EVALUASI INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPS

p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236

JSH Volume 8 Nomor 1
April 2018

ANALISIS PENERAPAN KMK NOMOR 1981 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN
AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM-RUMAH SAKIT PADA LAPORAN KEUANGAN
BLUD RSUD CIMACAN.
Farizka Susandra, Muhammad Yusuf
JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN.
Muhammad Luthfie
PENGARUH STRES KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN.
Anita Septiana, Sri Harini, Sudarijati
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
PADA MTs DAN SMK.
Airahmawati, Sudarijati, Sri Harini
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA
BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN.
Ernawati, Abubakar Iskandar, Ginung Pratidina
ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH KABUPATEN
BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI.

Arti Yoesdiarti
EVALUASI INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPS.
Yumi Hartati

JURNAL SOSIAL HUMANIORA
Volume 9 Nomor 1, April 2018
Pembina
Dr. Dede Kardaya, Ir., M.Si.
(Rektor Universitas Djuanda)
Penanggungjawab
Dr. Rita Rahmawati, Ir., M.Si
(Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Djuanda)
Ketua Dewan Editor
(Ginung Pratidina, Dra., M.Si)
(Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Djuanda)

Editor Pelaksana
Megan Asri Humaira, S.S., M.Hum.

Tentang Jurnal

Jurnal Sosial Humaniora adalah jurnal ilmiah yang memuat aspek-aspek sosial dan
humaniora dan terbit dua kali dalam satu tahun (April dan Oktober). Jurnal Sosial
Humaniora yang diterbitkan sejak tahun 2010 ini merupakan penyempurnaan dari
Buletin Penelitian UNIDA yang terbit sejak tahun 2004. Redaksi menerima naskah
dengan ketentuan sesuai dengan Panduan bagi Penulis yang tersedia pada halaman
belakang setiap penerbitan.

Alamat Redaksi
Redaksi Jurnal Sosial Humaniora
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor
Jl. Tol Ciawi 1, Kotak Pos 35 Ciawi Bogor, 16720
Telp: (0251) 8240773, Fax: (0251) 8240985
E-mail: jsh.lppm@unida.ac.id
http://ojs.unida.ac.id/index.php/JSH

DAFTAR ISI JSH VOL 9 NO 1 TAHUN 2018

ANALISIS PENERAPAN KMK NOMOR 1981 TAHUN 2010 TENTANG
PEDOMAN AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM-RUMAH SAKIT PADA
LAPORAN KEUANGAN BLUD RSUD CIMACAN. Farizka Susandra,

Muhammad Yusuf
JARINGAN
KOMUNIKASI
ORGANISASI
PEMBANGUNAN. Muhammad Luthfie

MASYARAKAT

1

DALAM
17

PENGARUH STRES KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN. Anita Septiana, Sri Harini, Sudarijati

34

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASI PADA MTs DAN SMK. Airahmawati, Sudarijati, Sri Harini


48

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI
PADA BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN. Ernawati, Abubakar
Iskandar, Ginung Pratidina

61

ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH
KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN
PERGURUAN TINGGI. Arti Yoesdiarti

70

EVALUASI
INTEGRASI
PENDIDIKAN
PEMBELAJARAN IPS. Yumi Hartati


80

KARAKTER

DALAM

80

Hartati

Evaluasi integrasi pendidikan karakter

EVALUASI INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPS
EVALUATION OF CHARACTER EDUCATION INTEGRATION IN LEARNING SOCIAL
STUDIES
Y Hartati1a
1

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720

a Korespondensi: Yumi Hartati, Email: yumi.hartati@unida.ac.id
(Diterima: 27-01-2018; Ditelaah: 27-01-2018; Disetujui: 15-04-2018)

ABSTRACT
This study aims to obtain a picture of the level of conformity of the implementation, learning
that integrates character education in IPS learning at SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup Bogor
Regency with standard educational process. This study uses a type of evaluation research.
The evaluation model used in this study is a model of the stake in comparing the suitability
between the implementation of character education integration in the IPS lesson at SDIT AlUtsmaniyah Citeureup Bogor Regency with the standard of educational process as the
standard criterion to assess the successful implementation of character education
integration in IPS learning. This research was conducted by using quantitative descriptive
research method. Data collection techniques are documentation and observation. The
population in the study were students of SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup Bogor Regency
which has integrated character education in IPS learning. Research subjects were IPS
teachers and students were taken by purposive sampling. This research uses data analysis
with descriptive statistical technique that aims to give a picture of reality about the
implementation of IPS learning program that integrates character in SDIT Al-Utsmaniyah
Citeureup Bogor Regency. The results showed that the suitability between the
implementation of IPS learning program at SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup Bogor Regency
with the standard process of education is the process of implementation of learning shows

the average score of 2.62 so that it is in good category.
Keywords: evaluation, character, social studies.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat kesesuaian pelaksanaan,
pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS pada
SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup Kabupaten Bogor dengan standar proses pendidikan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian evaluasi. Model evaluasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model stake dalam membandingkan kesesuaian antara pelaksanaan
integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS pada SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup
Kabupaten Bogor dengan standar proses pendidikan sebagai kriteria standar untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik
pengumpulan data adalah dokumentasi dan observasi. Populasi dalam penelitian adalah
peserta didik SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup Kabupaten Bogor yang telah mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS. Subjek penelitian adalah guru IPS dan peserta
didik yang diambil secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis data
dengan teknik statistik deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran realitas
tentang pelaksanaan program pembelajaran IPS yang mengintegrasikan karakter di SDIT Al-


Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018

81

Utsmaniyah Citeureup Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian
antara pelaksanaan program pembelajaran IPS pada SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup
Kabupaten Bogor dengan standar proses pendidikan adalah proses pelaksanaan
pembelajaran menunjukkan skor rerata 2,62 sehingga berada pada kategori baik.
Kata kunci: evaluasi, karakter, pembelajaran IPS.
Hartati, Y. 2018. Evaluasi Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS. Jurnal
Sosial Humaniora 9(1): 80-89.

PENDAHULUAN
Indonesia masuk dalam era globalisasi
sehingga dunia terasa sangat kecil,
kemudahan memperoleh informasi dengan
sangat cepat akibat dari perkembangan
teknologi saat ini. Bisa dikatakan Indonesia
mengalami krisis multi dimensi, diantaranya
permasalahan-permasalahan yang timbul di

Indonesia ini adalah penyimpangan moral
seperti: tawuran pelajar, para pelajar kebutkebutan di jalan, seks bebas, perjudian,
pengguna narkoba, perampokan, minuman
keras, bom bunuh diri teroris, kasus korupsi
dan
baru-baru
ini
yang
paling
mencengangkan
kasus
video
porno
pelakunya adalah seorang peserta didik SD.
Hal tersebut senada dengan pendapat Doni
Koesoema A., (2009, p.115) menyatakan
bahwa perilaku abnormal tersebut antara
lain: fenomena kekerasan, pelecehan
seksual, bisnis mania lewat sekolah, korupsi
dan kesewenang-wenangan yang terjadi di

kalangan sekolah. Oleh karena itu
pendidikan karakter menjadi semakin
mendesak untuk benar-benar diterapkan
dalam lembaga pendidikan (sekolah)
mengingat berbagai macam perilaku nonedukatif kini telah merambah dalam
lembaga pendidikan.
Sebagai seorang pendidik merasa
prihatin
melihat
begitu
banyak
permasalahan yang ada di negeri Indonesia
saat ini, karena masa depan Indonesia
terletak pada pundak generasi muda yang
saat masih berstatus sebagai seorang
pelajar. Menurut Warsono (2010, p.2)
kondisi yang demikian ini tentu saja
memprihatinkan. Secara ekonomi Indonesia
mengalami kondisi bangsa yang sedang


terpuruk, selain itu moralitas generasi muda
juga demikian. Generasi muda yang
mengalami
keterpurukan
moralitas
mengkhawatirkan, sebab generasi tersebut
yang akan menjadi pemimpin negara
dimasa mendatang. Bisa dibayangkan
bahwa negara ini akan dipimpin oleh orangorang yang tidak bermoral, bisa saja negara
ini akan kacau.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas menyatakan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional yang tertuang
dalam pasal 3 yang menyatakan bahwa
pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang
bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Selaras
dengan hal tersebut, Muchlas Samani &
Hariyanto (2012, p.45) mengemukakan
bahwa pendidikan karakter merupakan
proses tuntunan yang diberikan kepada
peserta didik agar menjadi manusia yang
utuh memiliki karakter dalam dimensi hati,
raga, pikir, serta rasa dan karsa.
Berdasarkan hal tersebut maka pendidikan
di
Indonesia
diharapkan
dapat
mengintegrasikan nilai karakter di dalam
setiap mata pelajaran sehingga luaran dari
peserta
didik
setelah
mendapatkan
pendidikan dapat menjadi warga negara
yang baik di dalam sekolah sehingga dapat
mengaplikasian
dalam
kehidupan
bermasyarakat.

82

Hartati

Berdasarkan
hasil
penelitian
membuktikan bahwa karakter dapat
mempengaruhi kesuksesan seseorang. Salah
satu hasil penelitian di Harvard University,
Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa
ternyata
kesuksesan
seseorang
itu
ditentukan oleh kemampuan mengolah diri
dan orang lain (soft skill), tidak ditentukan
semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill). Penelitian
ini mengungkapkan bahwa kesuksesan
hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard
skill, dan sisanya (80%) oleh soft skill.
Bahkan, orang-orang tersukses didunia bisa
berhasil
dikarenakan
lebih
banyak
didukung oleh kemampuan soft skill dari
pada hard skill. Hal ini membuktian bahwa
peningkatan mutu pendidikan karakter
peserta didik sangat penting. (Jamal Ma’ruf
A, 2012, p.47).
Di Indonesia, integrasi pendidikan
karakter sebenarnya sudah lama diterapkan
dalam proses pembelajaran. Pemerintah
menginstruksikan kepada sekolah-sekolah
untuk menanamkan beberapa karakter
pembangun mental (character building) bagi
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Hingga saat ini, secara kurikuler telah
dilakukan berbagai upaya untuk menjadikan
pendidikan lebih bermakna bagi individu
dengan mengitegrasikan pendidian karakter
dalam mata pelajaran IPS, tidak sekadar
memberi pengetahuan (kognitif), tetapi juga
menyentuh tataran afektif dan psikomotor
melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. Tujuan mata pelajaran IPS yaitu
untuk mengembangkan peserta didik agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan
yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang
menimpa dirinya sendiri maupun menimpa
masyarakat
(Supardi,
2011,
p.185).
Berdasarkan hal tersebut bentuk itegrasi
pendidikan karakter dalam mata pelajaran
IPS menjadi tuntuan untuk saat ini untuk
dilaksanakan.
Itegrasi pendidikan karakter dalam mata
pelajaran IPS penting untuk diterapkan

Evaluasi integrasi pendidikan karakter

sehingga peserta didik sedini mungkin dan
berkelanjutan.
Integrasi
pendidikan
karakter harus diterapkan pada semua
jenjang pendidikan, namun porsi yang lebih
besar harus diberikan pada jenjang SD
dibandingkan dengan jenjang pendidikan
lainnya. Hal itu karena peserta didi SD
masih belum terkontaminasi oleh sifat-sifat
yang kurang baik sehingga sangat
memungkinkan untuk ditanamkan budi
pekerti atau karakter luhur bangsa kita yang
pada akhirnya melekat dijiwa anak-anak
hingga nanti mereka dewasa.
Pendidikan sekolah dasar strategis untuk
pendidikan
karakter,
namun
pada
kenyataanya adalah sistem pendidikan yang
ada sekarang ini terlalu berorientasi pada
pengembangan
kognitif
dan
kurang
memperhatikan perkembangan afektif,
empati, dan rasa peserta didik. Berdasarkan
permasalahan yang telah diuraikan di atas
maka perlu diadakan evaluasi integrasi
pendidikan karakter dalam pembelajaran
IPS ditingkat SD di Kabupaten Bogor.
Evaluasi integrasi pendidikan karakter
dalam
pembelajaran
IPS
memiliki
kedudukan strategis, karena hasil dari
kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai
input untuk melakukan perbaikan kegiatan
pembelajaran, hal ini selaras dengan
Dimyati & Mudjiono (2006, p.193) bahwa
informasi yang diperoleh melalui evaluasi
ini merupakan umpan balik (feed back)
terhadap proses belajar mengajar. Umpan
balik akan dijadikan titik tolak memperbaiki
dan meningkatkan proses belajar mengajar
selanjutnya. Menurut Hamalik (2009, p.180)
”evaluasi merupakan suatu proses yang
sangat penting dalam pendidikan, tetapi
pihak-pihak yang terkait dalam program itu
seringkali
melalaikan
atau
belum
menghayati
sungguh-sungguh
proses
evaluasi tersebut”.
Berdasarkan uraian tersebut maka salah
satu faktor penting untuk mengetahui
kualitas pembelajaran yang mengintegrasi
pendidikan karakter dalam pembelajaran
IPS adalah faktor evaluasi, baik terhadap
proses maupun hasil pembelajaran. Evaluasi
menempati posisi yang sangat strategis

Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018

dalam proses pembelajaran. Sedemikian
penting evaluasi ini sehingga tidak ada
satupun usaha untuk memperbaiki mutu
pembelajaran yang dapat dilakukan dengan
baik tanpa disertai langkah evaluasi.
Namun harus diakui semua itu belum
mampu mewadahi itegrasi pengembangan
karakter secara dinamis dan adaptif
terhadap pesatnya perubahan. Itegrasi
pendidikan karakter itu tidak bisa berjalan
optimal lantaran beberapa hal. Oleh karena
itu perlu diadakan penelitian evaluasi
integrasi pendidikan karakter dalam
pembelajaran IPS pada SDIT Al-Utsmaniyah
Citeureup Kabupaten Bogor. Sehingga
dengan penelitian ini dapat diketahui
kendala-kendala bentuk itegrasi pendidikan
karakter dalam mata pelajaran IPS pada
SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup Kabupaten
Bogor.

83

diperoleh dan dikumpulkan dari observasi
dan dokumentasi.
Tabel 1 Model evaluasi stake dalam integrasi
pendidikan karakter
Description
Matrik
Pelaksanaan
proses
integrasi
pendidikan
karakter
dalam
pembelajaran
IPS

Kesesuaian

Judgement
Matrik
Pelaksanaan
proses
integrasi
pendidikan
karakter
dalam
pembelajaran
IPS sesuai
dengan
standar
proses
pendidikan.

Tempat dan Waktu Penelitian
MATERI DAN METODE
Metode Penelitian
Desain penelitian evaluasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah evaluasi model
stake. Evaluasi model stake merupakan
metode yang sistematis untuk mengevaluasi
keterlaksanaannya proses pembelajaran
secara menyeluruh yang meliputi rencana
program, pelaksanaan program, dan
penilaian program. Model evaluasi stake
dipilih dengan pertimbangan bahwa
penelitian evaluasi hendak dilaksanakan
difokuskan
pada
evaluasi
integrasi
pendidikan karakter dalam pelaksanaan
pembelajaran IPS pada SDIT Al-Utsmaniyah
Citeureup Kabupaten Bogor. Adapun
model evaluasi program pembelajaran IPS
SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup Kabupaten
Bogor tercantum pada tabel 1.

Pendekatan Penelitian
Pendekatan
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
deskriptif. Dikatakan demikian karena
data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data yang berupa angka-angka yang

Penelitian ini dilakukan di SDIT AlUtsmaniyah Citeureup Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat, dengan alasan bahwa
SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup Kabupaten
Bogor tersebut telah mengintegrrasikan
karakter
dalam
pembelajaran
IPS.
Penelitian ini dilakukan selama 12 (dua
belas) bulan.

Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini SDIT AlUtsmaniyah Citeureup Kabupaten Bogor
yang telah mengintegrasikan pendidikan
karakter dalam pembelajaran IPS. Dari 12
kelas di SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup
Kabupaten Bogor tersebut diambil 3 dipilih
dengan
teknik
purposive
sampling.
Penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling dengan pertimbangan
bahwa SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup
Kabupaten
Bogor
tersebut
telah
mengintegrasikan
karakter
dalam
pembelajaran IPS, sekolah terakreditasi A.
Peneliti mengambil subyek: 1) guru
kaitannya sebagai subyek pelaksana
program
pembelajaran
IPS
yang
terintegrasi
dengan
karakter
dalam
persiapan, pelaksanaannya, dan penilaian
hasil belajar dalam pembelajaran IPS; 2)

84

Hartati

peserta didik kelas III, IV, dan V
kaitannya
sebagai
subyek
yang
melaksanakan
program
pelaksanaan
pembelajaran IPS yang terintegrasi dengan
karakter.

Evaluasi integrasi pendidikan karakter

menyatakan bahwa aspek yang akan
diukur dalam instrumen tersebut dapat
dipergunakan untuk pengambilan data
penelitian.

Teknik Analisis Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dokumentasi dan observasi.
Tujuan penggunaan teknik-teknik tersebut
adalah untuk memperoleh informasi yang
relevan dengan tujuan penelitian yang
memiliki validitas dan reliabilitas yang
tinggi. Observasi, peneliti melakukan
pengamatan selama proses penelitian
berlangsung. Hal- hal yang berkaitan dengan
pembelajaran IPS yang terintegrasi karakter
yang
berupa
kegiatan
pembelajaran
ditunjukkan dengan aktivitas guru dan
peserta didik (perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian) merupakan materi dalam
observasi yang dilakukan peneliti.

Instrumen Penelitian
Berdasarkan teknik pengumpulan data,
untuk memudahkan mendapat informasi
disusunlah instrumen penelitian. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
lembar
observasi,
digunakan
untuk
mengumpulkan data tentang pelaksanaan
pembelajaran IPS yang mengintegrasikan
karakter dilakukan peneliti pada saat
pembelajaran IPS sedang berlangsung.

Validitas Instrumen
Validitas
instrumen
observasi
menggunakan
validitas
logis
yang
dilakukan untuk validasi isi. Hal ini
mengukur sejauhmana instrumen yang
digunakan
dalam
penelitian
telah
mencerminkan keseluruhan aspek yang
akan
diukur.
Validitas
instrumen
didasarkan pada konsultasi dengan ahlinya
dalam hal ini validator instrumen.

Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas untuk instrumen observasi
merujuk pada hasil konsultasi dengan
ahlinya, dalam hal ini tim validator yang

Penelitian ini menggunakan analisis data
dengan teknik statistik deskriptif yang
bertujuan untuk memberikan gambaran
realitas tentang pelaksanaan program
pembelajaran IPS yang mengintegrasikan
karakter di SDIT Al-Utsmaniyah Citeureup
Kabupaten Bogor. Data dari daftar cek dan
lembar
observasi
dianalisis
secara
deskriptif
kuantitatif
dengan
cara
membandingkan rerata perolehan skor
empiris pada tiap variabel yang diukur
dengan kriteria penilaian yang telah
ditentukan. Besarnya persentase dan
rerata dari hasil perhitungan menunjukkan
kategori data yang terungkap, sehingga
dapat diketahui posisi masing-masing
variabel dalam keseluruhan maupun bagian
dari variabel yang diteliti. Data disajikan
dalam bentuk tabel frekuensi, diagram dan
grafik.
Data
dideskripsikan
dengan
mentabulasikan menurut masing-masing
variabel. Menghitung skor pembelajaran IPS
yang
terintegrasi
karakter,
penulis
mengadaptasi dari kriteria evaluasi dari
Mardapi (2008: 123) terdapat pada tabel 2.
Tabel 2 Kriteria nilai pembelajaran IPS yang
mengintegrasikan karakter
Interval Nilai
MI + 1,5SD < x ≤
skor tertinggi ideal
MI < x ≤ MI + 1,5 SD
MI – 1,5 SD < x ≤ MI
Skor terendah ideal < x ≤
MI – 1,5 SD

Kriteria Kualitas
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik

Keterangan: x = skor responden; MI = SD ideal
yang dapat dicapai instrumen.

MI ditentukan : MI= ½ (skor tertinggi
dengan cara
ideal + skor terendah
ideal)
SDI ditentukan : SDI= 1/6 ( skor
dengan cara
tertinggi ideal –
skor terendah ideal)

Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan integrasi pendidikan karakter
dalam pembelajaran IPS pada SDIT AlUtsmaniyah Citeureup Kabupaten Bogor
dengan
standar
proses
pendidikan.
Komponen
yang
turut
menentukan
keberhasilan suatu proses pembelajaran
salah satunya adalah evaluasi. Melalui
evaluasi akan diketahui sejauh mana
pelaksanaan
pembelajaran,
tujuan
pendidikan, dan suatu program pendidikan
dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Penelitian ini merupakan
penelitian evaluasi yang berjudul ”Evaluasi
Integrasi Pendidikan Karakter Dalam
Pembelajaran IPS pada SDIT Al-Utsmaniyah
Citeureup Kabupaten Bogor” yang memiliki
tujuan memperoleh gambaran tingkat
kesesuaian
perencanaan,
pelaksanaan,
penilaian integrasi pendidikan karakter
dalam pembelajaran IPS pada SDIT AlUtsmaniyah Citeureup Kabupaten Bogor
dengan standar proses pendidikan.
Penelitian ini mengkaji tahapan-tahapan
integrasi pendidikan karakter dalam
pembelajaran IPS pada SDIT Al-Utsmaniyah
Citeureup dapat dievaluasi menggunakan
model stake. Tahapan model stake yang
pertama, yaitu antecedents merupakan
deskripsi data variabel perencanaan
pembelajaran IPS, kedua yaitu transaction
merupakan
deskripsi
data
variabel
pelaksanaan pembelajaran IPS sedangkan
ketiga, yaitu outcome merupakan deskripsi
data variabel penilaian hasil belajar peserta
didik.
Selanjutnya data disajikan dengan
mendeskripsikan hasil penelitian dari objek
penelitian pelaksanaan integrasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran IPS pada SDIT
Al-Utsmaniyah Citeureup Kabupaten Bogor
yaitu dari tahap persiapan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian
hasil belajar peserta didik. Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu
dengan mendeskripsikan dan memaknai
data dari variabel yang dievaluasi.
Berdasarkan hal tersebut maka data yang
diperoleh dari hasil penelitian dikumpulkan

85

dan dianalisis dengan menggunakan
statistik deskriptif melalui bantuan program
SPSS 16,00 for window untuk mendapatkan
harga rata-rata (mean), median, modus,
standar deviasi, skor minimum, dan skor
maksimum. Data yang telah diolah tersebut
kemudian dianalisis dan dideskripsikan
dengan tujuan untuk memperoleh jawaban
tentang hal-hal yang ingin diungkapkan
sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut ini
akan disajikan deskripsi data hasil
penelitian.

Transactions: Deskripsi Data Variabel
Pelaksanaan Pembelajaran IPS
Berdasarkan analisis statistik bahwa
tahapan transactions berupa data variabel
pelaksanaan pembelajaran IPS itegrasi
pendidikan karakter di SDIT AL-Utsmaniyah
menunjukkan skor rerata (mean) sebesar
2,62 ; median sebesar 3; modus sebesar 3;
standar deviasi sebesar 0,94; skor minimal
sebesar 1 sedangkan skor maksimal sebesar
4,. Selanjutnya data disajikan dalam
distribusi frekuensi. Berikut tabel distribusi
pelaksanaan pembelajaran IPS itegrasi
pendidikan karakter di SDIT AL-Utsmaniyah
terdapat pada tabel 3.
Tabel 3 Distribusi frekuensi perolehan skor
variabel pelaksanaan pembelajaran
IPS
No
1.
2.
3.
4.

Nilai

F

1
2
3
4
Jumlah

4
8
12
5
29

%
13,8%
27,6%
41,4%
17,2%
100%

Komulatif
Percent
13,8%
41,4%
82,8%
100%

Berdasarkan tabel 3 distribusi frekuensi
di atas perolehan skor tahapan transactions
pada tahap pelaksanaan pembelajaran IPS
itegrasi pendidikan karakter di SDIT ALUtsmaniyah terlihat bahwa nilai 1 dengan
jumlah frekuensi 4 dengan persentase
13,8%; nilai 2 dengan frekuensi 8 dengan
persentase 27,6%; nilai 3 dengan frekuensi
12 dengan persentase 41,4% sedangkan
nilai 4 dengan frekuensi 5 dengan

86

Hartati

Evaluasi integrasi pendidikan karakter

persentase 17,2%. Distribusi frekuensi
perolehan skor tahapan transactions pada
tahap pelaksanaan pembelajaran IPS
itegrasi pendidikan karakter di SDIT ALUtsmaniyah ini disajikan pada gambar 1.

Frekuensi

Pelaksanaan Pembelajaran
IPS
15
10
5
0

Frekuensi

1
4

2
8

3
12

4
5

Persentase 13.80%27.60%41.40%17.20%

Gambar

1 Diagram batang distribusi
frekuensi variabel pelaksanaan
pembelajaran IPS

Kategorisasi kecenderungan perolehan
skor tahapan transactions pada tahap
pelaksanaan pembelajaran IPS itegrasi
pendidikan karakter di SDIT AL-Utsmaniyah
dapat dicari dengan menentukan jenis
kategori
pada
tahapan
transactions
(pelaksanaan pembelajaran IPS). Penelitian
ini terdapat 4 kategori yaitu kurang, cukup,
baik dan sangat baik. Diketahui MI= ½ (116
+ 29) = 72,5; sedangkan SDI = 1/6 (116 - 29)
= 14,5. Skor pelaksanaan pembelajaran
dikatakan sangat baik jika MI + 1,5 SD < X ≤
skor tertinggi ideal yakni 94,25 < x ≤ 116;
skor pelaksanaan pembelajaran dikatakan
baik jika MI < X ≤ MI + 1,5 SD yakni 72,5 < x
≤ 94,25; skor pelaksanaan pembelajaran
dikatakan cukup jika MI - 1,5 SD < X ≤ MI
yakni 50,75 < x ≤
72,5; dan skor
pelaksanaan
pembelajaran
dikatakan
kurang jika skor terendah ideal < X ≤ MI –
1,5 SD yakni 29 < x ≤ 50,75. Berdasarkan
kriteria
tersebut
maka
pelaksanaan
pembelajaran IPS itegrasi pendidikan
karakter di SDIT AL-Utsmaniyah memiliki
nilai 76 masuk ke dalam katagori baik.
Berdasarkan analisis data terdapat
rerata (mean) variabel pelaksanaan
pembelajaran IPS itegrasi pendidikan
karakter di SDIT AL-Utsmaniyah adalah
sebesar 76 yang terletak pada interval nilai

72,5 < x ≤ 94,25 sehingga termasuk dalam
kategori baik. Berdasarkan kategori
penilaian tersebut mengambarkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran IPS itegrasi
pendidikan karakter di SDIT AL-Utsmaniyah
dalam kategori baik. Adapun deskripsi data
pada masing-masing indikator dalam
variabel pelaksanaan pembelajaran IPS
itegrasi pendidikan karakter di SDIT ALUtsmaniyah tersebut dapat dijelaskan
seperti pada tabel 4.
Tabel 4 Kriteria penilaian indikator pada
variabel pelaksanaan pembelajaran
IPS
Rentang Skor
3,25 < x ≤ 4
2,5 < x ≤ 3,25
1,75 < x ≤ 2,5
1 < x 1,75

Kriteria
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang

Penilaian
indikator
pada
variabel
pelaksanan pembelajaran IPS itegrasi
pendidikan karakter di SDIT AL-Utsmaniyah
terdapat pada tabel 5.
Tabel 5 Penilaian indikator pada variabel
pelaksanaan pembelajaran IPS
Indikator
Nilai
Kegiatan pendahuluan
Melakukan apersepsi,
3
motivasi, penyampaian
indikator pencapaian
kompetensi
Kegiatan inti
Pembelajaran berbasis
3
aktivitas.
Menerapkan metode yang
1
disesuaikan.
Melaksanakan proses
1
eksplorasi.
Menerapkan Elaborasi.
2
Melaksanakan proses
2
konfirmasi.
Menerapkan pembelajaran
1
IPS sesuai standar proses
pendidikan KTSP.
Memanfaatkan sumber
3
belajar/media
pembelajaran.

Kategori
Baik

Baik
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Kurang

Baik

Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018

Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa ingin tahu
Semangat kebangsaan
Cinta tanah air
Menghargai prestasi
Bersahabat/komunikatif
Cinta damai
Gemar membaca
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Tanggung jawab

4 Sangat
baik

4 Sangat
baik

4 Sangat
baik
4 Sangat
baik
3 Baik
3 Baik
3 Baik
3 Baik
4 Sangat
baik
2 Cukup
2 Cukup
3 Baik
2 Cukup
3 Baik
2 Cukup
2 Cukup
3 Baik
3 Baik
1 Kurang
3 Baik
2 Cukup

Adapun penilaian indikator pada variabel
pelaksanaan pembelajaran IPS dapat dilihat
pada Tabel 6.
Tabel 6 Penilaian indikator pada variabel
pelaksanaan pembelajaran IPS
Rentang Skor
3,25 < x ≤ 4
2,5 < x ≤ 3,25
1,75 < x ≤ 2,5
1 < x 1,75

Kriteria
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah

F
5
12
8
4
29

F (%)
17,2 %
41,4%
27,6 %
13,8 %

Berdasarkan tabel penilaian indikator
pada variabel pelaksanaan pembelajaran
IPS di atas maka dapat digambarkan pada
diagram batang seperti pada Gambar 2.

Pelaksanaan Pembelajaran IPS

Frekuensi

Pengelolaan kelas dalam
pembelajaran
menggunakan bahasa
yang baku dan benar.
Memotivasi siswa yang
kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Kegiatan Penutup
Menerapkan langkah
menutup pelajaran.
Itegrasi nilai karakter
Religius

87

14
12
10
8
6
4
2
0

Frekuensi

Sang
at
baik
5

Baik

Cuk
up

Kura
ng

12
8
4
Persentase 17.20%41.40%27.60%13.80%

Gambar

2 Diagram batang variabel
pelaksanaan pembelajaran IPS

Transactions: Deskripsi Data Variabel
Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran IPS dengan Itegrasi
Pendidikan Karakter di SDIT AlUtsmaniyah
Proses pembelajaran yang sesuai dengan
standar proses pendidikan akan terjadi
manakala terdapat interaksi atau hubungan
timbal balik antara peserta didik dengan
lingkungannya dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hubungan timbal balik ini merupakan
syarat terjadinya proses pembelajaran yang
di dalamnya tidak hanya menitikberatkan
pada transfer of knowledge, tetapi juga
transfer of value. Transfer of knowledge
dapat diperoleh peserta didik dari media
belajar, seperti buku, majalah, museum,
internet, guru, dan sumber-sumber lain
yang dapat menambah pengetahuan peserta
didik. Akan tetapi transfer of value hanya
akan diperoleh peserta didik salah satunya
dapat melalui guru yang menanamkan sikap
dan nilai suatu materi dengan melibatkan
segi-segi psikologis dari guru dan peserta
didik. Penanaman sikap dan nilai yang
melibatkan aspek-aspek psikologis inilah
yang tidak dapat digantikan oleh media
manapun.
Dengan demikian guru adalah faktor
yang mutlak adanya dalam proses
pembelajaran. Guru adalah salah satu faktor
penentu keberhasilan proses pembelajaran
yang berkualitas. Sehingga berhasil tidaknya

88

Hartati

Evaluasi integrasi pendidikan karakter

pendidikan
mencapai
tujuan
selalu
dihubungkan dengan kiprah para guru. Oleh
karena itu, usaha-usaha yang dilakukan
dalam meningkatkan mutu pendidikan
hendaknya dimulai dari peningkatan
kualitas guru. Guru yang berkualitas
diantaranya adalah mengetahui dan
mengerti peran dan fungsinya dalam proses
pembelajaran.
Hasil analisis data dalam penelitian ini
membuktikan bahwa kesesuian antara
pelaksanaan pembelajaran IPS SDIT AlUtsmaniyah
dengan
standar
proses
pendidikan berada pada kategori baik.
Kategori ini dapat diperoleh dari hasil
analisis perhitungan skor rerata empiris
data dari teknik observasi yang dilakukan.
Berdasarkan 76 indikator dalam variabel
pelaksanaan pembelajaran, yakni terdapat
mean sebesar 2,62 dengan persentase
sebesar 41,4%. Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa
pelaksanaan
pembelajaran
IPS
diketahui
bahwa
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
dilakukan bertahap dan sistematis mulai
dari
pendahuluan,
kegiatan
inti
mengitegrasikan karakter tepat dan
penutup yang terperinci.
Masih terdapat 4 indikator masuk dalam
katagori kurang sebesar 13,8%, 8 katagori
masuk dalam katagori cukup dengan
persentase 27,6% sedangkan untuk katagori
sangat baik terdapat 5 indikator dengan
persentase 17,2%. Hal ini menunjukkan
bahwa pemahaman guru SDIT AlUtsmaniyah
mengenai
pelaksanaan
pembelajaran dengan mengitegrasikan
karakter dalam pembelajaran sudah baik
namun dalam hal ini masih perlu
pemantapan dalam hal penanaman nilainilai karakter.

pembelajaran
IPS
dengan
itegrasi
pendidikan karakter dilaksanakan bertahap,
sistematis mulai dari pendahuluan, kegiatan
inti telah mengitegrasikan karakter secara
tepat dan penutup yang terperinci sehingga
sesuai dengan standar proses pendidikan.
Hasil simpulan penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan masukan bagi
pemerintah Kabupaten Bogor, Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan guruguru IPS SD di Kabupaten Bogor dalam
upaya
mengembangkan
program
pembelajaran IPS di sekolah sebagai bentuk
dukungan dalam tugas dan fungsi untuk
mengoreksi
kebijakan-kebijakan
yang
selama ini diterapkan dalam meningkatkan
mutu program pembelajaran IPS sesuai
standar proses pendidikan.
Berdasarkan
simpulan
penelitian,
disarankan
kepada
pihak
Dikpora
Kabupaten Bogor agar dapat melaksanakan
upaya monitoring dan pembinaan dalam
perbaikan
berkelanjutan
terhadap
pelaksanaan program pembelajaran IPS
sehingga ada persamaan persepsi antar
guru mengenai persiapan, pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran IPS sesuai dengan
standar proses pendidikan. Berkaitan
dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan
upaya pelatihan dan monitoring secara
berkala dan berkesinambugan pada satuan
pendidikan masing-masing melalui wadah
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
IPS oleh pihak kepala sekolah maupun pihak
Dikpora Kabupaten Bogor selaku pengambil
kebijakan pendidikan lokal.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Boston: Keluwer Nijboff Publishing.
Depdiknas. Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta: Depdiknas 2003)
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan
pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS
dengan itegrasi pendidikan karakter di SDIT
Al-Utsmaniyah menunjukkan skor rerata
2,62 sehingga berada pada katagori baik.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan

DAFTAR PUSTAKA
Brinkerhoff, R.O., et.al, (1987). Program
evaluation: a practitioner’s guide for
trainers and educationer. (4th ed.).

Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018

Doni Kesuma A. (2009). Pendidikan
Karakter di Zaman Keblinger. Jakarta:
Grasindo.
Ellis, A.K. (1997). Teaching and learning
elementary social studies. Boston: A
Viacom Company.
Griffin, P. & Nix, P. (1991). Educational
assessment and reporting. Sydney:
Harcout Brace Javanovich Publisher.
Jamal Ma’mur Asmani. (2012). Buku
panduan
internalisasi
pendidikan
karakter di sekolah. Yogyakarta: Diva
Press.
Kirkpatrick, D.L. (1998).
Evaluating
training programs, the four levels.
(2nd
ed.). San Fransisco: BerrettKoehler Publisher Inc.
Muchlas Samani dan Hariyanto. (2012).
Konsep dan model pendidikan karakter.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Robinson, B. (8 Januari 2002). The CIIP
approach to evaluation. Artikel 2564.
Diambil pada tanggal 7 Februari 2015,
dari
http://Jurnal.
uny.ac.id/index.php/jpv/artikel/downlo
ad. 2118.html.
Fatimah
S.
2013.
Pengintegrasian
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

89

dalam Pembelajaran Ekonomi. Jurnal
Forum Sosial. Vol. VI Nomor 02
September 2013.
Stark, J.S. & Thomas, A. (1994). Assessment
and program evaluation. Needham
Heights: Simon & Schuster Custom
Publishing.
Suharsimi Arikunto & Jabar, C.S.A. (2008).
Evaluasi program pendidikan: pedoman
teoretis bagi mahasiswa dan praktisi
pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Supardi. (2011). Dasar-dasar ilmu sosial.
Yogyakarta: Ombak.
Tayibnapis, F.H. (2000). Evaluasi program.
Jakarta: Rineka Cipta.
Tague-Sutclife, J.M., “Some perspective on
the evaluation of information retrieval
system”,Journal of the American Society
for Information Science, 47(1), 1996 : 13.
Trianto. (2010). Model pembelajaran
terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Warsono. 2010. Model pendidikan karakter
melalui pendidikan kewarganegaraan,
proceedings of the 4th international
conference on teacher education; join
conference UPI & UPSI Bandung,
Indonesia, 8-10 November 2010.

Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018

PANDUAN BAGI PENULIS JURNAL SOSIAL HUMANIORA
Pemutakhiran Oktober 2016
RUANG LINGKUP
Jurnal Sosial Humaniora (JSH) mendorong
pengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam bidang sosial humaniora melalui penerbitan
karya ilmiah berbasis hasil penelitian (orisinal).
JENIS NASKAH
Jenis naskah yang dipublikasikan adalah naskah
orisinal hasil penelitian yang belum pernah
dipublikasikan atau tidak sedang dalam proses
publikasi oleh media publikasi lain dan terbebas
dari plagiarisme. Bahasa publikasi adalah bahasa
Indonesia atau bahasa Inggris. Setiap naskah yang
masuk ke dewan redaksi akan menjalani proses
peer-review.
Naskah hasil penelitian harus didasarkan atas
data hasil penelitian orisinal yang belum
dipublikasikan dan dianalisis menggunakan metode
statistik. Naskah hasil penelitian yang disajikan
secara deskriptif tanpa rancangan penelitian yang
dikontrol oleh peneliti, naskah hasil penelitian yang
hanya berupa pengulangan (replikasi) dari hasil
penelitian yang telah dipublikasikan, misalnya
hanya kondisi geografisnya yang berbeda, tidak
akan dipertimbangkan untuk dipublikasikan.
Naskah bernomor seri tidak dapat diterima, kecuali
disampaikan dan disajikan pada waktu yang
bersamaan.
PENGIRIMAN NASKAH
Naskah yang diajukan ditujukan ke Pimpinan
Dewan Redaksi Jurnal Sosial Humaniora, dikirim ke
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) Universitas Djuanda Bogor Jl.
Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi, Bogor 16720
atau melalui e-mail ke jsh.lppm@unida.ac.id dan
lppm@unida.ac.id.
Naskah
dimaksud
harus
dilengkapi dengan Surat Pernyataan Orisinalitas
dan Pemindahan Hak Publikasi yang ditandatangi
oleh semua penulis.
KONVENSI DAN KETAATASASAN
Naskah harus ditulis dengan tema font Time New
Roman 12, spasi ganda, batas tepi 2,5 cm, halaman
berukuran A4, menggunakan program microsoft
office word. Naskah ditulis antara 5.000 s.d 7.500
kata berdasarkan urutan bagian berikut:
1) Judul (Title): JUDUL berbahasa Indonesia dan
Inggris, Nama Penulis, Alamat Penulis, Penulis
untuk Korespondensi, dan Judul Singkat
(Running Head).
2) Tajuk
Utama
(main
section
headings):
ABSTRACT,
ABSTRAK,
PENDAHULUAN,
MATERI DAN METODE, HASIL, PEMBAHASAN,

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI, UCAPAN
TERIMA KASIH, DAFTAR PUSTAKA.
3) Lampiran: Tabel, Grafik, dan Gambar.
Judul naskah harus berhuruf tebal dan kapital,
ditulis pada bagian tengah dari baris tersendiri.
Tajuk dan subtajuk ditulis pada baris tersendiri,
mulai dari batas tepi kiri badan teks. Tajuk berhuruf
tebal dan kapital. Subtajuk berhuruf tebal dan huruf
kapitalnya hanya pada awal kata. Jarak antara tajuk
dan subtajuk adalah 10 point (pt) sedangkan jarak
antara tajuk atau subtajuk dan badan teks adalah 6
pt. Pembeda paragraf dimulai pada paragraf kedua
setelah tajuk atau subtajuk dan dicirikan oleh baris
pertamanya yang berjarak 0,5 cm dari batas tepi kiri
badan teks.
Naskah yang terlalu panjang atau terlalu pendek
akan dikembalikan kepada penulis. Sebagai
pedoman, 7.500 kata setara dengan 34 halaman
ukuran A4, yang ditulis dengan tema font Time New
Roman 12, spasi ganda, marjin 2,5 cm dari semua
tepi halaman. Judul tidak lebih dari 12 kata, Judul
Singkat tidak lebih dari 50 karakter, Abstract dan
Abstrak masing-masing tidak lebih dari 250 kata,
key words dan kata kunci masing-masing 5 kata, dan
Pendahuluan tidak lebih dari 500 kata.
Judul
Judul harus ringkas dan padat informasi, tidak
memuat kata singkatan, dan memuat hal-hal
berikut:
a) membangkitkan minat bagi pembaca yang
memindai jurnal atau daftar judul jurnal.
b) Menyediakan informasi yang cukup bagi
pembaca untuk menilai relevansi suatu naskah
dengan minatnya
c) Memasukkan kata kunci atau frasa yang dapat
digunakan dalam mengindeks dan menarik
informasi tentang penelitian yang dilakukan.
d) Menghindari kata-kata yang tidak penting,
seperti “suatu studi kasus ....” atau “suatu
tinjauan empiris tentang ....”. Hal-hal tersebut
lebih tepat ditulis pada subbagian Materi dan
Metode.
e) Tidak boleh memuat kata tempat, seperti “.... di
Bogor”
Nama dan Alamat Penulis
Nama dan alamat penulis harus disajikan seperti
contoh berikut:
G. PraditinKa1,a dan B.I. Maksudi2
1Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas
Djuanda, Jl. Tol Ciawi Kotak Pos 35 Bogor 16720.
2Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Djuanda, Jl.
Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Bogor 16720.

Dewan Redaksi JSH

aKorespondensi:

Praditina.
Ginung
085612345678;
ginung.praditina@unida.ac.id

Panduan Penulis

Telefon:
E-mail:

Judul Singkat (running head)
Penulis harus menuliskan judul singkat tidak lebih
dari 50 karakter termasuk ketukan kosong.
Abstract dan Abstrak
Abstract ditulis dalam bahasa Inggris baku secara
konsisten (American English atau British English).
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik
dan benar, menggunakan kata-kata baku. Baik
abstract maupun abstrak dibuat dalam satu
paragraf utuh tanpa ada acuan pustaka atau perujuk
tabel dan/atau gambar, tidak lebih dari 250 kata.
Isinya harus memuat masalah penting yang akan
dipecahkan, tujuan, metode, hasil, kesimpulan, dan
tidak boleh terlalu padat dengan angka-angka.
Penyingkatan kata tidak diperkenankan kecuali kata
dimaksud akan digunakan lebih dari satu kali..
Keywords dan Kata Kunci
Keywords (berbahasa Ingris) dan Kata kunci
(berbahasa Indonesia), masing-masing tidak lebih
dari lima kata dan sebaiknya tidak sama dengan
kata-kata yang terdapat dalam judul naskah. Jika
tidak memadai, dewan redaksi akan mengubahnya
atas persetujuan penulis.
Pendahuluan
Pendahuluan yang ditulis tidak lebih dari 500 kata,
harus menjelaskan isu-isu mutakhir yang mengarah
pada pentingnya penelitian yang dilakukan, tujuan
penelitian dinyatakan dengan jelas, dan menuliskan
state of the art dari topik penelitiannya sehingga
gambaran utama penelitiannya menjadi jelas bagi
para pembaca. Namun, acuan pustaka dalam
pendahuluan harus dibatasi karena bukan
merupakan pembahasan awal.
Materi dan Metode
Materi dan metode penelitian harus dijelaskan
secara terperinci pada bagian ini sehingga
memungkinkan bagi peneliti lain untuk mengulang
penelitian ini. Materi atau bahan yang digunakan
tidak diperinci secara terpisah, melainkan harus
terintegrasi dengan prosedur penelitian. Misalnya,
..”responden diminta mengisi daftar pertanyaan
menggunakan pensil 2B dan memilih satu dari tiga
poster yang diperlihatkan oleh peneliti...”, tidak
perlu memerincinya seperti berikut: “ Materi
penelitian terdiri atas: daftar pertanyaan, pensil 2B,
dan poster. Jika penelitian menggunakan produk
berpemilik (seperti paten) untuk pembanding,
produk dimaksud harus dituliskan dalam nama
yang baku atau dituliskan merk dagangnya di dalam
tanda kurung jika dianggap membantu memperjelas
pemahaman pembaca, namun syaratnya harus

mendapat izin tertulis dari pemilik produk
dimaksud sebelum dipublikasikan. Model, tipe,
merk, dan produsen peralatan yang digunakan
dalam penelitian harus dijelaskan. Metode dan
model analisis statistik harus jelas sehingga
memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan
pengulangan.
Sistematika penulisannya diurutkan sebagai
berikut: materi, rancangan percobaan dan
perlakuan, prosedur pelaksanaan penelitian,
analisis laboratorium, dan analisis statistik.
Sistematika ini tidak kaku, dapat disesuaikan
dengan ciri bidang keilmuan. Misalnya, untuk
penelitian agribisnis yang tidak ada analisis
laboratoriumnya,
tidak perlu ada analisis
laboratorium. Sebaliknya, subbagian lainnya dapat
ditambahkan sesuai kebutuhan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian, termasuk hasil analisis statistiknya
dipaparkan secara terperinci dalam bagian ini.
Ilustrasi, jika diperlukan dapat disajikan dalam
bentuk tabel dan/atau gambar. Tabel dan gambar
harus sederhana, informatif, mudah dipahami, dan
mandiri, dalam arti tabel atau gambar dimaksud
harus bisa menjelaskan kepada pembaca sehingga
pembaca tidak harus membaca tulisannya untuk
memahaminya. Hal yang sudah dijelaskan dalam
tabel atau gambar tidak perlu diulang dalam tulisan.
Tabel dan gambar dimuat pada halaman terpisah
darik teks.
Hasil penelitian selanjutnya dibahas dengan cara
membandingkannya dengan hasil penelitian pada
topik serupa dari peneliti sebelumnya untuk
mengungkap keajegannya (konsistensinya) apakah
konsisten (sama) atau berbeda, lalu jelaskan alasan
ilmiahnya atas hasil dimaksud secara lugas dan
tuntas
sehingga
memperjelas
posisi
hasil
penelitiannya. Selanjutnya, temuan hasil penelitian
diungkapkan disertai kelebihan dan kelemahannya,
jika ada. Ungkapan temuan hasil penelitian ini akan
mempermudah
dalam
menyimpulkan
hasil
penelitian.
Data rataan perlakuan harus ditulis dengan galat
bakunya (standard errors). Tingkat signifikansi
statistik dapat dinyatakan dalam P