DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT BERDASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X
SEMESTER I
KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT BERDASAR
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Nama: Katamso
NIM: 021424020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
MOTO
APA YANG TIDAK PERNAH DILIHAT OLEH MATA, DAN TIDAKPERNAH DIDENGAR OLEH TELINGA, DAN YANG TIDAK PERNAH TIMBUL DI DALAM HATI MANUSIA: SEMUA DISEDIAKAN ALLAH UNTUK MEREKA YANG MENGASIHI DIA
I KORINTUS 2: 9 SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA: TUHAN YESUS KRISTUS
BAPAKKU BUNTIK DAN IBUKU TIMA SAUDARAKU BANG MAJID, BANG HARUN, BANG ISKANDAR, BANG LUKAS, BANG MARTEN, BANG ROBERT, DAN BANG UNUT SAUDARIKU DINA, SUSANA, KATURA, IRAWATI , MILA DAN ANAS
ALMAMATERKU
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : KatamsoNomor Mahasiswa : 021424020
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I
KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT BERDASAR
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencamtumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 31 Desember 2009 Yang menyatakan Katamso
ABSTRAK
Desain Pembelajaran Fisika SMA Kelas X Semester I Kabupaten
Sintang Kalimantan Barat Berdasar Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
Oleh:
Katamso
Desain ini berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) fisika Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Desain ini dapat digunakan untuk mengajar dan dapat digunakan sebagai panduan mengajar bagi guru-guru fisika SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, khususnya SMA kelas X semester I berdasar KTSP. Penulisan desain ini bertujuan untuk membuat pembelajaran fisika yang kontekstual dengan daerah di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat; mengaktifan siswa; dan melatih siswa berpikir kritis dalam memecahkan soal-soal fisika.
Desain ini didukung oleh beberapa teori yaitu pertama, filsafat konstruktivisme yang mengatakan bahwa pengetahuan itu merupakan hasil konstruksi dari individu yang belajar. Kedua, teori berpikir kritis yang menekankan pentingnya kemampuan membuat kesimpulan dan menilai keaslian serta kebenaran terhadap sesuatu dengan berdasarkan pada pengetahuan yang telah dimiliki. Ketiga, KTSP yang menekankan sekolah mempunyai peranan penting dalam mengatur segala sesuatunya.
Dari desain yang telah penulis buat dapat disimpulkan bahwa desain ini telah memenuhi tujuan penulisan seperti yang tercantum pada Bab I. Selain itu desain ini telah memenuhi teori pendukung desain pembelajaran fisika seperti pada Bab II. Sebagai realisasinya dapat terlihat pada Bab III.
ABSTRACT
A physics teaching-learning design for the first semester of High School Class
X in Sintang Regency, West Kalimantan, based on educational unit level
curriculum
(KTSP)
By Katamso
This thesis is a physich teaching-learning design for the first semester of High School Class X, in Sintang Regency, West Kalimantan. This design is based on the educational unit level curriculum ( KTSP); it is conducted more contextually, stresses on student activities, and helps students thinking critically.
This design is supported by some theories such as: (1) the constructivism philosophy which says that knowledge is constructed by student; (2) the theory of critical learning, and (3) the education unit level curriculum which emphasizes on the context of students and their enviroment.
This design consists of 16 teaching-learning planning or modules that will be used in teaching physics for the High school student at the first semester of grade X.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan segalanya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Desain Pembelajaran Fisika SMA Kelas X Semester I Kabupaten Sintang Kalimantan Barat Berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Proses penyusunan skripsi ini juga banyak mendapat bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimaksih kepada: 1. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T,. selaku pembimbing penulisan skripsi ini.
2. Segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan serta penulis ucapakan juga terimaksih kepada seluruh karyawan JP. MIPA yang telah memfasilitasi selama proses pembelajaran.
3. Bapak Buntik-Ibu Tima di rumah yang selalu penuh .kasih sayang, doa dan pengorbanan selalu mensuport penulis dalam segala hal demi penyelesaian studi.
4. Saudara-saudari penulis tercinta Bang Majid, Bang Lukas, Bang Harun, Bang Iskandar, Bang Robert, Bang Unut dan kakak-kakakku tercinta
Susana, Mila, Dina, Katura, Anas serta adek Irawati atas dukungan doa dan pengorbanannya.
5. Teman-teman keluarga besar Gereja Kristen Nazaren Gloria Yogyakarta seperti Mas Nomo, Pupung, Mbak Ira, Enita, Ocha, Megas, Memel, Rina, Bang Fredy, Kak Dewi, Bapak Obaja, Ibu Warni, Mas Lanjar, Mas Gogoh, mbak Nita dan teman-teman yang lainnya yang telah berdoa dan selalu memotivasi selama ini.
6. Direktur PT. Lintas Netindo, Bapak Linus Marcellino Elsworth Roymond, yang telah meminjamkan laptop dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan serta bisnis yang sukses.
7. Teman-teman bisnis seperti Daniel Alexander, Pay Istya, Agus Susanto dan Ronald Sihombing serta berbagai pihak yang membantu.
8. Teman-teman kos seperti Supri, Charles, Dendi, Jepry, San Lohan dan Wendi atas dukungan dan semangatnya.
Penulisan skripsi ini tidaklah sempurna, oleh karena itu saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga desain fisika ini bisa berguna untuk semua pihak.
Yogyakarta, 31 Desember 2009 Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL……………………………………………….... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………. iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………….. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………. vi ABSTRAK…………………………………………………………... vii ABSTRACT…………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR………………………………………………. ix DAFTAR ISI……………………………………………………….. xi DAFTAR TABEL…………………………………………………. xv DAFTAR GAMBAR………………………………………………. xvi
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………….. 1 A. LATAR BELAKANG……………………………………… 1 B. PERUMUSAN MASALAH………………………………... 3 C. TUJUAN PENULISAN……………………………………. 4 D. MANFAAT PENULISAN…………………………………... 4 BAB II. DASAR TEORI…………………………………………….. 5 A. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN……… 5
1. Pengertian ………………………………………………. 5
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Mata Pelajaran……. 6
3. Prinsip Pengembangan Kurikulum………………………... 10
4. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum…………………………... 15
5. Tujuan ……………………………………………………. 18
6. Alokasi Waktu……………………………………………. 21
7. Beban Belajar…………………………………………….. 22
B. KONTEKS KALIMANTAN BARAT KABUPATEN SINTANG 24 Sarana dan Prasarana……………………………………. 24 1.
2. Kebiasaan Belajar Siswa………………………………… 25
3. Lingkungan Keluarga…………………………………… 25 Guru Fisika……………………………………………… 26 4.
5. Cara Berpikir Siswa……………………………………. 26
6. Harapan-harapan……………………………………….. 27
C. TEORI KONSTRUKIVISME DALAM BELAJAR……... 27
1. Pengertian …………………………………………….. 27
2. Dampak Teori Konstrutivisme Bagi Siswa yang Belajar..... 30
3. Dampak Teori Konstruktivisme Bagi Guru Fisika……. 33
D. TEORI BERPIKIR KRITIS………………………………. 39
1. Pengertian ……………………………………………... 39
2. Aspek-aspek Esensial dalam Berpikir Kritis................... 39
3. Strategi Pembelajaran Berpikir Kritis............................. 41
E. METODE MENGAJAR GURU………………………...... 43
1. Metode Ekperimen atau Laboratorium……………….. 44
2. Metode Demonstrasi…………………………………... 46
3. Metode Diskusi Kelompok…………………………….. 52
4. Metode Ceramah Siswa Aktif…………………………. 56
F. EVALUASI……………………………………………….. 58
G. KESESUAIAN TEORI DENGAN DESAIN……………. 63
BAB III. DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT……………………………... 66 A. PRINSIP- PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS…….. 67
1. Ilmiah ………………………………………………….. 67
2. Relevan ………………………………………………... 68
4. Konsisten ……………………………………………... 69
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi............... 75
E. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I………………… 102
2. Silabus Jabaran Tiap-tiap Kompetensi dan Kompetensi Dasar ......................................................... ... 81
1. Ringkasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas X, semester I........................................................... 80
D. SILABUS FISKA SMA KELAS X SEMESTER I………. 79
7. Menentukan Sumber Belajar............................................ 78
6. Menentukan Alokasi Waktu.............................................. 77
5. Penentuan Jenis Penilaian.................................................. 76
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran.......................... 74
5. Memadai ………………………………………………. 69
2. Mengindentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran................ 73
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...... 72
C. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS 72
B. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN………………. 71
8. Menyeluruh …………………………………………... 71
7. Fleksible ………………………………………………. 71
6. Aktual dan Kontektual………………………………… 70
1. RPP 1. Besaran Pokok, Besaran Turunan dan Dimensi 103
2. RPP 2. Pengukuran......................................................... 113
3. RPP 3. Pengukuran dan Angka Penting.......................... 130
4. RPP 4. Pengambaran dan Operasi Vektor…………….. 139
5. RPP 5. Perhitungan Vektor............................................. 155
6. RPP 6. Gerak Lurus Beraturan....................................... 170
7. RPP 7. Gerak Lurus Berubah Beraturan........................ 191
8. RPP 8. Praktikum Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan...................................... 206
9. RPP 9. Gerak Vertikal..................................................... 216
10. RPP 10. Gerak Melingkar Beraturan............................... 230
11. RPP 11. Gerak Melingkar Berubah Beraturan................ 251
12. RPP 12. Gerak Melingkar tidak Beraturan....................... 262
13. RPP 13. Hukum-hukum Newton tentang Gerak.............. 269
14. RPP 14. Praktikum Hukum-hukum Newton tentang Gerak 291
15. RPP 15. Aplikasi Hukum-hukum Newton tentang Gerak 297
16. RPP 16. Penerapan Hukum-hukum Newton dalam berbagai Soal Fisika....................................................... 323
BAB IV. PENUTUP……………………………………………….. 375 A. Rangkuman…...…………………………………………….. 375 B. SARAN-SARAN…………………………………………… 376 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 379
DAFTAR TABEL HALAMAN Table 1. Kompetensi dan kompetensi dasar…………………. 7 Table 2. Alokasi waktu………………………………………. 21 Table 3. Beban belajar siswa…………………………………. 22 Table 4. Lembar pengamatan ke aktifan…………………….. 59 Table 5. Lembar sikap dan minat……………………………. 60 Table 6. Lembar Penilaian tes keterampilan dan pengamatan melakukan eksperimen/praktikum………………… 61 Tabel 7. Lembar Pengamatan tes keterampilan mengerjakan soal-soal fisika…………………………………….
62 Tabel 8. Ringkasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas X, semester I………………………………….. 80 Tabel 9. Silabus jabaran tiap-tiap kompetensi dan kompetensi dasar untuk konsep besaran fisika dan pengukurannya. 82 Tabel 10. Silabus jabaran tiap-tiap kompetensi dan kompetensi dasar untuk konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik............................................ 90 Tabel 11. Alat ukur besaran fisika……………………………. 104 Tabel 12. Besaran pokok da besaran turunan………………… 106 Tabel 13. RPP Lembar pengamatan ke aktifan………………. 109 Tabel 14. RPP Lembar sikap dan minat……………………… 110 Tabel 15. RPP Lembar Penilaian tes keterampilan dan pengamatan melakukan Eksperimen/praktikum…………………. 111 Tabel 16. RPP Lembar Pengamatan tes keterampilan mengerjakan soal-soal física………………………………………. 111 Tabel 17. Sifat-sifat dasar vector dan skalar………………….. 142 Tabel 18. Jarak dan perpindahan............................................... 173 Tabel 19. Data hasil pengamatan……………………………… 179 Table 20. Hubungan jarak dan waktu pada GLB……………. 182 Table 21. Perbedaan massa dan berat ……………………….. 278
DAFTAR GAMBAR HALAMAN Gambar 1. Meja…………………………………………. 107 Gambar 2. Mistar ……………………………………….. 107 Gambar 3. Berbagai alat ukur panjang………………….. 115 Gambar 4. Pembacaan skala…………………………….. 116 Gambar 5. Jangka sorong……………………………….. 117 Gambar 6. Bagian-bagian micrometer sekrup…………… 119 Gambar 7. Beberapa jenis neraca………………………… 121 Gambar 8. Neraca OHaus tiga lengan……………………. 122 Gambar 9. Stop watch…………………………………… 123 Gambar 10. Berbagai jenis alat ukur waktu………………. 124 Gambar 11. Pembacaan alat ukur dengan mistar………… 132 Gambar 12. Penjumlahan dan pengurangan vector……….. 145 Gambar 13. Diagram vector……………………………….. 146 Gambar 14. Diagram vektor……………………………….. 147 Gambar 15. Resultan vektor………………………………. 148 Gambar 16. Penjumlahan vector segi banyak……………… 150 Gambar 17. Penjumlahan vector secara analitis……………. 151 Gambar 18. Pengurangan vector secara jajar genjang……… 152 Gambar 19. Pengurangan vector secara segitiga………….... 152 Gambar 20. Vector satuan………………………………… 157 Gambar 21. Perkalian vektor……………………………… 161 Gambar 22. Perkalian silang……………………………… 165 Gambar 23. Penerapan perkalian vektor…………………. 166 Gambar 24. Contoh gerak lurus………………………….. 171 Gambar 25. Speedometer………………………………… 174 Gambar 26. Grafik kecepatan sesaat…………………….. 176 Gambar 27. Grafik perubahan kecepatan terhadap waktu … 177 Gambar 28. Menghitung percepatan ……………………… 178 Gambar 29. Grafik v-t untuk GLB ……………………….. 179 Gambar 30. Grafik S - t untuk GLB……………………..... 181 Gambar 31. Ticker timer………………………………… 184 Gambar 32.
Rekaman gerak benda pada pita ketik ticker timer..
184 Gambar 33. Kecepatan benda lebih besar pada gambar (a) dibandingkan pada gambar (b)……………….. 184 Gambar 34. Gerak benda (a) dipercepat (b) diperlambat
(c) kecepatan tetap……………………………. 185 Gambar 35. Pita ketik ticker timer………………………….. 185 Gambar 36. Mobil-mobilan…………………………………. 194 Gambar 37. Peristiwa durian jatuh contoh GJB…………….. 195 Gambar 38 Grafik v- t untuk GLBB dipercepat………….. 195 Gambar 39. Mobil mainan pada bidang miring akan mengalami percepatan tetap karena gaya gravitasi bumi…………………………………. 199 Gambar 40. Pita ketik Mobil mainan yang bergerak pada bidang miring…………………………………………. 199 Gambar 41. Ticker timer…………………………………… 208 Gambar 42. Rangkaian percobaan………………………… 209 Gambar 43. Rangkaian percobaan GLBB dipercepat…….. 211 Gambar 44. Rangkaian percobaan GLBB diperlambat…… 212 Gambar 45. Mobil-mobilan………………………………. 214 Gambar 46. Demontrasi gerak jatuh bebas……………….. 218 Gambar 47. Benda jatuh bebas……………………………. 219 Gambar 48. Bola dilemparkan vertikal ke atas. ………….. 221 Gambar 49. Demonstrasi gerak melingkar………………… 232 Gambar 50. Benda mengalami gerak melingkar………….. 234 Gambar 51. Jarak sudut dan perpindahan sudut………….. 236 Gambar 52.
Gerak melingkar memiliki dua kecepatan yaitu kecepatan anguler dan kecepatan tangensial……. 239
Gambar 53. Vektor v P dan vektor v Q pada waktu t dan t + ∆t yang ditarik dari titik tangkap............................... 243
Gambar 54. Arah percepatan sentripetal selalu tegak lurus vector kecepatannya ………………………….. 244 Gambar 55. Kecepatan linier ………………………………. 255 Gambar 56. Kecepatan linier……………………………….. 255 Gambar 57. Demontrasi GMB……………………………… 263 Gambar 58. Uraian vector pada GMB……………………… 264
Gambar 59. Mobil bisa bergerak karena adanya gaya mesin… 272
Gambar 60. Menggambarkan gaya pada suatu benda dengan anak panah……………………………………… 273
Gambar 61. Dua buah gaya searah………………………….. 274
Gambar 62. Dua gaya berlawan arah…………………….. 274
Gambar 63. Dua buah gaya yang tegak lurus beserta resultannya 275
Gambar 64. Hukum kelembaman…………………………….. 281
Gambar 65. Arah gaya dorong, gaya gesekan dan gaya Normal yang seimbang menyebabkan benda tetap diam………. 281 Gambar 66. Astronot di ruang angkasa tanpa bobot dapat diammelayang bila tidak ada gaya……………………. 282
Gambar67. Hukum II Newton………………………………… 283
Gambar 68. Gaya-gaya pada sebuah buku yang terletak di atas meja 285
Gambar 69. Pasangan gaya aksi-reaksi pada orang yang mendorong………………………………. 286 Gambar 70. Pasangan gaya aksi-reaksi pada roda mobil yang berjalan…………………………………. 287 Gambar 71. Pesawat ulang-alik yang mengangkasa meninggalkan bumi saling berinteraksi dengan bumi dengan gaya tarik F dan –F………………………………… 287 Gambar 72. Mobil mainan yang didorong………………… 299 Gambar 73. Mobil mongok didorong didorong hingga bergerak 300 Gambar 74. Bola ditendang dari sisi gawang lalu disundul ke arah gawang……………………………………….. 300
Gambar 75. Gelas diam tetap diam………………………… 301 Gambar 76. Kelereng yang bergerak tetap bergerak……… 301 Gambar 77. Gaya normal tegak lurus bidang kontak........... 304 Gambar 78. Gaya gesek pada bidang datar………………… 306 Gambar 79. Gaya gesek pada bidang tegak………………… 306 Gambar 80. Beban bermassa m mengalami gaya F............... 308 Gambar 81. Kedudukan Gaya Berat...................................... 311 Gambar 82. Tiga benda A, B, dan C dihubungkan oleh dua utas tali............................................................... 312 Gambar 83. Mendorong dinding…………………………… 313 Gambar 84. Gaya aksi-reaksi pada gaya-gaya jarak jauh....... 315 Gambar 85. Beban w tergantung pada tali............................ 316 Gambar 86. Arah gaya sentripetal………………………… 318 Gambar 87. Gaya normal………………………………….. 325 Gambar 88. Beberapa keadaan gaya normal………………. 326 Gambar 89. Pasangan gaya aksi-reaksi…………………….. 326 Gambar 90. Beberapa tegangan tali pada benda…………. 327 Gambar 91. Gaya pada bidang miring……………………. 327 Gambar 92. Sistem katrol tetap…………………………... 327 Gambar 93. Sistim katrol berlawanan arah……………... 328 Gambar 94. Anak meluncur pada lengkungan miring di suatu kolam renang……………………….. 349 Gambar 95. Gaya Sentripetal adalah gaya ke pusat yang menyebabkan
suatu benda…………………………………. 357 Gambar 96. Gaya Sentripetal juga bekerja pada coaster yang memiliki inersia oleh kecepatannya sehingga berada di puncak lintasan tidak jatuh………………………….. 358
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang
standar isi dan standar kompetensi, maka kurikulum sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi dan sebagai gantinya ditetapkanlah suatu kurikulum baru yang
dinamakan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sebagai akibat
dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru yang sebelumnya tidak
perlu membuat sendiri kurikulum yang ada di sekolahnya harus membuat sendiri
kurikulum yang ada di sekolahnya. Hal ini akan menambah perkerjaan guru karena
selain harus membuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sendiri, guru
juga akan dihadapkan dengan belum adanya buku panduan pelajaran fisika yang
berpatokan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Keputusan menteri tersebut juga akan menyebabkan pembelajaran fisika di
masing-masing sekolah pada daerah-daerah di Indonesia, memiliki kurikulum yang
bervariasi. Menurut KTSP, kurikulum perlu disesuaikan dengan konteks siswa di
daerah. Hal ini penting supaya potensi siswa-siswi di daerah bisa disalurkan secara
maksimal dalam hal belajar fisika. Hal lainnya adalah supaya minat belajar siswa
terhadap fisika semakin tinggi.2 Di daerah penulis, di Kalimantan Barat (Kab. Sintang) hal yang patut menjadi
perhatian dalam pembelajaran fisika SMA Kelas I semester I adalah pertama, model
pembelajaran guru yang kurang memperhatikan konteks pembelajaran fisika yang
relevan dengan daerah tempat sekolah itu bernaung. Misalnya saja saat guru
menjelaskan tentang vektor, akan lebih baik guru mengajak siswa untuk berpergian
naik perahu menuju ke seberang sungai. Mengapa ini perlu dilakukan karena di
daerah kami alat transfortasi utamanya adalah perahu.Kedua adalah metode pengajaran guru yang kurang mengaktifkan siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Akibatnya siswa seperti bejana kosong yang harus
selalu diisi. Ini tentu tidak baik untuk perkembangan pengetahuan siswa. Dalam
belajar fisika yang terpenting sebenarnya adalah siswa yang aktif belajar fisika. Maka
semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan mendorong agar siswa mau
mempelajari fisika sendiri (Suparno, 2006). Untuk itu, maka siswa perlu diaktifkan
dalam belajar fisika.Ketiga adalah kurangnya kemampuan guru untuk mengerti kesulitan siswa dalam
belajar fisika. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya komunikasi yang baik antara guru
dan siswa, bahkan gurunya cenderung menakutkan. Dalam konteks pembelajaran
fisika yang konstruktif, guru fisika diharapkan lebih dekat dengan siswa, banyak
humor, dan menjalin relasi yang dialogis. Dengan demikian, siswa tidak lagi takut
kepada guru fisika, Siswa diharapkan lebih berani bertanya kepada guru tentang
pelajaran fisika yang belum ia mengerti (Suparno, 2006).3 Keempat adalah kurangnya siswa dilatih untuk berpikir kritis dalam memecahkan soal-soal fisika dengan konsep-konsep yang benar.
Berdasarkan berbagai pengalaman dan permasalahan di atas, penulis tertarik
untuk membuat desain pembelajaran fisika, yang sesuai dengan dengan KTSP serta
relevan dengan daerah penulis, yang melatih siswa untuk berpikir kritis dalam
memecahkan soal-soal fisika, yang gurunya berusaha mengerti kesulitan siswa belajar
fisika dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran fisika di sekolah. Dengan
demikian pelajaran fisika dapat dimengerti, dipahami dan dapat menarik minat siswa
untuk belajar fisika secara kontinu. Mengingat keterbatasan penulis maka, desain
pembelajaran fisika ini hanya dibatasi bagi siswa Sekolah Menengah Atas, khususnya
kelas X semester I.B. Perumusan Masalah
Masalah utama yang ingin penulis bahas dalam tulisan ini, yaitu bagaimana membuat desain pembelajaran fisika SMA kelas X semester I berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang bercirikan: (1) kontekstual dengan daerah di Kalimantan Barat (Kab. Sintang), (2) mengaktifkan siswa dan (3) melatih siswa berpikir kritis dalam memecahkan soal-soal fisika
4 C. Tujuan penulisan Tujuan penulisan ini adalah membuat desain pembelajaran fisika yang berdasarkan KTSP pada siswa SMA kelas X semester I di Kabupaten Sintang (Kalimantan Barat), yang bercirikan: (1) kontekstual dengan daerah di Kalimantan Barat (Kab. Sintang), (2) pengaktifan siswa dan (3) melatih siswa berpikir kritis dalam memecahkan soal-soal fisika
D. Manfaat penulisan
Manfaat yang dapat diambil melalui penulisan ini, antara lain: Bagi guru:
Dapat digunakan untuk mengajar mata pelajaran fisika di Kabupaten Sintang
(Kalimantan Barat) khususnya siswa-siswi SMA kelas X semester I.BAB II LANDASAN TEORI A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1. Pengertian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang prinsip pengembangan dan pelaksanaannya sesuai dengan konteks (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tangal 23 Mei 2006). Yang dimaksud Satuan pendidikan adalah sekolah.
Misalnya sekolah di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sintang akan berbeda penyusunan kurikulumnya dengan sekolah-sekolah yang berada di Jawa. Dalam KTSP hal terpenting adalah pembelajaran yang berdasarkan konteks. Pembelajaran fisika yang berdasaran konteks yaitu pembelajaran fisika yang mengenal potensi daerah serta siswa-siswinya. Hal ini penting agar motivasi belajar siswa terhadap fisika semakin meningkat.
KTSP dalam pelaksanaannya tetap tidak boleh meninggalkan sepenuhnya kelima pilar belajar walaupun penerapannya di luar pulau Jawa, tanpa terkecuali di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sintang. Kelima pilar belajar merupakan hal minimal yang harus dipunyai oleh seluruh siswa untuk kelangsungan study nya di masa kini, baik untuk pribadi ataupun untuk hidup di masyarakat. Kelima pilar pendidikan menurut KTSP yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan ( Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 22 Tahun 2006: 1). Namun untuk desain yang akan penulis buat hanya memenuhi beberapa pilar pendidikan saja yaitu belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan belajar untuk memahami dan menghayati alam sekitar yang telah Tuhan ciptakan untuk umat manusia agar kelestariannya dapat terjaga. Kedua pilar ini menjadi penting karena untuk memahami ilmu fisika secara mendalam. siswa perlu diajak untuk mengamati alam sekitar, dengan demikian siswa diharapkan dapat menghargai kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam semesta ini.
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Kompetensi
Lulusan dan Kompetensi Mata Pelajarana. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar kompetensi dan kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas X (sepuluh) semester I (satu) sangat penting untuk di perhatikan karena hal ini merupakan panduan saat guru ingin merencanakan penyusunan kurikulum. Kompetensi dasar dan standar kompetensi untuk mata pelajaran fisika SMA kelas X semester I dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 22 Tahun 2006: 445).
Table 1. Kompetensi dan kompetensi dasar kelas X, semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menerapkan konsep besaran
1.1 Mengukur besaran fisika (massa, fisika dan pengukurannya panjang, dan waktu)
1.2 Melakukan penjumlahan vektor
2. Menerapkan konsep dan prinsip
2.1 Menganalisis besaran fisika pada dasar kinematika dan dinamika gerak dengan kecepatan dan benda titik percepatan konstan
2.2 Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan
2.3 Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan
b. Kompetensi Lulusan