Formulasi Sabun Padat dengan Kombinasi Tepung Beras dan Eksrak Daun Kemuning (Murraya paniculata L. Jack) sebagai Anti Hiperpigmentasi pada Kulit

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia yang beriklim tropis dengan intensitas sinar mataharinya yang
tinggi dapat mengakibatkan proses penuaan dini yang cukup cepat yang salah
satunya ditandai dengan banyaknya noda pada kulit. Banyaknya noda pada kulit
timbul akibat paparan sinar UV yang berlebihan sehingga membentuk pigmentasi
yang cukup banyak (hiperpigmentasi). Hal tersebut dikarenakan rusaknya kolagen
serta jaringan penghubung di bawah kulit dermis. Akibatnya gangguan pigmentasi
tersebut menyebabkan warna kulit berubah menjadi lebih gelap kecoklatan atau
kehitaman (Sulistia, 2005).
Secara historis sebelum dikenalnya dunia kosmetik modern, masyarakat
menggunakan tanaman-tanaman herbal dalam mengatasi masalah kulit. Sebagai
contoh masyarakat dulu menggunakan bedak dingin, daun kemuning dan daun
asam jawa yang telah dicampur untuk menghilangkan noda kulit akibat bekas dari
cacar air. Sebagian masyarakat juga menggunakan tepung beras sebagai kosmetik
dalam mencerahkan kulit (lightening). Masih banyak penggunaan jenis tanaman
lainnya dalam mengatasi masalah pada kulit yang digunakan oleh nenek moyang
kita yang masih belum tereksplorasi.
Majunya teknologi modern tentu saja mengeksplorasi perkembangan

berbagai sediaan kosmetik seperti bedak, sabun, shampoo dan sebagainya sebagai
upaya dalam mempercantik diri contohnya dalam penggunaan sabun.

1
Universitas Sumatera Utara

Sebagian besar masyarakat menggunakan sabun mandi padat untuk
membersihkan badan. Hal ini disebabkan karena sabun mandi padat harganya
lebih murah, mudah digunakan, dan efisien dalam membersihkan kulit. Namun
demikian sabun mandi padat memiliki kelemahan dari sisi higienitas karena ramai
dipakai secara bersama dan juga sulit untuk dibawa bepergian. Namun untuk
pemakaian pribadi di rumah, sabun mandi padat sangat tepat untuk digunakan
(Taufik, 2007).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa beras dan daun kemuning
(Murraya paniculata ) dikenal dapat mengobati bekas penyakit cacar pada kulit.
Beras yang telah berbentuk tepung juga menjadi kosmetik alternatif dalam
meningkatkan kecerahan pada kulit. Hal itu disebabkan karena tepung beras
banyak mengandung beberapa komponen aktif yang berfungsi sebagai regenerasi
sel-sel diantara lain : Ceramide, Gamma Oryzanol, Asam Ferulat, Allantoin dan
PABA (Para Amino Benzoic Acid ). Salah satu fungsi Allantaoin adalah sebagai

keratolitik yaitu mengangkat sel-sel kulit mati (Anonim, 2012).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh baik secara historis maupun ilmiah
bahwa tepung beras dan daun kemuning mampu mengatasi masalah pada kulit.
Maka dengan ini peneliti tertarik untuk membuat formulasi sabun padat dengan
kombinasi tepung beras dan ekstrak daun kemuning (Murraya paniculata ) sebagai
anti hiperpigmentasi pada kulit.

2
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1

Apakah kombinasi tepung beras dan ekstrak daun kemuning dapat diformulasi
menjadi sabun padat anti hiperpigmentasi ?

2. Apakah sabun padat yang mengandung kombinasi tepung beras dan ekstrak

daun kemuning mampu memberikan efek anti hiperpigmentasi pada kulit ?
1.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian
ini diduga:
a. Kombinasi tepung beras dan ekstrak daun kemuning dapat diformulasi sebagai
sabun anti hiperpigmentasi pada kulit.
b. Sabun padat yang mengandung kombinasi tepung beras dan ekstrak daun
kemuning dapat memberikan efek anti hiperpigmentasi pada kulit.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
a. Memformulasikan sediaan sabun padat menggunakan kombinasi tepung beras
dengan ekstrak daun kemuning.
b. Mengetahui efek anti hiperpigmentasi dari sabun padat dengan kombinasi
tepung beras dengan ekstrak daun kemuning pada kulit.

3
Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai sebuah formulasi baru

terhadap sabun padat khususnya kombinasinya dengan bahan alami antara tepung
beras dan ekstrak daun kemuning (Murraya paniculata L.Jack) sebagai sebuah
kosmetik yang berbentuk sabun padat sebagai anti hiperpigmentasi pada kulit.

4
Universitas Sumatera Utara