PENDIDIKAN PANCASILA Undang Undang Dasar

PENDIDIKAN PANCASILA
“UNDANG-UNDANG DASAR 1945”

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEMESTER 1
KELAS A
Ikhsan Ilmawan
Aisyah Nurul Lathifah
Nadya Arindra Tsabitha
Eva Susilo Wati

15405241024
15405241014
15405241011
15405241028

KATA PENGANTAR
1

Puji syukur penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul“Undang-Undang Dasar

1945” dengan baik.
Untuk menyelesaikan karya tulis ini penulis mendapatkan bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak dari Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial khususnya pada
teman-teman

Pendidikan

Geografi. Dalam

kesempatan

ini

penulis

menyampaikan

terimakasih.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh sebab itu penulis berharap kepada berbagai pihak
untuk memberikan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini
kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.
Terimakasih.

Yogyakarta, 21 Sepetember 2015

Penulis

DAFTAR ISI
2

HALAMAN COVER........................................................................................................

1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

2


DAFTAR ISI.....................................................................................................................

3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................

4

B. Rumusan Masalah....................................................................................................

3

C. Tujuan......................................................................................................................

3

BAB II PEMBAHASAN
A. Arti dan Makna Alenia Pembukaan UUD 1945.................................................................


4

B. Isi UUD 1945....................................................................................................................

4

C. Dinamika Pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945.........................................................

7

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................

10

B. Saran.......................................................................................................................

10


DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................

11

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakant gejala semesta (fenomena universal) dan berlangsung
sepanjang hayat manusia, di manapun manusia berada. Di mana ada kehidupan manusia,
di situ pasti ada pendidikan. Dasar pendidikan adalah landasan perpijak dan arah bagi
pendidikan sebagai wahana pengembangan manusia dan masyarakat. Secara historis,
pendidikan dalam arti luas mulai dilaksanakan sejak manusia berada di muka bumi.
Pendidikan sebagai ilmu masih terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Ilmu
merupakan suatu penegetahuan yang disusun secara krits, metodis, dan sistematis yang
berasal dari pengamatan studi dan eksperimentasi yang menentukan hakekat dan prinsipprinsip yang kita pelajari.
Dalam pendidikan, kita diperkenalkan dengan nilai-nilai dan norma-norma
sebagai warga negara Indonesia. Pendidikan seperti ini sangat penting. Oleh karena itu,
di tingkat pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi ada suatu mata kuliah yang

dinamakan Pendidikan Pancasila dan termasuk Mata Kuliah Kepribadian serta wajib
diikuti oleh mahasiswa untuk dibekali bagaimana menjadi warga Indonesia yang
berbangsa dan bernegara sesuai dengan sila-sila pancasila yang religious, humanis,
nasionalis, demokratis dan adil. Hal ini bertujuan untuk menciptakan agen perubahan
untuk Indonesia di masa mendatang.
Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar tertulis bagi Negara Indonesia.
Tetapi, Undang-Undang Dasar 1945 bukan merupakan hukum tertinggi. Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 memiliki poin-poin yang dituangkan pada batang tubuh
yang berupa pasal-pasal. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tidak bisa diubah,
karena pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 lekat dengan terbentuknya negara
Indonesia. Pembukaan Undnag-Undang Dasar 1945 terdiri dari empat alinea yang
memiliki nilai-nilai universal dan lestari. Nilai-nilai yang ada dalam pembukaan UndangUndang Dasar 1945 setiap merupakan nilai yang dijunjung tinggi oleh setiap bangsa
yang beradab dan merupakan nilai yang menampung semua dinamika yang ada dalam
bangsa itu.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
4

1. Apa arti dan makna alenia dari Pembukaan UUD 1945 ?
2. Apa isi dari batang tubuh UUD 1945 ?

3. Bagaimana sejarah atau dinamika pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 ?
C. TUJUAN
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah :
Tujuan khusus :
Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Tujuan umum :
1. Mengetahui arti dan makna alenia dari Pembukaan UUD 1945.
2. Mengetahui dan memahami isi atau batang tubuh UUD 1945.
3. Mengetahui sejarah atau dinamika pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945.

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti dan Makna Alinea Pembukaan UUD 1945.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari empat alinea. Setiap
alinea memiliki relevansi dengan setiap butir pancasila yang berbeda-beda. Alinea
pertama Undang-Undang Dasar 1945 terkait dengan pancasila sila ke-2 yang
berbunyi, “Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa” dan mengacu pada butir ke-2
yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila ke-5 yang berbunyi,

“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Alinea ke-2 yang menekankan pada, “Mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur” bermakna cita-cita bangsa Indonesia dengan
perwujudan melakukan suatu pembangunan. Hal itu berarti adanya kesadaran bahwa
keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dari keadaan kemarin, dan langkah yang
diambil sekarang akan menentukan keadaan yang akan datang karena itu adalah
kewajiban moral terutama bagi para pemimpin untuk melaksanakannya.
Alenia ke-3 berbunyi, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Alenia ini
merupakan pernyataan bahwa Indonesia telah merdeka. Pada alenia di atas perlu
diperhatikan tentang penyebutan “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa”
menunjukan suatu pengikraran dari dasar keyakinan hidup religius yang mendalam
bagi bangsa Indonesia.
Alenia ke-4 yang berisi tentang 4 tujuan terciptanya negara Indonesia, antara
lain : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

B. Isi UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 adalah seluruh naskah yang terdiri dari
Pembukaan Undang-Undang Dasar, Batang Tubuh Undang-Undang Dasar, dan
6

Penjelasan Undang-Undang Dasar. Naskah Undang-Undang Dasar disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan resmi digunakan sejak tanggal tersebut.
Undang-Undang Dasar 1945 bersifat singkat karena hanya terdiri dari 37
pasal, ditambah 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan. UndangUndang Dasar 1945 ini hanya memuat aturan pokok yang bersifat dinamik.
Pembuatan Undang-Undang Dasar 1945 bersifat dinamik dan hanya memuat aturanaturan pokok itu dilalukan untuk menjamin kepastian hukum secara dasar.
Penyelenggaraan dari aturan yang ada dalam Undang-Undang Dasar 1945 ini
dilakukan dengan membuat peraturan perundang-undangan. Peraturan perundangundangan bersifat lebih mudah diubah dan diedit.
Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pada dasarnya berupa materi yang
dapat dibedakan menjadi empat hal, yaitu (NOOR Ms BAKRY. 2010. Pendidikan
Pancasila. Yogyakarta : Pustaka Pelajar) :
1. Peraturan tentang sistem pemerintahan negara,
2. ketentuan fungsi dan hubungan lembaga negara,
3. hubungan antara negara dengan warga negara, dan
4. ketentuan hal-hal lain sebagai pelengkap.
Selain dapat dibedakan menjadi empat kelompok. Undang-Undang Dasar 1945

dipisahkan menjadi 16 bab. Setiap bab yang ada dalam UUD 1945 terbagi lagi
menjadi pasal-pasal yang secara garis besar mengatur cara kehidupan berbagsa dan
bernegara.
Bab pertama Undang-Undang Dasar 1945 itu berisikan pasal 1 dan terdiri dari
dua ayat. Bab ini mengatur tentang bentuk negara Indonesia yang merupakan negara
kesatuan yang berbentuk dan kedaulatan Indonesia yang berada ditangan rakyat.
Bab kedua Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari pasal ke dua dan ketiga.
Pasal kedua mengatur tentang asal dan pemilihan anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat, serta menjelaskan tentang pengambilan keputusan. Pada pasal ke tiga
dijelaskan fungsi dan tugas dari Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Pada bab ketiga Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari duabelas pasal. Pasal
pasal itu menjelaskan tentang kekuasaan pemerintahan negara. Secara langsung pasalpasal ini menjelaskan proses dan tugas dari pemegang kekuasaaan negara. Pada bab
ini dijelaskan pula proses pergantian presiden jika tidak bisa melanjutkan tugasnya
sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan.
7

Bab keempat Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari dua ayat yang
merupakan isi dari pasal ke enambelas. Pada bab ini dijelaskan tentang susunan
dewan pertimbangan agung yang diatur oleh undang-undang. Bab ini juga
menjelaskan kewajiban dewan pertimbangan agung. Sedangkan bab kelima UUD

menjelaskan tentang kementrian negara.
Bab keenam Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan tentang pembagian
pemerintahan daerah. Bab ini terdiri dari pasal delapan belas yang memiliki
penjelasan berbentuk alinea.bab ke tujuh terdiri dari emat pasal yaitu pasal sembilan
belas hingga pasal dua puluh dua. Pasal-pasal ini menjelaskan tentang dewan
perwakilan rakyat, baik tugas dan fungsi dewan perwakilan rakyat maupaun
kewenangan dari dewan perwakilan raakyat.
Bab kedelapan Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan tentang keuangan.
Bab ini terdiri dari pasal dua puluh tiga. Bab ini menjelaskan tentang pembuatan
anggaran, perpajakan, maupun badan yang memantau keuangan. Bab ke sembilan
Undang-Undang Dasar 1945 terdidri dari pasal dua puluh empat dan pasal dua puluh
lima. Bab ini menjelaskan tentang kekuasaan kehakiman uang ada di Indonesia.
Bab kesepuluh Undang-Undang Dasar 1945 ini terdiri dari tiga pasal yaitu
pasal dua puluh enam hingga dua puluh delapan. Pasal-pasal yang ada di dalam bab
ini menjelaskan tentang warga negara. Mulai dari warga negara itu tersendiri maupun
kebebasan yang didapatkan oleh setiap warga negara.
Bab kesebelas Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan tentang agama. Bab
ini terdiri dari dua ayat yang ada pada pasal dua puluh sembilan. Ayatnya menjelaskan
tentang kepercayaan akan Tuhan dan kebebasan memeluk agama bagi setiap warga
negara.
Bab kedua belas Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari dua ayat yang ada
pada pasal tiga puluh. Bab ini menjelaskan tentang pertahanan negara. Pertahanan
negara yang dijelaskan di bab ini merupakan tugas bagi seluruh warga negara dan
diatur dalam undang-undang.
Bab ketiga belas Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari pasal tigapuluh satu
dan pasal tiga puluh dua. Pada pasal-pasal ini dijelaskan tentang sistem pendidikan
Indonesia. Pelaksanaan sistem ini dilakukan oleh pemerintah yang berdasarkan pada
undang-undang. Bab ini juga menjelaskan pelestarian budaya yang harus dilakukan
oleh pemerintah.

8

Bab keempat belas Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan tentang
kesejahteraan sosial. Pada pasal tiga puluh tiga dijelaskan tentang perekonomian yang
mengatur hidup orang banyak diatur oleh negara. Sedangkan pasal tiga puluh empat
menjelaskan tentang orang miskin yang dipelihara oleh negara.
Bab kelima belas Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari dua pasal. Pasal tiga
puluh lima menjelaskan tentang bendera negara, yaitu Sang Merah Putih. Pasal tiga
puluh enam menjelaskan tentang bahasa negara Indonesa adalah bahasa Indonesia.
Bab keenam belas beisikan dua ayat pasal tiga puluh tujuh. Pada ayat ini
dijelaskan cara mengubah Undang-Undang Dasar yang dapat dilaksanakan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Bagian batang tubuh selanjutnya adalah Aturan Peralihan. Aturan Peralihan ini
berisikan empat pasal yang membahas tentang aturan-aturan yang menjadi dasar
pemerintahan pada saat peralihan. Peralihan disini dapat diartikan sebagai proses
pelaksanaan kekuasaan pada saat pemerintahan yang permanen belum dibentuk.
Aturan Tambahan merupakan aturan yang dibuat untuk menjelaskan pelaksaan
dari Undang-Undang Dasar ini. pada saat itu dijelaskan jika penyelenggaraan
pemerintahan diadakan paling lambat enam bulan dari berakhirnya perang Asia Timur
Raya. Pada ayat yang ke dua dijelaskan jika penetapan Undang-Undang Dasar ini
dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat setelah enam bulan dibentuk.
C. Dinamika Pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945
1.

Periode Undang-Undang Dasar Sementera 1950 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959
Pada 17 Agustus 1950 Indonesia memberlakukan Undang-Undang Dasar
Sementara. Pada periode ini sistem demokrasi Indonesia diubah menjadi
Demokrasi Parlementer. Selama periode ini pembangunan tidak berjalan dengan
lancar karena kabinet selalu berganti-ganti. Partai-partai pada masa ini lebih
mementingkan kepentingan golongan dan pribadinya. Pada 5 Juli 1959 Presiden
mengumumkan dekrit mengenai pembubaran Konstituante dan kembali
berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak berlakunya Undang-Undang
Dasar Sementara 1950. Hal ini dilakukan karena sistem demokrasi parlementer
atau demokrasi liberal tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Demokrasi parlementer menghalangi pembangunan bangsa

2. Periode kembalinya ke Undang-Undang Dasar 1945 5 Juli 1959-1966

9

Pembelakuan kembali Undang-Undang Dasar 1945 merupakan salah satu
isi Dekrit Presiden. Pemberlakuan Undang-Undang Dasar 1945 dilakukan karena
situasi politik saat itubih mementingkan golongannya. Pada saat itu partai politik
le Situasi politik yang bersebelahan membuat Sidang Konstituante 1959 gagal
membuat undang-undang baru.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan Undang-Undang Dasar
1945, di antaranya (Heriyanto, dkk. 2012. Undang-Undang Dasar 1945.
Malang):
 Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta
Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara
 MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
 Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September
Partai Komunis Indonesia
3. Periode Undang-Undang Dasar 1945 masa orde baru 11 Maret 1966- 21 Mei 1998
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menjalankan Undang-Undang
Dasar 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen.Pada masa Orde Baru,
Undang-Undang Dasar 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat penting di
antaranya (Heriyanto, dkk. 2012. Undang-Undang Dasar 1945. Malang) :
 Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 menyatakan bahwa MPR berketetapan
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak melakukan perubahan
terhadapnya
 Ketetapan

MPR

Nomor

IV/MPR/1983

tentang

Referendum

yang

menyatakan jika MPR akan mengubah UUD 1945, harus minta pendapat
rakyat melalui referendum terlebih dahulu.
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang
merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

4. Periode 21 Mei 1998- 19 Oktober 1999
Masa ini merupakan masa transisi. Perhitungan waktunya dimulai sejak
Presiden Soeharto dan digantikan oleh B.J Habibie, hingga saat Provinsi Timor
Timur lepas dari NKRI.
5. Periode Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen
10

Reformasi merupakan alasan tumbangnya rezim Orde Baru. Tuntutan
reformasi saat itu ada empat, salah satunya adalah perubahan (amandemen) terhadap
Undang-Undang Dasar 1945. Tuntutan ini ada karena pada masa Orde Baru
kekuasaan tertingi ada ditangan Majelis Permusyawaratan Rakyat, kekuasaan
Presiden terlalu besar, serta pasal-pasal yang multitafsir.

11

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah tersebut adalah alenia Pembukaan UUD 1945
mempunyai arti dan makna masing-masing seperti menyatakan bahwa kemerdekaan
ialah hak segala bangsa, cita-cita bangsa Indonesia, pernyataan merdeka, dan tujuan
negara Indonesia sendiri. Dapat diketahui pula Isi atau Batang Tubuh UUD 1945
yaitu dibedakan menjadi empat kelompok. Undang-Undang Dasar 1945 dipisahkan
menjadi 16 bab. Setiap bab yang ada dalam UUD 1945 terbagi lagi menjadi pasalpasal. Kemudian yang terakhir merupakan dinamika pelaksanaan UUD 1945 yang
melalui beberapa periode antara lain periode Undang-Undang Dasar Sementera 1950
17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959, periode kembalinya ke Undang-Undang Dasar 1945 5
Juli 1959-1966, periode Undang-Undang Dasar 1945 masa orde baru 11 Maret 196621 Mei 1998, periode 21 Mei 1998- 19 Oktober 1999, dan periode Undang-Undang
Dasar 1945 amandemen.
2. SARAN
Menurut kelompok kami, Undang-Undang Dasar 1945 sangat mengikat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

12

DAFTAR PUSTAKA
NOOR Ms BAKRY. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Heriyanto, dkk. 2012. Makalah Undang-Undang Dasar 1945. Malang
Brigita, dkk. 2014. Makalah Undang-Undang Dasar 1945. Yogyakarta
Dwi Siswoyo, dkk. 2015. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY PRESS

13