TAFSIR DAN HADIST EKONOMI DAN BISNIS

TAFSIR DAN HADIST EKONOMI DAN BISNIS
MAKALAH

TAFSIR

&

HADIS

EKONOMI

&

BISNIS

"WADI'AH,WAKALAH,RAHN,KAFALAH,HIBAH"
Dosen

:

Disusun


oleh

1.

Erna
Zurryatun

3.

Septy
Dikananda

5.

5:

Hati

(20140430001)


Sholihah

(20140430002)

Rohani

(20140430066)

Anisa

Dwi

Maesyaroh

Kelompok
Setia

2.
4.


Ibu

Fitri

(20140430086)

Mentari

(20140430334)

Fakultas

Ekonomi

Ekonomi

Keuangan

dan


Perbankkan

Islam

2015
BAB

I

PENDAHULUAN
Latar

Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan bantuan dari
orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia sangat beragam,
sehingga terkadang secara pribadi ia tidak mampu untuk memenuhinya, dan harus
berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu manusia dengan manusia lain dalam
memenuhi kebutuhan, harus terdapat aturan yang menjelaskan hak dan kewajiban keduanya

berdasarkan kesepakatan. Proses untuk membuat kesepakatan dalam kerangka memenuhi
kebutuhan keduanya, lazim disebut dengan proses untuk berakad atau melakukan kontrak.
Hubungan ini merupakan sesuatu yang sudah ditakdirkan oleh Allah karena itu merupakan
kebutuhan sosial sejak manusia mulai mengenal arti hak milik. Islam memberikan aturan
yang cukup jelas dalam akad untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembahasan fiqih, akad atau kontrak yang dapat digunakan bertransaksi sangat
beragam, sesuai dengan karakteristik dan spesifikasi kebutuhan yang ada. Oleh karena itu,
makalah ini disusun untuk membahas mengenai berbagai hal yang terkait dengan akad dalam
pelaksanaan

muamalah

di

dalam

kehidupan

kita


sehari-hari.

Rumusan

Masalah

1.

Apa

itu

wadi'ah

?

2. Bagaimana landasan hukum,Tafsir dan Kandungan wadi'ah dalam ayat al-qur'an?
3.

Apa


bunyi

4

hadis

Apa

tentang

itu

wadi'ah
wakalah

?
?

5. Bagaimana landasan hukum,Tafsir dan Kandungan wakalah dalam ayat al-qur'an?

6.

Apa

bunyi

7.

hadis

Apa

tentang

itu

wakalah
Kafalah

?

?

8. Bagaimana landasan hukum,Tafsir dan Kandungan kafalah dalam ayat al-qur'an?
9.

Apa

bunyi

10.Apa

hadis

tentang

itu

kafalah

Rahn


?
?

11. Bagaimana landasan hukum,Tafsir dan Kandungan Rahn dalam ayat al-qur'an?
12.

Apa

13.

bunyi
1.

hadis
Apa

tentang
itu


rahn
Hibah

?
?

14. Bagaimana landasan hukum,Tafsir dan Kandungan Hibah dalam ayat al-qur'an?
15.

Apa

bunyi

hadis

tentang

Hibah

?

Tujuan
1. Agar Mengetahui arti wadi'ah,wakalah,kafalah,rahn dan hibah dalam pandangan islam
2. Mengetahui Landasan hukum, kandungan dan tafsir wadi'ah,wakalah,kafalah,rahn dan
hibah

dalam

ayat

al-qur'an

3. Mengetahui hadis tentang wadi'ah,kafalah,wakalah,rahn dan hibah dan menjadi suatu
pembelajaran

BAB

II

PEMBAHASAN
1.

WADI'AH

Pengertian
-

Wadi'ah

dalam

bahasa

fiqih

berarti

barang

titipan

atau

memeberikan.

- Sedangkan di dalam Al-Qur'an, Wadi'ah berarti sebagai amanat bagi orang yang menerima
titipan dan dia wajib mengembalikannya pada waktu pemilik meminta

kembali.

Landasan

Hukum

Wadi'ah

-Q.S Ali-Imran Ayat 75

Artinya

:

“ Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang
banyak, dikembalikannya kepadamu dan di antara mereka ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya satu dinar, tdak dikembalikannya kepadamu keculi jika kamu
selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan : “tidak ada dosa bagi
kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka
mengetahui.”
Isi

Kandungan

Apabila seseoranng hendak melakukan transaksi penitipan harta, maka ayat tersebut
menekankan

beberapa

ketentuannya.

Yakni

:

- Pilihlah orang yang dapat di percaya saat menitipkan harta sehingga orang yang di percaya
tersebut

dapat

lebih

amanah

- Jika perjanjian sudah disepakati, maka di wajibkan bagi kedua pihak untuk bertakwa dengan
jalan

tidak

saling

merugikan.

Tafsir
- Allah subhaanahu wa Ta'aala dalam ayat ini menerangkan keadaan Ahli kitab dalam hal
amanah dan khianat pada harta, setelah meneyebutkan khianatnya mereka dalam agama,
maka

yang

mereka

lakukan

dan

sikap

mereka

menyembunyikan

kebenaran.

- Dengan tidak berkhianat sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin salam dan kawankawannya. jika mereka tidaka berkhianat terhadap harta yang banyak, maka terhadap harta
yang

sedikit

tentu

lebih

tidak

berkhianat

lagi.

- Yakni karena sifat khianatnya sebagaimana yang dilakukan Ka'ab bin Al Asyraf dan kawankawannya. jika terhadap harta yang sedikit saja berani berkhianat apalagi terhadap harta yang
banyak.
- Pernyataan ini merupakan anggapan halal dari mereka terhadap harta orang-orang arab atau
anggapan halal dari mereka berbuat zhalim kepada orang-orang yang tidak seagama dengan
mereka. mereka melihat rendah kepada orang-orang selain mereka, dan memandang besar
diri mereka, oleh karena itu mereka menganggap bahwa orang-orang ummi tidak perlu
dihargai dan dihormati. mereka menggabung antara memakan harta yang haram dan
meyakini sebagai sesuatu yang halal, mereka menyandarkan anggapan itu kepada Allah
SWT ,padahal berdusta terhadap Allah lebih besar dosannya dibanding berkata tentang Allah
tanpa

ilmu.

- yang mereka maksud dengan orang-orang ummi dalam ayat ini adalah orang-orang arab.
Hadist Wadi'ah
‫ك‬
‫ك‬
‫خا ن ك ك‬
‫من ك ك‬
‫ك‬
‫ن ك‬
‫ك وك ل ك ت ك خ‬
‫ما ن ك ك‬
‫ن ك‬
‫ن ا ئ نت ك ك‬
‫ة إ نكلى ك‬
‫أدد ال ك‬
‫م ن‬
‫خ ن‬
‫م ن‬

"Tunaikanlah amanah kepada orang yang mengamanahkan kepadamu, dan janganlah
kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi,
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Al Irwaa' 5/381).
‫ = أ ةددد ال ةةما ن ةةة‬Tunaikanlah amanah
Maksudnya:
Orang yang merasa mampu dan sanggup menerima barang titipan adalah sangat baik dan
mengandung nilai ibadah yang mendapat pahala disamping mempunyai nilai sosial yang
tinggi. Akan tepai agar titipan tersebut tidak akan menimbulkan masalah dikemudian hari,
maka disyaratkan :
a) Barang titipan itu tidak memberatkan dirinya maupun keluarganya
b) Tidak memungut biaya pemeliharaan
c) Kalau sudah sampai waktunya diambil atau disampaikan kepada yang berhak
Dengan demikian apabila barang titipan itu mengalami kerusakan akibat kelalaian orang
yang menerimanya, maka ia wajib menggantikannya.

Pengertian
- Secara istilah wakalah yaitu perjanjian pemberian kepercayaan dan hak dari lembaga atau
seseorang kepada pihak lain sebagai wakil dalam melaksanakan

urusan

tertentu.

- Wakalah secara sederhana merupakan akad pemberian kuasa dari muwakil (pemberi
kuasa) kepada wakil (penerima kuasa) untuk melaksanakan suatu tugas atas nama pemberi
kuasa.

Landasan Hukum Wakalah
Q.S An-Nisa Ayat 35

Artinya

:

"Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya maka kirimlah seorang
hakam atau juru pendamai dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga
perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah
memberi taufik kepada suami istri itu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha
mengenal"
Isi Kandungan
Allah menerangkan jika ada suami istri yang takut akan terjdi persengketaan, maka
kirimkanlah juru damai atau hakam. Dikirim hakam dari keluarga suami dan istri. Kedua
hakam tersebut di tugaskan untuk mengetahui persoalan perselisihan yang terjadi dan sebabsebabnya, kemudia berusaha mendamaikan suami istri yang berselisih tersebut.
Tafsir
- dengan ridha keduannya,hakam atau juru damai harus seorang muslim yang mukallaf
(baligh dan berakal) dan adil serta mengetahui apa yang terjadi pada kedua suami-istri,ia
mewakili masing-masing suami atau istri . dalam menyikapi, hakam memperhatikan sebab
yang menjadikan kedua suami-istri bertengkar, kemudian menekan masing-masing untuk
melaksanakan yang wajib, jika ternyta salah satunya tidak mampu mengerjakan yang wajib,
maka kedua hakam tersebut berupaya menjadikan istri menerima (qana'ah) terhadap rezeki
sedikit yang disanggupi suami atau menjadikan suami menerima sikap istri. jika ada peluang
untuk bersatu kembali dan islah, maka harus dilakukan. namun jika kondisinya sampai
kepada kondisi yang tidak mungkin untuk disatukan,bahkan jika disatukan malah akan
bermusuhan, terjadi maksiat dan perkara buruk lainnya, dan kedua hakam itu memandang
bahwa berpisah itu lebih baik bagi kedua suami-istri, maka hal itu dilakukan. keputusan dua

orang hakam tidak disyaratkan harus ada keridhaan dari pihak suami, karena Allah
menamainya hakam (juru damai dan hakim), di samping itu hakim adalah seorang yang
memutuskan

masalah

meskipun

orang

yang

diputuskan

tidak

ridha.

- hakam juga mewakili suami misalnya dalam hal talak, menerima 'iwadh (ganti dalam
khulu') dsb. sedangkan mewakili istri misalnya dalam melakukan khulu'. kedua orang hakam
berijtihad dan memerintahkan yang zalim agar ruju' (kembali) atau bahkan memisahkan jika
dipandang

perlu.

- dengan sebab saran yang baik dari hakam dan kata-kata lembut yang masuk kedalam hati.
- diantara pengetahuan dan letelitiannya adalah mensyari'atkan hukum-hukum ketika terjadi
pertengkaran

suami

dan

istri

serta

menetapkan

syari'at

yang

sangat

indah.

>Q.S Al-kahfi Ayat 19

"dan demikianlah kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya diantara mereka
sendiri, berkatalah salah seorang diantara mereka :"sudah berapa lamakah kamu berada disini
?,mereka menjawab "kita berada disini sehari atau setengah hari",berkata yang lain
lagi :"tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada disini,maka suruhlah salah
seorang diantara kamu untuk pergi kekota dengan membawa uang perakmu ini, dan
hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik ,maka hendaklah ia membawa
makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-sekali
menceritakan halmu kepada seorangpun."
Isi Kandungan
Ayat ini melukiskan perginya salah seorang ash-habul kahfi yang bertindak untuk dan atas
nama rekan-rekannya sebagai wakil mereka dalam memilih dan membeli makanan.
>Q.S Yusuf Ayat 55

"berkata yusuf,"jadikanlah aku bendaharawan negara (mesir), sesungguhnya aku adalah
orang

yang

pandai

menjaga,lagi

berpengetahuan"

>isi

kandungan

kisah tentang nabi yusuf ,dalam ayat ini nabi yusuf siap untuk menjadi wakil dan pengemban
amanah

menjaga

federal

reserve

negeri

mesir.

Hadist Wakalah
Al-Hadits
Banyak hadits yang dapat dijadikan landasan keabsahan wakalah, di antaranya,
‫حادر دث‬
‫عل ةي لده ةو ةسل د ةةم بةةع ة‬
‫أ ة دةن ةر مسو ةل اللده ةص د ةل لله ة‬
‫ت ال ل ة‬
‫ث ةأبا ة ةر ادفعع ةو ةر مجل دمةن ال ةن لةصا در ةفةز د ةوجا ةمه ةمي لممو ن ةةة دبن ل ة‬
“Bahwasanya Rasulullah saw. mewakilkan kepada Abu Rafi’ dan seorang Anshar untuk
mewakilinya mengawini Maimunah binti al-Harits.”(Malik no. 678, kitab al-Muwaththa’,
bab Haji)
Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah telah mewakilkan kepada orang lain untuk
berbagai urusan. Di antaranya adalah membayar hutang, mewakilkan penetapan had dan
membayarnya, mewakilkan pengurusan unta, membagi kandang hewan, dll.[5]

3. RAHN
Pengertian
- Secara bahasa Rahn berarti penetapan dan penahanan.
-Secara istilah yaitu menjadikan suatu benda bernilai menurut pandangan syara’ sebagai
tanggungan utang, dengan adanya benda yang menjadi tanggungan itu maka sebagian, atau
bahkan seluruh utang dapat di lunasi.
Landasan Hukum Rahn
Sebagai landasan hukum atas aktivitas pinjam meminjam dengan adanya barang tanggungan
terdapat dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 283

Artinya :
"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak
mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang (oleh yang
piutang). tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya. Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan kesaksian, karena barang
siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Isi Kandungan / Tafsir
- Barang tanggungan (rahn) itu diadakan ketika satu sama lain tidak saling mempercayai
sampai orang yang berhutang membayar hutangnya.
-Dalam As Sunnah dibolehkan mengadakan rahn ketika tidak safar dan adanya orang yang
siap menulis.
- Jika terjadi perselisihan tentang barang yang digadaikan, misalnya tentang jumlah atau
ukurannya, maka perkataan yang dipegang adalah perkataan orang yang memegang rahn
(yaitu orang yang berpiutang).
-Tidak mengapa tanpa barang jaminan.
- Sehingga dia tidak mengkhianati kawannya.
- Jika orang yang berhutang mengingkari hutangnya, dan di sana terdapat orang yang hadir
dan menyaksikan, maka orang yang ikut hadir itu wajib menunjukkan persaksiannya.
- Ayat 282 dan 283 menunjukkan bahwa manusia jika mau memakai petunjuk Allah, tentu
dunia dan agama mereka menjadi baik, karena petunjuk-Nya mengandung keadilan dan
maslahat, menjaga hak dan menghilangkan pertengkaran serta menertibkan jalan kehidupan.

Hadist Rahn
HR. Al-Bukhari no.2513 dan Muslim no. 1603
‫عا دملن ةحدديعد‬
‫عل ةي لده ةوةسل د ةةم الشتةةرى ةطةعاعما دملن ي ةمهوددعدي دإةلى أ ةةجعل ةوةرةهن ةمه ددلر ع‬
‫أ ة دةن الن دةدب دةي ةص د ةلى الل د ةمه ة‬
“Sesungguhnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli bahan makanan dari seorang
Yahudi dengan cara berutang, dan beliau menggadaikan baju besinya”
Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw,bersabda :
"Apabila ada ternak digadaikan, pungggungnya boleh dinaiki (oleh orang yang menerima
gadai) karena ia telah mengeluarkan biaya (menjaga)nya. Apabila ternak itu digadaikan ,air
susunya yang deras boleh diminum (oleh orang yang menerima gadai) karena ia telah
mengeluarkan biaya (menjaganya).kepada orang yang naik dan minum ,ia harus
mengeluarkan biaya keperawatannya" (HR.Jamaah kecuali Muslim Dan Nasa'i, Bukhari
no.2329,Kitab ar=Rahn)
4. KAFALAH
Pengertian
- Secara istilah kafalah merupakan akad penjaminan yang diberikan oleh (penanggung)
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang di tanggung.
- Fiqih mendefinisikan kafalah sebagai suatu jaminan yang di berikan oleh penjamin untuk
membebaskan kewajiban yang ditanggung dalam suatu tuntutan.
Landasan Hukum Kafalah
Q.S Yusuf Ayat 72

Artinya

:

"Mereka menjawab, "kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya
akan
Isi

memperoleh

(bahan

makanan

seberat)

beban

unta

dan

aku

jamin

itu."

Kandungan

Jaminan bisa di berikan kepada satu pihak kepada pihak yang lain terutama menyangkut

perihal tertentu, sebagaimana di jelaskan dalam Q.S. Ali imran ayat 37 dan Q.S Yusuf ayat 72
tersebut. Dengan demikian jaminan perseorangan menjadi sah digunakan dalam setiap
transaksi

dalam

ekonomi

islam

Hadist Kafalah Dan kandungan kafalah
Al-Hadits
Dasar hukum kafalah pada ayat di atas dipertegas dalam hadits Rasulullah,
‫عل ةي لده ةدي لنن ةقال ملوا ث ةل ةث ةمة ةدةنادني لةر ةقاةل‬
‫ ةفةقاةل ةهلل تةةرةك ةشي لعئا ةقال ملوا ل ة ةقاةل ةفةهلل ة‬... ‫جةناةزعة‬
‫أ ة دةن الن دةدبدي ةص د ةلى الله ة‬
‫عل ةي لده ةو ةسل د ةلم أ مدتةي دب ة‬
‫عل ةي لده‬
‫عل ة دةي ةدي لن ممه ةفةص د ةلى ة‬
‫عل ةي لده ةيا ةرمسلوةل لله ةو ة‬
‫عةلى ةصادحدبك ملم ةقاةل أ ةبملو ةقةتاةدةة ةص د دل ة‬
‫ةصل دملوا ة‬
Telah dihadapakan kepada Rasulullah saw. (mayat seorang laki-laki untuk dishalatkan)
… Rasulullah saw. bertanya “apakah dia mempunyai warisan? Para sahabat menjawab,
“tidak”. Rasulullah bertanya lagi,”apakah dia mempunyai utang?” sahabat menjawab “ya,
sejumlah tiga dinar.” Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk menshalatkannya (tetapi
beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu berkata, “saya menjamin utangnya, ya Rasulullah.”
Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut.(HR. Bukhari no. 2127, kitab alHawalah)
.
5. HIBAH
Pengertian
Hibah adalah pemberian yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak lain yang dilakukan
ketika masih hidup dan pelaksanaan pembagiannya biasanya dilakukan pada waktu
penghibah masih hidup. Biasanya pemberian-pemberian tersebut tidak akan pernah dicela
oleh sanak keluarga yang tidak menerima pemberian itu, oleh karena pada dasarnya
seseorang pemilik harta kekayaan berhak dan leluasa untuk memberikan harta bendanya
kepada siapapun.
Landasan Hukum Hibah
Q.S Al-Maidah Ayat 2

Artinya

:

"“… dan tolong menolonglah kamu dalam ( mengerjakan) kebajikan dan taqwa..”
Hadist Hibah
,‫ت آ ةلن آ ةلشتةدري ةمه‬
‫ ةفآ ةةرلد م‬,‫عمه ال د ةدذي ةكاةن دعن لةدمه‬
‫علن م‬
‫ ةحةمل ل م‬:‫عن لمه ةقا ةل‬
‫ ةفأ ة ةضا ة‬,‫عةلى ةفةرعس دفى ةسدبي لدل اللده‬
‫ت ة‬
‫عةمةرةردضةي ا للمه ة‬
‫ة‬
‫عةطا ك ةمه دبددلرمهلم ةفدإ‬
‫ ل ة تةلشتةدرده ةول ة تةمعلد دفى ةصةدةقدتةك ةوآدلن آ ة ل‬:‫عةليدهةوةسل دةم ةفةقاةل‬
‫ ةفةسآ ةل ل م‬,‫ت آ ةن د ةمه ي ةدبي لمعمه دبمرلخعص‬
‫ةفةظن ةن ل م‬
‫ت الن دةدب دةي ةص د ةلى اللمه ة‬
‫دةن ال لةعادئةد دفي دهبةدتده ةكا ال لةعا دئدد دفي ةقي لدئده‬

>Hadis bahwa ibnu umar berhutang unta kepada umar,rasulullah berkata kepada umar dengan
mata beliau.umar berkata :unta itu untuk mu wahai rasulullah .rasulullah berkata,"unta itu
untukmu wahai abdullah bin umr,pergunakanlah sesuka hatimu"
disini tidak ada pernyataan qabul dari nabi ketika menerima pemberian unta ,juga tidak ada
pernyataan qabul dari ibnu umar ketika menerimanya dari rasulullah saw.
pemberian itu sah menurut syarat dengan syarat antara lain :
- si pemeberi hibah (wahib) sudah bisa dalam mengelola keuangan
- hibah (barang/harta yang diberikan) harus jelas
- kepemiikan terhadap barang hibah itu terjadi apabila pemberian hibah tersebut sudah berada
ditangan si penerima (muhab).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam Wadi'ah Orang yang merasa mampu dan sanggup menerima barang titipan adalah
sangat baik dan mengandung nilai ibadah yang mendapat pahala di samping mempunyai nilai
sosial yang tinggi. Akan tetapi agar titipan tersebut tidak akan menimbulkan masalah di
kemudian hari.
Dalam Wakalah Rasulullah telah mewakilkan kepada orang lain untuk berbagai urusan. Di
antaranya adalah membayar hutang, mewakilkan penetapan had dan membayarnya,
mewakilkan pengurusan unta, membagi kandang hewan, dan lain-lainnya.
Dalam Rahn Barang tanggungan (rahn) itu diadakan ketika satu sama lain tidak saling
mempercayai sampai orang yang berhutang membayar hutangnya.
Dalam kafalah sebagai suatu jaminan yang di berikan oleh penjamin untuk membebaskan

kewajiban yang ditanggung dalam suatu tuntutan.
Dalam Hibah adalah hadiah atau pemberian yang diberikan kepada orang lain, dengan suka
rela,dan niatan yang baik, karena tolong menolong dan melakukan suatu kabjikan adalah
sesuatu yang sangat disukai oleh Allah swt.