Kapitalisme Dalam Perspektif Islam docx
Kapitalisme Dalam Perspektif Islam
By: Khoirul Taqwim
Kapitalisme merupakan bentuk ekonomi dengan menekankan kebebasan
individu dalam mengeruk sebuah keuntungan. Namun dalam perjalanan
kapitalisme cenderung mengarah kebebasan tanpa melihat sisi dalam kehidupan
masyarakat secara luas. Karena cenderung mengarah dalam bentuk pasar
bebas. Sehingga dalam kehidupan masyarakat miskin telah di jadikan obyek
pasar. Sebab sebuah ekonomi dalam bentuk kapitalisme telah di kuasai segelintir
para kaum kapital dalam mengeksploitasi berbagai sumber ekonomi.
Keberadaan kapitalisme memang menjadi buah simalakama bagi masyarakat
miskin. Sebab pasar telah di kuasai segelintir masyarakat dan tentu yang
menguasai ekonomi pasar adalah para pemilik modal. Sedangkan masyarakat
yang mengandalkan tenaga dalam bekerja, ternyata nasib mereka sangat jauh
dari sebuah kesejahteraan. Sebab ekonomi mereka sudah menggantungkan diri
terhadap para pemilik kapital. Karena pasar telah di kuasai para kapital dengan
begitu perkasa dalam sebuah bangunan ekonomi.
Sebuah kapitalisme dalam kehidupan masyarakat telah terjadi sebuah pasar
ekonomi yang sangat merugikan bagi masyarakat miskin. Sebab kompetisi
dalam dunia ekonomi telah di kuasai oleh para pemilik kapital, padahal sudah
seharusnya antara pemilik kapital dengan masyarakat pekerja harus saling
berkesinambungan satu sama lain, agar terjadi sebuah fakta di lapangan secara
saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
Perjalanan kapitalisme dalam kehidupan masyarakat modern telah
mempengaruhi sebuah realita kehidupan masyarakat, bahwa bentuk pasar
bebas telah di kuasai para pemilik kapital. Sehingga menghasilkan sebuah nilai
dengan istilah yang tak asing lagi di dengar, yaitu: yang kaya semakin kaya,
sedangkan yang miskin semakin miskin, tentu di karenakan kapitalisme telah
merusak Sendi-sendi sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Sebab
ekonomi hanya di kuasai segelintir orang dan para pemilik kapitallah yang
menguasainya.
Sedangkan dalam ajaran Islam telah mengajarkan sebuah hubungan yang sehat,
tentu tidak sebatas dengan istilah kebebasan, tetapi lebih mengarah sebuah
tatanan yang saling menguntungkan antara yang satu dengan yang lainnya,
apalagi dalam konsep ekonomi Islam sangat menentang mencari sebuah harta
dengan cara haram, baik melalui proses riba, mencuri, menipu atau dalam
bentuk kecurangan lain. Sehingga Islam berusaha menata ekonomi berdasarkan
pada Nilai-nilai kemaslahatan dan sehat dalam berekonomi.
Islam sangat menekankan sebuah ekonomi dengan istilah ekonomi yang saling
berkesinambungan dan tidak saling merugikan. Sehingga ekonomi Islam bukan
hanya sebatas ekonomi dengan sebuah bahasa tentang kebebasan individu
maupun sosial dalam membangun sebuah ekonomi., tetapi Islam membangun
sebuah ekonomi dalam meraih sebuah kesejahteraan dengan jalan keadilan dan
kemaslahatan bagi masyarakat secara universal.
Islam menilai bangunan ekonomi kapitalisme merupakan sebuah bentuk tentang
teori ekonomi yang mengarah kepada kebebasan individu. Namun menegasikan
sebuah Nilai-nilai ekonomi masyarakat secara universal. Sehingga kapitalisme
cenderung mengarah dalam konsep parsial dan tidak menyentuh ekonomi dalam
landasan keadilan masyarakat, sebab kapitalisme telah membuat sebuah
formulasi tentang kebebasan dalam berkompetisi dengan cara memperkaya diri,
tanpa menghiraukan dari sisi kemanusiaan secara luas dalam kehidupan
masyarakat.
Berangkat dari uraian di atas, berarti sudah semestinya dalam membangun
sebuah bangunan ekonomi yang berdasarkan kepada kesejahteraan masyarakat
secara luas, keadilan dan berbagai Nilai-nilai yang bersumber dalam
pengejawantahan tentang budi luhur dalam kehidupan masyarakat secara
universal. Sedangkan kapitalisme yang terjadi dalam realita kehidupan
cenderung mengarah kepada diktator kapital. Sehingga menghasilkan sebuah
fakta di lapangan tentang keserakahan para kapital dalam membangun tatanan
ekonomi, sebab kapitalisme berpangkal kepada falsafah materialisme dalam
menerjemahkan sebuah Nilai-nilai tentang kehidupan. Dan Allah memberi rezeki
kepada siapa saja yang di kehendaki-NYA, tanpa sebuah perhitungan.
Sistem Kapitalisme dalam Tinjauan Islam
Posted on 23 Maret 2009 by tafany
Oleh Nur Syifa Yani
Dewasa ini, banyak sekali terdapat faham-faham yang muncul di dunia ini
khususnya dalam bidang perekonomian yang kemudian berakar menjadi sebuah
sistem dari suatu Negara contohnya yaitu sistem kapitalis.
Faham kapitalisme berasal dari Negara Inggris pada abad ke-19. faham
kapitalisme merambah ke dalam bidang perekonomian berawal (bersumber) dari
tulisan Adam Simth yang di dalamnya dijelaskan tentang pemikiran-pemikiran
tingkah laku ekonomi masyarakat. Lalu, berkembanglah menjadi sistem ekonomi
kemudian akhirnya mengakar menjadi sebuah ideologi.
Dalam bukunya Simth juga berpendapat bahwa kapitalis adalah “manusia
melakukan kegiatan ekonomi atas dasar dorongan kepentingan sendiri (pribadi).
Sedangkan menurut Milton H. spencer yang disebutkan dalam bukunya bahwa
kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh
hak individu atas alat-alat produksi dan distribusi serta pemanfaatannya untuk
mencapai laba yang sebesar-besarnya.
Dalam faham kapitalis banyak sekali sisi negatifnya jika diterapkan menjadi
sebuah sistem Negara akan membawa kesengsaraan pada Negara tersebut.
Tetapi selain mempunyai sisi negatifnya, kapitalis yang sebenarnya juga
mempunyai sisi positifnya di antaranya, terjaganya milik-milik pribadi
masyarakat, dan hak di dalam memiliki sesuatu yang memang sudah menjadi
haknya.
Sejarah Sistem Kapitalis
Pada awal mulanya dunia tidak mengenal sistem ekonomi kapitalis, yang dikenal
hanya sistem ekonomi dari nenek moyangnya yang bersifat tradisional. Dimana
sistem ini mempunyai prinsip kekeluargaan sehingga rasa tolong-menolong dan
toleransi sangat dijunjung tinggi sehingga membuat para pelaku ekonomi lebih
memikirkan kesejahteraan dari pada mengambil keuntungan semata.
Namun setelah masuk abad ke 19, dunia mengalami perubahan yang sangat
pesat terutama dibidang industri, yaitu terjadinya revolusi industri yang memicu
lahirnya sistem ekonomi kapitalis. Pertumbuhan ekonomi yang pesat tersebut
juga diikuti dengan tingkat harga-harga yang bergerak relative stabil.
Sistem ekonomi yang kapitalis seperti ini ternyata tidak semulus pada awal
munculnya. Sistem ekonomi ini mulai menampakan kelemahan-kelemannya.
Sehingga pada tahun 1930-an, sistem ekonomi ini runtuh. Ekonomi Negaranegara kapitalis mempunyai atau memiliki perekonomian yang merosot.
Penngangguran merajalela dimana-mana. Walaupun seperti itu, para pakar
ekonomi pada Negara-negara tersebut tidak tinggal diam, mereka melakukan
berbagai perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut. Dan akhirnya, sistem
ekonomi tersebut kembali tegak sebagai kekuatan besar yang mengatur
perekonomian dunia.
Kemunculan industri-industri besar di Eropa inilah, awal kekacauan di kalangan
negara-negara lain. Kemunculan industri-industri besar akan memberikan efek
yang sangat panjang dan luas. Akhirnya, sistem ekonomi ini telah menjadi satusatunya penguasa dunia. Kapitalisme telah menjadi gurita besar yang tangantangannya telah membelit Negara-negara miskin dan berkembang didunia ini
yang terus menerus dihisap, dieksploitasi, dikeruk dan dirampok kekayaannya.
Inilah kenyataan yang diakibatkan dari sistem kapitalis. Yang pada awalnya
adalah adanya sistem ini untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan
ekonomi untuk kepentingan kehidupan bersama bagi seluruh penduduk bumi,
sekarang harus berubah menjadi “monster” yang menakutkan. Banyak sekali
akibat-akibat yang ditimbulkan dari adanya sistem kapitalis khususnya pada
Negara-negara miskin dan berkembang seperti Indonesia dan Negara-negara lain
di benua Afrika dan benua Asia .
Dampak-dampak yang di timbulkan di antaranya :
1. kebutuhan bahan baku yang besar.
Pada dunia industri, kebutuhan bahan baku tidak pernah berhenti. Padahal,
Negara Eropa bukanlah Negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Dari
sinilah mulainya penjajahan atas Negara Eropa kepada Negara-negara yang
memiliki sumber daya alam yang banyak.
2. kebutuhan untuk terus membesar.
Dalam dunia ekonomi kapitalisme, tidak pernah dikenal kata cukup. Perusahaan
yang mereka miliki harus terus melakukan perluasan ke Negara-negara lain.
3. kebutuhan untuk selalu menang
politik ekonomi kapitalis adalah politik ekonomi persaingan bebas. Bagi Negaranegara kapitalis, persaingan akan semakin mengkhawatirkan. Jika persaingannya
memiliki kekuatan untuk menjadi Negara industri yang makin kuat. Karena sebab
itu, mereka harus memiliki strategi agar tidak dapat dikalahkan oleh yang
lainnya. Beberapa strateginya adalah :
a. Dengan pemberian utang luar negeri (ULN).
b. Tidak akan melakukan proses alih tekhnologi
c. Dengan melakukan embargo ekonomi.
d. Dengan kekuatan militer.
Seperti yang telah di jelaskan di atas, bahwa banyak sekali dampak-dampak
negative yang di timbulkan. Sistem kapitalis saat ini telah tersebar hampir
keseluruh pelosok Negara.. Walaupun tidak secara nyata, tetapi nilai-nilai atau
dasar pemikiran kapitalis sudah banyak dipakai oleh negarnegara yang
berasaskan demokrasi seperti Negara kita yaitu Negara Indonesia .
Mengapa Negara Indonesia di sebut Negara demokrasi tetapi banyak
mempunyai pemikiran kapitalisme?
Sudah banyak fakta-fakta yang menunjukan bahwa pemikiran kapitalis sudah
menjamur pada sistem di Indonesia ini. Dan akibatnya banyak sekali dampakdampak negative yang di rasakan masyarakat Indonesia , di antaranya :
a. Kekayaan menumpuk pada beberapa orang atau perusahaan tertentu.
b. Negara ini termasuk ke dalam cengkraman penjajahan ekonomi.
c. Pengangguran semakin meningkat.
d. Negara kehilangan sumber-sumber pendapatannya.
e. Konsumen terbebani oleh harga-harga yang melambung.
f. Sumber daya alam milik rakyat banyak dikuasai oleh pihak swasta, khususnya
pihak asing.
g. Rakyat terhalang untuk memanfaatkan milik mereka.
Dengan melihat banyaknya akibat-akibat negative yang di sebabkan oleh sistem
kapitalis jika diterapkan dalam sistem di suatu Negara, sudah dapat disimpulkan
bahwa itu tidak dibenarkan di dalam ajaran Islam. Karena di dalam agama Islam
sudah jelas bahwa di dalam membina pemerintahan, suatu Negara harus
memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya.
Sedangkan dalam faham kapitalis, sudah jelas bahwa masyarakat akan
merasakan kesengsaraan dan tidak akan terbangun keseimbangan dalam sistem
perekonomian pada Negara tersebut. Dan jika di suatu Negara pada sistem
perekonomiannya sudah tidak bisa mensejahterakan masyarakatnya maka ada
kemungkinan di Negara tersebut telah mengalami kemunduran.
Untuk mennghadapi penjajahan ekonomi kapitalis seperti diatas, tentu tidak bisa
dengan solusi yang setengah-setengah. Dan tidak mungkin juga menggunakan
solusi-solusi yang hanya berasal dari teori-teori ekonomi konvensional, yang
hakikatnya merupakan teori ekonomi yang sudah masuk dalam wilayah ideology
kapitalisme itu sendiri.
Sedangkan saat ini yang sedang dibutuhkan adalah solusi alternative dan yang
tidak terpengaruh oleh ideology kapitalisme saat ini. Solusi alternative tersebut
adalah solusi yang bersumber dari Islam itu sendiri. Sistem ekonomi Islam
merupakan sistem yang tidak memihak apakah Negara yang dominant dalam
menguasai factor-faktor produksi atau diserahkan semuanya kepada individu dan
swasta?
Sistem ekonomi Islam memiliki pandangan bahwa seluruh harta yang ada di
dunia ini sesungguhnya milik Allah, berdasarkan firman Allah yang berarti :“dan
berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakannya
kepadamu” (QS. An-Nur: 33)
Dari ayat tersebut dapat difahami bahwa harta yang diberikan Allah kepada
manusia adalah merupakan pemberian dari Allah yang dikuasakan kepadanya.
Penguasaan ini berlaku umum bagi semua manusia. Semua manusia mempunyai
hak kepemilikan, tetapi bukan kepemilikan yang sebenarnya.
Oleh sebab itu, menurut Islam harta itu seharusnya hanya bisa dimiliki,
dimanfaatkan, dikembangkan, dan didistribusikan secara sah sasuai dengan
yang di perintahkan oleh Allah. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi
Islam dapat dicakup dalam tiga buah yang utama, yaitu :
1. Kepemilikan (al-Milkiyah)
2. Pemanfaatan dan pengembangan kepemilikan (al-tasharuf al-milikiyah)
3. Distribusi harta kekayaan ditengah-tengah manusia (tauzi’ tsarwah bayna annas)
Dalam bidang fiscal, Islam juga telah mengaturnya. Jika didalam ekonomi
kapitalis menjadikan sumber utama penerimaan negaranya adalah dari pajak.
Sedangakan dalam Islam sumber-sumber penerimaan Negara untuk kas Baitul
Mal (sejenis APBN) ada tiga sumber, yaitu :
a. Dari sector kepemilikan individu, seperti : shodaqah, hibah, zakat, dsb
b. Dari sector kepemilikan umum, seperti : pertambangan, minyak bumi, gas dan
kehutanan
c. Dari sector kepemilikan Negara, seperti : jizyah, kharaj, ghanimah, fa’I, dsb
Kesimpulan
Sehebat apapun sebuah sistem, tetapi jika pengelolanya tidak amanah, maka
sistem tersebut akan hancur. Dalam sistem Negara yang bercorak sekularistik
seperti di Indonesia ini, yaitu ketika agama dipisahkan dari pengaturan
kenegaraan, akan menyebabakan hubungan dengan syari’at hanya sebagai
aktifitas ibadah ritual saja.
Sedangkan ketika mengelola Negara maka hubungan dengan syari’at menjadi
lemah, bahkan tidak ada sama sekali. Hal inilah yang membuat atau menjadi
sumber terjadinya perpecahan di dalam suatu Negara.Jadi, jika suatu Negara
ingin mencapai kemakmuran, terlebih dahulu membenahi sistem yang dipakai
saat itu. Jika sistemnya sudah sempurna dan diterapkan juga dengan sempurna
maka Negara tersebut akan merasakan kemakmuran dan kesejahteraan pada
masyarakatnya.
Dan salah satu sistem yang menurut saya dapat dijadikan pijakan didalam
mengatur pemerintahan dalam suatu Negara adalah dengan mengambil nilainilai atau cara-cara yang ditawarkan atau diterapkan dalam agama Islam. Tetapi
tidak harus merubah secara keseluruhan dengan mengikuti secara penuh apa
yang diterapkan pada Negara yang berasakan Islam. Khususnya pada Negara
Indonesia , kita cukup mengambil nilai-nilai atau cara-cara yang dapat
memajukan pemerintahan di Negara Indonesia ini.
By: Khoirul Taqwim
Kapitalisme merupakan bentuk ekonomi dengan menekankan kebebasan
individu dalam mengeruk sebuah keuntungan. Namun dalam perjalanan
kapitalisme cenderung mengarah kebebasan tanpa melihat sisi dalam kehidupan
masyarakat secara luas. Karena cenderung mengarah dalam bentuk pasar
bebas. Sehingga dalam kehidupan masyarakat miskin telah di jadikan obyek
pasar. Sebab sebuah ekonomi dalam bentuk kapitalisme telah di kuasai segelintir
para kaum kapital dalam mengeksploitasi berbagai sumber ekonomi.
Keberadaan kapitalisme memang menjadi buah simalakama bagi masyarakat
miskin. Sebab pasar telah di kuasai segelintir masyarakat dan tentu yang
menguasai ekonomi pasar adalah para pemilik modal. Sedangkan masyarakat
yang mengandalkan tenaga dalam bekerja, ternyata nasib mereka sangat jauh
dari sebuah kesejahteraan. Sebab ekonomi mereka sudah menggantungkan diri
terhadap para pemilik kapital. Karena pasar telah di kuasai para kapital dengan
begitu perkasa dalam sebuah bangunan ekonomi.
Sebuah kapitalisme dalam kehidupan masyarakat telah terjadi sebuah pasar
ekonomi yang sangat merugikan bagi masyarakat miskin. Sebab kompetisi
dalam dunia ekonomi telah di kuasai oleh para pemilik kapital, padahal sudah
seharusnya antara pemilik kapital dengan masyarakat pekerja harus saling
berkesinambungan satu sama lain, agar terjadi sebuah fakta di lapangan secara
saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
Perjalanan kapitalisme dalam kehidupan masyarakat modern telah
mempengaruhi sebuah realita kehidupan masyarakat, bahwa bentuk pasar
bebas telah di kuasai para pemilik kapital. Sehingga menghasilkan sebuah nilai
dengan istilah yang tak asing lagi di dengar, yaitu: yang kaya semakin kaya,
sedangkan yang miskin semakin miskin, tentu di karenakan kapitalisme telah
merusak Sendi-sendi sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Sebab
ekonomi hanya di kuasai segelintir orang dan para pemilik kapitallah yang
menguasainya.
Sedangkan dalam ajaran Islam telah mengajarkan sebuah hubungan yang sehat,
tentu tidak sebatas dengan istilah kebebasan, tetapi lebih mengarah sebuah
tatanan yang saling menguntungkan antara yang satu dengan yang lainnya,
apalagi dalam konsep ekonomi Islam sangat menentang mencari sebuah harta
dengan cara haram, baik melalui proses riba, mencuri, menipu atau dalam
bentuk kecurangan lain. Sehingga Islam berusaha menata ekonomi berdasarkan
pada Nilai-nilai kemaslahatan dan sehat dalam berekonomi.
Islam sangat menekankan sebuah ekonomi dengan istilah ekonomi yang saling
berkesinambungan dan tidak saling merugikan. Sehingga ekonomi Islam bukan
hanya sebatas ekonomi dengan sebuah bahasa tentang kebebasan individu
maupun sosial dalam membangun sebuah ekonomi., tetapi Islam membangun
sebuah ekonomi dalam meraih sebuah kesejahteraan dengan jalan keadilan dan
kemaslahatan bagi masyarakat secara universal.
Islam menilai bangunan ekonomi kapitalisme merupakan sebuah bentuk tentang
teori ekonomi yang mengarah kepada kebebasan individu. Namun menegasikan
sebuah Nilai-nilai ekonomi masyarakat secara universal. Sehingga kapitalisme
cenderung mengarah dalam konsep parsial dan tidak menyentuh ekonomi dalam
landasan keadilan masyarakat, sebab kapitalisme telah membuat sebuah
formulasi tentang kebebasan dalam berkompetisi dengan cara memperkaya diri,
tanpa menghiraukan dari sisi kemanusiaan secara luas dalam kehidupan
masyarakat.
Berangkat dari uraian di atas, berarti sudah semestinya dalam membangun
sebuah bangunan ekonomi yang berdasarkan kepada kesejahteraan masyarakat
secara luas, keadilan dan berbagai Nilai-nilai yang bersumber dalam
pengejawantahan tentang budi luhur dalam kehidupan masyarakat secara
universal. Sedangkan kapitalisme yang terjadi dalam realita kehidupan
cenderung mengarah kepada diktator kapital. Sehingga menghasilkan sebuah
fakta di lapangan tentang keserakahan para kapital dalam membangun tatanan
ekonomi, sebab kapitalisme berpangkal kepada falsafah materialisme dalam
menerjemahkan sebuah Nilai-nilai tentang kehidupan. Dan Allah memberi rezeki
kepada siapa saja yang di kehendaki-NYA, tanpa sebuah perhitungan.
Sistem Kapitalisme dalam Tinjauan Islam
Posted on 23 Maret 2009 by tafany
Oleh Nur Syifa Yani
Dewasa ini, banyak sekali terdapat faham-faham yang muncul di dunia ini
khususnya dalam bidang perekonomian yang kemudian berakar menjadi sebuah
sistem dari suatu Negara contohnya yaitu sistem kapitalis.
Faham kapitalisme berasal dari Negara Inggris pada abad ke-19. faham
kapitalisme merambah ke dalam bidang perekonomian berawal (bersumber) dari
tulisan Adam Simth yang di dalamnya dijelaskan tentang pemikiran-pemikiran
tingkah laku ekonomi masyarakat. Lalu, berkembanglah menjadi sistem ekonomi
kemudian akhirnya mengakar menjadi sebuah ideologi.
Dalam bukunya Simth juga berpendapat bahwa kapitalis adalah “manusia
melakukan kegiatan ekonomi atas dasar dorongan kepentingan sendiri (pribadi).
Sedangkan menurut Milton H. spencer yang disebutkan dalam bukunya bahwa
kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh
hak individu atas alat-alat produksi dan distribusi serta pemanfaatannya untuk
mencapai laba yang sebesar-besarnya.
Dalam faham kapitalis banyak sekali sisi negatifnya jika diterapkan menjadi
sebuah sistem Negara akan membawa kesengsaraan pada Negara tersebut.
Tetapi selain mempunyai sisi negatifnya, kapitalis yang sebenarnya juga
mempunyai sisi positifnya di antaranya, terjaganya milik-milik pribadi
masyarakat, dan hak di dalam memiliki sesuatu yang memang sudah menjadi
haknya.
Sejarah Sistem Kapitalis
Pada awal mulanya dunia tidak mengenal sistem ekonomi kapitalis, yang dikenal
hanya sistem ekonomi dari nenek moyangnya yang bersifat tradisional. Dimana
sistem ini mempunyai prinsip kekeluargaan sehingga rasa tolong-menolong dan
toleransi sangat dijunjung tinggi sehingga membuat para pelaku ekonomi lebih
memikirkan kesejahteraan dari pada mengambil keuntungan semata.
Namun setelah masuk abad ke 19, dunia mengalami perubahan yang sangat
pesat terutama dibidang industri, yaitu terjadinya revolusi industri yang memicu
lahirnya sistem ekonomi kapitalis. Pertumbuhan ekonomi yang pesat tersebut
juga diikuti dengan tingkat harga-harga yang bergerak relative stabil.
Sistem ekonomi yang kapitalis seperti ini ternyata tidak semulus pada awal
munculnya. Sistem ekonomi ini mulai menampakan kelemahan-kelemannya.
Sehingga pada tahun 1930-an, sistem ekonomi ini runtuh. Ekonomi Negaranegara kapitalis mempunyai atau memiliki perekonomian yang merosot.
Penngangguran merajalela dimana-mana. Walaupun seperti itu, para pakar
ekonomi pada Negara-negara tersebut tidak tinggal diam, mereka melakukan
berbagai perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut. Dan akhirnya, sistem
ekonomi tersebut kembali tegak sebagai kekuatan besar yang mengatur
perekonomian dunia.
Kemunculan industri-industri besar di Eropa inilah, awal kekacauan di kalangan
negara-negara lain. Kemunculan industri-industri besar akan memberikan efek
yang sangat panjang dan luas. Akhirnya, sistem ekonomi ini telah menjadi satusatunya penguasa dunia. Kapitalisme telah menjadi gurita besar yang tangantangannya telah membelit Negara-negara miskin dan berkembang didunia ini
yang terus menerus dihisap, dieksploitasi, dikeruk dan dirampok kekayaannya.
Inilah kenyataan yang diakibatkan dari sistem kapitalis. Yang pada awalnya
adalah adanya sistem ini untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan
ekonomi untuk kepentingan kehidupan bersama bagi seluruh penduduk bumi,
sekarang harus berubah menjadi “monster” yang menakutkan. Banyak sekali
akibat-akibat yang ditimbulkan dari adanya sistem kapitalis khususnya pada
Negara-negara miskin dan berkembang seperti Indonesia dan Negara-negara lain
di benua Afrika dan benua Asia .
Dampak-dampak yang di timbulkan di antaranya :
1. kebutuhan bahan baku yang besar.
Pada dunia industri, kebutuhan bahan baku tidak pernah berhenti. Padahal,
Negara Eropa bukanlah Negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Dari
sinilah mulainya penjajahan atas Negara Eropa kepada Negara-negara yang
memiliki sumber daya alam yang banyak.
2. kebutuhan untuk terus membesar.
Dalam dunia ekonomi kapitalisme, tidak pernah dikenal kata cukup. Perusahaan
yang mereka miliki harus terus melakukan perluasan ke Negara-negara lain.
3. kebutuhan untuk selalu menang
politik ekonomi kapitalis adalah politik ekonomi persaingan bebas. Bagi Negaranegara kapitalis, persaingan akan semakin mengkhawatirkan. Jika persaingannya
memiliki kekuatan untuk menjadi Negara industri yang makin kuat. Karena sebab
itu, mereka harus memiliki strategi agar tidak dapat dikalahkan oleh yang
lainnya. Beberapa strateginya adalah :
a. Dengan pemberian utang luar negeri (ULN).
b. Tidak akan melakukan proses alih tekhnologi
c. Dengan melakukan embargo ekonomi.
d. Dengan kekuatan militer.
Seperti yang telah di jelaskan di atas, bahwa banyak sekali dampak-dampak
negative yang di timbulkan. Sistem kapitalis saat ini telah tersebar hampir
keseluruh pelosok Negara.. Walaupun tidak secara nyata, tetapi nilai-nilai atau
dasar pemikiran kapitalis sudah banyak dipakai oleh negarnegara yang
berasaskan demokrasi seperti Negara kita yaitu Negara Indonesia .
Mengapa Negara Indonesia di sebut Negara demokrasi tetapi banyak
mempunyai pemikiran kapitalisme?
Sudah banyak fakta-fakta yang menunjukan bahwa pemikiran kapitalis sudah
menjamur pada sistem di Indonesia ini. Dan akibatnya banyak sekali dampakdampak negative yang di rasakan masyarakat Indonesia , di antaranya :
a. Kekayaan menumpuk pada beberapa orang atau perusahaan tertentu.
b. Negara ini termasuk ke dalam cengkraman penjajahan ekonomi.
c. Pengangguran semakin meningkat.
d. Negara kehilangan sumber-sumber pendapatannya.
e. Konsumen terbebani oleh harga-harga yang melambung.
f. Sumber daya alam milik rakyat banyak dikuasai oleh pihak swasta, khususnya
pihak asing.
g. Rakyat terhalang untuk memanfaatkan milik mereka.
Dengan melihat banyaknya akibat-akibat negative yang di sebabkan oleh sistem
kapitalis jika diterapkan dalam sistem di suatu Negara, sudah dapat disimpulkan
bahwa itu tidak dibenarkan di dalam ajaran Islam. Karena di dalam agama Islam
sudah jelas bahwa di dalam membina pemerintahan, suatu Negara harus
memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya.
Sedangkan dalam faham kapitalis, sudah jelas bahwa masyarakat akan
merasakan kesengsaraan dan tidak akan terbangun keseimbangan dalam sistem
perekonomian pada Negara tersebut. Dan jika di suatu Negara pada sistem
perekonomiannya sudah tidak bisa mensejahterakan masyarakatnya maka ada
kemungkinan di Negara tersebut telah mengalami kemunduran.
Untuk mennghadapi penjajahan ekonomi kapitalis seperti diatas, tentu tidak bisa
dengan solusi yang setengah-setengah. Dan tidak mungkin juga menggunakan
solusi-solusi yang hanya berasal dari teori-teori ekonomi konvensional, yang
hakikatnya merupakan teori ekonomi yang sudah masuk dalam wilayah ideology
kapitalisme itu sendiri.
Sedangkan saat ini yang sedang dibutuhkan adalah solusi alternative dan yang
tidak terpengaruh oleh ideology kapitalisme saat ini. Solusi alternative tersebut
adalah solusi yang bersumber dari Islam itu sendiri. Sistem ekonomi Islam
merupakan sistem yang tidak memihak apakah Negara yang dominant dalam
menguasai factor-faktor produksi atau diserahkan semuanya kepada individu dan
swasta?
Sistem ekonomi Islam memiliki pandangan bahwa seluruh harta yang ada di
dunia ini sesungguhnya milik Allah, berdasarkan firman Allah yang berarti :“dan
berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakannya
kepadamu” (QS. An-Nur: 33)
Dari ayat tersebut dapat difahami bahwa harta yang diberikan Allah kepada
manusia adalah merupakan pemberian dari Allah yang dikuasakan kepadanya.
Penguasaan ini berlaku umum bagi semua manusia. Semua manusia mempunyai
hak kepemilikan, tetapi bukan kepemilikan yang sebenarnya.
Oleh sebab itu, menurut Islam harta itu seharusnya hanya bisa dimiliki,
dimanfaatkan, dikembangkan, dan didistribusikan secara sah sasuai dengan
yang di perintahkan oleh Allah. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi
Islam dapat dicakup dalam tiga buah yang utama, yaitu :
1. Kepemilikan (al-Milkiyah)
2. Pemanfaatan dan pengembangan kepemilikan (al-tasharuf al-milikiyah)
3. Distribusi harta kekayaan ditengah-tengah manusia (tauzi’ tsarwah bayna annas)
Dalam bidang fiscal, Islam juga telah mengaturnya. Jika didalam ekonomi
kapitalis menjadikan sumber utama penerimaan negaranya adalah dari pajak.
Sedangakan dalam Islam sumber-sumber penerimaan Negara untuk kas Baitul
Mal (sejenis APBN) ada tiga sumber, yaitu :
a. Dari sector kepemilikan individu, seperti : shodaqah, hibah, zakat, dsb
b. Dari sector kepemilikan umum, seperti : pertambangan, minyak bumi, gas dan
kehutanan
c. Dari sector kepemilikan Negara, seperti : jizyah, kharaj, ghanimah, fa’I, dsb
Kesimpulan
Sehebat apapun sebuah sistem, tetapi jika pengelolanya tidak amanah, maka
sistem tersebut akan hancur. Dalam sistem Negara yang bercorak sekularistik
seperti di Indonesia ini, yaitu ketika agama dipisahkan dari pengaturan
kenegaraan, akan menyebabakan hubungan dengan syari’at hanya sebagai
aktifitas ibadah ritual saja.
Sedangkan ketika mengelola Negara maka hubungan dengan syari’at menjadi
lemah, bahkan tidak ada sama sekali. Hal inilah yang membuat atau menjadi
sumber terjadinya perpecahan di dalam suatu Negara.Jadi, jika suatu Negara
ingin mencapai kemakmuran, terlebih dahulu membenahi sistem yang dipakai
saat itu. Jika sistemnya sudah sempurna dan diterapkan juga dengan sempurna
maka Negara tersebut akan merasakan kemakmuran dan kesejahteraan pada
masyarakatnya.
Dan salah satu sistem yang menurut saya dapat dijadikan pijakan didalam
mengatur pemerintahan dalam suatu Negara adalah dengan mengambil nilainilai atau cara-cara yang ditawarkan atau diterapkan dalam agama Islam. Tetapi
tidak harus merubah secara keseluruhan dengan mengikuti secara penuh apa
yang diterapkan pada Negara yang berasakan Islam. Khususnya pada Negara
Indonesia , kita cukup mengambil nilai-nilai atau cara-cara yang dapat
memajukan pemerintahan di Negara Indonesia ini.