Peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI menggunakan media Wayang Kertas di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo.

PENINGKATAN PEMAHAMAN
MATERI PERISTIWA AKHIR HAYAT RASULULLAH SAW
MATA PELAJARAN SKI MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KERTAS
DI KELAS V MI RAUDLATUL MUTA’ALLIMIN 1 WONOAYU
SIDOARJO
SKRIPSI
Oleh:
CHOIRO UMMATIN
NIM. D77213061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
APRIL 2017

ABSTRAK
Choiro Ummatin, 2017. Peningkatan Pemahaman Materi Peristiwa Akhir
Hayat Rasulullah SAW Mata Pelajaran SKI Menggunakan Media
Wayang Kertas di Kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Maadrasah
Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya.Drs. H, Munawir, M.Ag

Kata Kunci: Peningkatan Pemahaman, SKI, Media Wayang Kertas
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemahaman siswa materi
peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
dikarenakan penggunaan metode yang monoton dan tidak pernah menggunakan
media pembelajaran. Untuk meningkatkan pemahaman siswa, dilakukan tindakan
pembelajaran dengan menggunakan media wayang kertas.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan media
wayang kertas materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI
di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo? Dan bagaimana
peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata
pelajaran SKI setelah menggunakan media wayang kertas di kelas V MI Raudlatul
Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media wayang
kertas materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW pada mata pelajaran SKI di
kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo dan mengetahui
peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata
pelajaran SKI setelah menggunakan media wayang kertas di kelas V MI Raudlatul
Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model
penelitian Kurt Lewin. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan setiap siklusnya,

yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Teknik
pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan Media wayang
kertas pada materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI
dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi guru pada
siklus I adalah 75 meningkat menjadi 85 pada siklus II. Peningkatan juga terjadi
pada keaktifan siswa, hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I yakni 75
meningkat menjadi 86,11 pada siklus II. 2) Adanya peningkatan proses
pembelajaran juga berdampak pada peningkatan pemahaman siswa pada materi
peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI. Hal ini dapat
dibuktikan dari meningkatnya nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 72,22 dan
siklus II 84,3. Prosentase ketuntasan pada siklus I yakni 63,89% yang artinya
cukup meningkat menjadi 86,11% pada siklus II dengan kategori baik.

vii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL


i

HALAMAN JUDUL

ii

HALAMAN MOTTO

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI


vi

ABSTRAK

vii

KATA PENGANTAR

viii

DAFTAR ISI

x

DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR GAMBAR


xiv

DAFTAR DIAGRAM

xv

DAFTAR RUMUS

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

1


B. Rumusan Masalah

5

C. Tindakan yang Dipilih

5

D. Tujuan Penelitian

6

E. Lingkup Penelitian

6

F. Signifikasi Penelitian

7


BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Pemahaman

9

1. Pengertian Pemahaman

9

2. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman

10

3. Indikator Pemahaman

10

x
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

11

5. Cara meningkatkan Pemahaman

13

B. Kajian tentang Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

14

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

14

2. Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam

15


3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam

15

4. Tujuan Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

16

5. Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah SAW

17

C. Tinjauan tentang Media Wayang Kertas

22

1. Pengertian Media Wayang Kertas

22


2. Manfaat Media Wayang Kertas

25

3. Cara Membuat Media Wayang Kertas

26

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Wayang Kertas

26

BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian

28

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian


30

C. Variabel yang Diselidiki

30

D. Rencana Tindakan

31

E. Data dan Cara Pengumpulannya

37

F. Teknik Analisis Data

41

G. Indikator Kinerja

44

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

46

B. Pembahasan

76

BAB V PENUTUP
A. Simpulan

82

B. Saran

83
xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Pemahaman

11

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas

42

Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar

43

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Observasi Guru dan Siswa

43

Tabel 4.1 Data Nilai Pemahaman Pra Siklus

46

Tabel 4.2 Data Nilai Pemahaman Siklus I

55

Tabel 4.3 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

58

Tabel 4.4 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

60

Tabel 4.5 Data Nilai Pemahaman Siklus II

68

Tabel 4.6 Data Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

72

Tabel 4.7 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

73

Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Nilai Rata-rata Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II

78

Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan Guru Dan Siswa Siklus I
Dan Siklus II

80

xiii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Penelitian Kurt Lewin

29

Gambar 4.1 Siswa mengerjakan Lembar Kerja

52

Gambar 4.2 Perwakilan Kelompok Melaporkan Hasil Diskusinya

53

Gambar 4.3 Siswa Mengerjakan Soal-Soal Evaluasi

54

Gambar 4.4 Perwakilan Kelompok Menjelaskan Materi
Menggunakan Media Wayang Kertas

66

Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan Soal-Soal Evaluasi

67

xiv
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Nilai Rata-rata Kelas

41

Rumus 3.2 Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa

42

Rumus 3.3 Penilaian Observasi Guru dan Siswa

43

xv
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Rata-Rata Nilai Dan Prosentase Ketuntasan Belajar

79

Diagram 4.2 Hasil Observasi Guru dan Siswa

81

xvi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Lembar Wawancara Guru dan Siswa
2. Lampiran 2 : Hasil Validasi RPP Siklus I
3. Lampiran 3 : RPP Siklus I
4. Lampiran 4 : Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I
5. Lampiran 5 : Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
6. Lampiran 6 : Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
7. Lampiran 7 : Contoh Hasil Lembar Kerja Evaluasi Siswa Siklus I
8. Lampiran 8 : Hasil Validasi RPP Siklus II
9. Lampiran 9 : RPP Siklus II
10. Lampiran 10 : Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II
11. Lampiran 11 : Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
12. Lampiran 12 : Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
13. Lampiran 13 :Contoh Hasil Lembar Kerja Evaluasi Siswa Siklus II
14. Lampiran 14 : Surat-surat

xvii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan
kurikulum pendidikan yang berlaku pada suatu lembaga pendidikan, agar
dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan siswa menuju
perubahan-perubahan baik pada tingkah laku, intelektual, moral maupun
sosial sehingga siswa dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk
sosial.1
Sejarah kebudayaan Islam merupakan bagian penting yang tak bisa
dipisahkan dari kehidupan kaum muslim dari masa ke masa khususnya
bagi pendidikan di madrasah. Dengan memahami sejarah dengan baik.
Dengan mempelajari sejarah siswa bisa mengambil pelajaran yang baik
dan meninggalkan hal-hal yang tidak baik dari peristiwa yang terjadi.
Siswa dapat memilih dan memilah peristiwa sejarah yang perlu
dikembangkan dan mana yang tidak perlu. Serta siswa memiliki
pengetahuan tentang masa lalu yang dapat digunakan untuk memahami
dan menjelaskan perkembangan, perubahan masyarakat dan keragaman
sosial budaya Islam di masa yang akan datang.
1

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: C.V. Sinar Baru, 1997), 1.

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

Mengetahui pentingnya mempelajari sejarah, pemahaman siswa
sangatlah dibutuhkan dalam mempelajari sejarah kebudayaan Islam
tersebut, karena sejarah ini sendiri merupakan kejadian yang pernah terjadi
di kehidupan nyata. Dengan memahami sejarah, siswa tidak hanya
mengingat letak, waktu atau suatu peristiwa yang telah terjadi namun juga
dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.
Salah satu materi SKI di MI adalah peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW. Materi ini harus dipahami dan dikuasai oleh siswa agar
siswa dapat mengambil pesan yang terkandung dalam setiap kejadian yang
ada di dalamnya. Masalah pemahaman siswa pada materi ini terjadi di MI
Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo. Berdasarkan data nilai siswa
dari 36 siswa dengan KKM 65, sebanyak 15 siswa yang mencapai KKM.
Sedangkan 21 siswa lainnya mendapat nilai di bawah KKM. Jika
diprosentasekan, siswa kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo yang tidak mencapai KKM sebesar 58,3%.2
Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, masalah yang
mendasar yang membuat kurangnya pemahaman siswa adalah guru hanya
menggunakan metode yang kurang bervariatif, hanya metode ceramah,
tanya jawab dan penugasan sehingga anak pasif dan juga tidak pernah

2

Hasil dokumen nilai kelas V dan wawancara pada hari Sabtu, 18 Februari 2017

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

menggunakan media pembelajaran untuk menunjang proses belajar
mengajar.3
Keterbatasan media pembelajaran di satu pihak dan lemahnya
kemampuan guru menciptakan media membuat metode ceramah semakin
menjamur. Kondisi ini jauh dari menguntungkan. Hal ini terlebih sangat
dirasakan

pada

mata

pelajaran

keagamaan.

Pemanfaatan

media

pembelajaran pada mata pelajaran keagamaan kurang optimal. Dalam hal
ini, guru dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran
agar pembelajaran tidak terkesan membosankan. Dengan menggunakan
media pembelajaran diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan minat
siswa sehingga pemahaman siswa meningkat.
Agar tercipta proses pembelajaran SKI yang efektif dan efisien,
maka penggunaan media sangat berperan dalam penyampaian materi
pelajaran, media ini juga berfungsi sebagai alat bantu siswa dalam
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Dengan menggunakan media pembelajaran, pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam yang dianggap sulit dan membosankan oleh sebagian siswa akan
lebih mudah dan menarik. Salah satunya dengan menggunakan media
wayang kertas.

3

Wawancara dengan guru mata pelajaran SKI pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2016.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

Sejak dahulu wayang merupakan media pendidikan, media pentas,
dan media seni rupa.4 Di kalangan anak-anak, media wayang menjadi hal
yang baru, hal ini terlihat dari langkanya pagelaran seni wayang di
masyarakat karena berkurangnya rasa sosialisme akibat berkembangnya
teknologi informasi modern sehingga memunculkan sikap individualisme
pada masyarakat modern. Jika hal ini dibiarkan terjadi terus menerus,
bagaimana kita akan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan bangsa kita
yang merupakan hal yang paling penting.
Media wayang kertas yang peneliti gunakan, didesain menjadi
media semenarik mungkin, dengan corak, bentuk, warna yang menarik dan
bagus, sehingga siswa merasa penasaran dan menarik minat mereka untuk
mengetahui lebih banyak lagi apa yang akan disampaikan oleh wayang
tersebut.
Dalam

sejarah

perkembangan

kesenian

Islam-kuno,

Wali

mengembangkan wayang sebagai media da’wah dan pendidikan. Kisah
wayang ini bersumber dari cerita Islam seperti cerita Nabi.5 Akan tetapi,
sayangnya media wayang sekarang berubah menjadi media hiburan
semata. Untuk itu, perlu adanya inovasi baru, yang mana sebuah wayang
kertas tidak hanya sebagai media hiburan, tetapi juga media edukasi yang
di dalamnya mengandung unsur-unsur pengajaran.

4
5

Wiyoso Yudoseputro, Pengantar Seni Rupa Islam Di Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1986), 6.
Wiyoso Yudoseputro, Pengantar Seni Rupa Islam Di Indonesia, 95.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Berdasarkan

pemikiran

di

atas,

peneliti

tertarik

untuk

menggunakan media wayang kertas dalam proses pembelajaran, dan
mengangkatnya menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
“Peningkatan Pemahaman Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah Saw
Mata Pelajaran SKI Menggunakan Media Wayang Kertas Di Kelas V Mi
Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, rumusan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media wayang kertas materi peristiwa akhir
hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI di kelas V MI Raudlatul
Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW mata pelajaran SKI setelah menggunakan media
wayang kertas di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo?
C. Tindakan Yang Dipilih
Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah tentang
rendahnya pemahaman mata pelajaran SKI materi peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW adalah dengan menggunakan Media Wayang Kertas di
kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo melalui beberapa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

tahapan, diantaranya: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan
(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
D. Tujuan Penelitian
Agar dalam penelitian ini penulis mempunyai konsistensi dalam
meneliti maka peneliti mempunyai tujuan:
1. Mengetahui penggunaan media wayang kertas materi peristiwa akhir
hayat Rasulullah SAW pada mata pelajaran SKI di kelas V MI
Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo
2. Mengetahui peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW mata pelajaran SKI setelah menggunakan media
wayang kertas di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo
E. Lingkup Penelitian
Penelitian ini berdasarkan pada masalah pembelajaran yang ada
pada MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo. Untuk menghindari
kekaburan dan kesimpangan pembahasan, peneliti membatasi pokok
bahasan yang diteliti. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas V MI Raudlatul
Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo.
2. Peneltian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2016-2017.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

3. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada materi peristiwa
akhir hayat Rasulullah SAW
4. Media yang digunakan yaitu media wayang kertas
F. Signifikasi Masalah
Penelitian ini diharapkan dapat bermafaat bagi:
1. Siswa
Penggunaan media wayang kertas dalam mata pelajaran SKI materi
peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW diharapkan mampu mengatasi
permasalahan kesulitan dalam memahami materi. Dengan media ini
siswa lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
baik, dan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang bermakna.
2. Guru
Guru

mendapatkan

pengalaman

dan

keterampilan

dalam

menggunakan berbagai media. Salah satunya dengan media wayang
kertas.
3. MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo
Dengan hasil penelitian ini diharapkan MI Raudlatul Muta’allimin
1 Wonoayu Sidoarjo dapat lebih meningkatkan pemberdayaan
pemberian media-media yang bervariasi agar tercipta pembelajaran
yang efektif dan efisien.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

4. Peneliti
Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti dalam menentukan
media yang sesuai dengan materi pelajaran tertentu, serta merupakan
usaha untuk melatih diri dalam memecahkan permasalahan yang ada
secara kritis, obyektif dan ilmiah.
5. Masyarakat
Tingkat

kepercayaan

masyarakat

terhadap

kualitas

satuan

pendidikan yang melakukan penelitian tindakan kelas akan meningkat.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Pemahaman
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti
atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.1
Dalam karangan Kunandar juga dijelaskan bahwa pemahaman
merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi
dari hafalan atau ingatan. Kemampuan memahami juga dapat diartikan
sebagai

kemampuan

mengerti

tentang

hubungan

antarfaktor,

antarkonsep, antarkonsep, antar prinsip, antardata, hubungan sebab
akibat, dan penarikan kesimpulan.2 Jadi pemahaman di sini tidak
sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar siswa dapat memanfaatkan
bahan-bahan yang ia pelajari.
Keterampilan dan kemampuan intelektual yang menjadi tuntutan
sekolah, yaitu pelibatan pemahaman. Dapat diartikan bahwa ketika
siswa dihadapkan pada komunikasi, diharapkan mengetahui apa yang
sedang dikomunikasikan dan dapat menggunakan ide yang terkandung

1
2

Anas Sudiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (jakarta: PT Raja Grafindo, 1996), 50.
Kunandar, Penilaian, (jakarta: Rajawali Pers, 2014), 168.

9
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

di dalamnya. Komunikasi tersebut mungkin dalam bentuk lisan
ataupun tulisan.3
2. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman
Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, antara lain
sebagai berikut:4
a. Tingkatan

terendah

adalah

pemahaman

terjemahan,

menerjemahkan ke dalam arti sebenarnya dengan mengartikan dari
satu bahasa ke bahasa lain, menerjemahkan konsep, simbol dan
sebagainya.
b. Tingkat

kedua

adalah

pemahaman

penafsiran,

yaitu

menggabungkan bagian-bagian terdahulu dengan pengetahuan
yang baru didapat, atau menghubungkan bagian dari grafik
kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
c. Tingkat tiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi,
kemampuan yang tinggi karena diharapkan seseorang mampu
melihat di balik yang tertulis, mampu membuat ramalan tentang
konsekuensi atau dapat memperluas persegi dalam arti waktu,
dimensi atau yang masalah yang terkait.
3. Indikator Pemahaman
Indikator dalam pemahaman terdapat dalam tabel berikut:5
3

Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 43.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), 24.

4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

No

Tabel 2.1
Indikator Pemahaman
Indikator Pemahaman
Contoh

1

Mengartikan

Mengartikan dengan kalimat sendiri

2

Memberikan contoh

Memberikan contoh cara menjaga
pusaka peninggalan Rasulullah SAW

3

Mengklasifikasikan

Mengamati

atau

menggambarkan

peristiwa bencana alam
4

Menyimpulkan

Menuliskan kesimpulan dari khutbah
Rasulullah pada saat haji wada’

5

Menduga

Mengambil kesimpulan

6

Membandingkan

Membandingkan peristiwa-peristiwa
sekarang

dengan

peristiwa

masa

lampau
7

Menjelaskan

Menjelaskan pengertian haji wada’

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman
sekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen
pendidikan:6
a. Tujuan
5
6

Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi, 117.
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), 123-135.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Tujuan adalah pedoman atau sasaran yang hendak dicapai
dalam proses pembelajaran. Sedikit banyaknya perumusan tujuan
akan mempengaruhi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dan juga mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
b. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah
ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah
seorang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Seorang
guru harus memberikan suatu pendekatan belajar yang berbeda
kepada siswanya sesuai dengan karakteristik siswa sehingga tujuan
pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
c. Anak didik
Anak didik atau siswa adalah orang yang sengaja datang ke
sekolah. Anak didik mempunyai bermacam-macam karakteristik
kepribadian, sehingga daya serap (pemahaman) siswa juga
berbeda-beda dalam dalam setiap mata pelajaran. Karena itu
tingkat keberhasilan siswa berbeda, mulai dari tingkat keberhasilan
maksimal, optimal, minimal atau kurang.
d. Kegiatan Pengajaran
Kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru
dengan peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pengajaran ini meliputi model, strategi, metode, dan media yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung serta
evaluasi pembelajaran yang dipakai. Pemilihan model, strategi,
metode, media, dan evaluasi yang tepat dapat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
e. Bahan dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam
kurikulum yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan
(evaluasi). Alat-alat evaluasi dapat berupa benar-salah (true-false),
pilihan

ganda

melengkapi

(multiple

(completion),

choice),
dan

menjodohkan

essay.

Evaluasi

(matching),
ini

dapat

memperlihatkan apakah tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
baik.
f. Suasana Evaluasi
Selain faktor-faktor di atas, faktor suasana evaluasi juga
mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Suasana kelas yang
tenang, aman, dan disiplin saat proses evaluasi berlangsung dapat
mempengaruhi jawaban yang diberikan siswa sesuai dengan
pemahamanya.
5. Cara Meningkatkan Pemahaman
Berikut ini cara yang dapat meningkatkan pemahaman siswa:7
a. Menumbuhkan motivasi siswa
7

Putro Eko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 35.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

Hasil penilaian dapat dijadikan motivasi siswa untuk
belajar. Siswa yang mendapat nilai rendah seharusnya menjadi
motivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Sebaliknya, siswa yang
mendapat nilai tinggi akan berusaha mempertahankan nilainya
dengan cara giat belajar.
b. Memberikan umpan balik
Hasil suatu pengukuran atau skor digunakan sebagai umpan
balik jika telah diinterpretasi. Skor itu diinterpretasi dengan cara
membandingkan skor setiap individu dengan kelompoknya dan
melihat kedudukan skor dengan kriteria yang telah ditentukan
sebelum diadakannya tes.
B. Tinjauan tentang Sejarah Kebudayaan Islam
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah

Kebudayaan

Islam

(SKI)

merupakan

catatan

perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa
dalam

beribadah,

bermuamalah

dan

berakhlak

serta

dalam

mengembangkan sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam
yang dilandasi oleh akidah.8

8

Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah, 37.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

2. Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada Madrasah Ibtidaiyah
menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/hikmah (pelajaran)
dari

sejarah

Islam,

meneladani

tokoh-tokoh

berprestasi,

dan

mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi,
IPTEK dan seni, dan lain-lain, untuk mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam pada masa kini dan masa yang akan datang.9
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan
salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul,
perkembangan, peranan kebudayaan atau peradaban Islam dan para
tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai
dari sejarah
kerasulan

masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan
Nabi

Muhammad

saw.,

sampai

dengan

masa

Khulafaurrasyidin.
Secara substansial, mata pelajaran sejarah kebudayan Islam
memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam,
yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk
melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian siswa.

9

Ibid., 38.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

4. Tujuan Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan agar siswa memiliki kemampuan-kemampuan sebagai
berikut:10
1) Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma
2) Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw. dalam rangka
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
3) Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan
masa depan.
4) Melatih daya kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
5) Menumbuhkan

apresiasi

dan

penghargaan

siswa

terhadap

peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di
masa lampau.
6) Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya,
politik,

ekonomi,

iptek

dan

seni,

dan

lain-lain

untuk

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
10

ibid., 41-42.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

5. Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah SAW
a) Tanda-tanda Wafatnya Rasulullah SAW
Setelah

Fatkhu

Makkah,

kaum

muslimin

semakin

bertambah banyak dan kuat. Islam semakin meluas ke seluruh
Jazirah Arab. Semua suku yang ada di Jazirah Arab saat itu telah
menerima agama Islam. Pada saat itu Rasulullah SAW
menyampaikan niatnya untuk melaksanakan ibadah haji.
Mendengar niat Rasulullah tersebut banyak kaum muslimin
yang ingin bergabung dengan beliau. Pada tanggal 25 Dzulkaidah
tahun 10 H, Rasulullah bersama lebih dari 90.000 kaum muslimin
berangkat menuju Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ketika
dalam perjalanan kaum muslimin semakin bertambah. Menurut
riwayat jumlah mereka hingga mencapai 124.000 orang. Ada yang
berjalan kaki dan ada pula yang mengendarai unta.11
Ibadah haji Rasulullah itu disebut ibadah haji yang terakhir.
Sehingga ibadah hai ini dinamakan haji wada’ atau haji
perpisahan. Yaitu perpisahan beliau dengan para sahabat dan
umatnya yang sangat dicintai.
b) Khutbah Haji Wada’ dan Wahyu Terakhir

11

Bisri M. Djaelani, Sejarah Nabi Muhammad Saw, (Yogyakarta: Buana Pustaka, 2004), 244.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

Pada waktu haji wada’ Rasulullah menyampaikan khutbah
di depan ribuan kaum muslimin. Khutbahnya adalah sebagai
berikut:12
Hai manusia, dengarkanlah apa yang akan kukatakan.
Mungkin setelah tahun ini aku tidak akan bertemu lagi
dengan kalian di tempat ini untuk selama-lamanya.
Hai manusia, sesungguhnya darah dan harta kalian adalah
suci, sebagaimana sucinya hari dan bulan sekarang ini di
negeri kalian ini.
Hai manusia, sesungguhnya aku telah menyampaikan risalah
ini. Aku tinggalkan dua pusaka untuk kalian yang apabila
kalian berpegang teguh kepadanya kalian tidak akan pernah
tersesat, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya.
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu, dirikanlah sholat,
bayarlah zakat, berpuasalah pada bulan Ramadan, pasti kamu
akan selamat. Tunaikanlah ibadah haji dan taatilah pemimpi
kalian, niscaya kalian akan masuk surga.
Pada bagian khutbah yang lain Rasulullah SAW juga
berpesan kaum muslimin agar:
1) Tidak berlaku kasar terhadap wanita
2) Tidak menuntut balas terhadap kekejaman zaman jahiliyah
3) Tidak mengambil keuntungan dari uang yang dipinjamkan
4) Tidak murtad
5) Tidak mengambil harta orang Islam dengan tidak benar
Pada saat itu Allah Swt. menurunkan surah al-Maidah ayat
3 sebagai wahyu terakhir:

‫ﺘﻲ َو َرﺿﯿْﺖُ ﻟَ ُﻜ ْﻢ اَﻻ ْﺳﻼَ َم د ْﯾﻨًﺎ‬
َ ُ‫اَ ْﻟﯿَ ْﻮ َم أ َ ْﻛ َﻤ ْﻠﺖُ ﻟَ ُﻜ ْﻢ د ْﯾﻨَ ُﻜ ْﻢ َواَﺗْ َﻤ ْﻤﺖ‬
ْ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ُﻜ ْﻢ ﻧ ْﻌ َﻤ‬
12

A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Al-Husna Zikra, 1997), 219.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

Artinya:
“pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu,
dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai
Islam sebagai agamamu”. (Q.S. Al-Maidah: 3)
Ketika mendengar ayat tersebut banyak orang yang
bergembira, tetapi ada juga yang justru menangis sedih, termasuk
Abu Bakar. Abu Bakar beranggapan bahwa wahyu terakhir itu
pertanda tugas Rasulullah telah usai dan beliau akan kembali
kepada Allah, yang artinya kaum muslimin akan ditinggal oleh
Rasulullah untuk selama-lamanya.
Selesai berkhutbah, Bilal diminta untuk mengumandangkan
azan dan iqamah. Rasulullah menjadi imam sholat Dzuhur.
Kemudian Bilal diminta mengumandangkan iqamah lagi untuk
melaksanakan sholat Ashar.
c) Rasulullah sakit
Sepulang dari haji wada’ kesehatan Rasulullah berangsurangsur menurun. Pada kahir bulan Shafar tahun 11 H beliau
menghadiri pemakaman seorang muslim di Baqi (nama sebuah
makam orang muslim di Madinah). Dalam perjalanan pulang
beliau merasa sakit kepala dan demam. Sakit beliau berlangsung
selama 13 hari. Meskipun demikian beliau tetap melakukan tugas

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

dan kewajiban sehari-hari seperti biasa. Beliau juga tetap pergi ke
masjid untuk menunaikan sholat berjamaah.
Ketika sakit beliau sudah semakin parah, beliau pindah dari
rumah Maimunah ke rumah Aisyah dengan dituntun oleh paman
Abbas bin Abdul Muthalib. Ali bin Abi Thalib, para istri beliau
dan para tamu yang datang ikut mengantar beliau.13 Meskipun
sakit, beliau masih memikirkan umatnya. Beliau masih sering
menanyakan keadaan kaum muslimin.
Setelah Rasulullah tidak kuat lagi untuk berjamaah di
Masjid, beliau memerintahkan Abu Bakar untuk menggantikannya
menjadi

imam

shalat.

Dengan

perintah

ini

Rasulullah

mengisyaratkan bahwa beliau menghendaki setelah Rasulullah
wafat, Abu Bakarlah yang menjadi penggantinya untuk memimpin
umat Islam.
d) Akhir Hayat Rasulullah SAW
Pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H di saat
Abu Bakar dan sahabat hendak menunaikan shalat Subuh,
Rasulullah meminta agar penyekat kamar beliau dengan masjid
dibuka.

Beliau

tersenyum

memperhatikan

kaum

muslimin

mengerjakan shalat. Kaum muslimin sangat gembira menyaksikan
kejadian itu. Mereka mengira kondisi kesehatan Rasulullah sudah
13

A. Syalabi, Sejarah, 252.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

membaik. Bahkan Abu Bakar hendak mundur dari shaf karena
mengira Rasulullah akan keluar untuk shalat berjamaah. Namun
beliau mengisyaratkan agar mereka melanjutkan shalat. Setelah itu
Rasulullah meminta agar penyekat kamarnya ditutup kembali.
Ternyata sakit beliau semakin parah. Tanda-tanda beliau
akan wafat semakin tampak. Aisyah menyandarkan tubuh beliau
dipangkuannya. Sementara tubuh Rasulullah semakin lemah. Saat
itu beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana berisi air yang
ada di hadapannya. Kemudian mengusapkan tangan ke wajahnya
sambil berkata: “tidak ada Tuhan selain Allah, sesungguhnya
kematian itu ada sekaratnya.”14
Sebelum wafat, Rasulullah berdoa, “Ya Allah, ampunilah
aku, rahmatilah aku, dan pertemukan aku dengan kekasih Yang
Maha Tinggi.” Beliau mengulang doanya sampai tiga kali.
Akhirnya Rasulullah menghembuskan nafas terakhir pada hari
Senin 12 Rabiul Awal tahun 11 H bertepatan dengan tanggal 8 Juni
632 M dalam usia 63 tahun. Sedu sedan, tangis dan rintihan
menyertai kepergian Rasulullah menghadap Tuhannya. Kaum
muslimin benar-benar kehilangan sosok hamba Allah terbaik.15

14
15

Bisri M. Djaelani, Sejarah, 252.
A. Syalabi, Sejarah, 220.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

Pada hari Selasa Rasulullah baru dimandikan karena pada
hari Senin para sahabat masih melakukan perdebatan tentang siapa
yang akan menjadi pemimpin sepeninggal Rasulullah. Rasulullah
dimandikan oleh para sahabat seperti Abbas, Ali bin Abi Thalib,
Al-Fadhal bin Abbas, Qatsam bin Abbas, Saqran, Usamah bin Zaid
dan Aus bin Khaul. Lalu dikafani dengan tiga lembar kain putih
dari bahan katun tanpa memberi pakaian dan surban.
Para sahabat sepakan memakamkan jasad Rasulullah di
kamarnya. Ini dilakukan karena Abu Bakar pernah mendengar
Rasulullah mengatakan bahwa seorang nabi yang meninggal tidak
dimakamkan kecuali ditempat ia meninggal. Akhirnya beliau
dimakamkan di kamar di rumah Aisyah, yaitu tempat di mana
Rasulullah menghembuskan nafas yang terakhir.16
C. Tinjauan tentang Media Wayang Kertas
1. Pengertian Media Wayang Kertas
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara bahasa
berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”.17 Dalam bahasa Arab,
media disebut wasail bentuk jama’ dari wasilah yakni sinonim alwasth yang artinya tengah. Kata tengah itu berarti berada di antara dua
sisi, maka bisa disebut juga perantara (wasilah) atau yang mengantarai

16
17

O. Hashem, Muhammad Sang Nabi, (Jakarta: PT Cahaya Insan Suci, 2007), 364.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), 3.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

kedua sisi tersebut. Karena posisinya di tengah, ia bisa juga dikatakan
sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang mengantarkan atau
menghubungkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.18 Dengan
demikian, media merupakan sebuah wahana penyalur informasi belajar
atau penyalur pesan.19
Adapun berbagai pendapat tentang pengertian media menurut
para ahli adalah sebagai berikut:20
a. Gerlach dan Ely : media secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini,
seorang guru, buku siswa, dan lingkungan sekolah merupakan
sebuah media. Sedangkan secara khusus, media diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
b. Fleming : media adalah penyebab atau alat yang ikut campur
tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
c. Heinich dan kawan-kawan: media merupakan perantara yang
mengantarkan informasi antara sumber dan penerima.
Berdasarkan pengertian-pengertian, dapat ditarik kesimpulan
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
18

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), 6.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi, 136.
20
Azhar Arsyad, Media, 3-5.
19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

menyalurkan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima.
Sedangkan Pembelajaran merupakan terjemahan dari bahasa Inggris
“intruction”, terdiri dari dua kegiatan, yaitu: belajar (Learning) dan
mengajar (Teaching), kemudian disatukan dalam satu aktivitas, yaitu
kegiatan belajar-mengajar.21 Bertitik tolak dengan terjemahan tersebut,
dapat diambil pengertian bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan.
Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana
penerimanya dapat melakukan proses pembelajaran secara efektif dan
efisien. Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok besar, yaitu media audio, media visual, media audio visual
dan multimedia.22
Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti “bayangan”. jika
ditinjau dari arti filsafatnya, “wayang” dapat diartikan sebagai
bayangan atau merupakan pencerminan dari sifat-sifat yang ada dari
dalam jiwa manusia. Sifat-sifat yang dimaksud seperti watak angkara
murka, kebajikan, serakah, dan lain sebagainya.23
21

Tim Pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013), 180.
22
Yudhi Munadi, Media, 54.
23
Satria Surya Prayoga, Pengertian Wayang (Diakses 07 Nopember 2016 pukul 10.01).
http://pengertianwayang.blogspot.com/2011/08/pengertian-wayang.html?m=1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Secara etimologi wayang berasal dari kata “hyang”, berarti
“dewa”, “roh”, atau “sukma”. Partikel wa pada kata wayang tidak
memiliki arti, seperti halnya kata wahiri yang berarti (h) iri, ini
memberikan pemahaman kepada kita bahwa wayang merupakan
perkembangan dari sebuah upacara pemujaan kepada roh nenek
moyang/leluhur bangsa Indonesia pada masa lampau (prasejarah).
Wayang digunakan saat upacara adat sebagai media pembebasan
malapetaka bagi seseorang/kelompok orang yang terkena noda gaib
dan pemujaan kepada roh nenek moyang. Secara filofosif, wayang
merupakan bayangan, gambaran atau lukisan mengenai kehidupan
alam semesta.24
Dapat diampil pengertian bahwa media wayang kertas yaitu
media visual yang berbentuk bayangan, gambaran atau lukisan yang
digunakan sebagai penyampai materi pelajaran.
2. Manfaat Media Wayang Kertas
Manfaat media wayang kertas adalah sebagai berikut:25
a. Dapat mengganti kata verbal, mengkonkritkan yang abstrak, dan
mengatasi keterbatasan pengamatan siswa.

24

Darmoko, dkk, Pedoman Pewayangan Berspektif Perlindungan Saksi dan Korban, (Jakarta:
LPSK, 2010), 10-11.
25
Yudhi Munadi, Media, 89.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

b. Dapat membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang
terkandung dalam media wayang kertas dengan jelas, lebih jelas
daripada yang diungkapkan dengan kata-kata saja.
3. Cara Membuat Media Wayang Kertas
Membuat wayang kertas berbeda-beda, berikut ini salah satu
cara membuat wayang kertas :
a. Print gambar yang diinginkan untuk dijadikan wayang, tapi pada
penelitian ini, peneliti memilih menggambar untuk mendapatkan
gambar dengan ukuran yang lebih besar sehingga dapat terlihat
dengan jelas siswa yang berada di bangku belakang
b. Warnai gambar dengan pensil warna atau krayon
c. Pasangkan bambu pada wayang sebagai pegangan dan rekatkan
dengan kawat kecil
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Wayang Kertas
Sebagai media pembelajaran, tentu saja media wayang kertas
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangannya
adalah sebagai berikut:26
1. Kelebihan media wayang kertas yaitu:
a) Media yang mudah dimuat, murah dan praktis
b) Dapat membantu melestarikan budaya Indonesia
26

Yuni Rahayu, Makalah Pembelajaran Apresiasi Sastra Anak Khususnya Dongeng Pada Kelas
Rendah Dengan Media Wayang (diakses pada: 07 Nopember 2016 pukul 09.14).
http://cuteyuni555.blogspot.com/2012/11/makalah-pembelajaran-apresiasi-sastra.html?m=1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

c) Bentuk unik dan menarik
d) Mudah penggunaannya
e) Bisa menyesuaikan bentuk tokoh-tokoh yang diinginkan
f) Mengasah kreativitas guru
2. Kekurangan media wayang kertas yaitu:
a) Bagi guru yang tidak bisa bersuara keras, hal ini akan
mengahambat penyampaian materi
b) Menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan bentukbentuk wayang yang bervariasi
c) Menuntut guru bisa totalitas dalam menyampaikan materi
pelajaran menggunakan mediawayang kertas
d) Guru harus mengendalikan siswa yang ramai disamping
menyelesaikan tugasnya untuk menyampaikan materi dengan
media kertas
e) Mudah rusak jika tidak disimpan dengan baik

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III
METODE DAN RENCANA PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas memiliki pengertian yaitu suatu
pencermatan kegiatan belajar berupa kegiatan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.1 PTK ini bertujuan untuk
memperbiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi seorang
guru dengan siswa yang sedang belajar.
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan model penelitian
Kurt Lewin. Alasan menggunakan model tersebut karena hasil evaluasi
dari siklus I dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan siklus II. Model
penelitian Kurt Lewin ini terdiri dari empat langkah pokok dalam satu
siklus, yakni perencanaan (planning), aksi atau tindakan (action),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting).2
Empat langkah pokok model penelitian Kurt Lewin sebagai
berikut:3

1

Suharsimi Arikunto, et.al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), 3.
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Kencana, 2009), 49.
3
Suharsimi Arikunto, et.al., Penelitian,17-19.

2

28
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

1. Perencanaan (planning). Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang
apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu
dilakukan.
2. Aksi atau tindakan (action). Dalam tahap ini peneliti melakukan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan kelas.
3. Observasi (observing). Dalam tahap ini terjadi kegiatan pengamatan
yang dilakukan oleh pengamat.
4. Refleksi (reflecting). Dalam tahap ini terdapat kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Meliputi
pencatatan hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis
hasil pembelajaran, dan mencatat kelemahan-kelemahan untuk
dijadikan bahan penyusunan pada tindakan berikutnya sehingga tujuan
PTK dapat dicapai.
Perencanaan

Refleksi

Tindakan

Observasi

Gambar 3.1
Model Penelitian Kurt Lewin

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Tempat penelitian

: MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu

Sidoarjo
b. Waktu Penelitian

: Semester genap tahun ajaran 2016 – 2017

pada bulan Oktober – sampai selesai
2. Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Raudlatul
Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo tahun ajaran 2016-2017 dengan
jumlah siswa sebanyak 36 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17
siswa perempuan.
C. Variabel yang Diselidiki
Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik fokus untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi yaitu:
1. Variabel Input

: Siswa kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1

Wonoayu Sidoarjo Tahun Ajaran 2016-2017
2. Variabel Proses

: penggunaan media wayang kertas

3. Variabel Output

: Peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir

hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

D. Rencana Tindakan
Rencana tindakan pada PTK ini sebagaimana terkandung dalam
pengertian penelitian tidakan kelas itu sendiri yang dinyatakan oleh Kurt
Lewin yang mana dalam satu siklus penelitia terdiri dari empat langkah
pokok, yakni perencanaan, aksi atau tindakan, observasi dan refleksi.
Untuk lebih mengetahui tindakan-tindakan yang kan dilakukan, akan
dijabarkan sebagai berikut:
1.

Pra Siklus
Prasiklus dilakukan untuk mendapatkan data nilai dari hasil
pemahaman siswa, yang dijadikan perbandingan adanya peningkatan
pemahaman materi sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Hasil
pra siklus ini kemudian dijadikan acuan untuk membuat rencana
tindakan pada siklus I.

2.

Siklus I
Siklus I terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Adapun penjelasan untuk masingmasing tahap adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

Perencanaan yaitu proses menentukan program perbaikan yang
berangkat dari suatu ide gagasan peneliti.4 Pada proses ini, peneliti
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
mengacu kompetensi inti dan kkompetensi dasar mata pelajaran
SKI menggunakan media wayang kertas.
2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
3) Mempersiapkan instrumen pengumpulan data, yaitu:
a) Lembar aktivitas siswa
b) Lembar aktivitas guru
c) Lembar soal evaluasi
4) Menentukan kriteria keberhasilan dalam penelitian
b. Aksi atau Tindakan
Aksi atau tindakan yaitu perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dalam RPP. Pada proses
ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan menanyakan kabar
pada siswa
2) Guru bersama siswa berdoa sebelum memulai pelajaran
3) Guru melakukan apersepsi
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
4

Wina Sanjaya, Penelitian,49.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

5) Guru membagi lembar kerja 1.1 secara individu
6) Guru menjelaskan materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
menggunakan media wayang kertas
7) Siswa mencatat penjelasan guru di lembar kerja oleh guru
8) Guru membagi siswa menjadi enam kelompok, setiap kelompok
beranggotakan enam siswa dan setiap kelompok mendapat lembar
kerja 1.2
9) Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya secara bergantian
10) Guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
11) Guru membagikan soal evaluasi
12) Guru bersama siswa membuat kesimpulan
13) Guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran dengan doa
c. Observasi
Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui
efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai
kekurangan tindakan yang dilakukan. Pada proses ini, peneliti
melakukan pengamatan yang terkait dalam hal-hal sebagai berikut:
1) Data aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Data
ini diperoleh menggunakan lembar kerja observasi guru.
2) Data keaktivan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Data ini diperoleh menggunakan lembar observasi siswa.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby

Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman materi Tayamum mata pelajaran Fiqih melalui metode Scramble pada siswa Kelas III MI Bahrul Ulum Sidoarjo.

6 47 105

Peningkatan motivasi belajar SKI materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah melalui strategi team quiz pada siswa Kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban.

0 0 111

Peningkatan pemahaman materi alat pencernaan manusia mata pelajaran IPA melalui model Word Square siswa kelas V MI Bahrul Ulum Sidoarjo.

0 1 110

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS V MI NURUL ISLAM SIDOARJO.

1 2 93

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PUASA RAMADHAN MATA PELAJARAN FIQIH MENGGUNAKAN STRATEGI JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS III MI ISLAMIYAH TAMAN SIDOARJO.

0 0 107

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SKI MATERI PERISTIWA AKHIR HAYAT RASULULLAH MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VA MINU BERBEK WARU SIDOARJO.

0 3 112

PENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQIH MATERI KETENTUAN KURBAN MELALUI COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V MI BANU HASYIM WARU SIDOARJO.

0 1 91

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI SEJARAH KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN MEDIA WAYANG KERTAS PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK.

1 2 95

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA MENGGUNAKAN MEDIA BOTOL BLOOD STREAM MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V MI DARUN NAJAH SIDOARJO.

1 5 110

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI PERISTIWA AKHIR HAYAT RASULULLAH SAW MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF DURUNGBANJAR CANDI SIDOARJO.

0 3 108