbuat dan percakapan dengan anak.

  5. Sebagai Pemimpin Orang tua harus memberi dasar pembentukan tingkab laku, watak, moral kepada anak yang dipimpinnya yaitu keluarga ahlinya, baik buruknya keluarga tergantung kepada orang tuanya. Setiap orang tua tidak hanya mempunyai pengaruh kuat pada hubungan di dalam keluarganya tetapi juga pada sikap dan peri laku anaknya, maka orang tua harus menjadi suri tauladan yang baik dan terarah.22

  6. Orang Tua Sebagai Contoh Orang tua berhubungan dengan anak-anak akan menjadi contoh untuk anak-anak, karena terus-menerus memberi contoh untuk ketunmannya apa yang diyakininya sebagai bemilai melalui tindakannya, yang lebih memberi pengaruh dari pada kata-kata.

  

"2 Sutari Imam Bamadib, FIP-IKIP, Yogyakarta, 1982, hal.

  Pengantar llmu Pendidikan Sistem atis,

  19

  Orang tua dapat mengajarkan anak-anaknya nilai-nilai tertentu dengan menjalankan hidupnya sesuai dengan nilai-nilai tersebut tidak dengan memaksa anak-anak untuk hidup menuruti aturan-aturan tertentu. Orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai baik mereka jika mereka menjalankan nilai-nilai tersebut dalam hidup. Ajarkanlah apapun yang telah menjadi nilai bagi diri anda.

  7. Orang Tua Sebagai Konsultan Di samping mempengaruhi nilai-nilai anak melalui teladan para orang tua dapat menggunakan pendekatan satu lagi untuk mengajarkan apa vang mereka rasakan sebagai “betul/salah”. Konsultan yang sukses, membagi bersama dan tidak rnemberikan khotbah.

  Memberikan dan tidak memaksanak, menyarankan dan menuntut. Konsultan yang sukses, membagi bersama dan menyarankan biasanya tidak lebih dari pada satu kali konsultan yang berhasil mengajukan ide- idenya, lalu memberikan tanggung jawab pada kliennya untuk menerima/menolak.23

3. Faktor Orang Tua

  a. Faktor keluarga: keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama.

  1) Cara mendidik anak Orang tua yang tidak/kurang memperhatikan pendidikan anak-anak, mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-anaknya, akan menjadi penyebab kesulitan belajar.

  20

  2) Hubungan orang tua dan anak Sifat hubungan orang tua dan anak sering dilupakan. Faktor ini penting sekali dalam menentukan kemajuan belajar anak.

  Yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang penuh pengertian atau kebencian, sikap keras, acuh tak acuh, memanjakan dan lain-lain. Kasih sayang orang tua, perhatian atau penghargaan kepada anak-anak menimbulkan mental yang sehat bagi anak.

  Kurangnya kasih sayang akan menimbulkan emosional nisecunty. Kasih sayang dari orang tua dapat berupa:

  1) Apakah orang tua sering meluangkan waktunya untuk omong- omong bergurau dengan anak-anak.

  2) Biasakan orang tua membicarakan kebutuhan keluarga dengan anak-anaknya.

  b. Contoh/Bimbingan Orang tua Orang tua merupakan terdekat dari anak-anaknya. Segala yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya.

  Karenanya sikap orang tua yang bermalas-malas tidak baik, hendaknya dibuang jauh-jauh. Demikian juga belajar memerlukan bimbingan orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak. Orang tua yang sibuk bekerja, terlalu banyak anak yang diawasi, sibuk organisasi, berarti anak tidak mendapatkan pengawasan/bimbingan dari orang tua.24

  21

4. Pentingnya Perhatian Orang Tua

  Orang tua terutama ibu, hams dapat memperlakukan si anak sedemikian rupa, sehingga ia merasa diperhatikan dan disayangi oleh ibunya, walaupun ia dimarahi waktu bersalah. Tetapi dengan marahnya ibu itu, masih dapat ia rasakan kesayangan ibunya dan dapat menyadari bahwa ia salah dan patut dimarahi.

  Di samping si anak merasa bahwa ia disayangi harus pula dapat merasakan bahwa tidak ada yang menakutkan atau yang membingungkan dalam keluarga.

  a. Pendidikan Sekolah Sekolah adalah lingkungan kedua tempat anak-anak berlatih dan menumbuhkan kepribadiannya. Sekolah bukanlah sekedar tempat untuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid, tetapi sekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadian si anak.25 b. Kebutuhan-kebutuhan anak

  Dalam perlakuan orang tua terhadap anaknya harus dijaga dan diperhatikan kebutuhan-kebutuhan si anak dalam hidup pada umumnya. Mulai dari kebutuhan-kebutuhan pokok (primer) sampai kebutuhan-kebutuhan jiwa dan sosial yang perlu dalam hidup, misalnya kebutuhan primer harus diperhatikan makannya, minumnya dan mengganti pakaian waktu basah. Maka perlakukan yang baik, haruslah menjamin agar kebutuhan-kebutuhan si anak terpenuhi 23

  22

  semuanya, misal: kasih sayang, rasa anak harga diri, kebebasan dan yang lain yang harus diperhatikan betul-betul.

  a. Kebutuhan Akan Rasa Kasih Sayang Orang tua yang mengaku kurang adil membagi cinta adalah mereka yang selalu berlebih-lebihan menyalahkan diri sendiri. Bagi anak usia dua tahun misalnya, arti cinta adalah rasa ketergantungan untuk memperoleh perasaan aman yang kita maksudkan di sini adalah rasa cinta atau kasih orang tua kepada anaknya, yaitu rasa sayang dan rasa senang agar bisa mengetahui, apakah orang tua bisa atau harus mcngasihi anaknya secara adil. Ayah dan ibu (orang tua) mengharapkan semua anaknya berhasil dan bahagia dalam hidupnya dan rela berkorban.26

  1) Si anak merasa tidak diperhatikan/kurang disayangi Pada tahun pertama itu anak sangat bergantung kepada orang tuanya, dan sendirinya membutuhkan kasih sayang, perhatian dan pemeliharaan, karena itu masih lemah.

  Banyak sebab-sebab yang membawa si anak kepada perasaan bahwa ia tidak disenangi antara lain:

  1. Mengabaikan pemeliharaan akal.

  2. Sering berpisah dengan ibu.

  3. Mengancam dengan berbagai hukuman.

  4. Terlalu banyak peringatan dan nasehat terhadap si anak.

26 Benyamin Spock, O rang Tua Perm asalahan dan U paya M engatasinya, Dahara Prize, 1991,

  23

  5. Menghina atau mengolok-olok si anak dengan bermacam-macam cara. Misalnya, mengeritik, mencela, membandirig-bandingkan dengan anak yang lain, sehingga ia merasa dikecilkan.27 *

  2) Toleransi orang tua yang bcrlebih-lcbihan Toleransi yang berlebihan terhadap anak juga punya pengaruh yang tidak baik bagi pertumbuhan. Banyak sebab yang mendorong orang tua untuk terlalu pemaaf terhadap si anak, misalnya hubungan orang tua kurang hangat. Hal ini menyebabkan orang tua, terutama ibu mencari kepuasan itu dengan berlebih-lebihan menyayangi anak. Mungkin pula sebab toleransi yang berlebih-lebihan itu timbulnya dari keadaan jiwa ibu yang waktu kecilnya dulu kehilangan kasih sayang 28 orang tuanya.

  b. Kebutuhan Akan Rasa Aman Unsur-unsur pokok dalam rasa aman itu adalah kasih sayang, ketentraman dan penerirmian. Maka anak yang merasa sungguh-sungguh dicintai oleh orang tua dan keluarganya, pada umumnya akan merasa bahagia dan aman. Seorang akan akan merasa diterima oleh orang tuanya, bila ia merasa kepentingannya diperhatikan, serta merasa bahwa ada hubungan yang erat antara ia dan keluarganya.29

27 Zakiyah Darojat, , Gunung Agung, Jakarta, 1976, hal. 76.

  Kesehatan M ental A Ibid, Zakiyah Darojat, hal. 82.

  24 , KebuUilian icrbesar mink sclnmn perkembmignnnya ntlnlnh rnsn aman yang tirnbul dari kesadaran bahwa ia diinginkan dan disayang oleh orang dcwasa tcmpalnya berganUing.

c. Kebutuhan Akan Rasa Kebebasan

  Orang tua meriganggap, jika si anak itu diberi terlalu banyak kebebasan, tentu ia akan menjadi orang yang tidak baik, karena anak-anak biasanya cenderung kepada melakukan hal-hal yang terlarang, kebebasan yang dimaksudkan adalah kebebasan dalam batas-batas kewajaran.

  Anak-anak pada umur antara dua dan empat tahun permainannya bertujuan menumbuhkan dan memperkuat otot-ototnya. Untuk itu mungkin ia aan mendorong-dorong kursi, naik turun tangga, memanjat- manjat, dan sebagainya.3 0 31 d. Kebutuhan Akan Rasa Sukses

  Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan dari padanya dapat dilakukan dan ia merasa sukses mencapai apa sesuatu yang diinginkan oleh orang tuanya. Sesungguhnya belajar suatu kepandaian bagi si anak adalah tergantung pada dua faktor penting, yaitu kematangan dan latihan.

  Karena rasa sukses yang dicapai oleh si anak diwaktu kecil akan mempengaruhi hidupnya di kemudian hari. Anak yang biasa mendapatkan apa yang diinginkan secara wajar dan tidak berlebih-lebihan, akan

  

30 Andrew McGhie MA PhD, Penerapan Psikologi dalam Peraw atan, Yayasan Essentia Medica,

Andi Yogyakarta, 1996, hal. 21.

  31 Ibid, hal. 94.

  25

  mempunyai pandangan hidup yang optimis dikala ia besar nanti dan hidupnya penuh dengan semangat dan kegembiraan.32

5. TipeOrangTua

  a. Orang tua terlalu keras Banyak orang tua yang menyangka bahwa kekerasan dalam mendidik anak itu baik, dan perlu agar anaknya nanti bisa hidup sebagaimana mestinya. Bermacam alasan yang mendorong orang iua menjadi keras, antara lain didorong oleh keinginan supaya anaknya belajar disiplin dan hidup teratur sejak kecil agar setelah dewasa dapat menghadapi hidup dengan baik dan mudah. Mungkin pula oleh karena memang orang tua itu mendapat perlakuan yang juga keras dari orang tuanya dahulu. Karena itu ia sukses disangkanya bahwa pcndidikan yang diterimanya dulu itu yang membawa sukses baginya dalam hidup.

  b. Orang tua terlalu ambisius Kadang-kadang orang tua karena ambisi atau keinginan yang berlebihan sering mendorong anaknya untuk melakukan sesuatu yang di luar batas kemampuan. Dalam mendorong anak-anak itu, mereka sering tidak memperhatikan kemampuan, kecerdasan, bakat dan minat anaknya. Dia tidak tahu bahwa ada perbedaan individual antara satu anak dengan lainnya. Perbedaan-perbedaan individual harus diperhatikan sekali, supaya anak-anak dapat disalurkan kepada bidang

  26

  yang sesuai dengan kecerdasan, kemampuan, bakat dan minat masing- masing agar dapat mencapai sukses dan bahagia dalam menghadapi pelajarannya.33

  Yang harus diperhatikan dan diketahui bahwa dapat tidaknya seorang anak mencapai sesuatu, tergantung pada dua hal yaitu kematangan dan pelajaran.

  Kehilangan kasih sayang adalah faktor yang paling berbahaya dalam hidup si anak, yang dapat menimbulkan kegelisahan, kegoncangan jiwa. Kasih sayang yang berlebihan menimbulkan sifat egois, jika rasa egoisnya tidak diterima orang maka ia akan merasa bahwa orang tidak menghargainya.34

B. Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah

  r

  • ' •}

1. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi adalah: hasil yang dicapai/dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.35 Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan ekstemal yaitu kemungkinan adanya disfungsi neorologis, sedangkan problem belajar (learning problems) adalah faktor ekstemal yaitu antara 33 Ibid, hal. 86.

34 Op.cit,Zakiyah Darojat, , Gunung Agung, Jakarta, 1976, hal. 96.

  K esehatan M ental

  27

  lain, berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak.36 a. Kebutuhan Prestasi

  Henry Murray (1938) mengembangkan suatu sistem klasifikasi berbagai kebutuhan manusia, yang sangat penting bagi pendidikan mengenai kebutuhan akan prestasi yang harus diraih oleh peserta didik. David Me Clelland, memberi dorongan untuk mempelajari motif, dimana memberi perhatian atas tingkat kebutuhan untuk mendapatkan prestasi itu terwujud dalam pendidikan.

  Alkinson dan Feather, memberi lebih banyak perhatian pada perkembangan motivasi prestasi dalam individu dan pada keterkaitannya keberhasilan dalam belajar di sekolah.

  Vilder, menguraikan kebutuhan untuk mencapai prestasi dari sudut standar keunggulan yang telah tertanam dan mengatakan bahwa beberapa prestasi yang dapat diamati serta menonjol maka sikap terhadap prestasilah yang penting.37 b. Prestasi dan Persaingan

  Prestasi dan motivasi prestasi pendidikan merupakah fokus dan sebagai riset sejak Murry, dan hendaknya jelas bahwa tingkat prestasi yang relatif tinggi dapat dicapai oleh orang yang tidak memiliki standar keunggulan yang mendalam yang merupakan cirri khas dari motivasi belajar.

  

36 Mulyono Abdurrohman, Renika Cipta, 1999,

Pendidikan Dagi Anak Berkesulilan Belajar, hal. 13.

  37 Frank J. Mifflen, Sydney C. Mifflen, S osiologi Pendidikan, Tarsito, Bandung, 1986, hal. 208.

  28

  Prestasi dinilai secara instrumental sebagai cara untuk mencapai tujuan, tapi maksud kita akan kita pertimbangkan tingkat prestasi, orientasi prestasi, motivasi prestasi.

  Persaingan dengan prestasi pencapaian sebagai nilai, dan berkaitan dengan keberhasilan sekolah. Sedang prestasi diukur dengan standar yang terkait pada tugas, ketepatan jawaban, ketelilian penyslesaian tugas, persaingan mengandung arti pembandingan dengan prestasi dari satu orang atau lebih yang mempunyai tugas yang sama.

  Dari ZIGLER dan CHILD, 1973, telah membuktikan bahwa tingkat prestasi dalam individu secara positif terkait pada evaluasi kebudayaan umum prestasi. Dalam kontak prestasi akademis bukanlah berart' bahwa mereka berbeda dalam taraf orientasi prestasi total. Akan tetapi dalam hal lain menyangkut harapan-harapan dari keberhasilan sekolah.38

  Nilai prestasi siswa diperoleh dari nilai formatif/harian, nilai portofolio, nilai UTS (Ulangan Tengah Semester), UUS (Ulangan Umum Semester) 38 Ibid, S osiologi Pendidikan, hal. 293.

  29

  8

  8

  8

  Isnawati

  7 16.

  8 28 7,0

  8

  5

  7

  15. Muhammad Ulinnuha

  7

  7 30 7,5

  8

  8

  14. Muhammad Mufid

  7 29 7,25

  7

  30 7,5

  8

  8

  7

  8

  13. Nisrohah

  7

  7 30 7,5

  8

  8

  7

  Ulin Nihayati

  8 12.

  6

  7

  7

  8 31 7,75

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2 12 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERHATIAN ORANG TUA DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 7 13

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

3 28 277

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 75

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASIBELAJAR MEMBACA AL QUR’AN (Studi Kasus pada Santri TPQ Hidayatush Shibyan Desa Brabo Kec. Tanggungharjo Kab. Grobogan Tahun2006) - Test Repository

0 0 83

PENCARUH SIKAP DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAPK REATIVITAS ANAKD I SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa Ml Tholabiyah Tcgaron Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2008) - Test Repository

0 0 91

PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopene, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2007)

0 0 90

PENGARUH PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2009 - Test Repository

0 0 83

PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SDN PULUTAN 01 KOTA SALATIGA TAHUN 2010) - Test Repository

1 0 64

HUBUNGAN ANTARA KESIBUKAN ORANG TUA DENGAN KEBERAGAMAAN ANAK (Studi Kasus pada Siswa SDN Bawen 01 Kab. Semarang Tahun 2010) - Test Repository

0 1 72