PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP HUBUNGAN KE (1)

CALL FOR

PAPER

PENGARUH
KEBUDAYAAN
TERHADAP HUBUNGAN KERJASAMA
INDONESIA DAN KOREA SELATAN

Disusun Oleh:
Nama

: Khatin Riyanti

Nim

: 20130510395

Mahasiswa Hubungan Internasioanl Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tahun Ajaran 2014/2015


ABSTRAK
Kerjasama Bilatelar adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan suatu negara
yang tidak dapat diprnuhi oleh negaranya sendiri. Indonesia dan Korea Selatan bekerjasama
untuk saling melengkapi dan membuat kehindupan di masing-masing negara menjadi lebih
baik. Kerjasama yang tersajalin diberbagai bidang telah meningkatkan perkembangan yang
signifikan baik dibidang ekonomi, perdagangan, pendidikan dan pembangunan. Kerjasama
yang tidak terlepas dari pengaruh budaya kedua negara menghasilkan kerjasama yang tarus
terjalin selama bertahun-tahun.
Kerjasama pada bidang sosial budaya seperti pertukaran budaya, pelajar, para pakar,
pendirian pusat riset bersama dan lainnya bertujuan untuk mempererat tali persahabatan antar
kedua negara. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan metode diskriptif kualitatif, yang
menggambarkan bagaimana perkembangan pertukaran budaya kedua negara sebagaimana
Budaya merupakan identitas suatu negara yang membedakan negara yang satu dengan negara
yang lain dan dengan budaya kita dapat mengahasilkan suatu peradaban yang mengagumkan.
Budaya yang dilestarikan secara terus menerus pada era globalisasi ini sangat berpengaruh
positif dalam meningkatkan kemajuan suatu negara kareana negara tersebut masih tetap
melestarikan warisan leluhurnya.
PENDAHULUAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Budaya yang dilakukan secara terus menurus akan membentuk suatu ciri khas dari
masyarakat dan melahirkan identitas diri dari suatu negara. Ciri khas tersebut yang
membedakan satu negara dengan negara lain. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari manusia yang lain begitupula dengan suatu negara
yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara lain oleh karena itu di era
globalisasi ini setiap negara menjalin hubungan dengan negara lain untuk saling melengkapi
dan memenuhi kebutuhan negaranya yang tidak dapat dipenuhi oleh negaranya masingmasing.

Korea Selatan merupakan sebuah negara yang mengalami perkembangan dan
kemajuan pesat diberbagai bidang baik politik, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemampuan berkembang yang cepat inilah yang membuat Korea Selatan cukup
diperhitungkan di kancah Asia maupun dunia. Seiring dengan perkembangan yang pesat ini,
bangsa Korea Selatan masih tetap mempertahankan ciri khas budayanya. Inilah yang menjadi
kelebihan Korea selatan selatan dibandingkan dengan negara-negara maju lainya yang
kebanyakan budaya aslinya pudar karena semakin berkembangya ekonomi,


ilmu

pengetahuan dan teknologi. Bangsa Korea Selatan merupakan salah satu bangsa dengan
kebudayaan tertua di dunia dengan fitur geografis yang indah. Sehingga negara ini mendapat
predikat Korea the land of the morning calm. Banyak tempat-tempat yang indah dan tempat
bersejarah yang menunjukan kekuatan budaya Korea Selatan

menjadikan daya tarik

tersendiri bagi bangsa ini.
Sedangkan Indoensia merupakan sebuah negara yang masyarakatnya memiliki sifat
keramah tamahan dan sopan santun. Keramahan tersebut tercermin dalam sikap mudah
menerima kehadiran orang lain dan menghormati sesama manusia,

sehingga banyak

kalangan bangsa lain yang datang ke Indonesia merasakan kenyamanan dan kehangatan
tinggal di Indonesia.

Hal itu merupakan salah satu hal yang patut dibanggakan oleh


masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesa juga memiliki sifat gotong royong dan mempunyai
kecenderungan membuat perkumpulan-perkumpulan apabila berada diluar daerahnya
maupun diluar negeri. Bangsa Indonesia pada dasarnya adalah bangsa yang religious
humanis, menyukai persatuan/kekeluargaan, suka bermusyawarah dan lebih mementingkan
kepentingan bersama.

Selain itu negara Indonesia merupakan negara yang memiliki

keunikan dibanding negara yang lain. Indonesia adalah negara yang memiliki pulau
terbanyak didunia dengan luas hamper se Eropa, negara tropis yang hanya mengenal musim
hujan dan panas, negara yang berada di jalur katulistiwa yang memudahkan untuk bercocok
tanam. Negara dengan sumber daya alam yang sangat melimpah baik didarat maupun dilaut,
negara yang memiliki suku, tradisi dan bahasa terbanyak di dunia.
Negara Indonesia maupun Korea selatan masing-masing memiliki cirri khas tersendiri
dan karakter yang membuat masing-masing negara patut diperhitungkan untuk menjalin
kerjasama.

Didunia ini tidak ada suatu negarapun yang dapat memenuhi kebutuhan


negaranya tanpa bantuan dari negara lain begitupula dengan Indonesia dan korea selatan oleh
karena itu Indonesia dan korea selatan menjalin kerjasama diberbagai bidang. Indonesia dan
Korea Selatan menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1966 dengan akreditasi setingkat
Konsulat Jenderal. Kemudian pada tahun 1973, status tersebut ditingkatkan menjadi

Keduataan Besar. Pada tahun 1974, Letjen TNI Sarwo Edhie Wibowo ditunjuk sebagai Duta
Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Pertama.
Hubungan kedua negara didasarkan pada pemikiran saling melengkapi. Bagi
Indonesia, Korea Selatan dipandang sebagai salah satu negara industri baru di Kawasan Asia
Pasifik yang dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
Sementara Korea Selatan menganggap Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah, dan
Indonesia memiliki peran politik penting di kawasan Asia Tenggara.
Seiring berjalannya waktu hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea Selatan terus
mengalami perkembangan dan peningkatan dengan diadakannya kerjasama-kerjasama di
berbagai bidang. Seperti bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Dalam kesempatan ini
penulis akan mengkaji lebih dalam mengenai hubungan bialateral Indonesia dan Korea
Selatan khususnya pada bidang sosial dan budaya.
Rumusan Masalah
Budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia maupun negara Korea Selatan memiliki
kelebihan dan ciri khas masing-masing untuk menjalin kerjasama dan mempererat tali

persahabatan antar kedua negara. Maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh kebudayaan kedua Negara terhadap pertumbuhan perekonomian
dan pembangunan negara Indonesia maupun Korea Selatan.
2. Bagaiman pertumbuhan budaya indonesia di Korea Selatan maupun Budaya Korea
Selatan di Indonesia yang berperan penting dalam terjadinya hubungan antara kedua
Negara sehingga mengakibatkan terjadinya kerjasama yang salaing menguntungkan.
Tujuan masalah
Penelitian ini memiliki tujuan sebagaimana diuraikan berikut:
1.

Mengetahui seberapa jauh perkembangan perekonomian dan pembangunan masing-

masing negara setelah terjadinya kerjasama bilateral.
2. Mengetahui pertumbuhan budaya Indonesia di Korea Selatan pada era globalisasi saat
ini dan pertumbuhan budaya Korea Selatan di Indonesia.
3. Mengetahui Eksistensi kebudayaan asli Indonesia setelah budaya Korea Selatan
merebak di kalangan remaja Indonesia.
Kerangka Pemikiran
Hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan mencapai puncaknya dalam 10 tahun
sejak terbentuknya forum Komisi Bersama tahun 2006, kerjasama kedua negara lebih

diprkuat lagi dengan terbentuknya joint Declaration on Strategic Partnership yang ditanda

tangani oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korea Selatan Roh Moo
Hyun tahun 2006 di Jakarta.
Kunjungan Kepala Negara kedua negara yang tercatat dalam 30 tahun, terakhir antara lain:









Kunungan Kenegaraan Presiden Chun Doo Hwan, Juli 1981
Kunjungan Kenegaraan Presiden Soeharto, Oktober 1982
Kunjuungan Kenegaraan Presiden Roh Tae Woo, Nopember 1988
Kunjungan Kenegeraan Presiden Kim Young Sam, Nopember 1994
Kunjungan Kenegaraan Presideng Abdurrahman Wahid (ASEM), Oktober 2000
Kunjungan Kenegaraan Presiden Megawati Soekarno Putri, Maret 2002

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (APEC), Nopember 2005
Kunjungan Kenegaraan Presiden Roh Moo Hyun (Penandatanganan Joint Strategic




Partnership), Desember 2006
Kunjungan Kenegaraan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Juli 2007
Kunjungan Wapres Jusuf Kalla Untuk Menghadiri Pelantikan Presiden Lee Myung Bak,




Februarui 2008
Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009
Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Asean-Rok Commemorative






Summit), Juli 2009
Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010
Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN Plus Three, East Asia), Nopember 2011
Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Seummit), Maret




2012
Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012
Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit) Oktober 2013
Negara Indonesia dengan sumber daya alam, tenaga kerja yang berlimpah serta pasar

yang pontensial akan menjadi kekuatan besar ketika dipadukan dengan kemampuan
manajerial, teknologi tinggi dan modal Korea Selatan sebagai negara maju oleh karena itu
kedua negara memiliki komplimenteri yang menguntungkan dalam kerjasama bilateral.
Pada tanggal 4-5 Desember 2006 di Jakarta Presiden Republic Indonesia Dan Presiden
Korea Selatan telah menandatangani The Joint Declaration On Strategic Partnership To
Promote Friendsip And Cooperation In The 21 st Century. Jonit Declaration tersebut meliputi

3 pilar kerjasama, yaitu: kerjasama politik dan keamanan, kerjasama ekonomi, perdagangan
dan investasi serta kerjasama sosial budaya. kerjasama tersebut bertujuan untuk mempererat
tali persahabatan dan menciptakan kerjasama yang lebih kongkrit. Sejak terlaksanakannya
kerjasama tersebut tren investasi dan perdagangan antara kedua negara terus mengalami
peningkatan dari tahun ketahun.

Dalam bidang politik kerjasama yang telah dirintis antara lain, antar parlemen, anti
korupsi, penangkalan aksi terorisme dan kriminalitas negara, industry pertahanan, bencana
alam dan lainnya. Selain itu dalam berbagai forum regional maupun internasional kedua
negara selalu menunjukan sikap saling mendukung.
Sedangkan dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara setuju untuk
membentuk Inonesia-Korea Jont Task Force On Economic Coorperation (JTF-EC) yang
telah menyelenggarakan pertemuan sejak tahun 2007. Pada tanggal 18-19 Mei 2011 di Bali,
Indonesia-Korea JTF-EC direvitalisasi menjadi Working Level Task Force Meeting (WLTFM)
dimana kerjasama tersebut melakukan pertemuan dua kali setahun untuk mengakomodasi
perkembangan yang signifikan dalam kerjasama ekonomi kedua negara serta untuk
memonitor implementasi dari berbagai kesepakatan yang dicapai oleh working group, kedua
negara sepakat untuk mendirikan sekretaria bersama WLTFM di Jakarta.
Pada pertemuan WLTFM di Jeju, pada tanggal 11-12 Oktober 2012, kedua negara
mengeluarkan Joint Declaration Of Jeju Initiative yang dimaksudkan untuk lebih

memperkuat

kerjasama

ekonomi

bilateral

kedua

negara

dengan

secara

aktif

mengkoordinasikan Indonesia-Korea Jont Committee On Economic Cooperation, WLTFM
dan sekertariat bersama. Pada bulan maret 2012, kedua negara melakukan pertemuan bilateral
dan sepakat untuk memulai perundingan Indonesia-Korea CEPA (IK-CEPA).
Perundingan dimulai pada tanggal 12 juli 2012 di Jakarta untuk membahas Term Of
Reference Negosiasi IK-CEPA dan cakupan IK-CEPA, yaitu Trade In Goods, Rules Of
Origin, Custom, Trade Facilitation, Investment, Intellectual Property Rights, Suitainable
Development And Competition. Menurut kelompok studi, kedua negara akan menikmati
keuntungan dari IK-CEPA, dimana Indonesia akan menikmati manfaat ekonomi sebesar USD
10,6 miliar dan peningkatan PDB sebesar 4,37 %. Sementara itu, korea selatan akan
mendapatkan manfaat ekonomi sebesar USD 1,5 miliar dan peningkatan PDB sebesar 0,13%.
Di sector sosial budaya terjadi kerjasama dalam hal saling kunjung antara kelompok seni
budaya kedua negara. Korea Selatan aktif dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan
promosi budaya internasional di berbagai kota di korea dan kesempatan ini telah
dimanfaatkan

oleh sejumlah kelompok seni tari dan budayawan Indonesia untuk

mempromosikan budaya Indonesia di korea selatan. Beberapa ajang promosi budaya yang
cukup besar di Korea Selatan adalah Korea Travel Fair, Hi Seoul, Busan Travel Fair, Busan
Film Festival dan lainnya.
Kerjasama budaya Indonesia dan Korea Selatan ditanda tangani sejak tahun 2000. MOU
di bidang pariwisata telah disepakati kedua negara tahun 2006 dan sebgai tindakan lanjut dari
kesepakatan tersebut, pada bulan mei 2008 telah diadakan pertemuan komite budaya

Indonesia Korea Selatan di Yogyakarta. Sosial budaya merupakan bidang yang begitu erat
dengan masyarakat. Budaya mencerminkan identitas suatu negara sedangkan sosial
merupakan sifat manusia yang tidak bisa hidup sendiri sehingga membutuhkan sosialisasi
antar manusia karena manusia merupakan mahluk sosial. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis akan memaparkan lebih lanjut mengenai hubungan sosial budaya Indonesia dan
korea selatan yang telah terjalin selam bertahun-tahun.

PEMBAHASAN
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Pakar.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-Unsur Kebudayaan
menurut Melville J. Herskovits kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: alat-alat
teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik
Benua Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun
begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap
kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan
Jepang, Korea, dan Vietnam. Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak
memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai
Agama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan
tenggara
Budaya Indonesia Dan Budaya Korea

Indonesia merupkan suatu negara kepulauan yang memiliki beribu-ribu pulau yang
tersebar dari sabang sampai merauke. Disetiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan dan
ciri khas daerah masing-maing, seperti bahasa, adat istiadat, makanan, lagu-lagu daerah dan
lainnya, semua itu disatukan oleh semboyan Indonesia yaitu “bhineka tunggal ika” yang
memiliki arti berbeda-beda namun tetap satu jua.
Indonesia memiliki bahasa daerah yang begitu banyak seperti bahasa jawa, sunda,
Madura, batak, minangkabau, bugis, aceh, Bali, banjar dan masih banyak lagi bahasa daerah
yang tersebar di negara kesatuan republik Indonesia. Bahasa daerah merupakan bagian
pembentuk kebudayaan Indonesia yang hidup dengan dinamais. Indonesia memiliki bahasa
kesatuan yaitu bahasa Indonesia yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 dalam Sumpah
Pemuda. Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional sekaligus bahasa resmi negara. Dalam
kedudukan sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia menjadi bahasa formal yang
digunakan dalam urusan kepemerintahan hingga sebagai bahasa pengantar di dunia
pendidikan.
Adat istiadat merupakan suatu identitas dari suatu negara. Adat istiadat merupakan
bagian dari budaya. adat istiadat adalah sebuah peratuaran, sebuah norma yang harus
dilaksanakan dan dipatuhi layaknya sebuah undang-undang disuatu negara. Adat istiadat juga
memiliki hukum yang harus dipatuhi layaknya hukum negara. Hukum adat istiadat memililki
perbedaan dengan hukum negara yaitu hukum adat istiadat tidak tertulis sedangkan hukum
negara tertulis. Hukum adat istiadat berupa peraturan-peraturan yang mengandung norma dan
etika didalam kebudayaan atau kebiasaan di lingkungan masyarakat. Apabila masyarakat
melanggar hukum adat yang sudah ditetapkan, maka akan dikenai sangsi bagi yang
melanggarnya. Indonesia mempunyai adat istiadat yang berbeda-beda seperti adat jawa, adat
sunda, adat batak dan masih banyak lagi.
Makanan Indonesia merupakan masakan pencerminan dari beragam budaya dan
tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan hampir
seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu yang berasal dari rempah-rempah seperti
kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dan
diperngaruhi oleh teknik-teknik memasak dari masing-masing daerah di Indonesia serta
dipengaruhi oleh perdagangan yang berasal dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Indonesia memiliki berbagai jenis makanan yang beraneka ragam seperti soto betawi, nasi
goreng, nasi kuning, pecel lele, gudeg, ketoprak, siomay, bakso, sate, gado-gado dan lainnya.
Selain budaya yang penulis uraikan diatas bangsa Indonesia masih memiliki beragam budaya
seperti musik tradisional, tari tradisional, fim, lagu daerah dan sebagainya hal tersebut
merupakan hal yang patut dibanggakan sebagai bangsa Indonesia.

Begitu pula dengan Korea Selatan, Korea Selatan atau biasa disebut negri gingseng
merupakan negara maju yang masih mempertahankan kebudayaan di tengah perkembangan
ilmu pengetahuan, ekonomi dan teknologi yang semakin maju. Hal inilah yang membuat
korea selatan berbeda dengan negara lain yang kebanyakan budaya aslinya pudar di era
globalisasi. Kebudayaan Korea Selatan tercermin dalam berbagai segi kehidupan seperti
rumah, taman, makanan, pakaian, musik tradisional, musik kontemporer dan lainnya.
Dalam teks kuno Tiongkok, negeri Korea dijuluki Sungai dan pegunungan yang disulam
di atas sutera atau Negeri Timur yang Bersatu. Selama berabad-abad, Korea menjalin
hubungan dengan Tiongkok dalam berbagai bidang. Korea Selatan dikenal di dunia barat
melalui pedagang-pedagang Arab yang pergi ke Tiongkok lewat jalur sutera. Para pedagang
Arab pada tahun 845 M (zaman Silla Bersatu) menuliskan Di dekat Tiongkok ada negeri yang
berlimpah emas bernama Silla yang mempesona.
Korea Selatan memiliki corak kebudayaan yang beragam yang berasal dari akar asli yang
dibentuk dalam berbagai kesenian dan tarian yang dipengaruhi oleh budaya tionghoa dan
menghasilkan beragam bentuk manifestasi dan akulturasi antara budaya asli Korea Selatan
dan Tiongkok yang unik. Dalam budaya kontemporer, Korea Selatan dikenal dengan hallyu
atau biasa disebut Korean Wave. Demam Korea berhasil mempengaruhi kehidupan
masyarakat dunia. Namun diplomasi secara kultural adalah diakuinya olahraga tradisional
Korea, Taekwondo, ke dalam pesta olahraga internasional Olimpiade.
Rumah-rumah tradisional Korea Selatan dibangun berlawanan dengan gunung dan
menghadap keselatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih
sering Dijumpai dalam kehidupan modern saat ini. Rumah bangsawan merupakan rumah
tradisional Korea yang terbagi bagi menjadi beberapa bagian. Bagian dalam (anchae), bagian
untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang).
Rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim
dingin. Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga. Korea Selatan juga memiliki
rumah tradisional yang biasa disebut Hanok. Hanok merupakan rumah yang beratap jerami
biasaya rumah ini mudah dijumpai dipedesaan. Pada dewasa ini rumah hanok masih
dilestarikan di Korea Selatan bahkan rumah hanok dijadikan sebagi objek wisata seperti di
Bukchon Hanok village dan jeonju Hanok Village yang mendatangkan turis dari berbagai
negara, selain menjadi objek wisata rumah hanok sering digunakan sebagai lokasi syuting
drama-drama korea kolosal.
Taman Korea adalah bentuk atau rancangan taman tradisional khas Korea Selatan. Walau
taman Korea Selatan amat dipengaruhi konsep taman Tiongkok, rancang bangunnya memiliki
keunikan tersendiri. Karakterisitik taman Korea Selatan adalah kesederhanaan, alami dan

tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus. Dibanding taman Tiongkok dan taman
Jepang yang memiliki banyak elemen pelengkap karena konsep mengimitasikan
pemandangan asli, taman Korea Selatan

mungkin lebih tampak kurang akan unsur

pelengkap. Taman Korea Selatan sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat
kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran
alami yang bagi orang Korea Selatan sangat indah untuk dipandang. Korea Selatan memiliki
taman yang begitu indah di daerah istana Changdeokgung yang bernama Huwon yang biasa
disebut taman rahasia pada dinasti Joseon.
Pakaian tradisional Korea selatan disebut Hanbok. Hanbok terbagi atas baju bagian atas
(Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima). Orang Korea
berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting.
Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah
dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup
miskin. Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan
peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti
ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian. Saat ini hanbok
tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.
Makanan Korea Selatan dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Hasil utama
pertanian rakyat Korea adalah beras, gandum dan kacang-kacangan. Hasil laut pun melimpah
karena dikelilingi oleh 3 lautan yang menghasilkan ikan, cumi-cumi dan udang. Kuliner
Korea Selatan sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak
lama. Contohnya adalah kimchi dan doenjang. Makanan fermentasi sangat berguna dalam
menyediakan protein dan vitamin ketika musim dingin. Beberapa menu makanan
dikembangkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa khusus seperti festival atau upacara
seperti ulang tahun anak yang ke-100 hari, ulang tahun pertama, perkawinan, ulang tahun ke60, upacara pemakaman dan sebagainya. Pada peristiwa-peristiwa tersebut selalu dijumpai
kue-kue beras yang berwarna-warni. Makanan kuil berbeda dari makanan biasanya karena
melarang penggunaan 5 jenis bumbu yang biasa dipakai seperti bawang putih, bawang merah,
daun bawang, rocambole (sejenis bawang), bawang perai, jahe serta daging. Korea Selatan
juga memiliki makanan tradisional seperti Makanan kerajaan (surasang) yang

sangat

terkenal karena sudah dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakyat.

Kerjasama Kedua Negara
Kerjasama sosial budaya Indonesia dan Korea Selatan tercermin dalam berbagai aspek
kehidupan seperti pendidikan, perdagangan, tenaga kerja yang semakin berkembang dari
tahun ketahun.

Sosila budaya yang tercermin dalam bidang pendidikan meliputi terjadinya
penandatangannan MOU (Memorandum Of Understanding) yang ditanda tangani oleh
Presiden Lee Myung Bak pada tahun 2009 di Jakarta. Bentuk kerjasama MOU tersebut
adalah proyek penelitian kerjasama, pertukaran pengajar, pelajar, peneliti dan ahli lainnya,
pertukaran informasi, pertemuan berkala konperensi, seminar, pameran, pertukaran bahanbahan yang diperlukan, pendirian pusat riset bersama, pendidikan, pelatihan dan bentuk
kerjasama pendidikan lainnya.
Jumlah mahasiswa dan pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Korea Selatan terus
meningkat setiap tahun. Tahun 2004 jumlah mahasiswa Indonesia di Korea Selatan hanya
sekitar 70 orang, meningkat menjadi 828 orang pada akhir Desember 2012. Begitupula
dengan jumlah mahasiswa Korea Selatan yang belajar di Indonesia juga terus bertambah
setiap tahun, tersebar diseluruh perguruan tinggi Indonesia. Mahasiswa Korea Selatan yang
belajar di Indonesia melalui program Darmasiswa yang disediakan oleh Kementrian
Pendidikan Dan Kebudayaan juga terus meningkat. Selain itu terdapat program pendidikan
singkat dari Kementrian Luar Negeri yaitu beasiswa budaya Indonesia yang bertujuan lebih
mengenalkan seni budaya Indonesia pada generasi muda Korea Selatan. Minat mahasiswa
Korea Selatan untuk mempelajari bahasa Indonesia juga menigkat terlihat dari banyaknya
pendafrtar untuk mengikuti program bahasa Indonesia di BIPA Universitas Indonesia.
Minat belajar bahasa Indonesia juga menigkat pada masyarakat Korea Selatan terbukti
dengan adanya penjualan buku cara mudah berbahasa Indonesia dan setiap tahun KBRI Seoul
Korea Selatan menyelenggarakan lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia khusus bagi
masyarakat Korea Selatan. Antusiasme masyarakat Korea Selatan cukup tinggi..
Meningkatnya masyarakat Korea Selatan yang ingin belajar bahasa Indonesia mengakibatkan
beberapa universitas di Korea Selatan menawarkan program bahasa Indonesia, seperti
Hanguk University Of Foreign Studies (HUFS), yang berlokasi dikota Seoul dan Yongjin,
Busan University Of Foreign Studies (BUFS), yang berada dikota Busan atau Pusan dan
Universitas Woosong di Daejeon.
Menurut Bapak Donny Eros pengajar tamu dari Universitas Andalas di BUFS
kebanyakan mahasiswa Korea mengambil kelas bahasa Indonesia karena termotivasi untuk
bekerja di Indonesia. Hal ini didukung pula oleh banyaknya perusahaan Korea Selatan yang
berinvestasi di luar Korea seperti di Indonesia. Dengan belajar bahasa Indonesia akan
memberikan peluang bagi mereka untuk bekerja di perusahaan korea di luar negri.
Di Dasan Korea Selatan terdapat sebuah komunitas orang-orang. Korea Selatan yang
bisa berbahasa Indonesia. Salah satunya adalah Doni, Doni bekerja sebagai seorang cuci
mobil yang telah belajar bahasa Indonesia selama 7 tahun dan dia juga pernah datang ke

Indonesia di kota Solo. Doni mengganti namanya menjadi nama Indonesia,

begitupula

dengan teman-teman Doni yang belajar bahasa Indonesia juga mengganti namanya menjadi
nama Indonesia seperti Hendra, Lisa, Sandy, adit dan lain-lain. Di kota lain, di Busan setiap
tahun diadakan pertemuan akbar orang-orang dari seluruh kota di Korea Selatan yang bisa
berbahasa Indonesia. Mereka salaing bertukar pengalaman dan pikiran tentang bahasa
Indonesia yang sedang mereka pelajari.
Bukan sekedar bahasa Indonesia yang berkembang di Korea Selatan namun bahasa
Korea juga sangat berkembang di Indonesia hal ini terbukti dengan adanya beberapa
perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan program jurusan bahasa Korea seperti pada
Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada dan Universitas Pancasila.
Perkembangan bahasa korea di Indonesia semankin cepat dengan adanya buku-buku
seperti kamus praktis korea-indonesia Indonesia-korea, korea Express (cara express belajar
bahasa korea ) dan berbagai buku tentang tata cara berbahas korea yang mudah ditemukan
ditoko-toko buku seperti garmedia dan sebagainya.
Minat masyarakat Indonesia untuk belajar bahasa korea jaga sangat tinggi terutama kaum
remaja yang saat ini sedang marak-maraknya demam korea (Hallyu). Mereka termotivasi
untuk belajar bahasa Korea karena ingin memahami lirik lagu korea dengan baik dan
kebanyakan K-popers di Indonesia memiliki nama korea seperti Kim Hyu ri, Kim Chae
Kyung, Park Hye sung dan lainnya.
Kebudayaan korea berkembang pesat di Indonesia oleh karena itu didirikannya Pusat
Kebudayaan Korea di Jakarta. Pusat Kebudayaan Korea ini, tidak hanya ditunjukan untuk
warga negar Korea Selatan yang tinggal di Indonesia namun juga untuk memperkenalkan
budaya Korea Selatan kepada warga Indonesia dan warga negara asing. Dengan fasilitasfasilitas yang disediakan, warga negara Indonesia maupun warga negara asing juga bisa
memperoleh informasi dan dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang kebudayaan Korea.
Tujuan dan sasaran keberadaan Pusat Kebudayaan Korea Selatan adalah untuk
memperkenalkan Budaya Korea kepada masyarakat Indonesia.
Sedangkan upaya bangsa Indonesia untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia di
Korea Selatan adalah dengan mendirikan sebuah sanggar tari oleh KBRI Seoul yang terdiri
dari pelajar dan mahasiswa Indonesia dan asing serta warga negara Indonesia. Beberapa
mahasiswi Korea menjadi anggota sanggar tari yang telah tampil dalam sejumlah pameran
seni budaya internasional di Korea Selatan. Dalam kmpetisi tari tradisional se ASEAN yang
diadakan oleh ASEAN Korea Center, sanggar tari KBRI Seoul yang bernama Kelompok Tari
Tradisional Indonesia selalu menjadi juara pertama.
Indonesia memiliki sumber daya manusia yang begitu melimpah hingga sebagian besar
warga Indonesia yang produktif tidak mempunyai pekerjaan akibat sulitnya mencari

pekerjaan di Indonesia oleh karena itu Indonesia bekerjasama dengan Koreas Selatan dalam
hal ketenaga kerjaan. Indonesia mulai mengirim TKI ke Korea Selatan sejak tahun 1994
melalui mekanisme yang disebut Industrial Trainee Program. Disebut sebagai trainee karena
waktu itu undang undang ketenaga kerjaan Korea Selatan belum membolehkan tenaga kerja
asing bekerja di Korea Selatan. Sejak tahun 2004 Korea Selatan menerima secara resmi
tenaga kerja asing melalui skema EPS (employment permit system). Indonesia menanda
tangani MOU EPS dengan pihak korea selatan 13 juli tahun 2004 untuk mengirim TKI
dengan format G to G.
Saat ini terdapat 30 ribu tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan. Sedangkan Korea
Selatan setiap tahunnya membutuhkan 100 ribu tenaga asing akan tetapi indonesiaa tidak
dapat menyuplai tenaga kerja sebanyak-banyaknya ke Korea Selatan kareana adanya kuota
bagi setiap negara yang ditetapkan oleh pemerintah Korea Selatan. Indonesia mempunyai
kuota sebesar 9000 orang setiap tahunnya.
Sebaliknya, di Indonesia saat ini terdapat 50 ribu warga negara korea selatan dengan
sekitar 2500 perusahaan untuk segala ukuran. Saat ini warga Korea Selatan merupakan warga
negara asing terbanyak di Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, investasi Korea Selatan di
Indonesia meningkat pesat sehingga kini Korea Selatan menjadi investor ketiga terbesar
setelah Singapura dan Jepang.
Banyknya warga negara Indonesia di Korea Selatan baik dalalm menempuh pendidikan,
wisatawan, dan tenaga kerja mengakibatkan berbagai macam fasilitas-fasilitas untuk
masyarakat Indonesia. Seperti masjid karena sebagian besar masyarakat Indonesia beragama
Islam. Pertumbuhan agama Islam di Korea Selatan berkembang pesat seiring berdirinya
masjid-masjid di Korea Selatan seperti Seoul Center Mosque Di Itaewon Seoul, Masjid
Busan Di Namsam-Dong Keumjeong-Ku Busan, Masjid Gwangju Di Yeok-Dong 48-9,
Gwangju, Gyeonggi-Do, Masjid Jeolla/Jeonju Di Jeonju, Masjid Bupyeong Di Ujung Timur
Incheon, Atau Diantara Seoul Dan Incheon, Masjid Gyeonggi/Paju di dekat sungai injin, yang
terletak antara seoul dan kota Kaesong korea utara dan lainnya.
Muslim Indonesia maupun dari negara lain sangat membutuhkan makanan sebagaimana
makanan adalah kebutuhan pokok dan makanan yang halal. Di Korea Selatan juga terdapat
restoran maupun rumah makan yang berlebel halal yang banyak dijumpai di Itaewon.
Masakan Indonesia sendiri masih jarang ditemukan di Korea Selatan sehingga ini
mempersulit warga negara Indonesia yang berada di Korea Selatan untuk memperoleh
makanan dan minuman khas tanah air. Oleh karena itu sekelompok anak muda Indonesia
yang tinggal di Korea Selatan berinisiatif mengusung gerakan ekspor budaya lewat makanan
dengan mendirikan “The Warung”. The Warung merupakan sebuah ativitas menikmati

makanan Indonesia yang dilakukan dengan cara berkeliling di Korea Selatan. The warung
dilatarbelakangi oleh tidak adanya restoran Indonesia yang menyajikan makanan Indonesia
dengan memadai, layak saji, dan sekaligus dapat menjadi wadah untuk mengenalkan
keragaman makanan Indonesia dengan komunitas internasional di Korea Selatan. Dalam
kegiatan tersebut, resep tempe menjadi sajian favorite dari 70 tamu asing yang berasal dari
Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa. Tempe disajikan dengan bumbu tiga rasa yaitu
pecel, rujak, dan mendoan.
Sedangkan, siring bertambahnya investor Korea di indonesia dan dampak hallyu
(Korean Wave), makanan khas Korea Selatan sangat mudah ditemukan direstoran-restoran
yang berada di kota-kota besar di Indonesia seperti michigo, michiro dan sebagainya.
Makanan khas Korea Selatan sangat digemari oleh kalangan remaja terutama K-popers.
Hal ini merupakan suatu hal yang patut dipikirkan oleh pemerintah indonesia dan
perusahaan kuliner Indonesia agar bekerja sama dengan Korea Selatan dalam hal kuliner,
untuk mendirikan restoran-restoran maupun The Warung yang lain di Korea Selatan agar
warga negara Indonesia yang berada di Korea Selatan dapat hidup dengan lebih mudah dalam
pencarian makanan yang halal.
Masyarakat indonesia sendiri harus lebih menyukai budaya indonesia agar kita bisa
memperkenalkan budaya indonesia ke kancah internasional seperti para pemuda yang
mendirikan The Warung. hal ini mengingatkan penulis ketika penulis masih dikelas 3 SMK
penulis mendapatkan inspirasi yang disampaikan oleh guru penulis sendiri yang melakukan
Studybanding di sekolah-sekolah menegah atas di Korea Selatan bahawa pesan guru-guru
Korea Selatan untuk murid-murid beliau bahwa intinya adalah “ untuk mencintai negara
sendiri dan bangga menjadi bangsa indonesia” .
PENUTUP
Kerjasama bilatelar kedua negara yang telah terjalin sejak tahun 1966 dalam bidang
politik, ekonomi, perdagangan maupun sosial budaya telah berjalan dengan baik. Kerjasama
yang terjalin selama 40 tahun ini memper erat tali persahabatan antara kedua negara.
Perkembangan budaya Indonesia di Korea Selatan maupun budaya Korea Selatan di
Indonesia telah meningkatkan hubungan kerjasama antar kedua negara dan dengan budaya
tersebut banyak muncul perusahaan-perusahaan Korea Selatan di Indonesia yang
mengakibatkan pendapatan negara Indonesia meningkat begitupula dengan Korea Selatan.
Kerjasama sosial budaya di kedua negara tersebut diwarnai dengan adanya pertukaran
budaya, pelajar, pengajar, para ahli, sumber daya manusia antar kedua negara yang diterima
secara positive oleh masing-masing negara. Budaya indonesia yang pada dewasa semakin

banyak peminatnya di Korea Selatan terutama dalam segi bahasa dan tari tradisional
sedangkan budaya Korea Selatan sangat diminati pada kalangan remaja seprti budaya hallyu,
bahasa, dan makanan korea.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah kerjasama yang terjalin antara kedua negara sangat
berakibat positif bagi pertumbuhan perekonomi kedua negara dan pada era globalisasi ini
kita sebagai warga negara harus melestarikan budaya yang dimiliki oleh negara kita masingmasing karena budaya merupakan identitas negara dan kita harus bangga menjadi warga
negara kita masing-masing. Bangga menjadi warga negara Indonesia untuk warga negara
Indonesaia dan bangga menjadi warga negara Korea untuk warga negara Korea.
DAFTAR PUSTAKA
“Budaya” diunduh dari:http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
“Bilateral RI-Korsel” diunduh dari:http://kbriseoul.kr/kbriseoul/index.php/id/indokor diakses
pada tanggal 28 Maret 2014
Nanang, Sang. 2012.”Bahasa Indonesia dan bahasa daerah” diunduh
dari:http://Bahasa,kopasiana.com/2012/09/25/bahasa-indonesia-dan-bahasa daerah496640.html diakses pada tanggal 07 April 2014
“Daftar bahasa di Indonesia” diunduh
dari:http://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_di_Indonesia
Jeudi.”Budaya dan adat istiadat” diunduh dari:http://bhinekatunggalika.overblog.com/article-70073326.html diakses tanggal 07 April 2014
Aini, Qurrotul.2014.”Kaya adat istiadat dan kebudayaan, itulah Indonesia” diunduh
dari:http://m.kompasiana.com/post/read/639296/2/kaya-akan-adat-istiadat-dan-kebudayaan
diakses pada tanggal 07 April 2014
“10 makanan Indonesia yang popular di luar negri” diunduh
dari:http://forum.kompas.com/teras/173916-10-makanan-indonesia-yang-populer-di-luarnegri.html
“Budaya Indonesia” diunduh dari:http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
“Budaya korea” diunduh dari:http://id.wikipedia.org/wiki/Korea
“Korea” diunduh dari:http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Korea
Seni dan Budaya Indonesia http://indonesiapure.blogspot.com/2012/02/bahasa-indonesia-dikorea.html?m=1 referensi dari
http://www.selasarsolo.com/page/kolom_detail/5/Wajah_Bahasa_Indonesia_di_Negri_Kimch
i.html diakses pada tanggal 08 April 2014 jam 16:50 WIB
Jamhari, Ony.2013.”Minat belajar bahasa Indonesia meningkat di Korea Selatan”
http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/26/minat-belajar-bahasa-indonesia-meningkat-dikorea-selatan-593174.html diakses tanggal 08 April 2014 jam 16:45 WIB

Korea Tourism Organization (Indonesia).2013.”Menelusuri 8 masjid di korea selatan”
https://m.facebook.com/notes/korea-tourism-organization-indonesia/menelusuri-8-masjid-dikorea-selatan/604350842919131 diakses tanggal 08 April 2014 jam 17:15 WIB
NG Indonesia, Travel.2014.T”he warung, hadirkan masakan khas indonesia di korea selatan”
http://m.nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/the-warung-hadirkan-masakan-khasindonesia-di-korea-selatan diakses tanggal 08 April 2014 jam 17:00 WIB