CRITICAL BOOK REPORT SISTEM BELAJAR MENGAJAR

CRITICAL BOOK REVIEW

NAMA

: 1.PUTRI CHAIRUNNISA HASIBUAN (4173341055)
2.SYAHRONI (41
3.TAMIA ANGGRAINI BR BARUS (4171141046)
4.VIORENTHIYA NABABAN (4173141069)

KELAS

: BIOLOGI DIK F

DOSEN PENGAMPU : Dra. Nuraini Harahap, M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017/2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book ini dengan baik dan
benar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Glory yang sudah membimbing
dalam menyelesaikan tugas Critical Book ini.
Penulis merasa masih memiliki kekurangan dalam menyelesaikan tugas ini, sehingga
penulis mengharapkan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
tugas ini.

Medan, 31 Agustus 2018

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
Bab I. Pendahuluan...................................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................
1.2 Tujuan.................................................................................................................................
1.3 Manfaat...............................................................................................................................
1.4 Identitas Buku ....................................................................................................................
Bab II. Ringkasan Isi Buku......................................................................................................
Bab III. Pembahasan.................................................................................................................
3.1 Pembahasan isi buku..........................................................................................................

3.2 Kelebihan dan Kelemahan..................................................................................................
Bab IV. Penutup.......................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
4.2 Saran...................................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara tentang pengertian Mengajar kalau dilihat dari esesinya dalam proses
belajar mengajar sudah menyangkut kegiatan mendidik, dalam artian untuk mengantarkan
anak kepada tingkat kedewasaan, baik secara fisik maupun mental. Tetapi dalam uraian
berikut ini mencoba membedakan dengan suatu maksud memberikan suatu penanaman
terhadap kenyataan yang kini sedang berkembang. Kenyataan yang dimaksud adalah keadaan
proses dan hasil pengajaran di sekolah-sekolah. Sehingga pembedaan ini tidak bersifat
esensial dan koseptual, memang kalau dilihat dari segi asal katanya keduanya memilki arti
yang sedikit berbeda.
Mengajar adalah memberi pelajaran semisal, pelajaran matematika, pelajaran bahasa,
pelajaran geografi, agar siswa yang di ajar itu mengetahui dan paham tentang pelajaran yang
di ajarkan tadi. Sedangkan mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai ahlak
dan kecerdasan pikiran. Menurut umum, memang mengajar diartikan sebagai usaha guru

untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa atau anak didik. Jadi
mendidik lebih cenderung kepada transfer of knowledge.
Kenyataan mengajar lebih menekankan transfer of knowledge, inilah justru banyak
berkembang di sekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan juga orang tua wali sudah merasa
puas kalau para anak didik mendapatkan nilai baik dari hasil ulangannya. Jadi penting dalam
hal ini siswa di tuntut mengetahui pengetahuan yang telah di ajarkan oleh gurunya. Yang
penting adalah kecerdasan otaknya, bagaimana prilaku dan sikap mental anak jarang
mendapatkan perhatian secara serius. Cara evaluasi yang dilakukan oleh guru pun juga hanya
melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan atau tugas yang diberikan. Ini semua
mendukung suatu pengertian bahwa mengajar yang hanya terbatas pada soal kognitif dan
paling di tambah keterampilan dan masih jarang yang sampai pada unsur afeksi.
1.2 Tujuan
Mengkritisi/membandingkan satu topik materi kuliah strategi belajar mengajar dengan
dua buku yang berbeda.

1.3 Manfaat
1) Mengetahui pengertian dari mengajar
2) Mengetahui pengertian dari mendidik
3) Mengetahui perbedaan antara mengajar dengan mendidik
1.4 Identitas Buku

Identitas Buku 1 :
1.

Judul

: Landasan Pendidikan Konsep Dan Aplikasinya

2.

Edisi

: Kelima

3.

Pengarang

: Dr. M. Sukardjo

4.


Penerbit

: Rajawali Pers

5.

Kota Terbit

: Jakarta

6.

Tahun terbit

: 2013

7.

ISBN


: 978-979-769-254-4

Identitas Buku 2 :
1.

Judul

: Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar

2.

Edisi

: Pertama

3.

Pengarang


: Sardiman A.M

4.

Penerbit

: PT RajaGrafindo Persada

5.

Kota Terbit

: Jakarta

6.

Tahun Terbit : 2006

7.


ISBN

: 979–421–051-x

Identitas Buku 3 :
1.

Judul

: Pedagogik (Ilmu Mendidik)

2.

Edisi

: Ketiga

3.

Pengarang


: Drs. Uyoh Sadulloh, M.Pd, dkk

4.

Penerbit

: ALFABETA

5.

Kota Terbit

: Bandung

6.

Tahun Terbit : 2014

7.


ISBN

: 978-602-8361-84-2

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Ringkasan Buku 1 :
Kata mendidik adalah kata kunci dari pendidikan. Mengingat hal itu, sangat penting
untuk di pahami hakikat mendidik yang bermakna luhur dalam proses pendidiksn. Mendidik
menurut Langeveld adalah mempengaruhi dan membimbing anak dalam usahanya mencapai
kedewasaan. Ahli lainnya, yaitu Hoogveld mengatakan mendidik membantu anak supaya ia
cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya. Menurut tokoh pendidikan yang tidak asing
lagi bagi bangsa Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara mengatakan, mendidik adalah
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi –
tingginya.
Untuk lebih memahami makna mendidik dapat dibandingkan langsung dengan makna
mengajar. Kata mengajar yang kita kenal dapat dimaknai sebagai menyajikan bahan ajar
tertentu berupa seperangkat pengetahuan, nilai, dan/atau deskripsi keterampilan kepada

seseorang atau sekumpulan orang dengan maksud agar pengetahuan yang diperlukannya
sekarang atau untuk pekerjaan yang akan dijalaninya tumbuh, sehingga ia dapat
mengembangkan atau meningkatkan inteligensinya secara intelektua.
Adapun mendidik memerlukan tanggung jawab lebih besar daripada mengajar.
Mendidik ialah membimbing pertumbuhan anak, jasmani maupun rohani dengan sengaja,
bukan saja untuk kepentingan pengajaran sekarang melainkan utamanya untuk kehidupan
seterusnya di masa depan (Rasyidin, 2007:34).
Ringkasan Buku 2 :
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau
sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses
belajar. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik. Kemudian pengertian
yang luas, mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk
berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa
sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik
fisik maupun mental.

Berbicara tentang pengertian mengajar kalau dilihat esensinya dalam proses belajar
mengajar, sudah menyangkut kegiatan mendidik, dalam artian untuk mengantarkan anak
kepada tingkat kedewasaannya, baik secara fisik maupun mental.
Memang kalau dilihat dari segi asal katanya, keduanya memiliki arti yang sedikit
berbeda. “Mengajar” : member pelajaran. Misalnya memberi pelajaran matematika, memberi
pelajaran bahasa, memberi pelajaran sejarah, agar siswa yang diajar itu mengetahui dan
paham tentang bahan yang diajarkan tadi. Sedang “mendidik” : memelihara dan memberi
latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut umum, memang “mengajar”
diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada
siswa/anak didik. Jadi “mengajar” lebih cenderung kepada transfer of knowledge.
“Mendidik” dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik
kearah kedewasaannya baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu “mendidik”
dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik.
Dibandingkan dengan pengertian “mengajar”, maka pengertian “mendidik” lebih mendasar.
“Mendidik” tidak sekadar transfer of knowledge, tetapi juga transfer of values. “Mendidik”
diartikan lebih komprehensif, yakni usaha membina diri anak didik secara utuh, baik matra
kognitif, psikomotorik maupun afektif, agar tumbuh sebagai manusia-manusia yang
berkepribadian.
Sehubungan dengan uraian dan kenyataan di atas, “mengajar” dalam kegiatan belajarmengajar harus diterjemahkan secara konseptual, disinkronisasikan dengan pengertian
“mendidik”. Oleh karena itu, Raka Joni memberikan batasan mengajar adalah menyediakan
kondisi optimal yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar anak didik untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan
tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi.
Ringkasan Buku 3 :
Dalam bahasa sehari-hari kita sering mendengar kata-kata lain yang sering
dipergunakan, seperti memelihara anak dan mengurus anak. Memelihara anak dapat diartikan
memberi perlindungan kepada anak supaya hidupnya lestari. Perkataan demikian kadangkadang dapat dihubungkan dengan perkataan memelihara ayam, memelihara anjing,
memelihara ternak. Oleh karena itu, sebaiknya kata itu jangan dipakai kepada anak. Lebih
baik dipakai perkatan dengan perkataan “mengurus anak”, tetapi “mengurus anak” tidak
dapat disamakan dengan perkataan “mendidik anak”. Mendidik menurut Darji Darmodiharjo
menunjukkan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembnagan budi pekerti, hati nurani,
semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketakwaan, dan lain-lainnya.

Mengurus anak dapat diartikan mengurus segala kebutuhan hidup anak, seperti
memberi makan dan pakaian, mengurus kesehatannya, setiap hari dimandikan, jika sakit
dirawat dan sebagainya, namun perkataan mendidik anak tidak dapat diidentikan (disamakan)
dengan mengurus anak. Mengurus anak lebih banyak berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan fisik, mendidik anak menyangkut seluruh kepribadian anak.
Mengajar berarti memberi pelajaran tentang berbagai ilmu yang bermanfaat bagi
perkembangan kemampuan berpikirnya. Disebut juga pendidikan intelektual. Intelek anak
adalah kemampuan anak berpikir dalam berbagai bidang kehidupan. Jelas bahwa pengajaran
atau pendidikan intelektual merupakan bagian dari seluruh proses pendidikan, atau
pengajaran mempunyai arti lebih sempit dari pendidikan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku
Pada buku pertama, perbedaan antara mengajar dengan mendidik yaitu : kata
mengajar yang kita kenal dapat dimaknai sebagai menyajikan bahan ajar tertentu berupa
seperangkat pengetahuan, nilai, dan/atau deskripsi keterampilan kepada seseorang atau
sekumpulan orang dengan maksud agar pengetahuan yang diperlukannya sekarang atau untuk
pekerjaan yang akan dijalaninya tumbuh, sehingga ia dapat mengembangkan atau
meningkatkan inteligensinya secara intelektual. Mendidik ialah membimbing pertumbuhan
anak, jasmani maupun rohani dengan sengaja, bukan saja untuk kepentingan pengajaran
sekarang melainkan utamanya untuk kehidupan seterusnya di masa depan (Rasyidin,
2007:34).
Pada buku kedua, perbedaan antara mengajar dengan mendidik yaitu : mengajar
diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya
dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. “Mendidik” dikatakan
sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik.
Pada buku ketiga, perbedaan antara mengajar dengan mendidik yaitu : mengajar
berarti memberi pelajaran tentang berbagai ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan
kemampuan berpikirnya. Disebut juga pendidikan intelektual. Mendidik menurut Darji
Darmodiharjo menunjukkan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembnagan budi pekerti,
hati nurani, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketakwaan, dan lain-lainnya.
Berdasarkan ketiga sumber diatas, perbedaan antara mengajar dengan mendidik
yaitu : mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan
penegtahuan kepada siswa atau anak didik, sedangkan mendidik lebih cenderung kepada
transfer of knowledge atau mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara rohani
dan jasmani.
3.2 Kelebihan dan Kekurangan
 kelebihan
Pada buku 1, pengertian mendidik dijelaskan dengan detail dan diberikan bayangan atau
pemisalan tentang mendidik. Sedangkan Pada buku 2, hampir sama dengan buku pertama
dimana materi mengenai mendidik secara mendetail bahkan lebih lengkap dari buku 1. Pada
buku 3, materi tentang mendidik dijabarkan menurut para ahli.

 kekurangan
pada buku 1, penjelasan materi tentang mengajar pada buku ini kurang lengkap hanya di beri
penjelasan umum saja dan tidak dijabarkan menurut para ahli. Pada buku 2, hampir sama
dengan buku 1 yakni penjelasan materi mengajar hanya di bahas secara umum saja.
Sedangkan pada buku 3, penjabaran materi mengenai mengajar disini tidakdiperjelas lebih
dalam lagi.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Pengertian dari mengajar adalah usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan
pengetahuan kepada siswa atau anak didik.
2) Pengertian dari mendidik adalah mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik
secara rohani maupun jasmani.
3) Perbedaan antara mengajar dengan mendidik yaitu : mengajar diartikan sebagai usaha
guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa atau anak
didik, sedangkan mendidik lebih cenderung kepada transfer of knowledge atau
mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara rohani dan jasmani.
4.2 Saran
Sebaiknya menggunakan kata-kata yang sederhana dan lebih baik, sehingga dapat
mencapai pemahaman yang lebih.

DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. (2006). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. PT RajaGrafindo Persada :
Jakarta
Sadulloh, Uyoh, dkk. (2014). Pedagogik (Ilmu Mendidik). ALFABETA : Bandung
Sukardjo, M. (2013). Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Rajawali Pers : Jakarta

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62