PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKU (7)

PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
Aisyah Nurjanah (1501415)
Pendidikan Bahasa Jepang – FPBS
[email protected]
Dalam kurikulum terdapat istilah pendekatan dan model pengembangan kurikulum.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu
proses tertentu. Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum merujuk pada suatu
acuan atau sudut pandang seseorang terhadap proses pengembangan kurikulum. Dalam sebuah
sumber disebutkan bahwa menurut Zainal (2011) dalam bukunya Konsep dan Model
Pengembangan Kurikulum, jika dilihat dari aspek perencanaannya ada beberapa pendekatan
yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, antara lain sebagai berikut.
Pertama, pendekatan kompetensi yang menitikberatkan pada asfek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Kedua, pendekatan sistem yang merujuk pada penggunaan berbagai konsep teori
sistem yang umum untuk memahami teori organisasi dan praktik manajemen. Ketiga,
pendekatan klarifikasi nilai yang dapat diartikan sebagai langkah pengambilan keputusan
tentang prioritas atas keyakinan sendiri berdasarkan pertimbangan yang rasional, logis, sesuai
dengan perasaannya dan perasaan orang lain serta aturan yang berlaku. Keempat, pendekatan
komprehensif yang bermakna melihat, memperhatikan, dan menganalisis kurikulum secara
keseluruhan. Kelima, pendekatan yang berpusat pada masalah, yaitu pendekatan dilakukan
dengan cara mengidentifikasi berbagai masalah kurikulum secara khusus. Keenam, pendekatan
terpadu, yaitu suatu pendekatan yang memadukan keseluruhan bagian dan indikatorindikatornya dalam suatu bingkai kurikulum untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

menurut Idi (2011), pendekatan pengembangan kurikulum terdiri atas: pendekatan bidang
studi/subjek/disiplin ilmu; pendekatan berorientasi pada tujuan; pendekatan dengan pola
organisasi bahan; pendekatan rekonstruksionalisme; pendekatan humanistik; dan pendekatan
akuntabilitas. Selain itu, dalam pengembangan kurikulum ada pula jenis pendekatan yang
disebut dengan pendekatan sentralisasi (top-down) dan pendekatan disentralisasi (grass-rooth).

Model merupakan ulasan teroritis tentang konsepsi dasar. Menurut Idi (2011:177),
model pengembangan kurikulum merupakan ulasan teoritis secara total atau parsial, yaitu
hanya sebatas pada satu komponen kurikulum saja. Ulasan teoritis tersebut menekankan pada
ulasan yang berbeda-beda. Ada yang menitikberatkan pada komponen organisasi kurikulum,
ada pula yang menekankan pada hubungan antara pribadi yang terlibat dalam pengembangan
kurikulum. Dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Kurikulum: Teori & Praktik (2011), Idi
memaparkan mengenai beberapa model pengembangan kurikulum, diantaranya: 1) model Ralp
Tyler; 2) model Hilda Taba; 3) model D.K. Wheeler; 4) model Audery dan Howard Nicholls; 5)
model Decker Walker; 6) model Malcolm Skillbeck; dan 7) model kurikulum terpadu. Selain itu,
dalam sebuah referensi asing disebutkan beberapa model pengembangan kurikulum,
diantaranya: means-ends model; academic model; cognitive model; humanistic model; problemsolving model; negotiation model; dan eclectic approaches.
Dari ulasan di atas, dapat diketahui bahwa pendekatan dan model pengembangan
kurikulum sangatlah beragam. Namun, dari sekian banyak teori yang dikemukakan para ahli
mengenai pendekatan dan model pengembangan kurikulum, kedua hal itu tak lepas dari

pengaruh sumbangsih pemikiran Ralph Tyler dan Hilda Taba yang hingga kini masih menjadi
rujukan ataupun referensi utama dalam bidang kajian kurikulum di berbagai negara.

Daftar Pustaka:
Idi, Abdullah. (2011). Pengembangan Kurikulum: Teori & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Saputra, A. 2014. Pendekatan Dan Model-Model Pengembangan Kurikulum [online]. Tersedia:
http://andraputraa.blogspot.co.id/2014/03/pendekatan-dan-model-modelpengembangan.html [9 Maret 2017]
Anonim.

Tanpa

tahun.

Curriculum

Models

[online].

http://www.acas.edu.au/library_education/curriculum_models.htm [9 Maret 2017]


Tersedia: