Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Project Based Learning pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan (Umar Tirtarahardja, 2008:32).

  Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

  Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat sebuah rangkaian pengalaman yang dialami siswa dalam kegiatan nyata. Dewasa ini dilakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan mutu, salah satunya adalah pembelajaran yang ditawarkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah dasar. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan alam dan lingkungan sekitar siswa (Khalimah, 2010:35).

  Powler (Khalimah, 2010:36) menyatakan “ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA merupakan pengetahuan yang ilmiah, yaitu pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah”. Nash (Usman Samatowa, 2010:3) menyatakan “IPA itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam

  ”. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga diamatinya. Sains didefinisikan sebagai Ilmu Pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam. Sains juga merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang merupakan produk dari proses ilmiah (Usman Samatowa, 2010:19). IPA adalah lebih dari sekedar kumpulan yang dinamakan fakta. IPA merupakan kumpulan pengetahuan dan juga proses. Pembelajaran IPA di sekolah di harapkan memberi berbagai pengalaman pada anak yang mengijinkan mereka melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang relevan (Agus. S, 2003:11).

  Dari uraian diatas pengertian IPA menurut pemikiran penulis adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai obyek, menggunakan metode ilmiah sehingga perlu diajarkan di Sekolah Dasar. Dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran salah satunya dalam pembelajaran IPA, guru dituntut agar menguasai berbagai model pembelajaran yang bervariatif sehingga kualitas pembelajaran terutama pada pembelajaran IPA meningkat.

  Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan penulis dengan guru kelas bahwa dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kutowinangun

  11 Salatiga masih berpusat pada pemberian materi dari guru kelas. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa mengalami kesulitan mengikuti pelajaran IPA yang diajarkan oleh guru kelas, kesulitan ini ditunjukkan dengan banyaknya hasil belajar siswa yang kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan. Dari 26 siswa tedapat 5 siswa yang memiliki nilai di atas KKM yaitu diatas nilai 7,00, sementara 21 siswa lainnya mendapat nilai di bawah KKM atau belum mengalami pembelajaran tuntas. Nilai rata-rata kelas 60,47. Dalam kegiatan belajar, masih ada beberapa siswa yang menyepelekan mata pelajaran

  IPA, hal ini sering terjadi karena siswa beranggapan bahwa belajar IPA tidak dianggap penting dan membosankan.

  Penulis mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Guru mengajar sesuai standar proses yang telah ditetapkan tetapi masih memiliki keprihatinan dalam mengajar yaitu dalam penerapan metode. Metode pembelajaran yang digunakan belum menumbuhkan daya tarik siswa untuk aktif lebih menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran yang dilakukan lebih sering menggunakan pendekatan konvensional, yaitu pendekatan pembelajaran yang lebih banyak berpusat pada guru, komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu arah yaitu dari guru ke siswa. Dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas IV guru menggunakan metode tanya jawab, ceramah dan penugasan yang sudah baik tetapi keaktifan siswa masih kurang. Keaktifan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran membuat siswa sulit untuk mengembangkan diri dan mencari informasi atas masalah yang dihadapinya sendiri. Kondisi pembelajaran yang ada terasa kaku dan membosankan. Siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan, siswa hanya berani menjawab saat guru memberi pertanyaan, mengerjakan tugas yang diperintahkan guru dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Dengan kondisi ini, membuat penulis tergugah untuk melakukan inovasi pembelajaran mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun

  11 Salatiga.

  Sebagai langkah perwujudan melaksanakan inovasi pembelajaran IPA di kelas IV, penulis memilih pendekatan Project Based Learning untuk mengembangkan keaktifan dan keberanian siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Bransfor dan Stein (Warsono dan Hariyanto, 2012:153) m enyatakan “pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan pengajaran yang komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan

  ”. Sedangkan John Dewey (Warsono dan Hariyanto, 2012:145) menyatakan:

  Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning itu sediri berakar dari tradisi pragmatisme. Konsep Learning by Doing yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaanyang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai suatu tujuan, secara sederhana Project

  

Based Learning didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba

  megaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah.

  Pembelajaran dengan pendekatan Project Based Learning ini menurut pemikiran penulis yaitu belajar dengan menghasilkan suatu produk yang dapat melatih daya kreatifitas siswa. Kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan teman untuk merancang produk yang akan dihasilkan, dan nantinya akan timbul rasa bangga dan percaya diri yang lebih karena produk yang siswa hasilkan adalah hasil dari kerja keras siswa. Pengembangan kerjasama antar siswa juga akan terealisasi dalam pembelajaran Project Based Learning ini.

  Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan Project Based

  

Learning telah dilakukan oleh Veronica Yasinta Nugraeni (2012:1) dalam

  skripsinya yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Metematika Bagi Siswa Kelas 4 Melalui Project Based Learning dengan Pendekatan Kontekstual di SD Negeri 01 Gandulan Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Setelah peneliti menggunakan pendekatan kontekstual melalui Project Based Learning pada siklus I mengalami peningkatan hasil belajar pada siswa dilihat dari hasil tes formatif yang diperoleh 5 siswa (23,8%) belum tuntas dan 16 siswa (76,2%) sudah tuntas dengan KKM. Setelah siklus II hasil yang diperoleh 2 siswa (9,5%) belum memenuhi KKM dan 19 siswa (90,5%) siswa sudah memenuhi KKM.

  Dengan penerapan pendekatan Project Based Learning dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa dapat menangkap manfaat dari pembelajaran dengan inovasi yang baru, siswa menjadi lebih percaya diri dan rasa ingin tahu yang besar pada masalah yang akan dihadapi. Pembelajaran yang menuntut siswa aktif dan kreatif untuk menghasilkan suatu produk ini dirasa dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Selain itu rasa semangat dan antusias siswa dalam belajar dapat ditimbulkan dengan penerapan pendekatan Project Based Learning.

1.2 Identifikasi Masalah

  Hasil belajar siswa yang kurang memuaskan pada mata pelajaran IPA, memberi sinyal adanya kesulitan pemahaman konsep mata pelajaran IPA yang disampaikan dalam materi pembelajaran. Rendahnya partisipasi siswa terhadap proses pembelajaran, kurangnya ketertarikan siswa dengan materi pembelajaran, mengidentifikasi bahwa siswa kurang mampu menguasai materi pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan antara lain:

  1.2.1 Diri Siswa 1.

  Siswa dituntut dapat menguasai begitu banyak materi ajar.

  2. Materi ajar dirasa sulit untuk dikuasai siswa.

  3. Kurangnya waktu yang digunakan untuk menyampaikan materi ajar.

  4. Belum mampunya siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai hal-hal yang belum dipahami.

  1.2.2 Diri Guru 1.

  Guru dituntut tidak hanya mampu dalam menyampaikan materi, namun juga mengerjakan administrasi. Hal ini mempersulit ruang guru untuk focus menyampaikan materi sesuai kebutuhan siswa.

  2. Materi ajar yang harus disampaikan terlalu banyak dan sulit diterima seluruh siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

  3. Kurangnya waktu dalam pembelajaran untuk menyampaikan materi secara intensif.

  4. Model pembelajaran yang kurang cocok diterapkan dalam suatu materi ajar. Kurangnya kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPA, bukan menjadi persoalan yang sederhana, mengingat peran mata pelajaran IPA dalam hubunganya dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan alam. Jika siswa memahami benar makna mata pelajaran IPA, maka siswa akan lebih mudah untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari serta akan membentuk karakter siswa dan menumbuhkan kreatifitas siswa (Khalimah, 2010:64). Proses pembelajaran

  IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Usman Samatowa, 2006:17).

  Dalam kerangka pemikiran sederhana, siswa perlu untuk menguasai mata

  pelajaran IPA sebagai pengantar siswa agar dapat lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Mata pelajaran IPA mengajarkan kepada siswa untuk memandang permasalahan yang siswa hadapi bukan dengan teori semata, siswa dituntut untuk memecahkan masalahnya melalui pengamatan langsung di lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan orang lain. Kurangnya pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPA, akan menjadi suatu ancaman bagi siswa dalam menghadapi tes akhir maupun ujian sekolah, jika nilai siswa kurang dari batas KKM maka siswa tidak akan naik kelas maupun lulus sekolah. Buruknya penguasaan mata pelajaran IPA akan berdampak pada siswa dalam jenjang pendidikan selanjutnya.

  Dari permasalahan kompleks inilah, memberi dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan dan memberi solusi atas kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran IPA. Dengan penyelesaian masalah secara rutin diharapkan akan menaikkan hasil belajar siswa. Hasil belajar yang baik akan mencerminkan kesuksesan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, kesuksesan ini menunjukkan keberhasilan guru dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Hasil belajar yang baik juga akan menumbuhkan rasa semangat siswa dalam belajar, siswa terdorong untuk giat belajar dan berkonsentrasi dengan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, hasil belajar yang baik akan menjadikan kebanggaan tersendiri untuk orang tua siswa, karena mereka beranggapan bahwa anak-anaknya dapat menyerap materi pelajaran dengan baik.

  Penerapan pendekatan Project Based Learning menurut penulis dirasa akan sangat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar, karena dalam pembelajaran IPA akan melatih siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan menghasilkan suatu produk, siswa berlatih membuat rancangan produk dan menyelesaikanya dengan kreatifitas masing-masing siswa. Dan hasil produk yang dibuat siswa nantinya akan dipresentasikan dengan teman-teman yang lain, siswa berlatih untuk berani dan berinteraksi dengan orang lain.

  1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya,dapat diambil beberapa rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini, antara lain: 1.

  Apakah pendekatan Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester II dalam mata pelajaran IPA di SD Negeri Kutowinangun 11 tahun pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimana pendekatan Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester II dalam mata pelajaran IPA di SD Negeri

  Kutowinangun 11 tahun pelajaran 2014/2015?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan diadakanya penelitian tindakan kelas tentang penerapan pendekatan Project Based Learning dalam mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut: 1.

  Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester II Tahun

  Pelajaran 2014/2015 dalam mata pelajaran IPA di SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga.

2. Untuk mendiskripsikan langkah-langkah pendekatan Project Based

  Learning sesuai sintaks yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar

  siswa kelas IV semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam mata pelajaran IPA di SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga.

1.5 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, adapun manfaat yang diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis serta manfaat praktis pada masyarakat luas, khususnya di bidang pendidikan: 1.

  Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori tentang pendekatan Project Based Learning yang penerapanya dalam dunia

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Siswa 1.

  Memudahkan siswa untuk dapat memahami materi ajar karena adanya perancangan produk

  2. Siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

  3. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

  b.

  Bagi Guru Memeroleh pengalaman dalam menerapkan pendekatan Project Based Learning dalam mata pelajaran IPA.

  c.

  Bagi Kepala Sekolah Sebagai bahan masukan dalam pembinaan guru-guru untuk memotivasi belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung d. Bagi Penulis

  Memberi pengalaman dan memberi wawasan tentang penerapan Pendekatan Project Based Learning dalam pembelajaran IPA.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Finite State Automata pada Permainan Kartu Domino atau Permainan Gaple

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 bit Berbasis Pola Ekor Burung Murai Batu

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Sapi dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web

0 0 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 2 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 14

4.1.1 Pengembangan Media Permainan Monopoli dengan Pendekatan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 14

PENGEMBANGAN PERMAINAN MONOPOLI DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 SD

1 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

1 1 53

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 42