Proposal Program Hibah Pembinaan PTS PHP

BAB I. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI

A. RINGKASAN RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN SEKOLAH TINGGI TEKNIK (STT) IBNU SINA BATAM

Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam membina dua program studi yaitu Teknik Informatika program strata satu (S-1) dan Teknik Industri program strata satu (S- 1). Kedua program studi mendapat izin operasional dari Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 204/D/O/2001. Program Studi Teknik Informatika mulai beroperasi sejak tahun 2001 sedangkan, Teknik Industri sejak tahun 2004, hingga saat ini STT Ibnu Sina Batam telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan tinggi sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945 yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kemajuan teknologi dan peradaban manusia di abad millenium ini telah berkembang pesat dan mengalami perubahan sangat cepat, pengaruh globalisasi sudah tidak dapat dibendung termasuk dunia pendidikan. Untuk menghadapi persaingan baik, regional, nasional dan global itu, maka STT Ibnu Sina Batam haruslah dapat melakukan antisipasi melalui strategi yang tepat. Untuk itu STT Ibnu Sina Batam dalam menjalankan dan mengembangkan fungsinya tentunya dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan tingkat persaingan. Maka STT Ibnu Sina Batam dalam mempersiapkan dan menghadapi persaingan global tersebut telah menyusun dan melaksanakan RENSTRA pengembangan STT Ibnu Sina Batam berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan usulan dari para stakeholder. Renstra STT Ibnu Sina dirumuskan dalam Rapat Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) STT pada tahun 2011 yang dihadiri oleh unsur Yayasan, Pengelola, Dosen, dan Stakeholders. Renstra STT Ibnu Sina periode 2008 – 2017 dicanangkan berlaku selama 10 tahun. Adapun Visi dan Misinya adalah sebagai berikut:

B. Visi, Misi, Dan tujuan

Visi adalah : Menjadi suatu Lembaga Pendidikan Tinggi unggulan diwilayah Kepri khususnya dan Indonesia umumnya dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang handal pada bidang Teknik Industri dan Teknik Informatika berbasis Imtaq.

Misi :

1. Meningkatkan mutu sarana dan prasarana proses belajar mengajar secara bertahap dan kontinyu.

2. Melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi secara profesional dengan mengacu pada perkembangan kebutuhan teknologi dalam pembangunan dan kemasyarakatan berlandaskan Iman dan Taqwa.

3. Membangun kerjasama dengan Industri, Pemerintah dan masyarakat dalam kajian dan penerapan IPTEKS

Tujuan :

1. Tersedianya sarana dan prasarana dalam pelayanan, pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengadian pada masyarakat sesuai standard tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas.

2. Menjalin hubungan kerjasama dalam penerepan dan pengembangan IPTEKS untuk kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat

3. Menghasilkan alumni yang berkualitas (Kompeten, kreative, inovative dan profesional), berdaya saing tinggi dibidang Ipteks guna mendukung ketersediaan SDM yang mandiri dalam pembangunan lokal maupun Nasional yang didasari nilai keimanan dan ketaqwaan

Sasaran/Target :

1. Terwujudnya pelayanan prima, proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan optimal

2. Terwujutdnya kerjasama dalam pengembangan ipteks dan kemajuan pembangunan

3. Terwujudnya alumni yang kompetible, kreatif, inovatif, dan mandiri Untuk mencapai apa yang tertuang pada visi, misi dan tujuan diatas, STT ibnu

Sina Batam telah menetapkan strategi utama dan pola ilmiah pokok melalui Rapat Kerja Tahunan STT tahun 2012 yang menjadi acuan dalam pengembangan institusi kedepan antara lain :

1. Meningkatkan mutu proses belajar mengajar melalui peningkatan kuantitas dan kualitas sarana belajar dan peningkatan mutu dosen melalui tugas belajar dan pelatihan sehingga program studi menghasilkan lulusan dengan indeks prestasi kumulatif rata – rata ≥ 3,20 dan masa studi tepat waktu.

2. Mengembangkan sistem penjaminan mutu internal melalui pembetukan tim khusus untuk penjaminan mutu internal institusi STT.

3. Melakukan kerjasama antar institusi perguruan tinggi, Sekolah menengah, pemerintah, industri dan masyarakat dalam bidang penelitian dan pengembangan masyarakat

4. Pengembangan penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sistem promosi kepada masyarakat dalam memberikan infomasi tentang seluruh program studi, kurikulum dan sistem manajemen dalam lingkup STT Ibnu Sina serta status akreditasi yang telah diperoleh dari departemen pendidikan nasional

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan strategi tersebut hingga bulan september tahun 2012 sebgai berikut :

1. Pengembangan mutu ruang kuliah 10 lokal, ruang laboratorium 4 lokal, ruang perpustakaan 1 lokal dan Kantor STT 4 lokal, saat ini ruang kuliah dan kantor telah digunakan.sedangkan pengembangan ruang laboratorium dan perpustakaan tertunda karna keterbatasan dana. Diharapkan bantuan melalui PHP-PTS 2013 ini dapat terealisasi.

2. Peningkatan mutu dosen melalui studi lanjut S2 yaitu 4 orang dosen Teknik Informatika di UPI Padang dan 3 orang dosen Teknik Industri studi lanjut S2 di UII Jogja. 3 orang telah mengikuti pelatihan metode pembelajaran berbasis

SCL, pekerti, AA, metode penelitian, kurikulum berbasis kompetensi, penulisan karya ilmiah, pengelolaan perpustakaan, penulisan jurnal ilmiah, pelatihan Beban Kerja Dosen dll. Namun jumlah dosen yang telah mengikuti kegiatan tersebut baru sekitar 2 %.

3. Penggunaan Sistem Informasi Administrasi Akademik (SIAK), namun belum berjalan efektif (belum terintegrasi dengan unit yang lain)

4. Pengajian setiap bulan dalam lingkup Ibnu Sina Batam

5. Melakukan bakti sosial ke panti asuhan setiap awal semester

6. Melakukan pelatihan komputer gratis bagi siswa Sekolah Menengah

7. Pelatihan kewirausahaan dan komputer bagi masyarakat pada saat KKL

8. Kerjasama dengan Telkom Sel, Telkom, BNI Syariah PLN, PT Mic Dermott, PT. Batamindo, Pemko Batam

9. Kerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Putra Batam (UPB), Universitas Kepulauan Riau (UNRIKA), Universitas Internasional Batam (UIB), Fakultas Teknik Universitas Raja Ali Haji (UMRAH) namun implentasi terhadap isi kesepahaman kerjasama belum berjalan efektif.

10.Pengembangan kreativitas mahasiswa melalui program kerja BEM dan BLM STT Ibnu Sina Batam 11.Penelitian dosen dan mahasiswa. Untuk penelitian dosen jumlahnya sangat sedikit sekitar 2 % persen dari jumlah dosen tetap, sedangkan untuk penelitian mahasiswa masih sebatas tugas kuliah, tugas praktikum dan Tugas akhir (Skripsi). Penelitian dalam pengembangan kreativitas mahasiswa belum berjalan.

BAB II EVALUASI DIRI DI TINGKAT INSTITUSI

Penyusunan Evaluasi Diri dilakukan oleh tim Penyusun Proposal PHP-PTS. STT Ibnu Sina Batam Tahun 2013 yang dibentuk khusus untuk itu. Tim Penyusun Evaluasi Diri di koodinir oleh Pembantu Ketua dan melibatkan pimpinan unit-unit terkait: Kepala Biro Akademik, Kepala Biro Keuangan, Ketua Program Studi, Ketua LPPM, Kepala Laboratorium serta para karyawan dan unsur mahasiswa. Proses penyusunan dimulai dengan mengumpulkan data, menyusun data, mengklarifikasi/verifikasi data serta menganalisis data. Selanjutnya dilakukan eksplorasi permasalahan dan identifikasi akar permasalahan, sebagai acuan pokok dalam menetapkan program pengembangan sebagai alternatif pemecahan masalah. Data yang dikumpulkan meliputi data pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mendukung evaluasi kinerja pengelolaan aspek manajemen program akademik dan peningkatan mutu. Data yang terkait dengan manajemen internal meliputi sistem tatakelola, sistem pencatatan keuangan, fasilitas fisik (sarana dan prasarana), struktur organisasi dan sistem informasi. Data ini digunakan untuk mendukung evaluasi manajemen sumberdaya. Selanjutnya data yang terkait dengan sistem penjaminan mutu digunakan untuk evaluasi penjaminan mutu. Hasil analisis didiskusikan secara bersama-sama oleh Team untuk selanjutnya diidentifikasi akar permasalahan dan dicari alternatif solusi pemecahan masalah untuk mencari solusi alternatif untuk dapat dikembangkan menjadi program yang akan diusulkan. Adapun hasil ED dan analisisnya sebagai berikut:

Kenyataan yang ada sekarang ini pasar kerja menuntut agar lulusan yang dihasilkan harus memiliki kompetensi yang spesifik dan kompetensi penunjang yang handal (soft skils). Dalam melaksanakan kegiatan Tridharma perguruan tinggi, pihak STT Ibnu Sina Batam terus berbenah menuju proses yang standar guna menghasilkan alumni yang kompetitif dan profesional dibidangnya. Dari hasil ED yang dilakukan maka didapatkan beberapa permasalahan:

a. Jumlah mahasiswa yang mendaftar dan diterima setiap tahunnya belum mencapai target yang diharapkan Pengelolaan adminstrasi akademik belum optimal

b. Pelaksanaan proses belajar mengajar belum optimal Sistem administrasi berbasis data base belum optimal

c. Kemampuan tenaga administrasi masih rendah

d. Pengembangan fasilitas system yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam lingkup STT Ibnu Sina belum optimal

e. System layanan yang dilakukan terhadap mahasiswa belum professional

f. Kerjasama yang dilakukan oleh program studi dengan institusi luar departemen dan industri masih perlu ditingkatkan.

g. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen masih terbatas

h. Penerbitan karya ilmiah melalui penelitian dosen dan mahasiswa belum berjalan efektif

i. Pengelolaan perpustakaan belum berjalan efektif j. Kegiatan pengabdian pada masyarakat masih rendah

A. PROFIL LINGKUNGAN EKSTERNAL

Sejak digulirkannya era reformasi dan otonomi daerah, serta perkembangan globalisasi disegala sektor telah memberikan dampak terhadap dunia pendidikan khususnya Pendidikan Tinggi. Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi yang begitu pesatnya mengakibatkan perubahan bergerak cepat turut mempengaruhi perubahan arah pengembangan perguruan tinggi antara lain adalah Persetujuan GATT, WTO, APEC, AFTA, serta perkembangan yang sangat pesat dari IPTEKS, khususnya IT memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat. Perkembangan tersebut merupakan suatu peluang sekaligus tantangan bagi perguruan tinggi. Untuk itu STT Ibnu Sina Batam sebagai salah satu perguruan tinggi di Batam yang berbasis IT tentunya harus segera secara reguler melakukan evalusi dan perbaiakan secara kontinyu terhadap sistem manajemen, SDM, Proses pembelajaran, kurikulum, serta sarana dan prasarananya. Hal ini penting agar para lulusan yang dihasilkan dapat bersaing didunia kerja dan bisnis yang makin ketat persaingannya, baik pada tataran nasional maupun global. Agar STT Ibnu Sina Batam dapat berkontribusi secara nyata dalam menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya pada bidang IPTEKS dan unggul, maka melalui kerjasama yang sinergis dengan stakeholdernya, seperti Pemko dan Kecamatan kota Batam, PT. PLN, Telkom, Telkom Sel, PT Batamindo, PT.Mic Dermott, PT.Indosat, Fakultas Teknik UMRAH Tanjung Pinang, Fak. Teknik UNRIKA Batam, Fak. Teknik UNIBA Batam, Fak. Teknik UIM makassar dalam pengembangan mutu SDM dan pemberdayaan masyarakat melalui kuliah kerja lapang, kerja praktek dan penelitian

1. Peluang

a. Daerah Batam khususnya merupakan pusat pengembangan industri yang banyak membutuhkan SDM dibidang keteknikan khusunya Teknik Industri dan Teknik Informatika

b. Perhatian dan dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap peningkatan mutu pendidikan sangat besar, hal ini dilihat dari alokasi dana pendidikan mencapai 20 % dari APBD dan pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang mampu

c. Tingginya minat masyarakat untuk melanjukan pendidikan ke tingkat sarjana baik yang baru tamat dari ditingkat sekolah menengah atas maupun yang sudah bekerja

d. Kesempatan kerjasama antar institusi, pemerintah, dan industri terbuka luas.

2. Tantangan

Adapun tantangan yang dihadapi antara lain ::

a. Persaingan antar perguruan tinggi sangat ketat dalam merebut minat masyarakat untuk masuk ke perguruan tinggi

b. Ketatnya persaingan untuk mendapatkan bantuan pembiayaan pengembangan perguruan tinggi dari pemerintah baik pusat mapun daerah

c. Tingginya nilai kebutuhan hidup yang tidak sebanding dengan pendapatan masyarakat berdampak pada rendahnya kemampuan mahasiswa untuk memenuhi biaya kuliah

d. Ketatnya persaingan alumni di pasar kerja dan bisnis menuntut kualitas alumni yang tinggi.

B. EVALUASI RENCANA STRATEGI INSTITUSI

Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam merupakan salah satu dari empat sekolah Tinggi yang ada dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam. Lokasi STT sangat strategis karena berada ditengah kota Batam. Selain itu secara geografis letaknya berdampingan dengan negara Singapura dan Malaysia, dampak perkembangan teknologi kedua negara itu sangat berpengaruh di daerah Batam sehingga STT Ibnu Sina Batam haruslah dapat memanfaatkan peluang dan mengantisipasi tantangannya. Dalam mengantisipasi persaingan global dan mempersiapkan alumni yang kompetible diperlukan strategi yang tepat melalui analisa internal dan eksternal institusi.

Untuk mencapai tujuan institusi sebagaimana yang tertuang dalam visi, misi dan tujuan STT Ibnu Sina, maka saat ini program yang sedang dijalankan yaitu :

1. peningkatan mutu proses belajar mengajar melalui ;

a. Tugas belajar dosen (lanjut S2 dan S3)

b. Pelatihan metode pengajaran seperti metode SCL, Pekerti, AA dll

c. Pelatihan penelitian dan penulisan karya ilmiah seperti: penulisan proposal penelitian, pengabdian, dan jurnal.

2. Peningkatan mutu pengelolaan laboratorium melalui Pelatihan pengelolaan laboratorium dan policy study

3. Peningkatan mutu pengelolaan administrasi akademik melalui pelatihan tata kelola administrasi akademik yang berbasis IT.

4. Peningkatan mutu pengelolaan administrasi keuangan melalui pelatihan pengelolaan administrasi keuangan yang berbasis IT.

5. Peningkatan mutu pengelolaan perpustakaan melalui pelatihan tata kelola perpustakaan

6. Meningkatkan kerjasama antar Perguruan Tinggi, instansi pemerintah dan industri

7. Meningkatkan kegiatan pengabdian pada masyarat melalui program pengembangan dan pembinaan kreativitas dosen, mahasiswa dan masyarakat

8. Meningkatkan kualifikasi akreditasi program studi.

9. Peningkatan Citra Institusi melalui pelayanan prima kepada mahasiswa, masyarakat dan alumni

10. Mengembangkan kurikulum berdasarkan kebutuhan pasar kerja.l

Dalam upaya pencapaian hasil yang optimal, maka kebijakan pimpinan STT Ibnu Sina Batam menetapkan arah pengembangan dalam kurun waktu 10 tahun yaitu 2010 – 2020 dengan program utama pada bidang pengembangan dan peningkatan mutu :

1. Organisasi dan Manajemen SDM

2. Administrasi akademik, keuangan dan kemahasiswaan

3. Sarana penunjang proses belajar-mengajar

4. Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat

5. Kerjasama

C. EVALUASI KINERJA DAN MANAJEMEN PROGRAM AKADEMIK

1. Pendidikan

a. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan mutu calon mahasiswa

Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui penyaringan hasil seleksi calon mahasiswa baru. Adapun tahapan kegiatan penerimaan dilakukan sebagai berikut

1. Pembentukan panitia Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dengan melibatkan Dosen, Mahasiswa dan Alumni.

2. Sosialisasi (Promosi) program penerimaan dan jadwal pendaftaran, Jenis Program Studi dan bidang keahlian, waktu kuliah, dosen dan biaya kuliah kepada sekolah-sekolah,

3. Instansi, Industri dan masyarakat umum melalui, penyebaran brosur, koran, baleho ( masih bersifat konvensional ).

4. Seleksi calon mahasisa melalui ujian tulis dan wawancara

5. pengumuman hasil tes seleksi

6. Registrasi ulang bagi yang dinyatakan lulus

7. Pengisian KRS dan konsultasi dengan penasehat akademik.

Target calon mahasiswa baru yang mendaftar sebesar 250 - 300 orang dan target diterima sebesar 140 orang. Jumlah calon masiswa yang mendaftar 3 tahun terakhir menunjukan pluktuasi antara 120 – 150 orang atau sekitar 45% dari target. Sedangkan yang diterima antara 107 – 113 orang atau sekitar 85% dari jumlah pendaftar. Berdasarkan hasil seleksi dan wawancara yang dilakukan terhadap calon mahasiswa baru diketahui nilai hasil seleksi mencapai 85 % memenuhi nilai mutu yang diharapkan namun dari segi kuantitas belum sesuai dengan target. Penelusuran informasi tentang faktor yang berpengaruh terhadap minat calon mahasiswa memilih STT saat masih melalui wawancara terhadap calon mahasiswa baru saat seleksi salon dilakukan. Hasil wawancara diketahui bahwa 75% informasi yang mereka peroleh tentang STT Ibnu Sina Batam berasal dari teman dan keluarganya yang kuliah di STT atau keluarga yang bekerja dalam lingkup Yayasan Ibnu Sina. 5%, berdasarkan informasi alumni dan 20 persen berdasarkan borosur. Data tersebut menunjukkan bahwa partisipasi alumni sangat rendah hanya 5 %. Padahal alumni adalah ujung tombak yang diharapkan dapat menjadi faktor tolak ukur utama ketertarikan masyarakat untuk memilih STT Ibnu Sina sebagai tempat melanjutkan pendidikan.

Dari temu alumni diketahui bahwa partisipasi alumni dalam promosi rendah karena keunggulan yang dipunyai oleh STT kurang berdaya saing seperti kondisi kampus, sarana belajar dan sarana laboratorium yang kurang memadai termasuk daya saing alumni yang masih rendah (skills). Persentase tertinggi atas perolehan calon mahasiswa adalah informasi dari mahasiwa STT Ibnu Sina. Para calon mahsiswa kebanyakan mendapat informasi dari para mahasiswa yang kuliah di STT Ibnu Sina. Namun beradasarkan hasil evaluasi terhadap partisipasi mahasiswa dalam melakukan promosi sangat rendah hanya sekitar 0,5 % dari jumlah mahasiswa aktif . Dari pertemuan yang dilakukan dengan mahasiswa yang diwakili oleh pengurus BEM dan BLM STT Ibnu Sina diketahui bahwa mereka enggan berpromosi kemasyarakat karna fasilitas kampus (sarana belajar, sarana Dari temu alumni diketahui bahwa partisipasi alumni dalam promosi rendah karena keunggulan yang dipunyai oleh STT kurang berdaya saing seperti kondisi kampus, sarana belajar dan sarana laboratorium yang kurang memadai termasuk daya saing alumni yang masih rendah (skills). Persentase tertinggi atas perolehan calon mahasiswa adalah informasi dari mahasiwa STT Ibnu Sina. Para calon mahsiswa kebanyakan mendapat informasi dari para mahasiswa yang kuliah di STT Ibnu Sina. Namun beradasarkan hasil evaluasi terhadap partisipasi mahasiswa dalam melakukan promosi sangat rendah hanya sekitar 0,5 % dari jumlah mahasiswa aktif . Dari pertemuan yang dilakukan dengan mahasiswa yang diwakili oleh pengurus BEM dan BLM STT Ibnu Sina diketahui bahwa mereka enggan berpromosi kemasyarakat karna fasilitas kampus (sarana belajar, sarana

Berdasarkan hasil angket yang diedarkan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah menengah diketahui bahwa perguruan tinggi yang diminati adalah yang memiki sarana pendukung lengkap dan proses belajar-mengajar yang berkualitas. Berdasarkan data hasil evaluasi tersebut diatas, maka pimpinan STT Ibnu Sina Batam bersama Yayasan dan civitas akademik bertekat dan berkomitmen untuk melakukan pembenahan secara berkesinambungan dan berkelanjutan sebagaimana yang tertuang dalam Visi, Misi dan Tujuan STT Ibnu Sina Batam. Untuk itu kelemahan kelemahan yang ada ini perlu dicarikan jalan keluarnya melalui kerjasama, mencari bantuan pendanaan dari Dikti.

b. Sistem Pembelajaran dan Mutu Proses Belajar Mengajar (PBM)

Sistem dan mekanisme pelaksanaan proses belajar mengajar di STT Ibnu Sina Batam dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang disusun sesuai kebutuhan masing-masing program studi. Penyempurnaan kurikulum dilakukan secara berkala agar kompetensi lulusan dapat memenuhi kebutuhan Stakeholde. Mata kuliah yang ditawarkan dikelompokkan ke dalam Kelompok MPK, MKK, MPB, dan MBB sebagaimana yang tertuang dalam panduan penyusunan kurikulum untuk perguruan tinggi. Kurikulum yang disusun disahkan oleh Ketua STT dan Senat sebelum diberlakukan. Rata-rata sks yang dibutuhkan setara dengan 144 – 149 sks. Kewajiban akademik ini tersebar dalam delapan semester yang berarti masa studi mahasiswa dirancang sekitar empat tahun. Umumnya proses pembelajaran masih berpusat pada dosen dan didominasi dengan metode ceramah.

STT Ibnu Sina Batam sedang mengupayakan pelaksanaan proses pembelajaran yang terpusatkan pada mahasiswa (student-centered learning, SCL) melalui penerapan metoda pembelajaran yang mengarah pada SCL sehingga kualitas lulusan akan terus meningkat sesuai dengan tujuan dan misi STT yang telah digariskan. Namun sejauh ini, program pelatihan yang baru dilaksanakan hanya sebatas microteaching di beberapa program studi tertentu. Sebaran sumber referensi pada berbagai program studi belum terdata dengan baik, sehingga pemanfaatannya menjadi terbatas oleh sivitas akademika program studi yang bersangkutan. Oleh sebab itu, STT Ibnu Sina perlu membangun suatu sistem manajemen Sistem Informasi yang dapat mempermudah seluruh sivitas akademika untuk mengakses informasi yang diperlukan. Hal lain juga adalah membenahi kompetensi SDM dalam inovasi pembelajaran yang harus mengarah kepada SCL dan berbasis ICT.

Secara umum, kinerja pelaksanaan PBM di STT Ibnu Sina Batam dianalisis melalui rerata Indeks Prestasi Akademik (IPK) lulusan dan lama studi. Hasil evaluasi diketahui bahwa rata-rata IPK Mahasiswa STT 2,95 dengan masa studi rata-rata 4,7 tahun. Masa studi masih tergolong cukup lama. Masalah yang teridentifikasi antara lain adalah adanya pengulangan mata kuliah serta ketersediaan dana yang terbatas pada beberapa mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir. Program STTkedepan adalah penyusunan aturan baku untuk Secara umum, kinerja pelaksanaan PBM di STT Ibnu Sina Batam dianalisis melalui rerata Indeks Prestasi Akademik (IPK) lulusan dan lama studi. Hasil evaluasi diketahui bahwa rata-rata IPK Mahasiswa STT 2,95 dengan masa studi rata-rata 4,7 tahun. Masa studi masih tergolong cukup lama. Masalah yang teridentifikasi antara lain adalah adanya pengulangan mata kuliah serta ketersediaan dana yang terbatas pada beberapa mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir. Program STTkedepan adalah penyusunan aturan baku untuk

Evaluasi hasil belajar ditujukan untuk mengetahui pencapaian kemampuan bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diharapkan dalam suatu matakuliah. Sistem penilaian yang dilakukan oleh semua program studi berdasarkan peraturan akademik STT Ibnu Sina pasal 28 adalah sebagai berikut :

1. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian semester, ujian tengah semester.

2. Hasil ujian mahasiswa dalam bentuk nilai kolektif dan individual dari dosen dan diserahkan kepada pimpinan fakultas.

3. Sistem penilaian terhadap kelompok mahasiswa sejumlah 25 orang atau lebih digunakan sistem PAN (Penilaian Acuan Normal) dengan tetap memperhatikan kemampuan (komposisi) minimal.

4. Bila dijumlah, mahasiswa kurang dari 40, maka digunakan sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan) dengan tetap memperhatikan kemampuan relatif setiap mahasiswa dengan ketentuan :

1. A setara dengan konversi (90 – 100)%

2. B setara dengan konversi (80 – 89)%

3. C setara dengan konversi (60 – 79)%

4. D setara dengan konversi (55 – 59)%

5. E setara dengan konversi 55 % ke bawah Dasar-dasar penilaian ujian yang diperbandingkan sampai cd nilai akhir dengan bobot dan nilai adalah :

1. Kehadiran 10%

2. Tugas 20%

3. Partisipasi kelas 5%

4. Mid test 30%

5. Final test 35% Penentuan yudisium (yang dinyatakan lulus ujian skripsi) didasarkan pada indeks prestasi/IP komulatif dengan predikat yang diberikan adalah :

1. IPK 2,00-2,49 yudisium cukup

2. IPK 2,50-2,99 yudisium memuaskan

3. IPK 3,00-3,49 yudisium sangat memuaskan

4. IPK 3,50-4,00 yudisium terpuji (comlaude)

Untuk mencapai proses pembelajaran yang maksimal dan berkesinambungan serta untuk melihat sejauh mana potensi dosen dalam melakukan kegiatan perkuliahan yakni dengan mengkroscek kehadiran melalui absensi dosen dan mahasiswa, penyebaran angket kepada mahasiswa. Bahan ajar berupa diktat atau modul dan penuntun praktikum maupun buku referensi masih sangat terbatas. Kurangnya bahan ajar tersebut disebabkan rendahnya minat dan kemampuan serta kesadaran Untuk mencapai proses pembelajaran yang maksimal dan berkesinambungan serta untuk melihat sejauh mana potensi dosen dalam melakukan kegiatan perkuliahan yakni dengan mengkroscek kehadiran melalui absensi dosen dan mahasiswa, penyebaran angket kepada mahasiswa. Bahan ajar berupa diktat atau modul dan penuntun praktikum maupun buku referensi masih sangat terbatas. Kurangnya bahan ajar tersebut disebabkan rendahnya minat dan kemampuan serta kesadaran

Suasana akademik (academic atmosfir), terutama proses belajar mengajar, mahasiswa rajin mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dari dosennya. Namun, di setiap awal semester mahasiswa lebih banyak melakukan konsultasi kepada bagian administrasi akademik daripada berkonsultasi dengan ketua program studi atau Penasehat Akademik (PA). Hal ini, menunjukkan belum berfungsinya dengan baik struktur organisasi dan peran dosen penasehat akademik. Dengan demikian, perlu lebih ditingkatkan sosialisasi peran ketua program studi dan PA kepada mahasiswa.

c. Akreditasi

Kedua program studi yang sedang dikembangkan oleh STT Ibnu Sina Batam telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan saat ini sedang dipersiapkan dokumen untuk pengajuan proses akreditasi guna meningkatkan nila mutu akreditasi yang telah diperoleh. Program studi Teknik Informatika status terakreditasi dengan Nomor : 015/BAN-PT/Ak-XII/S1/VI/2009 dengan perolehan nilai C. Program Studi Teknik Industri status Terakreditasi dengan Nomor : 010/BAN-PT/Ak-XII/S1/V/2009 dengan nilai perolehan C kedua program studi akan diusulkan pengajuan peningkatan mutu nilai akreditasi pada tahun 2013. Semoga dengan PHP-PTS tahun 2013 ini STT Ibnu Sina berhasil mendapat bantuan tersebut yang tentunya akan berdampak pada peningkatan mutu nilai akreditasi.

d. Mutu dan Relevansi Lulusan

Berdasarkan hasil evaluasi oleh bidang kemahasiswaan dan alumni diketahui bahwa jumlah alumni STT Ibnu Sina Batam hingga Tahun 2012 berjumlah 251 orang. 100% telah bekerja 40% bekerja sebagai PNS, 35% bekerja di perusahaan Swasta, 25% berwira usaha. Relevansinya antara bidang ilmu dengan bidang kerja yang ditekuni 85% namun berdasarkan masukan dari alumni bahwa masih dirasakan beberapa kesulitan dalam penerapan teknis khusunya dibidang pengembangan aplikasi komputer yang dibutuhkan oleh jenis pekerjaan yang ditekuni, sehingga diperlukan peningkatan mutu proses pembelajaran terutama kegiatan praktikum di laboratorium.

Kelemahan:

1. Mutu proses pembelajaran masih rendah

2. Daya serap mahasiswa rendah

3. Mutu sarana pendukung dalam PBM rendah

4. Keterbatasan dana dari yayasan

Kekuatan :

1. Komitmen pimpinan dan staf akademik dalam pengembangan mutu PBM tinggi

2. Motivasi pengembangan diri staf tinggi

3. Perhatian dan dukungan pemerintah tinggi

4. Alokasi bantuan dana hibah kompetisi dari pemerintah

2. Penelitian Dan Pengabdian kepada Masyarakat

Penelitian yang telah dilaksanakan oleh dosen tetap yayasan STT Ibnu Sina Batam dan dosen DPK dikoordinir oleh lembaga LP2M STT Ibnu Sina Batam adalah masih yang bersifat internal institusi dan jumlahnya masih sangat rendah yaitu sekitar 10%. Motivasi dosen untuk melakukan penelitian sangat rendah walaupun merupakan salah satu kewajiban utama bagi seorang dosen hal ini disebabkan karena yayasan belum mengalokasi dana untuk penelitian sedangkan dana hibah yang disiapkan oleh kopertis dan dikti bersifat kompotisi. Kendala yang dihadapi untuk mendapatkan bantuan dana penelitian yang disiapkan oleh dikti dan kopertis adalah terbatasnya kemampuan metode penelitian dan penulisan karya ilmiah sesaui standar penelitian yang disyaratkan. walaupun demikian beberapa hasil penelitian dosen yang telah diajukan kepada Kopertis Wilayah X maupun DIKTI namun belum berhasil. adapun hasil penelitian dalam lingkup STT Ibnu Sina belum dipublikasikan di media cetak dan jurnal. Untuk mengantisipasi hal ini pihak pengelola dan pimpinan telah memberikan motivasi dan ruang bagi LP2M melalui program kerjanya dengan anggaran berdasarkan kemampuan yayasan untuk dapat melaksanakan penelitian baik individual maupun kelompok.

Hasil penelitian yang ada hubungannya dengan program studi dapat dipublikasikan kepada mahasiswa dan dapat dijadikan tambahan dalam materi kuliah. Penelitian yang dilaksanakan oleh dosen disamping dapat dipublikasikan pada jurnal ilmiah juga dapat dipublikasikan lewat seminar lokal/nasional. Karena publikasi ilmiah sebagian besar manfaatnya bagi peningkatan mutu pendidikan di STT Ibnu sina Batam, sebab semua pihak terutama dosen dan mahasiswa akan mendapat informasi ilmiah mutakhir, secara kualitatif penelitian yang dilakukan oleh dosen tetap dan DPK STT Ibnu Sina hanya sekitar 10%. Hal ini disebabkan karena agenda penelitian yang diharuskan setiap dosen tetap dan DPK untuk melakukan penelitian minimal satu penelitian dalam satu tahun belum ada aturan baku.

Untuk meningkatkan kerjasama bidang penelitian dan pengabdian STT Ibnu Sina Batam, selain membina mitra kerjasama secara internal, juga dilakukan mitra kerjasama dengan pihak luar institusi seperti pemerintah, Industri terkait, dan masyarat untuk memberikan respon terhadap penciptaan pengembangan SDM sebagai motor penggerak dalam pengembangan perguruan tinggi. Kerjasam yang telah dilakukan antara laian; Pemko dan Kecamatan kota Batam, PT. PLN, Telkom, Telkom Sel, PT Batamindo, PT.Mic Dermott, PT.Indosat, Fakultas Teknik UMRAH Tanjung Pinang, Fak. Teknik UNRIKA Batam, Fak. Teknik UNIBA Batam, Fak. Teknik UIM makassar dalam pengembangan mutu SDM dan pemberdayaan masyarakat melalui kuliah kerja lapang, kerja praktek dan penelitian. Sebagai lembaga pendidikan, STT Ibnu Sina diharapkan dimasa yang akan datang semua komponen civitas akademika termasuk dosen harus mampu tampil di masyarakat sebagai motivator IPTEKS. Upaya yang akan dilakukan adalah pengembangan kerjasama dan imlementasi terhadap bidang pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kreativitas teknologi tepat guna dan pengembangan kewirausahaan bagi masyarakat.

Secara umum, kinerja pelaksanaan PBM di STT Ibnu Sina Batam dianalisis melalui rerata Indeks Prestasi Akademik (IPK) lulusan dan lama studi. Hasil evaluasi diketahui bahwa rata-rata IPK Mahasiswa STT 2,95 dengan masa studi rata-rata 4,7 tahun. Masa studi masih tergolong cukup lama. Masalah yang teridentifikasi antara lain adalah adanya pengulangan mata kuliah serta ketersediaan dana yang terbatas pada beberapa mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir. Program STTkedepan adalah penyusunan aturan baku untuk pengulangan mata kuliah serta pemberian bantuan biaya penelitian bagi mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir. Secara umum, kinerja pelaksanaan PBM di STT Ibnu Sina Batam dianalisis melalui rerata Indeks Prestasi Akademik (IPK) lulusan dan lama studi. Hasil evaluasi diketahui bahwa rata-rata IPK Mahasiswa STT 2,95 dengan masa studi rata-rata 4,7 tahun. Masa studi masih tergolong cukup lama. Masalah yang teridentifikasi antara lain adalah adanya pengulangan mata kuliah serta ketersediaan dana yang terbatas pada beberapa mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir. Program STTkedepan adalah penyusunan aturan baku untuk pengulangan mata kuliah serta pemberian bantuan biaya penelitian bagi mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir.

Pengabdian pada masyarakat sudah terlaksana, namun belum maksimal. Kegiatan yang pernah terlaksana adalah bakti sosial dan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mahasiswa STT Ibnu Sina. Untuk mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat, maka telah dibentuk wadah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M). Namun belum berfungsi secara optimal yang penyebabnya keterbatasan dosen dalam melakukan pengabdian masyarakat karena mayoritas dosen belum pernah mengikuti pelatihan pengabdian masyarakat dan kurangnya anggaran yang dialokasikan kepada dosen untuk melakukan pengabdian masyarakat walaupun pemerintah menyediakan hibah kompetisi di bidang pengabdian kepada masyarakat. Solusi untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan ruang dan fasilitas lembaga LP2M untuk dapat menyusun program kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang dan harus didukung oleh badan pengelola STT Ibnu Sina Batam khususnya anggaran pengabdian kepada masyakat serta dapat memperluas jaringan kerjasama baik antar institusi, pemerintah dan industri sehingga pencapain visi, misi dan tujuan STT Ibnu Sina dapat tercapai .

Kekuatan :

a. Dukungan dan kerjasama oleh Pemerintah Kota, Provinsi, Industri dan masyarakat

b. Kesempatan dalam bidang penelitian dan pengabdian terbuka luas

c. Dukungan pemerintahah dalam pengembangan kreativitas mahasiswa dan dosen dalam bidang teknologi Tepat Guna dan kewirausahaan

d. Alokasi dana hibah penelitian dari pemerintah

Kelemahan

a. Motivasi dosen untuk meneliti masih rendah

b. Penguasaan metode penelitian oleh dosen dan mahasiwa rendah b. Penguasaan metode penelitian oleh dosen dan mahasiwa rendah

d. Alokasi dana dari yayasan untuk penelitian terbatas

Upaya yang akan dilakukan adalah meningkatkan mutu kemapuan meneliti dosen melalui pelatihan metodologi penelitiaan dan penulisan karya ilmiah, pelatihan penggunaan alat analisis, mengalokasikan dana penelitian oleh institusi dan bantuan dari pemerintah.

D. EVALUASI KETERSEDIAAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen SDM yang berjalan selama ini di STT Ibnu Sina, secara legalitas formal dilakukan sepenuhnya pengelola perguruan tinggi. Rekruitmen staf akademik maupun tenaga administrasi dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dengan cara seleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Setelah itu, hasil seleksi tersebut diusulkan ke Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam untuk mendapatkan persetujuan dan pembuatan SK pengangkatan staf akademik maupun staf non akademik. Khusus untuk dosen luar biasa, maka SK pengangkatannya dari ketua STT Ibnu Sina. Saat ini jumlah tenaga akademik dan non akademik dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Jumlah Tenaga Akademik Berdasarkan Kualifikasi dan status Tahun

Tahun 2011/2012

Kualifikasi pendidikan

No STT Ibnu Sina Batam Jumlah

1 Dosen Tetap

2 Dosen Tidak Tetap

Tabel 2. Profil Dosen tetap dan tidak tetap bersdasarkan Fungsional Tahun 2011/2012

JENJANG Dosen Tidak No

FUNGSIONAL

JUMLAH Tetap AKADEMIK

Dosen Tetap

1 Asisten Ahli

2 Lektor

3 Lektor kepala

4 Guru Besar

Total

Tabel 3. Jumlah Tenaga Non Akademik dan kualifikasi Pendidikan : STT Ibnu Sina

Kualifikasi pendidikan No

Jumlah Batam

S3 Administrasi

SMA/D3 S1

S2

2 Akademik

2 Keuangan

3 Teknisi/Laboran

4 Cleaning Service

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya baik tenaga akademik maupun non akademik telah diatur dalam struktur organisasi STT Kekuatan (strengthen) yang di miliki :

1. Struktur organisasi jelas

2. Job description jelas

3. Komitmen Pengelola yang tinggi untuk pengembangan institusi

4. Komitmen staf pimpinan terhadap pengembangan prodi meningkat

5. Minat terhadap seluruh program studi memadai

6. Komunitas hubungan antara lembaga/unit dalam lingkup STT Ibnu Sina yang kondusif

Kelemahan (weakness) yang dimiliki program studi :

1. Belum terlaksananya sistem layanan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) STT Ibnu Sina

2. Sistim jaringan pelayanan Akademik dalam taraf pengembangan

3. Belum optimalnya pelaksanaan system kelembagaan institusi

4. Alokasi dana untuk pengembangan TIK, belum memadai.

5. Kualifikasi SDM S2 dan S3 masih kurang jumlahnya

6. Kapasitas staf struktural dalam manajemen perguruan tinggi kurang.

2. Manajemen Keuangan

Sumber pendapatan Institusi diperoleh dari mahasiswa meliputi Biaya Peembangunan Gedung (BPG) bagi mahasiswa baru, Biaya Penyelenggaran Pendidikan (BPP), Sumbangan Pengembangan Fasilitas (SPF) serta bantuan dari pemerintah seperti ; beasiswa dana bantuan hibah pengembangan Perguruan Tinggi dan bantuan belajar. Sistem pengelolaan keuangan STT sebagai berikut :

b. Pembayaran mahasiswa melalui rekening STT pada Bank Syariah atau langsung pada bendahara STT.

c. Pemasukan BPG dan BPP disetor ke Yayasan oleh bagian keuangan STT sedangkan, SPF dikelola langsung oleh STT Ibnu Sina Batam

d. Pembayaran Gaji karyawan dan dosen oleh yayasan melalui bendahara STT.

e. Biaya kebutuhan operasional dan pemeliharaan diajukan oleh masing- masing prodi kepada bendahara STT diketahui oleh Pembatu Ketua II bidang keuangan

f. Setiap pengeluaran wajib diketahui oleh ketua/Pembantu ketua II Hasil evaluasi dalam pengelolaan keuangan STT Ibnu Sina Batam mengalami beberapa kendala antara laian :

a. Keterlambatan pembayaran mahasiswa mengakibatkan keterlambatan pembayaran gaji dosen dan karyawan

b. Sistem administrasi keuangan masih konvensional sehingga pengelolaan administrasi belum efisien

Rencana strategi Sekolah tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam telah ditetapkan rancangan biaya operasional sebesar 70 % dari total anggaran dan biaya pengembangan sebesar 20 % dari total anggaran. Rencana strategi ini dapat mempunyai eksistensi dalam mengelola dan mengembangkan Sekolah Tinggi Teknik. Berdasarkan analisis SWOT yang ditemukenali sebagai berikut :

Kekuatan

1. Pengelolaan akuntabilitas yang baik

2. Kepedulian pemerintah dalam mengembangkan perguruan tinggi

3. Peralatan dan fasilitas yang digunakan adalah milik institusi/yayasan

Kelemahan

1. Terbatasnya dana dari yayasan

2. Pengelolalan administrasi keuangan belum optimal

3. Keterbatasan bantuan dari pemerintah

3. Manajemen Data Informasi Sistem informasi dan pengelohan data STT Ibnu Sina Batam dalam taraf

pengembangan, yakni untuk pengolahan data akademik, keuangan dan kemahasiswaan dapat berbasis komputerisasi dan terkoneksi kepada seluruh program studi. Sarana dan prasarana yang dimaksud seperti komputer dengan fasilitas lengkap, telepon dan televisi serta internet belum memadai sedangkan tenaga-tenaga operasional yang terampil dibidangnya belum cukup, sehingga informasi antar program studi dalam institusi dan antar sekolah tinggi dalam lingkup Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam belum begitu lancar begitu pula informasi dari luar institusi dan penggunaan internet belum optimal dapat dilakukan.

Sebagai pihak pengelola institusi menyadari bahwa informasi itu harganya relatif mahal. Meskipun demikian, hal tersebut tetap dijadikan sebagai suatu hal yang perlu mendapat perhatian dan prioritas yang sama dengan unsur-unsur penunjang lainnya dalam pengembangan institusi. Hal ini telah dilakukan berbagai kegiatan untuk mendukung tercapainya sistem informasi yang cepat, efisien dan akurat, sehingga layanan terhadap mahasiswa dan masyarakat lainnya dapat dioptimalkan

Kendala-kendala yang dihadapi sebagai berikut :

a. sistem informasi akademik dan keuangan masih konvensional sehingga tingkat akurasi dan kecepatan penyediaan data layanan akademik dan keuangan masih sering terlambat.

b. Pengelolaan administrasi akademik sudah menggunakan sistem data base namun belum terintegrasi dengan unit-unit lain. Untuk administrasi keuangan masih menggunakan program exel sederhana sebatas membuat tabel rincian transaksi dan pembuatan laporan. Kesalahan dan pekerjaan berulang masih sering terjadi. Penumpukan dokumen adalah kendala tersendiri dalam pencarian data.

Kedepan Sistem informasi yang diharapkan adalah aplikasi data base yang telah terintegrasi pada semua unit dan berbasis web. Hal ini diperlukan untuk Kedepan Sistem informasi yang diharapkan adalah aplikasi data base yang telah terintegrasi pada semua unit dan berbasis web. Hal ini diperlukan untuk

4. Manajemen Sarana Dan Prasarana

a. Ruang Kuliah

Fasilitas fisk yang dimiliki oleh STT Ibnu Sina Batam terdiri dari : Gedung Yayasan Ibnu Sina berlantai 4 yang digunakan sebagai kampus STT Ibnu Sina adalah status milik yayasan Ibnu Sina diatas tanah dengan luas 5 hektar. Terletak di pusat kota batam tepatnya Jl. Teuku umar lubuk baja kota batam dengan status milik sendiri (yayasan Ibnu Sina Batam). Pengelolaan dilakukan mulai perencanaan, pengadaan sampai pada pemeliharaan atau perbaikan dikoordinir oleh bagian administrasi umum dan keuangan STT Ibnu Sina Batam.

Pada awal tahun 2012 STT Ibnu Sina Batam telah berhasil membangun Ruang sebanyak 10 Lokal dengan luas lantai 490 m 2 dimana setiap lokal ruang

berukuran luas 7 x 7 = 49 m 2 untuk kantor dengan luas lantai 147 m terdiri dari ruang ketua, 3 ruang pembantu ketua, 2 ruang ketua program studi, ruang

bidang keuang, ruang Biro Akademik dan ruang dosen. Bangunan ruang kuliah tersebut secara fisik dalam kondisi permanen berada pada lantai 3 dan 4, namun kelengkapan sarana pendukung pembelajaran seperti Infokus dan layar slide disetiap ruang belum memadai. Saat ini jumlah infokus hanya tersedia 4 unit sedangkan jumlah kelas paralel setiap prekwensi sebanyak 10 kelas. Diharapkan setiap kelas disiapkan infokus dan layar slide guna mendukung sistem pembelajaran yang efisien dan efektif dan dapat meningkatkan motivasi dosen dan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.. Daya tampung kelas 35 orang, namun rata-rata jumlah mahasiswa peserta kuliah setiap kelas hanya 20 – 25 orang sedangkan keaktifan dalam kehadiran rata- rata 65%., hal ini menunjukkan bahwa daya tampung, penggunaan ruang kelas dan motivasi kehadiran tidak efisien dan efektif. Dalam upaya meningkatkan daya tampung dan motivasi belajar mahasiswa diperlukan ketersediaan sarana pendukung dan metode pembelajaran dosen yang menarik dan mudah dipahami, sehingga motivasi mahasiswa dan mutu hasil belajar dapat ditingkatkan.

b. Laboratorium

Jumlah sarana laboratorium yang dmiliki saat ini masing-masing untuk program studi Teknik Informatika yaitu Labortorium hardware dan Software dengan jumlah komputer 25 unit. Untuk prodi Teknik industri yaitu lab. Analisa Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi, lab. Statistik dan pengambilan keputusan, Studio Tata letak fasilitas, Lab. Fisika namun sarana pendukung yang diperlukan masih sangat terbatas. (tidak memadai sebagaimana peralatan yang diperlukan).

Manajemen pengelolaan laboratorium dikoordinir oleh kepala laboratorium dan pelaksanaan praktikum oleh dosen pengampu matakuliah. Manajemen Manajemen pengelolaan laboratorium dikoordinir oleh kepala laboratorium dan pelaksanaan praktikum oleh dosen pengampu matakuliah. Manajemen

Fasilitas laboratorium yang tersedia saat ini : untuk lab.komputer teredia hanya

25 unit komputer. Untuk lab. APK dan Ergonomi; 1 set alat penguran waktu dan 1 set alat pengukuran dimensi tubuh, 1 set alat pengambilan data statistik, Fasilitas yang ada hanya dapat digunakan untuk matakuliah tertentu. Hal ini disebabkan karena ruang dan peralatan yang belum memadai akibatnya proses pembelajaran di laboratorium tidak dapat dilakukan secara maksimal yang berdampak pada keterampilan dan kemampuan mahasiswa rendah. Upaya pengembangan yang harus dilakukan adalah meningkatkan jumlah dan mutu sarana dan fasilitas laboratorium guna meningkatkan mutu proses pelaksanaan aktivitas d. Laboratorium.

c. Perpustakaan

Perpustakaan yang dimiliki oleh STT Ibnu Sina, digunakan oleh mahasiswa program studi Teknik Industri dan teknik Informatika. Sistem pengolahan perpustakaan saat ini yang meliputi perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan perbaikan serta layanan kepada mahasiswa/dosen dikoordinir langsung oleh seorang kepala perpustakaan. Buku-buku yang dimiliki saat ini bersumber dari bantuan dosen, dan alumni.. Jumlah koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan sangat sedikit dari jumlah yang dibutuhkan. bahkan sebagian besar mata kuliah belum memiliki buku referensi dalam perpustakaan tersebut. Fasilitas yang tersedia untuk mendukung operasional perpustakaan tersebut masih sangat minim, sehingga pelayanan kepada mahasiswa dan dosen sangat minim dan kurang lancar.

Luas perpustakan STT Ibnu Sina Batam 800 x 800 m 2, namun yang digunakan baru 20%. Jumlah buku pustaka yang tersedia hanya sekitar 376 judul itupun

80% referensi umum (tidak berhubungan langsung dengan mata kuliah. Penyelesaian tugas-tugas mahasiswa umumnya hanya mengacu pada materi kuliah yang diajarkan Dengan keterbatasan itu berdampak pada rendahnya kreativitas mahasiswa dalam melakukan kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang terkait dengan mata kuliah yang diajarkan. Upaya yang akan dilakukan adalah meningkatkan jumlah dan mutu ketersediaan referensi pustaka sistem pengelolaan yang dilengkapi dengan sistem informasi yang memadai. Dengan membaiknya sarana dan layanan pustaka akan berdampak pada peningkatan kereatitas dan mutu wawasan mahasiswa.

E. Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Institusi

Sistem penjaminan mutu merupakan suatu aktivitas sebagai upaya perbaikan terus-menerus, dan dalam jangka panjang akan meningkatkan daya saing institusi. Penerapan Sistem ini diperlukan untuk menghadapi globalisasi dan pasar bebas, kompetisi antar perguruan tinggi yang semakin ketat, perubahan iptek serta tuntutan stakeholders yang semakin berat. Maka untuk dapat tetap berkiprah, STT Ibnu Sina Batam harus menempatkan dirinya sejajar dengan insitusi pendidikan lainnya yang tergolong institusi unggulan masyarakat karena mutunya. Penerapan sistem penjaminan mutu yang efektif akan meningkatkan kepercayaan baik internal maupun eksternal institusi.

Dalam pelaksanaan sistem penjaminan mutu STT Ibnu Sina Batam masih terdapat beberapa kendala yang harus segera ditanggulangi antara lain belum adanya persepsi yang sama antar internal stakeholders dan implementasinya. Manajemen sistem informasi yang masih sangat lemah; belum adanya kebijakan dan standar operasional yang baku. Selain itu, budaya mutu di kalangan sivitas akademika masih sangat bervariasi, dan dapat dikatakan masih sangat lemah. Komitmen dan motivasi yang tinggi dari seluruh unsur akademik untuk mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas dan menjadi unggulan yang diakui secara lokal, nasional dan internasional sangat diperlukan.

Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam sistem penjaminan mutu akademik dikooerdinir oleh pembantu ketua I bidang akademik dan secara operasional dilaksanakan oleh ketua program studi masing – masing dan dibantu oleh sekretaris. Dalam pelaksanaanya, dilakukan secara periodik melaksanakan monitoring terhadap mutu yang menyangkut;

1. Dosen tentang; disiplin, kemampuan melaksanakan instruksional, kesesuaian materi dengan sap, kualitas tes, kepangkatan fungsional, dan status pendidikan,

2. Mahasiswa tentang; kehadiran, perolehan hasil belajar, etika berinteraksi, partisipasi dalam kokurikuler,