ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENABUNG DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Analisis Faktor-faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM
MENABUNG DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Nihayatu Aslamatis Solekah
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang
Jl. Gajayana No. 50 Malang
Abstract
This paper aims to analyze the factors that considered by customer in making
a decision to deposit their money at the Islamic Financial Institutions as well
as to analyze the main factors considered by customers in making a decision to
deposit in to Islamic Financial Institutions. The research method used is factor
analysis. The analysis technique used is through the following stages: Description of Data, Test of variables Interdependence, extraction factor (early
statistics), factor before the rotation, Rotation Factor and Validity Test and
reliability of the model factor. The samples in this research are 100 respondents from 7 BMT in Malang city. Sampling of customers of Islamic financial
institutions in this research is using a purposive sampling technique, which is
sampling of customer of Islamic financial institution that intentional without
consider the level in the population. This technique is done due to the member
of the population is considered homogeneous and already well-known. The
results of this study showed that environmental factors that consist of cultural,

social class, personal, and family and marketing mix factors that consist of
product, place, promotion, and price are the factors that considered by customers when making a decision to deposit their money in to Sharia Financial
Institutions. The main factors to be considered are the marketing mix, and
environmental factors.
Keywords: faktor lingkungan, faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor stimulus pasar, keputusan menabung

85
El-Dinar, Vol. 1, No 1, Januari 2013

85

86

Nihayatu Aslamatis Solekah

Di tengah rentannya kondisi keuangan global, perbankan syariah di Indonesia
mencatatkan kinerja yang sangat bagus, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Menurut statistik Bank Indonesia, perkembangan dan pertumbuhan perbankan
syariah di Indonesia setiap tahunnya cukup fantastis dan menggembirakan, tumbuh
antara 40–45 persen per tahun. Hal ini tercermin dari pertumbuhan asset, peningkatan

pembiayaan, ekspansi pelayanan (jaringan kantor yang semakin meluas menjangkau
33 propinsi di Indonesia). Sejak saat itu perkembangan bank-bank syariah di
Indonesia terus semakin pesat dan menjamur. Terlebih lagi setelah ditetapkan UU
No 10/1998 tentang Perubahan Undang-undang No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
dan UU No 23/1999 tentang Bank Indonesia, telah memberikan peluang besar
untuk pendirian kantor bank syariah baru atau mengkonversi bank konvensional
menjadi Bank Syariah (Usahawan, 2000:4).
Hal yang sangat penting dari peraturan baru itu adalah bahwa bank-bank umum
dan bank-bank perkreditan rakyat konvensional dapat menjalankan transaksi
perbankan syariah melalui pembukaan kantor-kantor cabang syariah, atau mengkonversikan antor cabang konvensional menjadi kantor cabang syariah. Perangkat
hukum itu diharapkan telah memberikan dasar hukum yang lebih kokoh dan peluang
yang lebih besar dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia (Arifin,
2002:10)
Kalangan umat Islam sendiri secara emosional menunjukan antusiasmenya.
Harapan menjalani hidup secara syariah dunia akhirat sudah di depan mata. Mereka
dapat menjalankan ibadah dengan tenang, menghidupi keluarganya dengan rezeki
yang halal. Sebab konsep syariah ini dikembangkan mengiringi kebutuhan sektor
riil, yang melarang jual beli uang, spekulasi, dan tidak mengakui nilai mendatang.
Ini semua bentuk riba menurut sistem syariah.
Umat Islam dilarang mengambil riba apapun jenisnya, larangan tersebut bersumber dari al Quran dan al Hadist, di antaranya adalah:


ْ ‫ِن ْ ﻟ ﱠ م‬. ‫ﱠ ذ ِ ﯾ ْن َ آﻣ َﻧ ُو ْ ا اﺗ ﯾﱠﻘ َﺎُو ْ ا ﷲ َ و َ ذ َ ر ُو ْ ا ﻣ َﺎ ﺑ َ ﻘِﻲ َ ﻣ ِن َ اﻟر ﱢ ﺑ َﺎ إ ِن ْ ﻛ ُﻧ ْﺗ ُ م ْ ﻣ ُؤ ْ ﻣ ِ ﻧِﯾ ْنﻓ ََﺈ‬
َ ‫ﺳ ُو ْ اﻟِﮫِ و َ إ ِن ْ ﺗ ُﺑ ْﺗ ُ م ْ ﻓ َﻠ َﻛ ُ م ْ ر ُؤ ُ و ْ س ُ أ َ ﻣ ْو َ اﻟِﻛ ُ م ْ ﻻ َ ﺗ َظ ْ ﻠِﻣ ُو ْ ن َ و َ ﻻ‬
‫ﷲ ِا ﻓو ََﺄ ْر َذ َ ﻧ‬
ْ ‫ﱢنَ َﻠ ُو‬
‫ﺑ ِﺣ َ ر ْ ب ٍﺗ َﻔﻣ ْﻌ‬
َ ‫ﺗ ُظ ْ ﻠ َﻣ ُو ْ ن‬
”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rosulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat
(dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tak pula dianiaya” (al Baqarah: 278–9)

El-Dinar, Vol. 1, No 1, Januari 2013

Analisis Faktor-faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen

87

Adapaun hadits Nabi saw. yang menerangkan hal tersebut adalah:

ُ ‫ﻛ َ ﺎﺗِﺑ َ ﮫ‬sَ ‫ﻋن ﺟﺎﺑر ﻗﺎل ﻟ َﻌ َ ن َ ر َ ﺳ ُو ْ ل ُ ﷲ ِ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯾﮫ وﺳﻠم آﻛ ِ ل َ اﻟر ﱢ ﺑ َﺎ و َ ﻣ ُؤ ْ ﻛ ِﻠ َﮫ ُو‬

. ٌ ‫و َ ﺷ َ ﺎھ ِد َ ﯾ ْ ﮫ ِ و َ ﻗ َ ﺎل َ ھ ُ م ْ ﺳ َ و َ اء‬
”Jabir berkata bahwa Rosulullah SAW mengutuk orang yang menerima
riba, orang yang membayarnya dan orang yang mencatatnya, dan dua orang
sakainya, kemudian beliau bersabda, Mereka itu semua sama” (HR Muslim).
Lembaga Keuangan Syariah sebagai sebuah bank pada awal berdirinya mempunyai tujuan untuk bisa bermuamalah dalam bidang ekonomi yang sesuai dengan
syariat Islam, juga harus bersaing dengan bank lainnya untuk merebut nasabah.
Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah motivasi dari nasabah di Lembaga
Keuangan Syariah sangat beraneka ragam. Meskipun pada mulanya Lembaga
Keuangan Syariah ingin mewadahi dan menampung masyarakat yang tidak setuju
dengan sistem bunga bank konvensional, akan tetapi tidak menutup kemungkinan
karena motivasi lainnya, seperti karena hanya faktor dekatnya letak bank tersebut
dari tempat tinggal nasabah atau karena faktor pelayanan ataupun faktor lainnya.
Dengan mengetahui motivasi dari nasabah tentunya hal ini akan bermanfaat bagi
usaha untuk mengembangkan Lembaga Keuangan Syariah.
Oleh karena itu, maka peneliti akan berusaha melihat fenomena dan animo
masyarakat dalam keputusannya untuk menabung di Lembaga Keuangan Syariah
(dalam hal ini di Lembaga Keuangan Syariah BMT Perdana Surya Utama Malang).
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa sajakah yang
dipertimbangkan konsumen dalam keputusan untuk menabung pada Lembaga
Keuangan Syariah, serta untuk menganalisis faktor manakah dari faktor-faktor

tersebut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan untuk menabung
pada Lembaga Keuangan Syariah.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai untuk memberikan gambaran lebih jauh kepada para ilmuwan, peneliti, pembaca, dan masyarakat bahwa ada berbagai macam faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
keputusan untuk menabung pada Lembaga Keuangan Syariah. Selain itu, sebagai
bahan pertimbangan pihak Lembaga Keuangan Syariah di dalam mengembangkan
sistem bagi hasil serta untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak yang berminat untuk mengembangkan Bank Islam tentang pemahaman masyarakat selama
ini tentang bank.
Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti minat nasabah/konsumen secara
individual saja, tidak dengan konsumen industri. Untuk menyederhanakan masalah
peneliti hanya memilih faktor-faktor berdasarkan penelitian terdahulu dengan
menambahkan faktor-faktor yang diduga dipertimbangkan oleh nasabah/konsumen
dalam keputusan untuk menabung di Lembaga Keuangan Syariah Baitul Maal wa
El-Dinar, Vol. 1, No 1, Januari 2013

88

Nihayatu Aslamatis Solekah

Tamwil Perdana Surya Utama. Karena luasnya asumsi yang dapat diambil dari
teori dan kondisi riil obyek penelitian maka penelilti hanya menyoroti pada faktor

lingkungan (sosial budaya) dan faktor stimuli pemasaran.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian BMT
Baitul maal wa Tamwil berasal dari bahasa arab disingkat menjadi BMT
adalah kelompok swadaya masyarakat (KSM) sebagai lembaga ekonomi rakyat
yang berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dengan sistem
bagi hasil untuk meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil dan dalam
rangka upaya pengentasan kemiskinan. Kegiatan BMT mengembangkan usahausaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi
pengusaha makro dan kecil untuk mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonominya, sedangkan kegiatan Baitul maal menerima titipan
BAZIS dari dana zakat, infaq, dan shodaqoh dan menjalankannya sesuai dengan
peraturan dan amanahnya.
Dalam definisi operasional PINBUK (1998:2) BMT adalah lembaga usaha
ekonomi rakyat kecil, yang beranggotakan orang seorang atau berbadan hukum
berdasarkan prinsip syariah dan prinsip koperasi. Secara mendasar prinsip-prinsip
operasional lembaga keuangan islam atau bank syariah dapat dilukiskan sebagaimana
gambar 1.

Model Perilaku Konsumen Howard–Sheth

Pembahasan perilaku konsumen dalam sebuah model yang menyeluruh telah
diusulkan oleh Howard pada tahun 1963. Tetapi model ini baru dipublikasikan dalam
buku ”The Theory of Buyer Behavior” di tahun 1969 oleh John A Howard dan
Jagdish N. Sheth, sehingga lebih dikenal sebagai model Howard-Sheth (Howard
dan Sheth, 1969:254). Model tersebut dapat dipakai untuk membantu dalam
menerangkan dan memahami perilaku konsumen meskipun tidak dapat meramalkannya secara tepat.
Agar suatu input tertentu bias menghasilkan suatu output yang tertentu pula,
maka diperlukan adanya informasi dan proses pengambilan keputusan yang melibatkan motivasi, persepsi dan proses belajar seseorang. Model Howard-Sheth
tentang perilaku konsumen berisi empat elemen pokok yaitu: (1) Input (variable
rangsangan/stimuli), (2) Susunan Hipotesis (hypothetical constructs), (3) Output
(response variables), (4) Variabel-variabel Eksogen (Exogeneous variables).

El-Dinar, Vol. 1, No 1, Januari 2013

89

Analisis Faktor-faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen

Manajemen Bank
Mengharmoniskan


Penyimpan Dana

Pemegang Saham

Peminjam Dana

Netto

Bagi Hasil:

Pajak Dan Zakat

Mudharabah
Bagi Hasil

Bruto

Bagi Hasil:


Biaya
Operasional

Musyarakah

25 %

Pemilikan
Barang J/T:
Murabahah

25 %

Giro:
Wadiah

Bagi Hasil

Bagi Hasil


Mark-Up
Pemilikan
Barang cicilan:
Bai’ Bithaman Ajil

50 %
Tabungan
Bagi Hasil:
Mudharabah

Sewa Guna

50 %

Usaha: Ijarah
Bagi Hasil

Bagi Hasil

Sewa

Sewa Beli:
Bai’ al-Ta’jiri
Jaminan
Kafalah

70 %
Deposito
Bagi Hasil:
Mudharabah

30 %

Bagi Hasil

Bagi Hasil

Fee

Pengalihan Utang:
Hiwalah

Jo’alah

Dana Giro
Tabungan
dan Deposito

Wakalah
Modal
Kerja
Operasional

Biaya

Qardlul Hasan

Administrasi
Pool Dana Pendapatan
Persyaratan Biaya Cadangan Likuidasi
Cadangan Piutang Ragu-ragu

Pendapatan
Fasilitas Pembiayaan

Gambar 1. Prinsip-Prinsip Operasional LKS
Sumber: Muhammad (2001:75)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Salah satu hal penting untuk memahami perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan pemilihan produk atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan mereka
adalah dengan memahami kaarakteristik dari konsumen itu sendiri. Faktor-faktor
utama yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler adalah faktor budaya,
sosial, kepribadian dan psikologi (Kotler, 1997:153).

Pengaruh Lingkungan
Menurut angel lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh
pribadi, keluarga dan situasi dapat mempengaruhi proses keputusan konsumen,
sebagaimana gambar 4.
El-Dinar, Vol. 1, No 1, Januari 2013

90

Nihayatu Aslamatis Solekah

Merek
(a) Kualitas
(b) Harga
(c) Kekhususan
(d) Service
(e) Ketertiban

Sosial
(f) Keluarga
(g) Kelompok
reperensi
(h) Kelas sosial

Tujuan

Mencari
Kejelasan

Membeli

Keyakinan
Tujuan
Sikap

Kedwiartian
yang
mendorong

Sikap
Kriteria
pemilihan

Motif

Pemahaman
merek
Pemahaman
merek

Perhatian

Prasangka
menurut
pandangan

Kepuasan

Status keuangan

Tekanan waktu

Pengaturan
organisasi dan
masyarakat

Ciri kepribadian

Kelas Sosial

Kebudayaan

Pentingnya membeli

Perhatian

Pengaruh-pengaruh Eksogen
Garis penuh menunjukkan arus informasi; garis putus-putus menunjukkan pengaruh balik.

Gambar 2. Model Perilaku Pembelian Konsumen dari Howard – Sheth
Sumber: dikutip oleh Swasta dan Handoko (1994:41)
BUDAYA
SOSIAL


Kultur



Subkultur

 Kelompok acuan
 Keluarga
 Peran dan status



KEPRIBADIAN
 Usia dan tahap siklus
hidup
 Pekerjaan
 Keadaan ekonomi
 Gaya hidup
 Kepribadaian dan
konsep diri

KEJIWAAN





Motivasi
Persepsi
Pengetahuan
Keyakianan
dan pendirian

PEMBELI

Kelas sosial

Gambar 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Sumber: Kotler, (1997: 153)

Pengaruh Stimuli Pemasaran
Stimuli Pemasaran adalah semua usaha yang dilakukan oleh pemasar untuk
mempengaruhi perilaku konsumen ataupun berupa umpan balik dari konsumen yang
diaplikasikan dalam strategi pemasaran. Kotler (1997:50) mengungkapkan bauran
pemasaran yaitu: ”Perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan,
yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran”.

El-Dinar, Vol. 1, No 1, Januari 2013

91

Analisis Faktor-faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen

PR O SE S K EPU T U SA N
P en g ena la n kep u tu s a n

PEN G A R U H
L IN G K U N G A N

P en ca ria n in form a s i

B u d a ya
K ela s S o sia l

E v a lu a s i A lte rna t if

P en g ar u h P r ib ad i
K elu ar g a

P em b elia n

S itu as i
H a s il

Gambar 4. Pengaruh Lingkungan pada Perilaku Konsumen
Sumber: Angel, et al. (1994:47)

Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan pemasar
untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan yang banyak itu dapat
dikelompokkan ke dalam empat variabel yang dikenal sebagai ”empat P” yaitu :
Product, Price, Place dan Promotion.















P ro d u k
K erag am an
pro du k
M utu
R ancangan
s ifa t - s ifa t
N am a m erek
K em asan
U ku ran
P e la y a n a n
J a m in a n
K eu ntu nga n






P r ic e
D a ft a r H a r g a
P o to nga n
P e r io d e
p e m b a yaran
S y a r a t k r e d it

P e la n g g a n
s a sa ra n
P e m o s is ia n
yan g
d ik e h e n d a k i

P r o m o t io n
P e r ik la n a n
P e rso nal
s e llin g
P ro m o si
H ubungan
m a syarak at









D is t r ib u s i
S a lu r a n
C ak up an
J e n is
L o k asi
S e d ia a n
T ransp o rta si
L o g is t ik

Gambar 5. Empat P dari Bauran Pemasaran
Sumber: Prabu (1988:45)

Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya, dan dalam penelitian ini anggapan sementara adalah bahwa konsumen dalam keputusannya untuk menabung mempertimbangkan faktor lingkungan
(sosial budaya) dan stimuli pemasaran. Diduga bahwa faktor lingkungan (sosial
El-Dinar, Vol. 1, No 1, Januari 2013

92

Nihayatu Aslamatis Solekah

budaya) dan faktor stimuli pemasaran dipertimbangkan konsumen dalam keputusan
untuk menabung di Lembaga Keuangan Syariah. Diduga faktor agama (lingkungan)
paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan untuk menabung di Lembaga
Keuangan Syariah.
Dalam penelitian ini, sesuai dengan penelitian terdahulu peneliti mengambil
hipotesa bahwa faktor yang paling dipertimbangkan adalah larangan agama terhadap
riba (faktor lingkungan budaya).

Kerangka Pemikiran Penelitian
Pengaruh Lingkungan (X1)
 Budaya
Larangan agama tentang
bunga bank (X11)
Sistem bagi hasil sesuai
syariat (X12)
 Kelas sosial
Anjuran Ulama/tokoh
(X13)
 Pengaruh Pribadi
Mengamalkan syariat
Islam (X14)
 Keluarga
Pengaruh keluarga atau
kerabat dekat (X15)








Stimuli Pemasaran(X2)
Product
Jenis produk yang bervariasi (X21)
Jenis produk yang sesuai dengan
kebutuhan (X22)
layanan yang cepat dan ramah (X23)
Place
Lokasi bank yang strategis dan mudah
dijangkau (X24)
Lokasi bank dekat dengan rumah (X25)
Promotion
Pengaruh brosur atau personal selling
(X26)
Price
Nisbah bagi hasil yang tinggi (X27)
Jaminan keamanan uang (X28)

KEPUTUSAN UNTUK
MENABUNG DI
LEMBAGA
KEUANGAN
SYARIAH

Gambar 6. Model Kerangka Pikir Penelitian

Alat Analisis
Berdasarkan permasalahan maka alat analisa yang kami gunakan adalah
analisis faktor. Alasan menggunakan teknik analisis ini adalah karena jenis data
yang terkumpul berupa data interval. Sebagaimana dikemukakan Tuckman
(1972:229), bahwa dasar untuk menentukan uji statistik dengan mempertimbangkan
jenis data interval lebih dari satu untuk variabel independent (bebas) dengan jenis
data yang sama untuk variabel dependent (terikat) adalah analisis faktor.
Model dari analisa faktor yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut (Malholtra, 1993:619):
El-Dinar, Vol. 1, No 1, Januari 2013

93

Analisis Faktor-faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen

Yi = Ai1F1 + Ai2F2+ Ai3F3+ … + AimFm+ … + ViUI
Di mana:
Xi = standarisasi variabel ke I
A ij = standarisasi koifisien regresi berganda variabel I pada faktor umum (common
factor) j
F = faktor umum (common factori)
Vi = standarisasi koifien regresi dari variabel i pada faktor khusus
U i = faktor khusus bagi variabel i
m = jumlah dari faktor-faktor umum

METODE, HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Demografis Responden
Hasil penelitian karaketristik responden dapat dilihat pada tabel 1 dan grafik 1
di bawah ini:
Tabel 1. Jumlah Responden Berdasarkan Usia
usia nasabah

Frequency
Valid

>40
36-40
26-30
31-35