Persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Rintisan sekolah bertaraf internasional : studi kasus siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta Jl.Wardani No.1 Yogyakarta - USD Repository
PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROSES
PEMBELAJARAN DI SMP RINTISAN SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL
Studi Kasus : Siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta
Jl. Wardani No 1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Budi Tri Utami
NIM: 071334014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PERSEMBAHAN Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat-Nya.
2. Bapak dan Ibu terkasih yang selalu memberikan dukungan dan Doa.
3. Kakak ku tercinta Mas Ari,Mbak Adin, Mbak Ani, Mas Priya.
4. Denny Christanto yang menjadi penyemangatku.
5. Teman-teman Journey to The West, makasih atas dukungan dan bantuan selama menyusun skripsi ini.
6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma iv
MOTTO Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam setiap lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
(Amsal 3: 5-6) v
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROSES
PEMBELAJARAN DI SMP RINTISAN SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL
Budi Tri Utami
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsisiswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) ditinjau dari : (1) jenis kelamin siswa, (2) pekerjaan
orang tua, (3) tingkat pendidikan orang tua.Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Yogyakarta pada bulan Januari
2012. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak 272 siswa
dengan jumlah sampel 100 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah convenience sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dan uji
F.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak ada perbedaan persepsi
siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis
kelamin, (2) tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari pekerjaan orang tua, (3) tidak ada
perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP
RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.viii
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS TOWARDS LEARNING PROCESS
ACTIVITIES IN INTERNATIONAL JUNIOR HIGH SCHOOL LEVEL
Budi Tri Utami
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
The purpose of this study is to determine whether there are differences instudents' perceptions towards the implementation of the learning process activities
at International Junior High School Level percieved from: (1) the sex of the
students, (2) the occupation of parents, (3) the education level of parents.This research was conducted at 5 state Junior High School Yogyakarta in
January 2012. The population of this study were 272 students of the 8th grade the
samples were 100 students. The technique of taking samples was convenient
sampling. The technique of collecting the data was questionnaire. The technique
of analysing the data were t test and the test F.The results show that: (1) there isn’t any different perception of students
towards the implementation of the learning process at International Junior High
School Level perceived from sex, (2) there isn’t any different perception in
students towards the implementation of the learning process activities perceived
from parents occupation, (3) there isn’t any different perception towards the
implementation of the learning process activities perceived from parents
education level.ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus di surga karena penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PERSEPSI SISWA TERHADAP
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN SMP RINTISAN SEKOLAH
BERTARAF INTERNASIONAL”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa ada
begitu banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan dengan
caranya masing-masing sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih antara lain kepada :1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd.,S.I.P., M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan selama penulis menempuh kuliah serta kritik dan saran yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.
x
xi
5. Segenap dosen-dosen Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik, membagi pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat kepada penulis selama ini.
6. Semua karyawan di sekretariat Prodi Pendidikan Akuntansi atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak Drs. Suparno, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta khusunya kelas delapan. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.
9. Ayah dan Ibuku tercinta Giyanto dan Budi Lestari, atas doa, dorongan, kasih sayang, pengorbanan, dan kesabaran yang telah diberikan selama ini, terimakasih.
10. Kakakku Ariyanto, S.kom dan Dwi Aryani S.Pd yang selalu mengingatkanku dan membantu untuk menyelesaikan skripsi.
11. Mas Denny Christanto, S.T yang selalu memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi.
12. Saudaraku Mas Priya dan Mbak Adin.
13. Teman-temanku Journey to The West: Nila, Endah, Citra, Ria, Lusi, Heny,
Lando, Ratri, Windhi terima kasih atas bantuannya dan semangatnya.
14. Temanku Laras, Retno, Suster Anna, Melisa, Tya, Umi, Mega.
15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan tugas
akhir ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Terima kasih.Yogyakarta, 02 Juli 2012 Penulis Budi Tri Utami
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Batasan Masalah ...................................................................................... 6 C. Rumusan Masalah .................................................................................... 7 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Siswa .......................................................................................... 9 B. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Siswa ............................................ 10 C. Pengertian Rintisan Sekolah Menengah Pertama-BI ............................... 13 D. Persyaratan Penyelenggaraan SMP-BI .................................................... 14 E. Pelaksanaan Rintisan SMP Bertaraf Internasional ................................... 17
xiii
1) Dasar Hukum dan Kebijakan SBI ................................................ 17 2) Konsep SBI .................................................................................. 19 3) Karakteristik Esensial SBI pada Jenjang SMP ............................ 20
F. Jenis Kelamin Siswa ................................................................................ 34
G. Pekerjaan Orang Tua ................................................................................ 34
H. Pendidikan Orang Tua ............................................................................. 36
I. Kerangka Berpikir .................................................................................... 37 J. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 39 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 39 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 39
1. Subjek Penelitian ........................................................................... 39
2. Objek Penelitian ............................................................................ 39
D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 40
1. Populasi ......................................................................................... 40
2. Sampel ........................................................................................... 40
3. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 40
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................................ 41
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 43
G. Instrumen Penelitian ................................................................................ 43
H. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................... 44
1. Uji Validitas ......................................................................................... 44
2. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 46
I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 47
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah ...................................................................................................... 50 B. Visi dan Misi SMP Negeri 5 Yogyakarta ................................................ 51
xiv
C. Tujuan SMP Negeri 5 Yogyakarta Program Layanan RSBI ................... 56
D. Struktur Organisasi .................................................................................. 58
E. Struktur dan Muatan Kurikulum .............................................................. 58
F. Peraturan Sekolah ..................................................................................... 65
G. Kode Etik Pegawai ................................................................................... 66
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .......................................................................................... 68
1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 68
2. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ................... 69
3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 69
4. Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran .............. 70
B. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................................... 72
1. Uji Normalitas ..................................................................................... 72
2. Uji Homogenitas .................................................................................. 76
C. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 77
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 80
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................................. 84 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 84 C. Saran ......................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN ......................................................................................................... 89
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Esensial SMP-BI sebagai Penjamin Mutu Pendidikan Bertaraf Internasional ........................................................................ 22Tabel 2.2 Standar atau Karakteristik Umum Kinerja SBI pada Jenjang Pendidikan SMP ................................................................................................... 25Tabel 3.1 Skoring Berdasarkan Skala Likert .................................................... 41Tabel 3.2 Jenis Kelamin ..................................................................................... 42Tabel 3.3 Skoring Jenis Pekerjaan ..................................................................... 42Tabel 3.4 Skoring Tingkat Pendidikan ............................................................... 43Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................ 44Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 45Tabel 3.7 Tabel Uji Reliabilitas ......................................................................... 47Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 68Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ................. 69Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua . 70Tabel 5.4 Kecenderungan Berdasarkan PAP II ................................................. 71Tabel 5.5 Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran di SMP RSBI ................................................................................................. 72Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa .......... 73Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua .......... 74Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Pendidikan Orang Tua ........ 75Tabel 5.9 Hasil Pengujian Hipotesis I ................................................................ 77Tabel 5.10 Hasil Pengujian Hipotesis II ............................................................ 79Tabel 5.11 Hasil Pengujian Hipotesis III ........................................................... 80 xviA. Latar Belakang Masalah
1
BAB I PENDAHULUANPendidikan merupakan salah satu bagian kegiatan pemerintah untuk memajukan bangsa Indonesia dari ketertinggalan dari negara lain yang lebih maju.
Setiap warga Negara ber hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sesuai dengan yang tertulis dalam UUD 1945 pasal 31 yang menyatakan bahwa : (1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan; (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya; serta (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam rangka merealisasikan peraturan tersebut, pemerintah mencanangkan program perencanaan peningkatan mutu pendidikan melalui Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sebagaimana yang telah tertulis dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 50 Ayat 3 yang menyatakan bahwa:
“ Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang
bertaraf internasional,” (Depdiknas, 2005).Dengan diadakannya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional tersebut, diharapkan pendidikan mampu menghasilkan siswa yang berkualitas dan
mampu bersaing di dunia internasional. Dalam upaya menciptakan siswa atau
seseorang yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia internasional pada
pendidikan dasar dan menengah, maka telah ditetapkan pentingnyapenyelenggaraan sekolah bertaraf internasional yang akan ditetapkan sebagai
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). RSBI atau SBI merupakan kemajuan di
dunia pendidikan dengan memperhatikan kualitas pendidikan sehingga dapat
memberikan kualitas lulusan yang mampu menggunakan Bahasa Inggris yang
merupakan patokan utama siswa atau seseorang mempunyai kemampuan lebih
di dunia pendidikan.Menurut Buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional (2008: 3) Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah telah menetapkan tiga rencana strategis dalam jangka menengah, yaitu (1)
peningkatan akses dan pemerataan dalam rangka penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar, (2) peningkatan mutu, efisiensi, relevansi, dan peningkatandaya saing, dan (3) peningkatan manajemen, akuntabilitas, dan pencitraan
publik.Berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bertaraf
internasional ini, maka : (1) pendidikan bertaraf internasional yang bermutu
(berkualitas) adalah pendidikan yang mampu mencapai standar mutu nasional
dan internasioanl, (2) pendidikan bertaraf internasional yang efisien adalah
pendidikan yang menghasilkan standar mutu lulusan optimal (berstandarnasional dan internasional) dengan pembiayaan yang minimal, (3) pendidikan
bertaraf internasional juga harus relevan, yaitu bahwa penyelenggaraan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, orang tua, masyarakat, kondisi lingkungan, kondisi sekolah, dan kemampuan pemerintah daerahnya (kabupaten/kota dan Propinsi); dan (4) pendidikan bertaraf internasional harus memiliki daya saing yang tinggi dalam hal hasil-hasil pendidikan (output dan outcomes), proses, dan input sekolah baik secara nasional maupun internasional. Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah Bertaraf Internasional tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. Sekolah sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan yaitu sekolah yang sudah melaksanakan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
2. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidik salah satu anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
3. Adaptasi yaitu menyesuaikan unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam pendidikan.
Akan tetapi dalam kenyataannya, dalam proses rintisan tersebut menimbulkan dilema bagi sebagian masyarakat. Sebagian orang berpendapat kalau program ini tidak jelas arahnya. Menurut Satria Dharma yang dihimpun
dalam Koran Kompas edisi tanggal 27 Juli 2010, ada sepuluh kelemahan utama yang menjadi alasan kuat bagi Kementrian Pendidikan Nasional untuk segera menghentikan program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), yaitu:
1. Program SBI jelas tidak didahului riset yang lengkap sehingga konsepnya sangat buruk.
2. SBI adalah program yang salah model. Kemdiknas membuat panduan model pelaksanaan untuk SBI baru (new developed), tetapi yang terjadi justru
pengembangan pada sekolah-sekolah yang telah ada (existing school).
3. Program SBI telah salah asumsi. Kemdiknas mengasumsikan, bahwa untuk dapat mengajar hard science dalam pengantar Bahasa Inggris, seorang guru harus memiliki TOEFL> 500.
4. Telah terjadi kekacauan dalam proses belajar-mengajar dan kegagalan didaktik. Menurutnya, guru tidak mungkin disulap dalam lima hari agar bisa mengajarkan materinya dalam Bahasa Inggris. Akibatnya, banyak siswa SBI justru gagal dalam ujian nasional (UN) karena mereka tidak memahami materi bidang studinya.
5. Penggunaan bahasa pengantar pendidikan yang salah konsep. Dengan label SBI, materi pelajaran harus diajarkan dalam Bahasa Inggris, sementara di seluruh dunia seperti Jepang, China, Korea justru menggunakan bahasa nasionalnya, tetapi siswanya tetap berkualitas dunia.
6. SBI dinilai telah menciptakan diskriminasi dan kastanisasi dalam pendidikan.
7. SBI juga telah menjadikan sekolah-sekolah publik menjadi sangat komersial.
8. SBI telah menyebabkan penyesatan pembelajaran. Penggunaan piranti media pendidikan mutakhir dan canggih seperti laptop, LCD, dan VCD juga menyesatkan seolah karena tanpa itu semua sebuah sekolah tidak berkelas dunia.
9. SBI telah menyesatkan tujuan pendidikan. Kesalahan konseptual SBI terutama pada penekanannya terhadap segala hal yang bersifat akademik dengan menafikan segala hal yang nonakademik.
10. SBI adalah sebuah pembohongan publik. SBI telah memberikan persepsi yang keliru kepada orang tua, siswa, dan masyarakat karena SBI dianggap sebagai sekolah yang “akan” menjadi Sekolah Bertaraf Internasional dengan berbagai kelebihannya. Padahal, kata Satria, kemungkinan tersebut tidak akan dapat dicapai dan bahkan akan menghancurkan kualitas sekolah yang ada.
Dari kelemahan-kelemahan di atas, Program SBI ini memberikan persepsi yang keliru pada orang tua, siswa dan bahkan masyarakat bahwa sekolah yang berstatus RSBI merupakan sekolah yang memiliki kualitas, sarana prasarana, fasilitas, dan guru yang setara dengan sekolah internasional.
Padahal belum tentu sekolah yang berstatus RSBI mempunyai semua kriteria yang bisa disebut sebagai sekolah internasional. Untuk memperoleh pendidikan yang layak bahkan kualitas sekolahnya baik, tak dipungkiri orang tua harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit bagi pendidikan anaknya. Merupakan
keputusan yang sulit bagi sebagian siswa dan orang tua untuk menopang biaya pendidikan yang berkualitas yang mampu bersaing di dunia pendidikan dan dunia kerja. Karena tidak menutup kemungkinan jika ingin meraih pendidikan yang maksimal akan tetapi biayanya sangat tinggi, hal ini yang membuat
keingingan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas akan “terkubur”.
Berbagai respon dari siswa dan orang tua mulai bermunculan, ada yang pro dan ada juga yang kontra tentang kebijakan pemerintah tersebut. Bagi yang pro, RSBI diharapakan dapat menyetarakan kualitas lulusan pendidikan Indonesia dengan luar negeri. Bagi yang kontra, RSBI seperti hotel bintang lima yang hanya papan namanya, isinya tetap sama saja. Pelaksanaan RSBI yang dinilai cenderung mengutamakan aspek popularitas nama RSBI daripada mutu pendidikannya.
Berdasarkan gambaran di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran di SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Wilayah Kota Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran khususnya di SMP Negeri 5 Yogyakarta pada kelas internasional. Penelitian ini memfokuskan pada tiga faktor yang diduga dapat mempengaruhi persepsi siswa yaitu, jenis kelamin siswa, pekerjaan orang tua dan pendidikan orang tua.
C.
Rumusan Masalah Penelitian Permasalahan dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP berstatus RSBI ditinjau dari jenis kelamin?
2. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP berstatus RSBI ditinjau dari pekerjaan orang tua?
3. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP berstatus RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua?
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional ditinjau dari jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua.
E. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Siswa Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat mengkritisi pelaksanaan proses pembelajaran di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang terjadi
di sekolahnya sehingga dapat menambah wawasan siswa tentang program rintisan sekolah bertaraf internasional.
2. Sekolah Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi SMP yang berstatus RSBI dalam pelaksanaan proses pembelajarannya.
3. Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi kepada mahasiswa khususnya bagi mahasiswa/mahasiswi FKIP supaya mempersiapkan diri jika ingin bekerja di dunia pendidikan menjadi guru di sekolah RSBI.
4. Penulis Dari penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai pelaksanaan proses pembelajaran di SMP yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, dan bisa menjadi bekal untuk terjun ke dunia pendidikan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Siswa Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda pada suatu objek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) menyebutkan persepsi adalah
tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Selain itu persepsi diartikan sebagai proses terorganisasi dan menggabungkan data indera kita untuk dikembangkan sehingga dapat menyadari sekeliling kita (Davidoff, 1981: 232).
Persepsi siswa menurut Rita L. Atkinso diartikan sebagai proses di mana kita mengorganisasi atau mengatur dan menginterpretasikan pola-pola pada suatu lingkungan. Setiap individu memiliki kemampuan dan kepekaan berpikir yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu rangsangan yang ada di sekitarnya. Rangsangan ini berupa objek-objek yang dapat diketahui melalui panca indera. Dengan demikian, pola apapun yang ada di sekitarnya dapat diolah dan diinterprestasikan menurut pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki oleh individu tersebut. Wirawan (1992: 45) mengemukakan:
Bermula dari adanya rangsangan dari luar individu (stimulus),
individu akan menjadi sadar akan adanya stimuli ini melalui sel-sel
syaraf reseptor (Penginderaan) yang peka terhadap bentuk-bentuk
energi tertentu (cahaya, suara, suhu). Bila sumber energi itu cukup
kuat untuk merangsang sel-sel reseptor maka terjadilah
penginderaan. Jika sejumlah penginderaan disatukan dan
dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang lebih tinggi (otak)
sehingga manusia bisa menggali dan menilai obyek-obyek maka
keadaan ini dinamakan persepsi.
Menurut Irwanto (1989 : 55), Persepsi adalah proses diterimanya rangsang (objek,
kualitas, hubungan antar gejala atau peristiwa) sampai
rangsang itu disadari atau dimengerti. Rangsang inilah yang menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Masidjo (1995 : 96), menambahkan bahwa tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang
atau lebih, berdasarkan pembedaan antar ciri-ciri fisik yang khas pada masing-
masing rangsangan.Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses penerimaan rangsangan pada suatu objek melalui indera kita yang kemudian menjadikan suatu pemahaman yang kita gunakan untuk menentukan sikap terhadap objek tersebut.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Linda L. Davidoff (1988: 234), ada 4 hal yang dapat mempengaruhi persepsi, yaitu :
1. Kesadaran Suasana hati seseorang akan mempengaruhi pandangan terhadap suatu objek.
2. Ingatan Dalam rangka memberikan arti secara terus menerus maka orang akan cenderung untuk terus membanding-bandingkan penglihatan, suara dan penginderaan lainnya dengan ingatan-ingatan masa lalu yang mirip.
3. Proses Informasi Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya dibandingkan situasi lalu dan saat ini, lalu membuat interprestasi dan evaluasi.
4. Bahasa Penggunaan bahasa adalah untuk menyampaikan maksud seseorang sehingga juga dapat menimbulkan persepsi bagi orang lain.
Menurut Miftah Thoha (1988: 145-152) ada macam-macam faktor perhatian yang berasal dari dalam dan luar yang dapat mempengaruhi proses seleksi, yaitu :
1. Faktor dari luar yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar, antara lain : a. Intensitas Apabila stimulus dari luar intensitasnya besar maka besar pula hal-hal tersebut dapat dipahami.
b. Ukuran Apabila semakin besar ukuran suatu objek maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.
c. Keberlawanan (kontras) Stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan objek lain akan semakin menarik perhatian.
d. Pengulangan Stimulus yang berasal dari luar yang diulang-ulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan objek yang hanya satu kali dilihat.
e. Gerakan Orang akan memberikan banyak perhatian terhadap objek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan objek yang hanya diam saja.
f.
Baru dan Familier Situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian.
2. Faktor dalam diri seseorang, antara lain :
a. Proses Belajar (learning), semua faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada sesuatu objek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekkan kejiwaan. Kekomplekkan kejiwaan selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi yang dipunyai oleh masing-masing individu.
b. Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi. Faktor dari dalam lainnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari proses belajar tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi.
c. Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur kepribadian sangat erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.
C. Pengertian Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional
Menurut buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah
Menengah Pertama Bertaraf Internasional (2008: 47), Rintisan SMP-BI adalah
sekolah (SMP) yang melaksanakan/menyelenggarakan pendidikan bertaraf
nasional, yang berada pada tahap pengembangan/peningkatankapasitas/kemampuan atau tahap konsolidasi pada berbagai komponen sekolah
untuk memenuhi Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) dan Indikator
Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.Dari pengertian di atas terdapat model penyelenggaraan bagi sekolah negeri, yaitu:
1. Rintisan SMP-BI merupakan program yang dibina langsung oleh pusat dan
direncanakan dalam jangka waktu tiga tahun, khususnya dalam pemberian dana bantuan. Diharapkan selama tiga tahun tersebut Pemda Propinsi dan Pemda Kabupaten/Kota dapat ikut berperan dalam hal pendanaan.Pemberian dana bantuan selama tiga tahun ini bersifat pancingan dan sementara. Sementara itu untuk pengendalian kualitas pendidikan, pemerintah pusat melakukan pemantauan dan evaluasi sesuai dengan kewenangannya.
2. Rintisan SMP-BI yang dibina dan dibiayai langsung oleh pemda propinsi,
pemda kabupaten/kota, dan komite sekolah atau bersama-sama (pemerintah pusat tidak memberikan bantuan pendanaan), disebut dengan Rintisan SMP- BI “Mandiri”. Jadi pengertian “Mandiri” adalah tanpa keterlibatan pemerintah pusat dalam pendanaan, tetapi kontrol kualitas tetap bisa dilakukan oleh pemerintah pusat.
3. Oleh karena keterbatasan dana, maka untuk sementara waktu pemerintah
pusat menetapkan pembinaan SMP-BI di kabupaten/kota secara terbatas yang benar-benar memenuhi kriteria. Pemda propinsi dan pemda kabupaten/kota dapat mengusulkan sekolah lain sebagai SMP-BI asalkan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Verifikasi dan penentuan sebagai rintisan SBI dilakukan oleh pusat bersama pemerintah daerah.D. Persyaratan Penyelenggaraan SMP-BI
Dalam pelaksanaan SMP-BI dibutuhkan prasyarat-prasyarat penyelenggaraan SBI, harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu supaya sekolah dikatakan layak sebagai Sekolah Bertaraf Internasional.
1. Persyaratan Umum Penyelenggaraan SMP-BI
a. Sekolah membuat proposal dan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) yang diajukan kepada Direktorat Pembinaan SMP atau Dinas Pendidikan Propinsi dan atau Dinas Pendidikan kabupaten/kota sebagai SBI.
b. Sekolah mendapatkan akreditasi yang memenuhi ketentuan BAN sekolah dengan nilai minimal “A” atau skor serendah-rendahnya 95.
c. Sekolah memperoleh ijin resmi untuk menyelenggarakan Sekolah Bertaraf Internasional dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah/Yayasan(bagi sekolah swasta).
2. Persyaratan khusus penyelenggaraan SMP-BI Persyaratan khusus penyelenggaraan SMP-BI yang berlaku untuk jenjang pendidikan SMP, menurut Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional (2008: 54) adalah:
a. Telah memenuhi delapan unsur Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM), yang dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK) direktur pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen sebagai Sekolah Standar Nasional (SNN) dan rapor (hasil) monitoring dan evaluasi Sekolah Standar Nasional (SSN) tahun terakhir; Catatan:*) telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional seperti yang tercantum dalam Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
b. Terdapat Kriteria nilai kinerja sekolah SSN minimal (Nilai Baik dan Amat Baik) yang ditentukan oleh Direktorat Pembinaan SMP sebagai syarat layak tidaknya dilakukan verifikasi SBI oleh Direktorat pembinaan SMP bersama Dinas Pendidikan Propinsi dan
kabupaten/kota, secara administratif sekolah melampirkan kedua bukti tersebut, yaitu SK SSN dan rapor SSN.
c. Terdapat komitmen yang jelas, terencana, dan berkelanjutan dari pemerintah propinsi. Secara administratif sekolah melampirkan surat pernyataan dari pemerintah daerah (Gubernur) yang berisi kesanggupan untuk memberikan pembinaan yang berupa pemenuhan IKKM dan
IKKT melalui bantuan dana yang dianggarkan dalam APBD dalam jangka waktu minimal tiga tahun. Setelah pemerintah pusat tidak memberikan bantuan dana, sesuai dengan PP no 38 Tahun 2007, maka kewenangan untuk melaksanakan pembinaan (termasuk pendanaan) diserahkan kepada pemerintah daerah (propinsi).
d. Terdapat komitmen yang jelas, terencana, dan berkelanjutan dari pemerintah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan SBI. Secara administratif sekolah melampirkan surat pernyataan yang berisi kesanggupan komite sekolah untuk membantu pencapaian pemenuhan
IKKM dan IKKT khususnya pemberian bantuan dana dari masyarakat.
e. Sekolah melampirkan profil sekolah sebagaimana adanya dan disetujui/ disyahkan oleh komite sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota.
f. Surat pernyataan sekolah tentang kesanggupan untuk melakukan kerjasama dengan sekolah/lembaga lain yang relevan untuk pengembangan SBI.
g. Menandatangani surat perjanjian pelaksanaan SBI, yaitu tentang kesanggupan untuk menjalankan semua program apabila ditetapkan
h. Hal lain yang dipandang penting untuk menyelenggarakan SBI sesuai dengan perkembangan kebijakan pemerintah pusat.
E. Pelaksanaan Rintisan SMP Bertaraf Internasional
sebagai SBI dan kesanggupan untuk menerima sanksi apabila melanggar perjanjian.
1. Dasar Hukum dan Kebijakan Dasar Hukum penyelenggaraan SMP-BI seperti yang tertulis dalam buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional, (2008: 7) adalah: a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 50 menyatakan bahwa :
1) Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
2) Ayat (3): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional.
b. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 mengatur perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
c. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang- kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang- kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
e. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan Sekolah Bertaraf Internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara pemerintah dengan pemerintah kebupaten/kota yang bersangkutan.
f. Kebijakan Depdiknas tahun 2007 tentang Pedoman Penjamin Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah, antara lain disebutkan “…diharapkan seluruh pemangku kepentingan untuk menjabarkan secara operasional sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional...”
g. Permendiknas Nomor 22, 23, 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007; Nomor 12, 13, 16, 18, 19, 20, dan 24 tahun 2007.
2. Konsep Sekolah Bertaraf Internasional Menurut buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah
Menengah Pertama Bertaraf Internasional, (2008: 13) seperti yang
dijelaskan pada kebijakan Depdiknas tahun 2007 tentang “Pedoman
Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah”, bahwa Sekolah/madrasah bertaraf
internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh
standar nasional pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar
pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD) dan /atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga
memiliki daya saing di forum internasional”.