PENATAAN DAN PENINGKATAN INFRASTRUKTUR S

PENATAAN DAN PENINGKATAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI
SALAH SATU STRATEGI KOMUNIKASI DINAS PARIWISATA
DAN KEBUDAYAAN KOTA BATAM DALAM VISIT BATAM
Angel Purwanti
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Putera Batam
[email protected]

Abstract
Communication strategy as an activity or communication campagne used to information or
persuades to build understanding and forced an idea or cases, product or service that is
planned. Batam tourism increasing is by Visit Batam. One strategy would be communicated
by the Department of Tourism and Culture Batam namely Arrangement and Infrastructure
Improvement. The approach used in structuring and improving the infrastructure and the
revitalization of Jodoh and Nongsa structuring, development and upgrading of roads Batam
city, and the management and urban utility increasing. This research as a qualitative
research with descriptif-case study approaching. Data source used depth interview,
observation and documentations.
Keyword : Communication Strategy, Case Study, Qualitative Research, descriptive
Abstrak
Strategi komunikasi merupakan kegiatan atau kampanye komunikasi yang sifatnya
informasial maupun persuasive untuk membangun pemahaman dan dukungan terhadap suatu

ide, gagasan atau kasus, produk maupun jasa yang terencana. Peningkatan Pariwisata Kota
Batam dilakukan dengan bentuk kegiatan Visit Batam. Salah satu trategi yang di
komunikasikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam yaitu Penataan dan
Peningkatan Infrastruktur. Pendekatan yang dilakukan dalam penataan dan peningkatan
infrastruktur yaitu revitalisasi dan penataan kawasan Jodoh dan Nongsa, pembangungan dan
peningkatan jalan Kota Batam, dan pengelolaan dan pengingkatan utilitas perkotaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bersifat
deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan
dokumentasi.
Kata Kunci: Strategi komunikasi, Studi Kasus, Penelitian Kualitatif, Deskriptif

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

1

mengembangkan Batam, maka dibangun

PENDAHULUAN
Kota Batam memiliki banyak potensi


berbagai

insfrastruktur

berstandar

berkembang di Pulau Batam saat ini adalah

fasilitas

pariwisata belanja, hal ini banyak ditandai

mampu bersaing dengan kawasan serupa di

banyaknya

Asia Pasifik.

mall-mall


di

lainnya,

serta

yang

pariwisata. Potensi pariwisata yang sedang

pembangunan

internasional

modern

sehingga

berbagai
diharapkan


berbagai tempat yang ada di pulau Batam.

Beberapa tahun belakangan ini telah

Mall-mall ini banyak menarik wisatawan

digulirkan penerapan Free Trade Zone

mancanegara,

Negara

Batam (FTZ Batam), Bintan, dan Karimun

Singapura dan Malaysia. Selain itu, wisata

yang mengacu pada UU No 36 tentang

yang sedang maju saat ini adalah wisata


Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

MICE (Meeting, Incxentive, Convention dan

Bebas dan kemudian dirubah beberapa kali

Exhibitions).

sangat

melalui PERPU, sehingga di undangkan

memberikan dampak positif bagi para

menjadi UU no 44 tahun 2007. Ada juga

pelaku bisnis wisata di bidang perhotelan

Undang-Undang 36 tahun 2000 Tentang "


khusunya hotel kota atau sering disebut

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

dengan CityHotel. Kegiatan ini ditandai

UU No 1 Tahun 2000 Tentang Kawasan

dengan banyaknya kegiatan MICE yang

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

banyak diadakan di beberapa hotel di Kota

Menjadi

Undang

Batam.


banyak

Undang-Undang

khususnya

dari

Wisata MICE ini

Undang

serta

masih

lainnya

yang


mulai

berkaitan dengan FTZ Batam. Kemudian di

dikembangkan sebagai basis logistik dan

saat masa akhir jabatan anggota DPR Pusat

operasional untuk industri minyak dan gas

tahun 2009, bersama dengan pemerintah

bumi

Kemudian

pusat saat ini sedang membahas mengenai

berdasarkan Kepres No. 41 tahun 1973,


UU Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang

pembangunan Batam dipercayakan kepada

akan memayungi pembentukan Kawasan

lembaga pemerintah yang bernama Otorita

Ekonomi Khusus di daerah Batam dan

Pengembangan Industri Pulau Batam atau

daerah lainnya di Indonesia 1.

Pada

tahun

oleh


sekarang

1970-an

Batam

Pertamina.

dikenal

dengan

Badan

Pengusahaan Batam (BP Batam). Dalam
rangka melaksanakan visi dan misi untuk

1


http://www.bpbatam.go.id/ini/batamGuide/batam_hist
ory.jsp, 31 Mei 2011

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

2

Untuk meningkatkan pariwisata Kota

strategi komunikasi agar ke 4 pilar dalam

Batam, salah satu bentuk program yang

visit batam 2010 dapat terlaksana dengan

dilakukan Dinas Pariwisata Kota Batam

baik.

adalah Visit Batam 2010. Kegiatan Visit

Seperti yang dikatakan Smith (2005:3)

menarik

bahwa Strategi komunikasi adalah kegiatan

wisatawan khususnya wisatawan manca

atau kampanye komunikasi yang sifatnya

negara.

informasial

Batam

2010

Agar

ini

bertujuan

program

tersebut

dapat

maupun

persuasive

untuk

berjalan sesuai dengan rencana haruslah

membangun pemahaman dan dukungan

memiliki pemikiran yang strategis.

terhadap suatu ide, gagasan atau kasus,

Menurut Cutlip, Center dan Broom

produk maupun jasa yang terencanam, yang

dalam bukunya Effective Public Relations

dilakukan oleh suatu organisasi baik yang

(2006:352) mengartikan pemikiran strategis

berorientasi laba maupun nirlaba, memiliki

sebagai berikut :

tujuan, rencana dan berbagai alaternative

Pemikiran strategis adalah memprediksi

berdasarkan riset dan memiliki evaluasi.

atau menentukan tujuan masa depan

Visit Batam 2010 dibentuk dari berbagai

yang di harap kan, menentukan kekuatan

pihak baik linier maupun non linier. Pihak

apa

atau

linear itu terdiri dari Dinas Perhubungan,

menghalangi upaya mengejar tujuan, dan

Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Kota,

merumuskan rencana untuk mencapai

Dinas PMK dan UKM, Badan Pengawasan

keadaan yang diharapkan tersebut.

Batam,

Tentu saja, proses yang mereka lewati

Pelabuhan, Instansi Imigrasi. Sedangkan

untuk mendatangkan wisatawan tidaklah

pihak non linearnya antara lain Persatuan

mudah, dengan berbagai program yang besar

Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota

serta program tambahan yang memancing

Batam, Asosiasi Agen Travel dan Tour

wisatawan asing maupun lokal untuk datang

Indonesia (ASITA) Kota Batam, Himpunan

ke Pulau Batam.

Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batam,

yang

akan

membantu

Visit Batam 2010 ini memiliki 4 pilar
dalam rencana program dan kegiatan Visit

Instansi

Bandara,

Instansi

dan Perhimpunan Golf Indonesia Kota
Batam.

Batam 2010, yaitu penataan infrastruktur,

Jika ditinjau dari fungsinya, tim Visit

penataan objek wisata, event pariwisata dan

Batam selain berkewajiban memberikan

promosi. Dan untuk itu, diperlukan suatu

kenyamanan terhadap para wisatawan, juga

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

3

dituntut untuk mencapai tingkat keuntungan

KAJIAN PUSTAKA

yang optimal dan sebagai penyumbang

Pengertian Strategi

pendapatan asli daerah (PAD). Kenyamanan

Kata strategi adalah turunan dari bahasa

wisatawan akan tercapai apabila adanya

Yunani,

komunikasi

sebagai komandan militer pada zaman

yang

efektif

diantara

tim

Strategos,

yang

diterjemahkan

tersebut. Komunikasi yang efektif dapat

demokrasi

Athena.

Strategi

terjadi

pendekatan

secara

keseluruhan

apabila

suatu

pesan

yang

adalah
yang

diberitahukan komunikator dapat diterima

berkaitan

dengan baik atau sama oleh komunikan

perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas

sehingga tidak terjadi salah persepsi.

dalam kurun waktu tertentu.

Dengan memperhatikan keadaan dan

dengan

Kata

strategi

pelaksanaan

selalu

gagasan,

diartikan

atau

perubahan pembangunan pariwisata dewasa

disejajarkan dengan kata cara. Padahal kata

ini beserta tantangan yang ada, sangat perlu

cara dapat dipergunakan dalam kondisi,

dipersiapkan

tetapi

strategi

komunikasi

yang

strategi

adalah

cara

untuk

secara

jangka

efektif dalam menunjang pembangunan.

menyelesaikan

Strategi pada hakekatnya adalah suatu

panjang. Dengan kata lain strategi adalah

perencanaan

untuk

kegiatan yang dilakukan organisasi untuk

mencapai tujuan tertentu. Didalam strategi

mencapai tujuan yang telah ada atau aksi

yang baik haruslah memiliki koordinasi tim

dalam

kerja,

penampilan terbaiknya.

dan

memiliki

manajemen

tema,

mengidentifikasi

faktor pendukung sesuai dengan prinsip-

Dalam

sesuatu

organisasi

untuk

pengertian

mencapai

sempit,

strategi

prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,

diartikan

efesien dalam pendanaan dan memiliki

kekuatan militer untuk mencapai tujuan-

2

sebagai

seni

menggunakan

taktik untuk mencapai tujuan secara efektif .

tujuan yang telah ditetapkan oleh politik.

Dari penjabaran tersebut diatas, maka

Secara luas strategi diartikan sebagai seni

peneliti ingin mengetahui dan menjelaskan

menggunakan

bagaimana bentuk strategi komunikasi Dinas

mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh

Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam

politik (penganut ini dianut beauffre).

dalam kegiatan Visit Batam 2010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi, 27 Maret 2011

kekuatan

untuk

Istilah strategi berasal dari kata Yunani,
Strategeia

2

semua

(stratos

=

militer,

ageia

=memimpin), yang artinya seni atau ilmu

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

4

untuk menjadi seorang jendral. Strategi

tetapi harus menunjukan bagaimana taktik

adalah pendekatan secara keseluruhan yang

operasionalnya.

gagasan,

Definisi lain menjelaskan bahwa strategi

perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas

adalah jalan-jalan utama yang terpilih untuk

dalam kurun waktu tertentu.

menjamin tercapainya tujuan secara efektif

berkaitan

dengan

pelaksanaan

Konsep ini relevan dengan situasi jaman

dan efesien (Santoso: 2005:6). Dalam kamus

dulu yang sering diwarnai perang, di mana

induk istilah ilmiah (2003:740) dijelaskan

jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu

bahwa strategi adalah taktik, kiat, cara-cara

angkatan

yang baik dan menguntungkan dalam suatu

perang

agar

dapat

selalu

memenangkan perang. Strategi juga bisa

tindakan.

dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk

Komunikasi Laswell

pembagian dan penggunaan kekuatan militer

Laswell

dalam

Effendy

(2003:301)

dan material pada daerah-daerah tertentu

menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk

untuk mencapai tujuan tertentu.

menerangkan kegiatan komunikasi ialah

Dalam praktik Public Relations, menurut

menjawab pertanyaan “Who Says What

Cutlip, Center dan Broom (2006: 360)

Which Channel To Whom With What

menjelaskan strategi biasanya mengacu

Effect?”, jika dijabarkan maka strategi

kepada konsep, pendekatan atau rencana

komunikasi merupakan jawaban-jawaban

umum untuk program yang didesain guna

dari teori Laswell tersebut. Who? (Siapakah

mencapai tujuan. Berbeda dengan taktik

Komunikatornya?), Says What? (Pesan apa

yang

level

yang dinyatakannya?), In Which Channel?

operasional; kejadian actual, media dan

(Media apa yang digunakan?), To Whom?

metode

(Siapa Komunikannya?), With What Effect?

lebih

mengacu

yang

kepada

dipakai

untuk

(Efek apa yang diharapkan?).

mengimplementasikan strategi.
Menurut Uchyana (2004:29) strategi

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha

perencanaan

memaparkan kegiatan Visit Batam 2010 dari

(planning) dan manajemen untuk mencapai

penjabaran teori Laswell, yaitu Who, dalam

suatu tujuan. Namun untuk mencapai tujuan

kegiatan Visit Batam 2010 siapa, dalam

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai

kegiatan Visit Batam 2010 siapa saja yang

peta jalan yang hanya menunjukan arah saja,

menjadi komunikatornya, Says What, dalam

pada

hakekatnya

adalah

kegiatan Visit Batam 2010 ini pesan apa
JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

5

yang ingin disampaikan, In Which Channel,

komunikasi adalah metode atau langkah-

media apa saja yang mendukung kegiatan

langkah yang diambil untuk keberhasilan

Visit Batam 2010 ini, To Whom, siapa saja

proses penyampaian pesan oleh seseorang

yang menjadi penerima atau sasaran dalam

kepada orang lain untuk memberitahukan

kegiatan Visit Batam 2010 ini dan yang

atau mengubah sikap, pendapat, dan perilaku

terakhir, With What Wffect, apa harapan dari

baik secara langsung melalui media (Ucjana,

kegiatan Visit Batam 2010 ini.

2002:5).

Akan menjadi tiga (3) buah bentuk
pertanyaan

yaitu

How?

melaksanakannya?),

dalan

Cangara

(2005)

(Kapan

menyatakan bahwa strategi komunikasi

(Bagaimana

adalah sebuah kombinasi terbaik dari saluran

(Mengapa

dan pesan-pesan yang dirancang untuk

When?

dilaksanakannya?),

Middleton

Why?

mencapai khalayak tertentu agar tujuan yang

dilaksanakan demikian?).

diinginkan tercapai.
Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah salah satu dari industri

Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi menurut Ucjana

gaya baru, yang mampu menyediakan

dari

pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal

perencanaan komunikasi (communication

kesempatan kerja, pendapatan taraf hidup

planning)

dan dalam mengaktifkan sektor produksi

(2004:29)

merupakan

dan

paduan

manajemen

komunikasi

(communication

management)

untuk

mencapai

tujuan

Untuk

mencapai

suatu

tujuan

(goal).

tersebut

strategi

lain dalam Negara penerima wisata.
Suwantoro (2004:3) mengatakan istilah
Pariwisata

berhubungan

erat

dengan

menunjukan

pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai

bagaimana operasionalnya secara taktik

suatu perubahan tempat tinggal sementara

harus dilakukan dalam arti kata bahwa

seseorang di luar tempat tinggalnya karena

pendekatan bisa berubah-ubah sewaktu-

sesuatu alasan dan bukan untuk melakukan

waktu, tergantung pada situasi dan kondisi.

kegiatan yang menghasilkan upah. Di mana

komunikasi

harus

dapat

Dalam Kamus Besar Indonesia dijelaskan

perjalanan

wisata

merupakan

suatu

bahwa strategi komunikasi adalah suatu cara

perjalanan yang dilakukan oleh seseorang

yang dikerjakan demi kelancaran suatu

atau lebih dengan tujuan tertentu untuk

komunikasi. Dalam istilah lain strategi

mendapatkan kesenangan dan memenuhi

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

6

hasrat ingin mengetahui seseorang. Selain

ini

itu juga bisa karena kepentingan lainnya

pemimpin perjalanan. Jumlah peserta

seperti olahraga, konvensi, dan lainnya.

rombongan itu boleh bervariasi tetapi

Organisasi

pariwisata

mendefinisikan

pariwisata

dunia

atau

turisme

adalah suatu perjalanan yang dilakukan

didampingi

oleh

seorang

lebih dari 15 atau 20 orang peserta.
2) Menurut maksud Berpergian
a. Pariwisata Rekreasi atau Pariwisata

untuk rekreasi atau liburan, dan persiapan

Santai,

juga untuk melakukan aktivitas ini. Seorang

memulihkan fisik dan mental setiap

wisatawan atau turis adalah seseorang yang

peserta

melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80

kesempatan rileks bagi mereka dari

km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan

kebosanan dan keletihan kerja selama

3

rekreasi .

maksud

berpergian

wisata

dan

untuk

memberikan

rekreasi.
b. Pariwisata Budaya, maksudnya untuk

Bentuk-bentuk Pariwisata
Gromang melihat pariwisata sebagai

memperkaya

informasi

dan

suatu gejala, yang terwujud dalam beberapa

pengetahuan tentang negara lain dan

bentuk, antara lain sebagai berikut:

untuk memuaskan kebutuhan hiburan.

1) Menurut jumlah orang yang berpergian

Dalam

hal

ini

pula

hanya

kunjungan ke pameran-pameran dan

seorang atau satu keluarga yang

fair, perayaan-perayaan adat, tempat

berpergian.

cagar alam cagar purbakala dan lain-

a. Pariwisata

Individu,

b. Pariwisata

yakni

Rombongan,

yakni

sekelompok orang, yang biasanya
terikat

oleh

tertentu

hubungan-hubungan

kemudian

melakukan

lain.
c. Pariwisata

Pulih

memuaskan

Sehat,

kebutuhan

yang

perawatan

medis di daerah atau tempat lain

perjalanan bersama-sama. Misalnya:

dengan

klub,

yang

misalnya sumber air panas, tempat-

usaha

tempat kubangan air lumpur yang

sekolah

diorganisisr

atau

oleh

tur

suatu

perjalanan, dan biasanya rombongan

berkhasiat,

fasilitas

http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata, 12 Maret
2011

penyembuhan,

perawatan

mineral
3

termasuk

penyembuhan

yang

dengan

air

berkhasiat,

secara

khusus,

perawatan dengan pasir hangat, dan

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

7

lain-lain. Pariwisata ini memerlukan
persyaratan-persyaratan
seperti

misalnya

tertentu
kebersihan,

4) Menurut letak geografis
a. Pariwisata

Domestik

menunjukan

arus

Nasional,

wisata

yang

ketenangan dan taraf hidup yang

dilakukan oleh warga dan penduduk

pantas.

asing yang bertugas di sana, yang

d. Pariwisata Olah Raga, yang akan

terbatas dalam suatu negara itu.

memuaskan hobi orang-orang seperti

b. Pariwisata Regional, yakni kepergian

memancing, berburu binatang liar,

wisatawan terbatas pada beberapa

menyelam ke dasar laut, bermain ski,

negara

bertanding dan mendaki gunung.

kawasan

pariwisata.

perjalanan

wisatawan

e. Pariwisata Temu Wicara, pariwisata
konvensi

mencakup

pertemuan

ilmiah,

pertemuan-

seprofesi

dan

yang

membentuk

suatu

Misalnya
di

negara-

Internasional,

yang

negara Eropa Barat.
c. Pariwisata

bahkan politik. Pariwisata jenis ini

meliputi gerak wisatawan dari suatu

memerlukan

negara ke negara lain di dunia.

tersedianya

fasilitas

pertemuan di negara tujuan dan
faktor-faktor lain yang penting seperti

5) Menurut Umur (umur membedakan
kebutuhan dan kebiasaan)

tersedianya

a. Pariwisata Remaja

transportasi yang mudah, iklim yang

b. Pariwisata Dewasa

cerah, dan sebagainya. Seorang yang

6) Menurut Jenis Kelamin

letak

yang

strategis,

berperan serta di dalam konfrensi

a. Pariwisata Pria

akan meminta fasilitas wisata yang

b. Pariwisata Wanita

lain misalnya tur dalam dan luar kota,
tempat-tempat membeli cendramata,
dan lain-lain.
3) Menurut alat transportasi
a. Pariwisata Darat, seperti bis, mobil
pribadi, kereta api
b. Pariwisata Tirta, seperti laut, danau,
sungai.
c. Pariwisata Dirgantara

7) Menurut tingkat harga dan tingkat
sosial
a. Pariwisata Taraf Mewah
b. Pariwisata Taraf Menengah
c. Pariwisata Taraf Jelata
Biro Perjalanan Wisata
Biro

perjalanan

perusahaan

yang

pariwisata

adalah

menyelenggarakan

kegiatan paket wisata dan agen perjalanan.

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

8

Adapun kegiatan-kegiatan usaha biro

yang memiliki izin untuk memberikan

perjalanan wisata adalah:

bimbingan perjalanan dan penerangan

a. Menyusun menjual paket wisata luar

kepariwisataan dengan mempergunakan
satu

negeri atas dasar permintaan.
b. Menyelenggarakan

atau

menjual

atau

terhadap

beberapa

bahasa

tertentu

baik

secara

wisatawan,

perseorangan atau berkelompok.

pelayaran wisata (Cruise).
c. Menyusun dan menjual paket wisata

b. Pramuwisata Khusus (Special Guide)

dalam negeri kepada umum atau atas

adalah pramuwisata yang mempunyai

dasar permintaan.

pengetahuan yang khusus dan mendalam

d. Menyelenggarakan pemanduan wisata.

mengenai

e. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.

kebudayaan, arkeologi, sejarah, teknik,

f. Menjual

perdagangan,

tiket

atau

karcis

untuk

obyek

seperti

keagamaan,

ilmiah,

margasatwa, perburuan dan lain-lain;

wisatawan.
g. Mengadakan pemesanan sarana wisata.

yang

h. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan

membimbing

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

mempunyai

penerangan

izin

perjalanan
kepada

untuk
dengan

wisatawan

baik

perseorangan atau kelompok dengan

Pramuwisata
Pramuwisata

wisata

adalah

seseorang

yang

memberi penjelasan serta petunjuk kepada
wisatawan dan traveler lainnya tentang

menggunakan satu bahasa atau beberapa
bahasa tertentu.
c. Pembimbing

Darma

Wisata

(Tour

segala sesuatu yang hendak dilihat dan

Conductor) adalah pramuwisata senior

disaksikan bilamana mereka berkunjung

yang mempunyai tanda pramuwisata

pada suatu objek, tempat atau daerah wisata

untuk

tertentu.

kelompok wisatawan yang melakukan

Jenis pramuwisata berdasarkan bidang

memimpin

perjalanan

suatu

perjalanan di suatu wilayah atau suatu

keahliannya dibagi menjadi :

Negara

guna

a. Pramuwisata Umum (General Guide)

perjalanan, bimbingan dan penerangan
wisata

asistensi

adalah pramuwisata yang mempunyai

mengenai

pengetahuan

kebudayaan,

kekayaan alam dan aspirasi kehidupan

kekayaan alam, dan aspirasi kehidupan

dari penduduk atau bangsa di wilayah

bangsa atau penduduk secara umum;

yang dijajahi.

tentang

objek

memberikan

kebudayaan,

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

9

d. Pramuwisata Pengemudi (Guide Driver)

pergerakan-pergerakan

adalah pramuwisata yang mempunyai

hubungan

kartu

keluarga”.

tanda

pramuwisata

untuk

memberikan bimbingan dan penerangan
umum

mengenai

objek

wisata,

sosial

kekerabatan

dan
dalam

Terdapat beberapa istilah yang digunakan
untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian

kebudayaan, kekayaan alam, dan aspirasi

atau inkuiri

kehidupan

para

etnografi, interaksionis simbolik, perspektif

kedudukannya

ke dalam, etnometodologi, the Chicago

bangsa

wisatawan,

kepada

disamping

naturalistic atau alamiah,

sebagai pengemudi kendaraan umum,

School,

seperti taxi, bus, touring choarch, dan

interpretative,

ekologis

lain-lain.

(Bogdan

Biklen

kualitatif.

ini

merupakan

Penelitian

dimaksud

adalah

dan

studi

kasus,

dan

deskriptif

dalam

Moleong,

1982:3). Subjek utama dari penelitian ini

METODE PENELITIAN
Penelitian

fenomenologis,

penelitian

kualitatif
Penelitian

yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

yang

Kota Batam dan beberapa pihak terkait

yang

seperti

ASITA,

PHI,AJAHIB,

Polisi

menghasilkan penemuan-penemuan yang

Pariwisata, Media Batam dan sebagainya

tidak dicapai dengan menggunakan prosedur

yang

statistik atau cara kuantifikasi lainnya.

memperoleh

Strauss and Oorbin dalam BMrowi dan

dilakukan disini menggunakan pendekatan

Sudfltin

studi kasus yang bersifat deskriptif. Dimana

(Rusian,

2003:202-203)

mendukung

penelitian

data.

ini

untuk

Pendekatan

yang

penelitian ini menggambarkan fenomena

mengatakan bahwa:
“Qualitative Research merupakan

yang

jenis penelitian yang menghasilkan

menyajikan data secara sistematis untuk

penemuan-penemuan

tidak

mempermudah pemahaman untuk penarikan

dapat dicapai dengan menggunakan

kesimpulan. Sumber data dalam penelitian

prosedur

cara

ini meliputi sumber data primer yang di

Penelitian

peroleh melalui wawancara, observasi dan

kualitatif dapat dipergunakan untuk

dokumentasi , dan data sekunder yang

penelitian

masyarakat,

diperoleh melalui dokumen-dokumen resmi

sejarah, tingkah laku, fungsional

yang berkaitan dengan obyek penelitian baik

organisasi,

secara nasional, catatan-catatan penunjang,

kuantifikasi

yang

statistik
lainnya.

kehidupan

peristiwa

atau

tertentu,

ada

dengan

menganalisis

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

10

dan

dan

literatur,

buku-buku

perpustakaan,

peneliti memperoleh pegetahuan apa yang

dokumentasi, arsip-arsip dan keterangan-

dilakukan.

keterangan lain yang berhubungan dengan

c. Wawancara Mendalam

masalah penelitian yang digunakan sebagai

Wawancara

yang

peneliti

lakukan

pelengkap dan pendukung dari data primer.

terhadap

Beberapa langkah yang peneliti lakukan

mendalam

sebagai fokus bagi pengumpulan data dalam

wawancara mendalam, peneliti berupaya

penelitian ini adalah :

menyelam ke dalam dunia mereka. Agar

a. Studi Dokumentasi

mencapai

Peneliti melakukan studi dokumentasi

informan

dilakukan

secara

(depth

interview).

Dalam

tujuannya,

mendorong

pihak

pewancara
yang

harus

diwawancarai

sebagai landasan dalam menganalisis data.

dengan berbagai cara untuk mengemukakan

Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan

semua gagasan dan perasaannya bebas dan

bahan-bahan tertulis yang berhubungan

nyaman (Mulyana, 2006:183)

dengan masalah penelitian baik itu berupa

Peneliti melakukan wawancara utama

jurnal,

kepada para Kepala Bidang dan Staff di

artikel,

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

makalah, dll. Data tersebut tidak hanya

Batam yang terlibat dalam Visit Batam

berasal

dan

2010. Peneliti mengawali proses wawancara

Kebudayaan tempat peneliti mengadakan

dengan wawancara informal di mana peneliti

penelitian tetapi bisa juga berasal dari

melakukan

lembaga

kegiatan Visit Batam. Tanya jawab mengalir

buku-buku,

jurnal

penelitian,

perundang-undangan/kebijakan,

dari

lain

Dinas

Pariwisata

yang

terkait

seperti

pembicaraan

biasa

seputar

perpustakaan, serta internet.

seperti percakapan sehari-hari dan tidak

b. Observasi

tersusun terlebih dahulu.

Observasi adalah teknik pengumpulan

Miles

dan

Huberman

(1992:15-21)

data dengan cara pengamatan langsung

menjelaskan tentang proses analisis menjadi

dengan alat pendengaran, dan penglihatan

langkah-langkah sebagai berikut:

terhadap fenomena social dan gejala-gejala

a. Tahap

pertama,

yakni

dan

yang terjadi. Itu berarti data yang diperoleh

mereduksi

dengan cara memandang, melihat dan

pengumpulan terhadap semua informasi

mengamati objek sehingga dengan itu

penting yang terkait dengan masalah
penelitian,

data,

kategorisasi

melakukan

selanjutnya

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

data
11

dikelompokan

sesuai

dengan

topik

digunakan oleh pemerintah pada dekade

permasalahan.
b. Tahap kedua, data yang dikelompokan
selanjutnya disusun dalam bentuk narasinarasi,

sehingga

rangkaian

data

informasi

yang

bermakna

menjadikan Batam sebagai Singapura-nya

yaitu

menginterpretasikan

apa

di Pulau Sambu.
Pada dekade 1970an, dengan tujuan awal

Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden

c. Tahap ketiga, melakukan interpretasi
data,

1960an sebagai basis logistik minyak bumi

berbentuk

sesuai dengan masalah penelitian.

pada

Hang Nadim dalam melawan penjajah ini

dengan
yang

telah

nomer

41

tahun

1973,

Pulau

Batam

ditetapkan sebagai lingkungan kerja Industri
dengan

didukung

oleh

Otorita

diberikan dan diinterpretasikan informan

Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam

terhadap masalah yang diteliti.

atau lebih dikenal dengan Badan Otorita

d. Tahap keempat, pengambilan kesimpulan
berdasarkan susunan narasi yang telah
disusun pada tahap ketiga, sehingga

Batam sebagai penggerak pembangunan
Batam.
Seiring dengan pesatnya perkembangan

dapat memberikan jawaban atas masalah

Pulau

Batam,

pada

dekade

1980an,

penelitian.

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

e. Tahap kelima, melakukan verifikasi hasil

34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam,

analisa data dengan informan, yang

yang merupakan bagian dari Kabupaten

didasarkan pada simpulan tahap keempat.

Kepulauan Riau (saat ini menjadi Kabupaten

Tahap

untuk

Bintan), ditingkatkan statusnya menjadi

menghindari kesalahan interpretasi dari

Kotamadya Batam yang memiliki tugas

hasil

dalam

ini

dimaksudkan

wawancara

informan

dengan

penelitian

mengabarkan

sejumlah

yang

makna

menjalankan

administrasi

dapat

pemerintahan dan kemasyarakatan serta

persoalan

mendukung pembangunan yang dilakukan
dalam Otorita Batam.

sebenarnya dari penelitian ini.

Sebelum

Sejarah Kota Batam

menjadi

daerah

otonom,

Pulau Batam, dihuni pertama kali oleh

Kotamadya Batam merupakan Kotamadya

orang Melayu dengan sebutan orang selat

ke 2 (dua) di Propinsi Riau yang pertama

sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah

Kotamadya Batam pada mulanya merupakan

menjadi

suatu Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan

medan

perjuangan

Laksamana

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

12

Batam yang termasuk dalam Wilayah

dari lautan 1.035,30 Km2 dan daratan

Administrasi

612,53 Km2, sedangkan banyaknya pulau

Kabupaten

Tingkat

II

berjumlah 186

Kepulauan Riau.

buah

dimana 80 buah

pulau

telah dihuni dan 106 buah pulau lagi masih

terbesar di daerah ini, tetapi tidak jelas

kosong, diantaranya ada 3 buah pulau yang

diketahui dari mana literatur sejarah masa

agak besar yaitu Pulau Batam dengan luas

lampau diwaktu Johor

dan Riau masih

kurang lebih 415 Km2, Pulau Bulan dan

merupakan Kerajaan Melayu. Pada abad ke

Kepala Jeri. Karena wilayah Kotamadya

18 Lord Minto dan Rafles dari kerajaan

Batam letaknya yang sangat strategis pada

Inggris telah melakukan "Barter" dengan

jalur pelayaran international yang paling

Pemerintah Hindia

Belanda, sehingga

ramai di dunia dengan jarak hanya 12,5 mil

Batam yang merupakan pulau

laut (20 km) dari Singapura serta pintu

Batam

adalah

Pulau
kembar

dengan

nama

sebuah

Singapura

diserahkan

masuk dari/keluar negeri melalui pelabuhan

kepada Pemerintah Belanda.
Pada

tanggal

18

gerbang lalu lintas wisatawan yang keluar

Desember

1829

laut Sekupang.

Hindia

Dengan modal inilah maka Pemerintah

Belanda P.J Elout yang sekaligus menjabat

Indonesia sebagai upaya untuk memacu

sebagai Residen Riau atas nama Sultan

perkembangan di wilayah Nusantara dari

Abdul Rahmansyah YTM (Yang Dipertuan

semua aspek kehidupan, khususnya di

Muda) Riau menunjuk Raja Isa untuk

bidang ekonomi dalam rangka persiapan

memegang

tinggal

Komisaris

Jendral

Pemerintah

pemerintahan

atas

daerah

Nongsa dan Rantau Taklukannya.
Atas Dasar peristiwa sejarah tersebut,
maka tanggal 18 Desember 1829 telah
ditetapkan sebagai Hari Jadi kota Batam

landas

pada

Pelita

VI,

maka

pemerintah mengembangkan Pulau Batam
menjadi Otorita Pengembangan Daerah
Industri Pulau Batam (OBDIPB).
Guna

pemantapan

pengembangan

melalui Peraturan Daerah Kota Batam

sebagaimana fungsi Pulau Batam tersebut

Nomor 5 Tahun 2009 pada tanggal 23 Juli

menjadi daerah industri dan perdagangan,

2009 yang pada tanggal 18 Desember 2009

alih kapal, penumpukan dan basis logistik

akan berumur 180 (seratus delapan puluh)

serta pariwisata, maka dikeluarkan beberapa

tahun. Luas wilayah Kotamadya Batam

Surat Keputusan Presiden atau Mentri

lebih kurang 1.647,83 Km2, yang terdiri

maupun Dirjen, sebagaimana periodesasi

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

13

Pimpinan/Pengembangan

Otorita

Batam

2)

Tahun 1975 – 1978 Adalah periode

sebagai berikut :

konsulidasi dimana dalam periode ini

1) Tahun 1969 – 1975 Adalah periode

dititikberatkan untuk konsulidasi dan

persiapan

dan

permulaan

pemeliharaan prasarana-prasarana dan

ini

aset-aset yang ada, sehubungan dengan

pengembangan Batam lebih ditujukan

krisis yang timbul dalam Pertamina,

untuk menunjang kegiatan pertanian dan

dengan ketua Otorita Batam, Prof. Dr.

pencarian minyak lepas pantai dengan

Soemarlin. Dalam periode ini telah

ketua

keluar beberapa surat keputusan sebagai

pengembangan,

Otorita

pada

periode

Batam

DR.IBNU

SUTOWO, diantara periode tersebut
telah

keluar

beberapa

Keputusan

a. Kepres No. 65 Tahun 1970 tanggal 19
Tentang Proyek

b. Kepres No. 74 Tahun 1971 tanggal
Oktober

Pembangunan

1971;

Tentang

Pulau Batam dengan

tubuh

Pertamina,

maka

terjadilah pengalihan tanggung jawab
pembangunan Daerah Industri Pulau
Batam

Pengembangan Pulau Batam.

26

a) Pada tahun 1975, karena adanya resesi
dalam

Presiden antara lain :

Oktober 1970;

berikut :

dari

Pertamina

ketangan

Pemerintah.
b) Keputusan Menteri

Dalam

Negeri

No.43 tahun 1977 tanggal 19 Februari

membentuk Badan Pimpinan Daerah

1977

Industri

Penggunaan ,Tanah di Pulau Batam.

(Badan

Penguasa)

dan

bertanggung jawab kepada Presiden.
c. Kepres No. 41 tahun 1973 tanggal

c) Pada

tentang

tanggal

Pengolahan

14

Mei

dan

1977

dikeluarkan Surat Keputusan Menteri

22 November 1973; Tentang seluruh

Perdagangan

Pulau Batam dinyatakan

Surat Keputusan Menteri Keuangan

sebagai

No.147/Kpb/V/1977,

daerah industri. Pada tanggal 26

No.

Agustus 1974 pemerintah menunjuk

Keputusan Menteri Perhubungan No.

beberapa lokasi di Sekupang, Batu

KM.119/0/Phb/1977

Ampar dan Kabil

Pengembangan

di Pulau Batam

150/LML/1977

dan

tentang
Lalu

sesuai

Surat

lintas

sebagai Bonded Ware House dan

Perdagangan

kebijaksanaan

menunjuk PT. Persero Batam sebagai

pemerintah yang dilaksanakan Oleh

penguasa Bonded Ware House.
JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

14

Otorita

Pengembangan

b) Keputusan Menteri Kehakiman RI

Daerah

No. M. 01-PW-10-01- 83 tanggal 7

Industri Pulau Batam.

Juni 1980 tentang penetapan Pulau

d) Surat Keputusan Ketua BKPM No. 1
Tahun 1978 tanggal 7 Februari 1978

Batam

tentang

khusus di bidang keimigrasian.

Pemberian

Perlimpahan

sebagai daerah

berstatus

Wewenang Pengurusan dan Penilaian

c) Keputusan Menteri Perdagangan dan

Pemohonan Penanaman Modal di

koperasi No.70/KP/I/1983 tanggal 19

Pulau Batam.

Januari 1983

wewenang di bidang perdagangan dan

e) Pada tanggal 24 November 1978
pemerintah

menetapkan

tentang pelimpahan

koperasi.

seluruh

d) KEPRES No. 15 tahun 1983 tanggal 9

wilayah Pulau Batam menjadi wilayah

Maret 1983 tentang kebijaksanaan

Bonded Ware House.

pengembangan pariwisata, dalam hal

3) Tahun 1978 – 1983 Yaitu periode
lanjutan

ini pelabuhan laut dan udara di Pulau

pembangunan prasarana utama dengan

Batam ditetapkan sebagai pintu masuk

ketua Otorita Batam Prof. DR. Ing. B

wisatawan dari luar negeri.

pemantapan

rencana

dan

rencana

4) Tahun 1983 sampai sekarang merupakan

dengan

periode penanaman modal dan industri

rencana strategi pengembangan, strategi

serta pengembangannya. Tanggal 27

pembangunan

situasi

Desember 1983 diresmikan oleh Bapak

ekonomi dunia yang sedang mengalami

Presiden RI prasarana-prasarana utama,

resesi. Beberapa surat keputusan yang

sejak periode tersebut daerah industri

dikeluarkan dalam periode ini antara

Pulau Batam mulai dipasarkan secara

lain:

luas

J.Habibie.

Periode

pengembangan

ini

disesuaikan

nasional

dan

Otorita Batam dan Mayjend.

nyata

sudah

pengembangan

dan

hasilnya.

Agustus 1978 tentang pengangkatan

ketua

secara

menunjukkan

a) Kepres No. 194/M/1978 tanggal 29

Prof. DR.Ing. B J. Habibie sebagai

dan

5)

Pada tahun 1984 menetapkan semua
wilayah Pulau Batam ditambah pulau-

TNI Soedarsono D. sebagai ketua

pulau Janda

Badan Pelaksana.

Ngenang, Kasem dan Moi-moi sebagai
Bonded

Berias,

Area.

Tanjung Sau,

Sejalan

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

dengan
15

perkembangan Pulau Batam tersebut

b) Pasal 3 huruf

oleh Otorita Batam, sesuai dengan

Walikotamadya

periodesasi

Otorita

pembangunan

dan

F, menyebutkan :
Batam

bersama

Pengembangan

Daerah

dibentuklah

Industri Pulau Batam secara periodik

"KOTAMADYA BATAM' berdasarkan

mengadakan rapat koordinasi dengan

PP No.34 tahun 1983, dalam hal ini

instansi-instansi

pemerintahan

wilayah pemerintahannya sama dengan

lainnya,

mewujudkan

Kecamatan Batam sebelum dibentuknya

sinkronisasi program diantara mereka

Kotamadya

dan

pimpinannya

maka

Batam

tersebut

dan

guna

sejauh

mana

mengenai

membawahi 3 (tiga) kecamatan yaitu :

pelaksanaan pembangunan, sarana,

Belakang Padang, Batam Barat dan

prasarana dan fasilitas lainnya yang

Batam Timur. Tentang penyelenggaraan

diperlukan

pemerintahan, sebagai penjabaran dari

pengembangan Daerah Industri Pulau

pasal; 17 PP No. 34 tahun 1983, telah

Batam. Dalam hal ini telah ditunjuk

keluar KEPRES No. 7 tahun 1984

sebagai Walikotamadya Batam yang

tentang:

dalam

rangka

kerja

antara

pertama Ir.Rahman Draman yang

dengan

Otorita

menjabat sebagai walikota selama

Pengembangan Daerah Industri Pulau

periode 1984 - 1989. Kemudian sejak

Batam. Dalam KEPRES No.7 tahun

bulan Oktober 1989 sampai dengan

1984

sekarang

hubungan

Kotamadya

Batam

tersebut

telah

diatur tentang

2,

pula

ditunjuk

Walikotamadya Batam yang kedua

koordinasi sebagai berikut :
a) Pasal

telah

menyebutkan

:

Drs. R. A. Aziz.

sebagai

6) Tahun 1992 Dengan Kepres No. 28

penguasa

Tahun 1992 wilayah kerja Otorita Batam

tunggal di bidang pemerintahan dalam

diperluas meliputi wilayah BARELANG

arti

pemerintahan

( Pulau Batam, Rempang, Galang dan

masyarakat

pulau-pulau sekitarnya ) dengan luas

Kotamadya Batam di semua bidang

wilayah seluruhnya sekitar 715 Km (115

dan mengkoordinasikan bantuan dan

% dari luas Singapura).

Walikotamadya

Batam,

Kepala Wilayah adalah

memimpin

membina

dukungan

kehidupan

pembangunan

industri Pulau Batam.

daerah

7) Tahun 1998 Periode pengembangan
pembangunan prasarana dan penanaman

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

16

modal lanjutan dengan perhatian lebih

9) Tahun 2007 (Kawasan Perdagangan

besar pada kesejahteraan rakyat dan

Bebas dan Pelabuhan Bebas) Priode ini

perbaikan iklim investasi. Sebagai ketua

ditandai dengan keluarnya PP Nomor 46

dijabat oleh Ismeth Abdullah.

Tahun

8) Tahun

1999

(Otonomi

Daerah)

2007

Perdagangan

tentang

Bebas

dan

Kawasan
Pelabuhan

Implementasi Undang-Undang No.53

Bebas Batam meliputi pulau Batam,

Tahun 1999 sebagaimana telah diubah

Tonton, Setokok, Rempang, Galang,

dengan Undang-undang No 13 Tahun

Galang Baru dan Nipah .

2000, maka Batam yang semula sebagai

10) Di era otonomi daerah pada akhir

Kota Administratif Batam statusnya

dekade tahun 1990an, dengan Undang-

berubah menjadi daerah otonom Kota

Undang Nomor 53 tahun 1999, maka

Batam,

20

Kotamadya Adminstratif Batam berubah

kewenangan daerah sama seperti daerah

statusnya menjadi daerah otonomi yaitu

otonom lainnya di Indonesia. Untuk itu,

Pemerintah

struktur pemerintahan dan penataan

menjalankan fungsi pemerintahan dan

wilayahnya juga mengalami perubahan.

pembangunan dengan mengikutsertakan

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2

Badan Otorita Batam.

yang

mempunyai

Tahun 2005, dinyatakan bahwa Kota

Kota

Batam

untuk

Visit Batam

Batam semula terdiri dari 8 Kecamatan

Kota Batam terletak di lokasi yang sangat

dan 51 Kelurahan berubah menjadi 12

strategis berbatasan langsung dengan Negara

Kecamatan

Singapura dan Malaysia. Terdiri dari lebih

dan

64

Kelurahan.
yang

kurang 400 buah pulau. Letak strategisnya

semakin pesat di Kota Batam telah

terletak pada jalur internasional. Posisi

menjadi daya tarik tersendiri bagi

Batam yang berdekatan dengan Singapura

pendatang untuk mengembangkan usaha

dan Malaysia sebagai salah satu tujuan

dan menyebabkan peningkatan jumlah

wisata dunia dapat dikembangkan sebagai

penduduk

gerbang wisata menuju Bintan, Kepulauan

Perkembangan

timbulnya
meningkatkan
masyarakat.

pembangunan

yang berimpilkasi pada
permasalahan

dalam

pelayanan

kepada

Riau, Riau Daratan, dan Sumatera.
Pulau Batam merupakan salah satu
Gateway unggul diantara 13 Gateway yang
telah ditetapkan oleh Departemen Pariwisata

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

17

dan Budaya Republik Indonesia. Pulau

berkembangnya

Batam merupakan bagian dari tiga besar

secara berkelanjutan.

penyumbang angka kunjungan wisatawan

3)

Terciptanya

4)

(PAD)

Indonesia.

pariwisata.

perekonomian

mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan

kondusif

dan

Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

sebagai kota MICE dari 13 kota besar se
Iklim

iklim

pariwisata

pelayanan prima di bidang Pariwisata

mancanegara di Indonesia setelah Bali dan
Jakarta. Pulau Batam telah ditetapkan

industri

5)

yang

Peningkatan

berasal

sarana

dari

dan

sektor

prasarana

mancanegara ke Pulau Batam. Komitmen

obyek wisata, event pariwisata dan

bersama

budaya daerah.

dalam

membangun

kemajuan

sektor pariwisata dengan semangat bersama

Penataan dan Peningkatan Infrastruktur

Peningkatan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

infrasturuktur, objek wisata, peningkatan

Batam memiliki 4 pilar atau strategi dalam

event dan promosi yang berkesinambungan.

kegiatan Visit Batam 2010, yaitu (1)

Tujuan Visit Batam

Penataan dan Peningkatan Infrastruktur, (2)

yaitu

Visit

Batam

.

Tujuan program Visit Batam 2010 ialah

Penataan dan Peningkatan Objek Wisata, (3)

meningkatkan iklim investasi Pariwisata

Peningkatan Sadar Wisata di setiap lapisan

dengan indikasi pertumbuhan ekonomi dan

masyarakat, (4) Promosi di berbagai media,

kesejahteraan masyarakat Kota Batam.

(5) Peningkatan kualitas dan Kuantitas

Sasaran Visit Batam

Event.

1)

2)

Menjadikan

Pulau

Batam

sebagai

Dalam peningkatan infrastruktur ada 4

serambi pariwisata Kepri dan Nusantara

(empat)

sehingga

Revitalisasi dan penataan kawasan

menjadi

Gateway

atau

yang

di

1)

Jodoh

dan

Indonesia.

Peningkatan

jalan

Meningkatkan partisipasi dan dukungan

Pengelolaan

dan

masyarakat serta para stakeholder di

Perkotaan, 4) Pengelolaan dan peningkatan

sektor

utilitas perkotaan.

menciptakan
mendorong

kondisi

yang

tumbuh

dalam

2)

yaitu

Distribution Point ke wilayah lain ke

kepariwisataan

Nagoya,

fokuskan

Pembangunan
kota

Batam,

Peningkatan

dan
3)

Utilitas

mampu

Peningkataan dan penataan infrastruktur

dan

sebagai strategi komunikasi yang dilakukan
oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

18

Batam masih kurang optimal, hanya terlihat

energy,

(3)

Sistem

di sebagian kawasan saja (terpusat), hampir

kotoran/pembuangan

seluruh objek wisata yang ada di Kota

kesehatan, (5) Jalan-jalan/jalan raya.

air,

pembuangan
(4)

Jasa-jasa

Batam menyebar merata di seluruh Pulau

Penataan objek wisata yang dilakukan

Batam, seperti jalan menuju Harris Resort

Dinas Pariwisata dan Kebudyaan Kota

masih banyak yang berlubang jika melalui

Batam tidak berkelanjutan, seperti halnya

jalan Sekupang. Seperti yang diungkapkan

penataan pasar kios yang di lakukan Dinas

oleh Bintoro Suryo selaku Pimpinan Redaksi

Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam

Batam TV

tidak jalan. Kegiatan tersebut hanya sebentar

“Infrastrukturnya hanya terpusat, belum

saja, terlihat dari kondisi kios-kios yang

merata, jadi kurang optimal. Dan disini

selalu tutup ketika penulis mengunjungi

masih

Misalnya

pasar kios tersebut, salah satunya Pasar Kios

pembangunan objek wisata di Tanjung

yang ada di Batu Besar. Pasar kios tersebut

Membran. Tempat itu dibangun pun karna

dikelola oleh ibu-ibu PKK yang tinggal di

masih ada hubungan dengan Walikota

Kampung Melayu, Batu Besar. Sehingga

terdahulu.”

objek wisata yang ada di Kota Batam

ada

kepentingan.

pengerjaan

terkesan minim. Seperti yang di ungkapkan

infrastruktur terkesan setengah hati dan ini

Ibu Kadek, ketua ASITA Batam mengatakan

dilakukan di akhir 2010. Seharusnya apabila

bahwa Kota Batam minim dengan objek

Kota Batam berencana melaksanakan Visit

Wisata

Dalam

Batam

hal

2010

prioritaskan

pelaksanaan

hal
adalah

di

“Susah-susah gampang ya. Masalahnya

Infrastruktur,karna

Kota Batam ini minim objek wisata.

yang

pertama

maka

Sehingga kami terpaksa combined dengan

wisatawan tersebut akan merasa puas.

spa. Di Batam ini menjamur sekali tempat

Infrastruktur

spa dan refleksi”.

dengan

infrastruktur

yang

tersebut

baik

meliputi

semua

Dalam peningkatan infrastruktur ada 4

konstruksi di bawah dan di atas tanah dan
suatu wilayah atau daerah.
Menurut Spillane (1994: 63-72), ada
beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam

(empat) yang di fokuskan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam 4
yaitu

infrastruktur pariwisata, antara lain: (1)
4

Sistem pengairan/air, (2) Sumber listrik dan

Hasil wawancara dengan Rudi Panjaitan, 18 febuari
2011

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

19

1) Revitalisasi

dan

penataan

kawasan

Pengelolaan dan peningkatan utilitas
perkotaan

Jodoh dan Nagoya
Peningkatan dan penataan kawasan

melalui

(a)

pembangunan,

penataan dan pemeliharaan kawasan hijau

beberapa

dan taman kota Batam, (b) pemeliharaan dan

pendekatan yaitu (1) peningkatan jalan dan

peningkatan jalan dan saluran, (c) penataan

saluran, (2) pembangunan citywalk, (3)

dataran Engku Putri, (d) penataan dan

peningkatan

lampu

pendestrian kota Batam, (e) pembangunan

penerangan kawasan kota, (4) penataan dan

kota Batam, (f) penataan bukit Clara, (g)

penertiban, (5) penataan dan pembuatan

Pembangunan

pagar media jalan, (6) pembangunan dan

pembangunan lampu jalan, (h) penataan

pendestrian perkotaan, (7) pembangunan

Reklame, (i)Pembangunan

marka parkir, (8) pembanguna toilet umum

rambu wisata.

Jodoh

dan

Nagoya

dan

melalui

pembangunan

dan

pemeliharaan

dan penataan

dan penyediaan tong sampah.
2) Pembangunan dan peningkatan jalan
Kota Batam
Pembangunan dan peningkatan jalan
Kota Batam dilakukan dengan beberapa
pendekatan yaitu (1) pembangunan jalan
lingkar (outer ring road) Batam Center –
Bengkong, (2) Pembangunan Jalur dua arah
dari Bengkong ke Bengkong Laut.
3) Pengelolaan dan peningkatan utilitas
perkotaan
Pengelolaan dan peningkatan utilitas
perkotaan

dilakukan

dengan

cara

dan

(1)

pembangunan dan pemeliharaan ATCS kota
Batam, (2) Rehabilitasi selter dan halte Bus
Kota Batam.
4) Pengelolaan dan peningkatan utilitas
perkotaan

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

20

Infrastruktur

tersebut

meliputi

semua

konstruksi di bawah dan di atas tanah dan
suatu wilayah atau daerah. Menurut Spillane
(1994: 63-72), ada beberapa hal yang dapat
diperhatikan dalam infrastruktur pariwisata,
antara lain
1) Sistem pengairan/air
2) Sumber listrik dan energi
Suatu

pertimbangan

yang

penting

adalah penawar tenaga energi yang tersedia
Gambar 1. Plang Penunjuk Kawasan
Wisata
(Sumber:
Dokumentasi Pribadi)

pada jam pemakaian yang paling tinggi atau
jam puncak (peak hours). Ini diperlukan
supaya pelayanan yang ditawarkan terus
menerus.
3) Jaringan komunikasi
Walaupun banyak wisatawan ingin
melarikan diri dari situasi biasa yang penuh
dengan

ketegangan,

sebagian

masih

membutuhkan jasa-jasa telepon dan/atau
Gambar 2. Pengadaan Toilet Umum di
beberapa tempat (Sumber :
Dinas
Pariwisata
dan
Kebudayaan Kota Batam)
PEMBAHASAN
Dalam

hal

pelaksanaan

pengerjaan

infrastruktur terkesan setengah hati dan ini
dilakukan di akhir 2010. Seharusnya apabila
Kota Batam berencana melaksanakan Visit
Batam

2010

prioritaskan
dengan

hal
adalah

infrastruktur

yang

pertama

di

Infrastruktur,karna
yang

baik

maka

wisatawan tersebut akan merasa puas.

telgram yang tersedia.
4) Sistem

pembuangan

kotoran/pembuangan air
Kebutuhan

air

untuk

pembuangan

kotoran memerlukan kira-kira 90 % dari
permintaan akan air. Jaringan saluran harus
didesain berdasarkan permintaan puncak
atau permintaan maksimal.
5) Jasa-jasa kesehatan
Jasa kesehatan yang tersedia akan
tergantung

pada

jumlah

tamu

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

yang

21

diharapkan, umumnya, jenis kegiatan yang
dilakukan atau faktor-faktor geografis lokal.

pengembangan infrastruktur yaitu Peta Kota
Batam dan Direction Map di pelabuhan dan

6) Jalan-jalan/jalan raya
Ada beberapa cara membuat jalan raya

a) Menyediakan pemandangan yang

Ada 3 pelabuhan

pelabuhan

domestic,

1

pelabuhan antar pulau dan 1 Bandara Udara
Hang Nadim. Namun di tiap pelabuhan dan

luas dari alam semesta
b) Membuat jalan yang naik turun

bandara tidak terdapat sama sekali Peta Kota
Batam dan Direction Map. Direction Map

untuk variasi pemandangan
tempat

Bandara kota Batam.
internasional,1

lebih menarik bagi wisatawan :

c) Mengembangkan

Selain itu kekurangan yang terlihat dalam

dengan

merupakan peta yang berupa penunjuk jalan
dan alat transportasi apa saja yang di

pemandangan yang indah
d) Membuat jalan raya dengan dua arah

gunakan baik taksi, bus kota dan angkutan

yang terpisah tetapi sesuai dengan

umum, tempat-tempat wisata yang ada di

keadaan tanah

kota Batam,rumah sakit, restorant dll,

e) Memilih pohon yang tidak terlalu
lebat

supaya

masih

ada

pemandangan yang indah.
Pembangunan jalan sudah cukup baik,

sehingga wisatawan yang datang ke Kota
Batam merasa nyaman dalam berwisata.
Banyaknya wisatawan yang masuk ke
kota Batam, tidak semua berasal dari kelas

dengan ketentuan yang berlaku. Namun

menengah

keatas,

dan

sayangnya, pengerjaannya belum optimal,

menggunakan taksi. Jika kita mengarahkan

masih banyak wilayah yang belum dibangun

wisatawan yang datang harus menggunakan

infrastrukturnya. Jalan raya di Kota Batam

taksi, maka jangan mengharapkan mereka

sering dilalui oleh kendaraan dengan muatan

untuk datang ke dua kalinya.

yang cukup besar, sehingga di butuhkan

juga, yang perlu diperhatikan adalah tempat

jalan yang bisa menahan beban yang besar.

pembuangan air, sangat tidak pantas jika

Apa lagi jalan raya di Batam termasuk jalur

tempat pembuangan air tidak dalam keadaan

dengan kecepatan tinggi, jika ada kerusakan

bersih, dan tidak terawatt, namun masih ada

pada jalan raya maka akan mengakibatkan

beberapa fasilitas umum yang sanitasinya

kecelakaan. Kecelakaan yang tinggi juga

termasuk dalam kategori buruk sperti di

menjadi pertimbangan bagi wisatawan yang

pelabuhan

akan datang ke Kota Batam.

Pembangunan Halte Bus memang sudah di

Domestik

tidak

semua

Selain itu

Sekupang.

JURNAL CHARTA HUMANIKA Vo.1 No.1 Desember 2013. ISSN 2354- 6956

22

sebarkan di beberapa kawasan, namun Bus

yang

berlaku.

Namun

Kota yang beroperasi hanya seputar Batam

pengerjaannya belum optimal, masih banyak

Center, Sekupang dan Batu Aji. Kawasan

wilayah

Nongsa, Batu Besar dan Nagoya belum

infrastrukturnya. Selain itu kekurangan yang

sama sekali di lewati oleh Bus Kota.

terlihat dalam pengembangan infrastruktur

Baiknya di tambah lagi jumlah armada yang

yaitu Peta Kota Batam dan Direction Map

beroperasi, sehingga menjadi banyak pilihan

di pelabuhan dan Bandara kota Batam.

bagi masyarakat Kota Batam dan wisatawan.

Direction Map merupakan peta yang berupa

KESIMPULAN

penunjuk jalan dan alat transportasi apa saja

yang

sayangnya,

belum

dibangun

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan

yang di gunakan baik taksi, bus kota dan

pembahasan mengenai strategi komunikasi

angkutan umum, tempat-tempat wisata yang

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

ada d