PEDOMAN SOAL UJIAN DINAS TINGKAT I DAN T

PEDOMAN SOAL UJIAN DINAS TINGKAT I DAN TINGKAT II
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012

1
Tengah

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa

PANCASILA
Secara historis Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk
dipakai sebagai Dasar Negara Indonesia Merdekan.
Pancasila yang akan dijadikan dasar negara tersebut.
Dalam proses perumusannya digali dan/atau berasal dari
nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia,
kemudian dituangkan dan dilembagakan menjadi
pandangan hidup bangsa dan rumusan terakhir sebagai
Pandangan Hidup Negara atau Dasar Negara.

bernegara dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung jawab

kemanusiaan. Tujuan pembelajaran umum pendidikan
pancasila yaitu masyarakat pada akhirnya memiliki
pengetahuan dan memahami sebagai landasan karena
Pancasila sebagai karya besar bangsa Indonesia yang
setingkat dengan ideologi besar dunia lainnya, Pancasila
sebagai paradigma dalam kehidupan kemasyarakatan,
kebangsaan dan kenegaraaan sehingga memperluas
cakrawala pemikirannya, menumbuhkan sikap demokratis
dalam mengaktualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.

Di dalam Pembukaan UUD 1945 tercantum kalimat :
“.....maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin
oleh

hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pelaksanaan Pancasila secara nyata dalam sikap dan
perilaku seseorang dapat dibedakan :
Secara Subyektif yaitu pelaksanaan Pancasila dalam
pribadi perseorangan, baik sebagai warga negara
(masyarakat), para penguasa negara maupun pemimpin
rakyat. Pancasila sebagai dasar filsafat negara
mengandung nilai intrinsik yaitu Nilai kebenaran, nilai
kebaikan dan nilai keindahan. Hal ini mengandung
konsekuensi bahwa Pancasila itu diyakini dan harus
merupakan pedoman dan jalan hidup bagi bangsa dan
negara.
Secara Obyektif yaitu pelaksanaan Pancasila dalam
lapangan kehidupan bernegara dan penyelenggaraan
negara yang meliputi seluruh sifat dan keadaan negara


Pandangan hidup lain itu berkembang menjadi sikap yang
sangat mengutamakan kepentingan golongan atau daerah
di atas kepentingan nasional. Peristiwa G 30 S/PKI Lubang
Buaya pada tahun 1965, misalnya merupakan salah satu
bukti pemberontakan yang ingin menyelewengkan
Pancasila dan mengganti dengan ideologi lain yaitu Paham
Komunis. Penyebab utama terjadinya penyelewengan ialah
karen Pancasila merupakan Dasar Negara dan Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia belum dihayati dan diamalkan
dalam kehidupan bernegara.

Sistem sebagai satu keseluruhan yang terdiri dari aneka
bagian yang bersama-sama membentuk satu kesatuan
yang utuh. Sebagai sistem filsafat, Pancasila yang terdiri
dari lima sila itu merupakan satu keseluruhan yang terdiri
dari bagian sila-silanya yang bersama-sama membentuk
satau kesatuan yang utuh. Konteks Ontologi membahas
tentang “ada sebagai yang ada”, yang adanya tidak dapat
tidak dan hakiki. Konteks epistemologis yang membahas

metode keilmuan yang digunakan dalam proses
pembentukan Pancasila. Konteks aksiologis yang
membahas tentang manfaat dari nilai Pancasila sebagai
sistem filsafat secara keseluruhan bulat utuh mengandung
nilai manfaat yaitu untuk mempersatukan bangsa Indonesia
yang beraneka ragam suku bangsa ini, mengandung
menfaat sebagai acuan moral bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
mengandung manfaat untuk dijadikan cita-cita bersama
sebagai ideologi bangsa dan negara. Konteks antropologis
yang membahas tentang kajian “manusia” itu sendiri.

Hakikatnya Pendidikan adalah upaya sadar dari suatu
masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin
kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya,
selaku warga masyarakat, bangsa dan negara, secara
berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan
bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan
psikomotorik) serta mampu mengantisipasi hari depan
mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan

konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan
internasionalnya.
Pendidikan
Tinggi
tidak
dapat
mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang
digambarkan sebagai perubahan kehidupan yang penuh
dengan paradoksal dan ketakterdugaan.
Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara,
sikap serta perilaku yang cinta tanah air, bersendikan
kebudayaan bangsa perlu pengembangan wawasan dan
ketahanan pada setiap warga negara. Pengembangan
wawasan nusantara dan ketahanan nasional kepada para
mahasiswa calon ilmuwan warganegara Republik Indonesia
yang mengkaji dan akan menguasai IPTEKS menjadi
tujuan utama pendidikan Pancasila. Hal ini disebabkan oleh
keyakinan dan sikap hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, disamping derajat penguasaan IPTEKS yang
dipelajarinya.


Gerakan reformasi tahun 1998 bertujuan untuk
memperbaiki kehidupan sosial politik yang dianggap telah
menyimpang dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalm
Pncasila. Namun dalam perkembangannya, perubahanperubahan yang terjadi selama era reformasi sudah
memasuki substansi yang sangat mendasar sifatnya da
lahirlan amandemen UUD 1945 yang telah dilakukan oleh
MPR perlu dicermati agar hak-hak rakyat tidak sekedar
menjadi alat bagi kepentingan elite politik. Ada 4 hal
persolan yang perlu dicermati agar tidak mengalami
perubahan yaitu :
1.
Pembukaan UUD 1945;
2.
Negara Kesatuan rapublik Indonesia;
3.
Kedaulatan ada di tngan rakyat, dan;
4.
Pasal 29 UUD 1945.
Perubahan itu merupakan sebuah implikasi dari gerakan

reformasi yang menginginkan adanya sistem kehidupan
sosial politik yang lebih baik.

Pendidikan Pancasila sebagai salah satu komponen
Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) memegang
peranan
penting
dalam
membentuk
kepribadian
masyarakat. Dengan harapan masyarakat tidak sekedar
berkembang daya intelektualitasnya namun juga sikap dan
perilakunya. Visi kelompok MPK adalah menjadi sumber
nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi
dalam
mengantarkan
masyarakat
mengembangkan
kepribadian.
Misi Kelompok MPK adalah membantu

masyarakat agar mampu mewujudkan nilai dasar agama
dan kebudayaan serta kesadaran berbangsa dan

Paradigma diartikan sebagai asumsi dasar atau asumsi
teoritis dengan sifat dinamis dan umum sehingga

2

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

merupakan sumber nilai, hukum dan metodelogi guna
membangun kerangka berfikir dan penerapannya dengan
harapan setiap ilmu pengetahuan memiliki sifat, ciri dan
karakter yang khas berbeda dengan ilmu pengetahuan
lainnya. Dalam kaitannya dengan pembangunan yang arah
tujuanya meningkatkan harkat dan martabat manusia harus
meliputi aspek jiwa seperti akal, rasa dan kehendak; raga
(jasmani); pribadi; sosial; dan aspek ketuhanan yang
terkristalisasi dalam nilai Pancasila.


pegangan dalam kehidupannya
berbangsa dan bernegara.

baik

bermasyarakat,

UNDANG UNDANG DASAR 1945
UUD 1945 adalah konstitusi negara Republik Indonesia.
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27
Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS,
sampai tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku
UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali
memberlakukan UUD 1945.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami
4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan
lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik
Indonesia.

Sebelum dilakukan Perubahan (naskah asli), UUD 1945
terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal,
65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri
dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri
dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat
Aturan Tambahan), serta Penjelasan. Setelah dilakukan 4
kali perubahan, UUD 1945 memiliki 20 bab, 73 pasal, 194
ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan
Tambahan.
Undang Undang Dasar bukanlah satu-satunya hukum
dasar, hanya sebagian dari hukum dasar, yaitu hukum
dasar yang tertulis. Menurut Penjelasan UUD 1945 “aturanaturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan Negara, meskipun tidak tertulis. Aturan ini
sering disebut ‘konvensi”.
Pasal-pasal UUD 1945 tersebut mengandung semangat
dan perwujudan dari pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945, dan pasal-pasalnya
merupakan rangkaian kesatuan bulat dan terpadu. Pokok –
pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan adalah ;
I : Negara Persatuan, II : Keadilan Sosial, III : Kedaulatan

rakyat dan IV : Ketuhanan YME dan Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab.
Secara garis besar sistem pemerintahan negara yang
dianut UUD 1945 yang telah diamademen :
1.
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD
2.
Sistem Konstitusional
3.
Negara Indonesia adalah negara hukum
4.
Presiden
adalah
pemegang
kekuasaan
pemerintahan menurut UUD
5.
Presiden adalah penyelenggara pemerintahan
negara yang tertinggi
6.
Menteri negara ialah pembantu presiden
7.
Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
8.
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Republik.
MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD. Kewenangan
MPR adalah menetapkan dan mengubah UUD, melantik
Presiden dan Wapres. Presiden memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD. Presiden memegang masa
jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih
kembali hanya satu kali masa jabatan. DPR memiliki fungsi
legislasi, anggaran dan pengawasan dan untuk itu DPR
diberi hak-hal interpelasi, angket, menyatakan pendapat,
mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan imunitas.
DPR memegang kekuasaan membentuk UU dan setiap
RUU dibahas oleh Presiden dan DPR secara bersama
untuk kemudian distujui secara bersama dan selanjutnya
disahkan oleh Presiden. RUU yang tidak mendapat
persetujuan tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan
masa itu. RUU yang telah disetujui bersama tidak disahkan
oleh Presiden, 30 hari terhitung sejak RUU itu disetujui sah
menjadi UU. Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi

Sehari setelah Proklamasi Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia / PPKI (Dokoritzuu Zyumbi Inkai) dibentuk
tanggal 9 Agustus 1945, menetapkan UUD bagi Republik
Indonesia. Dengan ditetapkannya UUD 1945 sebagai UUD,
maka Pancasila yang terdapat dalam pembukaan secara
resmi sebagai dasar negara Republik Indonesia. Pada
Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta
mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi
"Ketuhanan Yang Maha Esa". Pengubahan kalimat ini telah
dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang
tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki Bagus
Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui
perubahan kalimat tersebut demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
Burung Garuda melambangkan kekuatan. Warna emas
pada burung Garuda melambangkan kejayaan. Perisai di
tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.
Simbol-simbol
di
dalam
perisai
masing-masing
melambangkan sila-sila dalam Pancasila. Pita yang
dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan
negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti
"berbeda beda, tetapi tetap satu jua". Semboyan "Bhinneka
Tunggal Ika" berasal dari Kitab Negarakertagama yang
dikarang oleh Empu Prapanca pada zaman kekuasaan
kerajaan Majapahit. "Bhinneka tunggal Ika, tanhana dharma
mangrwa. " Sedangkan istilah Pancasila dimuat dalam
Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular yang
berisikan sejarah kerajaan bersaudara Singhasari dan
Majapahit. Istilah Pancasila ini muncul sebagai Pancasila
Karma, yang isinya berupa lima larangan sebagai berikut:
Melakukan tindak kekerasan, Mencuri, Berjiwa dengki,
Berbohong, Mabuk (oleh miras).
Walaupun Pancasila secara formal menjadi dasar negara
setelah Proklamasi tetapi nilai-nilai Pancasila telah ada
sejak zaman dahulu. Beberapa bukti tulisan, semboyan,
legenda dll dalam nilai kehidupan yang mencerminkan sila I
: mahabarata, tajus salatina, sanghyang kamahayanikan,
serat menak, agama ageming aji dll. Sila II : Aja dumeh,
Bharata yudha, Ramayana, Malin Kundang, batu pegat,
bontu sinaga, danau Toba, Cindhe laras dll. Sila III :
Sadhumuk batuk sayari bumi, crah agawe bubrah, nini lan
mintuna, rukun agawe santosa, dll. Sila IV : Putri Dayang
Merindhu, Loro Jongrang. Kisah Negeri Suli dll. Sila V :
Raja Erlangga, Ratu Adil, Jaka Tarub, Tiga Piatu, Tomang
patawine to kai langi mai.
Pancasila memenuhi syarat sebagai sistem filsafat.
Sebagai sistem filsafat Pancasila terdiri dari bagian silasilanya yang bersama-sama membentuk satu kesatuan
yang utuh. Tiap-tiap bagian merupakan tata rakit yang
teratur, sesuai dan selaras dengan keseluruhan Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengandung
nilai-nilai dan gagasan dasar yang dapat dilihat dalam
sikap, perilaku, dan kepribadian Bangsa Indonesia.
Sebagai Ideologi, Pancasila bersifat khas sebagai refleksi
perilaku bangsa dan tercermin dalam setiap segi
kehidupannya. Sebagai Pandangan Hidup, artinya
Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-niali luhur
bangsa yang diyakini kebenarannya dan dijadikan

3

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

melalui pemilu setiap provinsi sama jumlahnya dan tidak
boleh lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR. Komisi Yudisial
bersifat
mandiri
yang
berwenang
mengusulkan
pangangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang
lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat serta perilaku hakim. Mahkamah
Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji UU
terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga
negara, memutus pembubaran parpol dan perselisihan
hasil pemilu. MK beranggotakan 9 anggota hakim konstitusi
yang memiliki integritas, pribadi tidak tercela, adil,
negarawan dan menguasai konstitusi. KPU dibentuk dalam
rangka pelaksanaan pemilu luas, bersih, jujur, adil.

dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat tertib dan damai.
Periode reformasi GBHN dituangkan lebih lanjut dalam
Propenas. Propenas 2000 – 2004 ditetapkan malalui UU
Nomor 25 Tahun 2000 merupakan penjabaran dari Tap
MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN Tahun 19992004. Propenas sebagai penjabaran GBHN merupakan
rencana pembangunan lima tahunan. Propenas harus
menjadi acuan bagi lembaga tinggi negara departemen,
dalam menyusun rencana strategis serta bagi pemerintah
daerah dalam menyusun Propeda. Propenas disusun
berdasarkan landasan idiil Pancasila dan landasan
konstitusional UUD 1945 serta landasan operasional GBHN
1999-2004. Sistematikan Propenas disusun ke dalam bab
yang berisi ; pendahuluan, prioritas pembangunan nasional,
pembangunan hukum, ekonomi, politik, agama, pendidikan,
sosbud, daerah, SDA dan LH, Hankam serta penutup.
Lima permasalahan pokok yang dihadapi bangsa Indonesia
(Propenas 2000-2004) adalah :
1. Merebaknya konflik sosial dan muculnya disintegrasi
bangsa
2. Lemahnya penegakkan hukum dan HAM
3. Lambatnya pemulihan ekonomi
4. Rendahnya kesra, meningkatnya penyakit sosial dan
lemahnya ketahanan budaya nasional
5. Kurang berkembangnya kapasitas pembangunan
daerah dan masyarakat.
Propenas dalam pelaksanaannya akan dirinci dalam
Repeta yang memuat APBN yang terukur kinerjanya yang
ditetapkan setiap tahun bersama DPR.
Visi SBY Boediono 2009-2014 adalah TERWUJUDNYA
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR
[Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
2005-2025 yang tercantum dalam Undang-undang Nomor
17/2007]. Misi SBY Boediono 2009-2014: MEWUJUDKAN
INDONESIA YANG LEBIH SEJAHTERA, AMAN DAN
DAMAI DAN MELETAKKAN FONDASI YANG LEBIH KUAT
BAGI INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS. Usahausaha Perwujudan visi Indonesia 2014 akan dijabarkan
dalam misi pemerintah tahun 2009-2010 sebagai berikut.
1.
Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang
Sejahtera
2.
Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
3.
Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
Pasangan
Capres-Cawapres
SBY-Boediono
telah
merancang 5 Strategi Pokok sebagai berikut:
1.
Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Indonesia
untuk mencapai Kesejahteraan bagi seluruh Rakyat
Indonesia.
2.
Melanjutkan upaya menciptakan Good Government
dan Good Corporate Governance.
3.
Demokratisasi Pembangunan dengan memberikan
ruang yang cukup untuk partisipasi dan kreativitas
segenap komponen Bangsa.
4.
Melanjutkan penegakan hukum tanpa pandang
bulu dan memberantas korupsi.
5.
Belajar dari pengalaman yang lalu dan dari negaranegara lain, maka Pembangunan Masyarakat Indonesia
adalah pembangunan yang inklusif bagi segenap
komponen bangsa.
.
KEPEGAWAIAN
Dalam UU RI Nomor 43 Tahun 1999 disebutkan bahwa
Pegawai Negeri adalah setiap warga negara RI yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat
yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji.
Pejabat berwenang adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan
mengangkat,
memindahkan,
dan

GBHN / PROPENAS / Platform Politik
GBHN ditetapkan oleh MPR tahun 1999 berbeda dengan
GBHN 1998, 1993 dan periode tahun-tahun sebelumnya.
GBHN
1999
tentang
GBHN
tahun
1999-2004
mengamanatkan dalam pelaksanaannya dituangkan dalam
Program Pembangunan Nasonal Lima Tahun (Propenas).
Oleh karena itu naskah Rencana Pembangunan Lima ke
depan, sejak tahun 1999 bukan merupakan lampiran yang
tak terpisahkan dari TAP MPR. Naskah tersebut dituangkan
lebih lanjut dalam undang – undang.
Dalam GBHN 1998, sebagaiman kerangka GBHN periode
tahun sebelumnya ditetapkan sistematika yang cukup
lengkap sebagai pedoman pembangunan lima tahun ke
depan. Sistematika tersebut adalah :
Bab I Pendahuluan : pengantar, pengertian, maksud tujuan,
landasan dan ruang lingkup
Bab II Pembangunan Nasional : makna & hakikat, tujuan,
azas, modal dasar, Wanus, Tannas, kaidah
Bab III Pembangunan Jangka panjang Kedua : umum,
tujuan, sasaran, titik berat, sasaran bidang, arah
Bab IV Pembanguan Lima Tahun Ke Tujuh : umum, tujuan
sasaran, prioritas, sasaran bidang, kebijks
Bab V Pelaksanaan : Pembg Nasional, Pelita ke VII
Bab VI Penutup.
Dalam GBHN 1998, pengertian GBHN adalah haluan
negara dalam garis besar tentang pembangunan nasional
dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak
rakyat yang ditetapkan oleh MPR setiap lima tahun.
Sementara itu, maksud ditetapkannya adalah untuk
memberikan arah bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam
mengisi kemerdekaannya, dengan tujuan mewujudkan
kondisi yang diinginkan baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang sehingga secara bertahap cita-cita bangsa
Indonesia seperti termaktub dalam UUD 1945 dapat
tercapai, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. GBHN disusun dengan Pancasila sebagai
landasan idiil dan UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional.
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi
seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk
melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang
termaktub dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi
seganpa bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan
kesejahteraan
umum,
mencerdaskan
kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Tujuan Pembangunan nasional
bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah NKRI yang
merdeka, berdaulat dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tertib dan

4

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

memberhentikan Pegawai Negeri berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pegawai Negeri terdiri dari :
- Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari PNS Pusat dan
PNS Daerah.
- Anggota Tentara Nasional Indonesia; dan
- Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

PNS dapat diberikan Satyalancana Karya Satya sebagai
tanda kehormatan yang dianugerahkan kepada Pegawai
Negeri Sipil sebagai penghargaan atas jasa-jasanya
terhadap Negara;
Satyalancana Karya Satya dibedakan dalam 3 macam
yaitu:
a. Satyalancana Karya Satya Sepuluh Tahun berwarna
perunggu;
b. Satyalancana Karya Satya Dua Puluh Tahun berwarna
perak;
c. Satyalancana Karya Satya Tiga Puluh Tahun berwarna
emas.

Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur
negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan
merata
dalam
penyelenggaraan
tugas
negara,
pemerintahan, dan pembangunan. (bersifat netral dari
pengaruh semua golongan dan partai serta tidak
diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat).

KORPRI
Korpri didirikan pada tanggal 29 Nopember 1971
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971,
yang merupakan wadah untuk menghimpun seluruh
Pegawai Republik Indonesia. Organisasi Korpri memiliki
struktur kepengurusan di tingkat pusat maupun di tingkat
Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, atau
Pemerintah Daerah dan saat ini kegiatan Korpri umumnya
berkiprah dalam hal kesejahteraan anggotanya, termasuk
mendirikan sejumlah badan/lembaga profit maupun nonprofit.

Pegawai Negeri diangkat untuk mengisi formasi yang
lowong. Formasi sebagai jumlah dan susunan pangkat PNS
yang diperlukan dalam suatu satu organisasi negara untuk
mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu
tertentu, ditetapkan setiap tahun disusun melalui
mekanisme analisis jabatan. Pekerjaan akan dianalisis
dengan analisis beban kerja dan analisis kebutuhan
pegawai sehingga akan terlihat berapa jumlah kekurangan
dan kelebihan pegawai. Kepada yang diangkat CPNS akan
diberikan golongan ruang sesuai dengan ijazah dan formasi
yang tersedia. Misalnya, Ijazah SD : I/a, SLTP : II/c, SLTA :
II/a, S1 : III/a.

Dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2005 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran
Dasar Korps Pegawai Republik Indonesia, dalam Anggaran
Dasar Korpri disebutkan bahwa untuk pemberdayaan
organisasi Korpri diarahkan pada terbangunnya organisasi
yang demokratis, mandiri, bebas, aktif, profesional, netral,
produktif dan bertanggung jawab dengan lebih
mengutamakan pada perlindungan dan kesejahteraan
anggota serta mewakili anggota di forum nasional maupun
internasional.

CPNS yang telah melaksanakan tugas minimal 1 tahun dan
maksimal 2 tahun dapat diangkat menjadi PNS setelah
memenuhi syarat. Syarat pengangkatan CPNS menjadi
PNS : mempunyai DP3 minimla baik, sehat jasmani dan
rohani, lulus prajab. Setelah diangkat PNS akan diiberi
pangkat dan ditempatkan dalam jabatan, baik struktural
maupun fungsional. Pangkat sebagai kedudukan yang
menunjukkan tingkat seseorang PNS berdasarkan
jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian, diberikan melalui
mekanisme KP reguler dan KP Pilihan. KP Reguler adalah
KP yang diberikan PNS yang tidak menduduki jabatan
struktural/fungsional. KP Pilihan diberikan jika PNS tersebut
antara lain menduduki jabatan struktural/fungsional, tugas
belajar, berprestasi luar biasa dll. Selain pada itu dalam hal
PNS purna dapat diberikan KP pengabdian atau KP
anumerta. KP reguler dapat diberikan PNS sampai dengan
batas tertentu sesuai ijazah yang dimiliki, misalnya SD
maka sampai II/a, SMP : II/c, SLTA : III/b, S1 : III/d dll.

Keanggotaan KORPRI terdiri dari Anggota Biasa, Anggota
Luar Biasa dan Anggota Kehormatan.
Anggota Biasa mempunyai hak :
a. Memilih dan dipilih dalam kepengurusan;
b. Mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan
organisasi;
c. Mendapat perlindungan dan pembelaan atas perlakuan
yang tidak adil;
d. Mendapat bantuan hukum dalam menghadapi perkara
hukum;
e. Mendapat perlindungan dan pembelaan dalam tugas
kedinasan;
f. Memperoleh gaji yang layak; dan
g. Mendapat perlakuan yang adil dan jaminan tidak ada
intervensi politik terhadap jabatan profesional karir
pada jabatan struktural.
Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai
hak :
a. Mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan
organisasi;
b. Mendapat perlindungan dan pembelaan atas perlakuan
yang tidak adil; dan
c. Mendapat perlindungan dan pembelaan dalam tugas
organisasi.
Korpri mempunyai visi Terwujudnya Korpri sebagai
organisasi yang kuat, netral mandiri, profesional dan
terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,
mensejahterakan anggota, masyarakat, dan melindungi
kepentingan para anggota agar lebih profesional didalam
membangun Pemerintahan yang baik.
Sedangkan Misinya adalah :

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab dan hak seseorang PNS dalam
suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan ketrampilan tertentu secara
mandiri. Sementara itu jabatan struktural adalah kedudukan
yang menunjukkan tugas, tanggung jawab wewenang dan
hak seseorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi negara. Tingkatan Jabatan struktural ditetapkan
dalam eselon I, II, III dan IV. Dalam eselon ditetapkan
pangkat terendah dan tertinggi, misalnya eselon IV a, mulai
dari Penata – Penata Tk. I, eselon III.a, mulai dari pembina
– pembina Tk. I. Eselon I.a mulai pembina utama madya –
pembina utama.
PNS berhak mengajukan cuti, baik tahunan, besar, sakit,
bersalin, karena alasan penting, dan cuti di luar tanggungan
negara. Menunaikan ibadah haji, maka dapat mengajukan
cuti karena alasan penting selam 2 bulan, bahkan
mengikuti Suami tugas ke luar negeri selama 2 tahun dapat
mengajukan cuti di luar tanggunan negara.

5

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

1. Mewujudkan organisasi Korpri sebagai alat pemersatu
bangsa dan negara;
2. Memperkuat kedudukan, wibawa, dan martabat
organisasi Korpri
3. Meningkatkan peran serta Korpri dalam mensukseskan
pembangunan nasional;
4. Meningkatkan perlindungan hukum dan pengayoman
kepada anggota;
5. Meningkatkan ketaqwaan dan profesionalitas anggota;
6. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya;
7. Menegakkan peraturan perundang-undangan Pegawai
RI;
8. Mewujudkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas
sesama anggota Korpri;
9. Mewujudkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik.

f. Perlu adanya pengaturan pembinaan kepegawaian yang
lebih tegas dalam menjamin jenjang karier PNS dengan
lebih memfungsikan baperjakat.
Reformasi yang salah satunya menyuarakan demokrasi
dan pembaharuan diberbagai aspek kehidupan, termasuk
reformasi birokrasi yang semula menganut sistem
sentralisasi menjadi desentralisasi atau otonomi daerah.
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan ini diikuti
berubahnya sistem administrasi birokrasi ke sistem
administrasi publik. Dalam pada itu, reformasi birokrasi juga
menuntut terwujudnya Good Goverment dan Clean
Goverment. Kondisi ini telah mendorong pemerintah
merubah peran dan fungsinya yang semula sebagai aktor
pembangunan menjadi fasilitator pembangunan. Artinya
transparansi dan keberpihakan pada masyarakat menjadi
bagian penting yang harus dapat diwujudkan oleh setiap
aparatur negara tidak terkecuali pegawai negeri.
Implementasinya
pegawai
negeri
harus
dapat
menempatkan diri sebagai abdi negara dan abdi
masyarakat yang netral. Tidak berpihak pada kelompok
kepentingan yang berdiri disemua golongan serta
senantiasa mengutamakan pada kepentingan yang lebih
luas, yaitu masyarakat, bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia.
Mewujudkan tercapainya tuntutan reformasi birokrasi
tersebut,
KORPRI
pada
tanggal
30
November
menyelenggarakan Munas ke 4 yang hasiln ya antara lain
memutuskan dengan Keputusan Munas IV KORPRI No
05/Munas IV/2004, AD/ART KORPRI yang lama dirubah,
dan Prasetya KORPRI menjadi Panca Prasetya KORPRI.
Lebih lanjut Keputusan Munas IV KORPRI No : 06/Munas
IV/2004 tentang Program Umum KORPRI, secara jelas
menegaskan
bahwa
KORPRI
adalah
organisasi
independen yang netral, dalam arti tidak dapat ditarik
kesana kemari oleh kekuatan politik manapun. Mengingat
pegawai negeri dan KORPRI adalah ibarat mata uang,
maka netralitas anggota KORPRI juga identik dengan
netralitas pegawai negeri.

KORPRI berfungsi sebagai :
1. Perekat persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Pelopor peningkatan kesejahteraan dan profesionalitas
anggota;
3. Pelindung dan pengayom anggota;
4. Penyalur kepentingan anggota;
5. Pendorong peningkatan taraf hidup sosial ekonomi
masyarakat dan lingkungannya;
6. Pelopor pelayanan publik dalam mensukseskan
program-program pembangunan;
7. Mitra aktif dalam perumusan kebijakan instansi yang
bersangkutan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
8. Pencetus ide, serta pejuang keadilan dan kemakmuran
bangsa.
Arah kebijakan dan sasaran Program Umum KORPRI
adalah:
1. Melaksanakan penguatan dan konsolidasi organisasi
dengan sasaran terwujudnya organisasi yang kuat,
handal, dan netral.
2. Peningkatan usaha dan pengembangan potensi bisnis
dengan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota.
3. Peningkatan kepedulian terhadap masalah sosial dan
perlindungan hukum bagi anggota dengan sasaran
untuk ikut serta membantu mengatasi permasalahan
sosial yang dihadapi serta memberikan bantuan hukum
terhadap anggota.
4. Pembinaan profesionalisme, moral, jasmani, dan
semangat korps dengan sasaran adanya peningkatan
kompetensi, ahlak, kesehatan, dan jiwa korsa anggota.

Netralitas pegawai negeri/anggota KORPRI adalah cermin
perilaku dan sikap adil pemerintah dalam memberikan
pelayanan kepada seluruh anggota masyarakat. Dengan
netralitas yang benar-benar tidak diskriminatif, dalam arti
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
semua
anggota
masyarakat,
tanpa
membedakan/memandang golongan/kelompok, agama,
suku, ras, etnik adat istiadat, budaya dan semata-mata
hanya mendasarkan pada kepentingan yang lebih luas
yiaut masyarakat, bangsa dan negara, menjadi daya
dukung bagi terciptanya kerukunan dan stabilitas
keamanan, serta kokoh tegaknya NKRI.
Sisi lain dengan netralitasnya pegawai negeri dalam
berpolitik, membuat suasana kerja menjadi tenang dan
pegawai negeri dalam bekerja dapat lebih berkonsentrasi.
Ini dikarenakan secara moral dalam bekerja tidak
terpengaruh adanya perubahan politik baik pada Pemilu
Legislatif, Pemilu Presiden/Wakil Presiden maupun Pemilu
Kepala Daerah. Dengan kata lain apapun apapun hasil
Pemilu, tetap tenang bekerja karena siapapun Presiden
atau Kepala Daerahnya, tugas pegawai negeri tidak
menjalankan kebijakan partai pemenang, melainkan tetap
menjalankan kebijakan pemerintah yang sah berdasarkan
UUD 1945 dan Pancasila. Disinilah perlunya memperkuat
jiwa korsa dan netralitas, sehingga sejarah masa lalu
pegawai negeri yang terkotak-kotak dan organisasi
KORPRI yang hanya dijadikan sebagai alat atau cara
memenangkan pemilu tidak terulang kembali. Kita semua
tentunya berkeinginan KORPRI dapat menjadi wadah

Hukum dan pengabdian KORPRI kepada Masyarakat
a. Pendirian Lembaga Bantuan Hukum KORPRI pada tiap
jenjang kepengurusan KORPRI guna memudahkan
pemberian bantuan dan perlindungan hukum bagi para
anggota.
b. Mendorong tumbuhnya kesadaran hukum dalam
kehidupan demokrasi para anggota, sehingga secara
sadar dapat mewujudkannya dalam kehidupan seharihari.
c. Meningkatkan peran anggota serta mendorong
tumbuhnya masyarakat sadar hukum terutama
masyarakat dalam lingkungannya yang terdekat sesuai
dengan jenjang organisasinya.
d. Inventarisasi, registrasi, dan sertifikasi aset KORPRI
dalam rangka perlindungan dan kepastian hukum
kepemilikan aset KORPRI.
e. Berpartisipasi dalam peningkatan mutu pelayanan dasar
masyarakat, yaitu pelayanan umum, pendidikan, dan
kesehatan.

6

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

organisasi independen yang solid bagi berhimpunnya
pegawai negeri, serta berdayaguna optimal dalam
membina dan meningkatkan profesionalisme dan
kesejahteraan anggotanya yaitu pegawai negeri sipil.

2.

Sejalan dengan reformasi birokrasi, maka penataan
kelembagaan, ketatalaksanaan, sistem kepegawaian dan
remunerasi pegawai negeri, perlu terus dilakukakan bahkan
diintensifkan. Setiap pegawai negeri/anggota KORPRI
sebagai penyelenggara pemerintahan dituntut untuk
profesional,
peka
terhadap
perkembangan
dan
permasalahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.

3.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, setiap anggota
KORPRI harus memahami dan dapat melaksanakan
makna yang terkandung dalam filosofi KORPRI sebagai
abdi negara dan abdi masyarakat. Sebagai abdi negara
hendaknya setiap pegawai negeri/anggota KORPRI
menyadari bahwa jabatan/pekerjaan adalah amanah yang
harus ditunaikan. Untuk itu setiap pegawai negeri/anggota
KORPRI agar : 1) senantiasa tunduk pada sumpah jabatan
dan sapta prasetya yang telah diucapkan, serta tidak
melalaikan tugas dan kewajiban; 2) tidak melakukan
berbagai perbuatan tercela, seperti terlibat dalam
perbuatan kolusi, korupsi dan nepotisme serta pelanggaran
hukum lainnya; 3) meningkatkan profesionalitas, dengan
memperluas wawasan serta penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya terkait dengan kompetensi
bidang tugasnya.

keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi
kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur
yang pengembangannya menggunakan pendekatan
pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah
kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi
dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan
dapat mengarahkan diri sendiri.
Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin
memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan,
struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin
bersifat pasif.

Ada beberapa kriteria yang bisa menjadikan pemimpin itu
sukses:
1.
Pemimpin itu dicintai oleh bawahannya.
Organisasi yang dipimpinnya akan berjalan baik jika
kepemimpinannya dinakhodai oleh seorang pemimpin
yang dicintai bawahannya. Hal ini menggambarkan
dengan jelas bahwa seorang pemimpin disamping
harus memiliki kemampuan untuk melakukan tugastugas
kepemimpinannya
juga
harus
memiliki
kemampuan untuk mengelola hati. Karena disadari
benar bahwa pekerjaan yang baik adalah pekerjaan
yang disertai dengan hati yang bersih.
2. Pemimpin mampu menampung aspirasi bawahannya.
Pemimpin yang baik juga dapat menerima kritik dari
bawahannya, dalam arti jika pemimpin itu melakukan
sesuatu yang baik maka bawahannya akan
mendukungnya.
3. Pemimpin yang selalu bermusyawarah.
Seorang pemimpin selain harus siap menerima dan
mendapat kritikan, pemimpin yang sukses juga selalu
bermusyawarah. Hal itu dilakukan dengan orang-orang
tertentu untuk membahas persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan kebijakan-kebijakan publik atau yang
menyangkut kepentingan umum dari perusahaan
tersebut.
4. Pemimpin harus tegas.
Tegas dalam hal ini bukan berarti bersifat otoriter
melainkan tegas dan bermusyawarah serta dicintai.

Kemudian
sebagai
abdi
masyarakat
hendaknya
senantiasa : 1) mengutamakan kepentingan masyarakat
banyak (bangasa dan negara) di atas kepentingan pribadi,
kelompok atau golongan; 2) peka, tanggap dan peduli
terhadap berbagai permasalahan yang terjadi dan
berkembang di tengan masyarakat; 3) transparan, ramah,
cepat dan adil dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat tanpa adanya diskriminasi status ekonomi dan
sosial, terlebih lagi terhadap hal-hal yang bernuansa SARA.
KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta
memiliki sifat, sikap dan gaya yang baik untuk mengurus
atau mengatur orang lain. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya. Sedangkan kekuasan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa
yang diinginkan pihak lainnya.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat-sifatnya atau kewenangan yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap
teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Teori kepemimpinan yang menjadi dasar mengapa
seseorang diangkat menjadi pemimpin antara lain;
a.
karena sifatnya yang identik dengan karakteristik
khas seperti fisik, mental dan kepribadian yang
dikaitkan dengan atribut pribadi dari para pemimpin
tersebut yang dianugerahi beberapa ciri yang tidak
dimiliki orang lain.
b.
karena kepribadian perilaku
c.
karena situasi.
Ada beberapa gaya kepemimpinan yang seharusnya bisa
diterapkan, antara lain:
1.
Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan
metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen
mengenai timbulnya seorang pemimpin. Di antara berbagai
teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di
antaranya yang paling menonjol yaitu :
1. Teori Genetie
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders
are born and not made". bahwa penganut teori ini
mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia
telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan
bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu
ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu.
Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.
2. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born
and not made", make penganut-penganut sosial
mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made and
not born". Penganut-penganut teori ini berpendapat
bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin
apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori
genetis dan teori sosial. Penganut teori ini berpendapat
bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang
baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakatbakat
kepemimpinan,
bakat
mana
kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan
pangalaman-pengalaman
yang
memungkinkannya

7

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang
memang telah dimilikinya itu. Teori ini menggabungkan
segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial
dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teoriteori kepemimpinan.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin
seperti ini sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi
sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang
menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang
dipimpinnya.

Pada umumnya pemimpin dalam setiap organisasi dapat
diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu :
1. Tipe kepemimpinan Otokratis; Tipe pemimpin ini
menganggap bahwa pemimpin merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a.
Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b.
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi.
c.
Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat
semata-mata
d.
Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
dari orang lain karena dia
a.
menganggap dialah yang paling benar.
e.
Selalu bergantung pada kekuasaan formal
f.
Dalam
menggerakkan
bawahan
sering
mempergunakan pendekatan (Approach)
yang
mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis
tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak
menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak
dapat dipakai dalam organisasi modern.

4. Tipe kepemimpinan karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil
menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin
memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin
seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan
karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar.
Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka
menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan
tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang
pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan
bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan
bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan
sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe
pemimpin karismatis.
5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe
kepemimpinan
demokratis
dianggap
adalah
tipe
kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe
kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan
kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah :
1.
Dalam proses menggerakkan bawahan
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah mahluk yang termulia di dunia.
2.
Selalu
berusaha
menselaraskan
kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan
organisasi.
3.
Senang menerima saran, pendapat dan
bahkan dari kritik bawahannya.
4.
Mentolerir
bawahan
yang
membuat
kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan
agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak
mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari
bawahan.
5.
Lebih menitik beratkan kerjasama dalam
mencapai tujuan.
6.
Selalu
berusaha
untuk
menjadikan
bawahannya lebih sukses daripadanya.
7.
Berusaha mengembangkan kapasitas diri
pribadinya sebagai pemimpin.
8.
Dan sebagainya.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe
demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi
pemimpin demokratis. Syarat-syarat pemimpin yang baik
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang
tergolong sebagai pemirnpin adalah seorang yang pada
waktu lahirnya yang berhasil memang telah diberkahi
dengan
bakat-bakat
kepemimpinan
dan
karirnya
mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan
pengalaman kerja. Pengambangan kemampuan itu adalah
suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan
maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih
banyak
Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli
mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin, akan tetapi beberapa diantaranya yang
terpenting adalah sebagai berikut :
a) Pendidikan umum yang luas.
b) Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang genoralist
yang baik juga.
c) Kemampuan berkembang secara mental

2. Tipe kepemimpinan militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud
dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama
dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer.
Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe
militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.
Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah
ditetapkan, perintah mencapai
a.
tujuan digunakan sebagai alat utama.
b.
Dalam menggerakkan bawahan sangat suka
menggunakan pangkat dan
c.
jabatannya.
d.
Sonang kepada formalitas yang berlebihan
e.
Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak
dari bawahan
f.
Tidak mau menerima kritik dari bawahan
g.
Menggemari upacara-upacara untuk berbagai
keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis
jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan
pemimpin yang ideal.
3. Tipe pemimpin fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu
yaitu bersifat fathernal atau kebapakan. ke Pemimpin
seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan
dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadangkadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a)
Menganggap
bawahannya
sebagai
manusia yang tidak dewasa.
b)
Bersikap terlalu melindungi bawahan
c)
Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu
jarang dan pelimpahan wewenang.
d)
Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
e)
Sering menganggap dirinya maha tau.

8

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)

Ingin tahu
Kemampuan analistis
Memiliki daya ingat yang kuat
Mempunyai kapasitas integratif
Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan mendidik
Personalitas dan objektivitas
Pragmatismo
Mempunyai naluri untuk prioritas
Sederhana
Berani
Tegas dan sebagainya

Kelompok seringkali lebih loyal kepada leader daripada
manajer. Loyalitas ini terwujud karena leader lebih
mengambil tanggung jawab area tertentu misalnya: a)
memberikan dirinya menjadi tumpuan kesalahan; b)
merayakan keberhasilan kelompok, meskipun hanya
keberhasilan kecil; c) memberikan penghargaan pada
orang lain pada saat yang tepat.
“Leader harus mencari cara untuk mengenali kesuksesan
dalam kelompok, menggunakan kartu atau grafik, dengan
sedikit presentasi dan ide-ide yang menyenangkan” leader
adalah pengamat dan sensitif, mereka tahu kelompoknya
dan mengembangkankepercayaan bersama didalamnya.
5. Leader diikuti, Manajer Mengatur
Seorang leader adalah seorang yang secara alami dikuti
oleh orang lain atas pilihan mereka sendiri, sementara
seorang manajer harus dipatuhi, seorang manajer hanya
bisa mendapatkan jabatanya melalui waktu dan loyalitas
yang sudah diberikan pada organisasi, bukan hasil dari
kualitas leadershipnya. Seorang leader bisa jadi tidak
memiliki skil organisasi, tetapi pandangannya telah
menggabungkan orang-orang dibelakangnya.
6. Manajemen mengatahui bagaiman cara kerja
Manajemen biasanya terdiri dari orang-orang yang
berpengalaman di bidangnya dan sudah mengabdi pada
organisasi, seorang manajer mengetahui bagaimana setiap
lapisan sistem dalam organisasinya bekerja dan menguasai
bidangnya dengan baik. Seorang leader bisa saja
pendatang baru yang memiliki ide-ide segar dan kuat, tetapi
bisa saja tidak memiliki pengalaman.

1.
Leadership adalah bagian manajemen
Leadership hanyalah salah satu dari sekian banyak aset
yang dimiliki pemimpin untuk mencapai kesuksesan. Tujuan
utama seorang pemimpin adalah untuk memaksimalkan
hasil kerja organisasi melalui implementasi adminstrasi.
Untuk mencapai ini, pemimpin harus menguasai fungsifungsi :
a) Pengorganisasian; b) perencanaan; c) pendelegasian; d)
pengarahan; e) pengontrolan
Leadership hanya salah satu komponen penting dari fungsi
memberikan arah (pengarahan). Seorang pemimpin tidak
bisa hanya seorang leader, dia haruslah juga membutuhkan
otoritas formal untuk menjadi efektif “untuk melakukan
tindakan yang berkualitas, pemimpin harus terlibat dan
bertindak sebagaimana sebuah model keteladanan (role
model). Keterlibatan ini tidak bisa didelegasikan”
Dalam beberapa kondisi, pemimpin (formal leader) bahkan
tidak dibutuhkan. Misalnya untuk memotivasi dari dalam
sebuah kelompok. Untuk maksud ini tidak membutuhkan
seorang pemimpin (formal leader), tetapi lebih dibutuhkan
dominasi beberapa leader informal. Ini adalah fakta bahwa
seorang leader tidak selalu memrlukan pengakuan formal,
bahwa leadership adalah aset dan tidak esential.

ADMINISTRASI PERKANTORAN
Administrasi perkantoran dari pengertian / arti kata,
administrasi adalah kegiatan pengolahan keterangan atau
informasi secara berencana, sistematis, dan teratur agar
segala apa yang terjadi dan berlangsung dapat diketahui
(arti sempit). Secara luas administrasi adalah kerjasama
antara dua orang atau lebih dengan rasionalitas yang tinggi
untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Kantor diartikan
sebagai tempat diselenggarakannnya kegiatan untuk
menangani informasi atau keterangan. Proses menangani
informasi sejak dari menerima, mengumpulkan, mengolah,
menyimpan sampai menyalurkan. Jadi pengertian
administrasi perkantoran adalah usaha penyelenggaraan
perkantoran yang membantu para pemimpin organisasi
dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan
dan mengawasai informasi dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Administrasi perkantoran terdiri atas empat kelompok
kegiatan :
1.
Catat mencatat
a.Mesin komunikasi b. Komputer c. Mesin ketik dlll
2.
Pekerjaan Tata Usaha
a.Penanganan surat b. Korespodensi c. Penggandaan
d. Penataan arsip e. Penerimaan tamu f. Pelayanan
telepon g. Laporan
3.
Non Tata Usaha
a.Tata ruang b. Perlengkapan pengorganisasian c.
Komunikasi d. Keuangan e. Kepegawaian

2.

Perbedaan sudut pandang Manager berfikir
bertingkat, sementara leader berfikir secara radikal.
“Manajer
melakukan
sesuatu
dengan
benar,
sementara leader melakukan hal benar”
Ini berati bahwa manajer melakukakn tugasnya dengan
mengikuti peraturan dan kebijaksanaan atasan, sementara
leader mengikuti intuisi mereka, yang mana bisa
menciptakan keutuhan organisasi. Seorang leader lebih
emosional dari pada manajer. “Manusia diatur oleh
emosinya daripada intelegensi”
Peribahasa ini menunjukkan mengapa anggota kelompok
lebih mengikuti si Leader.
“Leader berani tampak beda. Mereka mempertanyakan
asumsi-asumsi. Mereka mencari kebenran dan membuat
keputusan berdasarkan fakta, bukan pragduga. Mereka
lebih menyukai inovasi”
3.
Bawahan bisa sebagai leader
Seringkali dalam sebuah kelompok kecil, bukan si manajer
yang muncul sebagai leader. Dalam banyak kegiatan,
malahan bawahan yang memiliki bakat khusus yang
memimpin kelompok tersebut menuju arah tertentu.
“Seorang leader harus memiliki visi, strategis, tujuan dan
nilai-nilai yang menjadi tuntunan untuk bertindak dan
berperilaku daripada berusaha mengontrol orang lain”
Ketika leader alamiah muncul dalam sebuah kelompok
yang terdapat seorang manajer, konflik bisa muncul bila
keduanya memiliki pandangan yang berbeda. Ketika
seorang manajer melihat bahwa anggota kelompok lebih
mengikuti si leader, dia bisa merasa kewenangannya
diabaikan
4. Loyalitas

Pelaksanaan pekerjaan kantor dapat diorganisasi dengan
berpedoman
pada
tiga
azas
yaitu
sentralisasi,
desentralisasi, dan gabungan. Pengorganisasi perkantoran
adalah suatu proses dinamis. Pengorganisasi berhubungan
dengan berbagai macam fungsi suatu organisasi, termasuk
pelaksanaan yang melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,
dalam pengorganisasian kantor, maka seseorang pimpinan
kantor dalam kegiatannya akan selalu menghadapi
masalah, masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. bagaimana pembagian kegiatan kantor harus diatur;

9

Pedoman Materi Ujian Dinas Tahun 2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

b. kegiatan apa saja yang harus dilakukan;
c. bagaimana hubungan antar pelaksana dalam suatu
kantor harus diatur, sehingga ada kesamaan pengertian;
d. bagaiman menciptakan lingkungan kerja yang dapat
menci