BAB VI ASPEK TEKNIS PER SEKTOR - DOCRPIJM 1501228253draft BAB 6 Aspek Teknis Per Sektor
BAB VI ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
6.1 Pengembangan Permukiman
6.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
A. Arah Kebijakan Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan perundangan, antara lain:
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (butir f).
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah. Terkait dengan tugas dan wewenang pemerintah dalam pengembangan permukiman maka UU No. 1/2011 mengamanatkan tugas dan wewenang sebagai berikut :
A. Tugas
1. Pemerintah Pusat
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan nasional tentang penyediaan Kasiba dan Lisiba.
c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
d. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kawasan permukiman.
e. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat nasional.
2. Pemerintah Provinsi
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional.
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lintas kabupaten/kota.
c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
d. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman. kebijakan kabupaten/kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.
d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota.
f. Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
g. Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional. i. Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman. j. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. k. Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
B. Wewenang
1. Pemerintah Pusat
a. Menyusun dan menetapkan norma, standar, pedoman, dan criteria rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat, dan aman.
b. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman.
c. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundangundangan bidang perumahan j. Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.
2. Pemerintah Provinsi
a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundangundangan bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
c. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
d. Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
e. Mengevaluasi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
f. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat provinsi.
g. Mengoordinasikan pencadangan atau penyediaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR pada tingkat provinsi.
h. Menetapkan kebijakan dan strategi daerah provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang perumahan h. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota. i. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
B. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan pengembangan permukiman mengacu pada Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum maka Direktorat Pengembangan Permukiman mempunyai tugas di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknik dan pengawasan teknik, serta standardisasi teknis dibidang pengembangan permukiman. Adapun fungsi Direktorat Pengembangan Permukiman adalah:
a. Penyusunan kebijakan teknis dan strategi pengembangan permukiman di perkotaan dan perdesaan; b. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan kawasan permukiman baru di perkotaan dan pengembangan kawasan perdesaan potensial; c. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman kumuh termasuk peremajaan kawasan dan pembangunan rumah susun sederhana; d. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman di kawasan tertinggal, terpencil, daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;
e. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pembinaan kelembagaan dan peran serta masyarakat di bidang pengembangan permukiman; f. Pelaksanaan tata usaha Direktorat.
Meningkatnya urbanisasi yang berimplikasi terhadap proporsi penduduk perkotaan yang bertambah, tingginya kemiskinan penduduk perkotaan, dan bertambahnya kawasan kumuh.
Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun. Perlunya kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam pengembangan kawasan permukiman.
Belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia serta perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi standar pelayanan minimal di bidang pembangunan perumahan dan permukiman
B. Kondisi Eksisting Kondisi eksisting pengembangan permukiman hingga tahun 2012 pada tingkat nasional mencakup 180 dokumen SPPIP, 108 dokumen RPKPP, untuk di perkotaan meliputi 500 kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani, 385 unit RSH yang terbangun, 158 TB unit Rusunawa terbangun. Sedangkan di perdesaan adalah 416 kawasan perdesaan potensial yang terbangun infrastrukturnya, 29 kawasan rawan bencana di perdesaan yang terbangun infrastrukturnya, 108 kawasan perbatasan dan pulau kecil di perdesaan yang terbangun infrastrukturnya, 237 desa dengan komoditas unggulan yang tertangani infrastrukturnya, dan 15.362 desa tertinggal yang tertangani infrastrukturnya. Sedangkan kondisi eksisting pengembangan permukiman Kabupaten Sleman yang akan diuraikan meliputi data kawasan kumuh, data kegiatan peningkatan infrastruktur permukiman kawasan RSH, data kondisi Rusunawa MBR, data kondisi pengembangan kawasan perdesaan potensial/minapolitan/agropolitan, serta data kondisi kawasan rawan bencana, yang dijelaskan melalui tabel-tabel berikut ini.
Tabel 6. 1 Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Sleman Tahun 2014
16 Papringan 0,18
18 Santren 0,13
06 Caturtunggal Depok 238 Sedang Tanah kas desa Sedang
28
17 Papringan 0,89
02 Caturtunggal Depok 222 Ringan Tanah kas desa Sedang
07
01 Caturtunggal Depok 286 Sedang Tanah kas desa Sedang
04 Caturtunggal Depok 284 Sedang Tanah kas desa Tinggi
01
15 Papringan 0,24
04 Caturtunggal Depok 306 Sedang Tanah kas desa Tinggi
01
14 Nologaten 0,23
08 Caturtunggal Depok 238 Sedang Tanah kas desa Sedang
12
19 Banaran 1,15
13 Mrican 1,12
03
05
24 Sanggrahan 0,58
28 Tirtoadi Mlati 328 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
04
23 Rajek Wetan 0,63
25 Tirtoadi Mlati 344 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
22 Rajek Lor 0,49
01
29 Sinduadi Mlati 252 Sedang Tanah kas desa Tinggi
10
21 Kutu Dukuh 1,01
21 Sendangadi Mlati 270 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
02
20 Jatirejo 2,68
13 Sendangadi Mlati 278 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
24
16 Caturtunggal Depok 236 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
NO NAMA LOKASI (PADUKUHAN) LUAS (Ha) RT
LINGKUP ADMINISTRATIF KEKUMUHAN
LEGALITAS LAHAN PRIORITAS RW KELURAHAN51 Condongcatur Depok 246 Sedang Tanah kas desa Sedang
23 Condongcatur Depok 280 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
02
5 Ngropoh 1,73
24 Condongcatur Depok 228 Ringan Tanah milik masyarakat Sedang
04
4 Ngropoh 0,52
09
06
3 Kentungan 0,18
33 Condongcatur Depok 188 Ringan Tanah milik masyarakat Sedang
01
2 Gorongan 0,81
28 Condongcatur Depok 244 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
1 Dabag 1,86 05
/DESA KECAMATAN NILAI TINGKATAN
6 Soropadan 1,78
38 Condongcatur Depok 193 Ringan Tanah milik masyarakat Sedang
01
10 Gowok 0,64
12 Karangmalang 1,31
03 Caturtunggal Depok 256 Sedang Tanah kas desa Sedang
05
11 Janti 0,25
03 Caturtunggal Depok 248 Sedang Tanah kas desa Sedang
07
16 Caturtunggal Depok 254 Sedang Tanah kas desa Tinggi
7 Soropadan 2,96
05
9 Blimbingsari 0,84
36 Condongcatur Depok 278 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
03
8 Soropadan 1,05
35 Condongcatur Depok 256 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
05
14 Tirtoadi Mlati 298 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
Tabel 6.1. lanjutan12 Sardonoharjo Ngaglik 314 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
06
26 Sariharjo Ngaglik 264 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
37 Sumberan 1,38
02
21 Sariharjo Ngaglik 248 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
38 Candi Dukuh 1,00
02
05 Sardonoharjo Ngaglik 328 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
39 Candi Karang 0,72
01
08 Sardonoharjo Ngaglik 264 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
40 Candi Winangun 0,15
03
41 Turen 0,16
35 Sariharjo Ngaglik 260 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
05
24 Sardonoharjo Ngaglik 304 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
42 Turen 1,41
02
01 Sardonoharjo Ngaglik 274 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
43 Gentingan 1,05
03
05 Sidoagung Godean 248 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
44 Bantulan 0,17
05
04 Sidoarum Godean 336 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
45 Beluran 0,40
03
36 Nglempongsari 0,55
05
NO NAMA LOKASI (PADUKUHAN) LUAS (Ha) RT LINGKUP ADMINISTRATIF KEKUMUHAN LEGALITAS LAHAN PRIORITAS RW KELURAHAN /DESA KECAMATAN NILAI TINGKATAN
30 Somodaran 0,64
25 Karanglo 2,90 05-06
24 Tlogoadi Mlati 292 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
26 Gamping Kidul 0,46
01
16 Ambarketawang Gamping 286 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
27 Mejing wetan 0,45
08
07 Ambarketawang Gamping 288 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
28 Patukan 0,85 08-09
22 Ambarketawang Gamping 264 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
29 Banyumeneng 0,89
15
04 Banyuraden Gamping 256 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
01
35 Jongkang 0,75
10 Banyuraden Gamping 284 Sedang Tanah milik masyarakat Rendah
31 Cambahan 0,49
08
31 Nogotirto Gamping 262 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
32 Trini 0,30
02
16 Trihango Gamping 252 Sedang Tanah milik masyarakat Sedang
33 Rogobangsan 1,38
03
04 Bimomartani Ngemplak 286 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
34 Blotan 2,05
01
40 Wedomartani Ngemplak 312 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi
04 Sidomoyo Godean 252 Sedang Tanah milik masyarakat Tinggi Sumber: SK Bupati Sleman, 2014
Tabel 6.2 Data Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH di Kabupaten Sleman Tahun 2014No. Lokasi Kegiatan Tahun
1 RSH Kab. Sleman Perum. Bina Sejahtera, Kec. Berbah 2009
2 RSH Perum. Luhur Setia Mandiri, Seyegan 2009
3 RSH Perum. PNS UGM. Kec. Berbah Ds. Kalitirto 2009
4 RSH Kab. Sleman Perum. Dirgantara Asri, Berbah 2009
5 RSH Kab.Sleman Perum .Pokoh Baru 2009
6 RSH Perum Rusun Mlati, Perum Karangmojo Indah, Dsn. Kutudukuh Kab. 2012 Sleman
7 RSH Perum Puromartani Kec. Kalasan 2013
8 RSH Perum Griya Taman Sejahtera Tamanmartani, Kec. Kalasan, Kab.Sleman 2013
Sumber: Satker Bangkim DIY
Tabel 6.3 Data Kondisi Rusunawa MBR di Kabupaten Sleman Tahun 2014No. Nama Rusunawa Kecamatan Kabupaten Jml Unit Tahun huni
1 GEMAWANG 1 MLATI SLEMAN 96 2005/ 2006
2 GEMAWANG 2 MLATI SLEMAN 96 2007
3 MRANGGEN MLATI SLEMAN 96 2009
4 DABAG 1 DEPOK SLEMAN 99 2009
5 DABAG 2 DEPOK SLEMAN 99 2009
6 DABAG 3 DEPOK SLEMAN 75 2009
7 DABAG 4 DEPOK SLEMAN
96
8 JONGKE (4 Tb) MLATI SLEMAN 96 x 4 2010 belum se- lesai dibangun
Sumber: DPUPESDM DIY
Tabel 6.5 Data Kondisi Kawasan Rawan Bencana Tahun 2014Jumlah Penduduk No. Luas Kawasan (ha)
Lokasi Kawasan (jiwa)
1 Kws. Cangkringan (Umbulharjo, Glagaharjo, 4.799 28.177 Kepuharjo) (Argomulyo, Wukirsari) Kab. Sleman
2 Kws. Turi, Kab. Sleman 741 8.630
3 Kws Prambanan, Kab. Sleman 475 2.508
4 Kws. Pakem, Kab. Sleman 1430 7.598
5 Kws. Tempel, Kab. Sleman 539 9.319
Sumber: Bappeda Kab. Sleman
C. Permasalahan dan Tantangan Permasalahan pengembangan permukiman secara nasional diantaranya:
1. Masih luasnya kawasan kumuh sebagai permukiman tidak layak huni sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, dan pelayanan infrastruktur yang masih terbatas.
2. Masih terbatasnya prasarana sarana dasar pada daerah tertinggal, pulau kecil, daerah terpencil, dan kawasan perbatasan.
3. Belum berkembangnya Kawasan Perdesaan Potensial. Tantangan pengembangan permukiman secara nasional diantaranya:
1. Percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat
2. Pencapaian target/sasaran pembangunan dalam Rencana Strategis Ditjen Cipta Karya sektor Pengembangan Permukiman.
3. Pencapaian target MDG’smnya 2015,pencapaian Program termasuk-Program
Peningkatan pembi- ayaan infrastruktur dasar pengembang- an permukiman me-
struktur dasar per- mukiman pendu- kung Kawasan Per- desaan Potensial/ Agropolitan/Minapoli
pembiayaan infra- struktur diluar APBN /APBD melalui sum-
Potensi alternative
tas keuangan daerah
Terbatasnya kapasi-
3 Pembiayaan
tas kelembagaan pemerintah daerah dalam pengelolaan infrastruktur dasar pengembangan per- mukiman
Peningkatan kapasi-
dan tuntutan pelaya- nan prima dalam pe- menuhan infrastruk- tur dasar pengem- bangan permukiman bagi masyarakat
Reformasi birokrasi
kelembagaan peme- rintah daerah dalam pengelolaan infra- struktur dasar pe- ngembangan permu- kiman
Terbatasnya kapasitas
2 Kelembagaan
evakuasi dan infra- struktur dasar per- mukiman bagi Ka- wasan Rawan Bencana
Penyediaan jalur
Penyediaan infra-
Tabel 6.6 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kabupaten Rendahnya keterse-
Sleman No. Aspek Permasalahan Tantangan Solusi
1 Teknis
Terdapat Kawasan
kumuh
Rendahnya infrastruk-
tur dasar pendukung Kawasan Prioritas Per- desaan/Agropolitan/Mi- napolitan
diaan infrastruktur da- sar pendukung Kawa- san Rawan Bencana
struktur dasar per- mukiman bagi pena- nganan kawasan kumuh
Target MDGs Pe-
ngurangan Kawasan Kumuh
Terdapat Kawasan
Prioritas Pengemba- ngan Permukiman
Pengembangan Per- mukiman Kawasan Perdesaan Potensi- al/Agropolitan/Mina- politan sebagai penggerak pereko- nomian
Penyediaan infra-
- tan
No. Aspek Permasalahan Tantangan Solusi
5 Lingkungan Penurunan kualitas ling- Perubahan iklim aki- Pengelolaan infra- kungan hidup akibat dari bat pemanasan glo- struktur dasar pe- ngembangan kawa- kepadatan permukiman bal
san permukiman yang Agenda MDGs da- berwawasan pelesta- lam menjaga keles- rian lingkungan hidup tarian lingkungan dan "Sustainable Hu- hidupman Settlements De- velopmen
Selain itu sektor pengembangan permukiman Kabupaten Sleman juga menghadapi tantangan pemenuhan pencapaian target Standar Pelayanan Minimum Bidang Cipta Karya Tahun 2019
- ––100”“100 sebagai berikut :
Kondisi Eksisting 2013/2014 Jenis Target Luas Sasaran Indikator Satuan Pelayanan
2019 Kawasan Capaian Backlog Dasar Kumuh (ha)
Penanganan Berkurang- Persentase % Luas 0% 0,07% -0,07% 41,40 nya permuki- luas kawasan Permukiman Kawa- man kumuh kumuh perko- Kumuh san taan diperkotaan
Perkotaan
6.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Tabel 6.8 Kebutuhan & Target Program Pengembangan PermukimanKabupaten Sleman untuk Lima Tahun Ke Depan
Target Tahun ke- Satuan No. Uraian Lokasi Target
1
2
3
4
5 Kawasan Perkotaan
1 Penurunan Tersebar di 45 Kawa- Ha 33,12 24,84 16,56 8,28 Kawasan Kumuh san/Lokasi pada 6 Kec.
(Depok, Mlati, Ngaglik, Gamping, Godean & Ngemplak) (41,40 Ha) 2 Penanganan RSH Perum Minomartani, Kws.
1
1
1
1 Kab. Sleman
Kawasan Perdesaan 3 Pengembangan Kawasan Girikerto dan Kws.
2
2
2 Ka-wasan Desa Bangunkerto, Kec. Turi Poten- Kws. Sumberharjo Kws.
1 sial/Agropolitan/Mi (potensi wisata), na-politan
Kec. Prambanan Kws. Madurejo, Kws.
1 Kec. Prambanan Kws. Minapolitan, Kws.
1
1
1 Kec. Berbah Kws. Sindumartani, Kws.
1 Kec. Ngemplak Kws. Bimomartani, Kws.
1 Kec. Ngemplak Kws. Wedomartani, Kws.
1 Kec. Ngemplak Kws. Minapolitan Kws.
1
1 Kec. Ngemplak Kws. Sumberahayu, Kws.
1
1
Tabel 6.8 lanjutanTarget Tahun ke- Satuan No. Uraian Lokasi Target
1
2
3
4
5 Kws. Banyurejo, Kws.
1 Kec.Tempel 4 Penanganan Kws. Girikerto, dan Kws.
2
2
2 Kawasan Rawan Wonokerto, Kec. Turi Bencana Kws. Hargobinangun Kws.
2
2
2 dan Purwobinangun, Kec. Pakem Kws Glagaharjo, Kws.
1 Kec. Cangkringan Kws. Umbulharjo, Kws.
1 Kec. Cangkringan Kws. Kepuharjo, Kws.
1 Kec. Cangkringan Kws. Wukirsari, Kws.
1 Kec. Cangkringan Kws. Argomulyo, Kws.
1 Kec. Cangkringan Kws. Gayamharjo, Kws.
1 Kec. Prambanan Kws. Sumberharjo, Kws.
1 Kec. Prambanan Kws. Wukirharjo, Kws.
1 Kec. Prambanan Kws.
1
1 Kws. Prambanan
6.1.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Permukiman
A. Program Kegiatan
Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Infrastruktur kawasan permukiman kumuh Infrastruktur permukiman RSH Rusunawa beserta infrastruktur pendukungnya Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan potensial (Agropolitan/ Minapolitan) Infrastruktur kawasan permukiman rawan bencana Infrastruktur kawasan permukiman perbatasan dan pulau kecil Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PISEW) Infrastruktur perdesaan PPIP Infrastruktur perdesaan RIS PNPM
B. Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Dalam pengembangan permukiman terdapat kriteria yang menentukan, yang terdiri dari kriteria umum dan khusus, sebagai berikut.
1. Umum Ada rencana kegiatan rinci yang diuraikan secara jelas.
Indikator kinerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam Renstra. Kesiapan lahan (sudah tersedia). Sudah tersedia DED. Tersedia Dokumen Perencanaan Berbasis Kawasan (SPPIP, RPKPP, Masterplan Kws. Agropolitan & Minapolitan, dan KSK) Tersedia Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) dan dana daerah untuk pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi.
Tingkat kemiskinan desa >25%. Bupati menyanggupi mengikuti pedoman dan menyediakan BOP minimal 5% dari BLM.
c. PPIP Hasil pembahasan dengan Komisi V - DPR RI Usulan bupati, terutama kabupaten tertinggal yang belum ditangani program
Cipta Karya lainnya Kabupaten reguler/sebelumnya dengan kinerja baik Tingkat kemiskinan desa >25%
d. PISEW Berbasis pengembangan wilayah Pembangunan infrastruktur dasar perdesaan yang mendukung (i) transportasi,
(ii) produksi pertanian, (iii) pemasaran pertanian, (iv) air bersih dan sanitasi, (v) pendidikan, serta (vi) kesehatan Mendukung komoditas unggulan kawasan Selain kriteria kesiapan seperti di atas terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pengusulan kegiatan pengembangan permukiman seperti untuk penanganan kawasan kumuh di perkotaan. Mengacu pada UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman kumuh memiliki ciri (1) ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi, (2) ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum, (3) penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana, sarana dan utilitas umum, serta (4) pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Lebih lanjut kriteria tersebut diturunkan ke dalam kriteria yang b. Fungsi kawasan dalam peruntukan ruang kota, dimana keterkaitan dengan faktor ekonomi memberikan ketertarikan pada investor untuk dapat menangani kawasan kumuh yang ada. Kawasan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pusat-pusat aktivitas bisnis dan perdagangan seperti pasar, terminal/stasiun, pertokoan, atau fungsi lainnya.
c. Jarak jangkau kawasan terhadap tempat mata pencaharian penduduk kawasan permukiman kumuh.
3. Status Kepemilikan Tanah a. Status pemilikan lahan kawasan perumahan permukiman.
b. Status sertifikat tanah yang ada.
4. Keadaan Prasarana dan Sarana
a. Kondisi Jalan
b. Drainase
c. Air bersih
d. Air limbah
5. Komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Keinginan pemerintah untuk penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh dengan indikasi penyediaan dana dan mekanisme kelembagaan penanganannya.
b. Ketersediaan perangkat dalam penanganan, seperti halnya rencana penanganan (grand scenario) kawasan, rencana induk (master plan) kawasan dan lainnya.
Identifikasi kriteria kesiapan usulan program dan kegiatan pengembangan permukiman Kabupaten Sleman Tahun 2015-2019 dijelaskan melalui tabel berikut ini.
Tabel 6.9 Identifikasi Kriteria Kesiapan Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Sleman Tahun 2015-2019Hargobinangun & Purwobinangun, Kec. Pakem 1 kws 2018 2014 2011 2011 2017 2017 Siap Siap
13 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Argomulyo, Kec. Cangkringan 1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap
12 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Wukirsari, Kec. Cangkringan 1 kws 2018 2014 2011 2011 2017 2017 Siap Siap
11 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Kepuharjo, Kec. Cangkringan 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
10 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
2011 2016 2016 Siap Siap
Umbulharjo, Kec. Cangkringan 1 kws 2017 2014 2011
9 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Glagaharjo, Kec. Cangkringan 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
8 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Hargobinangun & Purwobinangun, Kec. Pakem 1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap
9 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
8 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
No Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun Kriteria Kesiapan Lembaga Pengelola Pasca Konstruksi SK Kumuh SPPIP RPKPP Lahan DED DDUB
Girikerto & Wonokerto Kec.Turi 1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap
1 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Girikerto & Wonokerto Kec.Turi 1 kws 2017
2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
2 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Girikerto & Wonokerto Kec.Turi 1 kws 2018 2014 2011 2011 2017 2017 Siap Siap
3 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
4 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Hargobinangun & Purwobinangun, Kec. Pakem 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
Girikerto & Bangunkerto Kec.Turi 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
5 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Girikerto & Bangunkerto Kec.Turi 1 kws 2018 2014 2011 2011 2017 2017 Siap Siap
6 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Girikerto & Bangunkerto Kec.Turi 1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap
7 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Gayamharjo, Kec. Prambanan 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
Tabel 6.9 lanjutanLembaga Kriteria Kesiapan Pengelola No Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun SK Kumuh SPPIP RPKPP Lahan DED DDUB Pasca Konstruksi
14 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Sumberharjo, 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap Kec. Prambanan
Bencana Wukirharjo, 1 kws 2017 2014 2011 2016 2016 Siap Siap
15 Penyediaan PSD Kawasan Rawan 2011
Kec. Prambanan Bencana
Kec. Prambanan
16 Penyediaan PSD Kawasan Rawan 1 kws 2018 2014 2011 2011 2017 2017 Siap Siap Bencana
17 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Kec. Prambanan 1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap Bencana
Sumberharjo (potensi
18 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan 1 kws 2015 2014 2011 2011 2014 2014 Siap Siap wisata),Kec. Prambanan Potensial
Madurejo,
19 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan 1 kws 2016 2014 2011 2011 2015 2015 Siap Siap Kec. Prambanan
Potensial Sidoarum Kec. Gamping
20 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Sidoarejo Kec. Gamping 1 kws 2017
21 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
22 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Ambarketawang, 2 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap Banyuraden, Nogotirto, Trihanggo Kec. Gamping Ambarketawang,
23 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh 1 kws 2018 2014 2011 2011 2017 2017 Siap Siap Banyuraden, Nogotirto, Trihanggo Kec. Gamping
24 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Ambarketawang, 1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap Banyuraden, Nogotirto, Trihanggo Kec. Gamping Sendangadi, Tlogoadi,
25 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap Tirtoadi, Sumberadi (Kentingan), Sinduadi, Kec. Mlati 26 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Kel. Triharjo dan Kel. 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap Caturharjo, Kec. Sleman
27 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Caturtunggal (Mrican, 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap Papringan, Ambarrukmo) Kec.
Depok
Tabel 6.9 lanjutanSendangarum, Kec. Minggir 1 kws 2016 2014 2011 2011 2015 2015 Siap Siap
Sumberagung, Kec. Moyudan 1 kws 2019
2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap
38 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sendangagung, Kec. Minggir 1 kws 2015
2014 2011 2011 2014 2014 Siap Siap
39 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
40 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
2014 2011 2011 2017 2017 Siap Siap
Sendangarum, Kec. Minggir 1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap
41 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Margoadi, Margomulyo, Kec. Seyegan 1 kws 2015 2014 2011 2011 2014 2014 Siap Siap
42 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Pondokrejo, Kec. Tempel 1 kws 2015 2014 2011 2011 2014 2014 Siap Siap
43 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
37 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sumberagung, Kec. Moyudan 1 kws 2018
No Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun Kriteria Kesiapan Lembaga Pengelola Pasca Konstruksi SK Kumuh SPPIP RPKPP Lahan DED DDUB
32 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Sariharjo, Sukoharjo, Kec. Ngaglik 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
28 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Kws.Depok (Caturtung- gal dan Condongcatur) 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
29 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Kws.Depok (Caturtung- gal dan Condongcatur)
1 kws 2018 2014 2011 2011 2017 2017 Siap Siap
30 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Kws.Depok (Caturtung- gal dan Condongcatur)
1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018 Siap Siap
31 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Wedomartani, Kec.Ngemplak 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
33 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
36 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sumberahayu, Sumber- arum, Sumberagung, Kec. Moyudan 1 kws 2015
2014 2011 2011 2014 2014 Siap Siap
34 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sumberahayu Kec. Moyudan 1 kws 2016 2014 2011 2011 2015 2015 Siap Siap
35 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sumberarum, Kec. Moyudan 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
Sumberejo, Kec. Tempel 1 kws 2016 2014 2011 2011 2015 2015 Siap Siap
Tabel 6.9 lanjutanNo Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun Kriteria Kesiapan Lembaga Pengelola Pasca Konstruksi SK Kumuh SPPIP RPKPP Lahan DED DDUB
44 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Merdikorejo, Kec. Tempel 1 kws 2017 2014 2011 2011 2016 2016 Siap Siap
45 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Lumbungrejo, Kec. Tempel 1 kws 2018 2014 2011 2011 2017 2017
Siap Siap
46 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Banyurejo, Kec. Tempel 1 kws 2019 2014 2011 2011 2018 2018
Siap Siap
47 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Pasar Tempel Kec. Tempel 1 kws
2015 2014 2011 2011 2014 2014 Siap Siap
6.1.5 Usulan Program dan Kegiatan Usulan prioritas program dan kegiatan berikut pembiayaan yang dibutuhkan diuraikan dalam tabel berikut ini.
No Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun SUMBER PENDANAAN (RP. JUTA) APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PER- USAHAAN DAERAH SWASTA/ MASYARA- KAT CSR DAK RM PHLN
Girikerto & Bangunkerto Kec.Turi 1 kws 2018 1.150
2.100
Hargobinangun & Purwo- binangun, Kec. Pakem 1 kws 2017 3.960
7 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
300
Girikerto & Bangunkerto Kec.Turi 1 kws 2019 1.150
6 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
300
5 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
1 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Girikerto & Bangunkerto Kec.Turi 1 kws 2017 3.450 900
4 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Girikerto & Wonokerto Kec.Turi 1 kws 2019 1.250 750
3 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Girikerto & Wonokerto Kec.Turi 1 kws 2018 1.250 750
Tabel 6.10 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Sleman Tahun 2015-2019Girikerto & Wonokerto Kec.Turi 1 kws 2017 3.750 2.250
2 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Tabel 6.10 lanjutanPrambanan 1 kws 2018 1.500 100
Sumberharjo, Kec. Prambanan 1 kws 2017 1.500 100
17 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Wukirharjo, Kec. Prambanan 1 kws 2017 1.500 100
18 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Prambanan 1 kws 2018 1.500 100
19 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
20 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Gayamharjo, Kec. Prambanan 1 kws 2017 1.145 650
Sumberharjo (potensi wisata), Kec. Prambanan 1 kws 2015 1.102 650
21 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Madurejo, Kec. Prambanan 1 kws 2016 1.000 100
22 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Sidoarum, Kec. Gamping 1 kws 2017 987 420
23 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Sidoarum, Kec. Gamping 1 kws 2017 1.000 100
24 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Ambarketawang, Banyuraden, Nogotirto, Trihanggo Kec. Gamping 1 kws 2017 1.250 650
16 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
15 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
No Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun SUMBER PENDANAAN (RP. JUTA) APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PER- USAHAAN DAERAH SWASTA/ MASYARA- KAT CSR DAK RM PHLN
11 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
8 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Hargobinangun & Purwo- binangun, Kec. Pakem 1 kws 2018 1.320 700
9 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Hargobinangun & Purwo- binangun, Kec. Pakem 1 kws 2019 1.320 700
10 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Glagaharjo, Kec. Cangkringan 1 kws 2017 1.130 1.500
Umbulharjo, Kec. Cangkringan 1 kws 2017 1.130 1.500
1.500
12 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Kepuharjo, Kec. Cangkringan 1 kws 2017 1.130 1.500
13 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Wukirsari Kec. Cangkringan 1 kws 2018 1.130
1.500
14 Penyediaan PSD Kawasan Rawan Bencana
Argomulyo, Kec. Cangkringan 1 kws 2019 1.130
25 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Ambarketawang, Banyuraden, Nogotirto 1 kws 2017 3.000 200
Tabel 6.10 lanjutanSUMBER PENDANAAN (RP. JUTA) PER- SWASTA/ APBN No Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun APBD APBD CSR DAK USAHAAN MASYARA- PROV. KAB/KOTA RM PHLN KAT DAERAH
25 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Ambarketawang, 1 kws 2017 3.000 200 Banyuraden, Nogotirto
26 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Ambarketawang, 1 kws 2018 1.500 100 Banyuraden, Nogotirto
27 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Ambarketawang, 1 kws 2019 1.500 100 Banyuraden, Nogotirto
28 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Sendangadi, Tlogoadi, Tir- 1 kws 2017 1.400 1.500 toadi, Sumberadi (Kenti- ngan), Sinduadi, Kec. Mlati 29 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Kel. Triharjo & Kel. 1 kws 2017 1.250 1.500 Caturharjo, Kec. Sleman
30 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Caturtunggal (Mrican, 1 kws 2017 1.200 200 Papringan, Ambarrukmo), Kec. Depok
31 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Kws. Depok (Caturtunggal 1 kws 2017 3.000 400 dan Condongcatur)
32 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Kws. Depok (Caturtunggal 1 kws 2018 1.500 200 dan Condongcatur) 1 kws 2019 1.500
33 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Kws. Depok (Caturtunggal 200 dan Condongcatur)
1 kws 2017 915
34 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Wedomartani, 600
Kec. Ngemplak
35 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Sariharjo, Sukoharjo, 1 kws 2017 850 1.000 Sinduharjo, Kec. Ngaglik
36 Penyediaan PSD Kawasan Sumberahayu, Sumber- 1 kws 2015 998 500 arum, Sumberagung, Kec.
Perdesaan Potensial Moyudan Sumberahayu
37 Penyediaan PSD Kawasan 1 kws 2016 1.000 200 Kec. Moyudan
Perdesaan Potensial Sumberarum,
38 Penyediaan PSD Kawasan 1 kws 2017 1.000 200 Kec. Moyudan
Perdesaan Potensial
39 Penyediaan PSD Kawasan Sumberagung, 1 kws 2018 1.000 200 Kec. Moyudan
Perdesaan Potensial
Tabel 6.10 lanjutanTotal
Banyurejo Kec. Tempel 1 kws 2019 918
50 Penyediaan PSD Kawasan Kumuh Pasar Tempel Kec. Tempel 1 kws 2015 987 100
Total 2015 6.397
3.850
Total
2016 3.957 500
2017 38.492
Lumbungrejo Kec. Tempel 1 kws 2018 857
17.570
Total
2018 12.707
3.950
Total
2019 10.768 3.950
TOTAL 65.924
49 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
48 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
No Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun SUMBER PENDANAAN (RP. JUTA) APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PER- USAHAAN DAERAH SWASTA/ MASYARA- KAT CSR DAK RM PHLN
43 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
40 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sumberagung, Kec. Moyudan 1 kws 2019 1.000 200
41 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sendangagung, Kec. Minggir 1 kws 2015 1.000 200
42 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sedangarum, Kec. Minggir 1 kws 2016 1.000 200
Sedangarum, Kec. Minggir 1 kws 2019 1.000 200
Merdikorejo Kec. Tempel 1 kws 2017 945
44 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Margoadi, Margomulyo, Kec. Seyegan 1 kws 2015 1.325 1.200
45 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Pondokrejo, Kec. Tempel 1 kws 2015 985 1.200
46 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
Sumberejo Kec. Tempel 1 kws 2016 957
47 Penyediaan PSD Kawasan Perdesaan Potensial
25.970
6.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan
6.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
A. Arah Kebijakan Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya. Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan mengacu pada Undang- undang dan peraturan antara lain: 1) UU No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
UU No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman memberikan amanat bahwa penyelenggaraan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman adalah kegiatan perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian, termasuk di dalamnya pengembangan kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu. Pada UU No. 1 tahun 2011 juga diamanatkan pembangunan kaveling tanah yang telah dipersiapkan harus sesuai dengan persyaratan dalam penggunaan, penguasaan, pemilikan yang tercantum pada rencana rinci tata ruang dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). 2) UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
UU No. 28 tahun 2002 memberikan amanat bangunan gedung harus diselenggarakan secara tertib hukum dan diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta dipenuhinya persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung. Persyaratan administratif yang harus dipenuhi adalah: a. Status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah; peraturan pelaksana dari UU No. 28/2002. PP ini membahas ketentuan fungsi bangunan gedung, persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung, peran masyarakat, dan pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Dalam peraturan ini ditekankan pentingnya bagi pemerintah daerah untuk menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai acuan rancang bangun serta alat pengendalian pengembangan bangunan gedung dan lingkungan. 4) Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
Sebagai panduan bagi semua pihak dalam penyusunan dan pelaksanaan dokumen RTBL, maka telah ditetapkan Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Dalam peraturan tersebut, dijelaskan bahwa RTBL disusun pada skala kawasan baik di perkotaan maupun perdesaan yang meliputi kawasan baru berkembang cepat, kawasan terbangun, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, serta kawasan gabungan dari jenis-jenis kawasan tersebut. Dokumen RTBL yang disusun kemudian ditetapkan melalui peraturan walikota/bupati.
5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 1/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.