HUBUNGAN PERAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 LABUAN KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 LABUAN
KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
1 2 2 Elisa , Amiruddin dan Abdul Hamid 1 2 Mahasiswa Pendidikan Geografi Dosen Pendidikan GeografiProgram Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara peran orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Labuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan korelasional. Populasi dalam penenlitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Labuan berjumlah
165 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukan tidak
adanya hubungan antara peran orang tua dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1
Labuan. Hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel X dan variabel Y sebesar 0,035. Tingkat
hubungan antara peran orang tua variabel X dan variabel Y sesuai dengan ketentuan interpretasi besarnya
korelasi yakni korelasi sangat rendah (0,00-0,199). Selanjutnya, nilai hasil r sebesar 0,035 nilai ini jika
hitung dibandingkan dengan nilai tabel r sebesar 0,344 pada tingkat kepercayaan 5 % atau (0,035 tabel0,344) dan pada tingkat kepercayaan 1% sebesar 0,442 (0,035 0,442) adalah lebih kecil. Hal ini dinyatakan bahwa jika nilai
r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka hubungan variabel X dengan variabel Y, tidak sesuai dengan hipotesis Ha
ditolak dan Ho diterima. Jika tidak ada hubungan peran orang tua terhadap hasil belajar siswa maka ada faktor
lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out correlation between parental involvement and students learning
achievement on social studies at SMP Negeri 1 Labuan. This is quantitative correlational research. The
population of this research was 165 people purposive sampling technique was used in determining the research
sample. The techniques of data collection were observation, interview, and questionnaires. The result of a
hypothesis test indicated that there is no correlation between parental involvement an d students’ learning
achievement on social studies at SMP Negeri 1 Labuan. The result of the correlation value between Variable X
and Variable Y yielded at 0.035. The level of relationship between parental involvement (Variable X) and
Students Learning Achievement (Variable Y) based on the correlational interpretation is very low (0.00-0.199).
the value of r counted is 0.05 is less than r table 0.344 at significant level of 1 % (0.442) is 0.035<0.442. It means
that hypothesis alternative (Ha) was rejected and hypothesis Null was accepted. In conclusion, there is not
correlation between parental involvement and students’ learning achievement on social studies.Keywords: Parental Involement, Learning Achievement, Social Studies
PENDAHULUAN
Pendidikan tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah yang sekaligus merupakan lembaga pendidikan formal, tetapi pendidikan juga dapat dilakukan di lingkungan keluarga. Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan yang utama. Situasi yang harmonis dan bahagia akan melahirkan anak atau generasi-generasi penerus yang baik dan bertanggung jawab.
Kegiatan pendidikan informal dilaksanakan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan secara mandiri. Pelaksanaan pendidikan di luar sekolah menjadi tanggung jawab orang tua untuk member pengetahuan dan keterampilan, serta menanamkan nilai-nilai pada anak. Oleh karena itu bila dilihat lagi secara mendalam proses pembelajaran sebagian besar sangatlah dipengaruhi keluarga sebab salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan anak adalah keluarga. Keluarga mempunyai fungsi yang sangat kuat pengaruhnya terhadap pendewasaan anak orang tua mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk pola kepribadian anak.
Menurut Hasbullah (2006:38) “lingkungan keluarga dikatakan lingkungan utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga”. Lingkungn keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak untuk mendapatkan sebuah didikan dan bimbingan.
Adanya ikatan emosional yang kuat antara anak dengan orang tua akan lebih mudah dalam memberikan pengaruh dalam berbagai hal kepada anak termasuk hasil belajarnya.
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan daan bukan suatu hasil dan tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran melalui alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Selain itu, belajar juga merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental, yang meliputi ranah kognitif, efektif dan psikomotorik (Hamalik, 2007:27).
Selain itu, hasil belajar juga dapat dipengaruhi oleh factor dari luar (eksternal) yaitu lingkungan. Dalam hal ini lingkungan keluarga yaitu orang tua sangat berperan penting baik dalam membimbing, mengarahkan serta member motivasi anak dalam belajar untuk mencapai hasil belajar yang baik. Menurut Syah (2012: 152), menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar siswa itu ada dua yaitu faktor internal dan eksternal yang diuraikan sebagai berikut :
1. Faktor internal Faktor yang berada di dalam diri siswa itu sendiri meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis dan psikis. Aspek fisiologis ini dihubungkan dengan kesehatan jasmani yang menandai kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya. Dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam belajar.
2. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor eksternal yang pertama adalah faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik anaknya dan menciptakan suasana yang nyaman untuk belajar dirumah ditambah mampu melengkapi fasilitas belajar anak tentu akan berpengaruh positif terhadap belajar anak. Faktor yang kedua adalah lingkungan sekolah seperti hubungan dengan guru, siswa, serta kelengkapan fasilitas sekolah itu sendiri. Faktor eksternal yang ketiga adalah lingkungan masyarakat, seperti media televisi, radio, surat kabar, teman sebaya, serta corak kehidupan tetangga yang dapat mempengaruhi balajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan peran orang tua terhadap hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SMP Negeri 1 Labuan yaitu 165 dengan sampel berjumlah 33 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling.
HASIL PENELITIAN
Data hasil penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu Peran Orang Tua (X) dan variabel terikat yaitu Hasil Belajar (Y). Untuk mengetahui distribusi Frekuensi Peran Orang Tua dan Hasil Belajar disajikan dalam bentuk tabel distribusi Frekuensi dari distribusi frekuensi masing-masing variabel. Berikut ini adalah rincian hasil pengolahan data angket Peran Orang Tua dengan Hasil Belajar siswa SMP Negeri 1 Labuan yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Orang Tua Memotivasi Siswa Dalam Belajar Mata Pelajaran IPS
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
6
18
2 Sering
10
30
3 Kadang-kadang
13
40
4 Tidak pernah
4
12 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 16 orang siswa (48%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 13 orang siswa (40 %) menjawab “Kadang-kadang” dan 4 orang siswa (12 %) tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang orang tua lebih sering memotivasi siswa dalam belajar mata pelajaran IPS hal ini dapat dilihat dari frekuensi jawaban siswa yang menjawab tidak pernah hanya 4 orang yaitu (12 %) dari total psentase 100 %.
Tabel 2 Orang Tua Memotivasi Siswa Agar Tidak Terlambat Datang Kesekolah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
23
70
2 Sering
4
12
3 Kadang-kadang
6
18
4 Tidak pernah Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 27 orang siswa (70%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 6 orang siswa (18 %) menjawab “Kadang-kadang” dan tidak ada siswa yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua lebih sering memotivasi siswa agar tidak terlambat datang kesekolah dilihat dari frekuensi jawaban siswa tidak ada yang menjawab tidak pernah karena sebagian besar siswa menjawab selalu dan sering yaitu (70%) dari total persentase 100%
Tabel 3. Orang Tua Memotivasi Siswa dalam Melaksanakan Pembelajaran IPS di Sekolah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
4
12
2 Sering
13
40
3 Kadang-kadang
12
36
4 Tidak pernah
4
12 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 17 orang siswa (52%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 12 orang siswa (36%) menjawab “Kadang-kadang” 4 orang siswa (12%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua lebih sering memotivasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran IPS disekolah dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab selalu dan sering yaitu (52%) dari total persentase 100%.
Tabel 4. Orang Tua Memotivasi Siswa Berpartisipasi Aktif dalam Pembelajaran IPS
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
7
21
2 Sering
11
33
3 Kadang-kadang
12
37
4 Tidak pernah
3
9 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 18 orang siswa (54%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 12 orang siswa (37%) menjawab “Kadang-kadang” 3 orang siswa (9%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua lebih sering memotivasi siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran IPS dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab selalu dan sering yaitu (54%) dari total presentase 100%.
Tabel 5. Orang Tua Memotivasi Siswa Agar Dapat Menyelesaikan
Tugas-tugas yang Berkaitan dengan Mata Pelajaran IPS
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
11
34
2 Sering
10
30
3 Kadang-kadang
7
21
4 Tidak pernah
5
15 Jumlah 33 100 Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 21 orang siswa (64%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 7 orang siswa (21%) menjawab “Kadang-kadang” 5 orang siswa (15%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua lebih sering memotivasi siswa agar dapat menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan Mata Pelajaran IPS dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab selalu dan sering yaitu (64%) dari total persentase 100%.
Tabel 6. Orang Tua Memfasilitasi Siswa dalam Menyiapkan Buku Mata Pelajaran IPS
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
19
58
2 Sering
6
18
3 Kadang-kadang
6
18
4 Tidak pernah
2
6 Jumlah 33 100 Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 25 orang siswa (76%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 6 orang siswa (18%) menjawab “Kadang-kadang” 2 orang siswa (6%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua selalu memfasilitasi siswa dalam menyiapkan buku Mata Pelajaran IPS dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab selalu dan sering yaitu (76%) dari total persentase 100%.
Tabel 7. Orang Tua Menyiapkan Perlengkapan yang Dibutuhkan Siswa dalam BelajarDirumah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
9
27
2 Sering
13
40
3 Kadang-kadang
9
27
4 Tidak pernah
2
6 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 22 orang siswa (67%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 9 orang siswa (27%) menjawab “Kadang-kadang” 2 orang siswa (6%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua selalu menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan siswa dalam belajar dirumah dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab selalu dan sering yaitu (67%) dari total persentase 100%.
Tabel 8. Orang Tua Menyiapkan Media yang Diperlukan Siswa dalam Belajar Seperti Komputer
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
6
18
2 Sering
6
18
3 Kadang-kadang
11
34
4 Tidak pernah
10
30 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 8 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 12 orang siswa (36%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 11 orang siswa (34%) menjawab “Kadang-kadang” 10 orang siswa (30%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya sebagian dari orang tua yang memfasilitasi siswa menyiapkan media yang diperlukan siswa dalam belajar seperti komputer dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab selalu dan sering yaitu hanya (36%) dari total persentase 100%.
Tabel 9. Orang Tua Menyiapkan ruangan khusus bagi Siswa dalam Belajar Dirumah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
5
15
2 Sering
5
15
3 Kadang-kadang
8
24
4 Tidak pernah
15
46 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 9 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 10 orang siswa (30%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 8 orang siswa (24%) menjawab “Kadang-kadang” 15 orang siswa (46%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar orang tua tidak pernah menyiapkan ruangan khususs bagi siswa dalam belajar dirumah dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah yaitu (46%) dari total persentase 100%.
Tabel 10. Orang Tua Menyediakan Waktu yang Cukup untuk Menemani Siswa Belajar Dirumah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
6
18
2 Sering
3
9
3 Kadang-kadang
18
55
4 Tidak pernah
6
18 Jumlah 33 100 Sumber: Pengolahan hasil Berdasarkan tabel 10 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 9 orang siswa (27%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 18 orang siswa (55%) menjawab
“Kadang-kadang” 6 orang siswa (18%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya sebagian orang tua menyediakan waktu yang cukup bagi siswa dalam belajar dirumah dilihat d ari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab “Selalu” dan “Sering yaitu hanya (27%) dari total persentase 100%.
Tabel 11. Orang Tua Memberi Tanggapan yang Positif Terhadap Kebutuhan Belajar Siswa
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
16
49
2 Sering
10
30
3 Kadang-kadang
5
15
4 Tidak pernah
2
6 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 11 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 26 orang siswa (79%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 5 orang siswa (15%) menjawab “Kadang-kadang” dan 2 orang siswa (6%) menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan orang tua selalu memberi tanggapan yang positif terhadap kebutuhan belajar siswa dilihat dari frekuensi jawaban siswa s ebagian besar siswa menjawab “Selalu” dan “Sering yaitu hanya (79%) dari total persentase 100%.
Tabel 12. Orang Tua Memfasilitasi Siswa dengan Memberikan Kendaraan berupa Motor yang
dapat Digunakan Siswa untuk Berangkat Kesekolah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
7
21
2 Sering
6
18
3 Kadang-kadang
9
27
4 Tidak pernah
11
34 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 12 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 13 orang siswa (39%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 9 orang siswa (27%) menjawab “Kadang-kadang” 11 orang siswa (34%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya orang tua yang memfasilitasi siswa dengan memberikan kendaraan berupa motor yang dapat digunakan siswa untuk berangkat kesekolah dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab “Selalu” dan “Sering yaitu sebesar (39%) dari total persentase 100%.
Tabel 13. Orang Tua Selalu Menanyakan Hasil Belajar Siswa Ketika Pulang Sekolah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
7
21
2 Sering
10
30
3 Kadang-kadang
14
43
4 Tidak pernah
2
6 Jumlah 33 100 Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 13 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 17 orang siswa (51%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 14 orang siswa (43%) menjawab
“Kadang-kadang” 2 orang siswa (6%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya sebagian orang tua yang memfasilitasi siswa dengan memberikan kendaraan berupa motor yang dapat digunakan siswa untuk berangkat kesekolah dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab “Selalu” dan “Sering yaitu sebesar (51%) dari total persentase 100%.
Tabel 14. Orang Tua Selalu Menjalin Komunikasi yang Baik
antara Guru dan Siswa Disekolah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
8
24
2 Sering
7
21
3 Kadang-kadang
18
55
4 Tidak pernah Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan hasil Berdasarkan tabel 14 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 15 orang siswa (45%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 18 orang siswa (55%) menjawab
“Kadang-kadang” tidak ada siswa yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua selalu menjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa disekolah dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab “Selalu” dan “Sering yaitu sebesar (47%) dari total persentase 100%.
Tabel 15. Orang Tua Menanyakan kepada Guru tentang Kesulitan Belajar Siswa Disekolah
No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu
2
6
2 Sering
8
24
3 Kadang-kadang
16
49
4 Tidak pernah
7
21 Jumlah 33 100 Sumber: Pengolahan hasil
Berdasarkan tabel 15 dapat dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa yang dijadikan sampel, 10 orang siswa (30%) menjawab “Selalu” dan “Sering”, kemudian 16 orang siswa (49%) menjawab “Kadang-kadang” dan 7 orang siswa (21%) yang menjawab “tidak pernah’’ Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua menanyakan kepada guru tentang kesulitan belajar siswa disekolah dilihat dari frekuensi jawaban siswa sebagian besar siswa menjawab “Selalu” dan “Sering yaitu sebesar (30%) dari total persentase 100%.
Hasil belajar siswa yang diperoleh bukan semata-mata didikan yang diperoleh dari seorang guru akan tetapi ada campur tangaan dari peranan orang tua ketika anak pulang dari sekolah atau lepas dari lingkunagn sekolah maka peranan orang tua sangatlah berlaku untuk saat itu karena penguasaan waktu yang cukup lama dari pada waktu anak barada di sekolah. untuk mengetahui nilai rata-rata keseluruhan siswa SMP Negeri 1 Labuan pada pelajaran IPS.
Hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Labuan pada Pelajar IPS ditemukan nilai terendah 75, nilai yang tertinggi 88 serta diketahui rata-rata nilai sebesar 80 dalam kategori tinggi Dengan menggunakan interval nilai maka dapat dibuat suatu daftar distribsi frekuensi, seperti pada tabel berikut:
Tabel 16. Distribusi Frekuensi dan Persentase Indeks Hasil Belajar
(Nilai Rata-rata) Siswa SMP Negeri 1 Labuan
No. Interval Nilai Kriteria Frekuensi Persentase ( %) 1. 81-90 Tinggi Sekali
9
27 2. 71-80 Tinggi
24
73 Jumlah 33 100
Sumber: Pengolahan Hasil Belajar 2017/2018
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa dari 33 sampel siswa yang memperoleh nilai 81 - 90 berjumlah 9 siswa (27%) termasuk dalam kriteria tinggi sekali, kemudian yang memperoleh nilai
71
- – 80 berjumlah 24 siswa (73%) termasuk dalam kriteria tinggi, dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Labuan berada pada kategori tinggi. Data Hasil nilai angket tentang Peran Orang Tua dengan Hasil Belajar Pelajaran IPS yang penulis peroleh dari penelitian, selanjutnya data tersebut digunakan dalam melakukan pengujian terhadap hipotesis. Tabel hasil analisis statistik korelasi Product Moment.
Hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel X dan variabel Y sebesar dan tingkat hubungan antara peran orang tua variabel X dan variabel Y hasil belajar sesuai dengan ketentuan interpretasi besarnya korelasi menurut kriteria Sugiyono yakni korelasi sangat rendah (0,00- 0,199). Selanjutnya, nilai hasil r sebesar 0,035 nilai ini jika dibandingkan dengan nilai tabel r hitung tabel sebesar 0,344 pada tingkat kepercayaan 5% sedangkan pada tingkat kepercayaan 1% sebesar 0,442 adalah lebih kecil. Hal ini dinyatakan bahwa jika nilai r lebih kecil dari nilai r maka variabel X hitung tabel hubungan dengan variabel Y, tidak sesuai dengan hipotesis Ha ditolak. Jadi tidak ada hubungan peran orang tua terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.
Berdasarkan hasil hipotesis, maka faktor yang mempengaruhi hasil belajar bukan hanya peran orang tua tapi ada faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar, seperti faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis meliputi kondisi fisik, kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis meliputi bakat, minat, kecerdasan, kemampuan kognitif. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan meliputi alam dan sosial sedangkan faktor instrumental yaitu kurikulum/bahan ajaran, guru, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahawa faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu metode yang digunakan guru mata pelajaran IPS yang cenderung membosankan sehingga dapat mempengaruhi minat serta keinginan siswa dalam belajar dan pada akhirnya juga dapa mempengaruhi hasil belajar siswa.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa meningkatnya atau menurunnya hasil belajar siswa bukan hanya satu faktor (Peran Orang Tua) tetapi disebabkan adanya faktor-faktor lain juga yang mempengaruhi hasil belajar siswa seperti metode yang digunakan guru pada saat pembelajaran yang cenderung membosankan sehingga mengurangi minat siswa dalam belajar serta lingkungan pergaulan atau teman bermain anak.
Hasil perhitungan korelasi. tidak ada hubungan peran orang tua terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Labuan. Hal ini ditunjukan, bahwa harga r = 0,035 dibandingkan dengan r hitung abel sebesar 0,344 dengan kosekuensi signifikan 5 %. r sebesar 0,442 dengan kosekuensi signifikan 1 tabel
%. Sehingga r lebih kecil dari nilai r maka antara variabel X tidak ada hubungan signifikan hitung tabel dengan variabel Y, dari perhitungan uji hubungan ini tidak sesuai dengan hipotesis Ha ditolak. Jadi kedua variabel tersebut tidak ada hubungan yang signifikan antara peran orang tua terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.
DAFTAR RUJUKAN Hasbullah. (2006). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D : Bandung Alfabeta.
(2013). Metode Penelitian Kuntitatif