Formulasi Sabun Padat dengan Kombinasi Tepung Beras dan Eksrak Daun Kemuning (Murraya paniculata L. Jack) sebagai Anti Hiperpigmentasi pada Kulit
Lampiran 1. Bagan proses ekstraksi daun kemuning
1 Kg Daun Segar
-dikeringkan hingga menjadi daun kering
-diekstraksi denganpelarut
sebanyak 3000 ml
alkohol
70%
-ditutup dengan penutup wadah kemudian
didiamkan selama18 jam
-disaring kemudian ulangi maserasi dengan
jumlah dan pelarut yang sama
- digabung semua hasil maserat
Ekstrak etanol daun
kemuning
- Diuapkan dengan rotary evaporator pada
suhu ±40°C
Ekstrak daun
kemuning kental
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan pembuatan formula sabun
Bahan dasar
Fase Lar NaOH
- ditimbang minyak sebanyak 0,53L
- 83,8 gram NaOH
- ditimbang13 gram asam stearat
- 210 gram Aquades
- ditimbang 13 gram asam sitrat
- ditimbang 13 gram Natrium L Sulfat
- Ditimbang 25 gram gliserin
- ditimbang 4,9 gram NaCl
- di mixer hingga terbentuk masa sabun
- di tambahkan tepung beras dan ekstrak daun
kemuning
- tambahkan parfum/essence pandan
Masa sabun
- masa sabun yang telah terbentuk masukan ke
dalam cetakan
- tunggu 2 hari kemudian keluarkan pada cetakan
- Simpan selama seminggu dan lakukan pengujian
Sabun dengan
tepung beras dan
ekstrak daun
kemuning
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar bahan dan sabun
A
B
C
D
Keterangan:
A: Tumbuhan kemuning (Murraya Paniculata ), B: Beras C: Sabun
beras thailand D: Sabun (variasi konsentrasi) 0, 3,4, dan 5%.
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar alat-alat penelitian
A
B
D
C
Keterangan: A: Wadah maserasi, B: Rotary evaporator vacuum (BUCHI), C:
Pipa kapiler 0,5 mm, D: Timbangan analitik (BOECO).
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. (Lanjutan)
E
F
G
H
Keterangan: E: Cetakan Sabun (Claris) F: Sabun 0%, G: pH meter (Hanna
Instrumen), H: Skin analyzer (Aramo).
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.
Hasil uji efektivitas anti-hiperpigmentasi pada kulit punggung
tangan sukarelawan.
- Kondisi awal (Minggu 0)
- Pemulihan minggu pertama (Minggu 1)
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. (Lanjutan)
- Pemulihan minggu kedua (Minggu 2)
- Pemulihan minggu ketiga (Minggu 3)
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. (Lanjutan)
- Pemulihan minggu keempat (Minggu 4)
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Surat keterangan identifikasi tanaman
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan tegangan permukaan sabun
Nilai masa jenis air sabun sebesar 950Kg/m3 tersebut akan menentukan besaran
tegangan permukaan air sabun konsentrasi ekstrak 3% dengan formula :
Tegangan permukaan air sabun konsentrasi ekstrak 3 %
⁄
Tegangan permukaan air sabun konsentrasi ekstrak 4 %
⁄
Tegangan permukaan air sabun konsentrasi ekstrak 5 %
⁄
Tegangan permukaan air sabun blanko
58
Universitas Sumatera Utara
⁄
Tegangan permukaan air sabun merk
⁄
= 0,171 dyne
59
Universitas Sumatera Utara
1 Kg Daun Segar
-dikeringkan hingga menjadi daun kering
-diekstraksi denganpelarut
sebanyak 3000 ml
alkohol
70%
-ditutup dengan penutup wadah kemudian
didiamkan selama18 jam
-disaring kemudian ulangi maserasi dengan
jumlah dan pelarut yang sama
- digabung semua hasil maserat
Ekstrak etanol daun
kemuning
- Diuapkan dengan rotary evaporator pada
suhu ±40°C
Ekstrak daun
kemuning kental
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan pembuatan formula sabun
Bahan dasar
Fase Lar NaOH
- ditimbang minyak sebanyak 0,53L
- 83,8 gram NaOH
- ditimbang13 gram asam stearat
- 210 gram Aquades
- ditimbang 13 gram asam sitrat
- ditimbang 13 gram Natrium L Sulfat
- Ditimbang 25 gram gliserin
- ditimbang 4,9 gram NaCl
- di mixer hingga terbentuk masa sabun
- di tambahkan tepung beras dan ekstrak daun
kemuning
- tambahkan parfum/essence pandan
Masa sabun
- masa sabun yang telah terbentuk masukan ke
dalam cetakan
- tunggu 2 hari kemudian keluarkan pada cetakan
- Simpan selama seminggu dan lakukan pengujian
Sabun dengan
tepung beras dan
ekstrak daun
kemuning
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar bahan dan sabun
A
B
C
D
Keterangan:
A: Tumbuhan kemuning (Murraya Paniculata ), B: Beras C: Sabun
beras thailand D: Sabun (variasi konsentrasi) 0, 3,4, dan 5%.
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar alat-alat penelitian
A
B
D
C
Keterangan: A: Wadah maserasi, B: Rotary evaporator vacuum (BUCHI), C:
Pipa kapiler 0,5 mm, D: Timbangan analitik (BOECO).
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. (Lanjutan)
E
F
G
H
Keterangan: E: Cetakan Sabun (Claris) F: Sabun 0%, G: pH meter (Hanna
Instrumen), H: Skin analyzer (Aramo).
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.
Hasil uji efektivitas anti-hiperpigmentasi pada kulit punggung
tangan sukarelawan.
- Kondisi awal (Minggu 0)
- Pemulihan minggu pertama (Minggu 1)
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. (Lanjutan)
- Pemulihan minggu kedua (Minggu 2)
- Pemulihan minggu ketiga (Minggu 3)
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. (Lanjutan)
- Pemulihan minggu keempat (Minggu 4)
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Surat keterangan identifikasi tanaman
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan tegangan permukaan sabun
Nilai masa jenis air sabun sebesar 950Kg/m3 tersebut akan menentukan besaran
tegangan permukaan air sabun konsentrasi ekstrak 3% dengan formula :
Tegangan permukaan air sabun konsentrasi ekstrak 3 %
⁄
Tegangan permukaan air sabun konsentrasi ekstrak 4 %
⁄
Tegangan permukaan air sabun konsentrasi ekstrak 5 %
⁄
Tegangan permukaan air sabun blanko
58
Universitas Sumatera Utara
⁄
Tegangan permukaan air sabun merk
⁄
= 0,171 dyne
59
Universitas Sumatera Utara