JURNAL STUDI MANAJEMEN and ORGANISASI Vo
ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEJ PERIODE 2002-2005
Harjum Muharam, Riris Retno Widati
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851
ABSTRAK
Dengan menggunakan metodelogi event study, penelitian ini menganalisis dampak pengumuman investasi teknologi informasi terhadap reaksi pasar modal yang ditunjukkan oleh abnormal return saham, pada 52 perusahaan di bidang komunikasi, manufaktur dan keuangan yang melakukan publikasi pengumuman investasi teknologi informasi selama periode 2002-2005. Pengujian secara simultan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata abnormal return terhadap kelompok industri yang berbeda dan klasifikasi jenis investasi yang ditanamkan, apakah ivestasi TI tersebut inovatif, non inovatif atau unclassified.
Kesimpulan yang didapat, bahwa pengumuman investasi TI untuk keseluruan sampel maupun tiap-tiap ketegori yang diuji, tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return disekitar hari pengumuman. Hal ini disebabkan pengumuman investasi TI tersebut tidak mempunyai kandungan informasi, sehingga investor menganggap informasi tersebut sebagai bad news dan merupakan suatu sinyal yang tidak menguntungkan untuk mengambil keputusan investasi. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar modal memiliki perilaku yang sama dalam menyikapi adanya pengumuman investasi TI yang dipublikasikan oleh perusahaan. Bagaimanpun, reaksi pasar terhadap pengumuman investasi TI tergantung pada sejumlah faktor, karakteristik industri, jenis investasi, waktu investasi, sumber daya organisasi dan strategi perusahaan merupakan sebagian faktor yang dipertimbangkan dalam menilai investasi TI. Akan tetapi terdapat banyak return yang sifatnya intangible benefit yang diperoleh perusahaan dengan penggunaan teknologi informasi, seperti sistem informasi bagi manajemen secara tepat waktu, meningkatkan kualitas produk, meningkatkan pelayanan pelanggan, meningkatkan komunikasi dalam organisasi, memperoleh keunggulan kompetitif, dan perbaikan kerja bagi karyawan. Karena pada saat implementasi dan orang bisnis mulai memahami, maka semakin banyak peminat dari bisnis untuk mengembangkan TI.
Kata Kunci : pengumuman investasi teknologi informasi, reaksi pasar modal, abnormal return saham
LATAR BELAKANG MASALAH
usaha dot-com memang sudah tidak semeriah seperti di era tersebut, tapi sempat
Teknologi informasi (TI) yang memunculkan pengusaha muda yang kaya berkembang dari pemanfaatan komputer dan
jaringan internet mulai terasa kehadirannya raya di beberapa negara seperti Amerika di Indonesia sejak beberapa tahun silam.
Serikat. Fenomena tersebut kemudian Selain berguna dari sisi teknologi, ternyata TI
mendorong
beberapa komentator berspekulasi soal munculnya konsep new
juga bisa membantu kegiatan ekonomi. economy atau ekonomi baru dengan hipotesis Pengembangan TI memang terjadi di seluruh bahwa investasi di bidang TI bisa mendorong dunia, terutama sejak dipopulerkannya akselerasi produktivitas. Pemanfaatan TI, internet di awal 1990-an. Meski booming membantu perusahaan untuk melakukan juga bisa membantu kegiatan ekonomi. economy atau ekonomi baru dengan hipotesis Pengembangan TI memang terjadi di seluruh bahwa investasi di bidang TI bisa mendorong dunia, terutama sejak dipopulerkannya akselerasi produktivitas. Pemanfaatan TI, internet di awal 1990-an. Meski booming membantu perusahaan untuk melakukan
Ahli-ahli keuangan memperkirakan bahwa manajer dalam membuat keputusan yang memaksimalkan nilai pasar perusahaan, dimana nilai diperoleh dari nilai diskonto aliran kas dimasa depan yang diharapkan akan diperoleh dengan aset yang telah dimiliki, plus nilai diskonto kesempatan investasi yang diharapkan tersedia bagi perusahaan dimasa depan (Dos santos, 1993). Menurut Mason dan Merton (1985), Myers (1984), penentuan mengenai dampak investasi TI terhadap kinerja perusahaan, cenderung menilai terlalu rendah investasi TI. Hal ini dikarenakan banyak keuntungan langsung dari investasi TI sulit untuk dikuantitatifkan, oleh karena itu diabaikan. Sehingga nilai investasi potensial di masa mendatang sangat sulit untuk dikeketahui, baik secara teori maupun praktek.
Dos Santos, Peffers dan Mauer (1993) melakukan penelitian
terhadap
dampak pengumuman investasi TI yang dilakukan perusahaan manufaktur dan keuangan, menyimpulkan bahwa nilai pasar perusahaan bereaksi secara positif dengan pengumuman investasi TI. Tetapi tidak ditemukan adanya abnormal return baik pada sampel secara keseluruhan atau untuk satu pun subsample industri.
Sedangkan penelitian yang dilakukan
A. Hovav dan J. D’Arcy (2003) mengenai dampak publikasi serangan Denial of Service (DOS) pada perusahaan yang berbasis internet untuk bisis intinya maupun perusahaan yang bisnis intinya tidak berkaitan
menunjukkan 48 persen publikasi yang berisi berita tentang serangan DOS memberikan nilai negatif pada rata-rata abnormal return. Event study terhadap kedua kelompok
perusahaan publik menunjukkan bahwa perusahaan publik yang memiliki bisnis inti berkaitan
langsung dengan internet memberikan nilai negatif rata-rata abnormal return yang lebih besar dibandingkan kelompok lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa portofolio investor memberikan reaksi sangat negatif terhadap perusahaan publik yang bisnis intinya berkaitan dengan e- commerce dan mendapatkan serangan DOS. Perubahan harga saham tersebut diakibatkan oleh ekspektasi investor terhadap nilai ekonomi perusahaan karena berkurangnya aliran kas perusahaan yang dialokasikan untuk
memperbaiki keamanan sistem perusahaan setelah mengalami serangan DOS.
Reaksi pasar terhadap pengumuman investasi TI bergantung pada sejumlah faktor. Karakteristik industri, waktu investasi dan strategi perusahaan merupakan faktor yang dipertimbangkan menjadi determinan nilai investasi TI. Sebagai contoh, pada awal tahun 1980an bank berpikir akan memiliki lebih banyak proses yang menggunakan informasi secara intensif daripada manufaktur (Porter dan Millar 1985). Sebagai hasilnya, Investasi TI mungkin akan memiliki dampak yang berbeda pada nilai perusahaan di industri jasa keuangan, komunikasi, manufaktur, dan industri lainnya. Oleh karena itu, studi ini akan melihat apakah nilai perusahaan di grup industri utama, jasa keuangan, komunikasi dan manufakturing, dipengaruhi secara berbeda oleh investasi TI. Dan bagaimana abnormal return yang diperoleh investor, apakah signifikan terhadap klasifikasi jenis investasi yang
ditanamkan. Pemilihan metode penelitian antara tahun 2002 – 2005 dimaksudkan untuk mengetahui perilaku investasi teknologi informasi di Indonesia setelah kurun waktu krisis ekonomi dan mulai bangkitnya bisnis teknologi informasi untuk memenuhi tuntuan pasar yang semakin berkembang.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di depan, masalah dalam penelitian ini adalah : (1) adanya perbedaan hasil penelitian tentang investasi teknologi informasi antara penelitian yang dilakukan Dos Santos, Peffers dan Mauer (1993) dengan penelitian A. Hovav dan J. D’Arcy (2003), (2) adanya ketidakkonsistenan data Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di depan, masalah dalam penelitian ini adalah : (1) adanya perbedaan hasil penelitian tentang investasi teknologi informasi antara penelitian yang dilakukan Dos Santos, Peffers dan Mauer (1993) dengan penelitian A. Hovav dan J. D’Arcy (2003), (2) adanya ketidakkonsistenan data
adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang seharusnya menurut teori. Apabila
yang mengandung pengertian luas tentang informasi
yang terkait dengan memberikan sinyal positif kepada investor
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan yang akan mempengaruhi pengharapan
transfer/pemindahan informasi antar media investor atas prospek aliran kas masuk
menggunakan teknologi tertentu. perusahaan
di masa
depan
yang
Klasifikasi Investasi Teknologi Informasi
menguntungkan, maka investor akan bereaksi untuk melakukan pembelian atau penjualan
Brian L. Dos Santos ; Ken Peffers ; saham dalam mengoptimalkan return saham
David C. Mauer (1993), mengkategorikan 3 yang diperoleh, sehingga ada abnormal
bentuk investasi dari teknologi informasi return saham positif yang diharapkan. Tetapi
yaitu:
sebaliknya, apabila investor melihat bahwa pengumuman investasi TI akan memberikan
1. Inovatif
sinyal negatif, mengasumsikan bahwa
investasi akan perusahaan berada dalam kondisi yang
Sebuah
sebagai inovatif jika kurang sehat, maka sinyal negatif tersebut
diklasifikasikan
pengumuman membuat klaim bahwa : akan direspon oleh investor yang tercermin
· Investasi tersebut merepresentasikan oleh turunnya harga saham perusahaan yang penggunaan pertama sebuah teknologi bersangkutan. Sehingga return saham yang diantara perusahaan yang bersaing di diperoleh rendah dan tidak ada abnormal
industri tersebut,
return saham yang dapat dinikmati investor. · Investasi tersebut akan menghasilkan
TELAAH PUSTAKA DAN
sebuah produk atau layanan baru berbasis
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
pada teknologi informasi, atau
Pengertian Teknologi Informasi
· Investasi tersebut akan memberi hasil Menurut Tharom (2002), secara harfiah
pada pengembangan teknologi informasi teknologi informasi adalah bidang-bidang
baru di industri (misal : piranti lunak teknologi
dengan aplikasi baru). penyediaan dan penyebaran informasi. Perkembangan TI memiliki kecenderungan
yang berhubungan
dengan
2. Non Inovatif
yang terus berubah
diklasifikasikan Kecenderungan perangkat keras komputer
sebagai non-inovatif jika pengumuman yang terus berkembang ditandai dengan
mengindikasikan bahwa : ukuran(size) yang semakin kecil, kecepatan (speed) yang semakin tinggi, kapasitas
· Perusahaan mengikuti investasi yang telah dibuat oleh kompetitor.
penyimpanan(storage
capacity)
yang
semakin besar, daya tahan (reliability) yang · Investasi dilakukan dengan tujuan untuk semakin kuat, biaya(cost) yang semakin
merawat aplikasi yang ada. murah, dan pilihan (option) yang semakin
banyak. Sedangkan
kurikulum Departemen Pendidikan Nasional Jika sebuah pengumuman tidak bisa (2003), Teknologi Informasi dan Komunikasi
diklasifikasikan sebagai inovatif atau non- mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu
inovatif tanpa menghasilkan ambiguitas dari Teknologi
teks pengumuman, maka pengumuman Komunikasi.
tersebut diletakkan pada kategori tidak mempunyai pengertian luas yang meliputi
Teknologi
Informasi,
terklasifikasi(unclassified). segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
Jenis Industri
dan pengelolaan informasi. Teknologi Perusahaan yang menjadi sampel Komunikasi mempunyai pengertian segala
dalam penelitian ini, merupakan perusahaan hal yang berkaitan dengan penggunaan alat
yang termasuk dalam sektor industri dibidang bantu untuk memproses dan mentransfer data
tertentu yang telah ditetapkan sesuai standar dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena
klasifikasi industri di Indonesia, dalam hal ini
ICMD mengelompokkannya berdasar ECFIN penggunaan teknologi informasi yang tinggi (The Institute for Economic and Financial
didalam proses bisnisnya. Research). Dimana perusahaan tersebut
Signalling Theory
proses bisnisnya bergerak di sektor industri : Informasi merupakan suatu sinyal
a) Industri Komunikasi bagi investor untuk menilai prospek
Sektor industri yang proses bisnisnya perusahaan yang bersangkutan. Beaver merupakan
(1986) menyatakan bahwa tersedianya penyelenggara
perusahaan
informasi yang baik, dapat dipercaya, telekomunikasi
informasi
dan
tepat waktu akan penyedia
memungkinkan investor untuk melakukan telekomunikasi secara lengkap (full
pengambilan keputusan secara rasional service and network provider)
sehingga akan memperoleh harapan sesuai meliputi : jasa telepon tidak bergerak
dengan yang diinginkan oleh investor. kabel (fixed wire line), jasa telepon
Asumsi dari signalling theory adalah bahwa tidak bergerak nirkabel (fixed
manajemen mempunyai informasi yang wireless), jasa telepon bergerak
akurat tentang nilai perusahaan yang tidak (cellular), data & internet dan
diketahui oleh investor luar mengenai faktor- network & interkoneksi baik secara
faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, langsung
dan manajemen tersebut selalu berusaha perusahaan asosiasi.
maupun
melalui
meningkatkan keuntungannya.
b) Industri Manufaktur Suatu peristiwa atau company action yang dilakukan oleh perusahaan, seperti
Suatu cabang
industri
yang
pengumuman investasi teknologi merupakan mengaplikasikan peralatan dan suatu alat komunikasi kepada pasar mengenai medium proses untuk transformasi
bahan mentah menjadi barang jadi kinerja suatu perusahaan. Hal tersebut dapat untuk dijual. Upaya ini melibatkan
diinterprestasikan sebagai suatu sinyal semua proses antara yang dibutuhkan
apakah kinerja suatu perusahaan baik atau sebaliknya. Return perusahaan yang makin
untuk produksi
dan
integrasi
meningkat dapat memberikan sinyal positif komponen-komponen suatu produk. kepada investor mengenai prospek dan Sektor manufaktur sangat erat terkait kinerja perusahaan di masa depan sehingga dengan rekayasa atau teknik. investor mau membeli saham tersebut.
c) Industri Keuangan Adanya aksi beli ini menyebabkan harga Sektor industri yang memberikan
saham mengalami kenaikan yang pada jasa dan pelayanan yang digunakan
akhirnya akan meningkatkan return saham. untuk merujuk pada organisasi yang
Seorang investor dengan ekspektasi return on invesment yang kecil mungkin memandang
menangani pengelolaan dana. Bank, bank investasi, perusahaan asuransi,
informasi yang perusahaan kartu kredit, perusahaan
investasi
teknologi
diumumkan sebagai ”good news”, sedangkan pembiayaan konsumen, dan sekuritas
investor yang memiliki ekspektasi return on adalah contoh-contoh perusahaan
invesment yang tinggi akan menganggap hal dalam industri ini yang menyediakan
tersebut sebagai ”bad news”. Jika jumlah berbagai jasa yang terkait dengan
investor yang memandang investasi teknologi uang dan investasi.
informasi yang diumumkan tersebut sebagai bad news lebih banyak maka harga saham
perusahaan akan mengalami penurunan, melakukan pengumuman investasi TI tetapi
demikian pula sebaliknya. tidak termasuk ke dalam sektor industri di atas, dikelompokkan sebagai sektor industri
Penelitian Terdahulu
lainnya. Pemilihan kelompok industri di Beberapa studi empiris yang pernah bidang
dilakukan menyimpulkan, bahwa investasi TI keuangan dalam penelitian ini dikarenakan
tidak menguntungkan perusahaan sebesar perusahaan-perusahaan yang bergerak di
harapan seseorang dari studi kasus yang ada sektor industri ini mempunyai kecenderungan
(Roach 1987, Osterman 1986, Loveman
1988, Bresnahan 1986).
yang lebih sukar dan tidak selalu dapat menyimpulkan bahwa di beberapa industri
Studi
ini
diinginkan untuk dan untuk seluruh kegiatan ekonomi, uang
dilakukan,
sangat
memberikan bukti yang lebih meyakinkan yang dikeluarkan untuk TI akan lebih baik
mengenai nilai investasi TI. dihabiskan untuk hal lain. Contoh, setelah
Brian L. Dos Santos ; Ken Peffers ; meneliti TI terhadap produktivitas pada David C. Mauer (1993) menampilkan hasil industri manufaktur antara tahun 1978 dan sebuah penelitian pengaruh pengumuman 1984, Loveman (1988) menyimpulkan bahwa Investasi TI terhadap harga saham biasa tambahan dollar yang dikeluarkan untuk TI
bersangkutan. Hasil yang akan lebih baik dialokasikan untuk masukan
perusahaan
diperoleh mengindikasikan bahwa selama non TI untuk produksi. Baily dan periode pengumuman, tidak ada abnormal Chakrabarti (1988) menyimpulkan dari studi return baik untuk sampel secara keseluruhan mereka sendiri dan studi lainnya, bahwa maupun untuk salah satu sub sampel industri, investasi TI tidak menghasilkan produktivitas yaitu : perusahaan-perusahaan di industri keuntungan yang signifikan. Studi kasus ini manufaktur dan keuangan. Analisis cross menimbulkan keraguan untuk memperoleh
menunjukkan bahwa pasar nilai sesungguhnya dari investasi TI bagi
section
memberikan reaksi yang berbeda pada perusahaan.
investasi TI yang inovatif pada kedua Kauffman and Kriebel (1988),
industri, dibandingkan dengan pengikut atau Strassmann (1988), DeLone and McLean
investasi non inovatif lainnya. Hasil ini (1992), menentukan apakah investasi TI
menyimpulkan bahwa nilai investasi TI dapat
terhadap sebuah perusahaan bisa beragam, menampilkan
dan bahwa beberapa tipe investasi TI didiskusikan secara meluas didalam literatur
nilai kepada perusahaan. sistem
memberikan
Investor rupanya telah menyimpulkan bahwa diungkapkan,
investasi TI Inovatif bernilai, sementara hubungan yang terkait
investasi mengekor (atau imitatif), paling Kauffman 1988, and Harris and Katz 1991).
(Banker and
dengan NPV nol. Seringkali, nilai investasi TI ditunjukkan dari
baik,
investasi
Konsekuensinya, hasil ini memberikan kepuasan pengguna, pengunaan sistem,
dukungan empiris bagi bukti studi kasus yang kualitas sistem, kualitas informasi, atau
menghubungkan investasi TI Inovatif dengan dampak bagi pengguna (DeLone and
keunggulan kompetitif perusahaan. McLean, 1992), atau dari dampak langsung
Penelitian yang dilakukan A. Hovav aplikasi TI pada kinerja dari aktivitas yang
dan J. D’Arcy (2003) mengenai dampak mempengaruhinya
(Kekre
and
publikasi serangan Denial of Service (DOS) Mukhopadhyay 1993, Banker etal. 1990). pada perusahaan yang berbasis internet untuk
Harris and Katz (1991), Banker et al, bisis intinya maupun perusahaan yang bisnis (1990), Kekre and Mukhopadhyay (1993)
intinya tidak berkaitan langsung dengan dalam penelitiannya menentukan dampak
internet, menunjukkan 48 persen publikasi investasi TI terhadap pendapatan aktifitas
yang berisi berita tentang serangan DOS dan
memberikan nilai negatif pada rata-rata pengukuran variabel dependen seperti biaya
proses internal,
menggunakan
abnormal return. Event study terhadap kedua material, biaya operasi dan produk cacat.
kelompok perusahaan publik menunjukkan Penggunaan pengukuran seperti itu memiliki
bahwa perusahaan publik yang memiliki kelebihan bahwa Investasi TI diharapkan
bisnis inti berkaitan langsung dengan internet akan memberikan dampak secara langsung
memberikan nilai negatif rata-rata abnormal terhadap performa aktifitas dan proses
return yang lebih besar dibandingkan tersebut. Kekurangannya bahwa pengukur ini
kelompok lainnya. Hal ini mengindikasikan susah untuk dihubungkan secara langsung
bahwa portofolio investor memberikan reaksi terhadap perubahan nilai perusahaan. Oleh
sangat negatif terhadap perusahaan publik karena itu, studi yang menghubungkan
yang bisnis intinya berkaitan dengan e- Investasi TI dengan perubahan pada nilai
commerce dan mendapatkan serangan DOS. perusahaan,
Perubahan harga saham tersebut diakibatkan bahwa hal tersebut menimbulkan pekerjaan
dengan
mengesampingkan
oleh ekspektasi investor terhadap nilai oleh ekspektasi investor terhadap nilai
merupakan reaksi atas informasi yang untuk
mereka terima. Apabila pengumuman perusahaan setelah mengalami serangan
mengandung informasi (information content), DOS. Akibatnya, perusahaan publik yang
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada bisnis intinya berkaitan dengan internet harus
waktu pengumuman tersebut diterima oleh memperlakukan information security sebagai
pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan bagian dari investasi, analisa investasi harus
adanya perubahan harga dari sekuritas dilakukan, dan perlakuan keamanan sistem
bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan informasi
abnormal return. Jika ditinggalkan.
digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang
Studi lainnya, berdasar pada teori mengandung kandungan informasi akan ekonomi, menyarankan bahwa investasi memberikan abnormal return kepada pasar. inovatif di TI dan teknologi lain akan
menghasilkan pendapatan yang labih besar Penelitian ini akan melihat abnormal untuk investor daripada investasi pengikut (
terjadi selama periode Mascarenhas 1992). Inovator, atau yang
return
yang
pengamatan 7 hari dengan menggunakan uji pertama kali bergerak, mungkin akan mampu
ANOVA untuk melihat rata-rata abnormal mendapat performa superior jika mereka
return yang terjadi dan perbedaan abnormal dapat menangkap posisi pasar yang tepat,
return yang terjadi sebelum, pada saat dan mengamankan sumberdaya langka, atau
sesudah peristiwa dengan tingkat signifikansi belajar bagaimana cara merestrukturisasi
5 persen. Jika pengumuman tersebut proses untuk mengambil keuntungan inovasi
mengandung informasi maka diharapkan sebelum
pasar akan bereaksi pada waktu peristiwa itu menirunya. Isu ini didiskusikan lebih detil
terjadi. Reaksi pasar ini akan tercermin dari selanjutnya. Pada studi ini, peneliti
adanya perubahan harga saham dan menentukan apakah pengumuman investasi
abnormal return sebagai tolok ukurnya. TI berdampak pada nilai perusahaan secara
Berdasarkan hal tersebut maka suatu berbeda, bergantung pada apakah mereka
memiliki kandungan investasi inovatif atau pengikut.
peristiwa
yang
informasi akan memberikan keuntungan di atas normal terhadap harga saham.
Kerangka Pemikiran Sedangkan pengumuman investasi TI
Salah satu cara penilaian yang terlalu yang dilakukan oleh perusahaan, salah rendah pada Investasi TI ini bisa berlebihan satunya dipengaruhi oleh karakteristik adalah dengan menentukan bagaimana
Dimana perusahaan tersebut Investasi TI mempengaruhi nilai perusahaan. termasuk dalam sub industri dibidang Jika aliran kas terdiskonto bersih yang akan tertentu yang telah ditetapkan sesuai standar dihasilkan dari sebuah investasi, Net Present
industri.
Value(NPV) nya positif, karena hasil klasifikasi industri di Indonesia, dalam hal ini keuntungan langsung dan tidak langsung
ICMD mengelompokkannya berdasar ECFIN diharapkan akan menghasilkan kembalian
(The Institute for Economic and Financial Research). Kelompok industri dibidang
yang lebih besar
daripada
tingkat
komunikasi dan keuangan (perbankan) pengembalian yang disyaratkan, kemudian tentunya akan bergantung besar terhadap nilai perusahaan akan naik. Perubahan dalam sistem teknologi agar bisnisnya dapat nilai ini kemudian akan direfleksikan pada bertahan seiring perkembangan teknologi. harga pasar saham perusahaan. Jika saham
perusahaan diperdagangkan di pasar yang Dalam penelitian ini akan melihat seberapa efisien, perubahan pada nilai ini akan muncul
signifikan kelompok industri di bidang dengan cepat, mengizinkan hal itu untuk
tertentu mempengaruhi abnormal return yang diperoleh. Dapat dikatakan bahwa,
diobservasi dan diukur. kelompok industri yang berbasis TI dalam
Hipotesis pasar modal yang efisien sistem kerjanya, maka pengumuman menyatakan bahwa harga sekuritas secara
investasi TI akan memberikan abnormal cepat mencerminkan semua informasi yang
return kepada pasar.
relevan, atau dengan kata lain keputusan
: Terdapat perbedaan abnormal menentukan juga apakah pengumuman
Pada penelitian
return yang signifikan sebelum, investasi TI berdampak pada nilai perusahaan
saat, dan sesudah secara berbeda, bergantung pada apakah
pada
pengumuman investasi TI mereka investasi inovatif atau pengikut.
klasifikasi jenis Untuk pengumuman investasi TI yang
terhadap
yang dilakukan dilakukan oleh perusahaan, asumsinya jika
investasi
perusahaan
investasi tersebut diklasifikasikan sebagai
METODELOGI PENELITIAN
inovatif menghasilkan perubahan positif pada nilai perusahaan, semenara efek investasi
Variabel
Penelitian dan Definisi
lainnya, termasuk investasi pengikut (non
Operasional
inovatif atau unclassified) tidak memberikan Variabel-variabel yang dipergunakan dampak yang signifikan terhadap abnormal
dalam penelitian ini meliputi : return yang diperoleh investor. Hasil ini
mengindikasikan bahwa investasi pada TI
1. Variabel dependen dalam penelitian ini inovatif diharapkan menghasilkan kembalian
diproksikan oleh abnormal return lebih bagi perusahaan.
disekitar periode pengumuman investasi TI.
Hipotesis
2. Variabel independen: Dalam menguji pengaruh pengumuman
investasi TI terhadap nilai pasar perusahaan,
a). Jenis Industri
maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai Dimana variabel independen ini berikut :
meliputi rata-rata abnormal return Ho1
: Tidak terdapat
selama periode pengamatan pada abnormal return saham sebelum,
perbedaan
industri komunikasi, manufaktur dan pada
pengumuman investasi TI secara b). Klasifikasi Jenis Investasi signifikan.
Dimana variabel independen ini Ha1
: Terdapat perbedaan abnormal meliputi rata-rata abnormal return return saham sebelum, pada saat,
selama periode pengamatan pada dan
investasi TI yang inovatif, non investasi TI secara signifikan.
sesudah
pengumuman
inovatif, dan unclassified. Ho2
: Tidak terdapat
Masing-masing variabel penelitian tersebut abnormal return yang signifikan
perbedaan
secara operasional dapat didefinisikan sebelum, pada saat, dan sesudah
sebagai berikut:
terhadap kelompok industri yang
1. Harga saham
terdaftar di BEJ Adalah closing price harian saham pada Ha2
: Terdapat perbedaan abnormal periode pengamatan. return yang signifikan sebelum,
2. Return saham
pada saat,
dan
sesudah
Return saham harian dihitung dengan terhadap kelompok industri yang
rumus sebagai berikut : terdaftar di BEJ
Ho3 : Tidak terdapat
perbedaan
Keterangan :
abnormal return yang signifikan sebelum, pada saat, dan sesudah
= Return saham perusahaan pengumuman
Rit
ke-i selama periode ke-t terhadap
investasi
TI
= Harga saham perusahaan investasi
ke-i pada periode t
perusahaan
Pit –1
= Harga saham perusahaan ke-i pada periode t -1
3. Return Pasar
εi,t
= kesalahan acak sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-t
Menghitung return pasar harian :
5. Abnormal Return
IHSG - Rmt =
t IHSG t - 1 IHSG t
Abnormal Return merupakan selisih - 1 antara return sesungguhnya dengan
Keterangan: return yang diharapkan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rmt = Return pasar IHSG t = Indeks Harga Saham
Gabungan pada tanggal t
Keterangan :
IHSG t-1 = Harga Saham Gabungan pada tanggal t-1
=abnormal return saham i pada periode hari ke-t.
ARit
4. α dan β masing-masing saham
= return sesungguhnya yang Untuk menghitung α dan β untuk
Rit
terjadi untuk saham ke-i pada hari ke-t. masing-masing saham digunakan analisis
regresi (Ordinary Least Square) antara
= return yang diharapkan return saham dengan return pasar pada
E (Rit)
saham ke-i untuk hari ke-t. periode estimasi, dengan rumus :
6. Rata-rata Abnormal Return
b Rata-rata abnormal return harian dapat = ( ) ( )( ) - x å y
n å xy å
æ dihitung dengan berdasarkan rata-rata
n ç å x 2 ö ÷ - () å x 2 , dan
è aritmatika sebagai berikut ; (Jogiyanto, ø
å y - b () å x
a = n 1 AARt = å ARit
Keterangan :
Keterangan :
x = Return pasar harian (R mt ) AAR t = rata-rata abnormal return y = Return saham individual harian (R it )
harian
5. Expected Return
AR it = abnormal return saham i pada Adalah return yang diharapkan oleh periode hari ke-t.
investor di waktu yang akan datang, yang
= jumlah perusahaan dihitung dengan menggunakan Model Pasar (Market Model) sebagai berikut :
7. Cumulative abnormal return (CAR)
CAR adalah nilai total dari abnormal return dalam periode jendela
t = + Keterangan : 3
CAR it = å AR it
E(Rit) = return saham ke-i yang
diharapkan pada waktu ke- t
Keterangan :
αi = intercept untuk sekurias ke CAR it = Cumulative abnormal return
i sekuritas i pada hari ke-t βi
= Beta saham perusahaan ARit = abnormal return saham i pada ke-i pada periode ke-t
periode hari ke-t.
Rm,t = Return pasar pada periode Jika terdapat k buah saham yang ke-t, yang dapat dihitung dengan
oleh peristiwa maka Rumus
terpengaruh
= (IHSGt – IHSGt-1)/ akumulasi rata-rata abnormal return atau IHSGt-1
cumulative average abnormal return cumulative average abnormal return
TI. Alasannya adalah untuk menghindari
bias pada harga saham yang disebabkan
oleh company action lainnya. CAAR = i = 1 it
å CAR it
tersebut diperoleh
perusahaan yang menjadi sampel. Keterangan :
Metode Pengumpulan Data
CAAR it = Cumulative average abnormal Tujuan penelitian ini adalah untuk return sekuritas i pada hari ke-t
menganalisis perilaku harga saham terhadap CAR it = Cumulative abnormal
pengumuman rencana perusahaan untuk return sekuritas i pada hari ke-t
melakukan investasi di bidang Teknologi Informasi. Untuk meraih tujuan ini, penulis
k = Jumlah saham yang melakukan pencarian di Harian Bisnis terpengaruh oleh pengumuman suatu
Indonesia dan melalui internet untuk artikel peristiwa
berita mengenai rencana perusahaan untuk
Populasi dan Sampel
melakukan investasi di teknologi informasi selama periode empat tahun dari 2002 hingga
Populasi penelitian ini adalah semua 2005. Karena ini merupakan database yang emiten atau perusahaan go public di Bursa
besar berisi artikel berita bisnis secara umum, Efek yang mempublikasikan investasi TI
kami membatasi pencarian kami untuk pada perusahaannya selama periode 2002
investasi pada industri jasa keuangan dan sampai dengan 2005 sejumlah 52 perusahaan.
manufaktur. Sedangkan sampel yang tersisa Pemilihan
tetapi memenuhi kriteria penentuan sampel di komunikasi, dan keuangan sebagai populasi
perusahaan
manufaktur,
golongkan dalam industri lainnya. Kode didasarkan pada pertimbangan bahwa pada
Standard dari The Institute for Economic and umumnya,
Financial Research (ECFIN) digunakan komunikasi, dan keuangan mempunyai
perusahaan
manufaktur
untuk menentukan tipe industri. Dengan tingkat teknologi yang tinggi dan mengikuti
pembatasan ini, pencarian pada dua database perkembangan
menghasilkan artikel berita lebih dari 100 Sedangkan untuk industri lainnya juga
pengumuman investasi TI. dimasukkan dalam sampel penelitian, yang
merupakan perusahaan yang mengumumkan Judul-judul tersebut di-review untuk investasi TI dalam periode penelitian tetapi
menentukan apakah menggambarkan berita perusahaan tersebut bukan termasuk industri
yang bersifat cerita atau berita rilis mengenai komunikasi, manufaktur dan keuangan.
investasi TI yang spesifik, termasuk pembelian, kesepakatan untuk membeli, atau
Sedangkan sampel dari penelitian ini rencana untuk membeli peralatan, piranti berupa
lunak, atau layanan. Langkah ini mengurangi pengumuman
yang melakukan publikasikan oleh perusahaan manufaktur,
pengumuman investasi TI, menjadi 62 komunikasi, dan jasa keuangan yang go
pengumuman TI oleh perusahaan yang public selama periode 2002 – 2005 yang
melakukan perdagangan saham di Bursa Efek memenuhi kriteria.
Jakarta.
Kriteria yang digunakan : Kemudian tiap artikel berita diteliti
1. Perusahaan komunikasi, manufaktur dan untuk menentukan apakah berisi berita keuangan yang terdaftar di BEJ pada
mengenai Investasi TI. Berita mengenai tahun 2002-2005.
Investasi TI yang tidak muncul menjadi rilis publik pertama informasi tersebut ke publik,
2. Perusahaan yang
atau yang merupakan duplikasi pengumuman investasi di bidang teknologi informasi
mempublikasikan
lainnya, dieliminasi pada tahap ini. Disisi lewat media (Harian bisnis Indonesia,
lain, hanya pengumuman-pengumuman yang Majalah SWA, dan Internet).
berhubungan secara khusus dengan investasi
3. Tidak melakukan company action TI yang digunakan. Sampel yang ada lainnya seperti stock spilt, right issue,
dikurangi dengan membuang publikasi dikurangi dengan membuang publikasi
Jika F hitung < F tabel maka Ho tidak dan sampel yang tidak memenuhi periode dapat ditolak (atau Ho diterima) estimasi yang telah ditentukan. Sampel final
terdiri atas 52 pengumuman Investasi TI oleh
Atau
perusahaan selama periode 2002 sampai Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak 2005.
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho tidak
Pengujian Abnormal Return
dapat ditolak (atau Ho diterima) Langkah-langkah Pengujian :
Pengujian Hipotesis
1. Menghitung return saham
hipotesis dilakukan individual (Rit) dengan menggunakan
harian
Pengujian
dengan uji statistik. Pengujian hipotesis harga penutupan saham dan menghitung
mengetahui adanya return pasar
dilakukan
untuk
hubungan antara pengumuman investasi TI mengunakan rumus Indeks Harga Saham
harian(Rmt)
dengan
satu perusahaan dengan return saham Gabungan (IHSG).
perusahaan lain pada sektor industri yang
2. Menghitung α dan β masing-masing berbeda dan jenis investasi TI yang saham dengan menggunakan rumus
ditanamkan. Untuk itu dihitung abnormal regresi OLS (Ordinary Least Square).
return tiap perusahaan dalam tiap-tiap sektor industri dan klasifikasi jenis investasinya
3. Menghitung abnormal return (AR it ) untuk menguji apakah terdapat perbedaan
dengan menggunakan market model. abnormal return yang signifikan pada
4. Menghitung CAR it (Cumulatif Abnormal periode pengamatan yaitu sebelum, pada saat Return) dan CAAR it (Cumulatif Average
dan sesudah pengumuman investasi TI Abnormal Return) secara harian untuk
dipublikasikan dari masing-masing kategori tiap-tiap sekuritas
Bila terdapat perbedaan peristiwa.
selama periode
yang diuji.
pengumuman investasi TI perusahaan yang
5. mengumumkan dengan perusahaan lain Menghitung rata-rata abnormal return harian, yang dilakukan secara agregat
terhadap sektor industri dan jenis investasi yang sejenis,maka terdapat abnormal return
yaitu dengan
menguji
rata-rata
perusahaan lain pada periode jendela abnormal return seluruh sekuritas secara tersebut yang signifikan (dilakukan dengan cross section untuk tiap-tiap hari di uji F). Uji F (Anova) ini menguji rata-rata periode peristiwa. tingkat abnormal return pada hari-hari
6. Menguji signifikansi abnormal return periode jendela. Hasil yang diperoleh dari antar variabel independen kategorikal
analisis ANOVA akan digunakan untuk yaitu jenis industri perusahaan yang
menolak atau menerima hipoteis tentang ada melakukan pengumuman investasi TI
atau tidaknya perbedaan antara masing- dan klasifikasi jenis investasi yang
variabel independen ditanamkan selama periode jendela
masing
kategorikal(sering disebut faktor) terhadap dengan menggunakan uji F (ANOVA).
variabel
dependen
metrik. Untuk
7. Menentukan perumusan hipotesis memutuskan apakah akan menerima atau
menolak masing-masing hipotesis, digunakan AARit = 0,
pengumuman investasi
kriteria dengan α = 5%.
TI tidak mengakibatkan adanya abnormal return
Analysis of Variance (ANOVA /Uji-F)
digunakan untuk AARit ≠ 0,
bagi perusahaan
ANOVA
pengumuman investasi mengetahui pengaruh utama (main efefect) TI
dan pengaruh interaksi (interaction effect) adanya abnormal return
mengakibatkan
dari variabel independen kategorikal (sering bagi perusahaan
disebut faktor) terhadap variabel dependen metrik (Imam Ghozali,2006).
8. Menentukan kriteria keputusan dengan α = 5%, yaitu:
Kategori Pengujian :
Uji Post Hoc
dari klasifikasi jenis investasi yang dilakukan perusahan yang mengumumkan investasi TI
Pengujian terhadap abnormal return ke publik selama periode pengamatan yaitu selama periode pengamatan, yaitu sebelum, sebelum, pada saat dan sesudah pengumuman pada saat dan sesudah pengumuman investasi terhadap rata-rata abnormal return yang TI dapat dilihat dari Test Post Hoc. Tes ini
diperoleh.
digunakan untuk mencari kategori periode pengumuman (T) yang berbeda dan kategori
Kriteria pengambilan keputusan : periode pengumuman (T) yang tidak berbeda. Analisis dilakukan dengan melihat Turkey
- H 0 ditolak dan H a diterima apabila F Test dan Bonferroni Test. Pada hasil uji
hitung > F tabel, artinya variabel Tukey-HSD
dan Bonferroni
menguji
independen
secara serempak mempengaruhi variabel dependen
perbedaan AAR sebelum pengumuman secara signifikan (derajat signifikansi dengan pada saat pengumuman, AAR = 5%). Ini berarti terdapat pengaruh sebelum pengumuman dengan sesudah
signifikan pengumuman pengumuman. investasi TI yang dilakukan suatu
yang
Kriteria pengambilan keputusan : kelompok industri dan jenis investasi - H ditolak dan H
0 a diterima apabila F
yang ditanamkan terhadap rata-rata
hitung > F tabel, artinya variabel abnormal return yang diperoleh selama periode pengamatan.
mempengaruhi variabel dependen - H 0 diterima dan H a ditolak apabila F secara signifikan (derajat signifikansi
hitung < F tabel, artinya variabel =
independen secara serempak tidak pengamatan yaitu sebelum, pada saat
mempengaruhi variabel dependen dan
secara signifikan (derajat signifikansi mempengaruhi rata-rata abnormal
sesudah
pengumuman
= 5%). Ini berarti tidak terdapat return yang diperoleh perusahaan.
pengaruh
yang signifikan
- pengumuman investasi TI yang
H 0 diterima dan H a ditolak apabila F
hitung < F tabel, artinya variabel dilakukan suatu kelompok industri independen secara serempak tidak
dan jenis investasi yang ditanamkan mempengaruhi variabel dependen
terhadap rata-rata abnormal return secara signifikan (derajat signifikansi
yang diperoleh selama periode pengamatan.
pengamatan yaitu sebelum, pada saat
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan sesudah pengumuman tidak
Sampel Penelitian
mempengaruhi rata-rata abnormal return yang diperoleh perusahaan.
Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang telah go public yang
Uji Interaksi
terdaftar di BEJ dalam periode tahun 2002- Uji interaksi
2005, yaitu terdapat jumlah sampel sebanyak mengetahui pengaruh interaksi antar variabel
dilakukan
untuk
52 perusahaan. Untuk kategori berdasarkan independen kategorikal terhadap variabel
jenis industrinya terdiri dari 17 perusahaan dependen. Terdapat dua kategori uji interaksi
dari industri komunikasi, 15 perusahaan dari yang dilakukan pada penelitian ini. Yang
industri manufaktur, 15 perusahaan dari pertama dilakukan uji interaksi untuk
industri keuangan dan 5 perusahaan dari mencari pengaruh langsung dan pengaruh
industri lainnya. Sedangkan pengelompokan interaksi dari kelompok industri (komunikasi,
pengumuman investasi TI berdasarkan manufaktur, keuangan, dan lainnya) yang
klasifikasi jenis investasi terdiri dari 6 mengumumkan investasi TI ke publik selama
perusahaan melakukan investasi TI yang periode pengamatan yaitu sebelum, pada saat
inovatif, 29 perusahaan melakukan invesati dan sesudah pengumuman terhadap rata-rata
TI non inovatif, dan 17 perusahaan lainnya abnormal return yang dihasilkan. Kedua,
dalam kategori dilakukan uji interaksi untuk mengetahui
pengaruh langsung dan pengaruh interaksi
Pengujian Hipotesis 1
pengaruh pengumuman Investasi TI terhadap harga saham biasa perusahaan bersangkutan.
Untuk mengetahui reaksi pasar Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa terhadap pengumuman investasi TI dilakukan selama periode pengumuman, tidak ada dengan pengujian rata-rata abnormal return abnormal return baik untuk sampel secara tiap-tiap perusahaan di sekitar periode keseluruhan maupun untuk salah satu sub adanya pengumuman investasi TI. Dalam sampel industri, yaitu : perusahaan- penelitian ini terdapat 52 sampel perusahaan
pada periode sebelum pengumuman, pada perusahaan di industri manufaktur dan saat pengumuman dan sesudah pengumuman
keuangan. Demikian halnya penelitian yang yang akan diuji signifikansi dari average
telah dilakukan Strassmann(1990) dan Kobler Unit seperti yang dikutip oleh
abnormal return-nya (AAR). Zainuddin (1997) menemukan bukti tidak
Setelah ketiga varians terbukti sama, terdapat hubungan yang signifikan antara kemudian dilakukan uji ANOVA untuk
investasi teknologi informasi dengan return menguji apakah ketiga sampel mempunyai
on invesment yang dicapai perusahaan. Akan rata-rata (mean) yang sama. Hasil uji ANOVA
tetapi, terdapat banyak intangible benefit diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar
atau non measurable profit investment 0,500
(investasi yang tidak dapat diukur labanya) Berdasarkan
dengan probabilitas
perusahaan dengan dihasilkan
penggunaan teknologi informasi. Beberapa signifikansi 0,05 maka Ho1 diterima. Ini
intangiable benefit tersebut dikemukakan berarti rata-rata abnormal return yang
oleh Whiting et al (1996) adalah bahwa dihasilkan selama periode pengamatan yaitu
teknologi informasi dapat menyediakan sebelum
informasi bagi manajemen secara tepat pengumuman dan sesudah pengumuman
waktu, meningkatkan kualitas produk, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
meningkatkan
pelayanan langganan,
Post Hoc Test
meningkatkan komunikasi dalam organisasi, memperoleh keunggulan kompetitif, dan
Output bagian keempat yaitu Post perbaikan kerja bagi karyawan. Hal ini dapat Hoc Test. Tes ini digunakan untuk mencari
berimplikasi bahwa rata-rata abnormal return periode pengumuman (T) yang berbeda dan
bukanlah satu-satunya ukuran yang dapat periode pengumuman (T) yang tidak
penilaian investasi berbeda. Analisis dilakukan dengan melihat
digunakan
dalam
teknologi informasi
Turkey Test dan Bonferroni Test. Pada hasil uji Tukey-HSD yang menguji perbedaan rata-
Dalam hal ini bila dikaitkan dengan signalling theory, seorang individu tidak
rata AAR saat pengumuman dengan sebelum pengumuman, terdapat perbedaan rata-rata
memilih informasi yang sebesar 0,00384. Angka ini berasal dari mean
benar-benar
berkaitan dengan pengambilan keputusannya
saat pengumuman – mean sebelum
sehingga dengan informasi pengumuman
investasi teknologi informasi yang dilakukan 0,0064079),
pengumuman yaitu -0,0025679 – (-
perusahaan tidak statistics. Dengan tingkat kepercayaan 95%
lihat output
memberikan sinyal positif kepada investor terlihat range perbedaan mean tersebut
untuk mau membeli saham perusahaan berkisar antara 0,0184841 sampai -0,0108041
tersebut. Atau investor dalam hal ini nilai probabilitasnya (signifikansi) sebesar
memandang kandungan informasi dari 0,809. Untuk AAR saat pengumuman dengan
informasi yang setelah pengumuman diperoleh perbedaan
investasi
teknologi
dipublikasikan sebagai bad news sehingga rata-rata sebesar -0,0022808. Terlihat range
tidak memberikan perubahan atas abnormal perbedaan mean berkisar antara 0,0123633
return bagi perusahaan.
sampai -0,0169248 perbedaan ini kecil dan
Pengujian Hipotesis 2 dan Hipotesis 3
secara statistik tidak signifikan (p=0,928). Hasil uji Anova menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini konsisten dengan tidak terdapat pengaruh langsung antara penelitian sebelumnya Brian L. Dos Santos ;
variabel independen periode pengamatan, Ken Peffers ; David C. Mauer (1993) yang
kelompok industri dan jenis investasi. menampilkan
Periode pengamatan (T) memberikan nilai F Periode pengamatan (T) memberikan nilai F
signifikansi 0,05, hal ini berarti pengaruh perbedaan
bersama atau joint effect antara periode sebelum, pada saat dan sesudah pengumuman
pengamatan dan kelompok industri yang investasi TI tidak signifikan secara statistik.
mengumumkan investasi TI terhadap rata- Industri memberikan nilai F sebesar 1,834
rata abnormal return yang diperoleh tidak dengan probabilitas sebesar 0,144, hal ini
signifikan secara statistik. Sedangkan hasil berarti perbedaan rata-rata abnormal return
interaksi antara T dan klasifikasi jenis yang dihasilkan masing-masing kelompok
investasi memberikan nilai F sebesar 0,700 industri komunikasi, manufaktur, keuangan
tetapi signifikansinya jauh diatas 0,05 (p= dan lainnya tidak signifikan secara statistik.
0,593) , ini berarti pengaruh bersama atau Sedangkan untuk jenis investasi nilai F
joint effect antara periode pengamatan dan sebesar 0,649 dengan signifikansinya jauh
jenis investasi yang dilakukan perusahaan diatas 0,05 (p= 0,524), hal ini berarti
yang mengumumkan investasi TI terhadap perbedaan rata-rata abnormal return yang
rata-rata abnormal return yang diperoleh dihasilkan setiap perusahaan yang melakukan
tidak signifikan secara statistik. Hubungan investasi TI yang inovatif, non inovatif dan
interaksi ini akan terlihat jelas pada grafik unclassified tidak signifikan secara statistik.
berikut ini :
Hasil interaksi antara T dan industri memberikan nilai F sebesar 0,600 dan nilai
Grafik 1 Grafik Plot T – Industri dan T - Investasi
Estimated Marginal Means of AAR Estimated Marginal Means of AAR
ans -.01
-.01 T
sebelum pengumuman
sebelum pengumuman
d Marginal Me
-.02 d Marginal Me
ate
saat pengumuman
ate
saat pengumuman
Estim -.03
sesudah pengumuman
Estim -.03
komunikasi manufaktur keuangan
sesudah pengumuman
inovatif
non inovatif
unclassified
lainnya INVEST
INDUSTRI
Dari grafik diatas, terlihat hanya rata abnormal return yang lebih tinggi industri manufaktur yang menunjukkan
dibandingkan industri komunikasi, keuangan peningkatan nilai rata-rata abnormal return
dan lainnya pada periode yang sama. dari sebelum pengumuman investasi TI
Sebaliknya industri lainnya, pada saat dilakukan kemudian pada saat pengumuman
pengumuman dan sebelum pengumuman, dan meningkat drastis sesudah pengumuman
justru menunjukkan rata-rata abnormal investasi TI. Sedangkan untuk industri
return yang lebih tinggi dibandingkan komunikasi
manufaktur dan memperlihatkan pada saat pengumuman nilai
rata-rata abnormal return yang diperoleh Sedangkan pada grafik T terhadap mengalami penurunan dibandingkan sebelum jenis investasi yang terkandung dalam pengumuman investasi TI berlangsung. pengumuman investasi TI, memperlihatkan Sesudah
bahwa pada saat pengumuman investasi non dilakukan, industri manufaktur memiliki rata- inovatif mempunyai rata-rata abnormal bahwa pada saat pengumuman investasi non dilakukan, industri manufaktur memiliki rata- inovatif mempunyai rata-rata abnormal
memberikan pemahaman bahwa reaksi pasar pengumuman investasi TI dipublikasikan,
terhadap pengumuman investasi IT inovatif investasi inovatif mempunyai nilai rata-rata
dan non inovatif tidak tergantung dari abnormal return yang lebih tinggi dari
klasifikasi industri. Disamping itu, aplikasi investasi non inovatif dan unclassified. Hal
TI inovatif merupakan investasi yang sangat ini berarti investasi TI yang inovatif, oleh
bisa tinggi dan pasar direspon lambat dalam menyerap
berisiko.
Biayanya
keuntungan sulit untuk diidentifikasi lebih informasi yang disampaikan. Sehingga nilai
jauh. Selain itu, aplikasi TI inovatif tidak rata-rata abnormal return positif yang
dilindungi paten atau hukum hak cipta, dan diterima, baru menunjukkan peningkatan
seringkali dapat dengan mudah ditiru oleh terlihat sesudah pengumuman investasi TI
Konsekuensinya, sulit untuk dipublikasikan ke pasar.
pesaing.
menjustifikasi investasi pada aplikasi TI inovatif. Temuan bahwa investasi di aplikasi
Reaksi investor yang signifikan tidak TI yang inovatif meningkatkan nilai muncul pada saat pengumuman, sebelum
pengumuman maupun setelah pengumuman perusahaan, mendukung usaha manajer yang dipublikasikan
telah melakukan investasi pada aplikasi TI industri. Hal ini menunjukkan bahwa pasar
masing-masing
sektor