ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG ATRIBUT PRODUK YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BREM PADAT DI KOTA MADIUN Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the Decision to B Decision to Buy of Solid Brem Madiun Outlets uy of Sol

Analisis Persepsi Konsumen Brem Padat (S. A. Mustaniroh, R. Astuti dan D.Widyaningtias)

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG ATRIBUT PRODUK
YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BREM PADAT
DI KOTA MADIUN

Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the
Buy
Decision to B
uy of Solid Brem Madiun Outlets
Siti Asmaul Mustaniroh
1)

1)

Retno Astuti

1)

dan Dinar Widyaningtias


2)

Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UNIBRAW, Malang
2)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UNIBRAW, Malang

ABSTRACT

!
"

#

$

%&
'

(


(
*
(

)
,

+

(
)
-

.

'

PENDAHULUAN
Brem padat adalah suatu produk hasil
fermentasi dari ketan oleh khamir yang

kemudian dikeraskan. Banyaknya merek
brem
padat
yang
ada
di
Madiun
memberikan berbagai pilihan kepada
konsumen dalam mengkonsumsi brem
padat. Banyaknya merek brem padat yang
ada di Madiun memberikan berbagai pilihan
kepada konsumen dalam mengkonsumsi
brem padat. Munculnya merek-merek baru
di
pasaran
menyebabkan
terjadinya
perubahan
sikap
konsumen

dalam
mengkonsumsi produk (Soekamto, 1993).
Perubahan sikap konsumen ini akibat

perubahan
pola
konsumsi
terhadap
makanan ringan dan tingginya tingkat
persaingan berupa diversifikasi produk
(Yuliani, 2004).
Salah satu merek brem padat yang kini
digemari konsumen adalah “A”. Brem
padat “A” mempunyai outlet khusus yang
hanya menjual produknya, kebersihan dan
keaslian produk terjamin, serta pelayanan
yang cepat (mempunyai banyak pegawai
yang terampil). Harga produk juga bersaing
dengan merek brem padat baru yang ada di
pasaran.

Adanya perubahan perilaku konsumsi
dalam membeli dan mengkonsumsi brem
padat yang dirasakan konsumen di wilayah
37

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 7 No. 1 (April 2006) 37-45
Madiun
dan
sekitarnya
membuat
produsen/industri
brem
padat
perlu
menambah sasaran penjualannya kepada
konsumen dari luar Kota Madiun. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan pembelian
dan konsumsi brem padat sebagai oleholeh
khas
Kota

Madiun
sehingga
diharapkan akan meningkatkan keuntungan
yang diterima produsen. Salah satu cara
yang
dilakukan
dengan
melakukan
diversifikasi produk tersebut antara lain
kemasan berukuran kecil, pemberian rasa
coklat pada brem padat, pemberian warna
dan bentuk label yang berbeda dari yang
lain, dan adanya jaminan pelayanan yang
memuaskan.
Persepsi
tentang
atribut-atribut
produk yang dikehendaki oleh konsumen
dapat mempengaruhi keputusan konsumen
dalam melakukan pembelian brem padat.

Peningkatan penjualan dapat dilakukan
dengan adanya persepsi konsumen yang
baik terhadap suatu merek brem padat.
Berdasarkan survey pendahuluan di
Madiun menunjukkan bahwa persepsi
konsumen
lokal
terhadap
produk
mengalami perubahan perilaku dalam
mengkonsumsi
merek
brem
padat.
Konsumen
mempertimbangkan
faktor
memudahan dan efisiensi waktu dalam
membeli atau mengkonsumsi brem padat,
sedangkan

produsen
menghendaki
pemasaran yang efektif untuk melayani
penjualan brem padat.
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengetahui persepsi konsumen terhadap
atribut-atribut produk yang mempengaruhi
keputusan pembelian brem padat di Kota
Madiun.
BAHAN DAN METODE
Penentuan Sampel
Populasi yang diteliti adalah konsumen
yang mengkonsumsi dan membeli brem
padat di outlet-outlet penjualan brem padat
di Kota Madiun. Jumlah sampel yang
dihitung berdasarkan linier time function
dirumuskan sebagai berikut:


38

n=



=

(

(

)− (

)

)

= 80 responden

Keterangan :
n = jumlah sampel
T = waktu yang tersedia untuk penelitian
(20 hari x 24 jam/hari = 480 jam)
to = waktu tetap yang tidak tergantung
pada besarnya sampel, yaitu waktu
pengambilan sampel (4 jam/hari x 20
hari = 80 jam)
t1 = waktu yang digunakan setiap sampel
unit, yaitu waktu yang digunakan
responden untuk mengisi kuesioner
(0.25 jam/hari x 20 hari = 5 jam)
Pengukuran Perceived Quality
Menurut Simamora (2004), pengukuran
Perceived Quality produk memerlukan
langkah-langkah berikut.
Pertama yaitu menentukan atribut
produk dengan cara riset pendahuluan
(preliminary research). Kedua, menentukan
pesaing dimana brem padat “A” termasuk

yang paling laris dibandingkan brem padat
merek lain yang ada di wilayah Kota
Madiun dan sekitarnya. Pesaing brem
padat “A” adalah brem padat “B” dan “C”.
Dan
yang
ketiga
yaitu
mengukur
performance
produk
sasaran
dan
performance pesaing dengan terlebih
dahulu melakukan analisis Asosiasi dengan
Cochran Q Test. Analisis Cochran Q Test
digunakan untuk menemukan atributatribut suatu produk yang mempengaruhi
keputusan atau maksud beli konsumen
melalui daftar pertanyaan yang pilihannya
YA dan TIDAK (Simamora, 2002).
Cochran Q Test dilakukan untuk
menentukan atribut yang valid dengan
prosedur sebagai berikut :
Menentukan hipotesis yang diuji, yaitu :
Ho: Semua atribut yang diuji memiliki
proporsi jawaban YA yang sama.
Ha: Semua atribut yang diuji memiliki
proporsi jawaban YA yang berbeda.
Mencari Q hitung dengan rumus sebagai
berikut :

Analisis Persepsi Konsumen Brem Padat (S. A. Mustaniroh, R. Astuti dan D.Widyaningtias)

(
Q=


− )






−  ∑











−∑

Keterangan :
i = jumlah responden,
i = 1, 2, 3, ……,n
j = jumlah atribut,
j = 1, 2, 3, ……., k
Ri = jumlah nilai yang diberikan
oleh responden ke-i
Cj = jumlah nilai yang diberikan oleh
responden untuk atribut ke-j
Penentuan Q tabel (Qtab) :
Dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan
(dk) = k-1, maka diperoleh Qtab (0,05; df)
dari tabel Chi-Square Distribution.
Keputusan :
terima Ha dan tolak Ho, jika Qhit > Qtab
tolak Ha dan terima Ho, jika Qhit ≤ Qtab
Kesimpulan :
• Jika terima Ha berarti proporsi
jawaban YA masih berbeda pada semua
atribut. Artinya belum ada kepakatan
diantara responden tentang atribut.
• Jika tolak Ha berarti proporsi jawaban
YA pada semua atribut dianggap sama.
Dengan demikian, semua responden
dianggap sepakat mengenai semua
atribut
sebagai
faktor
yang
dipertimbangkan.
Skor total performance merupakan
penjumlahan angka yang dipilih responden
pada setiap atribut dalam kuesioner. Skor
total performance atribut yang telah
dipertimbangkan oleh konsumen kemudian
dianalisis dengan Cochran Q Test yaitu:
Mengukur tingkat kepentingan setiap
atribut dimana atribut yang digunakan
pada pengukuran performance agregat
merupakan
atribut
yang
telah
dipertimbangkan oleh konsumen.

Menghitung kualitas total relatif setiap
produk.
Menghitung
harga
relatif,
tingkat
kepentingan relatif, dan performance
relatif, baik per atribut maupun total.
Dengan
menjumlahkan
performance
relatif pada setiap atribut, diperoleh
Perceived Quality relatif masing-masing
produk.
Evaluasi Posisi Persaingan Produk
Menurut Simamora (2004) setiap atribut
yang mendapat arsiran di sebelah kanan
sumbu Y memiliki Perceived Quality yang
lebih tinggi dari rata-rata atau atribut yang
mempunyai arsiran di sebelah kanan
menunjukkan pengaruh terhadap keputusan
pembelian demikian sebaliknya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di outlet-outlet
penjualan jajanan khas Kota Madiun yang
terletak di Kecamatan Kartoharjo, Kota
Madiun. Masing-masing outlet penjualan
brem padat, di Kecamatan Kartoharjo baik
skala besar atau kecil, menjual brem padat
dengan merek yang berbeda-beda.
Pengujian Kuesioner
Ukuran validitas yang digunakan
adalah validitas konstruk dengan teknik
korelasi product moment. Jika r hitung > r
tabel, maka instrumen penelitian ini
dikatakan valid. Pada r tabel diperoleh nilai
kritis sebesar 0,19 untuk jumlah responden
80 dengan tingkat signifikasi 95 %. Pada
pengujian reliabilitas apabila nilai α di
atas 0,600 maka ketepatan instrumen
penelitian dapat dipertanggungjawabkan
(Umar, 2003). Hasil uji validitas dan
reliabilitas kuesioner seperti pada Tabel 1.

39

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 7 No. 1 (April 2006) 37-45
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Brem Padat
Item Atribut

Merek
Bahan Pengemas
Kemampuan Kemasan
melindungi Produk
Warna Brem Padat
Masa Kadaluarsa
Cita Rasa
Kebersihan Produk
Jaminan Halal
Lokasi Penjualan

Merek Brem Padat
“B”

“A”

“C”

r
hitung

Nilai

α

r
hitung

0,282
0,682
0,732

0,830
0,793
0,782

0,519
0,379
0,467

0,673
0,699
0,681

0,255
0,271
0,562

0,673
0,667
0,607

0,624
0,655
0,482

0,674
0,646
0,686

0,430
0,352
0,282
0,563
0,362
0,665

0,822
0,825
0,829
0,805
0,823
0,795

0,260
0,628
0,375
0,265
0,549
0,251

0,727
0,657
0,699
0,720
0,678
0,718

0,413
0,246
0,574
0,244
0,273
0,373

0,637
0,671
0,606
0,673
0,656
0,646

0,461
0,205
0,469
0,468
0,207
0,661

0,693
0,739
0,733
0,738
0,731
0,647

Penentuan Atribut dengan Cochran Q Test
Analisis dengan Cochran Q Test yaitu
untuk menemukan atribut-atribut suatu
produk yang mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli. Responden
diberikan daftar pertanyaan yang pilihan
jawabannya YA atau TIDAK
Setiap jawaban YA diberi nilai satu,
sedangkan jawaban TIDAK diberi nilai nol.
Hasil jawaban responden dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Proporsi Jawaban Responden
terhadap Nilai Atribut

Nilai

r
hitung

α

Nilai

α

Nilai

r hitung

α

brem padat. Hal ini berarti seorang
responden memutuskan untuk membeli dan
mengkonsumsi brem padat dipengaruhi
oleh
kekuatan
merek
dan
tidak
mempertimbangkan
warna
kemasan
produk. Konsumen brem padat tidak
mempertimbangkan warna kemasan karena
brem padat yang beredar di pasaran
mempunyai banyak kesamaan warna
kemasan. Agar tidak terjadi kekeliruan
dalam membeli brem padat konsumen
hanya memperhatikan merek yang akan
dibeli dan dikonsumsi
Tabel 3. Cochran Q Test 1

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Atribut yang Diuji
Merek
Bentuk Kemasan
Warna Kemasan
Bahan Pengemas
Kemampuan Kemasan
Melindungi Produk
Warna Brem Padat
Komposisi Brem Padat
Masa Kadaluarsa
Cita Rasa
Kebersihan
Brem
Padat
Jaminan Halal
Lokasi Penjualan
Ketersediaan Produk
di Outlet Penjualan

Ya
*
75
31
**
21
69
66

Tidak
5
49
59
11
14

63
43
71
72
69

17
37
9
8
11

69
63
37

11
17
43

*

Keterangan : jawaban YA terbesar
**
jawaban YA terkecil
Atribut merek banyak dipilih oleh
responden dalam memutuskan pembelian
40

No
1
2
3
4
5

Atribut yang Diuji
Merek
Bentuk Kemasan
Warna Kemasan
Bahan Pengemas
Kemampuan Kemasan
Melindungi Produk
Warna Brem Padat
Komposisi Brem Padat
Masa Kadaluarsa
Cita Rasa
Kebersihan Brem Padat
Jaminan Halal
Lokasi Penjualan
Ketersediaan Produk di
Outlet Penjualan

6
7
8
9
10
11
12
13



atribut

Cochran hitung
χ 2 tabel

Ya
75
31
21
69
66
63
43
71
72
69
69
63
37

13
239,479
21,03

Analisis Persepsi Konsumen Brem Padat (S. A. Mustaniroh, R. Astuti dan D.Widyaningtias)

Cochran Q test dilakukan terus hingga
diperoleh

cochran

hasil
hitung

<

χ2

tabel.

nilai
Setelah

dilakukan pengujian sebanyak 4 kali
dengan membuang atribut dengan jumlah
jawaban YA terkecil, yaitu warna kemasan
pada Cochran Q Test 2, bentuk kemasan
pada Cochran Q Test 3, ketersediaan
produk di outlet penjualan pada Cochran Q
Test 4 dan komposisi brem padat pada
Cochran Q Test 5 diperoleh nilai Cochran
2
hitung sebesar 13,040 dan nilai χ tabel
sebesar 15,51 dengan α = 0,05 dan
derajat bebas = 10-1 = 9. Keputusan pada
Cochran Q Test 5 adalah tolak Ha karena
2
Cochran
hitung (13,040) < χ
tabel
(15,51). Hal ini berarti kesepuluh atribut
yang masih ada memiliki kemungkinan
jawaban YA yang sama untuk setiap
atribut. Hasil akhir Cochran Q Test dapat
dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil
Cochran Q Test, maka ada 9 (sembilan)
atribut yang harus ada.
Tabel 4. Cochran Q Test 5
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Atribut yang Diuji
Merek
Bahan Pengemas
Kemampuan Kemasan
melindungi Produk
Warna Brem Padat
Masa Kadaluarsa
Cita Rasa
Kebersihan Brem Padat
Jaminan Halal
Lokasi Penjualan



atribut

Cochran hitung
χ 2 tabel

Tabel 5. Skor Total Performance

Ya
75
69
66
63
71
72
69
69
63
9
13,04
15,51

Analisis Perceived Quality
Atribut pada pengukuran Perceived
Quality merupakan atribut yang diperoleh
dari Cochran Q Test.
Mengukur performance produk sasaran dan
performance pesaing
Skor
total
performance
produk
danproduk pesaing seperti pada Tabel 5.

Performance
Atribut

Brem
Padat
*
378
258

“A”

“B”

“C”
*

Merek
378 248 378
**
Bahan Pengemas
367 236
253
Kemampuan Kemasan
**
Melindungi Produk
246
376 246 238
**
Warna Brem
182
349 246
289
*
Masa Kadaluarsa
372
381 376
373
Cita Rasa
376
371 240
365
Kebersihan Brem
268
377 262
336
*
Jaminan Halal
321 387
372
374
**
335
252
Lokasi Penjualan
208 240
*
Keterangan : nilai tertinggi
**
nilai terendah

Tabel

5

menunjukkan jumlah skor
brem
padat
dan
masing-masing merek brem padat hasil
kuesioner.
Semakin
tinggi
skor
performance maka semakin penting atribut
tersebut di mata konsumen. Atribut yang
mempunyai performance tertinggi adalah
merek dengan skor 378 sehingga merek
dianggap paling penting (mempunyai
derajat
kepentingan
tertinggi)
oleh
responden dalam
memutuskan untuk
membeli dan mengkonsumsi brem padat.
Merek merupakan identitas perusahaan
yang dapat dijadikan tolak ukur kualitas
dan dapat membedakan produk suatu
perusahaan dengan produk pesaingnya
(Asri, 1991).
Atribut yang kurang dipertimbangkan
oleh konsumen adalah warna brem padat
dengan performance terendah yaitu 182.
Hal ini berarti warna brem padat tidak
penting dalam pertimbangan responden
untuk membeli dan mengkonsumsi brem
padat. Warna produk tidak mempengaruhi
keputusan pembelian karena konsumen
lebih mengutamakan cita rasa produk
(Buckle, et al., 1997).
Jika ditinjau dari masing-masing
merek, performance terbaik pada brem
padat “A” ditunjukkan oleh atribut adanya
jaminan halal yaitu dengan skor 387.
Atribut jaminan halal “A” mempunyai skor
tertinggi bila dibandingkan dengan skor
jaminan halal brem padat secara umum

performance

41

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 7 No. 1 (April 2006) 37-45
maupun dibandingkan dengan skor “B”, dan
“C”. Bila dibandingkan dengan brem padat
“B” dan “C”, atribut jaminan halal brem
padat “A” adalah performance tertinggi
sehingga jaminan halal berpengaruh besar
pada keputusan pembelian brem padat “A”.
Walaupun konsumen mengutamakan
merek yang ditunjang dengan adanya
jaminan halal dan cita rasa brem padat “A”,
konsumen memberikan skor terendah
untuk performance atribut lokasi penjualan
pada brem padat “A”, yaitu 240. Skor
lokasi
penjaulan
“A”
lebih
tinggi
dibandingkan skor brem padat secara
umum, tetapi lebih rendah dari pada skor
lokasi penjualan brem padat “B” dan “C”.
Kondisi ini merupakan ancaman bagi “A”
dalam persaingan sehingga perlu segera
diperbaiki supaya kondisinya membaik.
Performance terbaik brem padat “B”
ditunjukkan oleh atribut adanya masa
kadaluarsa dengan skor 376, tetapi lebih
rendah dari brem padat “A” yaitu 381.
Performance terendah brem padat merek B
adalah atribut bahan pengemas dengan
skor 236, lebih rendah dari skor
performance secara umum yaitu 258. Skor
terendah pada atribut bahan pengemas
adalah brem padat “B” karena bahan
pengemas
yang
digunakan
berlapis
sehingga sulit untuk dibuka.
Performance terbaik brem padat “C”
ditunjukkan oleh atribut merek dengan
skor 378. Performance terendah adalah
atribut kemampuan kemasan melindungi
produk dengan skor 238. Skor untuk
atribut kemampuan kemasan melindungi
produk pada brem padat “C” lebih rendah
dari skor performance brem padat secara
umum. Menurut konsumen, kemasan brem
padat “C” kurang mampu melindungi
produk karena mudah robek.
Brem padat “A” sebagai produk
sasaran mempunyai performance lebih
unggul
untuk
semua
atribut
bila
dibandingkan dengan produk pesaing, yaitu
brem padat “B” dan “C”. Performance
brem padat “A” bila dibandingkan dengan
performance secara keseluruhan juga lebih
unggul untuk semua atribut, kecuali atribut
cita rasa yang mempunyai performance di
bawah tingkat kepentingan.
42

Mengukur tingkat kepentingan setiap atribut
Skor performance agregat berarti
tingkat keleluasaan konsumen dalam
memilih masing-masing atribut yang
dikehendaki dalam mengkonsumsi dan
membeli brem padat. Skor tersebut
diperoleh dengan membagi skor total
dengan jumlah responden. Skor total
performance agregat seperti pada Tabel 6.
Berdasarkan Tabel 6, atribut dengan
performance paling tinggi adalah atribut
merek dengan skor agregat 4,73 dan
atribut terendah adalah warna brem padat
dengan skor 2,28. Penjumlahan skor
performance
agregat
menunjukkan
keleluasaan dalam memilih. Semakin tinggi
angka
tersebut,
maka
keleluasaan
konsumen dalam memilih brem padat
semakin terbatas sebab konsumen hanya
akan membeli dan mengkonsumsi brem
padat yang sesuai dengan atribut yang
diutamakannya, termasuk juga masalah
harga. Hasil penjumlahan skor performance
agregat tertinggi adalah brem padat “A”
sebesar 40,33. Walaupun harga brem padat
“A” relatif lebih mahal tetapi konsumen
merasa terpuaskan dengan segala atribut
yang melekat pada brem padat “A”.
Menghitung kualitas total relatif setiap
produk.
Perceived
Quality
relatif
dapat
menunjukkan loyalitas konsumen terhadap
brem padat yang dibeli /konsumsi,
walaupun harga yang ditawarkan lebih
tinggi atau lokasi penjualannya jauh tetapi
konsumen tetap akan mencarinya karena
kepuasan yang diperoleh sebanding dengan
pengorbanan yang dikeluarkan. Perceived
Quality relatif dapat dilihat pada Tabel 7.
Simamora (2004) mengatakan bahwa
konsumen akan membeli produk yang
memberikan nilai relatif paling tinggi
dengan catatan harga produk tersebut
masuk dalam preferensi responden.
Harga relatif yang dihitung dari
pembagian harga masing-masing jenis
brem padat dengan harga rata-rata yang
terdapat pada Tabel 7. Nilai rata-rata
relatif diperoleh sebesar 1,00.

Analisis Persepsi Konsumen Brem Padat (S. A. Mustaniroh, R. Astuti dan D.Widyaningtias)
Tabel 6. Skor Total Performance Agregat

Atribut

Performance Agregat
RataBrem
“A” “B” “C”
Padat
Rata
4500 3000 3500 3666,66
4,73 4,73 3,10 4,73
4,18

Harga
Merek
Bahan
Pengemas
3,23 4,59
Kemampuan
Kemasan
Melindungi
Produk
3,08 4,70
Warna Brem
2,28 4,36
Masa
Kadaluarsa
4,65 4,76
Cita Rasa
4,70 4,64
Kebersihan
Brem
3,35 4,71
Jaminan
Halal
4,01 4,84
Lokasi
Penjualan
2,60 3,00
Jumlah
32,61 40,33

2,95 3,16

3,57

3,08 2,98
3,08 3,61

3,58
3,68

4,70 4,66
3,00 4,56

4,71
4,07

3,28 4,20

4,06

4,65 4,68

4,72

4,19 3,15
32,01 35,73

3,45

Tabel 7. Perceived Quality Relatif
Performance Relatif
Atribut
Harga Relatif
Merek

Brem
Padat

“A”

“B”

“C”

1,23 0,82
**
1,13 0,74

0,95
*
1,13

Bahan Pengemas
0,09
1,29 0,83
Kemampuan
Kemasan
Melindungi
*
Produk
0,09
1,31
0,86
Warna Brem
0,06
1,18 0,84
Masa Kadaluarsa
0,13
1,01 1,00
**
Cita Rasa
0,13
1,14 0,74
Kebersihan Brem
0,09
1,16 0,81
Jaminan Halal
0,11
1,02 0,99
**
*
Lokasi Penjualan
0,07 0,87
1,21
Relatif Perceived Quality
Total
1,01 0,80
*
Keterangan : nilai tertinggi
**
nilai terendah

0,89

0,13

**

0,83
0,98
0,99
1,12
1,03
0,99
0,91
0,89

Harga relatif brem padat “A” adalah
1,23 yang artinya harga relatif brem padat
“A” relatif lebih mahal sekitar 23 % dari
harga rata-rata. Hal ini disebabkan brem
padat “A” menggunakan bahan-bahan

kualitas unggul dalam proses produksi
sehingga mempunyai cita rasa yang khas
dan keaslian produknya terjamin. Harga
relatif brem padat “B” lebih murah sekitar
18 % dan brem padat “C” lebih murah 5 %
dari harga rata-rata. Harga relatif brem
padat “B” lebih murah karena pengemas
yang digunakan lebih sederhana dari pada
pengemas brem padat “A” sehingga
berpengaruh terhadap harga jual produk,
sedangkan
untuk
brem
padat
“C”
mempunyai harga relatif lebih murah
karena “C” merupakan brem padat baru
yang masih mencari konsumen.
Performance paling tinggi untuk brem
padat “A” ditunjukkan melalui atribut
kemampuan kemasan melindungi produk
dengan skor 1,31. Hal ini berarti konsumen
menganggap kualitas kemampuan kemasan
brem padat “A” melindungi produk sebesar
31 % di atas rata-rata. Sedangkan yang
terendah adalah atribut lokasi penjualan
dengan skor 0,87. Hal ini berarti konsumen
menganggap kualitas lokasi penjualan brem
padat “A” 13 % di bawah rata-rata.
Performance relatif untuk brem padat
“B” yang tertinggi ditunjukkan oleh atribut
lokasi penjualan dengan skor 1,21. Hal ini
berarti konsumen menganggap kualitas
lokasi penjualan brem padat “B” sebesar
21 % di atas rata-rata. Sedangkan yang
terendah adalah
merek dan cita rasa
dengan skor 0,74 yang berarti konsumen
menganggap kualitas kedua atribut brem
padat “B” 26 % di bawah rata-rata.
Pada brem padat “C”, performance
relatif yang tertinggi ditunjukkan oleh
atribut merek dengan skor 1,13 yang
berarti
konsumen menganggap kualitas
merek brem padat “C” sebesar 13 % di
atas rata-rata. Sedangkan performance
relatif
terendah
adalah
kemampuan
kemasan melindungi produk dengan skor
0,83. Hal ini berarti konsumen menganggap
kualitas kemampuan kemasan melindungi
produk pada brem padat “C” sebesar 17 %
di bawah rata-rata.
Dengan menjumlahkan performance
relatif pada setiap atribut kemudian dibagi
jumlah atribut, diperoleh Perceived Quality
relatif masing-masing jenis brem padat.
Perceived Quality brem padat yaitu 1,01;
43

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 7 No. 1 (April 2006) 37-45
0,89; dan 0,80 berturut-turut untuk “A”,
“C” dan “B”. Dari ketiganya, kualitas brem
padat “A” dipersepsikan paling tinggi oleh
konsumen sehingga kualitas brem padat
“A” 21% relatif lebih tinggi dari brem
padat “B” dan 12 % dari brem padat “C”.
Nilai Perceived Quality tidak dapat
digunakan untuk menyimpulkan bahwa
brem padat yang paling laris adalah brem
padat “A” karena harus dilihat juga nilai
relatifnya.

yaitu keuntungan yang sebesar-besarnya,
maka dalam penentuan lokasi produsen
harus mempertimbangkan beberapa faktor
seperti meminimalkan jarak antara pabrik
dengan lokasi penjualan, lokasi yang
strategis, dan luas outlet penjualan
(Assauri, 1990).

'

(
%

&

$

Evaluasi Posisi Persaingan Produk
Setelah
mengetahui
persepsi
konsumen terhadap kualitas ketiga jenis
brem padat, maka langkah selanjutnya
adalah memetakan posisi masing-masing
brem padat guna mengetahui positioning
produk. Menurut Simamora (2004) setiap
atribut yang mendapat arsiran disebelah
kanan sumbu Y memiliki Perceived Quality
yang lebih tinggi dari rata-rata. Kalau
arsiran berada di sebelah kiri sumbu Y,
berarti Perceived Quality atribut yang
bersangkutan berada di bawah rata-rata.
Peta Posisi Persaingan Brem Padat “A”
Nilai
0,00
pada
Gambar
1.
menunjukkan
nilai
rata-rata
tingkat
kepentingan brem padat secara umum dan
brem
padat
“A”.
Terlihat
bahwa
performance brem padat “A” adalah positif
untuk 8 atribut. Hal ini berarti atributatribut “A” berpengaruh pada keputusan
pembelian brem padat. Konsumen menilai
kualitas atribut “A” di atas rata-rata,
terutama
untuk
atribut
kemampuan
kemasan melindungi produk sebesar 31 %
di atas rata-rata yang berarti atribut
tersebut
berpengaruh
31
%
dalam
keputusan pembelian brem padat “A”.
Atribut pada brem padat “A” memiliki
nilai Perceived Quality yang melebihi bobot
relatif,
seperti
bahan
pengemas,
kebersihan brem, cita rasa, dan lainnya,
kecuali lokasi penjualan. Salah satu upaya
perbaikan yang dapat dilakukan brem padat
“A” dalam bersaing adalah dengan
menunjuk agen-agen penjualan yang dapat
menjangkau konsumen yang tidak berada
dekat dengan outlet penjualan yang sudah
ada. Untuk mencapai tujuan penjualan,
44

!" #

)

"

)

" *+*

Gambar 1. Peta Posisi Persaingan Brem
Padat “A”
Peta Posisi Persaingan Brem Padat “B”
Berdasarkan Gambar 2, performance
brem padat “B” negatif untuk 8 atribut. Hal
ini berarti atribut-atribut tersebut tidak
mempengaruhi keputusan penjualan brem
padat “B”. Keputusan pembelian hanya
dipengaruhi oleh atribut lokasi penjualan.
Menurut konsumen, banyak atribut brem
padat “B” yang harus dibenahi. Atribut
lokasi penjualan brem padat “B” berada 21
% di atas rata-rata, namun sebaiknya
lokasi
penjualan
brem
padat
“B”
ditingkatkan kualitasnya.
Atribut lokasi penjualan brem padat
“B” berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Menurut konsumen, kualitas
atribut terendah brem padat “B” adalah
merek dan cita rasa yang masing-masing
masih 26 % di bawah rata-rata.
Hasil pemetaan brem padat “B”
menurut konsumen seperti pada Gambar 2.
Performance
kualitas
atribut
masa
kadaluarsa brem padat “B” berada pada
batas positif dan negatif (mendekati nilai
rata-rata). Konsumen beranggapan bahwa
semua atribut brem padat “B” harus
dibenahi. Jika keadaan ini tidak diperbaiki

Analisis Persepsi Konsumen Brem Padat (S. A. Mustaniroh, R. Astuti dan D.Widyaningtias)
maka keunggulan bersaing yang bisa
dipakai brem padat “B” selain lokasi
penjualan adalah harga karena brem padat
“B” paling murah dibanding “A” dan “C”.
'

(
%

&

$
!" #

)

Gambar 2.

"

)

"* *

Peta Posisi Persaingan Brem
Padat “B”

Peta Posisi Persaingan Brem Padat “C”
erformance brem padat “C” positif
atau berpengaruh terhadap keputusan
pembelian yaitu pada atribut merek
sebesar 13 % di atas rata-rata, cita rasa
12 % di atas rata-rata, dan kebersihan
brem padat sebesar 3 % di atas rata-rata.
Selain itu juga ada performance negatif
terhadap keputusan pembelian pada atribut
lokasi penjualan, jaminan halal, masa
kadaluarsa, warna brem padat, kemampuan
kemasan melindungi produk dan bahan
pengemas. Atribut terbesar yang tidak
mempengaruhi keputusan pembelian adalah
kemampuan kemasan melindungi produk,
yaitu 17 % di bawah rata-rata (Gambar 3).

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis Cochran Q Test
didapatkan
9
atribut
dari
persepsi
konsumen yang harus ada dalam produk
brem padat yaitu merek, bahan pengemas,
kemampuan kemasan melindungi produk,
warna brem padat, masa kadaluarsa, cita
rasa, kebersihan brem padat, jaminan halal,
dan lokasi penjualan. Bentuk kemasan,
warna kemasan, komposisi brem padat, dan
ketersediaan produk di outlet tidak
temasuk atribut yang dipertimbangkan.
Persepsi tentang atribut yang sangat
penting dalam brem padat adalah merek,
masa kadaluarsa, dan cita rasa. Secara
relatif, konsumen menilai kualitas brem
padat “A” paling unggul di antara kedua
jenis brem padat yang lain.

!
"

*
%
0

&
&
$

$
"

)

(

( $ )
!

+ ,

1##1

(

&
"

+
1##2

(

/

3

'

+

(
%

'

.
/ ,

"

!
'

#

%

$'

&

4

$
!" #

0

!
%
5
5 633
7 5
,
1##1

1##1

'
+
7

7
1##2

5
:

)

"

)

" *!*

% *
0 :

3

8
3
*

%$
9
*

)$ 5
)$ 5

Gambar 3. Peta Posisi Persaingan Brem
Padat “C”
45

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 7 No. 1 (April 2006) 37-45

46