3.2. Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semes

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian

  Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.

  3.1.2. Waktu Penelitian

  Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan. Penelitian ini dimulai dari Bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015.

  3.1.3. Subyek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.

3.2. Variabel Penelitian

  Variabel-Variabel yang dijadikan acuan untuk menjawab permasalahan pada penelitian ini adalah output dan input. Variable oitput dari kegiatan pembelajaran juga sering disebut variabel terikat (variabel dependen). Variable dependen yang dimaksud adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Sedangkan variabel inpun adalah dalam penelitian sering disebut variabel penentu atau variabel bebas (variabel independen). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah model problem based learning.

3.2.1 Definisi Operasional

  Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran berupa pola tingkahlaku, kemampuan intelektual, dan ketrampilan kognitif. Sedangkan untuk variabel independennya adalah model problem based learning. Model problem based learningadalah sebuah proses pembelajaran yang diawali dari masalah kongkrit disekitar siswa. Masalah yang diberikan kepada siswa kemudian diselesaikan secara berkelompok. Model akan melatih siswa mampu bekerjasama, berkomunikasi dan

  problem based learning memecahkan masalah.

3.3. Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Kelas dalam penelitian ini tidak hanya dimaksudkan pada sebuah ruang kelas. Tindakan Kelas ini meliputi perbaikan sistem, cara kerja, proses, isi dan kompetensi atau situasi pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan cara kolaborasi Antara guru dan peneliti.

  Prosedur penelitian yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus kegiatan. Kegiatan yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas mengikuti desain model Kemmis & McTaggart (Tampubolon, 2014: 27) adalah sebagi berikut:

  Plan Act & Observe

  Reflect Revised Plan

  Act & Observe Reflect

  Next

Gambar 3.1 Gambar PTK Model Kemmis & McTaggart (Tampubolon, 2014: 27)

  Model kemmis dan McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat atau untaian dengan satu perangkat terdiri dari perencanaan, tindakan dan pengamatan serta refleksi. Keempat kompeten tersebut ada dalam satu siklus. Sehingga pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning akan dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana pada akhir masing-masing siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran.

  Berdasarkan disain diatas tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1.

   Perencanaan Tindakan (Plan)

  Masalah yang telah ditemukan diatasi, mengatasi masalah dengan langkah membuat instrumen penelitian berupa (terlampir): Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes, dan lembar observasi 2.

   Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (action and observe)

  Setelah perencanaan tersusun maka perencanaan tersebut diimplementasikan. Dilakukanlah tindakan berupa pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengumpulan data berupa lembar observasi dan hasil tes. Tahap ini adalah tahap dimana guru melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Dalam tindakan yang dilakukan pengajar, perlu adanya pengamatan. Dalam hal ini peneliti mengamati mengenai kesesuaian Antara perencanaan dengan pelaksanaan.

  3. Refleksi Tahap ini dilakukan untuk pengolahan data dan menganalisis untuk kemudian dapat diambil kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

  Data merupakan keterangan atau bahan yang benar dan nyata tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan dasar analisis dan kesimpulan. Data dapat diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan teknik observasi dan tes.

  Teknik observasi merupakan teknik dimana peneliti melakukan pengamatan kejadian, gerak atau proses. Teknik observasi digunakan karena dalam penelitian berkaitan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam dan objek yang diamati tidak terlalu banyak. Ada dua tahapan dalam menjalankan observasi yaitu membuat format observasi dan melakukan observasi sesuai format yang sudah dibuat.

  Teknik berikutnya adalah teknik tes, teknik ini dilakukan dengan memberikan soal tes setelah pelaksanaan pembelajaran. Soal tes diberikan kepada siswa adalah soal yang sudah diuji validitasnya dan reliabilitas.

  3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

  Menurut Trianto (2011: 54) Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, dan soal tes.

  1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan peserta didik mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran sedang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan indikator dalam kisi- kisi lembar observasi di bawah ini:

Tabel 3.2 Kisi – kisi Lembar Observasi Model Problem Based Learning Jumlah No. Aspek Indikator Rumusan Item Item

  1. Guru Memeriksa Melakukan persiapan 1, 2

  2 Kesiapan Siswa (Pra pembelajaran)

  2. Membuka pelajaran Melakukan apersepsi

  3

  1 Menyampaikan

  4

  1 kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

  3. Kegiatan inti Penguasaan materi 5,6,7,8

  4 pembelajaran pelajaran Pendekatan dengan 9, 10, 11,

  7 model PBL 12, 13, 14,

  15 Pemanfaatan media 16, 17, 18,

  4 pembelajaran /

  19

  20, 21, 22, 23, 24, 25,

4. Penutup Refleksi

  35

  1 Jumlah

  34

  1 Tindak lanjut

  33

  1 Menyusun rangkuman

  32

  3

  2 Penggunaan bahasa 29, 30, 31

  7 Penilaian proses dan hasil belajar 27, 28

  26

Tabel 3.3 Kisi – kisi Lembar Observasi Siswa No Aspek Indikator Rumusan Item Jumlah Item

  1. Pra pembelajaran Melakukan persiapan 1, 2

  8

  7 Memiliki pemahaman tentang materi pelajaran

  1 Berinteraksi positif dan aktif dalam pmbelajaran 6,7, 9, 10, 11, 14, 19.

  5

  3. Kegiatan inti pembelajaran Memperhatikan penjelasan materi pelajaran

  1

  4

  1 Memperhatikan guru ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

  3

  2. Membuka pelajaran Siswa menjawab apersepsi

  2

  1 Pembelajaran yang

memicu dan memelihara keterlibatan siswa mengikuti pembelajaran 16,

Siswa bersemangat untk

bekerjasama dengan

kelompoknya

  17, 18

  2 Pemanfaatan media pembelajaran 20, 21

  2 Siswa menerima penghargaan (reward)

  22, 23, 24,

  25

  4 Siswa mudah memahami penjelan guru 26, 27

  2

4. Penutup Menyusun rangkuman

  28

  1 Evaluasi

  29

  1 Jumlah

  29

  2. Lembar Soal Tes Evaluasi Lembar soal tes evaluasi berbentuk pilihan ganda yang sudah diuji cobakan dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 18.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Lembar soal tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajarinya dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang sesuaikan dengan indikator pada kisi-kisi tes siklus 1 dan siklus 2 di bawah ini:

Tabel 3.4 Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 1

  Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, danenergi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar : 5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerakdan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).

  Jumlah No. Indikator Rumusan Item Item

  1. Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi 1, 2, 3, 4, 5, 6

  6 menyebabkan benda bergerak kebawah.

  2. Memprediksi seandainya tidak ada gaya 7, 8, 9, 10, 11,

  6 gravitasi bumi.

  12

  3. Membandingkan gerak benda pada 13, 14, 15, 16,

  6 permukaan yang berbeda-beda. 17, 18

  4. Menjelaskan berbagai cara 19, 20, 21, 22,

  6 memperkecil/memperbesar gaya gesek. 23, 24

  5. Menjelaskan manfaat dan kerugian yang 25, 26, 27, 28,

  6 ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam 29, 30 kehidupan sehari-hari.

  Jumlah

  30 Dari tabel 3. 4 Jumlah soal evaluasi pada siklus 1 terdapat 30 soal,

  namun sebelum soal diberikan pada kelas peneliti maka soal harus diujicobakan. Soal yang diujicobakan untuk mengetahui apakah soal tersebut valid untuk di berikan pada kelas peneliti.

Tabel 3.5 Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 2

  Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, danenergi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar : 5.1 Siswa dapat mendeskripsikan hubungan Antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

  Jumlah No. Indikator Rumusan Item Item bersifat magnetis dan tidak magnetis

  2. Menunjukan kekuatan gaya magnet 7, 8, 9, 10, 11,

  6 dalam menembus beberapa benda 12 melalui percobaan.

  3. Mengidentifikasi sifat kutup magnet melalui 13, 14, 15, 16,

  6 percobaan 17, 18

  4. Memberi contoh penggunaan gaya magnet 19, 20, 21, 22,

  6 dalam kehidupan sehari-hari 23, 24

  5. Membuat magnet 25, 26, 27, 28,

  6 29, 30 Jumlah

  30 Dari tabel 3. 5 Jumlah soal evaluasi pada siklus 1 terdapat 30 soal,

  namun sebelum soal diberikan pada kelas peneliti maka soal harus diujicobakan. Soal yang diujicobakan untuk mengetahui apakah soal tersebut valid untuk di berikan pada kelas peneliti.

3.5 Analisis Instrumen Soal Tes Evaluasi

3.5.1 Pelaksanaan Tes Uji Coba Instrumen

  Sebelum soal diberikan pada kelas yang diteliti, terlebih dahulu soal diujicobakan pada sekolah lain untuk mengetahui kelayakan setiap butir soal. Setiap butir soal disebut layak apabila butir soal tersebut valid dan soal tersebut reliabel. Tes uji coba instrumen dilaksanakan pada kelas 5 SDN 2 Panimbo.

1. Uji Validitas Instrumen

  Menurut Purwanto (2012: 137) validitas merupakan syarat yang terpenting dalamsuatu alat evaluasi. Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Selain itu Sugiyono (2012: 172) menyatakan bahwa hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen yang berupa soal pilihan ganda. Namun sebelum instrumen tersebut diberikan kepada responden, instrumen terlebih dahulu harus diuji apakah sudah valid. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16,0, dengan nilai r tabel. R tabel dirinci pada taraf signifikan 5% dan jumlah data (N) = 25, maka didapat r tabel sebesar 0,396 (Sugiyono, 2010: 455).

  Uji coba indtrumen soal dilaksanakan di SD Negeri 02 Panimbo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan pada siswa kelas 5. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I

  Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, danenergi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar : 5.1 Siswa dapat mendeskripsikan hubungan Antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

  Indikator Butir Hasil Uji soal Validitas Valid T.Valid Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi 1, 2, 3, 4, 1, 2, 3, 5, 6 menyebabkan benda bergerak 5, 6

  4 Memprediksi seandainya tidak ada gaya 7, 8, 9, 7, 9,

  8 gravitasi bumi

  10, 11, 10, 11,

  12

  12 Dari tabel 3. 6 hasil uji validitas 30 soal pada siklus I terdapat 10 soal yang tidak valid, dan ada 20 soal yang valid Jadi hasil dari 20 soal yang valid tersebut akan digunakan pada kelas peneliti.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II

  Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda 13, 14, 15, 16, 17, 18 13, 15, 16, 18 14, 17

  Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesek 19, 20, 21, 22, 23, 24 20, 22,

  24 19, 21,

  23 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

  25, 26, 27, 28, 29, 30 25, 26, 28, 30 27, 29 Indikator Butir soal Hasil Uji Validitas Valid T.Valid Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis

  1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 2, 3, 4, 5 Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan

  7, 8, 9, 10, 11, 12 7, 9, 10, 11 8, 12 Mengidentifikasi sifat kutup magnet melalui percobaan

  13, 14, 15, 16, 17, 18 13, 14,

  16 15, 17, 18 Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari

  19, 20, 21, 22, 23, 24 19, 21, 22, 20, 23, 24 Membuat magnet 25, 26, 25, 26, 28, 30

  27, 28, 27, 29 29, 30

  Dari tabel 3. 7 hasil uji validitas 30 soal pada siklus II terdapat 10 soal yang tidak valid, dan ada 20 soal yang valid. Jadi hasil dari 20 soal yang valid tersebut akan digunakan pada kelas peneliti.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

  Menurut Sugiyono (2010: 173) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

  • Peneliti menggunakan Software SPSS Statisctic 16,0 dengan Analyze

  Scale

  • – Reliability Analysis untuk menghitung reabilitas dari instrumen yang

  akan diujikan. Hasil uji reabilitas dapat dilihat pada output Reliability Statistics, khususnya pada kolom

  Cronbach’s Alpha. Kriteria untuk

  menentukantingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Wardani, 2010:35) sebagai berikut:

  : tidak dapat diterima α ≤ 0,7

  : dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

  : reliabilitas memuaskan α > 0,9

  Suatu tes dikatakan reliable apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang memuaskan. Sebelum dilakukan uji reliabilitas, terlebih dahulu diadakan uji instrumen soal. Hasil uji reliabilitas soal yang dilakukan di kelas 5 SD negeri 02 Panimbo dengan analisis SPSS versi 16. 0 for Windows adalah sebagai berikut:

  Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus 1

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

.950

  20 Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

  

.948

  20 Dari tabel uji reliabilitas item soal siklus 1 dan siklus II dapat diketahui

  bahwa nilai reliabilitas pada siklus I mencapai 0, 950 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut dalam kategori reliabel memuaskan. Dan reliabilitas siklus II mencapai 0, 948 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut juga termasuk dalam kategori reliabel memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan sangat reliabel karena nilai koefisien alpha kategori reliablel memuaskan adalah > 0, 9.

3.6 Teknik Analisis Data

  Analisis data dilakukan setelah seluruh data yang akan diteliti telah terkumpul untuk mengetahui tingkat keberhasilan akan tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan. Data yang terkumpul berupa data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada prasiklus, siklus 1, siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif berdasarkan hasil observasi tiap pertemuan dalam dua siklus.

  Analisis data kuantitatif diambil berdasarkan hasil belajar yang berupa tes evaluasi atau tes formatif yang diolah untuk mencari nilai tertinggi, nilai tertendah, rata

  • – rata nilai yang diperoleh seluruh siswa (mean), dan presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. Berikut rumus untuk mengitung data kuantitatif:

  

ℎ ℎ ℎ

  Nilai Rata

  • – rata =

  

ℎ ℎ

  Nilai rata-rata merupakan perbandingan antara jumlah skor perolehan tes oleh siswa dibanding dengan banyaknya siswa yang mengikuti tes.

  ℎ

  Presentase Ketuntasan Belajar = × 100%

  ℎ ℎ

  Persentase ketuntasan merupakan hasil perbandingan banyaknya siswa tuntas dibanding dengan jumlah total siswa yang mengikuti tes dan dikalikan dengan seratus persen.

3.7 Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan merupakan penanda yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan. Keberhasilan dalam proses pembelajaran yang telah diterapkan problem based learning dilihat dari perubahan tingkah laku siswa. Tentunya perubahan ke arah yang lebih baik, misalnya siswa termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

  Untuk mengukur keberhasilan tiap – tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolak ukurnya adalah adanya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang ditunjukkan dengan minimal 80% dari seluruh siawa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 65 pada kelas 5 SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Make A Match Berbantuan Media PowerPoint Siswa Kelas 5 SDN Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semar

0 0 26

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA POWER POINTSISWA KELAS 5 SDN BUTUH 1 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Make A Match Berbantuan Media PowerPoint Siswa Kelas 5 SDN Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pa

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 1 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 12