BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabiltas terhadap return saham.
Rasio likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio yaitu rasio
yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya
dengan

menggunakan

aktiva

lancarnya,

rasio

leverage

diukur


dengan

menggunakan debt to equity ratio (DER) yaitu rasio yang menunjukan
perbandingan antara hutang dengan modal sendiri, rasio aktivitas diukur dengan
perputaran total aktiva (total asset turn over) yaitu rasio yang menunjukan
bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk
menciptakan penjualan dan mendapatkan laba, dan rasio profitabilitas diukur
dengan return on total asset (ROA) yaitu rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu.
Sedangkan return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang
saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu, Return yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah return saham setelah publikasi laporan
keuangan, karena diharapkan return saham akan bereaksi terhadap laporan
keuangan.

64

65


3.1.1 Unit Penelitian
Didalam penelitian ini, yang menjadi unit penelitian adalah perusahan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang termasuk kedalam kategori
perusahaan LQ-45 yang menerbitkan laporan keuangan periode 2003 sampai
dengan periode 2008.

3.1.2 Prosedur Pemilihan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah laporan
keuangan. Dimana prosedur yang dilakukan penulis dalam memilih objek
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penulis melakukan studi kepustakaan guna mendapatkan pemahaman
mengenai teori-teori yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
2. Penulis menanyakan kepada pojok bursa YPKP Bandung mengenai
kemungkinan adanya data laporan keuangan yang terdaftar di perusahaan yang
masuk dalam kategori LQ-45.
3. Penulis mengajukan usulan mengenai objek tersebut kepada Program Studi
Akuntansi Universitas Pasundan dan pada akhirnya penulis mendapatkan
persetujuan mengenai objek yang diteliti.
4. Penulis melakukan survey kembali dalam memenuhi objek-objek yang diteliti
di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Capital Market

Directory untuk memperoleh data-data yang tersedia mengenai objek yang
diteliti.
3.1.3 Populasi Sasaran

66

Menurut Sugiyono dalam bukunya berjudul “Metode Penelitian Bisnis”
(2008:115), pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut. Populasi
sasaran yaitu populasi yang digunakan untuk menjadi sasaran penelitian.
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan yang pernah
tercatat di indeks saham LQ-45. Sehingga perusahaan yang daftar sahamnya
pernah tercatat dalam penghitungan indeks LQ-45 yang menerbitkan laporan
keuangan periode 2003 sampai dengan 2008, dimana terdapat 95 perusahaan.

3.1.4 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2008:116) teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel.
Teknik sampling yang digunakan oleh penulis adalah non probability
sampling. Menurut Sugiyono (2008:120) Non Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Sugiyono (2008:66) mengemukakan bahwa teknik sampel ini meliputi,
sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.
Teknik Non Probability Sampling yang digunakan dalam pengambilan
sampel pada penelitian ini lebih tepatnya penulis menggunakan teknik purposive
sampling. Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2008:122) adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga data yang

67

diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten
dibidangnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sampel
adalah perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1

Kriteria Pemilihan Sampel
No

Kriteria Pemilihan Sampel

Jumlah Perusahaan

Perusahaan yang daftar sahamnya pernah
95
tercatat di Indeks LQ-45 Periode 20032008.
1
Perusahaan yang kategorinya perbankan
(15)
(lembaga keuangan) dikeluarkan dari
sampel, karena apabila tidak dikeluarkan
dari sampel maka akan terdapat perbedaan
rasio keuangan yang digunakan.
Sehingga daftar saham yang pernah tercatat
80
di indeks LQ-45 tanpa perusahaan yang

masuk dalam kategori perbankan (lembaga
keuangan)
2
Perusahaan non perbankan (non lembaga
(68)
keuangan) yang pernah tercatat di indeks
LQ-45 tetapi tidak berturut-turut masuk
dalam daftar saham indeks LQ-45 selama
periode 2003-2008 dikeluarkan dari sampel.
Sehingga sampel yang diambil adalah
12
perusahaan yang berturut-turut tercatat
dalam daftar saham indeks LQ-45 selama
periode 2003-2008
(Sumber: Olah data penulis)
3.1.5 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Pada dasarnya ukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan
besarnya sampel tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan cara statistik

ataupun besarnya estimasi penelitian. Selain itu perlu diperhatikan juga bahwa

68

sampel yang dipilih harus representatif artinya segala karakteristik populasi
hendaknya tercermin dalam sampel yang terpilih. Sampel yang diambil untuk
memperoleh data dalam penelitian ini yaitu sebanyak 12 sampel yang termasuk
dalam kategori perusahaan yang daftar sahamnya tercatat dalam penghitungan
indeks LQ-45 yang menerbitkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2003 sampai dengan 2008.
Perusahaan yang daftar sahamnya tercatat dalam penghitungan indeks LQ45 yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel
No
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10
11
12

Nama Perusahaan
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang Tbk
Astra International Tbk
International Nikel Indonesia Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Indosat Tbk
Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk
Semen Cibinong Tbk (Holcim Indonesia Tbk)
Timah Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
United Tractors Tbk


Kode
AALI
ANTM
ASII
INCO
INDF
INKP
ISAT
PTBA
SMCB
TINS
TLKM
UNTR

(Sumber: Pojok Bursa YPKP)
3.2 Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini, akan diuraikan tahap-tahap penelitian yang
akan dilakukan oleh penulis mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir.
Penelitian dimulai dari adanya minat untuk mengetahui fenomena tertentu,

selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisasi.

69

3.2.1 Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara, atau taktik
sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan
suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sugiyono (2008:2) mengartikan metode penelitian adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus dengan
pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan
ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara
terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel
yang diteliti.
Pengertian deskriptif menurut Sugiyono (2008: 53) adalah:
“Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri
sendiri, bukan variabel independen, karena kalau variabel

independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen)”.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1999:63).
Sedangkan pengertian asosiatif menurut Sugiyono (2008;55) adalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

3.2.2 Devinisi Variabel

70

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.
Variabel merupakan atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai
variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Kelompok ini akan
bervariasi bila terjadi pada sekelompok orang atau objek yang diambil. Apabila
tinggi badan, motivasi kerja, kemampuan, gaya kepemimpinan dari 30 orang
sama, maka semua itu bukanlah variabel. Jadi, dapat dikatakan variabel apabila
ada variasinya.
Menurut Sugiyono, (2008;59), variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor atau
variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya
atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel independen
adalah variabel yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini variabel
independennya adalah rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas.

2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut dengan variabel respon, output atau variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
dependennya adalah return saham.
Antara variabel independen dan variabel dependen, masing-masing tidak
berdiri sendiri, tetapi saling berpasangan.

71

3.2.3 Operasional Variabel
Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih yaitu “Pengaruh rasio likuiditas,
leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham”, terdapat lima
variabel yaitu:
1. Rasio likuiditas sebagai variabel independen (X1)
2. Rasio leverage sebagai variabel independen (X2)
3. Rasio Aktivitas sebagai variabel independen (X3)
4. Rasio Profitabiltas sebagai variabel independen (X4)
5. Return saham sebagai variabel dependen (Y)

Tabel 3.3
Operasional Variabel Independen
Variabel

Indikator

Pengukuran

Penelitian
1. Rasio
Likuiditas (X1)

Skal
a

Current

Current Ratio =

ratio

Current Assets Rasio
Current Liabilities

(Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim, 2007;77)

2. Rasio
Leverage (X2)

Debt
equity

to

Debt ¿ Equity Ratio=

Total Liabilities
Rasio
Total Equity

72

ratio
(Johar Arififn 2004;9)

3. Rasio Aktivitas Total
(X3)

Total Assets

Assets
Turn Over

4. Rasio

Return On

Profitabilitas

Assets

(X4)

(ROA)

Turn
Sales
¿ Total Assets

Rasio

(Agnes Sawir; 2003;17)

Return On Assets=

Net Income
Total Assets

Rasio

(Agnes Sawir, 2003; 19-20)

Tabel 3.4
Operasional Variabel Dependen (Y)
Variabel Penelitian
Return Saham (Y)

Pengukuran
ReturnSaham=

Skala

Pt −Pt−1 + Dt
P t−1

Rasio

(Jogiyanto, 2008;197)

3.2.4 Model Penelitian
Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang
sedang diteliti sesuai dengan judul skripsi ini yaitu: “Pengaruh rasio likuiditas,
leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham”, maka model
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Rasio Likuiditas
(X1)
Rasio Leverage
(X2)
Rasio
Profitabilitas
Rasio
Aktivitas
(X43)

Return
Saham
(Y)

73

Gambar 3.1 Model Penelitian
Variabel independen (X1) adalah rasio likuiditas, (X2) adalah rasio
leverage, (X3) adalah rasio aktivitas dan (X4) adalah rasio profitabilitas.
Sedangkan variabel dependen (Y) adalah return saham, maka hubungan dari
variabel-variabel tersebut dapat digambarkan secara sistematis sebagai berikut:

Y=f(X1)(X2)(X3)(X4)
Dimana:

X1: Rasio likuiditas
X2: Rasio leverage
X3: Rasio aktivitas
X4: Rasio profitabilitas
Y: Return saham
Artinya: Rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas mempunyai
pengaruh terhadap return saham perusahaan di masa yang akan datang.

3.2.5 Sumber Data
Menurut Riduwan (2003;31) data adalah bahan mentah yang perlu diolah
sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitataif maupun
kuantitatif yang menunjukkan fakta.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder.
Data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

74

dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Adapun data sekunder
yang diambil oleh penulis adalah laporan keuangan.
3.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data sekunder, digunakan teknik pengumpulan data,
yaitu melalui: Studi Kepustakaan (Library Research)
Dalam studi kepustakaan ini, penulis mengumpulkan dan mempelajari
berbagai teori dan konsep dasar yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori dan konsep dasar tersebut
diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas. Serta pengumpulan data juga berasal dari situs-situs yang berhubungan
dengan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu pada situs
resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.isx.co.id dan pojok BEI yang berada di
YPKP Bandung (Universitas Sangga Buana).
3.3 Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.3.1 Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini berkaitan dengan hubungan
antara variabel-variabel. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan
dilanjutkan pengujian hipotesis yang meliputi penetapan hipotesis, uji statistik,
yaitu dengan analisis regresi linear dan korelasi ganda. Tujuannya adalah untuk
menetapkan apakah variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel
terikatnya. Penetapan tingkat signifikansi, dan diakhiri dengan penentuan dasar
penarikan kesimpulan melalui penerimaan dan penolakan hipotesis.
Menurut Sugiyono (2008;206), mengemukakan bahwa:
“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

75

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.”

3.3.1.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya. Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk membahas
data kuantitatif. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana
pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return
saham.
Rasio likuiditas sebagai variabel independen X1, di ukur dengan current
ratio biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang
akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis).
Current ratio dihitung dengan membandingkan current assets dengan current
liabilities, pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2008.
Rasio leverage sebagai variabel independen X2, di ukur dengan debt to
equity ratio (DER) biasanya digunakan untuk mengukur bagian setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang.
Debt to equity ratio dihitung dengan membandingkan total liabilities dengan total
equity, pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2008.

76

Rasio aktivitas sebagai variabel independen X3, di ukur dengan total assets
turnover biasanya digunakan untuk menunjukan efektifitas penggunaan seluruh
harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan
berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang
diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Total assets turnover dihitung
dengan membandingkan sales dengan total assets, pada perusahaan yang
termasuk dalam indeks LQ-45 dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.
Rasio Profitabilitas sebagai variabel independen X 4, di ukur dengan return
on assets biasanya digunakan mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Return on assets dihitung
dengan membandingkan net income dengan total assets, pada perusahaan yang
termasuk dalam indeks LQ-45 dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.
Return saham sebagai variabel dependen Y, merupakan keuntungan yang
dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya. Return saham
dihitung dengan membandingkan antara harga saham tahun sekarang dikurangi
dengan harga saham tahun sebelumnya ditambah dividen dengan harga saham
tahun sebelumnya, pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 dari
tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.
3.3.1.2 Transformasi Data dalam Bentuk Logaritma Natural (LON)
Transformasi maksudnya adalah mengubah bentuk persamaan regresi yang
kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana (Arif Pratisto 2009;160). Dan data
yang tadinya kasar atau meleset jauh ditransformasikan supaya konstan atau data
antara n1, n2, n3, dan seterusnya mendekati atau tidak meleset terlalu jauh (Stenly
Jacobus Ferdinandus 2003;76-77).

77

Alasan

digunakannya

transformasi

adalah

karena

penelitian

ini

menggunakan alat statistik yang mempunyai asumsi klasik dan datanya harus
berdistribusi normal. Sedangkan menurut Jogiyanto (2008;199), mengemukakan
bahwa data retun saham tidak berdistribusi normal, untuk dapat menggunakan alat
statistik yang berasumsi data berdistribusi normal (misalnya menggunakan
regresi), maka data tersebut perlu ditransformasikan supaya menjadi berdistribusi
normal, salah satu teknik yang banyak digunakan adalah transformasi dengan
logaritma.
Transformasi data dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel
2007.

3.3.1.3 Analisis Statistik
Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan
profitabilitas terhadap return saham, maka digunakan statistika parametrik.
Statistika parametrik digunakan untuk menguji parameter populasi melalui
statistika atau menguji ukuran sampel populasi melalui data sampel.
Skala yang digunakan untuk mengukur kelima variabel diatas adalah skala
rasio, yaitu skala yang mempunyai data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai
yang mutlak, untuk menghitung berapa besar pengaruh rasio likuiditas (X 1),
leverage (X2), Aktivitas (X3) dan profitabilitas (X4) terhadap return saham (Y),
digunakan langkah analisis statistik.
Analisis statistik digunakan untuk membahas data kuantitatif. Analisis
yang digunakan adalah statistik inferensial atau disebut statistik induktif atau
statistik probabilitas yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel yang hasilnya diberlakukan untuk populasi.

78

Langkah-langkah dalam pengujian statistik yang digunakan penulis adalah
sebagai berikut:
1. Asumsi klasik
Untuk melakukan analisis regresi linier harus memperhatikan asumsi-asumsi
yang mendasari model regresi. Asumsi tersebut adalah apabila terjadi gejala
autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinieritas diantara variabel bebas
dalam regresi tersebut. Setelah model yang akan diuji memenuhi asumsi
klasik, dan regresi, maka tahap selanjutnya dilakukan uji statistik yaitu uji t
dan uji F. Terdapat 4 asumsi penting yang mendasari model regresi linier
klasik, yaitu variabel-variabel tersebut mempunyai distribusi normal, varians
bersyarat adalah konstan atau homoskedastik, tidak ada autokorelasi, dan tidak
ada multikolinearitas diantara variabel-variabel yang menjelaskan.
a. Uji Normalitas
Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui
uji t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi
normal. Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.
b. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Pada prosedur pendeteksian masalah autokolerasi dapat
digunakan pengujian Durbin-Watson (d2) dengan rumus:

79

e i−e i−1 ¿2
¿
¿
n

∑¿
i=2

d=¿
(Sumber Agus Widarjono, 2007;158-159)
Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan jelas dalam table
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Uji Statistik Durbin-Watson d
Nilai Statistik d
0< d< dL

Hasil
Ada autokorelasi positif

dL ≤ d ≤ du

Ragu-ragu

du ≤ d ≤ 4- du

Tidak ada autokorelasi positif/negatif

4- du ≤ d ≤4- dL

Ragu-ragu

4- dL ≤ d ≤ 4

Ada autokorelasi negatif
(Sumber Agus Widarjono, 2007;160)

Autokorelasi
Positif

0

dL

Ragu-ragu

Tidak ada
Autokorelasi

dU

2

Ragu-ragu

4-dU

Autokorelasi
negatif

4-dL

4

Gambar 3.2 Statistik Durbin-Watson d
(Sumber Agus Widarjono, 2007;160)

c. Uji multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

80

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar variabel
independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan multikoliniearitas diantara
variabel-variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada
tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Pedoman suatu model
regresi yang bebas multikoliniearitas dan mempunyai angka tolerance
mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF di bawah 10, maka tidak
terjadi gejala multikoliniearitas.
d. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Deteksi adanya Heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot (Singgih Santoso, 2000: 210).
Dasar pengambilan keputusan:
 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar


kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Apabila salah satu dari uji asumsi klasik tersebut diatas tidak memenuhi
kriteria asumsi klasik maka tidak dapat melakukan analisis regresi berganda, akan

81

tetapi

diasumsikan

menggunakan

analisis

path

(Stenly

Jacobus

Ferdinandus;2003).
2. Analisis korelasi
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan
variabel Y, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan analisis
korelasi pearson. Penulis menggunakan analisis korelasi pearson karena
dalam penelitian ini penulis menggunakan skala rasio dan skala pengukuran
rasio tersebut dapat diukur dengan analisis korelasi pearson. Analisis korelasi
pearson ini digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya pengaruh rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham.
Penentuan koefisien korelasi dengan menggunakan metode analisis korelasi
pearson dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
x
∑ ¿2
¿
y
∑ ¿2
¿
n ∑ y 2−¿
x 2−¿−¿
n∑ ¿
¿
√¿
n ∑ xy −∑ x ∑ y
rxy=
¿

(Sugiyono, 2008:248)

keterangan:
χ : Tingkat rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas

ʸ : Tingkat return saham
n : Banyak sampel

82

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara variabel X dan variabel
Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas -1 hingga +1 (-1 ¿ r F-tabel
H0 diterima jika F-hitung < F-tabel
Bila hasil pengujian statistik menunjukan bahwa H0 ditolak, berarti rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, dan, profitabilitas secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Tetapi apabila H0 diterima,
berarti rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan, profitabilitas secara simultan
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Rancangan pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan)
dari rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return
saham.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) dari
perubahan rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap
return saham.
6. Koefisien determinasi
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan variabel X terhadap variabel Y,
maka nilai koefisien r dikuadratkan (r)2, nilai r2 atau koefisien determinasi ini
menunjukkan besarnya model variabel Y yang dipengaruhi variabel X.
Dengan demikian perubahan koefisien determinasi adalah apabila koefisien
korelasi antara dua variabel X dan Y sama dengan r, maka 100% r2 variasi
variabel X dipengaruhi variasi variabel Y, koefisien determinasi dapat dicari
dengan menggunkan rumus:
Kd=(R)2 x 100
Dimana: 0 ≤ r 2 ≤ 1
Keterangan:
KD= Koefisien determinasi

88

r2 = Koefisien korelasi dikuadratkan
Untuk pengolahan data penulis menggunakan program aplikasi komputer
yaitu program SPSS versi 17.0 dan program Microsoft Excel 2007 sebagai alat
bantu untuk mengolah data tersebut.

3.4 Proses Penelitian
Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus, terencana dan sistematis dengan maksud untuk mendapatkan
pemecahan masalah. Oleh karena itu langkah-langkah yang diambil dalam
penelitian haruslah tepat dan saling mendukung antara komponen satu dengan
komponen lainnya. Proses penelitian yang dilakukan penulis dalam menyusun
skripsi ini, dapat digambarkan sebagai berikut:

Surat Permohonan

Topik Penelitian

Perumusan Masalah

Kerangka
Penelitian
Tujuan Penelitian
dan hipotesis

Tinjauan

89

Metode
penelitian

Hasil dan
pembahasan masalah
Kesimpulan dan
saran
Laporan
Gambar 3.4 Proses Penelitian