Pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA Kelas V SDK Demangan Baru I Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP
TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI
PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V
SDK DEMANGAN BARU I YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Susana Gramita Jati
NIM: 101134151

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini Penulis persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat dan kasih yang
melimpah dalam kehidupan ini.
2. Ayah Ibu yang luar biasa.
3. Adik yang selalu menemani.
4. Sahabat yang selalu setia.
5. Teman-teman yang selalu memberikan motivasi.


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
Di mana hati diletakkan, disitu proses belajar dan maju dimulai.
-Y.B Mangunwijaya –

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Jati, Susana Gramita. (2014). Pengaruh penggunaan metode mind map
terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas V
SDK Demangan Baru I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Kata Kunci: Mind Map, kemampuan evaluasi, kemampuan inferensi, mata
pelajaran IPA
Latar belakang penelitian ini ingin mengujicobakan metode inovatif mind
map yang memiliki pengaruh terhadap evaluasi dan inferensi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap 1)
kemampuan evaluasi dan 2) kemampuan inferensi pada mata pelajaran IPA Kelas
V SDK Demangan Baru I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran
2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen jenis Quasi
Experimental tipe Nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V SDK Demangan Baru I sebanyak 87 siswa. Sampel
penelitian adalah siswa kelas VA dan VC sebanyak 58 siswa. Kelas VA sebagai
kelompok eksperimen sedangkan kelas VC sebagai kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penggunaan metode mind map
berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi. Pada kelompok eksperimen diperoleh
harga sig. (2-tailed) sebesar 0,008 (atau p < 0,05). Peningkatan kemampuan

evaluasi di kelompok eksperimen sebesar 79,35% dengan efek besar yaitu r =
0,89. Pengaruh ini disusul dengan perolehan M = 0,9531, SD = 0,49536, dan SE =
0,9199. 2) penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan
inferensi. Pada kelompok eksperimen diperoleh harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000
(atau p < 0,05). Peningkatan kemampuan inferensi di kelompok eksperimen
sebesar 72,54% dengan efek besar yaitu r = 0,85. Pengaruh ini diikuti dengan
perolehan M = 0,8969, SD = 0,56147, dan SE = 0,10426.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Jati, Susana Gramita. (2014). Influence of Using mind map method towards
evaluation and inference ability on Science Subject in Class V of SDK
Demangan Baru I Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Elementary Teacher
Education Study Program, Sanata Dharma University.
Keywords: Mind map, evaluation ability, inference ability, Science subject.
The background of this research is to test an innovative method of mind
map which has influence towards evaluation and inference. The objective of the
research is to discover the influence of using mind map towards 1) evaluation

ability and 2) inference ability in Science subject of the fifth grade students in
SDK Demangan Baru I Yogyakarta in even semester 2013/2014. This research
uses the Nonequivalent control group design of the Quasi Experimental method.
The population of the research is the 87 students of the fifth grade students of
SDK Demangan Baru I. There are 58 students of class A and C as the sample of
the research.
The research shows that 1) the use of mind map method will influence the
evaluation ability. The price of sig. (2-tailed) is 0,008 (or p < 0,05) of the group.
The evaluation ability rises 79,35% which has big effect r = 0,89. This influence
is followed by the result of M = 0,9531, SD = 0,49536, and SE = 0,9199. 2) the
use of mind map method influences towards the inference. The price of sig. (2tailed) is 0,000 (or p < 0,05) of the group. The inference ability rises 72,54%
which has big effect r = 0,85. This influence is followed by the result of M =
0,8969, SD = 0,56147, and SE = 0,10426.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA

Terima kasih atas semua berkat, karunia dan rahmat yang diberikan oleh

Tuhan karena penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul: ”PENGARUH
PENGGUNAAN

METODE

MIND

MAP

TERHADAP

KEMAMPUAN

EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SDK
DEMANGAN BARU I YOGYAKARTA”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, sulit
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen Pembimbing I yang
selalu memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
3. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen
pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada
penulis.
4. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan demi hasil skripsi yang lebih baik.
5. Segenap dosen dan staf Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
USD, yang telah memberikan pengetahuan dan dukungan dalam
menyelesaikan studi Strata 1.
6. Y. Haryanta, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Demangan Baru I
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SD tersebut.
7. Albertus Hartoyo, selaku Guru kelas VA yang telah bersedia menjadi guru
mitra dalam penelitian kolaboratif.
8. Siswa-siswa kelas VA dan V C SD Kanisius Demangan Baru I yang telah
ikut berpartisipasi sebagai subjek penelitian.
9. Teman-teman penelitian kolaboratif IPA yang selalu menjadi teman
belajar yang baik dan memberikan ide-ide hebatnya.


x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Teman-teman PPL SD Kanisius Demangan Baru I atas kerja samanya di
sekolah.
11. Drs. C Tondo Slamet dan Victoria Yami Widarni yang selalu setia dalam
doa, memberi motivasi, dan kasih yang luar biasa.
12. Anna Grawinda Haniningtyas yang selalu menemani dan memberi
semangat.
13. Keluarga, sahabat dan teman-teman yang telah mendukung dalam segala
bentuk bantuan dan semangat dalam mengerjakan karya ilmiah ini agar
dapat selesai cepat waktu.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini belum sempurna karena masih
banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu, peneliti
terbuka terhadap masukan, kritik dari semua pihak yang membaca. Peneliti juga
berharap semoga karya ilmiah ini berguna bagi semua pihak yang membacanya.

Penulis

xi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............. Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI . Error! Bookmark
not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
PRAKATA ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
1.5 Definisi Operasional ...................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 8
2.1.1 Teori-teori yang mendukung .................................................................. 8
2.1.1.1 Teori Belajar Jean Piaget ................................................................. 8
2.1.1.2 Metode Pembelajaran ..................................................................... 11
2.1.1.3 Mind Map ....................................................................................... 12
2.1.1.4 Berpikir Kritis ................................................................................ 15
2.1.1.5 Ilmu Pengetahuan Alam ................................................................. 18
2.1.1.6 Materi Pembelajaran IPA Kelas V ................................................. 19
2.2 Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan .............................................. 21
2.2.1 Literature Map ...................................................................................... 24
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 24
2.4. Hipotesis ..................................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 27
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.2 Setting Penelitian ......................................................................................... 29
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................... 30
3.4 Variabel Penelitian ...................................................................................... 32
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 33
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 34
3.7 Teknik Pengujian Instrumen........................................................................ 36
3.7.1 Validitas ................................................................................................ 37
3.7.2 Reliabilitas ............................................................................................ 39
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................... 40
3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data ............................................................. 41
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan ........................................................................ 41
3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................................. 41
3.8.2.2 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest ............................................. 42
3.8.3 Analisis lebih lanjut .............................................................................. 43
3.8.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest....................................... 43
3.8.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) .................................... 44
3.8.3.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan..................................................... 45
3.8.3.4 Dampak perlakuan pada siswa ....................................................... 46
3.8.3.5 Konsekuensi Lebih Lanjut ............................................................. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 49
4.1 Implementasi Pembelajaran......................................................................... 49
4.1.1 Kelompok eksperimen .......................................................................... 49
4.1.2 Kelompok kontrol ................................................................................. 51
4.2 Hasil Penelitian............................................................................................ 52
4.2.1 Uji Pengaruh Perlakuan Metode Mind Map terhadap Kemampuan
Evaluasi ......................................................................................................... 52
4.2.1.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................................. 53
4.2.1.2 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest ............................................. 54
4.2.2 Analisis Lebih Lanjut............................................................................ 55
4.2.2.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest....................................... 55
4.2.2.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) .................................... 56
4.2.2.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan..................................................... 57
4.2.3 Uji Pengaruh Perlakuan Metode Mind Map terhadap Kemampuan
Inferensi ......................................................................................................... 59
4.2.3.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................................. 60
4.2.3.2 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest ............................................... 61
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2.4 Analisis Lebih Lanjut............................................................................ 62
4.2.4.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest....................................... 62
4.2.4.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) .................................... 64
4.2.4.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan..................................................... 65
4.3 Pembahasan ................................................................................................. 66
4.3.1 Pengaruh Metode Mind Map terhadap Kemampuan Evaluasi ............. 66
4.3.2 Pengaruh Metode Mind Map terhadap Kemampuan Inferensi ............. 67
4.3.3 Dampak Perlakuan terhadap Siswa....................................................... 68
4.3.4 Konsekuensi Lebih Lanjut .................................................................... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 74
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 74
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 75
5.3 Saran ............................................................................................................ 75
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 76
LAMPIRAN ......................................................................................................... 79

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ..................................................................... 31
Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen........................................................ 34
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian .................................................................................... 35
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas................................................................................. 39
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 40
Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Siswa ................................................................. 46
Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Guru ................................................................... 47
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Evaluasi ......................................... 52
Tabel 4.2 Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Evaluasi ................ 53
Tabel 4.3 Hasil Uji Selisih Skor Kemampuan Evaluasi ....................................... 54
Tabel 4.4 Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest ke Posttest I Evaluasi ................ 56
Tabel 4.5 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan pada Kemampuan Evaluasi ........ 57
Tabel 4.6 Hasil Uji Perbandingan Skor Posttest I ke Posttest II Evaluasi ........... 58
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Inferensi ......................................... 59
Tabel 4.8 Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Inferensi................ 60
Tabel 4.9 Hasil Uji Selisih Skor Kemampuan Inferensi ....................................... 61
Tabel 4.10 Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest ke Posttest I Inferensi .............. 63
Tabel 4.11 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan pada Kemampuan Inferensi...... 65
Tabel 4.12 Hasil Uji Perbandingan Skor Posttest I ke Posttest II Inferensi ......... 66

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Mind Map ............................................................................. 15
Gambar 2.2 Tuas atau pengungkit digambarkan secara sederhana....................... 19
Gambar 2.3 Jalan menuju pegunungan dibuat berkelok-kelok ............................. 20
Gambar 2.4 Roda Berporos pada sepeda .............................................................. 20
Gambar 2.5 Bagan Penelitian Sebelumnya ........................................................... 24
Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 28
Gambar 3.2 Variabel Penelitian ............................................................................ 32
Gambar 3.3 Rumus besar efek (effect size) untuk data normal ............................. 44
Gambar 3.4 Rumus besar efek (effect size) untuk data tidak normal .................... 45
Gambar 4.1 Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Evaluasi
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen.................................................... 55
Gambar 4.2 Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Inferensi
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen.................................................... 62
Gambar 4.3 Rumus besar efek (effect size) pada kemampuan evaluasi .............. 57
Gambar 4.4 Rumus besar efek (effect size) pada kemampuan inferensi ............... 64

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan skor pretest ke posttest I pada kemampuan evaluasi ...... 55
Grafik 4.2 Retensi pengaruh perlakuan pada kemampuan evaluasi ..................... 58
Grafik 4.3 Peningkatan skor pretest ke posttest I pada kemampuan inferensi ..... 63
Grafik 4.4 Retensi pengaruh perlakuan pada kemampuan inferensi..................... 65

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3.1 Silabus Kelompok Eksperimen ...................................................... 80
Lampiran 3.2 Silabus Kelompok Kontrol ............................................................. 87
Lampiran 3.3 RPP Kelompok Eksperimen ........................................................... 94
Lampiran 3.4 RPP Kelompok Kontrol ................................................................ 109
Lampiran 3.5 Uji Validitas Soal.......................................................................... 122
Lampiran 3.6 Uji Reliabilitas Soal ...................................................................... 125
Lampiran 3.7 Resume Expert Judgement ............................................................ 127
Lampiran 4.1 Soal ............................................................................................... 129
Lampiran 4.2 Rubrik Penilaian Soal ................................................................... 134
Lampiran 4.3 Nilai Pretest dan Posttest Kemampuan Evaluasi kelas eksperimen
............................................................................................................................. 148
Lampiran 4.4 Nilai Pretest dan Posttest Kemampuan Evaluasi kelas Kontrol .. 149
Lampiran 4.5 Nilai Pretest dan Posttest Kemampuan Inferensi kelas eksperimen
............................................................................................................................. 150
Lampiran 4.6 Nilai Pretest dan Posttest Kemampuan Inferensi kelas Kontrol .. 151
Lampiran 4.7 Uji Normalitas Kemampuan Evaluasi .......................................... 152
Lampiran 4.8 Uji Pretest Kemampuan Awal Evaluasi....................................... 152
Lampiran 4.9 Uji Normalitas Selisih Skor Pretest ke Posttest ........................... 153
Lampiran 4.10 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Evaluasi ....... 154
Lampiran 4.11 Uji Perbandingan skor pretest ke posttest I kemampuan Evaluasi
............................................................................................................................. 154
Lampiran 4.12 Uji Perbandingan skor posttest I ke posttest II Kemampuan
Evaluasi ............................................................................................................... 155
Lampiran 4.13 Uji Besar Efek Pengaruh (Effect Size) Kemampuan Evaluasi ... 157
Lampiran 4.14 Uji Normalitas Kemampuan Inferensi........................................ 158
Lampiran 4.15 Uji Pretest Kemampuan Awal Inferensi .................................. 159
Lampiran 4.16 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Inferensi ...... 159
Lampiran 4.17 Uji Perbandingan skor pretest ke posttest I Kemampuan Inferensi
............................................................................................................................. 160
Lampiran 4.18 Uji Perbandingan skor posttest I ke posttest II Kemampuan
Inferensi............................................................................................................... 161
Lampiran 4.19 Uji Besar Efek Pengaruh (Effect Size) Kemampuan Inferensi ... 162
Lampiran 4.20 Foto –foto penelitian ................................................................... 163
Lampiran 4.21 Foto-foto mind map yang dibuat siswa .......................................169
Lampiran 4.22 Surat Ijin Penelitian dari FKIP ................................................... 171
Lampiran 4.23 Surat Telah Melakukan Penelitian .............................................. 172

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN

Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan hidup
manusia. Pendidikan juga menolong manusia untuk mengembangkan potensi
yang sudah ada pada dirinya. Melalui pendidikan di sekolah, siswa belajar untuk
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kognitifnya. Siswa
mempelajari banyak mata pelajaran salah satunya mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar.
Trianto (2010: 136) menjelaskan bahwa IPA merupakan suatu kumpulan teori
yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,
lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen
serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar memiliki peranan penting karena
berhubungan

dengan

peristiwa-peristiwa

yang

terjadi

di

alam

sekitar.

Pembelajaran IPA dapat membantu siswa mengenal berbagai jenis makhluk hidup
dan gejala-gejala alam yang ada di alam sekitar. Melalui pembelajaran IPA, siswa
juga dapat menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran IPA di
Sekolah

Dasar.

Metode-metode

pembelajaran

terkini

diterapkan

untuk

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama sekolah dasar. Metodemetode yang sering diterapkan di pembelajaran IPA adalah ceramah, tanya jawab,
diskusi, kerja kelompok, pemberian tugas, demonstrasi, eksperimen, simulasi,
inkuiri, dan metode pengajaran unit/pembelajaran terpadu. Metode-metode di atas
diterapkan agar hasil yang diperoleh siswa dapat maksimal.
Walaupun banyak metode terkini ditawarkan, masih banyak siswa yang
kesulitan dalam mempelajari materi dalam pelajaran IPA. Hal ini terjadi karena
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru masih banyak menggunakan ceramah dalam menyampaikan materi di kelas.
Di kelas, guru lebih nyaman menggunakan ceramah dalam mengajar daripada
menerapkan metode-metode pembelajaran terkini karena hal ini dianggap sebagai
cara-cara yang praktis untuk mengajar. Hal ini juga terjadi di SDK Demangan
Baru I. Melalui observasi yang dilakukan pada tanggal 24 September 2013 dan
tanggal 5 Oktober 2013 pukul 07.30 – 09.00 WIB di SDK Demangan Baru I,
pembelajaran masih dilakukan dengan metode konvensional. Kecenderungannya
guru lebih banyak menggunakan ceramah selama mengajar. Siswa lebih sering
menghafal materi dan kurang terlatih dalam menyampaikan dan menilai pendapat
termasuk untuk mengevaluasi pekerjaannya sendiri. Dari observasi yang sudah
dilakukan, beberapa siswa mengantuk dan sibuk dengan kegiatan lain sewaktu
kegiatan belajar mengajar dilangsungkan. Oleh karena itu, kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan terlihat membosankan dan siswa tidak tertarik untuk
belajar.
Kegiatan belajar mengajar yang tidak menyenangkan dapat mempengaruhi
hasil yang didapatkan oleh siswa. Hasil belajar siswa di Indonesia terutama dalam
pelajaran IPA masih rendah. Pada tahun 2012, Indonesia berada dalam urutan ke57 dari 65 negara di dunia dalam mata pelajaran IPA dengan skor 383 dari mean
score 501. Artinya skor yang diperoleh berada pada 118 angka di bawah rata-rata
(OECD, 2010: 8). Selain itu menurut OECD (2013: 19), pada tahun 2009
Indonesia menjadi urutan ke-64 dari 65 negara dalam mata pelajaran IPA dengan
skor 382 dari mean score 501. Itu artinya skor IPA berada pada 119 angka di
bawah rata-rata. Selama 6 tahun terakhir Indonesia belum bisa meningkatkan
kemampuan dalam mata pelajaran IPA karena skor yang diperoleh hanya
meningkat 1 angka. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan IPA ini karena
kinerja guru yang kurang maksimal. Padahal melalui berbagai perubahan
kebijakan politik, pemerintah telah berusaha untuk memperbaiki kualitas
pendidikan di Indonesia. Perubahan kebijakan terkait dengan dibuatnya UU Guru
tahun 2005 yang mengatur tentang penerapan sistem sertifikasi, hak guru atas
tunjangan fungsional dan profesional yang berpotensi meningkatkan pendapatan
guru dua kali lipat. Pemberian tunjangan ini menyebabkan meningkatnya
2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembiayaan pendidikan di Indonesia dengan mengambil alokasi anggaran 20
persen dari APBD (Chang, 2014: 10). Menurut Chang (2012: 8-9), berbagai
kebijakan politik terkait dengan sertifikasi dan pemenuhan tunjangan bagi guru
tidak memberi dampak yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, bahkan
secara umum kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Usaha pemerintah
untuk melakukan pembenahan kualitas pendidikan tidak kena sasaran karena guru
yang dalam hal ini berada dalam posisi yang paling dekat dengan siswa tidak
secara langsung memperbaharui metode pembelajarannya.
Untuk membenahi kualitas pendidikan di Indonesia, guru harus secara
langsung memperbaharui metode pembelajaran di kelas. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat diterapkan adalah mind map. Penelitian ini akan
mengujicobakan metode pembelajaran inovatif yaitu mind map. Buzan (2008: 4)
mengemukakan bahwa mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan
secara harfiah akan “memetakan” pikiran–pikiran kita. Mind map sangat baik
untuk diterapkan di kelas. Penggunaan mind map sangatlah tepat karena banyak
informasi dapat diringkas dalam diagram-diagram warna warni yang menjadikan
informasi itu lebih singkat. Penggunaan mind map diharapkan dapat berpengaruh
terhadap peningkatan kemampuan evaluasi dan inferensi. Pembelajaran yang aktif
dan menyenangkan dengan membuat mind map tentunya dapat membuat siswa
aktif dan kreatif sehingga pengetahuan yang didapatkan akan mudah dipahami
dan bertahan lama.
Penelitian eksperimen ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan
pembenahan kualitas pendidikan di Indonesia salah satunya pada mata pelajaran
IPA secara khusus di SDK Demangan Baru I Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat pengaruh apabila mind map diterapkan dalam pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar kelas V. Penelitian ini memberikan sumbangan bagi dunia
pendidikan yang berguna untuk mengetahui pengaruh salah satu metode
pembelajaran inovatif dalam mengembangkan kualitas pendidikan.
Penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh penggunaan mind map pada
mata pelajaran IPA terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi bagi siswa kelas
V SDK Demangan Baru I semester genap tahun ajaran 2013/2014. Peneliti
3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengambil SDK Demangan Baru I yang berlokasi di Jl. Demangan Baru No. 2,
Depok, Sleman, Yogyakarta sebagai sampel. Materi pembelajaran yang
digunakan hanya dibatasi pada materi Standar Kompetensi (SK) 5 yaitu
“Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya”.
Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan adalah 5.2 yaitu “Menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan metode pembelajaran mind map pada mata pelajaran
IPA berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi siswa kelas V SDK
Demangan Baru I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran
2013/2014?
2. Apakah penggunaan metode pembelajaran mind map pada mata pelajaran
IPA berpengaruh terhadap kemampuan inferensi siswa kelas V SDK
Demangan Baru I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran
2013/2014?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran mind map pada
mata pelajaran IPA terhadap kemampuan evaluasi siswa kelas V SDK
Demangan Baru I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran
2013/2014.
2. Mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran mind map pada
mata pelajaran IPA terhadap kemampuan inferensi siswa kelas V SDK
Demangan Baru I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran
2013/2014.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dan mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode mind map.
4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bagi Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengalaman dalammelakukan penelitian
khususnya dalam pengaruh penggunaan metode mind map dalam
kemampuan berpikir kritis.
3. Bagi Guru
Guru dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan pembelajaran IPA
dengan menggunakan metode mind map dalam kemampuan berpikir kritis,
sehingga guru dapat menerapkannya pada mata pelajaran lain.
4. Bagi Sekolah
Sekolah dapat menambah referensi bagi perpustakaan sekolah khususnya
terkait dengan penelitian tentang pengaruh penggunaan metode mind map
dalam kemampuan berpikir kritis.

1.5 Definisi Operasional
1. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
menerapkan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata di kelas dan
menciptakan situasi pengajaran yang menyenangkan agar tujuan tercapai
secara optimal.
2. Mind Map adalah metode yang efektif untuk menghasilkan ide-ide dan
menciptakan pandangan yang menyeluruh terhadap pokok permasalahan
dengan membuat cabang-cabang yang memiliki titik sentral di tengah
sehingga pengetahuan dapat dipetakan dan lebih mudah dipahami.
3. Metode mind map adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
menerapkan rencana pengajaran yang efektif dengan menciptakan
pandangan yang menyeluruh terhadap pokok permasalahan melalui
pembuatan cabang-cabang yang memiliki titik sentral di tengah sehingga
pengetahuan yang kita peroleh akan lebih mudah dipahami.
4. Kemampuan berpikir adalah kemampuan untuk mengatakan sesuatu yang
berasal dari dalam diri seseorang.
5. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengatakan sesuatu dengan
penuh percaya diri dan mengoreksi kesalahan karena kenyataannya
5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperkuat berdasarkan alasan yang logis dan didukung oleh bukti yang
kuat.
6. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir yang terdiri dari 6
elemen meliputi interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan
regulasi diri.
7. Evaluasi adalah kecakapan untuk menilai kredibilitas pernyataan atau
ungkapan yang lain dan mencerminkan persepsi, pengalaman, situasi,
penilaian, kepercayaan, atau opini seseorang; untuk menimbang bobot dari
suatu penalaran yang berkaitan dengan pernyataan, deskripsi, pertanyaan,
atau bentuk ungkapan yang lain.
8. Kemampuan evaluasi adalah bagian dari kemampuan berpikir kritis yang
berupa kecakapan untuk menilai kredibilitas pernyataan atau ungkapan
yang lain dan mencerminkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian,
kepercayaan, atau opini seseorang; untuk menimbang bobot dari suatu
penalaran yang berkaitan dengan pernyataan, deskripsi, pertanyaan, atau
bentuk ungkapan yang lain.
9. Inferensi adalah kecakapan untuk mengidentifikasi dan memastikan
elemen-elemen yang diperlukan untuk menarik alasan yang masuk akal;
untuk merumuskan dugaan dan hipotesis; untuk mempertimbangkan
informasi-informasi yang relevan; dan untuk menarik konsekuensikonsekuensi yang mungkin timbul dari data, pernyataan, prinsip, bukti,
penilaian, kepercayaan, opini, konsep, gambaran, pertanyaan, atau bentuk
ungkapan yang lain.
10. Kemampuan inferensi adalah bagian dari kemampuan berpikir kritis yang
berupa kecakapan untuk mengidentifikasi dan memastikan elemen-elemen
yang diperlukan untuk menarik alasan yang masuk akal; untuk
merumuskan dugaan dan hipotesis; untuk mempertimbangkan informasiinformasi yang relevan; dan untuk menarik konsekuensi-konsekuensi yang
mungkin timbul dari data, pernyataan, prinsip, bukti, penilaian,
kepercayaan, opini, konsep, gambaran, pertanyaan, atau bentuk ungkapan
yang lain.
6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang berupa
kumpulan

teori

yang

sistematis,

tujuannya

adalah

memperoleh

keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam.
12. Pesawat Sederhana adalah alat yang penggunaannya sangat mudah dan
sederhana yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia.
13. Siswa SD adalah siswa kelas V SDK Demangan Baru I Yogyakarta
semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang menjadi subjek penelitian.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI

Bab II ini berisi tinjauan pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis.
Tinjauan pustaka berisi teori-teori yang mendukung dan penelitian-penelitian
terdahulu yang relevan. Selanjutnya dirumuskan ke dalam kerangka berpikir dan
hipotesis yang berisi dugaan sementara dari rumusan masalah dalam penelitian.
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang mendukung
2.1.1.1 Teori Belajar Jean Piaget
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori belajar dari Jean
Piaget yang beraliran konstruktivisme dan ahli dalam teori perkembangan
kognitif. Teori ini dipilih karena banyak ditujukan dalam bidang pendidikan dan
Piaget secara khusus menggolongkan perkembangan kognitif sesuai dengan usia
anak mulai dari lahir hingga dewasa sehingga sesuai dengan usia perkembangan
anak yang akan diteliti. Piaget (Hariyanto & Suyono, 2011: 86) mengemukakan
bahwa belajar akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan
kognitif siswa. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen
dan guru diharapkan untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari, mengamati, menemukan,
dan mengambil berbagai hal dari lingkungan sehingga dapat mengkontruksi
pengetahuan yang sudah didapat.
Dalam perkembangan intelektual, ada tiga aspek yang diteliti oleh Piaget
(Dahar, 2011: 134) yaitu, struktur, isi (content), dan fungsi. Struktur disebut
skemata yang merupakan organisasi mental tingkat tinggi, satu tingkat lebih tinggi
dari individu waktu ia berinteraksi dengan lingkungannya. Selanjutnya adalah isi,
yaitu pola perilaku anak yang khas, tercermin pada respon yang diberikannya
terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya. Fungsi adalah cara yang
digunakan organisme untuk membuat kemajuan-kemajuan intelektual. Menurut
Piaget, perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi, yaitu organisasi dan
8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adaptasi.

Organisasi

memberikan

pada

organisme

kemampuan

untuk

mensistematikkan atau mengorganisasikan proses fisik atau psikologis menjadi
sistem yang teratur dan berhubungan atau terstruktur.
Di samping itu, Piaget (Hariyanto & Suyono, 2011: 86) juga
mengembangkan pola konsep adaptasi dengan dua variannya, yaitu asimilasi dan
akomodasi. Adaptasi adalah struktur fungsional, sebuah istilah yang digunakan
Piaget untuk menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan
lingkungannya dalam proses pengembangan kognitif. Proses adaptasi ini terdiri
dari dua proses yang saling melengkapi, yaitu asimilasi dan akomodasi.
Piaget (Hariyanto & Suyono, 2011: 86) juga mengungkapkan dari sudut
pandang biologi, asimilasi adalah integrasi unsur-unsur eksternal terhadap struktur
yang sudah lengkap dengan organisme. Asimilasi kognitif meliputi objek
eksternal yang disintesiskan untuk menjadi struktur pengetahuan internal. Proses
asimilasi ini didasarkan pada kenyataan bahwa setiap saat manusia selalu
mengasimilasi informasi-informasi yang sampai kepadanya, kemudian informasiinformasi tersebut dikelompokkan ke dalam istilah-istilah yang sebelumnya telah
dipahami. Sedangkan akomodasi adalah menciptakan langkah baru atau
memperbarui atau menggabung-gabungkan istilah/konsep lama untuk menghadapi
tantangan baru. Akomodasi kognitif berarti mengubah struktur kognitif/skema
yang sudah dimiliki sebelumnya untuk disesuaikan dengan objek stimulus
eksternal. Jadi, jika pada asimilasi terjadi perubahan pada objeknya, maka pada
akomodasi perubahan terjadi pada subjeknya, sehingga ia dapat menyesuaikan diri
dengan objek di luar dirinya.
Piaget dalam Dahar (2011: 136) menjelaskan bahwa adaptasi merupakan
suatu keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi. Apabila dengan proses
asimilasi seseorang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya, berarti akan
terjadi keadaan ketidakseimbangan (disequilibrium). Akibat ketidakseimbangan
ini adalah akomodasi dan struktur-strukur yang ada mengalami perubahan atau
timbul struktur baru. Pertumbuhan intelektual merupakan proses terus menerus
tentang keadaan ketidakseimbangan dan keadaan setimbang (disequilibrium-

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
equilibrium). Bila kesetimbangan terjadi kembali, individu itu berada pada tingkat
intelektual yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Menurut Kuswana (2011: 155) perkembangan kognitif merupakan
gagasan anak melewati serangkaian pembelajaran yang berbeda secara bertahap.
Perkembangan melalui tahapan ini berdasarkan pada karakteristik urutan
perkembangan. Hariyanto & Suyono (2011: 83-85) mengemukakan bahwa Jean
Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi empat, yaitu: tahap
sensori motor (umur 0-2 tahun), tahap praoperasional (umur 2-7 tahun), tahap
operasional konkret (umur 7-11 tahun), tahap operasional formal (umur 11 tahun
ke atas). Perkembangan kognitif tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tahap Sensori Motor
Dahar (2011: 137) menjelaskan bahwa tingkat sensori motor menempati
dua tahun pertama dalam kehidupan. Selama periode ini, anak mengatur alamnya
dengan indra (sensori) dan tindakannya (motor). Dalam dua tahun kehidupannya,
bayi dapat memahami lingkungannya dengan jalan melihat, meraba, memegang,
mengecap, mencium, mendengarkan dan menggerakkan anggota tubuh. Mereka
mengandalkan kemampuan sensorik dan motoriknya (Hariyanto & Suyono,
2011: 83).
2. Tahap Praoperasional
Tahap praoperasional dicirikan dengan adanya perkembangan bahasa dan
ingatan

terutama

tentang

lingkungan.

Pada

tahap

ini

anak

dapat

mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok namun
tidak mampu memusatkan perhatian kepada objek-objek yang berbeda. Anak
yang berada pada usia ini dapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi
tidak dapat menjelaskan perbedaan antar deretan (Hariyanto & Suyono, 2011:
84).
3. Tahap Operasional Konkret
Hariyanto & Suyono (2011: 84) mengemukakan bahwa pada usia ini,
pikiran logis anak mulai berkembang. Dalam usahanya mengerti tentang alam
dan sekelilingnya mereka tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang
datang dari panca indera. Anak yang sudah mampu berpikir secara operasi
10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konkret juga sudah menguasai pembelajaran penting, yaitu bahwa ciri yang
ditangkap oleh panca indera seperti besar dan bentuk sesuatu dapat saja berbeda
tanpa harus mempengaruhi, misalnya kuantitas objek yang bersangkutan. Anak
seringkali dapat mengikuti logika atau penalaran, tetapi jarang mengetahui jika
membuat kesalahan. Sebenarnya anak telah dapat melakukan klarifikasi,
pengelompokan dan pengaturan masalah (ordering problems) tetapi ia belum
sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya.
4. Tahap Operasional Formal
Pada tahap ini anak dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk
membentuk operasi yang lebih kompleks. Kemajuan utama pada anak selama
periode ini adalah ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda atau peristiwa
konkret, ia mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak (Dahar, 2011: 137).
Penelitian ini dilakukan pada anak kelas V di mana dalam tahap
perkembangan kognitif anak berada pada tahap operasional konkret yang berada
pada usia 7-11 tahun. Pada usia ini merupakan permulaan anak berpikir rasional
dan menggunakan panca inderanya secara langsung. Anak mampu menyelesaikan
masalah yang lebih kompleks selama masalah yang dihadapi bersifat konkret dan
tidak

abstrak. Mind map menuntut aktivitas konkret yang harus dilakukan

terutama pada anak di usia 7-11 tahun maka mind map dapat diterapkan pada anak
dalam usia ini.

2.1.1.2 Metode Pembelajaran
1. Pengertian metode pembelajaran
Sanjaya (2006: 124) mengemukakan bahwa metode adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti,
metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang
sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat
tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu
strategi

pembelajaran

hanya

mungkin

dapat

diimplementasikan

melalui
11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penggunaan

metode

pembelajaran.

Metode

pembelajaran

adalah

teknik

pembelajaran yang akan diterapkan atau dipergunakan pengajar untuk
memberikan pengajaran di kelas (Azizah, 2013: 6). Sumantri dan Permana (2001:
144) menjelaskan bahwa metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk
menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung
bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang
memuaskan.

2. Macam-macam metode pembelajaran
Sanjaya (2006: 145) menjelaskan bahwa beberapa metode yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran adalah ceramah,
demonstrasi, diskusi, dan simulasi. Sedangkan Sumantri dan Permana (2001: 115)
mengemukakan ada sepuluh metode yang digunakan dalam mengajar yaitu,
ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, pemberian tugas, demonstrasi,
eksperimen, simulasi, inkuiri, dan metode pengajaran unit/pembelajaran terpadu.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara
yang digunakan oleh guru untuk menerapkan rencana yang sudah disusun untuk
mengajar di kelas agar mencapai tujuan secara optimal. Dari beberapa macam
metode yang disebutkan di atas, peneliti memilih metode yang dapat
mengembangkan kemampuan kognitif siswa yaitu dengan metode pembelajaran
mind map. Dengan banyak kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang
melengkung, mind map lebih menarik siswa secara visual daripada metode
pencatatan tradisional. Metode mind map akan dibahas sebagai berikut.

2.1.1.3 Mind Map
1. Pengertian Mind Map
Mind map atau peta pikiran berbeda dengan peta konsep. Supriono (2008:
89) menjelaskan bahwa peta konsep atau pemetaan konsep adalah alat peraga
untuk memperlihatkan hubungan antara beberapa konsep. Hubungan antar konsep
dapat diperinci dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Martin (2006: 2)
menjelaskan bahwa peta konsep adalah diagram yang menunjukkan hubungan
12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antar konsep yang berkesinambungan. Peta konsep merupakan hubungan yang
bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya yang dihubungkan oleh katakata dalam suatu unit tertentu. Dalam membuat peta konsep, konsep-konsep yang
terdapat di dalamnya harus diurutkan secara hierarkis, mulai dari konsep paling
umum ke konsep yang lebih khusus. Dengan kata lain, konsep yang paling umum
berada pada bagian paling atas, sedangkan konsep yang paling khusus berada
pada bagian paling bawah (Sujana, 2009: 3).
Buzan (2008: 4) mengemukakan bahwa mind map adalah cara mencatat
yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran–pikiran kita.
Mind map merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam
otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind map memungkinkan kita
untuk menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak
dilibatkan sejak awal karena mind map merupakan peta rute yang hebat bagi
ingatan kita. Mind map juga memiliki banyak manfaat yaitu merencana,
berkomunikasi, lebih kreatif, menghemat waktu, menyelesaikan masalah,
memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat
dengan lebih baik, dan belajar lebih cepat dan efisien. Mind map menggunakan
kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesarbesarnya. Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung,
mind map lebih merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional,
yang cenderung linear dan satu warna. Rangsangan visual ini yang akan
memudahkan kita untuk mengingat informasi dalam mind map. Pembuatan mind
map tidak memerlukan alat-alat yang sulit karena mudah dan alami. Beberapa alat
yang kita butuhkan yaitu: kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak
dan imajinasi.
Mind Map adalah diagram bercabang yang digambarkan dari tengah
sebagai pusat ide dan menggunakan warna untuk menunjukkan ide-ide secara luas
(Martin, 2006: 2). Mind map adalah sebuah diagram atau graf yang digunakan
untuk mempresentasikan kata-kata, ide, pekerjaan, atau hal lain yang terhubung
dan tersusun secara radial mengelilingi sebuah kata yang mengandung ide utama

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(main idea). Prinsip pendekatan pembelajaran ini adalah sebuah alat bantu
untuk berpikir kritis, kreatif, efektif dan inovatif (Firdaus, 2010: 2).
Mind map dikembangkan sebagai metode yang efektif untuk menghasilkan
ide-ide. Dalam pembuatan mind map, kita akan memulai di tengah halaman
dengan tema sentral/gagasan utama dan sejak saat itu kita akan bekerja ke luar ke
segala arah untuk membuat diagram yang berkembang terdiri dari kata kunci,
frase, konsep, fakta dan angka. Mind map dapat digunakan untuk menghasilkan,
memvisualisasikan, mengorganisir, mencatat, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, merevisi dan mengklarifikasi topik sehingga kita dapat memulai
dengan tugas penilaian. Pada dasarnya, mind map digunakan untuk melakukan
'brainstorming' atau memanggil kembali topik yang diketahui. Mind map juga
merupakan cara yang efektif untuk mencatat dan mengingat kembali topik sebuah
esai. Sebuah mind map dibuat dengan menuliskan tema sentral dan memikirkan
ide-ide baru dan istimewa yang memancar keluar dari pusat otak.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Mind Map adalah
metode yang efektif untuk menghasilkan ide-ide dan menciptakan pandangan
yang menyeluruh terhadap pokok permasalahan dengan membuat cabang-cabang
yang memiliki titik sentral di tengah sehingga pengetahuan dapat dipetakan dan
lebih mudah dipahami.

2. Langkah-langkah pembuatan mind map
Langkah-langkah membuat mind map menurut Buzan (2008: 15) adalah
sebagai berikut (a) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi
panjangnya diletakkan mendatar. (b) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral
anda. (c) Gunakan warna. (d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat
dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan
seterusnya. (e) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. (f)
Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. (g) Gunakan gambar.

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Contoh dari Mind Map
Contoh dari Mind Map adalah sebagai berikut.

(Sumber: www.rumah inspirasi.com)
Gambar 2.1 Contoh Mind Map

2.1.1.4 Berpikir Kritis
1. Pengertian Berpikir Kritis
Secara etimologis, critical adalah menentang atau menunjukkan kesalahan
dan thinking adalah membuat keputusan atau pemikiran. Dari pengertian tersebut
dapat

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta

1 8 168

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritiskategori afektif umum pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1 - USD Repository

0 0 192

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif khusus pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru I Yogyakarta - USD Repository

0 2 207

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1 - USD Repository

0 0 190

Pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 144

Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada pelajaran IPA kelas V SD Kanisius, Wirobrajan - USD Repository

0 0 164

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA SD Negeri Percobaan 3 Pakem Yogyakarta - USD Repository

0 2 162

Pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan interpretasi dan analisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 1 142

Pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan eksplanasi dan regulasi diri pada mata pelajaran IPA kelas V SD N Percobaan 3 Pakem Yogyakarta - USD Repository

0 2 167