GOOD GOVERNANCE DAN LOYALITAS ANGGOTA PARTAI NASIONAL DAN PARTAI LOKAL DI ACEH | Suhery | Jurnal Magister Manajemen 9270 21970 1 SM

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

ISSN 2302-0199
pp. 81-90

GOOD GOVERNANCE DAN LOYALITAS ANGGOTA PARTAI
NASIONAL DAN PARTAI LOKAL DI ACEH
Muhammad Suhery1, Permana Honeyta Lubis2, T. Roli Ilhamsyah Putra3
1)

Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala

Abstract:The purpose of this study is to analyze/test: (1) to describe accountability,
transparency, public participation, leadership performance and loyalty of members of national
parties and local parties in Aceh is good; (2) the effect of accountability on the performance of
party leaders of national and local parties; (3) the effect of transparency on the performance
of party leaders of national and local parties; (5) the influence of accountability on the loyalty
of members of national parties and local parties, (6) the influence of transparency on the

loyalty of members of national parties and local parties, (7) the influence of public
participation on the performance of national and local party leaders, Loyalty of members of
national parties and local parties (8) the influence of the performance of national and local
party leaders on the loyalty of members of national parties and local parties in Aceh and (9)
the effect of accountability, transparency, public participation on the loyalty of national party
members and local parties in Aceh through Performance of national party leaders and local
parties in Aceh. The objects of this research are good governance, performance of national
party leaders and local parties, and loyalty of members of national parties and local parties in
Aceh. Methods of data analysis in this study using path analysis (Path Analysis), with the
number of respondents as many as 81 people. The results showed that accountability was
obtained an average value of 3.945, transparency obtained an average value of 4,045, public
participation obtained an average value of 3.833, the performance of leadership obtained
average value of 3.784 and loyalty cadres of national parties and local parties in Aceh
obtained an average score of 4,810, thus it can be explained that this research variable is
already running well. While the test results prove that accountability, transparency and public
participation significantly influence the performance of leaders of national parties and local
parties. Then accountability, transparency and public participation also have a significant
influence on the loyalty of members of national parties and local parties.
Keywords: Accountability, Transparency, Public Participation, Leaders Performance and
Member Loyalty

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis/menguji: (1) mendeskripsikan akuntabilitas,
transparansi, partisipasi publik, kinerja pimpinan dan loyalitas anggota partai nasional dan partai lokal di
Aceh sudah baik; (2) pengaruh akuntabilitas terhadap kinerja pimpinan partai nasional dan partai lokal;
(3) pengaruh transparansi terhadap kinerja pimpinan partai nasional dan partai lokal; (4) pengaruh
partisipasi publik terhadap kinerja pimpinan partai nasional dan partai lokal, (5) pengaruh akuntabilitas
terhadap loyalitas anggota partai nasional dan partai lokal, (6) pengaruh transparansi terhadap loyalitas
anggota partai nasional dan partai lokal, (7) pengaruh partisipasi publik terhadap loyalitas anggota
partai nasional dan partai lokal (8) pengaruh kinerja pimpinan partai nasional dan partai lokal terhadap
loyalitas anggota partai nasional dan partai lokal di Aceh dan (9) pengaruh akuntabilitas, transparansi,
partisipasi publik terhadap loyalitas anggota partai nasional dan partai lokal di Aceh melalui kinerja
pimpinan partai nasional dan partai lokal di Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah
good governance, kinerja pimpinan partai nasional dan partai lokal, dan loyalitas anggota partai
nasional dan partai lokal di Aceh. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan motode
analisis jalur (Path Analysis), dengan jumlah responden sebanyak 81 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa akuntabilitas diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,945, transparansi diperoleh nilai
rata-rata sebesar 4,045, partisipasi publik diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,833, kinerja pimpinan
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,784 dan loyalitas kader partai nasional dan partai lokal di Aceh
diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,810, dengan demikian dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian ini
sudah berjalan dengan baik. Sedangkan hasil pengujian membuktikan bahwa akuntabilitas, transparansi
dan partisipasi publik berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pimpinan partai nasional dan

partai lokal. Kemudian akuntabilitas, transparansi dan partisipasi publik juga mempunyai pengaruh
signifikan terhadap loyalitas anggota partai nasional dan partai lokal.
Kata kunci: Akuntabilitas, Transparansi, Partisipasi Publik, Kinerja Pimpinan dan Loyalitas Anggota
Volume 1, No. 1, September 2017 - 81

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

Partai

PENDAHULUAN
Partai Politik adalah organisasi
yang bersifat nasional dan dibentuk oleh

Politik;

dan

m.


mekanisme

penyelesaian perselisihan internal Partai
Politik.

sekelompok warga negara Indonesia secara

Berdasarkan anggaran dasar partai

sukarela atas dasar kesamaan kehendak

politik, maka sebuah partai politik dituntut

dan cita-cita untuk memperjuangkan dan

menjalankan amanat partai dan juga

membela kepentingan politik anggota,

mengamati


masyarakat, bangsa dan negara, serta

Keberhasilan

memelihara keutuhan Negara Kesatuan

pemerintahan yang baik sangat ditentukan

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila

oleh keterlibatan dan sinergi tiga aktor

dan

utama yaitu pemerintah, masyarakat, dan

Undang-Undang

Republik


Indonesia

Dasar

Negara

Tahun

1945.

jalannya

swasta.

pemerintahan.

penyelenggaraan

Dalam


tata

penyelenggaraan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2

pemerintahan,

Tahun

Politik,

merupakan salah satu aktor penting yang

disebutkan bahwa Partai Politik didirikan

memegang kendali proses berlangsungnya

dan dibentuk oleh paling sedikit 30 (tiga


good governance. Keterlibatan aparatur

puluh) orang warga negara Indonesia yang

pemerintah

telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun

keberhasilan

atau sudah menikah dari setiap provinsi.

pemerintahan

sangat

pemahaman

terhadap


2011

Tentang

Partai

Untuk mendirikan partai politik

aparatur

pemerintah

dalam

mendukung
penyelenggaraan
ditentukan

oleh


konsep

tata

harus di daftarkan pada Akta Notaris

pemerintahan

dengan mencantumkan Anggaran Dasar

pengalamannya yang sangat baik dengan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

birokrasi

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011

pemerintah, Alamsyah, (2010).


memuat paling sedikit: a. asas dan ciri

dan

Dalam

yang

baik

manajemen

rangka

serta

birokrasi

penerapan

Partai Politik; b. visi dan misi Partai

implementasi good governance terutama

Politik; c. nama, lambang, dan tanda

dalam penyelenggaraan otonomi daerah

gambar Partai Politik; d. tujuan dan fungsi

terutama dalam meningkatkan pelayanan

Partai

tempat

kepada masyarakat yang dilakukan oleh

kedudukan, dan pengambilan keputusan; f.

partai pemenang pemilu 2014 di Provinsi

kepengurusan Partai Politik; g. mekanisme

Aceh yaitu partai Lokal dan Parta Nasional.

rekrutmen keanggotaan Partai Politik dan

Implementasi dari good governance yang

jabatan politik; h. sistem kaderisasi; i.

diterapkan

mekanisme pemberhentian anggota Partai

penyelenggaraan pelayanan publik yakni

Politik; j. peraturan dan keputusan Partai

penyelenggaraan pelayanan terpadu satu

Politik; k. pendidikan politik; l. keuangan

pintu

Politik;

e.

organisasi,

82 - Volume 1, No. 1, September 2017

yang

melalui

diukur

efektivitas

melalui

Indeks

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai salah

menengahi atau memfasilitasi perbedaan-

satu

untuk

perbedaan di antara mereka (Mardiasmo,

publik.

2004:30). Terkait dengan hal itu semua,

Implementasi dari good governance dari

maka sudah sepatutnyalah setiap aparatur

partai lokal dan partai nasional yaitu dari

pemerintahan daerah memiliki pemahaman

masing-masing pimpinan partai.

yang mencukupi tentang prinsip-prinsip

bentuk

mengukur

partisipasi

kualitas

Dalam

publik

pelayanan

menjalankan

fungsinya

good governance. Untuk mencapai tata

DPRA mempunyai fungsi: (1) fungsi

pelaksanaan

legislasi/menyusun qanun, (2) anggaran

dibutuhkan adanya akuntabilitas, sistem

dan (3) pengawasan. Penerapan good

transparansi, dan partisipasi publik yang

governance pada DPRA dapat dilihat dari

akan berimplikasi terhadap peran, kinerja

adanya

dan

penyerapan

masyarakat

dan

aspirasi

dari

mengimplementasikan

kualitas

Namun,
sekarang

Penerapan good governance tidak

laporan

yang

keuangan

baik

yang

dihasilkannya.

dalam bentuk realisasi pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

pemerintahan

ini

transparansi

yang

sering

terjadi

adalah

tidak

adanya

dalam

tata

pelaksanaan

hanya menjadikan pemerintah sebagai

pemerintah yang berjalan

lembaga, melainkan juga pemerintahan

meskipun

sebagai suatu proses yang multi arah, yang

Nasional Dan Partai Lokal yang ada di

melibatkan elemen-elemen pengambilan

Provinsi

kebijakan

pemerintahan kita adalah sistem demokrasi

di luar

masyarakat

dan

pemerintah seperti
swasta.

Dengan

yang

dalam

Aceh.

menjunjung

dengan baik

lingkungan

Walaupun

tinggi

Partai

sistem

keterbukaan,

memaksimalkan peran dari ketiga elemen

musyawarah serta mufakat, tetapi yang

tersebut

tata

terjadi saat ini banyak sekali ditemukan

pemerintahan yang baik dan berbasis pada

praktik nepotisme di dalamnya yang

rakyat.

merugikan negara dan rakyat. Hal ini dapat

maka

akan

Governance

terwujud

dari

sudut

dilihat

dari

tidak

adanya

partisipasi

penyelenggara negara diartikan sebagai

masyarakat terhadap pemberlakuan qanun

pelaksanaan kewenangan politik, ekonomi,

di Provinsi Aceh yang terkesan berjalan di

dan administratif untuk mengelola urusan-

tempat atau tidak memberikan implikasi

urusan bangsa, mengelola mekanisme,

yang berarti dalam penegakan peraturan di

proses, dan hubungan yang kompleks

Provinsi Aceh.

antarwarga

negara

dan

kelompok-

Ada tiga komponen yang terlibat

kelompok

yang

mengartikulasikan

dalam governance, yaitu pemerintah, dunia

kepentingannya (yang menghendaki agar

usaha (swasta, commercial society), dan

hak dan kewajibannya terlaksana) dan

rakyat pada umumnya (termasuk partai

83 - Volume 1, No. 1, September 2017

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

politik). Hubungan ketiganya harus dalam

tentulah tidak statis, melainkan dinamis,

posisi sejajar dan saling control. Bila salah

tergantung bagaimana prilaku administrasi

satu komponen lebih tinggi daripada yang

(yang intinya prilaku organisasi) partai

lainnya, maka akan terjadi dominasi

politik itu sendiri dalam kiprah politik.

kekuasaan atas dua komponen lainnya.

Amir Ibrahim memaparkan, bahwa kinerja

Terselenggaranya pemerintahan yang baik

partai

(Good Governance) merupakan prasyarat

bagaimana

bagi

untuk

organisasional partai politik tersebut dapat

dan

menerapkan fungsi dan perannya dengan

mencapai tujuan serta cita-cita bangsa.

baik, atau sebaliknya atau sedang-sedang

Dalam

saja,

setiap

mewujudkan

pemerintahan
aspirasi

rangka

pengembangan

masyarakat

itu

dan

diperlukan

penerapan

sistem

dan

legitimate

penyelenggaraan

sehingga

pemerintahan

dan

pada

dasarnya

sesungguhnya

dihadapkan

adalah

kemampuan

dengan

kondisi

lingkungan tertentu di masyarakat.

pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur

politik

Fenomena ini dapat dilihat dari
masih rendahnya tingkat akuntabilitas
yaitu

bahwa

setiap

kegiatan

pembangunan dapat berlangsung secara

penyelenggaraan

berdayaguna, berhasilguna, bersih dan

dipertanggungjawabkan

bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,

oleh pelaku kepada pihak-pihak yang

kolusi dan nepotisme. Karenanya good

terkena

governance menuntut keterlibatan seluruh

tingkat transparansi yaitu mengungkapkan

elemen yang ada di masyarakat. Ini hanya

adanya kebijakan terbuka bagi pangawasan

bisa jika pemerintahan itu dekat dengan

jalannya pembangunan di Provinsi Aceh.

dampak

pemerintah

dapat

secara

penerapan

terbuka

kebijakan,

rakyat. Maka sangat cocok dengan sistim
desentralisasi

dan

otonomi

daerah

sebagaimana yang diterapkan di Indonesia

KAJIAN KEPUSTAKAAN
Loyalitas Kader

sekarang ini.

Loyalitas merupakan sikap mental

Kinerja pimpinan partai politik

karyawan

yang

ditunjukan

pada

nasional maupun partai lokal di aceh akan

keberadaaan perusahaan (Saydam, 2010).

memberikan dampak terhadap adanya

Sedangkan menurut Amin Wijaya Tunggal

loyalitas kader untuk dapat memenangkan

(2011) yaitu dukungan yang diberikan

pilkada maupun pemilu setiap periodenya.

karyawan

dalam

Hal ini tentu tidak terlepas dari adanya

tindakan

yang

kinerja pimpinan partai politik. Menurut

memastikan

Efriza 2012:346) kinerja suatu partai

kelangsungan hidup, meskipun tindakan

politik

tersebut

adalah

penilaian

akhir

dari

kehadiran suatu partai politik. Kinerja

perusahaan
diharapkan
keberhasilan

berlawanan

dengan

terhadap
untuk
dan

aspirasi

karyawan.
Volume 1, No.1, September 2017

- 84

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

Utomo (Tommy et al., 2010)
Loyalitas

dapat

sebagai

Kinerja merupakan hasil kerja secara

kesetiaan seseorang terhadap suatu hal

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

yang bukan hanya berupa kesetiaan fisik

seseorang dalam melaksanakan tugasnya

semata, namun lebih pada kesetiaan non

sesuai

fisik

diberikan

seperti

dikatakan

Kinerja Pimpinan

pikiran

dan

perhatian.

dengan

tanggung jawab yang

kepadanya”

(Mangkunegara,

Loyalitas para karyawan dalam suatu

2006 : 67). Kinerja seseorang merupakan

organisasi itu mutlak diperlukan demi

kombinasi dari kemampuan, usaha dan

kesuksesan organisasi itu sendiri. Menurut

kesempatan yang dapat dinilai dari hasil

Reichheld, semakin tinggi loyalitas para

kerjanya” (Sulistiyani, 2013 : 223). Dalam

karyawan

pandangan

di

suatu

organisasi,

maka

Nawawi

(2009)

Kinerja

semakin mudah bagi organisasi itu untuk

tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan

mencapai tujuan-tujuan organisasi yang

suatu

telah ditetapkan sebelumnya oleh pemilik

fisik/mental maupun non fisik/non mental.

organisasi. Begitu pula sebaliknya, bagi

Dengan kinerja dapat ditunjukkan sebagian

organisasi

atau seluruh tindakan atau aktivitas dari

yang

loyalitas

para

pekerjaan,

karyawannya rendah, maka semakin sulit

suatu

bagi organisasi tersebut untuk mencapai

(Mulyadi,2009).

organisasi

baik

pada

yang

suatu

bersifat

periode

tujuan-tujuan organisasinya yang telah

Setiap hasil kerja yang dapat

ditetapkan sebelumnya oleh para pemilik

dicapai oleh seseorang atau sekelompok

organisasi.

orang

dalam

suatu

organisasi

sesuai

Dalam jurnal (Maharani, 2001),

dengan wewenang dan tanggung jawab

Loyalitas berasal dari kata loyal yang

masing-masing dalam upaya mencapai

berarti setia. Loyalitas dalam organisasi

tujuan organisasi yang bersangkutan yang

dapat diartikan sebagai kesetiaan seorang

secara illegal tidak melanggar hukum dan

karyawan terhadap organisasi. Menurut

sesuai dengan moral dan etika dapat

Sudimin

(2013),

Kesediaan

karyawan

loyalitas

berarti

disebut dengan Kinerja. Robbins (2011 :

dengan

seluruh

212), mendefinisikan kinerja atau prestasi

kemampuan, keterampilan, pikiran, dan

kerja sebagai hasil kerja seseorang selama

waktu untuk ikut serta mencapai tujuan

periode tertentu dibandingkan

organisasi

rahasia

berbagai kemungkinan, misalnya standar,

organisasi serta tidak melakukan tindakan-

target/sasaran atau kriteria yang telah

tindakan

ditentukan terlebih dahulu dan

dan

yang

menyimpan

merugikan

organisasi

dengan

telah

selama orang itu masih berstatus sebagai

disepakati bersama. Kinerja ini umumnya

karyawan.

menyangkut dengan pekerjaan atau macam
pekerjaan

85 - Volume 1, No. 1, September 2017

manusia

yang

mengerjakan

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

pekerjaan

tersebut

dan

kemampuan/ketrampilan serta lingkungan

dimana tidak ada yang sangat dominan
yang menentukan gerak aktor lain.
governance

Pemahaman

dari pada pekerjaan tersebut. Berdasarkan

tentu

dapat

tidak sama dengan konsep government.

dijelaskan bahwa kinerja adalah hasil kerja

Konsep government lebih ditujukan pada

baik secara kualitas maupun kuantitas yang

suatu organisasi pengelolaan berdasarkan

dihasilkan oleh seseorang dalam periode

kekuasaan

tertentu sesuai dengan tanggung jawab

pemerintahan). Di sisi lain, governance

yang diberikan.

tidak

pengertian

tersebut

di

atas,

tertinggi

sekedar

(negara

melibatkan

dan

pemerintah,

tetapi juga melibatkan peran stakeholder di
luar negara dan pemerintah sehingga pihak

Good Governance
Dalam
pemerintah

penyelenggaraan

dewasa

ini

telah

terjadi

pergeseran paradigma rule government
good

menjadi

governance.

penyelenggaraan
pembangunan,

dan

Sementara

menjadi

itu,

konsep

sangat

luas.

governance

diartikan pemerintahan menunjuk pada
proses, yang melibatkan unsur eksekutif,

government

legislatif, yudikatif, serta masyarakat dan

pemerintahan,

pihak swasta. Praktik yang terbaiknya

pelayanan

publik

senantiasa menyandarkan pada peraturan
perundang-undangan

terlibat

Dalam

rule

paradigma

yang

yang

disebut good governance (kepemerintahan
yang baik), Hadari, (2013).
Dalam

berlaku.

implementasinya,

Sementara itu paradigma good governance

governance meliputi tiga institusi yang

tidak hanya terbatas pada penggunaan

satu dengan yang lainnya berkaitan, yaitu

peraturan

yang

negara (state), sektor swasta (private

berlaku, tetapi juga menerapkan prinsip

sector), dan lembaga swadaya masyarakat

penyelenggaraan pemerintahan yang baik,

(civil

yang tidak hanya melibatkan pemerintah

lingkungan

atau

kondusif,

perundang-undangan

negara

melibatkan

semata,

internal

tetapi

maupun

harus

eksternal

birokrasi, Hadari, (2013).
Ganie-Rochman

society).

Negara

politik
sektor

dan
swasta

menciptakan
hukum

yang

menciptakan

pekerjaan dan pendapatan, dan lembaga
swadaya

masyarakat

berperan

positif

(2013)

dalam interaksi sosial, ekonomi, dan

adalah

politik, termasuk mengajak kelompok

mekanisme pengelolaan sumber ekonomi

dalam masyarakat untuk berpartisipasi

dan sosial yang melibatkan pengaruh

dalam aktivitas ekonomi, sosial, dan

sektor negara dan sektor non-pemerintah

politik, Hadari, (2013).

menyebutkan

governance

dalam suatu usaha kolektif. Definisi ini
mengasumsikan banyak aktor yang terlibat
Volume 1, No.1, September 2017

- 86

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

METODE PENELITIAN

HASIL PEMBAHASAN

Populasi dan Sampel

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi
dan Partisipasi Publik Terhadap
Kinerja Pimpinan dan Loyalitas
Anggota Partai Nasional Dan Lokal di
Aceh

Populasi

dalam

penelitian

ini

adalah seluruh jajaran pimpinan partai
nasional dan partai lokal di Aceh yang
berjumlah 81 orang anggota. Adapun yang
menjadi responden dalam penelitian ini
adalah anggota DPRA dari masing-masing
partai nasional dan partai lokal, hasil

Berdasarkan
simultan

hasil

pengujian

(bersama-sama)

akuntabilitas

dan

secara
variabel

transparansi

serta

partisipasi publik berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pimpinan partai. Hal ini

pemenang pemilu 2014.

ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (72,174 >
2.672) pada tingkat signifikansi 0.0001.

Peralatan Analisis Data
Peralatan

analisis

data

yang

digunakan untuk melakukan pengujian
hipotesis penelitian adalah analisis jalur
(path analysis). Asumsi-asumsi standar
yang harus dipenuhi sebelum membangun
model path analysis antara lain: (1)
berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;
(3)

linier,

berdistribusi

aditif

dan

normal;

(5)

kausal,

(4)

tidak

ada

multikolinieriti; dan (6) semua variable
terukur, minimal dalam skala interval.
Model

jalur

sesuai

dengan

kerangka pemikiran yang telah dijelaskan
pada bab II, adapun lebih jelasnya
ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut ini:

Berdasarkan Tabel 4.9. di atas juga dapat
dijelaskan

tentang

pengaruh

variabel

Akuntabilitas , transparansi, dan partisipasi
publik secara bersama-sama berpengaruh
terhadap kinerja pimpinan partai nasional
maupun lokal di Aceh. Besarnya pengaruh
secara simultan dari ketiga variabel ini
dapat

dilihat

determinasinya.
pengaruh

dari

nilai

Koefisien

ketiga

koefisien
determinasi

variabel

yaitu

Akuntabilitas , transparansi, dan partisipasi
publik terhadap kinerja pimpinan adalah
sebesar 0,619, artinya sebesar 61,9%
perubahan pada kinerja pimpinan dapat
dijelaskan oleh perubahan dari variabel
akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi
publik,

sedangkan

selebihnya

sebesar

38,1% dijelaskan oleh faktor lain di luar
variabel akuntabilitas, transparansi, dan
partisipasi publik.
Hasil secara parsial membuktikan
Gambar 1. Analisis Jalur

bahwa

akuntabilitas,

transparansi

dan

partisipasi publik mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pimpinan partai nasional
87 - Volume 1, No. 1, September 2017

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

maupun lokal di Aceh dengan nilai

selebihnya sebesar 0,530, artinya sebesar

koefisien sebesar 0,486, artinya setiap

53,0% dijelaskan oleh faktor lain diluar

perubahan terhadap variabel Akuntabilitas

variabel

sebesar 1 unit, maka akan meningkatkan

partisipasi publik dan kinerja pimpinan.

kinerja pimpinan sebanyak 0,486% pada

Adapun

satuan Skala Likert. Hasil penelitian ini

keseluruhan

membuktikan

digambarkan sebagai berikut:

bahwa

akuntabilitas

akuntabilitas,

struktur

transparansi,

pengujian

dalam

hipotesis

penelitian

seperti

berpengaruh terhadap kinerja pimpinan.

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi
dan Partisipasi Publik Terhadap
Loyalitas Anggota Partai
Partai
Nasional dan Lokal di Aceh
Berdasarkan

hasil

penelitian

dapat

dijelaskan bahwa secara simultan variabel
akuntabilitas

dan

transparansi

serta

Gambar 2. Hasil Analisis Jalur

KESIMPULAN DAN SARAN

partisipasi publik berpengaruh signifikan

Kesimpulan

terhadap loyalitas anggota partai. Hal ini

1. Hasil penelitian membuktikan bahwa

ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (47,394 >

akuntabilitas diperoleh nilai rata-rata

2.672) pada tingkat signifikansi 1%.

sebesar 3,945, transparansi diperoleh

Hal

ini

akuntabilitas,
publik

dan

berarti

transparansi,
kinerja

variabel

nilai rata-rata sebesar 4,045, partisipasi

partisipasi

publik diperoleh nilai rata-rata sebesar

secara

3,833, kinerja pimpinan diperoleh nilai

terhadap

rata-rata sebesar 3,784 dan loyalitas

loyalitas anggota partai partai lokal dan

kader partai nasional dan partai lokal

nasional di Aceh. Besarnya pengaruh

di Aceh diperoleh nilai rata-rata

secara simultan dari ketiga variabel ini

sebesar 4,810, dengan demikian dapat

juga dapat dilihat dari nilai koefisien

dijelaskan bahwa variabel penelitian

determinasinya.

ini sudah berjalan dengan baik.

bersama-sama

pimpinan

berpengaruh

Koefisien

determinasi

pengaruh ketiga variabel ini terhadap

2. Kemudian

hasil

penelitian

loyalitas anggota partai adalah sebesar

membuktikan

0,517, artinya sebesar 51,7% perubahan

berpengaruh

kinerja anggota partai lokal dan nasional di

terhadap

Aceh dapat dijelaskan oleh perubahan dari

nasional dan partai lokal.

variabel akuntabilitas dan transparansi
serta

partisipasi

publik

sedangkan

juga

bahwa

akuntabilitas

secara

signifikan

kinerja

pimpinan

partai

3. Hasil penelitian menunjukkan juga
bahwa transparansi berpengaruh secara
Volume 1, No.1, September 2017

- 88

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

signifikan terhadap kinerja pimpinan

hendaknya menerapkan prinsip good

partai nasional dan partai lokal.

governance

4. Kemudian

partisipasi

publik

juga

sehingga

kepada
masyarakat

masyarakat,
merasa

ikut

berpengaruh secara signifikan terhadap

terlibat dalam pengawasan program

kinerja pimpinan partai nasional dan

pemerintah.

partai lokal.
5. Hasil

2. Kemudian

penelitian

akuntabilitas

terhadap
juga

variabel

mempunyai

masalah

dalam

rangka

meningkatkan loyalitas anggota partai
3. Transparansi

terhadap

program-

pengaruh signifikan terhadap loyalitas

program

anggota partai nasional dan partai

program-program yang akan dilakukan

lokal.

oleh anggota dewan seperti kunjungan

6. Hasil penelitian membuktikan bahwa

pembangunan

maupun

kerja ke luar kota maupun keluar

terdapat pengaruh secara signifikan

negeri

transparansi terhadap loyalitas anggota

terlebih dahulu kepada masyarakat,

partai nasional dan partai lokal.

sehingga tidak menimbulkan polemik

7. Hasil penelitian membuktikan bahwa
terdapat

pengaruh

hendaknya

disosialisasikan

di masyarakat.

signifikan

4. Akuntabilitas terhadap setiap kegiatan

partisipasi publik terhadap loyalitas

yang telah dilakukan oleh masing-

anggota partai nasional dan partai

masing pimpinan maupun anggota

lokal.

dewan, hendaknya juga dipublikasikan

8. Hasil penelitian juga membuktikan
bahwa

terdapat

pengaruh

kinerja

pimpinan partai nasional dan partai
lokal terhadap loyalitas anggota partai
nasional dan partai lokal di Aceh.
9. Terdapat

pengaruh

secara

melalui

berbagai

media,

sehingga

masyarakat mengetahui kegiatan yang
telah dilakukan.
5. Sedangkan

berkaitan

dengan

partisipasi publik, hendaknya setiap
tidak

anggota dewan dapat menyerap setiap

langsung akuntabilitas, transparansi,

aspirasi masyarakat, dan mewujudkan

partisipasi publik terhadap loyalitas

dalam tindakan nyata anggota dewan.

anggota partai nasional dan partai lokal
di Aceh melalui kinerja pimpinan
partai nasional dan partai lokal di
Aceh.
Saran
1. Dalam rangka meningkatkan kinerja
pimpinan dari masing-masing partai,
89 - Volume 1, No. 1, September 2017

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alamsyah, (2010) Strategi Penguatan Good
Governance
dalam
Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Lokal di Era
Otonomi Daerah. Jurnal DINAMIKA
Vol. 3, No. 6, Desember 2010 (ISSN:
1979-0899X)
Amin Wijaya Tunggal (2011), Intisari Internal
Auditing, Harvarindo, Jakarta

Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

Efriza, (2012), Political Explore: Sebuah
Kajian Ilmu Politik, Bandung:
Alfabeta
Ganie-Rochman (2013). Artikel “Good
Governance : Prinsip, Komponen dan
Penerapannya”, dalam HAM :
Penyelenggaraan Negara Yang Baik
dan Masyarakat Warga, Jakarta :
KOMNAS HAM.
Hadari, Nawawi. 2013. Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
Mada. University Press.
Krina P, Loina Lalolo. (2013) “Indikator dan
Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas
Transparansi & Partisipasi” Jakarta:
Sekretariat Good Publik Governance.
Bappenas.
Maharani, (2001), Pemimpin Kredibel,
PemimpinVisioner. Institut Darma
Mahardika, Jakarta.
Mangkunegara, (2006), Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan, Remaja
Rosdakarya, Bandung
Mardiasmo (2006), “Perwujudan Transpransi
dan Akuntabilitas Publik Melalui
Akuntansi Sektor Publik: Suatu sarana
Good
Governance”.
Jurnal
Akuntansi
Pemerintah.
Vol.2,
No.1:1-17.
Mulyadi, (2009). Sistem Akuntansi, Edisi ke-3,
Cetakan ke-5. Penerbit Salemba.
Empat, Jakarta
Nawawi (2009), Manajemen Sumber Daya
Manusia
Untuk
Bisnis
Yang
Kompetitif, Cetakan Ke-4, Gajah
Mada Univercity Press. Yogyakarta.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 17
Tahun 2013 Tentang Keuangan
Negara.
Robbins (2011). Organizational Behavior
Edition 15. New Jersey: Pearson
Education
Saydam, Ghozali, (2010), Manajemen Sumber
Daya Manusia (Human Resource)
Suatu Pendekatan Mikro, Djanbatan,
Jakarta.
Sudimin (2013), Whistleblowing: Dilema
Loyalitas dan Tanggung Jawab Publik.
Jurnal Manajemen dan Usahawan, vol.
12 no. 11. hlm. 3-8.
Sulistiyani, Ambar Tegus (2013), Memahami
Good Governance: Dalam Perspektif
Sumber Daya Manusia, Yogyakarta.
Gava Media.
Tommy Stefanus et al., (2010), Analisis
Pemotivasian dan Loyalitas Karyawan
Bagian
Pemasaran PT PALMA
ABADI SENTOSA di Palangka Raya.

Volume 1, No. 2.
Jurnal Mitra
Ekonomi dan Manajemen Bisnis.
Universitas Kristen Petra.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang
Partai Politik.

Volume 1, No.1, September 2017

- 90