Penyelesaian Masalah Transshipment dengan Metode Vogel’s Approximation (VAM) dan Metode Potensial Chapter III V

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji
dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai tulisan
lainnya yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian
ini.

3.2

Metode Penyelesaian

Untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini digunakan dua metode yaitu
metode Vogel’s Approximation (VAM) dan metode potensial. Setelah perhitungan

selesai, maka akan dibuat hasil dan kesimpulan kesimpulan dari penelitian tersebut.

Adapun alur penyelesaiannya sebagai berikut,

Universitas Sumatera Utara

21

Mulai

Tabel
Awal

Penyelesaian
dengan VAM

Hasil dengan
VAM

Pengoptimalan
dengan metode
potensial


Ya

Berhenti

Tidak
Hasil Revisi

Revisi

Gambar 3.1 Alur Penyelesaian Menggunakan metode VAM dan metode
potensial

Universitas Sumatera Utara

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1


Deskriptif Permasalahan

Pada dasarnya, transportasi adalah perpindahan barang dari satu atau beberapa
sumber ke satu atau beberapa tujuan sesuai kebutuhan. Misalnya, karena pasokan
barang disuatu tempat berlebih, maka perlu didistribusikan ke tempat lain yang
kekurangan. Proses transportasi tidak hanya melibatkan produsen dengan
konsumen, namun bisa saja terjadi didalam proses produksi si produsen itu sendiri,
baik dengan alat transportasi milik sendiri maupun menyewa, yang keduanya
memerlukan biaya pengiriman. Besarnya biaya pengiriman dipengaruhi oleh dua
variabel, yaitu jumlah barang yang akan diangkut dan biaya angkut per unit.
Tentunya, perlu dilakukan minimasi biaya pada setiap pengiriman. Dalam arti
sederhana, model transportasi berusaha menetukan sebuah rencana transportasi
sebuah barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan dengan total biaya
transportasi minimal. Dalam model transportasi termuat 2 variabel, yaitu:
1. Jumlah barang yang tersedia di tempat asal (sumber), yaitu kapasitas
pengiriman dan jumlah barang yang dapat ditampung atau permintaan.
2. Biaya transportasi per unit barang yang dikirimkan.

Dalam penelitian ini akan dikaji tentang bagaimana menyelesaikan masalah

transportasi dengan menggunakan Metode Vogel’s Approximation (VAM)
kemudian menggunakan metode Potensial untuk pencarian solusi optimal atau uji
optimalitas.

Universitas Sumatera Utara

23

4.2

Contoh Masalah Transshipment

Perusahaan motor nasional akan dibuat di tiga kota yaitu kota A, B, dan C. Hasil
produksi motor akan disalurkan ke 4 agen besar, agen W, X, Y dan Z. Biaya satuan
pengiriman motor, jumlah produksi dan jumlah kebutuhan agen terlihat pada tabel
berikut.

Tabel 4.1 Biaya Satuan Pengiriman Motor, Jumlah Produksi dan Jumlah
Kebutuhan Agen
T1

100
40
80
15000

S1
S2
S3
Demand

T2
800
70
120
15000

T3
180
90
90

12000

T4
200
140
110
7000

Supply
20000
13000
16000
49000

Dimana :
= Produksi dikota A
= Produksi dikota B
= Produksi dikota C
= Permintaan agen W
= Permintaan agen X

= Permintaan agen Y
= Permintaan agen Z

4.2.1 Metode Penyelesaian Awal
Ada beberapa metode untuk mencari penyelesaian awal dari masalah transshipment
yaitu; Metode Northwest Corner, Metode Least Cost dan Metode Vogel,s
Approximation (VAM).

4.2.1.1 Metode North West Corner
Solusi awal dengan menggunakan Metode North West Corner ditentukan dengan
mengisi sel kosong yang masih dapat diisi dan terletak paling kiri atas (sudut barat
laut). Langkah pertama adalah dengan mengalokasikan sebanyak mungkin pada
kotak �

=

.

. karena persediaan dikota A belum habis maka selanjutnya


Universitas Sumatera Utara

24

yang mendapat alokasi adalah kotak sebelah kanan dari �
.

yakni kotak �

, hal ini mengakibatkan persediaan dikota A habis, selanjutnya yang

mendapat alokasi adalah kotak yang paling dekat dengan kotak �



.

=

=


.

yakni kotak

, kemudian yang mendapat alokasi selanjutnya adalah kotak �

=

. Hal ini menghabiskan persediaan dikota B, selanjutnya yang mendapatkan

alokasi adalah yang terdekat dengan kotak �

yakni kotak �

demikian seterusnya

hingga semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan permintaan telah
terpenuhi.


Tabel 4.2 Alokasi Persediaan dan Permintaan Menggunakan Metode North
West Corner

T1

S1

S2

S3

Demand

T2
800

100

15.000


T3

T4

Supply
200

180

5.000

20.000
70

40

10.000
80

3.000

13.000
90

120

9.000
15.000

140

90

15.000

12.000

110

7.000

16.000

7.000

49.000

4.2.1.2 Metode Least Cost
Penyelesaian menggunakan metode Least Cost ditentukan dengan mengisi kotak
dengan biaya terendah. Langkah pertama dengan mengalokasikan sebanyak
mungkin dikotak yang memiliki biaya terendah yaitu kotak �

=

.

,

= .

,

sehingga menghabiskan persediaan pada kota B. Selanjutya alokasikan sebanyak
mungkin dikotak yang memiliki biaya terendah ke-2 yaitu kotak �

Universitas Sumatera Utara

25

demikian seterusnya hingga semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan
permintaan telah terpenuhi.

Tabel 4.3 Alokasi Persediaan dan Permintaan Menggunakan Metode Least
Cost
T1

T2
800

100

S1

T3

T4

5.000

40

S2

200

180

15.000

Supply

70

20.000
140

90

13.000

13.000
80

S3

120

2.000

Demand

90

12.000

15.000

15.000

110

2.000

12.000

16.000

7.000

49.000

4.2.1.3 Metode Vogel’s Approximation (VAM)


Tahap 1

1.

Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam tabel.

Tabel 4.4 Kebutuhan, Kapasitas Masing-Masing Sumber dan Biaya
Pengangkutan
T1

S1

T2
100

T3
800

T4
180

Supply
200

20.000

Universitas Sumatera Utara

26

140

90

13.000
120

80

S3

90

110

16.000

Demand

2.

70

40

S2

15.000

15.000

12.000

7.000

49.000

Cari selisih dari dua biaya terkecil

Baris
Baris
Baris
Kolom
Kolom
Kolom
Kolom
3.

=



=

=



=

=



=

=



=

=
=

=





=
=
=

Pilih Selisih Terbesar

Pada langkah (2) selisih terbesar adalah 80 dan terletak pada baris
4.

.

Mengisi kuantitas ke sel dalam baris atau kolom terpilih

Sel biaya terkecil pada baris
akan diisi dengan jumlah
5.
Kolom

terletak pada kotak
=

[

yaitu 100. maka kotak
.

Hilangkan baris atau kolom yang sudah terisi

,

.

]=

.

.

dihilangkan karena sudah terisi penuh dan tidak bisa diisi lagi.

Universitas Sumatera Utara

27



Tahap 2

1.

Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam tabel.
Tabel 4.5 Hasil Tahap 1
T1

T2

T3
800

70

120

Kolom
Kolom
Kolom
3.

140

90

110

16.000

Demand

Baris

90

13.000

S3

Baris

200

180

20.000

S2

Baris

15.000

15.000

12.000

7.000

49.000

Cari selisih dari dua biaya terkecil
=



=



=



=



=



=



=

=

=

=

=

=

Pilih Selisih Terbesar

Pada langkah (2) selisih terbesar adalah 50 dan terletak pada kolom
4.

Supply

15.000

S1

2.

T4

.

Mengisi kuantitas ke sel dalam baris atau kolom terpilih

Universitas Sumatera Utara

28

Sel biaya terkecil pada kolom

Baris

[

=

akan diisi dengan jumlah
5.

terletak pada kotak

yaitu 70, maka kotak
.

,

Hilangkan baris atau kolom yang sudah terisi

.

]=

.

.

dihilangkan karena sudah terisi penuh dan tidak bisa diisi lagi.



Tahap 3

1.

Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam tabel.
Tabel 4.6 Hasil Tahap 2
T1

T2

T3
800

13.000
120

S3

Kolom
Kolom
Kolom

13.000
90

110

16.000

Demand

Baris

200

20.000

S2

Baris

180

Supply

15.000

S1

2.

T4

15.000

15.000

12.000

7.000

49.000

Cari selisih dari dua biaya terkecil
=



=



=



=

=

=



=



=

=

=

Universitas Sumatera Utara

29

3.

Pilih Selisih Terbesar

Pada langkah (2) selisih terbesar adalah 680 dan terletak pada kolom
4.

.

Mengisi kuantitas ke sel dalam baris atau kolom terpilih

Sel biaya terkecil pada kolom

terletak pada kotak
=

akan diisi dengan jumlah
5.
Kolom

yaitu 120, maka kotak

[ .

,

Hilangkan baris atau kolom yang sudah terisi

.

]= .

.

dihilangkan karena sudah terisi penuh dan tidak bisa diisi lagi.



Tahap 4

1.

Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam tabel.
Tabel 4.7 Hasil Tahap 3
T1

T2

T3

T4
180

20.000

S2

13.000

S3

2.000

13.000
90

Demand

Baris
Baris

200

15.000

S1

2.

Supply

15.000

15.000

110

16.000

12.000

7.000

49.000

Cari selisih dari dua biaya terkecil
=

=





=

=

Universitas Sumatera Utara

30

=

Kolom

=

Kolom
3.



=



=

Pilih Selisih Terbesar

Pada langkah (2) selisih terbesar adalah 90 dan terletak pada kolom
sehinggan ambil kolom yang memiliki biaya terkecil, yaitu kolom
4.

dan

,

.

Mengisi kuantitas ke sel dalam baris atau kolom terpilih

Sel biaya terkecil pada kolom

terletak pada kotak

Setelah kotak

[

=

akan diisi dengan jumlah

yaitu 90, maka kotak

.

,

]=

.

.

terisi, maka jumlah permintaan yang tersisa pada kolom

adalah 7.000. Jumlah persediaan pada baris
persediaan pada baris
dan kotak

.

adalah 5000 dan jumlah

adalah 2.000, maka kotak

dapat diisi sebanyak 5.000

dapat diisi sebanyak 2.000. Sehingga seluruh permintaan telah

terpenuhi.
Tabel 4.8 Alokasi Persediaan dan Permintaan Menggunakan Metode Vogel’s
Approximation (VAM)
T1

S1

S2

S3

Demand

T2

T3
800

100

T4
200

180

15.000

Supply

5.000
70

40

20.000
140

90

13.000

13.000
120

80

2.000
15.000

15.000

90

12.000
12.000

110

2.000
7.000

16.000
49.000

Universitas Sumatera Utara

31

Maka biaya transportasinya adalah :
=

+

= .

= .

.

+
.

+

.

.
.

+ .
+

.

+
+ .

.

.

+

+ .

.

+

.

4.2.2 Mengoptimalkan Menggunakan Metode Potensial


Tahap 1

1.

Isi tabel awal dengan metode penyelesaian awal

Tabel penyelesaian awal telah diperoleh dengan menggunakan metode Vogel’s
Approximation ditulis kembali pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Alokasi Persediaan dan Permintaan Menggunakan Metode Vogel’s
Approximation (VAM)
T1

S1

S2

S3

Demand

T2
100

T3
800

T4
200

180

15.000

Supply

5.000
40

70

20.000
140

90

13.000
80

13.000
120

2.000
15.000

15.000

90

12.000
12.000

110

2.000
7.000

16.000
49.000

Dari tabel 4.9 diperoleh matriks biaya awal pada tabel 4.10

Universitas Sumatera Utara

32

Tabel 4.10 Matriks Biaya Awal �
100
40
80
2.

800
70
120

180
90
90

200
140
110

Menentukan nilai setiap baris ( ) dan nilai setiap kolom (
menggunakan hubungan

=

+

. Untuk

dengan

= .

Sebelum menetukan nilai setiap baris dan kolom, terlebih dahulu harus membentuk
matriks biaya awal pada � pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Matriks Biaya Awal �
100

200
70
120

Dari tabel 4.11 cari nilai
=

, ambil
+

=

+

dengan menggunakan hubungan

=

+

=

=

+

=

=

+

+

=

=

+

+
+

+

110

=

+



, maka :

dan nilai

90

= −
=

=

=

=

=
Universitas Sumatera Utara

33



= −

+

=

+

=

=

Diperoleh matriks perubahan biaya pada tabel 4.12
Tabel 4.12 Matriks Perubahan Biaya �
=

=

180

200

-40

70

40

60

10

120

90

110

Menghitung matriks perubahan biaya


=



dengan menggunakan rumus

.

= [

] − [−

]

]

= [
4.

=

210

= −

=

=

100

= −

3.

=

Apabila hasil perhitungan

terdapat nilai negatif, maka solusi belum

optimal.
Karena tidak terdapat

yang bernilai negatif maka penyelesaian tersebut sudah

optimal. Biaya transportasi optimal dengan menggunakan metode potensial adalah:
=

+

.

+

.

+ .

+

.

+

Universitas Sumatera Utara

34

= .

.

= .

4.3

.

+

.

+

.

+ .

.

+ .

.

+

.

Contoh Masalah Transshipment

Terdapat 4 kota tempat penyimpanan (gudang) beras, yaitu: kota A, B, C, dan D
yang akan dikirim ke 4 tempat penggilingan W, X, Y dan Z dengan menggunakan
mobil truk. Data pasokan beras dan data permintaan beras untuk setiap bulannya
(ton), serta data biaya pengiriman ($) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.13 Biaya Pengiriman Beras, Jumlah Produksi dan Jumlah
Kebutuhan

P1
P2
P3
P4
Demand

R1
9
11
12
8
175

R2
8
5
6
10
200

R3
10
12
8
7
250

R4
5
11
12
9
150

Supply
225
150
175
225
775

Dimana :
� = Gudang dikota A

� = Gudang dikota B
� = Gudang dikota C

� = Gudang dikota D

= Permintaan penggilingan W
= Permintaan penggilingan X
= Permintaan penggilingan Y
= Permintaan agen Z

Universitas Sumatera Utara

35

4.3.1 Metode Penyelesaian Awal
Ada beberapa metode untuk mencari penyelesaian awal dari masalah transshipment
yaitu; Metode Northwest Corner, Metode Least Cost dan Metode Vogel,s
Approximation (VAM).

4.3.1.1 Metode North West Corner
Solusi awal dengan menggunakan Metode North West Corner ditentukan dengan
mengisi sel kosong yang masih dapat diisi dan terletak paling kiri atas (sudut barat
laut). Langkah pertama adalah dengan mengalokasikan sebanyak mungkin pada
kotak �

=

. karena persediaan dikota A belum habis maka selanjutnya yang

mendapat alokasi adalah kotak sebelah kanan dari �

yakni kotak �

=

, hal

ini mengakibatkan persediaan digudang A habis, selanjutnya yang mendapat
alokasi adalah kotak yang paling dekat dengan kotak �

yakni kotak �

=

.

Hal ini menghabiskan persediaan digudang B, kemudian yang mendapat alokasi
selanjutnya adalah kotak �

=

. Hal ini menghabiskan persediaan digudang C,

selanjutnya yang mendapatkan alokasi adalah yang terdekat dengan kotak �
kotak �

yakni

demikian seterusnya hingga semua penawaran telah dihabiskan dan

keperluan permintaan telah terpenuhi.

Tabel 4.14 Alokasi Persediaan dan Permintaan Menggunakan Metode North
West Corner
R1

P1

P2

P3

P4

R2
8

9

175

R3

R4
10

Supply

5

50
11

225
5

11

12

150
12

150
8

6

12

175
8

175
7

10

75

9

150

225

Universitas Sumatera Utara

36

Demand

175

200

250

150

775

4.3.1.2 Metode Least Cost
Penyelesaian menggunakan metode Least Cost ditentukan dengan mengisi kotak
dengan biaya terendah. Langkah pertama dengan mengalokasikan sebanyak
mungkin dikotak yang memiliki biaya terendah, karena terdapat 2 kotak yang
memiliki biaya terendah maka ambil sembarang kotak yaitu kotak �

=

,

sehingga menghabiskan permintaan pada penggilingan Z. Selanjutya alokasikan
sebanyak mungkin dikotak yang memiliki biaya terendah ke-2 yaitu kotak �

=

, demikian seterusnya hingga semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan

permintaan telah terpenuhi.

Tabel 4.15 Alokasi Persediaan dan Permintaan Menggunakan Metode Least
Cost
R1

P1

9

8

R4
10

Supply
5

150
11

5

225
11

12

150

150

12

100

8

6

50

12

25

8

P4

Demand

R3

75

P2

P3

R2

175
7

10

9

225
175

200

225
250

150

775

Universitas Sumatera Utara

37

4.3.1.3 Metode Vogel’s Approximation (VAM)


Tahap 1

1.

Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam tabel.

Tabel 4.16 Kebutuhan, Kapasitas Masing-Masing Sumber dan Biaya
Pengangkutan
R1

R2
9

P1

R3
8

11

5

12

12

7

10

9

225
175

200

2.

Cari selisih dari dua biaya terkecil

Baris

� =



=

� =



=

Kolom

8

6

8

Demand

Kolom

11

12

175

P4

Baris

5

150

P3

Baris

10

Supply

225

P2

Baris

R4

� =
� =

=

=



150

775

=



=



=



250

=

Universitas Sumatera Utara

38

Kolom
Kolom
3.

=
=




=
=

Pilih Selisih Terbesar

Pada langkah (2) selisih terbesar adalah 6 dan terletak pada baris � .

4.

Mengisi kuantitas ke sel dalam baris atau kolom terpilih

Sel biaya terkecil pada baris � terletak pada kotak �
5.

akan diisi dengan jumlah �

[

=

Hilangkan baris atau kolom yang sudah terisi

yaitu 5. maka kotak �
]=

,

.

Baris � dihilangkan karena sudah terisi penuh dan tidak bisa diisi lagi.


Tahap 2

1.

Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam tabel.
Tabel 4.17 Hasil Tahap 1
R1

R3
8

9

P1

R4
10

Supply

5

225
5

11

P2

11

12

150

150

12

P3

8

6

12

175
8

P4

Demand

R2

7

10

9

225
175

200

250

150

775

Universitas Sumatera Utara

39

2.

Cari selisih dari dua biaya terkecil
Baris
Baris
Baris
Kolom
Kolom
Kolom
Kolom

3.

� =



=

� =



=

� =
=

=

=
=









=
=

=

=
=

Pilih Selisih Terbesar

Pada langkah (2) selisih terbesar adalah 4 dan terletak pada kolom
4.

Mengisi kuantitas ke sel dalam baris atau kolom terpilih

Sel biaya terkecil pada kolom


5.

.

akan diisi dengan jumlah �

Kolom

terletak pada kotak �
=

[

Hilangkan baris atau kolom yang sudah terisi

,

yaitu 5, maka kotak
]=

.

dihilangkan karena sudah terisi penuh dan tidak bisa diisi lagi.



Tahap 3

1.

Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam tabel.

Universitas Sumatera Utara

40

Tabel 4.18 Hasil Tahap 2
R1

R2

10

5

11

Supply

5

225
11

12

150

150

12

P3

8

6

12

175
8

P4

7

10

9

225

Demand

175

200

250

150

775

Cari selisih dari dua biaya terkecil
Baris
Baris
Baris
Kolom
Kolom
Kolom

3.

R4

150

P2

2.

8

9

P1

R3

� =



=

� =



=



=

� =
=

=

=






=
=

=

Pilih Selisih Terbesar

Pada langkah (2) selisih terbesar adalah 2 dan terletak pada baris � dan kolom

.

sehingga ambil kolom yang memiliki biaya terkecil, yaitu baris � .

4.

Mengisi kuantitas ke sel dalam baris atau kolom terpilih

Universitas Sumatera Utara

41

Sel biaya terkecil pada baris � terletak pada kotak �

akan diisi dengan jumlah �

5.

[

=

,

Hilangkan baris atau kolom yang sudah terisi

Kolom

yaitu 6, maka kotak �

]=

.

dihilangkan karena sudah terisi penuh dan tidak bisa diisi lagi.



Tahap 4

1.

Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam tabel.
Tabel 4.19 Hasil Tahap 3
R1
9

P1

R3
8

R4
10

Supply
5

150
11

P2

5

225
11

12

150

150

12

P3

8

6

12

50

175

8

P4

7

10

9

225

Demand

2.

R2

175

200

250

150

775

Cari selisih dari dua biaya terkecil
Baris
Baris
Baris
Kolom

� =

� =

� =

=









=

=

=

=

Universitas Sumatera Utara

42

=

Kolom
3.



=

Pilih Selisih Terbesar

Pada langkah (2) selisih terbesar adalah 4 dan terletak pada baris �

4.

Mengisi kuantitas ke sel dalam baris atau kolom terpilih

Sel biaya terkecil pada kolom � terletak pada kotak �
akan diisi dengan jumlah �
Setelah kotak �

adalah 75 dan kolom

[

=

,

yaitu 8, maka kotak �
]=

.

terisi, maka jumlah permintaan yang tersisa pada kolom
adalah 125. Jumlah persediaan pada baris � adalah 75

dan jumlah persediaan pada baris � adalah 225, maka kotak �

sebanyak 75, kotak �

dapat diisi sebanyak 125 dan kotak �

dapat diisi

dapat diisi

sebanyak 100. Sehingga seluruh permintaan telah terpenuhi.

Tabel 4.20 Alokasi Persediaan dan Permintaan Menggunakan Metode
Vogel’s Approximation (VAM)
R1

P1

R4
10

75

Supply

5

150
5

11

225
11

12

150

150

12

P3

Demand

R3
8

9

P2

P4

R2

8

6

50

12

125

8

175
7

10

100

9

125
175

200

225
250

150

775

Universitas Sumatera Utara

43

Maka biaya transportasinya adalah :
=

=

= .

+

+

+

+

+

+

+ .

+

+

+

+

+

4.3.2 Mengoptimalkan Menggunakan Metode Potensial


Tahap 1

1.

Isi tabel awal dengan metode penyelesaian awal

Tabel penyelesaian awal telah diperoleh dengan menggunakan metode Vogel’s
Approximation ditulis kembali pada tabel 4.21.
Tabel 4.21 Alokasi Persediaan dan Permintaan Menggunakan Metode
Vogel’s Approximation (VAM)
R1

P1

R4
10

75

Supply
5

150
11

5

225
11

12

150

150

12

P3

Demand

R3
8

9

P2

P4

R2

8

6

50

12

125

8

175
7

10

100

9

125
175

200

225
250

150

775

Universitas Sumatera Utara

44

Dari tabel 4.21 diperoleh matriks biaya awal pada tabel 4.22
Tabel 4.22 Matriks Biaya Awal �
9
11
12
8
2.

8
5
6
10

10
12
8
7

5
11
12
9

Menentukan nilai setiap baris ( ) dan nilai setiap kolom (
menggunakan hubungan

=

+

. Untuk

dengan

= .

Sebelum menetukan nilai setiap baris dan kolom, terlebih dahulu harus membentuk
matriks biaya awal pada � pada tabel 4.23.

Tabel 4.23 Matriks Biaya Awal �
9

5
5
6

8
Dari tabel 4.22 cari nilai
=

, ambil
+

=

+

, maka :

dan nilai

8
7

dengan menggunakan hubungan

=

+

=

=

+

=

+

=

=

+

=

+

=
+

− +

= −
=

=
Universitas Sumatera Utara

45

+

+
+

+

+

=

=

=

=

=

=

=

=

+

=

+

=

+

=

=

= −

Diperoleh matriks perubahan biaya pada tabel 4.24
Tabel 4.24 Matriks Perubahan Biaya �
=
9
8
9
8

=
= −
=
= −
3.

=
6
5
6
5

Menghitung matriks perubahan biaya
=



=
8
7
8
7

=
5
4
5
4

dengan menggunakan rumus

.

Universitas Sumatera Utara

46

=



]

= [
4.

]

]− [

= [

Apabila hasil perhitungan

terdapat nilai negatif, maka solusi belum

optimal.
Karena tidak terdapat

yang bernilai negatif maka penyelesaian tersebut sudah

optimal. Biaya transportasi optimal dengan menggunakan metode potensial adalah:
=

=

= .

+

+

+

+

+

+

+ .

+

+

+

+

+

Universitas Sumatera Utara

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1.

Metode

Vogel’s Approximation (VAM) dan metode potensial dapat

menyelesaikan masalah transportasi.
2.

Metode

Vogel’s Approximation (VAM) memiliki penyelesaian yang

mendekati optimal karena melibatkan selisih terbesar dari dua biaya terkecil
untuk setiap baris dan kolom dibandingkan dengan metode Northwest Corner
karena tidak mementingkan biaya yang ada pada setiap kolom dan metode
Least Cost yang dimulai dengan mengisi sel dengan biaya terkecil sampai biaya
terbesar.
Dalam beberapa kasus metode Vogel’s Approximation (VAM) merupakan

3.

solusi yang optimal jika di optimalkan dengan metode potensial.

5.2

Saran

Saran dari penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Menggunakan metode pengoptimalan yang lain agar mendapatkan solusi
yang lebih optimal dari pengoptimal menggunakan metode potensial.
2. Penelitian masalah transportasi dengan kasus yang tidak seimbang dapat
diselesaikan dengan menambahkan variabel dummy.

Universitas Sumatera Utara