ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA KEUANGAN PADA PT.PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

  

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT

KINERJA KEUANGAN PADA PT.PLN (Persero) DISTRIBUSI

JAWA TIMUR

  

Rita Istriana, Tri Lestari, Cholifah

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

Dalam menunjang persaingan – persaingan pada perusahaan maka diperlukan

suatu sistem pencatatan dalam mengelola keuangan perusahaan, agar dapat

mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola

keuangannya. Dari laporan keuangan tersebut disini bisa melihat tingkat kinerja

keuangan dengan menggunakan analisis rasio. Masalah yang diambil adalah

bagaimana tingkat kinerja keuangan PT.PLN yang di ukur menggunakan rasio likuiditas,

rasio solvabilitas, rasio leverage. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif. Kesimpulan adalah rasio leverage (debt to equity ratio) karena dalam

rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu meminimalkan tingkat resiko

yang ditanggung, yaitu perusahaan mampu mempertahankan jumlah rupiah modal

sendiri yang dijaminkan atas hutang, sehingga semakin besar rasio ini akan semakin

menguntungkan perusahaan.

  Kata kunci : Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio leverage, kinerja keuangan.

  

ABSTRACT

In support of competition - competition in the company, we need a system to

manage the company's financial records, in order to determine the extent of the company's

success in managing its finances. From those statements here could see the level of

financial performance using ratio analysis. The problem is how to level taken PT.PLN

financial performance is measured using liquidity ratios, solvency ratios, leverage ratios.

The method used in this study is a qualitative method. The conclusion is the leverage ratio

(debt to equity ratio) because in this ratio indicates that the company has been able to

minimize the level of risk borne, the company is able to maintain the number of dollars

of their own capital as collateral for the loans, so the greater this ratio will be more

profitable company.

  Keywords: liquidity ratio, solvency ratio, leverage ratio, financial performance.

  PENDAHULUAN

  Di era globalisasi yang semakin pesat menimbulkan banyaknya persaingan – persaingan pada perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, dagang, jasa dan sebagainya. Dalam menunjang persaingan tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem pencatatan dalam mengelola keuangan perusahaan. Informasi keuangan bagi perusahaan bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di sampingitu informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya, agar dapat diketahui tingkat kinerja keuangan pada perusahaan. Sehingga informasi keuangan dapat memberikan bantuan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi dengan benar agar perusahaan dapat mencapai tujuan sesuai yang diharapkan yaitu pencapaian laba yang optimal. Di sini PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR yang bergerak dalam bidang jasa pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik perlu menyadari sepenuhnya akan pentingnya pemanfaatan yang optimal atas setiap peluang bisnis yang ada. Sehingga merupakan suatu keharusan bagi perusahaan untuk mengelola keuangan dengan tingkat efisien dan efektifitas yang seoptimal mungkin.

  Jadi Analisis Rasio Keuangan adalah langkah yang sangat efisien untuk menentukan tingkat kinerja keuangan pada PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR agar dapat mengetahui kondisi perusahaan saat ini. Oleh karena itu penulis mengambil judul “ Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Tingkat Kinerja Keuangan Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur”.

  Rencana Penelitian

  Bagaimana kinerja keuangan PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR yang di ukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio leverage?

  Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan di PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMURyang di ukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio leverage.

  Landasan Teori

  Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi keuangan tersebut dikomunikasikan kepada pihak di luar perusahaan. Pihak – pihak tersebut sebelum mengambil keputusan yang berhubungan dengan perusahaan tentu ingin mengetahui keadaan perusahaan, mengetahui hasil usaha perusahaan selama periode tertentu. Jadi, untuk mengetahui keadaan perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

  Menurut Munawir (2002:2), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan aktivitas suatu perusahaan yang bersangkutan.

  Menurut Rahardjo (2005:1), laporan keuangan laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang di percayakan kepada pihak – pihak yang punya kepentingan (stakeholder) di luar perusahaan, pemilik perusahaan, pemerintah, kreditur, dan lainnya.

  Menurut Jumingan (2006:2), laporan keuangan adalah laporan keuangan yang pada dasarnya hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

  a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Menurut Harahap (2007:301), yang disebut likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. 1) Rasio Lancar (Current Ratio)

  Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban – kewajiban lancar.

  Aktiva Lancar

  Current Ratio = X 100%..................(1)

  Hutang Lancar 2) Rasio Kas (Cash Ratio)

  Rasio ini mengukur kemampuan aktiva yang sangat likuid (kas dan ekuivalen kas) untuk memenuhi hutang tepat pada waktunya.

  Kas

  Cash Ratio = X 100%......................(2)

  Hutang Lancar 3) Rasio Cepat (Quick Ratio)

  Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.

  Aktiva Lancar - Persediaan

  Quick Ratio = X 100%..............(3)

  Hutang Lancar a. Rasio Solvabilitas (Solvability) Menurut Rahardjo (2005:122), yang disebut solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban – kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. 1) Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva

  Menurut Munawir (2003:82), rasio ini menunjukkan pentingnya dari sumber modal pinjaman (relative importance of borrowed fund), dan

  margin of protection atau tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditur.

  Modal Sendiri Rasio modal sendiri dengan total aktiva = X100%..(4)

  Total aktiva 2) Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap

  Menurut Munawir (2002:84), rasio antara hak pemilik atau modal sendiri dengan aktiva tetap ini ditentukan atau di hitung dengan cara membagi total hak pemilik – pemilik perusahaan (owner’s equity) dengan nilai buku dari aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Kalau rasio ini lebih dari 100% berarti modal sendiri melebihi total aktiva tetap dan menunjukkan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar (modal kerja) juga dibiayai oleh pemilik perusahaan. Rasio modal sendiri dengan total aktiva tetap

  Modal Sendiri = X100%...............................................(5)

  Aktiva Tetap 3) Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang

  Menurut Munawir (2002:84), rasio ini diperoleh dengan membagi total aktiva tetap dengan total hutang jangka panjang, suatu rasio ini merupakan ukuran tentang tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditur, apalagi kalau hutang jangka panjang itu dinyatakan secara khusus untuk dijamin dengan aktiva tetap tertentu (fixed assets coverag).

  Rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang Aktiva Tetap

  = X 100%................................(6) Hutang Jangka panjang

  b. Rasio Leverage Menurut Rahardjo (2005:28) Leverage berkaitan dengan penggunaan biaya tetapuntuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan perusahaan yang melibatkan pembiayaan aset dengan dana pinjaman dari kreditor maupun pemegang saham preferen yang memiliki tingkat penghasilan atau imbalan yang tetap sehingga merupakan kewajiban bagi perusahaan, semakin tinggi proporsi hutang relatif terhadap ekuitas semakin tinggi risiko yang dimiliki perusahaan danmempengaruhi kemampuan perusahaan membagi keuntungan dengan pemegangsaham. Sumber leverage dapat berasal dari hutang jangka panjang seperti obligasidan kewajiban jangka pendek berupa saham preferen.

  1) Debt to Total Asset

  Membandingkan total kewajiban dengan total aset sehingga memperlihatkan tingkat leverage keuangan perusahaan yang mana jika semakin rendah semakin baik.

  Total Hutang Debt to Total Asset = X 100%.........................(7)

  Total Asset

  2) Times Interest Earned

  Membandingkan EBIT dengan beban bunga menunjukkan kemampuan laba sebelum pajak dan bunga terhadap beban tetap bunga, semakin tinggi semakin baik.

  Times Interest Earned

  Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) =

  X 100%.................(8) Beban Bunga

  3) Debt to Equity Ratio

  Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar jumlah rupiah modal sendiri yang dijaminkan atas hutang, semakin besar rasio ini akan semakin menguntungkan perusahaan, sedangkan bagi pihak bank akan mengakibatkan semakin besar resiko yang ditanggung.

  Total Hutang

  Debt to Equity Ratio = X 100%.................(9)

  Total Modal Sendiri

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan gambaran tentang penelitian – penelitian yang sejenis yang telah dilakukan sebelumnya.

  a. Studi dilakukan oleh Maharani (2007) dengan judul “ Analisis Laporan Keuangan pada PT Cipta Mebelindo Lestari, Tbk “. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan PT.Cipta Mebelindo Lestari, Tbk yang diukur dengan menggunakan rasio likuiditas dan solvabilitas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan secara keseluruhan tergolong cukup baik ditinjau dari rasio tersebut nilainya cukup tinggi sehingga perusahaan dapat segera membayar seluruh hutang – hutang jangka pendeknya, Tingkat Solvabilitas perusahaan cukup baik karena perusahaan memiliki modal yang cukup besar, yang dapat menjamin hutang aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan dari prosentasenya menunjukkan bahwa perusahaan belum melakukan efisiensi secara maksimal.

  b. Studi dilakukan oleh Wahyu Kurnia (2007) dengan judul “ Analisis Laporan Keuangan Sebagai Sarana Dalam Menilai Kinerja Manajerial Perusahaan PT Gudang Garam, Tbk “. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja manajerial perusahaan PT.Gudang Garam, Tbk yang diukur dengan rasio likuiditas dan solvabilitas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rasio likuiditas dan solvabilitas menunjukkan bahwa PT Gudang Garam, Tbk dapat melunasi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan perhitungan rasio profitabilitas pada tahun terakhir menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya.

METODE PENELITIAN

  Penelitian Terdahulu

  Landasan teori a.Maharani, Analisis Laporan Keuangan Pada PT. a.Munawir, Pengertian

  Cipta mebelindo lestari, Tbk, Universitas

  Laporan Keuangan (2002:2)/ Bhayangkara Surabaya (2007). b.Prastowo dan Juliati,

  b.Wahyu Kurnia, Analisis Laporan Keuangan

  Pengertian Analisa Laporan Sebagai Sarana Dalam Menilai Kinerja Manajerial Perusahaan PT Gudang garam, Tbk (2007). Keuangan (2005:56).

  c.Aditya Riezkan Wandine, Analisis Likuiditas dan

  c.Muslich, Pengertian Analisa

  Rentabilitas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Rasio Keuangan (2003:44). PT.Kedawung Setia Industrial, Tbk (2007).

  Bagaimana kinerja keuangan PT. PLN (Persero Distribusi Jawa Timur) apabila diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio leverage? Rasio Solvabilitas : Rasio Leverage :

  Rasio

  a.Rasio Modal Sendiri a.Debt to Total

  Likuiditas :

  dengan Total Aktiva Asset

  a.Rasio Lancar

  b.Rasio Modal Sendiri b.Times Interest

  b.Rasio Kas

  dengan Aktiva Tetap Earned c.Rasio Aktiva Tetap

  c.Rasio Cepat c.Debt to Equity

  dengan Hutang Jangka Ratio Panjang

Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat

Untuk Mengukur Tingkat

  

KinerjaKeuangan pada PT. PLN (Persero

Tabel 1 Kerangka Berpikir

  

Ditribusi Jawa Timur)

Gambar 1 Kerangka Berpikir

  Metode yang digunakan peneliti dalam menganalisa data yang telah dikumpulkan adalah dengan metode kualitatif, yaitu suatu metode analisa yang memberikan uraian – uraian sesuai dengan kenyataan yang ada sesuai dengan obyek penelitian.

HASIL ANALISA DAN INTERPRETASI

  No Analisa Rasio Tahun Tahun Tingkat 2012 2013 Kinerja

  1. Likuiditas (liquidity)

  a. Rasio Lancar (current ratio) 103,6% 96,1% Kurang baik

  b. Rasio Kas (cash ratio) 30,3% 28,9% Kurang baik

  c. Rasio Cepat (quick ratio) 81,2% 83,2%

  Baik

  2. Solvabilitas (solvability)

  a. Rasio modal sendiri dengan total 28,9% 22,4% Kurang baik aktiva b. Rasio modal sendiri dengan aktiva

  34,5% 27,3% Kurang baik tetap c. Rasio aktiva tetap dengan hutang 146,5% 130,4%

  Kurang baik jangka panjang

  3. Rasio Leverage

  a. Debt to Total Asset

  71% 77% Kurang baik

  b. Times Interest Earned

  0,2% -6,6% Kurang baik

  c. Debt to Equity Ratio 244,9% 347,2%

  Sangat baik

  Tabel 2 Hasil Analisa dan Interpretasi KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  a. Dalam rasio likuiditas pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur kalau diukur dengan current ratio, cash ratio, quick ratio, yang paling baik adalah tahun 2012, karena mempunyai tingkat likuiditas atau menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang lebih baik, adapun kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar dengan aktiva yang cukup likuid pun cukup kuat.

  b. Dalam rasio solvabilitas dari PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur kalau diukur dari rasio modal sendiri dengan total aktiva dan rasio modal sendiri dengan total aktiva tetap menggambarkan kondisi perusahaan kurang baik, karena pada perusahaan tersebut tidak ada tambahan modal dan total aktiva yang ada pada perusahaan lebih tinggi sehingga antara modal sendiri dan total aktiva tidak seimbang. Sedangkan kalau diukur dengan rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang mengalami kebaikan dibandingkan dengan menggunakan rasio modal sendiri dengan total aktiva dan rasio modal sendiri dengan total aktiva tetap, tetapi pada tahun 2013 mengalami penurunan, hal ini di sebabkan karena hutang yang dimiliki perusahaan semakin tinggi dan tidak cukupnya modal untuk menutupi hutang – hutang tersebut.

  c. Dalam rasio leverage pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur kalau diukur dengan rasio debt to total asset dan times interest earned menggambarkan kondisi perusahaan yang kurang baik. Sedangkan kalau diukur dengan rasio debt to equity menunjukkan kondisi perusahaan yang baik, karena besarnya jumlah rupiah modal sendiri mampu untuk dijaminkan atas hutang. Sehingga besarnya rasio ini semakin menguntungkan perusahaan untuk bisa meminimalkan resiko.

  Saran

  PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur hendaknya menganalisis laporan keuangan melalui perhitungan rasio – rasio dengan lengkap dan hendaknya menghitung kebutuhan modal kerja setiap tahunnya yang dilakukan oleh karyawan bagian keuangan sehingga dapat mengoptimalkan laba.

  a. PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur harus dapat meningkatkan penjulan listrik sehingga dapat menghasilkan laba yang optimal salah satunya engan cara menambah penyambungan listrik dengan daya Watt tidak terbatas sesuai dengan permintaan konsumen.

  b. PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur harus dapat meminimalkan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam operasi perusahaan sehingga dapat memperbesar laba, salah satunya biaya perjalanan dinas.

DAFTAR PUSTAKA

  Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta: BPPE Harahap, Sofyan Safri. 2002. Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Harahap, Sofyan Safri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.Raja

  Grafindo Persada Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Pedoman Standart Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

  Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT.Bumi Aksara. Munawir, S.2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Munawir, S.2003. Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta : Liberty Muslich, Muhammad. 2003. Analisis Perencanaan dan Kebijakan. Jakarta : Bumi

  Aksara Raharjo, Budi. 2001. Akuntansi dan Keuangan. Yogyakarta : Andi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25