Analisis sikap mahasiswa terhadap pengenalan produk Sprite Ice PT Coca Cola Semarang : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta - USD Repository

  

ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP PENGENALAN

PRODUK SPRITE ICE PT COCA COLA SEMARANG

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta

Skripsi

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

Nandi Susanto

012214160

  

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  

MOTTO

Yang penting bukanlah kemampuan kita

untuk berbuat banyak,

tapi kesiapan diri kita untuk berbuat apa saja

dan kapan saja;

yakin bahwa saat melayani

mereka yang kurang beruntung

sesungguhnya kita melayani Allah.

  

(Ibu Teresa)

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:

Roh memang penurut, tetapi daging lemah.

  

(Matius 26 : 41)

kerjakan yang Anda bisa, dengan yang Anda miliki

dimana pun Anda berada.

  

(Theodore Roosevelt)

Menyadari bahwa Anda kurang pengetahuan

Merupakan langkah besar menuju pengetahuan.

  

(Benjamin Disraeli)

Apapun yang terjadi,

jangan sampai melepas pegangan dua tambang utama kehidupan

harapan dan keyakinan.

  

(Zig Ziglar)

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun dan menunjukkan jalan untukku.

  

Bunda maria yang selalu memberi kekuatan dan pengharapan dalam setiap

langkahku.

Kedua orangtuaku (Bapak dan Ibu) yang telah membesarkanku, mendoakanku,

mendukungku dan mendorongku.

  

Adikku Fais yang selalu mendoakanku.

Kekasihku Weni yang telah mendoakan , mendukungku dan menjadi anugerah

terindah yang dikaruniakan bagi hidupku.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 26 maret 2007 Penulis

  (Nandi Susanto)

  

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP PENGENALAN PRODUK

SPRITE ICE PT COCA COLA SEMARANG

  Studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta

  

Nandi Susanto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang menjadi konsumen Sprite Ice. (2) Atribut produk yang menjadi prioritas utama dalam keputusan untuk mengkonsumsi produk Sprite Ice. (3) Sikap mahasiswa terhadap atribut produk Sprite Ice.

  Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive Kriteria pemilihan sampel adalah mahasiswa yang pernah mengkonsumsi sampling. minuman Sprite Ice. Metode survei digunakan untuk memperoleh data mengenai karakteristik, perilaku dan sikap yang dipilah menjadi harapan serta keinginan mahasiswa. Kuesioner dibagikan terhadap 100 orang responden.

  Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisis persentase untuk menganalisis karakteristik atau profil mahasiswa yang mengkonsumsi produk Sprite Ice. (2) Analisis prioritas kepentingan untuk mengetahui atribut produk yang menjadi prioritas utama dalam keputusan untuk mencoba mengkonsumsi produk Sprite Ice. (3) Analisis Multiattribute Attitude Model untuk mengetahui sikap mahasiswa terhadap atribut produk Sprite Ice.

  Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa : (1) Mayoritas mahasiswa yang mengkonsumsi produk Sprite Ice adalah pria (58%) dengan pendapatan Rp 300.000

  • – Rp 600.000 sebulan (46%). (2) Atribut produk yang menjadi prioritas utama dalam keputusan untuk mencoba produk Sprite Ice adalah atribut rasa. (3) Sikap mahasiswa terhadap pengenalan produk Sprite Ice adalah “sangat baik”.

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON UNIVERSITY STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS THE

  

INTRODUCTION OF PT COCA COLA SEMARANG’S SPRITE ICE PRODUCT

Nandi Susanto

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2007

  A case study on students of Sanata Dharma University Mrican Yogyakarta This study aims to know who are the consumers of Sprite Ice: (1) Characteristics of students of Sanata Dharma University MricanYogyakarta. (2) The most influential product attributes in decision making of Sprite Ice products. (3) University students’ attitude towards the Sprite Ice product attributes.

  The sampling technique is purposive sampling. The criterion of sample selection is the ones who have consumed Sprite Ice. Questionnaire was used to gain data about the characteristics, attitude and behaviour which are broken down into expectations and wants. The questionnaire is distributed to 100 respondents.

  Analysis techniques used are: (1) Percentage analysis to analyze students’ characteristics or profiles. (2) Importance priority analysis to know product attributes which are the main priority in consumption decision making. (3) Multiattribute Attitude Model Analysis to know University students’ attitude towards Sprite Ice product attributes.

  Results show that: (1) Majority of university students who consumed Sprite Ice product are male (58%) with Rp 300.000 – Rp 600.000 income per month (46%). (2) The most influential product attribute is the taste. (3) Respondens’ attitude towards the introduction of Sprite Ice product is “very good”.

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP PENGENALAN PRODUK SPRITE ICE PT COCA COLA SEMARANG” studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan pihak yang telah memberikan bantuan, baik berupa bimbingan, dukungan maupun informasi yang telah menunjang proses penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi ini dapat disusun.

  3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi ini dapat disusun.

  4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Sanata Dharma yang telah memberikan ilmunya bagi penulis selama ini.

  5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  6. Seluruh mahasiswa yang telah meluangkan waktu untuk membantu tersusunnya skripsi ini.

  7. Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas cinta, kasih sayang, doa dan dukungan yang tanpa batas selama ini.

  8. Adikku Fais yang telah membantu dalam doa dan dukungan. 9. kekasihku Weni,”terimakasih atas doa, dukungan dan semangat dalam membantu menyusun skripsi hingga selesai, dan tentunya cinta, kasih sayang dan perhatian yang selalu kamu berikan buat aku, thanks ya.

  10. Bapak dan Ibu Sangadi yang telah membantu dalam doa dan dukungan yang diberikan untuk penulis.

  11. Fany thanks ya atas dukungannya.

  12. Sahabatku Bambang dan keluarga terimakasih atas doa, dukungan dan semangat dalam menyusun skripsi hingga selesai.

  13. Sahabat-sahabatku “Ndaru, Widi, Dedi and seluruh teman yang ada di kontrakan untuk persahabatan kita selama ini di Yogyakarta.

  14. Sahabat-sahabatku Santos, Tantok and Nando, thanks bos sudah dukung dan membantu dalam penulisan skripsi.

  15. “Sahabat-sahabatku di Danis,”Tantok, Vensi, Koko, Arcil, Balita, Henri, Bayu, Ray, Baba, Ujang, Mas Anung, David, Mas Ikun, Bapak Harto”Thanks for your support.

  16. Timur thanks atas bantuan dan dukungannya.

  17. Temen-temenku “Dharmo Community” yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberi dukungan dalam penulisan skripsi ini.

  18. Sahabat-sahabatku yang lain dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu- persatu, yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan terbuka penulis menerima kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan penelitian ini.

  Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang berkepentingan untuk membacanya, terimakasih.

  Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .................................................................

  3 C. Pembatasan Masalah ................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

  E. Manfaat Penelitian ................................................................... 5 F. Sistematika Penulisan ...............................................................

  6 BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................... 8

  A. Pengertian Pemasaran .............................................................. 8

  B. Strategi Marketing Mix ............................................................ 10

  C. Pengertian Perilaku Konsumen ................................................ 16 D. Sikap .........................................................................................

  17 E. Produk Baru .............................................................................. 21

  F. Daur Usia Produk ..................................................................... 23

  G. Proses Keputusan Pembelian .................................................... 24

  H. Atribut Produk........................................................................... 25

  BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 27 A. Jenis Penelitian ......................................................................... 27 B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 27 C. Subyek Penelitian ..................................................................... 28 D. Objek Penelitian ....................................................................... 28 E. Populasi ....................................................................................

  28 F. Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 29

  G. Variabel Penelitian .................................................................. 30

  H. Data Yang Diperlukan .............................................................. 31

  I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31 J. Definisi Operasional ................................................................. 32

  K. Metode Analisis Data ............................................................... 33

  BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA MRICAN YOGYAKARTA............................................................ 38 A. Sejarah Universitas.................................................................... 38

  B. Visi, Misi dan Tujuan Universitas ............................................ 41

  C. Organisasi Universitas Sanata Dharma ..................................... 42

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 49 A. Analisis Data ............................................................................. 49 B. Pembahasan............................................................................... 60 BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 63 A. Kesimpulan ............................................................................... 63 B. Saran.......................................................................................... 64 C. Keterbatasan .............................................................................. 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL TABEL III.I Skala Likert..........................................................................

  30 TABEL IV.I Data jumlah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta tahun 2003 sampai dengan 2006..........

  46 TABEL 5.1 Rangkuman Uji Validitas.....................................................

  51 TABEL 5.2 Rangkuman Uji Reliabilitas.................................................

  52 TABEL 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .........

  54 TABEL 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan.............

  55 TABEL 5.5 Urutan Kepentingan Atribut ................................................

  56 TABEL 5.6 Hasil Peringkat Kepentingan, Urutan Prioritas, dan Bobot Kepentingan ..............................................................

  57 TABEL 5.7 Hasil Ideal-Belief Rata-rata Aetiap Atribut dan Bobot Kepentingan .........................................................................

  58

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lima Tahap Keputusan Pembelian .........................................

  24

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Kuesioner Lampiran 2. Data Jumlah Mahasiswa Sanata Dharma Mrican Yogyakarta Tahun 2003 sampai dengan 2006 Lampiran 3. Analisis Data Lampiran 4. Tabel r Lampiran 5. Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Hasil Manual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kalangan mahasiswa yang menjadi pasar sasaran oleh produsen

  dalam mempromosikan produk-produknya. Salah satunya adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang sering sekali dikunjungi oleh para produsen dari berbagai macam produk, baik produk makanan maupun bukan produk makanan.

  Penawaran produk-produk itu dibuat menarik supaya mendapatkan perhatian dari pasar sasaran yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta. Misalnya dengan membagikan contoh-contoh produk kepada para mahasiswa itu sehingga para mahasiswa dapat melihat dan mencoba produk itu terlebih dahulu. Selain itu para mahasiswa lebih mengenal dan tertarik pada produk yang ditawarkan itu sehingga pada akhirnya memutuskan untuk membeli dan mengkonsumsinya. Contoh lainnya adalah pada produk kosmetika yang mana para produsen melakukan demo untuk memperkenalkan produknya seperti produk Pond’s, produsen memberikan facial dengan menggunakan produk yang ditawarkannya itu secara cuma- cuma. Kemudian demo untuk produk yang lain adalah pada produk sunsilk adalah dengan keramas menggunakan produk yang ditawarkan itu secara cuma-cuma juga.

  Selain memberikan contoh-contoh produk dan demo-demo itu, produsen juga mempromosikan produk baru atau produk inovasi. Pengembangan produk baru ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan dan laba, memperoleh keuntungan dari perubahan di dalam lingkungan (teknologi dan demografi) serta menahan gerakan pesaing. Tetapi pengembangan produk baru itu akan gagal jika mereka merupakan produk-produk jiplakan (me-too

  , pasar yang terlalu sempit, mutu yang buruk serta kurangnya akses ke

  product) pasar.

  Para produsen berlomba-lomba untuk mengadakan berbagai perbaikan pada produk-produk yang dihasilkannya itu. Sebagai contoh adalah pada produk minuman yang selama ini banyak beredar di pasar. Para produsen menawarkan berbagai macam rasa minuman, tetapi karena persaingan di kalangan produsen minuman semakin ketat, maka produsen melakukan pengembangan produk dengan memberikan sensasi baru pada produknya yaitu dengan memberikan berbagai macam rasa yang baru. Misalnya produk Sprite telah melakukan pengembangan produk baru dengan munculnya produk Sprite yang baru yaitu Sprite Ice; Teh Kotak juga melakukan hal yang sama yaitu dengan munculnya Teh Kotak dengan rasa apel, anggur dan orange; Fanta yang tidak mau ketinggalan dengan munculnya fanta dengan sensasi rasa baru yaitu rasa electric melon, strawberry ice cream dan creamy.

  Karakteristik konsumen yang berbeda adalah suatu fakta yang membantu menjawab mengapa perilaku konsumen sangat bervariasi. Konsumen dengan segala kebutuhan dan sikap mereka yang mungkin tidak tampak jelas, telah mendorong perilaku mereka dalam membeli suatu produk tertentu baik makanan maupun bukan makanan. Perilaku konsumen tersebut harus dipelajari terus-menerus mengingat situasi dan kondisi yang selalu berubah. Satu hal yang harus disadari oleh pemasar bahwa pemilihan produk atau merek tertentu adalah didahului dengan bagaimana, bilamana, dan mengapa konsumen menggunakan produk tersebut. Orang lain dapat juga memberikan pengaruh terhadap pemilihan suatu produk, yang memiliki faktor-faktor dan salah satunya adalah atribut produk.

  Walaupun Sprite Ice diperkenalkan sebagai produk baru yang mana merupakan pengembangan produk baru dari Sprite, tetapi produk ini digemari oleh konsumen yang tidak sedikit jumlahnya. Konsumen sudah mempunyai persepsi sendiri terhadap atribut yang melekat pada minuman Sprite Ice tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Sikap Mahasiswa Terhadap Pengenalan

  Produk Sprite Ice PT Coca-Cola Semarang”. Studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah

  Sprite Ice ini merupakan pengembangan produk baru dari Sprite yang diperkenalkan kepada konsumen pada umumnya, tetapi berdasarkan survey ternyata produk minuman Sprite ice ini digemari oleh konsumen yang tidak sedikit jumlahnya.

  Dengan melihat hal itu maka penulis tertarik ingin mengetahui apakah konsumen dalam pengambilan keputusan untuk mencoba mengkonsumsi minuman Sprite Ice ini dipengaruhi oleh atribut-atribut seperti rasa, aroma dan kemasan yang melekat pada produk minuman Sprite Ice. Maka timbul pertanyaan sebagai berikut:

  1. Bagaimana karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta terhadap pengenalan produk Sprite Ice?

  2. Atribut apakah yang paling mempengaruhi sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta dalam pengambilan keputusan untuk mencoba mengkonsumsi minuman Sprite Ice?

  3. Bagaimana sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta terhadap atribut minuman Sprite Ice? C.

   Pembatasan Masalah

  Berdasarkan pokok masalah yang ada, maka penulis akan membatasi masalah dalam penulisan ini yaitu:

  1. Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang pernah mengkonsumsi minuman Sprite Ice.

  2. Atribut yang diteliti yaitu: Nilai Produk :

  1) Rasa minuman Sprite Ice 2) Kemasan minuman Sprite Ice 3) Aroma minuman Sprite Ice D.

   Tujuan Penelitian

  Perusahaan dalam menerapkan strategi bersaing yang berbeda untuk memenangkan persaingan dipasaran dimana perusahaan menggunakan konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen, maka kepuasan konsumen menjadi titik penentu segala aktivitas perusahaan sehingga pencapaian laba perusahaan harus melalui kepuasan konsumen. Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan di atas maka tujuan penelitian ini adalah

  1. Mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta terhadap pengenalan produk Sprite Ice.

  2. Mengetahui atribut produk yang paling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk mencoba mengkonsumsi minuman Sprite Ice.

  3. Mengetahui sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta terhadap atribut minuman Sprite Ice.

E. Manfaat Penelitian

  Dengan adanya pengembangan baru pada produk itu maka perilaku konsumen yang dengan segala karakteristiknya dapat terpenuhi kepuasannya melalui produk yang ditawarkan itu. Oleh karena itu diadakan penelitian tentang apakah faktor penentu yang utama bagi konsumen apabila dilihat dari atribut-atributnya, dimana hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak seperti :

  1. Bagi Penulis Dengan penelitian ini penulis berharap akan mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengalaman baru di bidang pemasaran berdasarkan perbandingan antara teoritis dengan kenyataan dilapangan, terutama yang berhubungan dengan perilaku konsumen.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan sikap konsumen dan tambahan referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

  3. Bagi Perusahaan Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menjadi masukan, sebagai acuan dan koreksi untuk mendukung perusahaan ke arah perkembangan.

F. Sistematika Penulisan

  Bab I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Bab III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, data yang diperlukan dan teknik pengumpulan data, definisi operasional, populasi, sampel, metode analisis data.

  Bab IV : GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA MRICAN YOGYAKARTA Dalam Bab ini diuraikan tentang sejarah universitas, visi misi dan tujuan universitas, organisasi Universitas Sanata Dharma. Bab V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis data yang telah dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan dan beserta pembahasannya.

  Bab VI : PENUTUP Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan mengenai hasil dari seluruh materi pembahasan dan dari kesimpulan tersebut akan dikemukakan beberapa saran yang relevan serta berisi mengenai keterbatasan dari penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

  dilaksanakan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba.

  Pemasaran sebenarnya menggabungkan beberapa kegiatan yang dirancang untuk memberi arti, melayani, dan memuaskan kebutuhan konsumen yang merupakan tujuan organisasi. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan organisasi tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain yang berkaitan dalam satu perusahaan. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar.

  Pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya dengan data-data pasar seperti lokasi konsumen, jumlahnya, kesukaan dan data-data pasar lainnya. Data-data tersebut sangat membantu pemasar dalam melakukan pekerjaannya dengan baik dalam hal mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, sehingga akan mempermudah pemasar dalam menjual produk yang ditawarkan.

  Untuk mempermudah dalam memahami arti pemasaran dapat dilihat dalam definisi pemasaran antara lain sebagai berikut : Alex S Nitisemito, Drs (1993:13) menyatakan bahwa :

  Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif.

  Definisi tersebut menitikberatkan pada arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, yaitu struktur perdagangan besar dan perdagangan eceran dimana saluran-saluran tersebut digunakan untuk menyampaikan barang ke konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2001:7) adalah :

  Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

  Setelah melihat pengertian pemasaran dari Kotler dan Armstrong tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu proses dimana individu dan kelompok berusaha memenuhi kebutuhan mereka melalui proses interaksi dengan orang lain.

  Dari kedua definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran berkaitan erat dengan konsumen, yaitu dalam penciptaan produk, penentuan harga, promosi dan distribusi yang keseluruhannya untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

B. Strategi Marketing Mix

  Dalam merencanakan kegiatan pemasaran yang akan datang, perusahaan harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu strategi pemasaran dari perusahaan yaitu Marketing Mix

  Dalam kegiatan pemasaran tidak terlepas dari hubungan dengan konsumen, hal ini akan memberikan masukan bagi bagian pemasaran untuk mengetahui penawaran produk atau pelayanan yang sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk mengetahui keinginan konsumen tersebut, ada empat variabel yang dapat dimanipulasi maupun yang dapat dikendalikan oleh organisasi pemasaran. Variabel-variabel yang dapat dikendalikan ini diidentifikasi sebagai komponen bauran pemasaran dan marketing mix yang meliputi: produk, harga, tempat (saluran distribusi) dan promosi.

  Philip Kotler (1993) memberikan definisi mengenai marketng mix sebagai berikut :

  Marketng mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol

  yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.

  Definisi di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam sistem pemasaran suatu perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan atau mempengaruhi pasar sasaran sangat dipengaruhi oleh tepat tidaknya bauran pemasarannya.

  Adapun masing-masing variabel marketing mix dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Produk Produk adalah benda, fisik, jasa, ataupun manfaat yang ditawarkan dan didesain untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, dan konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsumen dalam membeli suatu produk akan mempertimbangkan tentang atribut yang ada didalamnya. Karakteristik produk tersebut meliputi: kualitas produk, ciri produk, desain produk, dan merek produk. Menurut karakteristiknya, barang dapat di klasifikasikan dalam dua cara yaitu: a. Berdasar daya tahannya

  Berdasar daya tahannya, barang dapat di klasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu: 1) Barang tidak tahan lama (non durable goods) yaitu barang berwujud yang biasanya harus segera dikonsumsi dan secara normal hanya dapat digunakan satu kali atau beberapa kali saja. Pembelian barang ini biasanya sering dilakukan.

  2) Barang tahan lama (durable goods) yaitu barang yang berwujud yang mempunyai manfaat penggunaan untuk jangka waktu dan simpan. 3) Jasa (service) yaitu kegiatan, manfaat atau pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen merupakan barang tak berwujud, tak terpisahkan, berubah-ubah dan tidak dapat disimpan.

  b. Berdasarkan tujuan pemakaiannya Berdasarkan tujuan pemakaiannya dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1) Barang konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi.

  Pembelian berdasarkan atas kebiasaan pembeli dari konsumen (consumer habit). Sehingga pembeli ini merupakan konsumen akhir termasuk diberikan kepada orang lain, karena barang-barang tersebut hanya dipakai sendiri, barang konsumen ini dapat dibagi tiga yaitu : a) Barang konvenien (convenien goods) adalah barang yang mudah dipakai dapat dibeli di sembarang tempat pada setiap waktu.

  b) Barang shoping (shopping goods) adalah barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen melakukan pertimbangan yang matang dengan keserasian, harga dan mutu.

  c) Barang spesial (special goods) adalah barang yang ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Dalam memperoleh barang ini pembeli harus memberikan pengorbanan yang istimewa.

  2) Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi, untuk kepentingan dalam industri. Barang industri dapat dibedakan dalam lima golongan, yaitu : bahan baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi dan peralatan ekstra. Dalam hal ini minuman sprite ice termasuk barang tidak tahan lama jika dilihat dari daya tahannya, sedangkan bila dilihat dari tujuan pemakaiannya termasuk barang konsumsi yang konvenien. Artinya barang yang mudah dipakai dan dapat dibeli di sembarang tempat.

  2. Harga Harga merupakan atribut yang melekat erat pada keberadaan suatu produk. Dan merupakan satu-satunya unsur marketng mix yang menghasilkan pendapatan sedangkan unsur-unsur lainnya menunjukkan biaya. Sehingga dalam menentukan titik harga merupakan penentuan yang utama dan menentukan pembelian konsumen. Harga hendaknya dapat diterima baik untuk pihak perusahaan maupun konsumen.

  Perusahaan dapat memilih diantara dua strategi penetapan harga yang dianggap ekstrim, (Philip Kotler, 1993) yaitu : a. Skim-the cream pricing Merupakan strategi penetapan harga yang setinggi-tingginya. Harga yang tinggi dimaksudkan untuk menutup biaya penelitian, pengembangan dan promosi.

  b. Penetration pricing Merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai volume penjualan sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif singkat.

  3. Saluran distribusi Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menyalurkan barang tersebut ke konsumen atau pasar. Hal ini menyangkut penentuan strategi distribusi yang dipilih. Strategi distribusi ini terdiri dari tiga unsur, yaitu : a. Distribusi fisik

  Distribusi fisik menurut Philip Kotler (1993) adalah yang berhubungan dengan pemindahan dan penggudangan barang secara nyata sesudah diproduksi dan sebelum dikonsumsi. Tujuan distribusi fisik ialah untuk mengantarkan barang yang tepat ke tempat yang tepat, pada waktu yang cepat, dengan biaya yang serendah-rendahnya.

  b. Lembaga-lembaga Lembaga-lembaga yang dimaksud adalah penjual eceran (retailer) dan pedagang besar (wholeseller). Penjual eceran adalah semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya melibatkan penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk digunakan sendiri. Sedangkan seorang pengecer atau toko pengecer adalah semua usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berakar dari penjualan besar. Pedagang besar meliputi semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya melibatkan penjualan barang-barang produk atau jasa kepada mereka yang membeli atau untuk kepentingan bisnis.

  c. Jalur-jalur pemasaran atau saluran distribusi Dalam perekonomian sebagian produsen tidak menjual barang-barang mereka secara langsung kepada konsumen atau pemakai akhir secara langsung, melainkan melalui suatu jalur yang disebut saluran distribusi. Jadi lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran barang adalah produsen, perantara (pedagang dan agen) dan konsumen atau pemakai akhir.

  4. Promosi Bentuk promosi yang digunakan perusahaan untuk mempromosikan barang yang akan dijual antara lain : a. Iklan

  Dalam mengadakan periklanan, manajemen dihadapkan pada berbagai masalah penilaian media yang ada meliputi : media surat kabar, media majalah, media radio, media televisi, dan papan media.

  b. Personal selling Merupakan penampilan secara lisan dalam suatu percakapan dengan seseorang atau lebih calon pembeli untuk menciptakan penjualan. c. Publisitas Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, dan organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa di pungut biaya.

  d. Promosi penjualan Promosi penjualan menurut Joseph. P. Guiltinan (1985) adalah perangsang ekonomis, hiburan atau informasi yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada para pembeli atau distribusi.

C. Pengertian Perilaku Konsumen

  Perilaku konsumen merupakan kunci penting yang harus dipahami perusahaan guna mengetahui kesempatan yang ada dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumen.

  Analisis perilaku konsumen yang realistis hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang selalu menyertai setiap pembelian. Mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaannya, dan dalam kondisi apa barang-barang dan jasa-jasa dibeli.

  Pengertian perilaku konsumen menurut James F Engel bahwa perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk produk keputusan yang mereka lakukan dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan menurut Basu Swastha DH dan T Hani Handoko (1987:27) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai kegiatan- kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalam proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.

  Dari kedua pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi, tetapi juga bagaimana kebiasaan, dan dalam kondisi apa barang-barang dan jasa-jasa dibeli.

D. Sikap

  Sikap merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen. Setiap orang memiliki sikap terhadap segala sesuatu.

  Sikap ini timbul dari suatu proses belajar atau dari pengalaman dan mendapatkannya ke dalam suatu kerangka berpikir suka atau tidak terhadap sesuatu.

  1. Pengertian sikap William G. Nickles (dalam Basu Swastha dan T. Hani Handoko,

  1982) sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk beraksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen. Melalui bertindak belajar orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini yang kemudian sangat mepengaruhi perilaku pembeli. Setiap orang mempunyai sikap terhadap agama, politik, musik, makanan, dan sebagainya.

  2. Komponen sikap Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah memperoleh respon dari segmen pasar sasaran. Pada umumnya sikap dibedakan atas tiga komponen utama menurut Thomasc. Kinnear dan James R. Taylor (1992) yaitu :

  a. Komponen kognitif atau komponen pengetahuan Komponen ini merupakan keyakinan dan pengetahuan konsumen tentang suatu obyek. Komponen kognitif sangat penting sebagai sumber informasi yang menyangkut kesadaran pengetahuan pasar tentang ciri-ciri produk, kampanye periklanan penetapan harga, ketersediaan produk, dan sebagainya.

  b. Komponen Afektif Perasaan atau reaksi emosional manusia tentang suatu obyek merupakan komponen afektif dari sikap misalnya pernyataan- pernyataan “Sprtie ice rasanya tidak enak”, aksi afektif yang negatif. Maka komponen afektif juga merupakan aspek yang penting dalam memperoleh informasi guna mengambil keputusan suatu produk pemasaran.

  c. Komponen perilaku Merupakan reaksi seorang terhadap suatu obyek melalui tingkah lakunya. Rekomendasi untuk memilih merek lain (karena tidak puas), kepada seseorang yang berniat juga untuk membeli barang sejenis, merupakan wujud dari komponen sikap perilaku. Perilaku mengacu kepada kesiapsiagaan seseorang untuk berperilaku tanggap terhadap obyek.

  3. Ciri-ciri sikap Menurut bimo Walgito (1983), sikap mempunyai beberapa ciri yaitu sebagai berikut : a. Sikap itu adalah sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir. Ini berarti bahwa individu atau manusia pada waktu lahir belumlah membawa suatu sikap yang tertentu.

  b. Sikap itu adanya hubungan antara individu dengan obyek. Oleh karena itu sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan obyek-obyek.

  c. Sikap dapat tertuju kepada suatu obyek saja, tetapi juga dapat sekumpulan obyek-obyek. Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif atau tidak senang kepada seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok dimana seseorang tersebut yang menjadi obyek sikap tergabung.

  d. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar kalau sesuatu telah terbentuk dan telah merupakan salah satu nilai dalam kehidupan seseorang sikap akan berlangsung lama.

  e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan faktor motif. Ini berarti bahwa sesuatu sikap terhadap sesuatu obyek tertentu itu akan selalu diikuti adanya perasaan tertentu, apakah perasan yang bersifat positif (senang) atau negatif (tidak senang) terhadap obyek tertentu.

  4. Pengukuran sikap Dalam penelitian ini, pengukuran sikap menggunakan “Skala Likert” menurut Bimo Walgito (1983). Skala ini melibatkan serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan sikap responden diminta menyatakan “setuju” atau “tidak setuju” dari setiap pernyataan. Jawaban ini diberi nilai yang merefleksikan secara konsisten sikap responden. Nilai total keseluruhan pernyataan dihitung untuk setiap responden. Dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah: a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

  Dalam pengujian validitas dan reliabilitas ini, kuesioner yang akan digunakan dibandingkan terhadap 100 responden. Proses analisis menggunakan komputer dengan program seri statistik. Analisis validitas dan reliabilitas harus dilakukan faktor demi faktor apabila konstraksnya lebih dari 1 (satu) faktor. Validitas merupakan ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurannya. Reliabilitas hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama.

  b. Analisis Multiatribute Attitude Model, langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1) Mengembangkan serangkaian atribut dari produk yang diperhitungkan konsumen dalam proses evaluasi alternatif.

  2) Memberi bobot untuk masing-masing atribut (menggunakan Skala

  Likert ) pemberian bobot ini berdasarkan urutan kepentingan yang diberikan konsumen.

  3) Menghitung ideal dan belief konsumen dalam suatu skala. 4) Menghitung sikap konsumen terhadap atribut.

E. Produk Baru

  Dalam kehidupan usahanya seringkali perusahaan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan mereka untuk memikirkan suatu produk baru bagi perusahaannya. Beberapa alasan kebutuhan unuk menciptakan produk baru adalah : mempertahankan kedudukan di pasar, adanya fasilitas produksi yang belum terpakai penuh, adanya sisa bahan ataupun karena para pembeli menyarankannya. Walaupun menciptakan produk baru merupakan suatu kebutuhan bagi perusahaanyang bersangkutan, namun kegiatan tersebut tidak terlepas dari suatu resiko. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat memperkecil derajat resiko produk baru, perlu mereka melakukan suatu persiapan yang cermat, matang dan bertahap. Secara umum tahap persiapan produk baru dapat dipecah menjadi lima masa, yaitu :

  1. Pengumpulan Gagasan Produk Baru Gagasan tentang produk baru yang sehat dapat datang setiap saat dari berbagai macam sumber. Gagasan dari berbagai macam sumber, diantaranya dari para pembeli sasaran, perusahaan pesaing, wiraniaga perusahan, pejabat teras dan karyawan perusahaan lainnya serta lembaga riset.

  2. Penyaringan Gagasan Produk Baru Tujuan utama tahap penyaringan adalah untuk mendapatkan gagasan produk terbaik bagi perusahaan. Salah satu bahan pertimbangan produk dalam proses penyaringna ini adalah keselarasan gagasan produk dengan tujuan utama perusahaan, serta kemampuan daya dan dana perusahaan untuk menghasilkan dan memasarkan produk tersebut.

  3. Analisis Gagasan Produk Baru Beberapa macam analisis yang dianggap penting adalah : Potensi permintaan produk di masa depan, jumlah penjualan minimal tiap masa tertentu, kebutuhan dana tambahan, kemampuan produk mendatangkan laba.

  4. Produksi Percobaan Produk Baru Dalam tahap ini produk yang bersangkutan akan diwujudkan secara fisik.

  Tujuan utama tahap ini adalah menciptakan mutu produk yang dapat menjamin kepuasan pembeli.

  5. Uji coba pemasaran Produk Baru Manfaat yang diperoleh dari perusahaan dari penyelenggaraan uji coba pemasaran adalah agar perusahaan yang bersangkutan dapat memperoleh gambaran yang lebih meyakinkan akan kemungkinan dapat atau tidaknya produk baru itu diterima oleh pasar.

F. Daur Usia Poduk

  Posisi penjualan dan daya hasil laba (profitability) suatu produk dapat berubah sepanjang waktu. Daur usia produk merupakan suatu ikhtisar untuk mengenal tahap-tahap tertentu dalam riwayat penjualan produk bersangkutan. Sejajar dengan masing-masing tahap itu terdapat aneka peluang dan masalah yang khas berkenaan dengan strategi pemasaran serta potensial laba produk itu. Dengan mengetahui dalam tahap manakah berada suatu produk atau ke arah tahap manakah produk sedang bergerak, perusahaan akan dapat merumuskan rencana-rencana pemasaran yang lebih tepat. Ada empat tahap di dalam Daur Hidup Produk antara lain :

  1. Tahap Perkenalan Merupakan kurun masa pertumbuhan yang lamban, pada saat produk mulai diperkenalkan kepada pasaran.

  2. Tahap Pertumbuhan Merupakan tahap penyambutan pesat oleh pasaran, dengan peningkatan laba yang cukup lumayan.

  3. Tahap Kedewasaan Merupakan kurun masa dengan mulai melambannya pertumbuhan penjualan, karena produk bersangkutan sudah disambut oleh sebagian besar pembeli potensial.

  4. Tahap kemerosotan Menunjukkan jumlah penjualan dan laba mengalami penurunan.

G. Proses Keputusan Pembelian

  Menurut Kotler dan Armstrong proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu : Gambar 1.1

  Evaluasi Perilaku Pengenalan Pencarian Keputusan Berbagai Informasi Pembelian Pasca

  Kebutuhan Alternatif Pembelian

  a. Tahap Pengenalan Kebutuhan Tahap pertama proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

  b. Tahap Pencarian Informasi Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam tahap ini konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.

  c. Tahap Evaluasi Berbagai Alternatif Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh atribut produk handphone nokia dan bauran promosi terhadap minat beli: studi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan handphone nokia

0 7 152

Analisis pengaruh pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan : studi kasus pada mahasiswa UIN pengguna produk kosmetik sari ayu

3 16 139

Kebutuhan informasi mahasiswa : studi terhadap perpustakaan universitas negeri Jakarta (UNJ)

0 5 102

Analisis pengaruh keterlibatan konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus pada produk handphone nokia

2 17 162

Kamampuan mahasiswa tarjamah dalam menerjemahkan nama diri : studi kasus mahasiswa tarjamah semester VI angkatan tahun 2005-2006

0 9 119

Asrama mahasiswa UNPAZ : tranformasi arsitektur tradisional studi kasus Dili Timor Leste

6 56 90

Asrama mahasiswa UNPAZ : tranformasi arsitektur tradisional studi kasus Dili Timor Leste

2 33 90

pengaruh persepsi dan sikap mahasiswa terhadap tingkatnadopsi E-book sebagai sumber informasi (study pada mahasiswa S1 FISIP Universitas Lampung angkatan 2010-2011)

4 16 86

Analisis brand equity pada produk olahraga adidas (Study pada mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta)

0 0 65

a. 2009 - 2016 - Pengaruh kualitas layanan, diskriminasi, dan self assessment terhadap penggelapan pajak ( studi kasus pada mahasiswa akuntansi FE UBB) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 18