BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Kunjungan Kelas Kepala Sekolah di SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelit ian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
penelitian
tindakan
sekolah.
Penelitian
ini
merupakan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan
guru
melaksanakan
proses
pembelajaran.
Tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan supervisi
akademik berupa kunjungan kelas.
3.2. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada supervisi akademik
kunjungan
kelas
untuk
memantau,
menilai
dan
membimbing guru dalam melaksanakan tugas pokoknya
yakni merencanakan dan melaksanakan pembelajaran serta
menilai kemajuan belajar peserta didik.
3.3. Subyek Penelit ian
Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang
dijadikan
subyek
untuk
memperoleh
data
penelitian.
Subyek penelitian ini adalah:
1. Kepala sekolah SD Negeri Kemirirejo 1 kota Magelang
2. Guru SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang.
Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2015.
41
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
Tindakan
mengumpulkan
Sekolah
pengamatan/observasi
data
dalam
Penelitian
ini
menggunakan
metode
dengan
menggunakan
instrumen
penelitian, berupa lembar observasi yang diberikan kepada
kepala sekolah pada waktu kepala sekolah mengadakan
supervisi di kelas.
3.5. Kerangka Dasar Penelitian
Karya tulis ilmiah ini mengambil bentuk penelitian
tindakan Sekolah (PTS) yaitu usaha meningkatkan disiplin
guru
dalam proses belajar mengajar melalui supervisi
akademik yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3)observasi/evaluasi, dan (4)refleksi.
Penelitian
rangkaian
Tindakan
siklus
Sekolah
yang
merupakan
berkelanjutan
digambarkan sebagai berikut:
42
yang
suatu
dapat
Tujuan dalam RPP
blm tercapai
(Identifikasi
masalah)
Peningkatan
Kinerja Guru
Pendampingan
Siklus 1
Hasil
(Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi)
Guru blm berhasil
Refleksi
Guru diberi pengarahan
Siklus 2
(Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi)
Hasil
KBM
meningkat
Produk
1. PENINGKATAN KINERJA GURU
2. PRESTASI SISWA MENINGKAT
Gambar 1. Langkah-langkah PTS
Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 (dua)
siklus/tahap. Berikut ini disajikan pelaksanaan tindakan
yang
meliputi
perencanaan,
pengamatan/evaluasi, dan refleksi.
43
pelaksanaan,
3.5.1. Siklus 1
a. Perencanaan
Agar
tujuan
”peningkatan
pembelajaran
tindakan
kinerja
dapat
mengajar
melalui
guru
supervisi
tercapai
dalam
akademik
yaitu
proses
kepala
sekolah” maka perlu dipersiapkan semua aspek yang
berkaitan dengan hal tersebut terutama yang berkaitan
dengan guru dan supervisor. Untuk mengukur kinerja
mengajar
guru
perlu
dipersiapkan
angket.
Angket/Lembar Observasi ini diadopsi dari Lampiran
Penilaian Kinerja Mengajar Guru. Angket ini berisi 40
(empat puluh) deskriptor, yaitu deskriptor 1-8 berkaitan
dengan
Rencana
deskriptor
9-32
Pelaksanaan
berkaitan
Pembelajaran
dengan
(RPP),
Pelaksanaan
Pembelajaran, dan descriptor 33-40 berkaitan dengan
Evaluasi Pembelajaran. Angket ini digunakan oleh kepala
sekolah (supervisor) sebagai daftar penilaian terhadap
kinerja mengajar guru. Skala nilai adalah 1-5 dengan
ketentuan sebagai berikut: Nilai 5 jika semua deskriptor
tampak, nilai 4 jika sebagian besar deskriptor yang
tampak, nilai 3 jika hanya sebagian deskriptor yang
tampak, nilai 2 jika hanya sebagian kecil deskriptor yang
tampak, dan nilai 1 jika tidak ada deskriptor yang
tampak.
Selain
itu
perlu
dipersiapkan
jadwal
pelaksanaan supervisi. Agar pelaksanaan supervisi dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama maka jadwal
44
yang
sudah
ada
direvisi
kembali
sehingga
pelaksanaannya hanya memakan waktu 2 (dua) minggu
untuk
semua
guru
(3
orang).
Kepala
sekolah
melaksanakan supervisi kepada guru yang mengajar
kelas rendah 1 orang, kelas tinggi 1 orang dan guru mata
pelajaran 1 orang.
b. Pelaksanaan
Supervisi dilaksanakan
di dalam ruang kelas
selama 2 x 35 menit/ guru. Pelaksanaan tindakan
dimulai Maret 2015.Sebelum masuk ruang kelas, kepala
sekolah sebagai supervisor menginformasikan kepada
seluruh guru tentang jadwal pelaksanaan supervisi.
Supervisor dan guru bersama-sama masuk ruang kelas.
Guru melaksanakan pembelajaran di depan ruang kelas
sedangkan supervisor duduk di deret paling belakang
tempat duduk siswa. Pada saat guru melaksanakan
proses
pembelajaran,
supervisor
mengamati
proses
pembelajaran dan sekaligus mengisi angket yang telah
disediakan. Supervisor mengikuti semua kegiatan guru
dan siswa, mulai dari pembukaan, pelaksanaan, sampai
dengan penutup.
c. Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan
pembelajaran
supervisor.
dilakukan
berlangsung
Observer
yang
memantau
45
selama
dilakukan
secara
proses
oleh
langsung di
dalam
ruang
belajar.
Observer
berpedoman
kepada
lembar observasi (angket) yang disediakan.
Evaluasi dikakukan setelah proses pembelajaran
selesai dengan menjumlahkan skor perolehan masingmasing guru yang ada dalam lembar observasi yang
terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing deskriptor
diberi skor/nilai 1-5.
d. Refleksi
Setelah
memperhatikan
seluruh
rangkaian
pelaksanaan tindakan pada siklus 1, terdapat beberapa
hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1) Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP
tidak semuanya
tercapai oleh guru. Guru
perlu
dibekali untuk menyusun RPP yang benar agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
2) Secara umum guru hanya menggunakan buku paket
sebagai media pembelajaran. Gambar-gambar yang
ada dalam buku paket pada umumnya dijadikan
sebagai media. Media kreasi guru tidak ditemukan
selama pelaksanaan tindakan siklus 1.
3) Tidak semua guru menyediakan instrumen penilaian
untuk
materi
pembelajaran
yang
diajarkannya.
Sebaiknya guru mempersiapkannya sejalan dengan
pembuatan RPP.
46
3.5.2. Siklus 2
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, hal-hal yang
perlu disempurnakan pada siklus 2 adalah sebagai
berikut:
1) Pembekalan diberikan kepada guru untuk menyusun
RPP yang benar agar seluruh kegiatan tidak lari dari
tujuan pembelajaran. Pembekalan dilakukan secara
umum untuk seluruh guru.
2) Mengingat
pentingnya
supervisor
media
menyarankan
pembelajaran
kepada
maka
guru
agar
memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di
sekolah dan media buatan guru.
3) Diingatkan kepada guru untuk menyusun instrumen
penilaian (soal, kunci, pedoman penskoran) sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam
RPP.
Supervisor mengumpulkan seluruh guru di kantor
Majelis guru untuk menindaklanjuti hasil refleksi siklus
1. Supervisor menjelaskan secara umum temuan-temuan
yang diperoleh selama supervisi kelas dilaksanakan.
Supervisor
mempersiapkan
alat/bahan
yang
dibutuhkan untuk menjelaskan hal-hal tersebut di atas,
seperti Angket (Lembar Observasi), materi dalam bentuk
power point, laptop, LCD (in focus), dan lain-lain..
47
b. Pelaksanaan
Sama halnya dengan pelaksanaan pada siklus 1,
pada siklus 2 ini supervisor melaksanakan supervisi di
dalam
ruang
kelas
selama
2
x
35
menit/
guru.
Pelaksanaan tindakan berlangsung selama satu minggu
pada bulan April 2015.
Sebelum
masuk
ruang
kelas,
kepala
sekolah
sebagai supervisor menginformasikan kepada seluruh
guru tentang jadwal pelaksanaan supervisi. Supervisor
dan guru bersama-sama masuk ruang kelas. Guru
melaksanakan
pembelajaran
di
depan
ruang
kelas
sedangkan supervisor duduk di deret paling belakang
tempat duduk siswa. Pada saat guru melaksanakan
proses
pembelajaran,
supervisor
mengamati
proses
pembelajaran dan sekaligus mengisi angket yang telah
disediakan. Supervisor mengikuti semua kegiatan guru
dan siswa, mulai dari pembukaan, pelaksanaan, sampai
dengan penutup.
c. Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan
pembelajaran
supervisor.
dalam
berlangsung
Observer
ruang
dilakukan
belajar.
selama
yang
memantau
Observer
dilakukan
secara
proses
oleh
langsung di
berpedoman
kepada
lembar observasi (angket) yang disediakan.
Evaluasi dikakukan setelah proses pembelajaran
selesai dengan menjumlahkan skor perolehan masing-
48
masing guru yang ada dalam lembar observasi yang
terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing deskriptor
diberi skor/nilai 1-5.
d. Refleksi
Setelah
memperhatikan
seluruh
rangkaian
pelaksanaan tindakan pada siklus 2, terdapat beberapa
hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1) Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP
sudah
tercapai
oleh
guru
karena
guru
dapat
menyusun RPP yang efektif dan efisien
2) Media kreasi guru sudah ada ditemukan selama
pelaksanaan tindakan siklus 2.
3) Semua guru telah menyediakan instrumen penilaian
untuk materi pembelajaran yang diajarkannya
3.6. Instrumen Penelit ian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi yang digunakan oleh supervisor untuk mencatat
kedisiplinan masing-masing guru yang diteliti selama proses
penelitian (siklus 1 dan siklus 2).Lembar observasi yang
digunakan
dalam
penelitian
disusun
berdasarkan
Instrumen Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas
sesuai Permennegpan dan RB No:16/2009.
49
3.7. Teknik Analisis Data
Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif
belum dapat dimanfaatkan bagi peneliti sehingga data yang
ada perlu di transpormasikan terlebih dahulu(Sugiono,
2010:5). Data juga diartikan sebagai hasil yang diperoleh
yang akan diproses sehingga menjadi suatu nilai yang
merupakan hasil dari penelitian.
Data yang telah terkumpul perlu dilakukan analisis
untuk dapat disimpulkan. Adapun ananlisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah statistik sederhana
yaitu secara kualitatif(deskriptif).
Pengukuran
kinerja
mengajar
guru
dalam
pelaksanaan proses pembelajaran digunakan rumus:
−
=
Pencapaian
kinerja
100
mengajar
guru
dikategorikan
seperti tabel berikut (Sudjana, 2009:29).
Tabel 1. Kategori Pencapaian Kinerja
No
% Ketercapaian
1
2
3
4
5
90-100
80-89
65-79
55-64
0-54
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Tidak Baik atau Gagal
Sumber: Sudjana, 2009:29
3.8. Triangulasi Dat a
Peneliti menggunakan triangulasi teknik penelitian,
pengamatan yang terus-menerus, baik triangulasi sumber
50
data
maupun
triangulasi
teknik
pengumpulan
data,
mengadakan sumber check, serta membicarakan dengan
rekan sejawat dan kepala sekolah. Terkait dengan hal
tersebut di atas maka pengumpulan data yang dirumuskan
menggunakan
teknik
observasi,
wawancara
dan
studi
dokumentasi. Hal tersebut akan dicapai peneliti dengan
jalan:
1. Membandingkan data hasil observasi dan wawancara
dengan data hasil pengisian instrumen
Peneliti
Kemirirejo
1
melakukan
Kota
observasi
Magelang
di
SD
dilakukan
Negeri
dengan
pendampingan atau supervisi kunjungan kelas pada saat
guru mengajar pada guru kelas 1, guru kelas 5 dan guru
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berjumlah
3 (tiga) guru. Observasi dilakukan pada bulan Maret
2015, sedangkan wawancara dilakukan untuk mereview
hasil supervisi.
2. Membandingkan data hasil observasi dan wawancara
dengan dokumen yang berkaitan
Studi dokumentasi dilakukan dengan melihat dan
mempelajari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
telah dibuat oleh Guru yang bersangkutan dan dilakukan
pada minggu kedua April 2015.
Standar
Kemirirejo
1
operasional
Kota
prosedur
Magelang
guru
SD
dinyatakan
Negeri
sebelum
melaksanakan PBM guru harus membuat perangkat: 1)
51
Silabus, 2) Program tahunan, 3) Program Semester, 4)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, 5) Menyusun Rencana
Perbaikan dan Pengayaan, dan 6) Mempersiapkan alat
peraga/
sarana
yang
diperlukan
selama
PBM.
Dalam
pelaksanaan PBM, guru melakukan kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup.
52
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelit ian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
penelitian
tindakan
sekolah.
Penelitian
ini
merupakan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan
guru
melaksanakan
proses
pembelajaran.
Tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan supervisi
akademik berupa kunjungan kelas.
3.2. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada supervisi akademik
kunjungan
kelas
untuk
memantau,
menilai
dan
membimbing guru dalam melaksanakan tugas pokoknya
yakni merencanakan dan melaksanakan pembelajaran serta
menilai kemajuan belajar peserta didik.
3.3. Subyek Penelit ian
Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang
dijadikan
subyek
untuk
memperoleh
data
penelitian.
Subyek penelitian ini adalah:
1. Kepala sekolah SD Negeri Kemirirejo 1 kota Magelang
2. Guru SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang.
Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2015.
41
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
Tindakan
mengumpulkan
Sekolah
pengamatan/observasi
data
dalam
Penelitian
ini
menggunakan
metode
dengan
menggunakan
instrumen
penelitian, berupa lembar observasi yang diberikan kepada
kepala sekolah pada waktu kepala sekolah mengadakan
supervisi di kelas.
3.5. Kerangka Dasar Penelitian
Karya tulis ilmiah ini mengambil bentuk penelitian
tindakan Sekolah (PTS) yaitu usaha meningkatkan disiplin
guru
dalam proses belajar mengajar melalui supervisi
akademik yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3)observasi/evaluasi, dan (4)refleksi.
Penelitian
rangkaian
Tindakan
siklus
Sekolah
yang
merupakan
berkelanjutan
digambarkan sebagai berikut:
42
yang
suatu
dapat
Tujuan dalam RPP
blm tercapai
(Identifikasi
masalah)
Peningkatan
Kinerja Guru
Pendampingan
Siklus 1
Hasil
(Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi)
Guru blm berhasil
Refleksi
Guru diberi pengarahan
Siklus 2
(Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi)
Hasil
KBM
meningkat
Produk
1. PENINGKATAN KINERJA GURU
2. PRESTASI SISWA MENINGKAT
Gambar 1. Langkah-langkah PTS
Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 (dua)
siklus/tahap. Berikut ini disajikan pelaksanaan tindakan
yang
meliputi
perencanaan,
pengamatan/evaluasi, dan refleksi.
43
pelaksanaan,
3.5.1. Siklus 1
a. Perencanaan
Agar
tujuan
”peningkatan
pembelajaran
tindakan
kinerja
dapat
mengajar
melalui
guru
supervisi
tercapai
dalam
akademik
yaitu
proses
kepala
sekolah” maka perlu dipersiapkan semua aspek yang
berkaitan dengan hal tersebut terutama yang berkaitan
dengan guru dan supervisor. Untuk mengukur kinerja
mengajar
guru
perlu
dipersiapkan
angket.
Angket/Lembar Observasi ini diadopsi dari Lampiran
Penilaian Kinerja Mengajar Guru. Angket ini berisi 40
(empat puluh) deskriptor, yaitu deskriptor 1-8 berkaitan
dengan
Rencana
deskriptor
9-32
Pelaksanaan
berkaitan
Pembelajaran
dengan
(RPP),
Pelaksanaan
Pembelajaran, dan descriptor 33-40 berkaitan dengan
Evaluasi Pembelajaran. Angket ini digunakan oleh kepala
sekolah (supervisor) sebagai daftar penilaian terhadap
kinerja mengajar guru. Skala nilai adalah 1-5 dengan
ketentuan sebagai berikut: Nilai 5 jika semua deskriptor
tampak, nilai 4 jika sebagian besar deskriptor yang
tampak, nilai 3 jika hanya sebagian deskriptor yang
tampak, nilai 2 jika hanya sebagian kecil deskriptor yang
tampak, dan nilai 1 jika tidak ada deskriptor yang
tampak.
Selain
itu
perlu
dipersiapkan
jadwal
pelaksanaan supervisi. Agar pelaksanaan supervisi dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama maka jadwal
44
yang
sudah
ada
direvisi
kembali
sehingga
pelaksanaannya hanya memakan waktu 2 (dua) minggu
untuk
semua
guru
(3
orang).
Kepala
sekolah
melaksanakan supervisi kepada guru yang mengajar
kelas rendah 1 orang, kelas tinggi 1 orang dan guru mata
pelajaran 1 orang.
b. Pelaksanaan
Supervisi dilaksanakan
di dalam ruang kelas
selama 2 x 35 menit/ guru. Pelaksanaan tindakan
dimulai Maret 2015.Sebelum masuk ruang kelas, kepala
sekolah sebagai supervisor menginformasikan kepada
seluruh guru tentang jadwal pelaksanaan supervisi.
Supervisor dan guru bersama-sama masuk ruang kelas.
Guru melaksanakan pembelajaran di depan ruang kelas
sedangkan supervisor duduk di deret paling belakang
tempat duduk siswa. Pada saat guru melaksanakan
proses
pembelajaran,
supervisor
mengamati
proses
pembelajaran dan sekaligus mengisi angket yang telah
disediakan. Supervisor mengikuti semua kegiatan guru
dan siswa, mulai dari pembukaan, pelaksanaan, sampai
dengan penutup.
c. Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan
pembelajaran
supervisor.
dilakukan
berlangsung
Observer
yang
memantau
45
selama
dilakukan
secara
proses
oleh
langsung di
dalam
ruang
belajar.
Observer
berpedoman
kepada
lembar observasi (angket) yang disediakan.
Evaluasi dikakukan setelah proses pembelajaran
selesai dengan menjumlahkan skor perolehan masingmasing guru yang ada dalam lembar observasi yang
terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing deskriptor
diberi skor/nilai 1-5.
d. Refleksi
Setelah
memperhatikan
seluruh
rangkaian
pelaksanaan tindakan pada siklus 1, terdapat beberapa
hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1) Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP
tidak semuanya
tercapai oleh guru. Guru
perlu
dibekali untuk menyusun RPP yang benar agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
2) Secara umum guru hanya menggunakan buku paket
sebagai media pembelajaran. Gambar-gambar yang
ada dalam buku paket pada umumnya dijadikan
sebagai media. Media kreasi guru tidak ditemukan
selama pelaksanaan tindakan siklus 1.
3) Tidak semua guru menyediakan instrumen penilaian
untuk
materi
pembelajaran
yang
diajarkannya.
Sebaiknya guru mempersiapkannya sejalan dengan
pembuatan RPP.
46
3.5.2. Siklus 2
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, hal-hal yang
perlu disempurnakan pada siklus 2 adalah sebagai
berikut:
1) Pembekalan diberikan kepada guru untuk menyusun
RPP yang benar agar seluruh kegiatan tidak lari dari
tujuan pembelajaran. Pembekalan dilakukan secara
umum untuk seluruh guru.
2) Mengingat
pentingnya
supervisor
media
menyarankan
pembelajaran
kepada
maka
guru
agar
memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di
sekolah dan media buatan guru.
3) Diingatkan kepada guru untuk menyusun instrumen
penilaian (soal, kunci, pedoman penskoran) sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam
RPP.
Supervisor mengumpulkan seluruh guru di kantor
Majelis guru untuk menindaklanjuti hasil refleksi siklus
1. Supervisor menjelaskan secara umum temuan-temuan
yang diperoleh selama supervisi kelas dilaksanakan.
Supervisor
mempersiapkan
alat/bahan
yang
dibutuhkan untuk menjelaskan hal-hal tersebut di atas,
seperti Angket (Lembar Observasi), materi dalam bentuk
power point, laptop, LCD (in focus), dan lain-lain..
47
b. Pelaksanaan
Sama halnya dengan pelaksanaan pada siklus 1,
pada siklus 2 ini supervisor melaksanakan supervisi di
dalam
ruang
kelas
selama
2
x
35
menit/
guru.
Pelaksanaan tindakan berlangsung selama satu minggu
pada bulan April 2015.
Sebelum
masuk
ruang
kelas,
kepala
sekolah
sebagai supervisor menginformasikan kepada seluruh
guru tentang jadwal pelaksanaan supervisi. Supervisor
dan guru bersama-sama masuk ruang kelas. Guru
melaksanakan
pembelajaran
di
depan
ruang
kelas
sedangkan supervisor duduk di deret paling belakang
tempat duduk siswa. Pada saat guru melaksanakan
proses
pembelajaran,
supervisor
mengamati
proses
pembelajaran dan sekaligus mengisi angket yang telah
disediakan. Supervisor mengikuti semua kegiatan guru
dan siswa, mulai dari pembukaan, pelaksanaan, sampai
dengan penutup.
c. Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan
pembelajaran
supervisor.
dalam
berlangsung
Observer
ruang
dilakukan
belajar.
selama
yang
memantau
Observer
dilakukan
secara
proses
oleh
langsung di
berpedoman
kepada
lembar observasi (angket) yang disediakan.
Evaluasi dikakukan setelah proses pembelajaran
selesai dengan menjumlahkan skor perolehan masing-
48
masing guru yang ada dalam lembar observasi yang
terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing deskriptor
diberi skor/nilai 1-5.
d. Refleksi
Setelah
memperhatikan
seluruh
rangkaian
pelaksanaan tindakan pada siklus 2, terdapat beberapa
hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1) Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP
sudah
tercapai
oleh
guru
karena
guru
dapat
menyusun RPP yang efektif dan efisien
2) Media kreasi guru sudah ada ditemukan selama
pelaksanaan tindakan siklus 2.
3) Semua guru telah menyediakan instrumen penilaian
untuk materi pembelajaran yang diajarkannya
3.6. Instrumen Penelit ian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi yang digunakan oleh supervisor untuk mencatat
kedisiplinan masing-masing guru yang diteliti selama proses
penelitian (siklus 1 dan siklus 2).Lembar observasi yang
digunakan
dalam
penelitian
disusun
berdasarkan
Instrumen Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas
sesuai Permennegpan dan RB No:16/2009.
49
3.7. Teknik Analisis Data
Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif
belum dapat dimanfaatkan bagi peneliti sehingga data yang
ada perlu di transpormasikan terlebih dahulu(Sugiono,
2010:5). Data juga diartikan sebagai hasil yang diperoleh
yang akan diproses sehingga menjadi suatu nilai yang
merupakan hasil dari penelitian.
Data yang telah terkumpul perlu dilakukan analisis
untuk dapat disimpulkan. Adapun ananlisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah statistik sederhana
yaitu secara kualitatif(deskriptif).
Pengukuran
kinerja
mengajar
guru
dalam
pelaksanaan proses pembelajaran digunakan rumus:
−
=
Pencapaian
kinerja
100
mengajar
guru
dikategorikan
seperti tabel berikut (Sudjana, 2009:29).
Tabel 1. Kategori Pencapaian Kinerja
No
% Ketercapaian
1
2
3
4
5
90-100
80-89
65-79
55-64
0-54
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Tidak Baik atau Gagal
Sumber: Sudjana, 2009:29
3.8. Triangulasi Dat a
Peneliti menggunakan triangulasi teknik penelitian,
pengamatan yang terus-menerus, baik triangulasi sumber
50
data
maupun
triangulasi
teknik
pengumpulan
data,
mengadakan sumber check, serta membicarakan dengan
rekan sejawat dan kepala sekolah. Terkait dengan hal
tersebut di atas maka pengumpulan data yang dirumuskan
menggunakan
teknik
observasi,
wawancara
dan
studi
dokumentasi. Hal tersebut akan dicapai peneliti dengan
jalan:
1. Membandingkan data hasil observasi dan wawancara
dengan data hasil pengisian instrumen
Peneliti
Kemirirejo
1
melakukan
Kota
observasi
Magelang
di
SD
dilakukan
Negeri
dengan
pendampingan atau supervisi kunjungan kelas pada saat
guru mengajar pada guru kelas 1, guru kelas 5 dan guru
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berjumlah
3 (tiga) guru. Observasi dilakukan pada bulan Maret
2015, sedangkan wawancara dilakukan untuk mereview
hasil supervisi.
2. Membandingkan data hasil observasi dan wawancara
dengan dokumen yang berkaitan
Studi dokumentasi dilakukan dengan melihat dan
mempelajari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
telah dibuat oleh Guru yang bersangkutan dan dilakukan
pada minggu kedua April 2015.
Standar
Kemirirejo
1
operasional
Kota
prosedur
Magelang
guru
SD
dinyatakan
Negeri
sebelum
melaksanakan PBM guru harus membuat perangkat: 1)
51
Silabus, 2) Program tahunan, 3) Program Semester, 4)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, 5) Menyusun Rencana
Perbaikan dan Pengayaan, dan 6) Mempersiapkan alat
peraga/
sarana
yang
diperlukan
selama
PBM.
Dalam
pelaksanaan PBM, guru melakukan kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup.
52