Pengaruh nya Merokok Terhadap Tingkat Kebugaran Tubuh pada Mahasiswa FK USU
Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan alur penelitian
Teripang segar
dicuci hingga bersih
ditiriskan hingga tidak ada lagi air
ditimbang
Teripang bersih
dikeringkan di lemari pengering
Simplisia
dihaluskan dan ditimbang beratnya
Serbuk simplisia
Karakterisasi
simplisia
Meliputi pemeriksaan:
a. Makroskopik
b. Mikroskopik
Meliputi penetapan
a. Kadar air
b. Kadar sari larut air
c. Kadar sari larut etanol
d. Kadar abu total
e. Kadar abu tidak larut asam
Pemeriksaan
senyawa
Pembuatan ekstrak etanol
secara perkolasi
Meliputi pemeriksaan :
a. Saponin
b. Glikosida
c. Steroid/ triterpenoida
Ekstraksi Cair-cair
Uji aktivitas antioksidan
dari ekstrak etanol dan
fraksi teripang
Holothuria atra Jaeger
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar teripang, simplisia dan serbuk simplisia teripang
Holothuria atra Jaeger.
Teripang segar Holothuria atra Jaeger
Teripang Holothuria atra Jaeger yang telah dibersihkan
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 (lanjutan)
Simplisia hewan teripang Holothuria atra Jaeger
Serbuk simplisia hewan teripang Holothuria atra Jaeger
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar mikroskopik teripang Holothuria atra Jaeger
1
2
3
Keterangan perbesaran 10x40: 1. Spikula tipe rosettes
2. Spikula tipe rod
3. Spikula tipe pseudo-button
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Perhitungan pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia hewan
teripang Holothuria atra Jaeger
1. Perhitungan kadar air serbuk simplisia hewan teripang
% Kadar air simplisia =
volume air (ml)
x 100%
berat sampel (g)
No.
Berat sampel (g)
Volume awal (ml)
Volume akhir (ml)
1.
5.021
1.85
2.3
2.
5.022
2.35
2.85
3.
5.029
2.80
3.25
1. Kadar air =
–
= 8,96%
2. Kadar air =
–
= 9,98 %
3. Kadar air =
–
= 8,97%
= 9,3%
% Rata-rata kadar air =
2. Perhitungan kadar sari larut dalam air
% Kadar sari larut dalam air =
Berat sari (g)
100
x
100%
Berat sampel (g) 20
No.
Berat sampel (g)
Berat sari (g)
1.
5,021
0,410
2.
5,006
0,388
3.
5,008
0,374
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (lanjutan)
1. Kadar sari larut dalam air =
= 40.83%
2. Kadar sari larut dalam air =
= 38.75%
3. Kadar sari larut dalam air =
= 37.29%
= 38.96%
% Rata-rata kadar sari larut air =
3. Perhitungan kadar sari simplisia larut dalam etanol
% Kadar sari larut dalam etanol =
Berat sari (g)
100
x 100%
x
Berat simplisia (g) 20
No.
Berat sampel (g)
Berat sari (g)
1.
5,051
0,318
2.
5,091
0,274
3.
5,021
0,297
1. Kadar sari larut dalam etanol =
= 31.48%
2. Kadar sari larut dalam etanol =
= 26.91%
3. Kadar sari larut dalam etanol =
= 29.63%
= 29.34%
% Rata-rata kadar sari larut etanol =
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (lanjutan)
4. Perhitungan kadar abu total simplisia
% Kadar abu total =
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
No.
Berat sampel (g)
Berat abu (g)
1.
2,011
0,521
2.
2,195
0,611
3.
2,035
0,601
1. Kadar abu total =
= 25,90%
2. Kadar abu total =
= 27,83%
3. Kadar abu total =
= 29,53%
= = 27,75 %
% Rata-rata kadar abu total
5. Perhitungan kadar abu simplisia tidak larut dalam asam
% Kadar abu tidak larut dalam asam =
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
No.
Berat sampel (g)
Berat abu (g)
1.
2,011
0,081
2.
2,195
0,092
3.
2,035
0,080
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (lanjutan)
1. Kadar abu tidak larut dalam asam =
= 4,02%
2. Kadar abu tidak larut dalam asam =
= 4,21%
3. Kadar abu tidak larut dalam asam =
= 3,93 %
% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
= 4,05%
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan pembuatan ekstrak etanol simplisia hewan teripang.
Serbuk simplisia
(350 g)
dimasukkan ke dalam bejana tertutup
dimaserasi dengan etanol 96% selama 3 jam, sambil
sesekali diaduk
dimasukkan ke dalam perkolator
ditambahkan pelarut etanol 96% secukupnya sampai
terdapat selapis peyari diatas simplisia
didiamkan selama 24 jam
dijalankan perkolator dengan kecepatan 1 mL/menit
Perkolat
dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 40 60° C
ditimbang
Ekstrak kental
(40,21 g)
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan pembuatan fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat teripang.
Ekstrak etanol teripang (10 g)
Ditambahkan 20 ml etanol dan
100 ml akuades
Dihomogenkan
Dimasukkan dalam corong pisah
Diekstraksi dengan 50 ml n-heksan
sebanyak 3 kali
Dikocok dan didiamkan sampai
terbentuk
dua
lapisan
dan
dipisahkan
Fraksi n-heksan
Fraksi air
Diekstraksi dengan 50 ml
Dikumpulkan
Etilasetat sebanyak 3 kali
Dipekatkan dengan
rotary evaporator
Dikocok dan didiamkan
sampai terbentuk dua
Fraksi n-heksan
pekat (0,458 g)
lapisan dan dipisahkan
Fraksi air
Fraksi etilasetat
Dikumpulkan
Dipekatkan dengan rotary evaporator
Fraksi etilasetat
pekat (0,232 g)
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Gambar spektrofotometer UV-Visible (Shimadzu UV-1800)
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan fraksi teripang
1. Ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
Tabel pengukuran absorbansi ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
Konsentrasi
Larutan Uji
(mcg/ml)
Pengukuran
1
2
Rata-rata
Absorbansi
3
Persen
Peredaman(%)
0 (blanko)
1.2573 1.2696 1.2669
1.2646
-
40
1.0766 1.0759 1.0699
1.0738
15.09
60
1.0269 1.0265 1.0237
1.0257
18.89
80
1.0206 1.0101 1.0143
1.0150
19.74
100
1.0125 1.0003 1.0102
1.0008
20.86
Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
A sampel = Absorbansi mengandung sampel
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
- Konsentrasi 40 mcg/ml
= 15,09%
- Konsentrasi 60 mcg/ml
= 18,89 %
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
- Konsentrasi 80 mcg/ml
= 19,74 %
- Konsentrasi 100 mcg/ml
= 20,86 %
2. Fraksi n-heksan teripang Holothuria atra Jaeger
Tabel pengukuran absorbansi fraksi n-heksan teripang Holothuria atra Jaeger
Konsentrasi
Pengukuran
Larutan Uji
1
2
3
(mcg/ml)
0 (blanko) 1.0615 1.0620 1.0696
Rata-rata
Absorbansi
Persen
Peredaman(%)
1.0643
-
40
1.0474 1.0498 1.0404
1.0459
1.73
60
1.0392 1.0414 1.0373
1.0393
2.35
80
1.0371 1.0364 1.0341
1.0358
2.68
100
1.0183 1.0106 1.0166
1.0152
4.61
Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
A sampel = Absorbansi mengandung sampel
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
- Konsentrasi 40 mcg/ml
= 1,73 %
- Konsentrasi 60 mcg/ml
= 2,35 %
- Konsentrasi 80 mcg/ml
= 2,68 %
- Konsentrasi 100 mcg/ml
= 4,61 %
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
3. Fraksi etilasetat teripang Holothuria atra Jaeger
Tabel pengukuran absorbansi fraksi etilasetat teripang Holothuria atra Jaeger
Konsentrasi
Larutan Uji
(mcg/ml)
Pengukuran
1
2
3
Rata-rata
Persen
Absorbansi
Peredaman (%)
0 (blanko)
1.2553 1.2596 1.2569
1.2573
-
40
0.9360 0.9435 0.9399
0.9398
25.25
60
0.8943 0.8962 0.8948
0.8951
28.81
80
0.8765 0.8750 0.8746
0.8754
30.37
100
0.8134 0.8131 0.8118
0.8128
35.35
Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
A sampel = Absorbansi mengandung sampel
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
- Konsentrasi 40 mcg/ml
= 25,25 %
- Konsentrasi 60 mcg/ml
= 28,81 %
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
- Konsentrasi 80 mcg/ml
= 30,37 %
- Konsentrasi 100 mcg/ml
= 35,35 %
4.
Fraksi Air (sisa) Teripang Holothuria atra Jaeger
Tabel pengukuran absorbansi fraksi n-heksan teripang Holothuria atra Jaeger
Konsentrasi
Larutan Uji
Pengukuran
1
2
3
(mcg/ml)
Rata-rata
Absorbansi
Persen
Peredaman (%)
0 (blanko)
1.1767 1.1942 1.1959
1.1889
-
40
0.7979 0.8018 0.8004
0.8004
32.68
60
0.7840 0.7791 0.7848
0.7826
34.17
80
0.7122 0.7150 0.7156
0.7143
39.92
100
0.6501 0.6498 0.6499
0.6499
45.34
Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
A sampel = Absorbansi mengandung sampel
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
- Konsentrasi 40 mcg/ml
= 32,68 %
- Konsentrasi 60 mcg/ml
= 34,17 %
- Konsentrasi 80 mcg/ml
= 39,92 %
- Konsentrasi 100 mcg/ml
= 45,34 %
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Perhitungan nilai IC50 .
a. Perhitungan nilai IC50 ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
X
0
40
60
80
100
ΣX= 280
X = 56
Y
0
15.09
18.89
19.74
20.86
ΣY= 74.58
Y = 14.916
XY
0
603.6
1133.4
1579.2
2086
ΣXY= 5402.2
X2
0
1600
3600
6400
10000
ΣX2= 21600
X = Konsentrasi (mcg/ml)
Y = % Peredaman
Y = aX +b
b
=
Y -aX
= (14,916) - (0,2070)(56) = 3,324
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,2070X + 3,324
Nilai IC50 : Y
=
0,2070X + 3,324
50
=
0,2070X + 3,324
X
=
225,49
IC50 =
225,49 mcg/ml
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (lanjutan)
b. Perhitungan nilai IC50 fraksi n-heksan teripang Holothuria atra Jaeger
X
0
40
60
80
100
ΣX= 280
X = 56
Y
0
1.73
2.35
2.68
4.61
ΣY= 11.37
Y = 2.274
XY
0
69.2
141
214.4
461
ΣXY= 885.6
X2
0
1600
3600
6400
10000
ΣX2= 21600
X = Konsentrasi (mcg/ml)
Y = % Peredaman
Y = aX +b
b
=
Y -aX
= (2,274) - (0,042)(56) = -0,078
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,042X – 0,078
Nilai IC50 : Y
=
0,042X – 0,078
50
=
0,042X – 0,078
X
=
1192,33
IC50 =
1192,33 mcg/ml
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (lanjutan)
c. Perhitungan nilai IC50 fraksi etilasetat teripang Holothuria atra Jaeger
X
0
40
60
80
100
ΣX= 280
X = 56
Y
0
25.25
28.81
30.37
35.35
ΣY= 119.78
Y = 25.956
XY
0
1010
1728.6
2429.6
3535
ΣXY= 8702.2
X2
0
1600
3600
6400
10000
ΣX2= 21600
X = Konsentrasi (mcg/ml)
Y = % Peredaman
Y = aX +b
b
=
Y -aX
= (26,956) - (0,3371)(56) = 7,0784
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,3371X + 7,0784
Nilai IC50 : Y
=
0,3371X + 7,0784
50
=
0,3371X + 7,0784
X
=
127,33
IC50 =
127,33 mcg/ml
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (lanjutan)
d. Perhitungan nilai IC50 fraksi air teripang Holothuria atra Jaeger
X
0
40
60
80
100
ΣX= 280
X = 56
Y
0
32.68
34.17
39.92
45.34
ΣY= 152.08
Y = 30.416
XY
0
1307.2
2050.2
3193.6
4534
ΣXY= 11085
X2
0
1600
3600
6400
10000
ΣX2= 21600
X = Konsentrasi (mcg/ml)
Y = % Peredaman
Y = aX +b
b
=
Y -aX
= (30,416) - (0,4339)(56) = 6,1176
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,4339X + 6,1176
Nilai IC50 : Y
=
0,4339X + 6,1176
50
=
0,4339X + 6,1176
X
=
101,13
IC50 =
101,13 mcg/ml
65
Universitas Sumatera Utara
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan alur penelitian
Teripang segar
dicuci hingga bersih
ditiriskan hingga tidak ada lagi air
ditimbang
Teripang bersih
dikeringkan di lemari pengering
Simplisia
dihaluskan dan ditimbang beratnya
Serbuk simplisia
Karakterisasi
simplisia
Meliputi pemeriksaan:
a. Makroskopik
b. Mikroskopik
Meliputi penetapan
a. Kadar air
b. Kadar sari larut air
c. Kadar sari larut etanol
d. Kadar abu total
e. Kadar abu tidak larut asam
Pemeriksaan
senyawa
Pembuatan ekstrak etanol
secara perkolasi
Meliputi pemeriksaan :
a. Saponin
b. Glikosida
c. Steroid/ triterpenoida
Ekstraksi Cair-cair
Uji aktivitas antioksidan
dari ekstrak etanol dan
fraksi teripang
Holothuria atra Jaeger
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar teripang, simplisia dan serbuk simplisia teripang
Holothuria atra Jaeger.
Teripang segar Holothuria atra Jaeger
Teripang Holothuria atra Jaeger yang telah dibersihkan
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 (lanjutan)
Simplisia hewan teripang Holothuria atra Jaeger
Serbuk simplisia hewan teripang Holothuria atra Jaeger
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar mikroskopik teripang Holothuria atra Jaeger
1
2
3
Keterangan perbesaran 10x40: 1. Spikula tipe rosettes
2. Spikula tipe rod
3. Spikula tipe pseudo-button
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Perhitungan pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia hewan
teripang Holothuria atra Jaeger
1. Perhitungan kadar air serbuk simplisia hewan teripang
% Kadar air simplisia =
volume air (ml)
x 100%
berat sampel (g)
No.
Berat sampel (g)
Volume awal (ml)
Volume akhir (ml)
1.
5.021
1.85
2.3
2.
5.022
2.35
2.85
3.
5.029
2.80
3.25
1. Kadar air =
–
= 8,96%
2. Kadar air =
–
= 9,98 %
3. Kadar air =
–
= 8,97%
= 9,3%
% Rata-rata kadar air =
2. Perhitungan kadar sari larut dalam air
% Kadar sari larut dalam air =
Berat sari (g)
100
x
100%
Berat sampel (g) 20
No.
Berat sampel (g)
Berat sari (g)
1.
5,021
0,410
2.
5,006
0,388
3.
5,008
0,374
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (lanjutan)
1. Kadar sari larut dalam air =
= 40.83%
2. Kadar sari larut dalam air =
= 38.75%
3. Kadar sari larut dalam air =
= 37.29%
= 38.96%
% Rata-rata kadar sari larut air =
3. Perhitungan kadar sari simplisia larut dalam etanol
% Kadar sari larut dalam etanol =
Berat sari (g)
100
x 100%
x
Berat simplisia (g) 20
No.
Berat sampel (g)
Berat sari (g)
1.
5,051
0,318
2.
5,091
0,274
3.
5,021
0,297
1. Kadar sari larut dalam etanol =
= 31.48%
2. Kadar sari larut dalam etanol =
= 26.91%
3. Kadar sari larut dalam etanol =
= 29.63%
= 29.34%
% Rata-rata kadar sari larut etanol =
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (lanjutan)
4. Perhitungan kadar abu total simplisia
% Kadar abu total =
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
No.
Berat sampel (g)
Berat abu (g)
1.
2,011
0,521
2.
2,195
0,611
3.
2,035
0,601
1. Kadar abu total =
= 25,90%
2. Kadar abu total =
= 27,83%
3. Kadar abu total =
= 29,53%
= = 27,75 %
% Rata-rata kadar abu total
5. Perhitungan kadar abu simplisia tidak larut dalam asam
% Kadar abu tidak larut dalam asam =
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
No.
Berat sampel (g)
Berat abu (g)
1.
2,011
0,081
2.
2,195
0,092
3.
2,035
0,080
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (lanjutan)
1. Kadar abu tidak larut dalam asam =
= 4,02%
2. Kadar abu tidak larut dalam asam =
= 4,21%
3. Kadar abu tidak larut dalam asam =
= 3,93 %
% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
= 4,05%
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan pembuatan ekstrak etanol simplisia hewan teripang.
Serbuk simplisia
(350 g)
dimasukkan ke dalam bejana tertutup
dimaserasi dengan etanol 96% selama 3 jam, sambil
sesekali diaduk
dimasukkan ke dalam perkolator
ditambahkan pelarut etanol 96% secukupnya sampai
terdapat selapis peyari diatas simplisia
didiamkan selama 24 jam
dijalankan perkolator dengan kecepatan 1 mL/menit
Perkolat
dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 40 60° C
ditimbang
Ekstrak kental
(40,21 g)
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan pembuatan fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat teripang.
Ekstrak etanol teripang (10 g)
Ditambahkan 20 ml etanol dan
100 ml akuades
Dihomogenkan
Dimasukkan dalam corong pisah
Diekstraksi dengan 50 ml n-heksan
sebanyak 3 kali
Dikocok dan didiamkan sampai
terbentuk
dua
lapisan
dan
dipisahkan
Fraksi n-heksan
Fraksi air
Diekstraksi dengan 50 ml
Dikumpulkan
Etilasetat sebanyak 3 kali
Dipekatkan dengan
rotary evaporator
Dikocok dan didiamkan
sampai terbentuk dua
Fraksi n-heksan
pekat (0,458 g)
lapisan dan dipisahkan
Fraksi air
Fraksi etilasetat
Dikumpulkan
Dipekatkan dengan rotary evaporator
Fraksi etilasetat
pekat (0,232 g)
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Gambar spektrofotometer UV-Visible (Shimadzu UV-1800)
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan fraksi teripang
1. Ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
Tabel pengukuran absorbansi ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
Konsentrasi
Larutan Uji
(mcg/ml)
Pengukuran
1
2
Rata-rata
Absorbansi
3
Persen
Peredaman(%)
0 (blanko)
1.2573 1.2696 1.2669
1.2646
-
40
1.0766 1.0759 1.0699
1.0738
15.09
60
1.0269 1.0265 1.0237
1.0257
18.89
80
1.0206 1.0101 1.0143
1.0150
19.74
100
1.0125 1.0003 1.0102
1.0008
20.86
Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
A sampel = Absorbansi mengandung sampel
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
- Konsentrasi 40 mcg/ml
= 15,09%
- Konsentrasi 60 mcg/ml
= 18,89 %
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
- Konsentrasi 80 mcg/ml
= 19,74 %
- Konsentrasi 100 mcg/ml
= 20,86 %
2. Fraksi n-heksan teripang Holothuria atra Jaeger
Tabel pengukuran absorbansi fraksi n-heksan teripang Holothuria atra Jaeger
Konsentrasi
Pengukuran
Larutan Uji
1
2
3
(mcg/ml)
0 (blanko) 1.0615 1.0620 1.0696
Rata-rata
Absorbansi
Persen
Peredaman(%)
1.0643
-
40
1.0474 1.0498 1.0404
1.0459
1.73
60
1.0392 1.0414 1.0373
1.0393
2.35
80
1.0371 1.0364 1.0341
1.0358
2.68
100
1.0183 1.0106 1.0166
1.0152
4.61
Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
A sampel = Absorbansi mengandung sampel
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
- Konsentrasi 40 mcg/ml
= 1,73 %
- Konsentrasi 60 mcg/ml
= 2,35 %
- Konsentrasi 80 mcg/ml
= 2,68 %
- Konsentrasi 100 mcg/ml
= 4,61 %
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
3. Fraksi etilasetat teripang Holothuria atra Jaeger
Tabel pengukuran absorbansi fraksi etilasetat teripang Holothuria atra Jaeger
Konsentrasi
Larutan Uji
(mcg/ml)
Pengukuran
1
2
3
Rata-rata
Persen
Absorbansi
Peredaman (%)
0 (blanko)
1.2553 1.2596 1.2569
1.2573
-
40
0.9360 0.9435 0.9399
0.9398
25.25
60
0.8943 0.8962 0.8948
0.8951
28.81
80
0.8765 0.8750 0.8746
0.8754
30.37
100
0.8134 0.8131 0.8118
0.8128
35.35
Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
A sampel = Absorbansi mengandung sampel
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
- Konsentrasi 40 mcg/ml
= 25,25 %
- Konsentrasi 60 mcg/ml
= 28,81 %
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
- Konsentrasi 80 mcg/ml
= 30,37 %
- Konsentrasi 100 mcg/ml
= 35,35 %
4.
Fraksi Air (sisa) Teripang Holothuria atra Jaeger
Tabel pengukuran absorbansi fraksi n-heksan teripang Holothuria atra Jaeger
Konsentrasi
Larutan Uji
Pengukuran
1
2
3
(mcg/ml)
Rata-rata
Absorbansi
Persen
Peredaman (%)
0 (blanko)
1.1767 1.1942 1.1959
1.1889
-
40
0.7979 0.8018 0.8004
0.8004
32.68
60
0.7840 0.7791 0.7848
0.7826
34.17
80
0.7122 0.7150 0.7156
0.7143
39.92
100
0.6501 0.6498 0.6499
0.6499
45.34
Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
A sampel = Absorbansi mengandung sampel
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (lanjutan)
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
- Konsentrasi 40 mcg/ml
= 32,68 %
- Konsentrasi 60 mcg/ml
= 34,17 %
- Konsentrasi 80 mcg/ml
= 39,92 %
- Konsentrasi 100 mcg/ml
= 45,34 %
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Perhitungan nilai IC50 .
a. Perhitungan nilai IC50 ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger
X
0
40
60
80
100
ΣX= 280
X = 56
Y
0
15.09
18.89
19.74
20.86
ΣY= 74.58
Y = 14.916
XY
0
603.6
1133.4
1579.2
2086
ΣXY= 5402.2
X2
0
1600
3600
6400
10000
ΣX2= 21600
X = Konsentrasi (mcg/ml)
Y = % Peredaman
Y = aX +b
b
=
Y -aX
= (14,916) - (0,2070)(56) = 3,324
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,2070X + 3,324
Nilai IC50 : Y
=
0,2070X + 3,324
50
=
0,2070X + 3,324
X
=
225,49
IC50 =
225,49 mcg/ml
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (lanjutan)
b. Perhitungan nilai IC50 fraksi n-heksan teripang Holothuria atra Jaeger
X
0
40
60
80
100
ΣX= 280
X = 56
Y
0
1.73
2.35
2.68
4.61
ΣY= 11.37
Y = 2.274
XY
0
69.2
141
214.4
461
ΣXY= 885.6
X2
0
1600
3600
6400
10000
ΣX2= 21600
X = Konsentrasi (mcg/ml)
Y = % Peredaman
Y = aX +b
b
=
Y -aX
= (2,274) - (0,042)(56) = -0,078
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,042X – 0,078
Nilai IC50 : Y
=
0,042X – 0,078
50
=
0,042X – 0,078
X
=
1192,33
IC50 =
1192,33 mcg/ml
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (lanjutan)
c. Perhitungan nilai IC50 fraksi etilasetat teripang Holothuria atra Jaeger
X
0
40
60
80
100
ΣX= 280
X = 56
Y
0
25.25
28.81
30.37
35.35
ΣY= 119.78
Y = 25.956
XY
0
1010
1728.6
2429.6
3535
ΣXY= 8702.2
X2
0
1600
3600
6400
10000
ΣX2= 21600
X = Konsentrasi (mcg/ml)
Y = % Peredaman
Y = aX +b
b
=
Y -aX
= (26,956) - (0,3371)(56) = 7,0784
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,3371X + 7,0784
Nilai IC50 : Y
=
0,3371X + 7,0784
50
=
0,3371X + 7,0784
X
=
127,33
IC50 =
127,33 mcg/ml
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (lanjutan)
d. Perhitungan nilai IC50 fraksi air teripang Holothuria atra Jaeger
X
0
40
60
80
100
ΣX= 280
X = 56
Y
0
32.68
34.17
39.92
45.34
ΣY= 152.08
Y = 30.416
XY
0
1307.2
2050.2
3193.6
4534
ΣXY= 11085
X2
0
1600
3600
6400
10000
ΣX2= 21600
X = Konsentrasi (mcg/ml)
Y = % Peredaman
Y = aX +b
b
=
Y -aX
= (30,416) - (0,4339)(56) = 6,1176
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,4339X + 6,1176
Nilai IC50 : Y
=
0,4339X + 6,1176
50
=
0,4339X + 6,1176
X
=
101,13
IC50 =
101,13 mcg/ml
65
Universitas Sumatera Utara