Contoh Hubungan Antara Determinansi Peri

DASAR PENDIDIKKAN KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU
Mega Trisna Nirwanti
1113101000040/ KESMAS B
9 Oktober 2014

CONTOH HUBUNGAN ANTARA DETERMINANSI PERILAKU DAN
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN MELALUI TRADISI KONKRIT
“LEBLOUH”
Semua wanita di dunia itu terlahir cantik. Namun, manusia dengan segala pemikiranya
membuat cantik itu menjadi suatu hal yang relatif. Ada orang yang menganggap wanita A itu
cantik, tetapi ada juga yang menganggap wanita A itu biasa saja. Persepsi akan kecantikkan
setiap orang berbeda-beda berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang mereka miliki berupa
selera individu. Selain selera individu, faktor budaya rupanya juga memiliki andil untuk
menentukan seberapa cantikkah wanita. Setiap daerah di dunia pasti memiliki standar
kecantikkannya masing-masing. Sebagai contoh, di Thailand, tepatnya suku Kayan, untuk dapat
dibilang cantik, seorang wanita di sana harus memakai gulungan kuningan agar leher mereka
menjadi tumbuh lebih panjang. Lain itu di Brazil, setiap wanita akan dianggap cantik apabila
mereka memiliki tubuh yang langsing hingga terlihat membentuk “guitar shape”. Sangat kontras
dengan Brazil, di Afrika Barat, tepatnya di Mauritania dan Uganda, wanita malah dianggap
cantik apabila mereka memilki tubuh gemuk besar hasil dari tradisi yang mereka miliki yaitu,
Leblouh.

Leblouh merupakan sebuah tradisi di Mauritania dan Uganda
yang berupa
penggemukkan paksa terhadap wanita. Selain agar dianggap cantik, kegemukkan juga dianggap
sebagai tanda kesejahteraan. Para ibu akan memaksa anak perempuannya, mulai dari umur lima
tahun untuk mulai mamakan makanan berlemak tinggi dengan jumlah yang besar dan meminum
banyak susu kambing atau sapi . selain dipaksa diberi makan, para perempuan di sana juga
disiksa oleh orang tuannya. Mereka di jepit dan disiksa kakinya jika menolak untuk
mengonsumsi makanan yang diberikan. Upaya tersebut dilakukan untuk membuat sang anak
tumbuh menjadi wanita gemuk yang nantinya akan terlihat menarik bagi calon suami.
Selain pemaksaan yang mengerikan dari orang tua, tradisi leblouh dapat berdampak
buruk bagi kesehatan. Pemaksaan untuk mengonsumsi makanan secara berlebih dapat membuat
seseorang menjadi gemuk hingga menjadi obesitas. Sedangkan obesitas merupakan pintu masuk
bagi penyakit-penyakit lainnya seperti penyakit jantung. Berikut table hubungan mengenai
tradisi Leblouh dengan dampak buruk obesitas.

Hubungan Tradisi Leblouh dengan Dampak Buruk Obesitas.
Determinan
Perilaku

Bentuk

perilaku

a. Stimulus :
standar
kecantikkan
masyarakat di
Mauritania dan
Uganda, yaitu
kegemukkan.
b. Individu :
- Pengalaman :
anggapan
masyarakat
terhadap wanita
gemuk itu cantik
dan sejahtera.
- Persepsi : gemuk
itu bagus.
- Fakta social:
apabila anak

perempuan tidak
tumbuh gemuk
(langing), maka
akan dianggap
jelek dan
miskin, sehingga
orang tua terus
memaksakan
anaknya untuk
terus makan

Pemaksaan
pemberian
makanan
berlemak dalam
jumlah besar dan
minuman berupa
susu kambing
atau sapi yang
menjadi sebuah

tradisi, yaitu,
Leblou.

Proses Biologi
-

-

-

Obesitas
merupakan
akumulasi jumlah
jaringan
adipose/lemak
tubuh yang
meningkat.
Keseimbanangan
energi:
Storage= intakeexpenditure

Pada obesitas,
asupan lebih
banyak daripada
pengeluaran
energi, sehingga
energi disimpan
menjadi jaringan
adipose.

penyakit
-

-

-

-

-


Hypothalamic syndrome
Rusaknya hipotalamus karena
obesitas
Hyperinsulinemia
Hipertensi, atau sama dengan
penyakit Darah Tinggi.
Seseorang yang memiliki berat
badan berlebih, cenderung
memiliki tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi dapat
menyebabkan gagal Ginjal,
Stroke, dan Penyakit Jantung.
Jantung coroner
penyakit ini disebabkan
terjadinya penyumbatan
pembuluh darah jantung ,
karena kadar Lemak jahat
meningkat dan menyumbat
pembuluh dara yang dekat
dengan Jantung.

Kolesterol
komsumsi lemak jenuh
berlebihan , dapat
meningkatkan kadar Low
density lipoprotein atau
Lemak jahat dalam darah,
yang berakibat menyumbat
pembuluh darah.
Aterosklerosis
Disebabkan karena
penyempitan pembuluh darah,
sehingga menyebabkan
gangguan jantung karena dara
mengumpal disebabkan kadar
kolesterol dan trigliserida
darah naik.
Gagal ginjal, Bagi penderita
obesitas yang memiliki pola
makan yang buruk, misalnya
memngkonsumsi makanan

yang mengandung kadar
gulanya tinggi, garam, dan
bahan pengawet, yang
mengakibatkan ginjal bekerja
terlalu berat, yang berisiko
terjadinya gagal Ginjal

Referensi
Blackburn, George L. dan Beatrice S. Kanders. Obesity: Pathophysiology, Psychology, and
Treatment. Chapman and Hall, Inc. 1994
Gluckman, Peter dan Mark Hanson. Fat, Fate, and Disease: Why Exercise and Diet are Not
Enough.Oxford University Press. 2012
Rau , Dana Meachen . Selling Ourselves: Marketing Body Images. Compasss point Book. 2012.
Shaw, Hillary J. The Consuming Geographies of Food: Diet, Food Deserts and Obesity.
Routledge. 2014.
Wedoud, Mohamed Yahya Abdel, “Women fight Mauritania's fattening tradition” diakses pada 8
Oktober 2014 dari
http://edition.cnn.com/2010/WORLD/africa/10/12/mauritania.force.feed/