Penghayatan spiritualitas hati para Suster Putri Bunda Hati Kudus berdasarkan pengalaman akan Allah di daerah Jawa - USD Repository

  

PEN NGHAYA ATAN SP PIRITUA ALITAS H HATI

PARA A SUSTE R PUTRI

  I BUNDA A HATI K KUDUS

B BERDASA ARKAN PENGAL LAMAN AKAN A ALLAH D DI DAER RAH JAW WA

S K R R I P S I

  

Dia ajukan un ntuk Meme enuhi Sala ah Satu Sy yarat

Mempero oleh Gelar r Sarjana P Pendidika an

Program m Studi Il lmu Pendi idikan Ke ekhususan n Pendidik kan Agama a Katolik

  

O leh:

Ermelin nda Du’e

NIM: 04 41124029

  9 O leh:

Paulin na Wula

NIM: 07 71124013

  3 PR ROGRAM M STUDI

  ILMU PE ENDIDIK KAN

KEKHU USUSAN PENDID DIKAN AG GAMA K KATOLIK K

JURUS SAN ILM MU PENDI

  IDIKAN

FAKULT TAS KEG GURUAN N DAN IL MU PEN DIDIKAN N

UNIVER RSITAS SA ANATA DHARMA A

YOGYA AKARTA A

20 012

  PERSEMBAHAN

  Dengan penuh syukur dan pujian skripsi ini kupersembahkan kepada Para Suster Putri Bunda Hati Kudus (PBHK) Provinsi Indonesia.

  

MOTTO

  “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku,Hanya Dia gunung batuku, hanya Dia kota bentengku aku tidak akan goyah”(Maz 62:2-3)

  

Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh

  kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya”(Ef 3:21)

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul PENGHAYATAN SPIRITUALITAS HATI PARA

  

SUSTER PUTRI BUNDA HATI KUDUS BERDASARKAN PENGALAMAN

AKAN ALLAH DI DAERAH JAWA

  Pemilihan judul bertitik tolak dari keprihatinan penulis akan kurang pahamnya para Suster dalam menghayati spiritualitas hati. Kenyataan ini perlu mendapat perhatian dalam pembinaan integral para Suster PBHK Daerah Jawa sehingga semakin memiliki keberanian dalam memahami dan menghayati spiritualitas hati dalam hidup dan karya perutusan di daerah Jawa.

  Permasalahan pokok dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana para Suster PBHK Daerah Jawa dapat meningkatkan kemampuan dalam memahami dan menghayati spiritualitas hati berdasarkan pengalamannya akan Allah? Berdasarkan kenyataan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Inspirasi apa yang mendasari dalam meningkatkan penghayatan spiritualitas hati dalam hidup dan karya perutusan? Mengapa Spiritualitas Hati perlu ditingkatkan sesuai dengan situasi jaman berdasarkan pengalaman komunitas PBHK di daerah Jawa? Bagaimana cara meningkatkan penghayatan spiritualitas hati berdasarkan pengalaman akan Allah? Dalam mengkaji permasalahan di atas, penulis menggunakan metode pendekatan langsung melalui wawancara dan kuisioner yang diberikan kepada para Suster PBHK Daerah Jawa dengan beberapa pertanyaan penuntun.

  Permasalahan tersebut dikonfrontasikan dengan sikap, tindakan dan cara hidup Yesus dan Bunda-Nya. Materi tentang cara hidup Yesus yang disajikan dalam penulisan ini untuk membantu para Suster PBHK agar semakin memiliki sikap Hati seperti yang dimiliki oleh Yesus. Para Suster PBHK yang menghayati spiritualitas hati perlu memiliki gambaran yang benar tentang Allah yang terwujud dalam Yesus dan memiliki pengalaman di kasihi oleh Allah. Oleh karena itu penulisan ini membahas pula tentang gambaran akan Allah yang dialami oleh Pater Pendiri Jules Chevalier, Menurut Konstitusi PBHK, Gerakan Kasih Allah dan Hati Ilahi (Belaskasih dan belarasa, kelembutan dan kerendahan hati).

  Selama hidup Para suster PBHK terus-menerus membutuhkan pembinaan yang kiranya membantu para suster untuk berkembang dalam memahami dan menghayati spiritualitas hati. Oleh karena itu penulis menawarkan suatu program pembinaan dalam bentuk pendalaman iman dengan model Shared Christian Praxis

  

(SCP) karena sifatnya dialog, keterbukaan dan kerjasama. Tema yang diusulkan

dalam pendalaman ini adalah Hati Pengampun penuh kelembutan.

  

ABSTRACT

  The title of this thesis is INTERNALIZING THE HEART SPIRITUALITY OF SISTERS OF SACRED HEART OF MERRY BASED ON THE EXPERIENCE OF GOD AT JAVA REGION.

  The title is chosen based on the concern of the writer to the less of comprehension of the sisters in internalizing the heart spirituality. This fact should be given more attention in the integral building of the Sisters of Sacred Heart of Merry (PBHK) at Java Region, so they more have encouraging in comprehending and internalizing the heart spirituality in their life and mission at Java region.

  The main problem is how these sisters can increase their ability in comprehending and internalizing the heart spirituality based on their experience of God? Based on the problem, the writer formulates the problems as follow: what is the inspiration which based the increasing of hearth spirituality internalizing in their life and mission? Why the Heart Spirituality should be increased according to the contemporary reality based on the experiences of PBHK community in Java region? How does the way to increase the spirituality internalization based on the experiences of God?

  On the research, the writer use a directly approach to make interview and some of guiding questions. The problem has been confronted to the attitude, action and the way which has been chosen by Jesus and His Mother. The material about the way of life of Jesus which explained in this writing, hopefully able to help these sisters of PBHK in order to more belonging the Heart Attitude such as Jesus himself. These Sisters should have a right conception about God Who incarnated in Jesus Heart and had an experience to be loved by God. Therefore, this writing also explained about the imaging of God which had been experienced by Father Jules Chevalier, the Founding Father, According to the Constitution, The Compassionate of God and Divine Heart (Compassionate and Concern, humble and kind hearted). The Sisters of PBHK should be given the building instructions continually which supposedly would help the sisters to develop in comprehending and internalizing the heart spirituality. Therefore, here the writer would like to give a building program in a faith internalizing form by the model of Shared Christian Praxis (SCP) because of the dialog character, openly and cooperate. The theme which was recommended in this internalizing action is Forgiven Heart in full of Gentle

  Puji dan syukur ke hadirat Allah yang Mahakuasa atas berkat dan rahmat- Nya yang berlimpah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul PENGHAYATAN SPIRITUALITAS HATI PARA SUSTER

  Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan dan upaya penulis sebagai seorang anggota Kongregasi suster-suster Putri Bunda Hati Kudus terhadap kemampuan dalam menghayati spiritualitas hati berdasarkan pengalaman akan Allah. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membantu para Suster PBHK Daerah Jawa dalam usaha meningkatkan kemampuan dalam menghayati spiritualitas Hati dalam hidup dan karya perutusan dimana Para suster sebagai pengemban karya Kristus di dunia perlu memiliki semangat Hati Yesus yang berbelaskasih, lemah lembut, rendahhati, berbelarasa dan pengampun.

  Penulisan skripsi ini dibantu dan didukung oleh banyak pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar- besarnya kepada yang terhormat:

  1. Dr. J. Darminta, S.J selaku dosen pembimbing utama, yang telah meluangkan waktu, penuh kesabaran dan keterbukaan hati mendampingi dan membimbing penulis, memberikan sumbangan pemikiran yang memperdalam penulisan serta kritikan yang membangun sehingga memotivasi penulis menuangkan ide dalam

  2. Drs.L.Bambang Hendarto Yuliwarsono,M.Hum selaku dosen pembimbing akademik atau dosen wali, yang dengan penuh kesetiaan mendampingi penulis dari awal studi sampai penyelesaian penulisan skripsi ini.

  3. Drs.H.J. Suhardiyanto, SJ selaku dosen pembimbing ketiga, yang telah mendampingi dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  4. Segenap Staf Dosen dan karyawan Prodi IPPAK yang telah membimbing serta membekali pengetahuan dan keterampilan bagi penulis selama studi hingga penulisan skripsi ini diselesaikan.

  5. Sr.M.Immaculae PBHK, selaku Pimpinan Provinsi Kongregasi PBHK, yang telah memberikan ijin, kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ke komunitas-komunitas yang ada di daerah Jawa.

  6. Sr.M.Madaleine PBHK, selaku mantan provinsial dalam masa baktinya telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk menimbah ilmu di Prodi IPPAK,Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang setia mendukung memberikan motivasi, dan kepercayaan serta usul dan saran kepada penulis hingga penulisan ini selesai.

  7. Sr.M.Kristin,PBHK selaku pimpinan Daerah Jawa yang dengan setia memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

  8. Rm.Budi,MSC yang telah mendukung dengan memberikan buku-buku yang dibutuhkan oleh penulis hingga penyelesaian skripsi ini.

  9. Rm.Hendro Riberu,MSC yang telah memberikan masukan yang berharga kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv MOTTO ................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................................ viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. xiii

  BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Penulisan ...................................................................... 1 B. Rumusan Permasalahan ......................................................................... 7 C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 7 D. Manfaat Penulisan ................................................................................. 7 E. Metode Penulisan .................................................................................. 8 F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 8 BAB II. SPIRITUALITAS HATI BERDASARKAN PENGALAMAN AKAN ALLAH .................................................................................................................. 10 A. Spiritualitas Hati .................................................................................... 10

  1. Pengertian……………. . ................................................................... 10

  2. Spiritualitas secara umum ................................................................. 10

  3. Spiritualitas Kristiani ........................................................................ 12

  4. Spiritualitas Khusus .......................................................................... 12

  5. Spiritualitas Hati menurut Alkitab .................................................... 13

  a. Pengertian Hati .............................................................................. 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Hati Yesus ..................................................................................... 16

  B. Spiritualitas Hati PBHK ........................................................................... 18

  1. Spiritualitas Hati pendiri….. .................................................................... 18

  a. Pengalaman dalam Keluarga ............................................................... 20

  b. Terjatuh dari karang……. .................................................................... 20

  c. Melepaskan diri dari Persahabatan ....................................................... 21

  d. Khalwat Di Bourges……. .................................................................... 21

  e. Aliran Hidup Rohani Kristosentris ....................................................... 22

  2. Spiritualitas Hati Dalam Konstitusi ......................................................... 24

  a. Hati dalam penghayatan Kaul-Kaul ..................................................... 24

  b. Hati dalam Penghayatan hidup doa ...................................................... 29

  c. Hati dalam penghayatan hidup Komunitas .......................................... 31

  d. Hati dalam Penghayatan Tugas Perutusan ........................................... 34

  3. Hati yang tergerak .................................................................................... 38

  C. Pengalaman akan Allah ............................................................................ 40

  1. Menggerakkan lewat Keadaan .................. .............................................. 40

  2. Gambaran Akan Allah ............................................................................. 41

  a. Pendiri Konggregasi PBHK .............................................................. 41

  b. Menurut Konstitusi PBHK ................................................................ 44

  3. Gerakan Kasih Allah dan Hati Ilahi ......................................................... 46

  a. Belas Kasih atau Belarasa ................................................................. 47

  b. Kelembutan dan Kerendahan Hati .................................................... 49

  BAB III. PENELITIAN TENTANG PENGHAYATAN SPIRITUALITAS HATI KONGGREGASI PARA PUTRI BUNDA HATI KUDUS DALAM HIDUP DAN KARYA PERUTUSAN DI DAERAH JAWA .. 51 A. Gambaran Umum Hidup dan Karya Perutusan Para Suster PBHK Daerah Jawa ............................................................................................ 51

  1. Komunitas-Komunitas yang berada di Wilayah Keuskupan Purwokerto ……………………………………………………………. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Komunitas Kapencar .............................................. ............................ 52

  c. Komunitas Wonosobo.............................................. ........................... 52

  d. Komunitas Pemalang............................... .......................................... 53

  e. Wisma Bunda Hati Kudus Pemalang .................................................. 54

  f. Komunitas Tegal ................................................................................. 54

  g. Komunitas Slawi ................................................................................. 55

  h. Komunitas Cilacap .............................................................................. 55 i. Komunitas Sidareja ............................................................................. 56

  2. Komunitas-Komunitas yang Berada Dalam Wilayah Keuskupan Agung Jakarta. ......................................................................................... 56

  a. Komunitas Kramat ............................................................................ 56

  b. Komunitas Grogol ............................................................................. 56

  3. Komunitas yang Berada dalam Wilayah Keuskupan Bogor adalah Komunitas Kota Wisata ................................................................ 57

  4. Komunitas-Komunitas yang Berada dalam Wilayah Keuskupan Agung Semarang ..................................................................................... 57

  a. Komunitas Parakan ........................................................................... 57

  b. Komunitas Yogyakarta ..................................................................... 58

  B. Penelitian tentang Penghayatan Spiritualitas Hati Kongregasi Para Putri Bunda Hati Kudus dalam Hidup dan Karya Perutusan di Daerah Jawa…………………………………………………………. 59

  1. Tujuan Penelitian .................................... ......................................... 59

  2. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 59

  3. Metode dan Alat Instrument Penelitian ............................................ 60

  4. Variabel Penelitian ............................................................................ 61

  5. Responden Penelitian ........................................................................ 62

  C. Pemaparan Data Penelitian................................................................ ...... 62

  1. Identitas Responden .................................... ..................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Spiritualitas Hati.. .............................................................................. 62

  3. Peranan Para Suster PBHK dalam Menghayati Spiritualitas Hati ................................................................................................... 62

  4. Tanggapan Para suster PBHK terhadap Penghayatan Spiritualitas Hati ................................................................................................... 62

  A. Pembahasan Data Penelitian ................................................................... 62

  1. Identitas Responden .......................................................................... 63

  2. Inspirasi yang Mendasari Para Suster PBHK Dalam Menghayati Spiritualitas Hati ........................................................... 67

  3. Peranan Para Suster PBHK dalam Memperkembangkan Penghayatan Spiritualitas Hati dalam Hidup dan Karya di daerah Jawa ................................................................................... 71

  4. Tanggapan Para Suster PBHK terhadap Penghayatan Spiritualitas Hati dalam Hidup dan Karya di Daerah Jawa .................................. 87

  B. Rangkuman Hasil Penelitian ................................................................... 93

  C. Hasil Wawancara .................................................................................... 96

  D. Kesimpulan ............................................................................................. 107

  BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) SEBAGAI SALAH SATU USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PARA SUSTER PBHK DAERAH JAWA DALAM MENGHAYATI SPIRITUALITAS HATI BERDASARKAN PENGALAMAN AKAN ALLAH……………………….................... 111 A. Gambaran Umum katekese ..................................................................... 112

  1. Pengertian Katekese ............................................................................... 112

  2. Tujuan Katekese ..................................................................................... 113

  3. Tugas Katekese ....................................................................................... 115

  4. Isi Katekese ............................................................................................. 115

  5. Metode Katekese ..................................................................................... 115

  6. Sumber Katekese .................................................................................... 116

  7. Proses Katekese ...................................................................................... 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Model-Model Usaha Pembinaan dalam meningkatkan penghayatan spiritualitas Hati .................................................................. 116

  1. Rekoleksi ............................................................................................... 117

  2. Retret ..................................................................................................... 117

  3. Katekese................................................................................................. 118

  C. Pemilihan Shared Christian Praxis sebagai Model Katekese ................. 119

  1. Pengertian Shared Christian Praxis…………………………………... 120 a . Shared ............................................................................................... 121 b. Christian............................................................................................. 123

  c. Praxis ................................................................................................. 124

  2. Langkah-langkah Shared Christian Praxis…………………………… 125

  a. Langkah I : Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual .................................................................................... 126

  b. Langkah II : Refleksi Kristis atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual ................................................................................... 127

  c. Langkah III: Mengusahakan supaya Tradisi dan Visi Kristiani lebih Terjangkau .............................................................................. 130 d. Langkah IV: Interpretasi / Tafsir Dialektis antara Tradisi dan Visi Kristiani dengan Tradisi dan Visi Peserta ......................... 132 e. Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkret ............................. 134

  D. Latar Belakang Usulan Program Katekese Model Shared Christian

   Praxis ...................................................................................................... 136

  1. Pembuatan Tema dan Tujuan Katekese ............................................ 137

  2. Penjabaran Tema Usulan Program SCP ........................................... 141

  3. Petunjuk Pelaksanaan Program ......................................................... 149

  4. Contoh Satuan Program .................................................................... 150

  BAB V. PENUTUP ............................................................................................. 167 A. Kesimpulan ................................................................................................ 167  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 173 DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xvii Lampiran 1: Permohonan ijin Penelitian............................................................ (1) Lampiran 2: Tanggapan Permohonan ijin Penelitian ......................................... (2) Lampiran 3: Pedoman Kuisioner untuk Para Suster PBHK Daerah Jawa ......... (3) Lampiran 4: Pedoman Wawancara untuk Para Suster PBHK Daerah Jawa ...... (14) Lampiran 5: Lagu “ Ampuni Kami Tuhan” ..................................................... (15) Lampiran 6: Lagu” Hatiku Hati-Mu .................................................................. (16) Lampiran 7: Lembaran Cerita “Pengampunan itu Menyehatkan” ..................... (17) Lampiran 8: Teks Kitab Suci Yohanes 8: 1-11 ................................................... (19)

  

DAFTAR SINGKATAN

A. SINGKATAN KITAB SUCI

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada

  Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal.8.

  Luk : Lukas Mat : Matius Mrk : Markus Yoh : Yohanes Ibr : Ibrani PB : Perjanjian Baru PL : Perjanjian Lama Yer : Yeremia Yes : Yesaya B.

SINGKATAN DOKUMEN RESMI GEREJA

  CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

  GS : Gaudium et Spes , Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di dunia dewasa ini, 7 Desember 1965.

  KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983

  LG Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang

  :

  Gereja tanggal 21 November 1964 SC Sacrosanctum Concilium ,Konstitusi Konsili Vatikan II tentang

  : Liturgi Suci, 4 Desember 1963 C.

SINGKATAN LAIN

  Art : Artikel Bdk : Bandingkan PBHK : Kongregasi Suster Putri Bunda Hati Kudus Dirk : Direktorium Hal : Halaman

  IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi KEK : Kidung Ekaristi Kotabaru Yogyakarta,2009, Buku Nyayian umum Kons : Konstitusi KWI : Konferensi Wali gereja Indonesia LBI : Lembaga Biblika Indonesia

  Lih MAWI

  : :

  Lihat Majelis Agung Wali Gereja Indonesia

  MB : Madah Bakti, Buku Doa dan Nyanyian Umum, diterbitkan Pusat Musik Liturgi Yogyakarta, 2001

  MSC : Missionariorum Sacratissimum Cordies Iesus PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia PUK : Petunjuk Umum Katekese SCP : Shared Christian Praxis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup Religius adalah hidup yang disucikan dan dibaktikan secara khusus

  kepada Allah (KHK. kan. 573; bdk Kons. 1983:no.13) Allah memanggil manusia dan manusia menjawabnya antara lain dengan cara hidup bakti. Hidup bakti merupakan salah satu cara dalam menanggapi panggilan Tuhan. Tuhan memanggil manusia agar bahagia, dan manusia menanggapi dengan penuh kasih, dengan cara meninggalkan segalanya, dan memulai hidup dalam biara. Tujuan dari hidup religius adalah mengejar kesempurnaan kasih dalam pelayanan kerajaan Allah. Allah meraja berarti Allah menjadi penguasa atas hidup dan diri kita. Kalau Allah meraja maka kitapun harus taat. Karena itu hidup religius haruslah menjadi tanda unggul Gereja untuk mewartakan kebahagiaan dan kemuliaan surgawi.

  Hidup religius adalah hidup yang disucikan, dibaktikan atau dipersembahkan pada Allah. Allah adalah pusat dari seluruh hidup. Allah yang diutamakan dari segala yang ada di dunia ini. Hidup religius merupakan bentuk yang tetap untuk mengikuti Kristus sebagai yang dicintai lebih dari segala sesuatu. Tujuan utama hidup religius adalah mengejar kesempurnaan. Dalam mengejar kesempurnaan berbagai hal haruslah mendukung. Dukungan yang utama adalah kasih kepada Allah.

  Allah kita cintai melebihi segala-galanya. Cinta kepada Allah diwujudkan antara lain dengan terus-menerus membangun relasi dengan-Nya agar semakin hari, semakin

     

  Tarekat Putri Bunda Hati Kudus merupakan tarekat religius yang dipanggil dan diutus untuk mewartakan kerajaan Allah di dunia dengan menyebarkan spiritualitas hati di zaman ini berdasarkan karisma dan spiritualitas pendiri. Spiritualitas hati merupakan spiritualitas cinta yang berakar di dalam rahasia inkarnasi Kristus sebagai pernyataan cinta Allah kepada manusia (Mangkey, 2002: 5). Spiritualitas hati yang integral, yang diilhami melalui Hati Kristus dan berakar dalam Kitab suci dan tradisi, sangat perlu untuk masa sekarang. Bahasa hati tetap merupakan cara yang dapat menghasilkan buah berlimpah untuk mewartakan pesan injil. Tantangan untuk membangun kasih yang beradab yang diilhami oleh Hati Tuhan sangatlah relevan. Hati yang remuk dari zaman ini sungguh semakin parah, semakin menuntut penyembuhan.

  Agar spritualitas hati dapat tersampaikan maka diperlukan orang yang sungguh memiliki hati yang prihatin, hati yang peduli, hati yang berbela rasa, hati yang mau mengampuni. Itu semua diperoleh berkat pengalaman relasi intim dengan Allah yang menjelma dalam diri Yesus Kristus, sehingga memiliki perubahan baik dalam cara berpikir, cara merasa dan cara bertindak sehingga mampu dan rela menyerahkan diri seutuhnya demi karya perutusan.

  “Artinya pengalaman akan Allah perlu terus-menerus disadari, dikenal dan dimiliki, sebab kalau kita kesulitan untuk berpegang pada Yesus secara serius dan untuk hidup sebagaimana Dia hidup, itu semua karena kita belum mengalami Allah sebagai Bapa. Pengalaman akan Allah sebagai Bapa-Nya merupakan sumber kebijaksanaan, kejelasan, keyakinan dan kebebasan radikal Yesus. Tanpa pengalaman ini adalah mustahil mengerti mengapa dan bagaimana Dia melakukan hal-hal yang dilakukan-Nya” (Nolan, 2009: 6). Pengalaman akan Allah merupakan unsur yang hakiki dalam penghayatan

   

  dalam hidup setiap orang termasuk hidup para suster PBHK yang di panggil dan diutus untuk mewartakan kasih dan kebaikan Allah.

  Kebaikan Allah yang dialami, bukan Allah yang diketahui lewat pengetahuan, lewat dokrin-dokrin, atau berdasarkan kata para ahli teolog, akan tetapi pengalaman akan Allah sungguh dialami sehingga secara tidak langsung diubah dari manusia lama menjadi manusia baru, yang orientasi hidup bukan lagi diri sendiri tetapi Tuhan dan sesama. Memang hal ini kurang mendapat perhatian dalam pembinaan awal, dan bina lanjut, sehingga para religius mudah terjebak dalam status sebagai orang terpanggil yang kemudian merasa paling dekat dengan Tuhan dan merasa paling berhak memiliki hak-hak istimewa dibandingkan dengan orang lain.

  Bahkan sudah merasa sudah jadi religius berarti sudah beres semuanya, bahkan ada yang berhenti untuk bertumbuh dan berkembang, dan merasa sudah tahu banyak tentang Allah dan mampu menjelaskan dengan baik dan benar namun dalam kenyataan apa yang diketahui tidak diwujudnyatakan dalam realitas hidup.

  Berbicara tentang hati yang mengampuni dan hati berbela rasa tetapi kenyataan tidak mampu untuk mengampuni dan berbelarasa. Apa yang dikatakan tidak sesuai dengan tindakan. Kecenderungan tertuju pada diri sendiri sehingga rahmat daya ilahi menjadi terhambat bekerja dalam diri karena yang dikejar bukan lagi apa yang dikehendaki Tuhan dan demi Hati Kudus di kenal dan dikasihi dimana- mana tetapi ketenaran diri.

  Pembicaraan mengenai Allah tentu bukan untuk dipahami saja, bukan pula untuk dimengerti, melainkan juga berarti dalam hubungan pribadi dan bermakna bagi

   

  bermuara pada pengalaman bersama Allah sehingga bermakna dan penuh arti (Darmawijaya, 1993: 7). Pengalaman akan Allah yang dialami oleh para tokoh dalam kitab suci perjanjian lama maupun perjanjian baru sungguh mempengaruhi hidup mereka yang pada akhirnya apa yang diwartakan oleh mereka bukan lagi diri mereka sendiri tetapi kasih dan kebaikan Allah yang dialami. Figure para tokoh kurang nampak untuk jaman ini.

  Tarekat Putri Bunda Hati Kudus yang disingkat PBHK merupakan Serikat para suster yang menghayati spritualitas hati. Hidup dan mencintai menurut hati.

  Cara hidup menurut Hati-Nya adalah jalan menuju kekudusan (bdk. Mat, 19: 21) Tarekat PBHK didirikan oleh Pater Jules Chevalier MSC pada tanggal 30 Agustus 1874 di Issodun Perancis. Tarekat PBHK berkarya di berbagai Negara. Arah dan tujuan perutusan dalam tarekat Puteri Bunda Hati Kudus nampak jelas dalam semboyan tarekat yakni “ Semoga Hati Maha Kudus Yesus dikasihi di mana-mana”.

  Bahasa latinnya” Ametur Ubique terrarium Cor Jesu Saccratissimum. Semboyan ini mengungkapkan keinginan para suster Putri Bunda Hati Kudus untuk memuliakan Hati Yesus, menjadi rasul-rasul cinta-Nya dan membaktikan seluruh hidup dan kekuatan demi karya perutusan (Kons, 1983: no. 3).

  Dasar karya perutusan Tarekat Putri Bunda Hati Kudus dalam Gereja yaitu diutus oleh Gereja seperti Gereja yang diutus oleh Tuhan Yesus untuk mewartakan cinta-Nya yang berbelas kasih. Pater Jules Chevalier merasakan dalam hatinya suatu kecemasan dan keprihatinan yang dalam terhadap kebutuhan orang akan iman, cinta dan akan nilai-nilai Kristiani. Chevalier sadar bahwa ia dipanggil untuk berkarya

   

  Bapa (Cuskelly,1975: 89). Para suster PBHK dipanggil dan diutus untuk mengambil bagian dalam visi dan misi Pater Jules Chevalier.

  Perutusan utama tarekat PBHK adalah untuk mewartakan cinta Hati Kudus Yesus kepada semua orang agar mereka percaya akan kasih Allah yang berbelas kasih. Para Suster PBHK dipanggil dan diutus melalui karya perutusan yang dipercayakan oleh tarekat untuk mewartakan cinta Hati Kudus dalam berbagai bidang karya kerasulan. Karya kerasulan hendaknya mengalir dari kesatuannya yang mesra dengan Allah (bdk. kan.675 ; Kons, 1983:no. 71). Karya Kerasulan para suster PBHK dalam berbagai bidang merupakan wadah utama untuk menanamkan nilai- nilai kemanusiaan seperti ; cinta kasih, persaudaraan, kejujuran, keadilan, kedisiplinan dan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman demi pengabdian kepada orang yang tak berdaya dan pembangunan masyarakat yang adil dan sejahtera.

  Para suster PBHK hendaknya menghayati kharisma Pater Jules Chevalier MSC yaitu cinta Hati Kudus Yesus yang diungkapkan dengan amal kasih, kebaikan hati dan keramahan kepada orang-orang yang dilayani sesuai dengan situasi zaman yang di derita oleh manusia yakni individual, konsumerisme, dan isme-isme yang semakin merajalela merasuki hati manusia. Seorang PBHK dapat menemukan bahwa Hati Yesuslah merupakan jawaban atas segala persoalan hidup yang mengintari hidup setiap manusia. Hati Yesus adalah Hati yang merangkul, yang peduli, dan prihatin terhadap penderitaan dan pergumulan manusia karena Hati Yesuslah adalah teladan sempurna bagi hidup bakti kita. Cinta-Nya adalah sumber

   

  hidup dan karya kerasulan PBHK harus ditandai oleh suatu cinta yang tulus, yang hangat akan Sang Sabda yang telah menjelma menjadi manusia.

  Kerasulan PBHK menjadi nyata, apabila PBHK menyatakan kebaikan dan cinta Hati Yesus yang menebus manusia, melalui kehidupan dan perbuatannya. Cara hidup PBHK sebagai rohaniwan-wati kristiani berarti meneruskan dan mengaktualkan serta membaharui cara hidup Hati Kudus Yesus, Sang Juru Selamat yang rela menderita. Spiritualitas Hati perlu dihayati berdasarkan relasi intim dengan Allah lewat Hati Yesus yang menjelma menjadi hati manusia, agar mampu mempersatukan aspek kepribadian, kerohanian, kekeluargaan dan profesionalisme dalam satu visi dan misi yang terpadu, mampu menjawab secara kristiani kebutuhan manusia diera digital ini.

  Menyadari pentingnya spiritualitas Hati yang didasari oleh pengalaman akan Allah dalam hidup dan karya perutusan sebagai anggota PBHK yang diikat dan menghidupi spiritualitas Hati maka penulis ingin para suster PBHK terus meningkatkan penghayatan spritualitas Hati berdasarkan pengalaman akan Allah, secara khusus diperhatikan pembinaan setiap suster PBHK sesuai dengan kharisma pendiri yang berspiritualitas Hati dalam pembinaan awal dan pembinaan lanjut. Untuk penghayatan spiritualitas Hati Para suster Putri Bunda Hati Kudus hendaknya berdasarkan pengalaman akan Allah demi meningkatkan pelayanan dalam hidup dan karya maka dalam tulisan ini penulis mengambil judul” “Penghayatan Spiritualitas Hati Para suster Putri Bunda Hati Kudus berdasarkan Pengalaman akan Allah di Daerah Jawa ”

    B.

Rumusan Permasalahan

  Berdasarkan uraian di atas ada beberapa hal yang ingin dicermati lebih lanjut dan pada akhirnya menjadi titik berangkat dari penulisan ini. Adapun masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Inspirasi apa yang mendasari dalam meningkatkan penghayatan spiritualitas hati dalam hidup dan karya?

  2. Mengapa spiritualitas hati perlu ditingkatkan penghayatannya sesuai dengan situasi jaman dan berdasarkan pengalaman komunitas suster PBHK di Daerah Jawa?

  3. Bagaimana cara meningkatkan penghayatan spiritualitas hati berdasarkan pengalaman akan Allah?

C. Tujuan Penulisan

  1. Menguraikan pengertian spiritualitas hati dan memahami inspirasi yang mendasari penghayatan spiritualitas hati dalam hidup dan karya.

  2. Perlunya peningkatan penghayatan spiritualitas hati sesuai dengan situasi jaman dan berdasarkan pengalaman komunitas suster PBHK di Daerah Jawa.

  3. Memaparkan cara meningkatkan penghayatan spiritualitas hati dalam hidup dan karya berdasarkan pengalaman akan Allah.

D. Manfaat Penulisan

  Penulis ingin dan berharap agar tulisan ini dapat memberi manfaat bagi:

  1. Bagi Penulis

   

  Penulis dapat mengetahui latar belakang munculnya spiritualitas hati serta memahami inspirasi yang mendasari penghayatan spiritualitas hati berdasarkan pengalaman akan Allah dalam hidup dan karya perutusan.

  2. Bagi Team Pembina dan Para Suster Supaya spiritualitas hati perlu ditingkatkan pemahaman dan penghayatannya dalam hidup dan karya perutusan berdasarkan pengalaman akan Allah yang telah dialami para suster dan pembina sendiri.

  3. Bagi pembaca dan orang-orang yang dilayani oleh Para Suster PBHK Dapat mengetahui spritualitas hati yang dijiwai oleh pengalaman akan Allah sangat bermanfaat demi perkembangan dan kemajuan pribadi menuju kepribadian yang manusiawi dan kesempurnaan hidup dalam kasih Allah.

E. Metode Penulisan

  Penulis menggunakan metode deskriptif analisis untuk memperoleh gambaran mengenai penghayatan Spiritualitas Hati Para Suster Putri Bunda Hati Kudus Daerah Jawa, berdasarkan kajian pustaka dan penelitian lapangan dengan menyebarkan data angket (Questionnaire) dan wawancara berupa pertanyaan yang akan diberikan kepada para Suster yang berkarya di Daerah Jawa, untuk mengenali indikasi-indikasi penghayatan nyata.

  F. Sistematika Penulisan

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan ini, penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasan sebagai berikut:

   

  BAB I menguraikan pendahuluan yang berisi gambaran umum penulisan yang terdiri dari latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan,metode penulisan,sistematika penulisan.

  BAB II menguraikan kajian pustaka berbicara,tentang spiritualitas hati dan Pengalaman akan Allah. Spiritualitas Hati meliputi: pengertian spiritualitas, spiritualitas secara umum, spiritualitas kristiani, spiritualitas khusus, pengertian Hati dalam Kitab Suci, Hati dalam Karya Keselamatan, Hati Yesus. Spiritualitas Hati PBHK meliputi : spiritualitas Hati Pendiri Jules Chevalier, spiritualitas Hati dalam Konstitusi PBHK. Pengalaman akan Allah meliputi: Menggerakkan lewat keadaan, Allah bergerak untuk menjawab, Gambaran akan Allah menurut Pendiri Jules Chevalier, Gambaran akan Allah menurut Konstitusi PBHK, Gerakan Kasih Allah dan Hati Ilahi, belaskasih dan belarasa, kelembutan dan kerendahan hati

  BAB III gambaran umum para suster PBHK Daerah Jawa, penelitian tentang penghayatan spiritualitas hati para Suster Putri Bunda Hati Kudus dalam hidup dan karya di Daerah Jawa meliputi: gambaran hasil penelitian dan catatan kritis dari hasil penelitian penghayatan spiritualitas hati .

  BAB IV untuk memberikan sumbangan pemikiran penghayatan spiritualitas Hati berdasarkan pengalaman akan Allah melalui katekese model Shared Christian

Praxis (SCP) kearah peningkatan penghayatan spiritualitas Hati bagi para suster Putri Bunda Hati Kudus berdasarkan pengalaman akan Allah dalam hidup dan karya. BAB V menguraikan kesimpulan dan Penulis ingin menegaskan kembali isi pokok atau intisari dari skripsi ini serta usul saran. spiritualitas, spiritualitas kristiani, spiritualitas khusus, spiritualitas hati menurut Alkitab, Hati dan karya keselamatan, Hati Yesus, spiritualitas hati PBHK, Spiritualitas Hati Pendiri, spiritualitas Hati dalam konstitusi PBHK, Hati yang tergerak, menggerakkan lewat keadaan, gambaran akan Allah menurut pendiri konggregasi PBHK, Gambaran akan Allah menurut Konstitusi PBHK, Gerakan kasih Allah dan Hati Ilahi; belaskasih dan berbelarasa, kelembutan dan kerendahan hati.

A. Spiritualitas Hati

  1. Pengertian Spiritualitas Spiritualitas berasal dari bahasa Latin yakni spiritus yang berarti Roh. Jadi Spiritualitas berarti “Orang yang digerakkan dan ditangkap oleh Roh Kudus.

  Mereka yang ditangkap oleh Roh mempunyai gaya hidup yang khas dimana seluruh hidupnya tertuju kepada usaha untuk membuka diri bagi karya Roh” (Jacobs, 1989: 2).

  2. Spiritualitas secara umum Spiritualitas merupakan suatu corak hidup, bentuk atau cara hidup seseorang untuk berusaha menjadi dirinya sendiri. Rumusan pengertian ini masih bersifat

  Pertama; bahasa dan kata. Bahasa dan kata-kata seseorang dapat mengungkapkan konsep tertentu bahkan lebih dari kesadaran maupun pengalamannya. Meskipun mempunyai nilai relative, bahasa dan kata-kata merupakan suatu sarana yang mudah dan cepat dipakai untuk menemui orang lain.

  Kedua; Tindakan manusia yaitu suatu tindakan yang tidak hanya tindakan konkret tetapi juga segala unsur dan pengaruh yang turut mewarnai tindakan itu.

  Manusia menyatakan dirinya melalui bahasa tubuh (non verbal) dan juga bahasa verbal dapat dipakai dalam berkomunikasi dengan orang lain. Jadi kata dan tindakan saling mempengaruhi untuk mengungkapkan keadaan batin seseorang dan mengekspresikan suatu sikap asasi yang dasariah dari hidup seseorang (Darminta, 1973: 43).

  Spiritualitas merupakan sesuatu yang nyata dalam perbuatan seseorang karena dalam arti umum spiritualitas adalah suatu cara hidup. Berdasarkan pemahaman diatas maka spiritualitas berarti suatu cara mengaktualisasikan seluruh kerelaan diri dan hidup terhadap satu nilai yang ditemui dan disadari sebagai yang berharga bagi hidup dan diri seseorang. Seseorang memilih salah satu nilai dari bermacam-macam nilai yang dihadapinya itu berarti dia menemukan suatu panggilan dalam hidupnya dan yang pantas dilaksanakan dan dimiliki serta membentuk suatu pola tertentu, baik cara menemukan maupun cara mengaktualisasikan panggilan itu di dalam diri dan hidupnya (Darminta, 1973: 47)

  3. Spiritualitas Kristiani Spiritualitas Kristiani penting untuk semua orang, maka maknanyapun tidak bersifat dogmatis ataupun preskriptif yang hanya berkaitan dengan hukum atau peraturan agama tertentu. Spritualitas juga bukan hanya penerapan teologi di dalam hidup sehari-hari. Spiritualitas berkaitan erat dengan kehidupan dan pengalaman.

  Kata itu dipahami sebagai usaha dan tanggapan seseorang untuk terus bergerak menuju kepada kepenuhan dan kesempurnaan hidup yang dicita-citakan (Heryatno, 2008: 88-89)

  4. Spiritualitas Khusus Dalam tradisi Katolik spiritualitas berhubungan erat dengan kehidupan umat beriman ada berbagai macam spiritualitas yakni ada spiritualitas kelompok awam, tarekat atau religius yang meyakini hidup mereka dipanggil oleh Allah secara total mengabdi kepada Allah dan melayani sesama. Begitupun tarekat Putri Bunda Hati Kudus memiliki spiritualitas khusus menurut kharisma dan spiritualitas pendiri tarekat melalui tulisan-tulisannya jelas bahwa dengan spiritualitas dimaksudkan cara hidup, cara berelasi, cara mencintai, cara bersikap,cara bertindak, dan cara kerja tertentu yang dipimpin oleh Roh (Ohoitimur, 2009: 2)

  Dari berbagai definisi spiritualitas yang sedemikian kaya maka untuk uraian ini sebagai benang merah bermuara pada yang dirumuskan oleh Tom Jacobs : a. Spiritualitas yang berasal dari kedalaman hidup atau inti hidup seseorang sehingga nampak dalam cara bertindak, cara bersikap, cara berelasi dan semuanya

  “Roh” yang membantu dan mendorong hati seseorang untuk terbuka dan peka akan tanda-tanda zaman dan situasi di sekitarnya serta mampu dalam mensosialisasikan dirinya mengikuti pola perkembangan zaman.

  b. Spiritulitas sebagai yang menunjukkan pada kebatinan: keadaan, kondisi hidup seseorang baik dalam situasi menyenangkan maupun situasi yang sulit atau tidak menyenangkan tetapi tetap berpegang pada kuasa dan kehendak Allah sebab Allah selalu berbicara didalam hati seseorang yang dapat menggerakan jiwanya.

Dokumen yang terkait

Formatio (pembinaan) para novis kongregasi suster dina keluarga suci dari Pangkal Pinang berdasarkan spiritualitas keluarga Kudus Yesus Maria dan Yosef

0 20 144

Penghayatan spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk untuk meningkatkan kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS Provinsi Maria Bunda Allah Jawa.

8 122 211

Makna kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah bagi hidup berkomunitas pada Suster Santa Perawan Maria dari Amersfoort - USD Repository

0 0 169

Hubungan kepemimpinan Pater Jules Chevalier dengan penghayatan spiritualitas hati dalam kongregasi MSE Indonesia Daerah Jawa Tengah masa kini - USD Repository

0 4 215

Persepsi para suster yunior kongregasi Puteri Bunda Hati Kudus di Provinsi Indonesia tahun 2007-2008 tentang relasinya dengan lawan jenis - USD Repository

0 0 90

Peningkatan penghayatan spiritualitas Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus bagi Suster Yunior Abdi Kristus melalui katekese dengan pendekatan transformasi - USD Repository

0 0 187

Pembelajaran tentang suhu dan pengukurannya berdasarkan pengalaman langsung di kelas VII SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul - USD Repository

0 2 287

Peranan ekaristi dalam meningkatkan hidup rohani bagi para Suster PRR di wilayah Jawa - USD Repository

0 0 139

Makna spiritualitas cinta kasih bagi para suster yunior Kongregasi Suster Cinta Kasih Putri Maria dan Yosef Provinsi Indonesia tahun 2011 - USD Repository

0 0 179

Kinerja karyawan PT. Indotirta Jaya Abadi berdasarkan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja - USD Repository

0 2 148