PENGARUH KETRAMPILAN DOSEN DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK Oleh Mawardi Dosen Fakultas Agama Islam ABSTRAK - PENGARUH KETRAMPILAN DOSEN DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASI

PENGARUH KETRAMPILAN DOSEN DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR MAHASISWA DI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
Oleh
Mawardi
Dosen Fakultas Agama Islam
ABSTRAK
Artikel penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan hasil penelitian bahwa
ketrampilan dosen dalam mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa FKIP
Universitas Muhammadiyah Pontianak, 2) Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi kepada
para dosen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan, karena kualitas proses
pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan setiap dosen, dan 3) Hasil penelitian ini akan
disampaikan melalui media lokal berupa jurnal kampus dan seminar para dosen di lingkungan
Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ex-post facto. Adapun
teknik yang digunakan yaitu teknik komukasi langsung berupa angket dengan Skala Guttman
untuk mengukur persepsi mahasiswa dan teknik komunikasi tidak langsung berupa documenter.
Berdasarkan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Rata-rata
kemampuan dosen dalam melaksanakan aktivitas mengajar di Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Pontianak adalah 82,84 yang dapat dikategorikan sangat baik, 2) Rata-rata hasil
belajar mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak adalah 77,63

(kategori baik) dan 3) Kemampuan dosen dalam melaksanakan aktivitas mengajar berpengaruh
terhadap hasil belajar mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Dan rekomendasikan bahwa 1) Diharapkan beberapa dosen yang kemampuannya masih belum
mencapai rata-rata 80 (kategori sangat baik), agar dapat meningkatkan kemampuannya dalam
melaksanakan aktivitas mengajarnya dan 2) Diharapkan semua mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Pontianak dapat meningkatkan hasil belajarnya melalui belajar
dengan baik di rumah.
Kata Kunci: Ketrampilan Dosen Mengajar dan Hasil Belajar Mahasiswa

47

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha untuk meningkatkan kualitas
proses di Perguruan Tinggi meliputi unsurunsur dosen, sarana dan dana, proses belajar
mengajar dan kurikulum serta relevansi.
Masalah dosen adalah kuci dari segala usaha
untuk meningkatkan kualitas perguruan
tinggi. Kita tahu bahwa segala usaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan tanpa

meningkatkan mutu dosennya merupakan
usaha yang sia-sia. Dosen adalah pekerjaan
atau profesi yang dituntut
agar dapat
melaksanakan “Tri Dharma Perguruan
Tinggi,” yakni; Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat.
Jadi salah satu tugas profesi dosen
yang sangat penting adalah bidang
pendidikan.
Dosen
berkewajiban
melaksanakan
pendidikan
yakni
pembelajaran di kelas. Untuk melaksanakan
pembelajaran di kelas, maka dosen dituntut
memiliki
ketrampilan
mengajar.

Keberhasilan dosen dalam mengajar sangat
ditentukan kemampuannya menerapkan
ketrampilan mengajar.
Kemampuan dosen juga berpengaruh
pada
aktivitas
dan
hasil
belajar
mahasiswanya. Semakin professional dosen
dalam mengajar, maka semakin dapat
membelajarkan siswa dengan baik dan hasil
belajar yang baik juga. Meskipun banyak
faktor yang mempengaruhi hasil belajar
peserta didik, akan tetapi faktor pendidik
menempati posisi yang sangat urgen dalam
pembelajaran di kelas.
Hasil belajar adalah hasil yang
diperoleh peserta didik setelah melalui
proses pembelajaran. Berbagai faktor yang

mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi minat, bakat, kecerdasan, motivasi

dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal
adalah semua faktor yang berada di luar diri
manusia yakni pendidikan atau bimbingan
termasuk kondisi lingkungan belajar belajar,
fasilitas belajar, status ekonomi dan
sebagainya.
Jadi salah satu faktor yang ikut
berpengaruh terhadap hasil belajar adalah
faktor
eksternal
berupa
pendidikan.
Pendidikan terdiri dari unsur-unsur si
pendidik, peserta didik, tujuan, sarana dan
prasarana belajar dan kurikulum. Berkaitan
dengan si pendidik yang dalam hal ini adalah

ketrampilan dosen dalam mengajar kepada
mahasiswanya.
Berdasarkan analisa di atas, maka
perlu kiranya dilakukan penelitian untuk
mengetahui
sejauhmana
pengaruh
ketrampilan dosen dalam mengajar terhadap
hasil belajar mahasiswa di Fakultas Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak.
B. Masalah Penelitian
Sebagaimana dengan analisa pada
latar belakang di atas, maka perlu kiranya
dirumuskan permasalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah ketrampilan dosen dalam
mengajar menurut persepsi mahasiswa

FAI
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak ?
2. Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa
FAI
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak pada semester genap tahun
akademik 2014/2015 ?
3. Apakah terdapat pengaruh ketrampilan
dosen dalam mengajar terhadap hasil
belajar mahasiswa FAI Universitas
Muhammadiyah Pontianak ?
C. Roadmap Riset/Teknologi
Roadmap dalam penelitian ini dapat
digambarkan dengan alur sebagai berikut:

48


Profesi Dosen
Melaksanakan Salah
Satu Catur Darma PT

Melaksanakan
Pendidikan:
Pembelajaran

Tahun 2015
1. Memulai
Pembelajaran
2. Menyajikan
Perkuliahan
3. Menutup
Perkuliahan
Tahun 2016
Melaksanakan
Tugas-tugas
Akademik;
Mengajar, Dosen PA,

Membimbing Skripsi
dan KKU

D. Tujuan Khusus Penelitian
Penelitian
tentang
“Persepsi
Mahasiswa terhadap Ketrampilan Dosen
Dalam Mengajar dan Pengaruhnya pada
Hasil Belajar Mahasiswa Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak
mempunyai tujuan khusus adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan hasil penelitian
bahwa ketrampilan dosen dalam
mengajar berpengaruh terhadap hasil
belajar mahasiswa FKIP Universitas
Muhammadiyah Pontianak
2. Hasil penelitian dapat memberikan
kontribusi kepada para dosen untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran

Hasil Belajar
Mahasiswa

Out Put:
- Jurnal
- Bhn Kebijakan

Universitas
1. Budaya
Belajar
2. Hasil Belajar
Mahasiswa

Out Put:
- Jurnal
- Bhn Kebijakan

yang dilaksanakan, karena kualitas

proses
pembelajaran
sangat
tergantung pada kemampuan setiap
dosen.
3. Hasil penelitian ini akan disampaikan
melalui media lokal berupa jurnal
kampus dan seminar para dosen di
lingkungan
Universitas
Muhammadiyah Pontianak

49

II. STUDI KEPUSTAKAAN
A. Kemampuan Mengajar
Pembelajaran adalah istilah yang
relative baru dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Kata “pembelajaran” adalah
terjemahan dari “instruction” yang banyak

dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika
Serikat. Namun demikian, substansinya
sudah lama ada dalam dunia pendidikan di
Indonesia, karena konsep pembelajaran
merupakan konversi dari istilah proses
belajar mengajar yang selama ini digunakan.
Saat ini lebih cendrung menggunakan istilah
pembelajaran. Karena dalam kenyataannya
sering terjadi guru/dosen mengajar dan
kurang
mampu
membelajarkan
siswa/mahasiswa.
Selanjutnya pengertian mengajar
merupakan aktivitas yang kompleks yang
mengadung unsur teknologi, ilmu seni, dan
pilihan
nilai.
Aktivitas
mengajar
memerlukan kompetensi professional yang
cukup
kompleks,
sebagai
integrasi
kompetensi guru secara utuh dan
menyeluruh.
Aktivitas
mengajar
mengandung elemen-elemen ketrampilan
membuka dan menutup pembelajaran,
Ketrampilan mengelola kelas, ketrampilan
memberikan motivasi atau penguatan,
ketrampilan memilih dan menggunakan
metode dan strategi pembelajaran yang
relevan dengan ketrampilan bertanya,
ketrampilan
menggunakan
media
pembelajaran (Helmiati, 2013: 15-16).
Profesional seorang pendidikan dapat
dilihat kemampuan mengajar para peserta
didik. Kemampuan mengajar menurut
Helmiati (2014: 28-30) dan Wiyani (2013:
33-43) adalah sebagai berikut:
1. Ketrampilan membuka dan menutup
pelajaran
2. Ketrampilan menjelaskan
3. Ketrampilan bertanya

4. Ketrampilan menggunakan variasi
5. Ketrampilan memberi penguat
6. Ketrampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan
7. Ketrampilan mengelola kelas
8. Ketrampilan membimbing diskusi
kelompok
Secara rinci bagi dosen dapat
melaksanakan aspek-aspek yang tertera di
bawah ini menurut Hamid Darmadi (2014:
12) sebagai berikut:
1. Memulai perkuliahan dengan tepat
waktu
2. Melaksanakan kontrak perkuliahan
pada pertemuan pertama perkuliahan
3. Menjelaskan tujuan/sasaran setiap
perkuliahan
4. Memberikan
ringkasan
materi
pembelajaran
dalam
setiap
pembahasan
5. Memberikan
handout/copy dari
materi perkuliahan yang akan
dibahas
6. Menjelaskan materi perkuliahan
dengan baik dan mudah dimengerti
7. Memberikan jawaban yang tepat dan
memuaskan
dari
pertanyaan
mahasiswa
8. Sangat antusias dan menarik pada
saat memnberikan perkuliahan pada
umumnya
9. Bahasa yang digunakan pada saat
memberikan
kuliah
mudah
dimengerti
10. Cara dosen memberikan perkuliahan
dapat merangsang keinginan dan
ketertarikan untuk belajar
11. Memberikan feedback (umpan balik)
pada saat perkuliahan
12. Bersikap ramah dan baik dan baik
saat mengajar
13. Memberikan kuliah dengan baik dan
diselingi humor
50

14. Memberikan
pujian
diantara
mahasiswa yang dapat menjawab
pertanyannya dengan baik
15. Menegur mahasiswa yang tidak
tertib/dapat
mengganggu
keberlangsungan perkuliahan
16. Selalu masuk tepat waktu selama
perkuliahan
17. Memberitahukan mahasiswa jika
berhalangan
hadir
dalam
memberikan kuliah
18. Mengontrol
keadaan
selama
perkuliahan berlangsung
19. Menggunakan media pembelajaran
(alat peraga atau LCD) dalam
perkuliahan
20. Memberikan
kesempatan
pada
mahasiswa untuk bertanya
21. Memberikan kesempatan mahasiswa
untuk berargumentasi/pandangannya
22. Memberikan kesempatan mahasiswa
untuk menyanggah pendapat dosen
23. Memberikan latihan soal/tugas dan
penyelesaiannya
24. Bersikap bijaksana ketika berbeda
pendapat dengan mahasiswa
25. Perkuliahan penuh keseriusan tetapi
tidak menegangkan
26. Memberikan kesempatan bimbingan
akademis kepada mahasiswa di luar
jam perkuliahan
27. Berpakaian dan berpenampilan rapi
28. Bertutur kata yang sopan dan lemah
lembut
29. Dosen sering memberikan sapaan
dan senyuman ketika bertemu
mahasiswa
30. Memberikan
motivasi
untuk
belajar/mengembangkan
bahan
perkuliahan
31. Mengakhiri perkuliahan tepat waktu

B. Hasil Belajar Mahasiswa
Hasil belajar adalah salah satu
komponen dalam pembelajaran. Hasil
belajar adalah hasil yang diperoleh setelah m
alui proses belajar. Hasil belajar diketahui
melalui kegiatan evaluasi atau penilaian
hasil
belajar. Rusman
(2011: 13)
menjelaskan,penilaian dilakukan secara
konsisten, sistematis, dan terprogram dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis atau lisan, pengamatan kerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk,
portofolio. Hasil belajar adalah hasil yang
diperoleh peserta didik setelah melalui
proses belajar. Sedangkan alat untuk
mengetahui sejauhmana hasil yang telah
diperoleh peserta didik setelah melalui
proses belajar adalah tes.
Purwanto (2006, 47) menjelaskan tes
hasil belajar (achievement tes) yakni 1) tes
standar 2) tes buatan guru/dosen. Tes standar
adalah tes yang dikembangkan oleh penulispenulis professional dan para ahli. Tes ini
telah di-tryout-kan, dianalisis dan direvisi
sehingga memiliki tingkat validitas dan
reliabilitas yang tinggi. Sedangkan tes
buatan guru/dosen adalah tes yang dibuat
oleh guru/dosen yang tidak di-tryout-kan,
dianalisis dan dianalisis. Sehingga memiliki
validitas dan reliabilitas yang rendah.
Achievement tes yang digunakan dalam
mengukur hasil belajar siswa adalah tes
buatan yang terdiri dari tes tertulis (written
test) dan tes lisan (oral tes). Tes tertulis
dapat dibagi tes essay dan tes obyektif.
Menurut Arikunto (2006: 23) bahwa
ciri-ciri tes yang baik mengandung unsur : 1)
validitas (sahih), yakni mengukur apa yang
hendak diukur, 2) Reliabilitas (keajegan)
yakni
memiliki
keterandalan,
3)
Obyektivitas artinya dilaksanakan secara
obyektif dan tanpa sifat subyektif, 4) Praktis
51

artinya
dapat
dilaksanakan
atau
dipraktekkan.
Dalam “Panduan Akademik dan
Administrasi
Akademik
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak”
dijelaskan
ketentuan-ketentuan evaluasi kemajuan hasil
belajar dan kecakapan mahasiswa telah
ditentukan sebagai berikut:
1. Evaluasi
kemajuan
hasil
belajar
menggunakan instrument-instrumen yang
sahih (valid) dalam mengukur kemajuankemajuan kompetensi yang dicapai oleh
mahasiswa pada kurun tertentu.
2. Evaluasi
kemajuan
hasil
belajar
mahasiswa juga dapat menggunakan tes
kecakapan yang terbukti sahih (valid) dan
andal (reliabel).
3. Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa
meliputi empat komponen yang masingmasing beserta prosentase kontribusinya
terhadap total nilai mahasiswa pada satu
mata kuliah: a) Aktivitas di kelas
berkontribusi 10 % b) Tugas-tugas
berkontribusi 20 % c) Ujian tengah
semester berkontribusi 30 % d) Ujian
akhir semester berkontribusi 40 %
Masing-masing komponen ke empat
unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Nilai aktivitas mahasiswa diambil dari
frekuensi dan mutu aktivitas mahasiswa
di kelas atau pada pertemuan terjadwal
lain
2. Nilai tugas mahasiswa diambil dari hasil
karya mahasiswa berupa paper, laporan
praktikum, laporan observasi, portofolio,
rekayasa, katya seni, atau tugas-tugas lain
yang disiapkan oleh mahasiswa atas
instruksi dosen kepada mahasiswa.
3. UTS diselenggarakan setelah perkuliahan
mencapai tujuh atau delapan kali
pertemuan terjadwal.

4. UAS dilaksanakan pada akhir semester
dan dapat diikuti mahasiswa minimal 75
% tatap muka (sdebagai salah satu
persyaratan mengikuti UAS).
Pendekatan yang digunakan dalam
penilaian hasil belajar terdiri dari dua
pendekatan yakni 1) Penilaian Acuan Nornal
(PAN) dan 2) Penilaian Acuan Patokan
(PAP). PAN adalah cara penilaian yang
tidak selalu tergantung pada jumlah soal
yang diberikan atau penilaian yang
dimaksudkan untuk mengetahui kedudukan
hasil belajar yang dicapai berdasarkan norma
kelas. Peserta didik yang paling besar skor
yang didapat di kelasnya, maka ia adalah
siswa yang memiliki kedudukan tertinggi di
kelasnya. Sedangkan PAP adalah cara
penilaian di mana nilai diperoleh peserta
didik tergantung pada berapa jauh tujuan
yang tercermin dalam soal tes yang dapat
dikuasai siswa. Nilai tertinggi adalah nilai
sebenarnya berdasarkan jumlah soal tes yang
dijawab dengan benar. Pada PAP adanya
passing grade atau batas lulus siswa dapat
dikatakan lulus atau tidak berdasarkan batas
lulus yang telah ditetapkan (Rusman, 2011:
78, Purwanto, 2006: 33). Dalam penelitian
ini sesuai dengan prosedur yang telah
dilaksanakan adalah Penilaian Acuan
Patokan (PAP).
Purwanto
menggunakan
istilah
“evaluasi pencapaian
hasil
belajar.”
Pencapaian hasil belajar dapat diketahui
dengan menggunakan alat ukur yakni tes.
Purwanto (2006: 29) menjelaskan tentang
prinsip-prinsip tes hasil belajar adalah
sebagai berikut: a) Tes dapat mengukur
secara jelas hasil belajar, b) Mengukur
sampel yang representative dari hasil belajar
dan bahan yang telah diajarkan. c)
Mencakup bermacam-macam bentuk soal
yang benar-benar cocok untuk mengukur
hasil belajar sesuai dengan tujuan. d)
52

Didisain sesuai dengan kegunaan untuk
memperoleh hasil yang diinginkan, e)
Dibuat se-reliable mungkin sehingga mudah
diinterpretasikan dengan baik. f) Digunakan
untuk memperbaiki cara belajar siswa dan
cara mengajar pendidik. g) Ketrampilan
Dosen Mengajar dan Hasil Belajar Peserta
Didik
Dosen seharusnya adalah seorang
manajer kelas ia harus dapat bertanggung
jawab terhadap kelancaran tugasnya di
dalam kelas di dalam menentukan metode
belajarnya sendiri dan menyusun bahan
pelajaran dari waktu ke waktu demi untuk
pengembangan mahasiswa (Tilar, 2005:
121). Dengan demikian profesi dosen
sebagai pengajar di Perguruan tinggi sangat
berperan dalam menentukan keberhasilan
mahasiswa.
Sejalan dengan itu, Helmiati (2013:
18) mengatakan bahwa, “berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi hasil belajar,
diantaranya adalah faktor si pendidik yakni
ketrampilan si pendidik dalam mengajar.”
Tilar (2005: 123) menegaskan bahwa,
“…kemampuan mengajar dosen akan sangat
menentukan daya serap atau kualitas
bimbingan dosen terhadap mahasiswa.
Dengan penguasaan memberikan kuliah
dengan baik apalagi dibantu dengan
penguasaan penggunaan multi media di
dalam memberikan kuliah akan sangat
bermanfaat
di
dalam
meningkatkan
penguasaan materi kuliah dari para
mahasiswa.” Jadi kemampuan mengajar oleh
dosen
sangat
menentukan
kualitas
bimbingan terhadap mahasiswa, sehingga
dapat meningkatkan penguasaan materi
kuliah oleh mahasiswa yang tercermin dalam
hasil belajarnya.
Tilar (2005: 125) menegaskan
tentang kemampuan dosen dalam mengajar:

Kemampuan dosen di dalam menata
dan mengarahkan para mahasiswanya untuk
menekuni program-program pendidikannya,
terletak pada kemampuan para dosen
sebagai seorang manajer di dalam kelasnya.
Apabila dosen tersebut tidak dapat
menguasai dan mengarahkan situasi
kelasnya, tidak mungkin tujuan dari pada
situasi atau kegiatan di dalam ruang
kuliahnya akan dapat tercapai. Kemampuankemampuan ini harus dapat dikuasai melalui
pendidikan. Dengan kata lain para dosen
harus disiapkan agar dapat menguasai
ketrampilan serta kemampuan sebagai
seorang manajer kelas
yang sukses.”
Dengan
memiliki
ketrampilan
serta
kemampuan mengajar yang baik tentu dapat
membelajarkan mahasiswanya dengan baik
dan pada akhirnya akan memberikan
pengaruh pada hasil belajar yang diperoleh
mahasiswanya.
C. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian ini adalah
berikut:
1. Nana Sudjana (Jurnal Pendidikan, UPI,
2011): “Persepsi Mahasiswa Terhadap
Kemampuan Dosen dan Profil Dosen
Ideal Sebagai Tenaga Pengajar di
Perguruan Tinggi.” Kemampuan dosen
yang diharapkan mahasiswa adalah dosen
yang rajin, kreatif, bijaksana dalam
membuat keputusan, terbuka dan suka
menolong/membimbing mahasiswa yang
menghadapi kesulitan dan inovatif dalam
menyajikan materi perkuliahan, sopansantun dan dosen yang tidak terlalu
formal, dan humoris dengan gaya
kepemimpinan yang demokratis.
2. Mawardi (Penelitian Hibah Kopertis XI,
2012): “Kemampuan Dosen Dalam
Melaksanakan Tugas-Tugas Akademik di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
53

Universitas Muhammadiyah Pontianak.”
Kemampuan dosen dalam melaksakan
tugas-tugas akademis meliputi tiga
bidang; yakni 1) Pendidikan dan
pengajaran dengan rata-rata 78 (baik), 2)
Melaksanakan
tugas
bimbingan
akademis/dosen PA dengan rata-rata
cukup 67 (baik), dan 3) Tugas menjadi
dosen pembimbing lapangan pada saat
KKU dengan rata-rata 76 (baik).
3. Mawardi (Penelitian Hibah UMP, 2009):
“Motivasi Dosen Menerapkan Hasil
Pelatihan yang Bersifat Didaktik-Metodik
Dalam Proses Belajar Mengajar di
Universitas Muhammadiyah Pontianak.”
Motivasi dosen untuk mengaplikasikan
hasil yang diperoleh setelah mengikuti
pelatihan AA memiliki rata-rata baik. Hal
ini tergambar pada kemampuan dosen
membuat rencana pembelajaran dan
melaksanakannya di dalam kelas dalam
kondisi nyata pada proses belajar
mengajar.
D. Hipotesis Penelitian
Penelitian ini dirancang terlebih
dahulu dengan merumuskan jawaban
sementara yang tentunya akan dibuktikan
kebenaran secara empirik melalui penelitian.
Adapun rumusan
Hipotesis penelitian ini adalah:
1. Hipotesis Nol (Ho): Tidak terdapat
pengaruh
kemampuan
mengajar
dikalangan dosen terhadap hasil belajar
mahasiswa semester genap Fakultas
Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah Pontianak
2. Hipotesis Alternatif: Terdapat pengaruh
kemampuan mengajar dikalangan dosen
terhadap hasil belajar mahasiswa
semester genap Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Pontianak

III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Ex-post facto.
Penelitian ex-post facto adalah penelitian
yang dilakukan secara sistematis dengan
tidak melakukan pengontrolan langsung
terhadap variabel bebas, karena variabel
tersebut sudah terjadi dan hubungan antar
variabel dikaji bersifat kausal. Variabel
bebas tidak mungkin diulang karena sudah
terjadi atau berlalu (Rasyid, 2000: 77-78).
Pendekatan dalam penelitian
adalah
pendekatan kuantitatif dengan bentuk
penelitian hubungan kausal (sebab- akibat).
Penelitian hubungan kausalitas merupakan
penelitian yang mencari hubungan antar
variabel faktor penyebab (variabel bebas)
dan faktor akibat (variabel terikat). Dalam
penelitian ini faktor penyebab sebagai
variabel bebas adalah kemampuan dosen
melaksanakan pembelajaran, sedangkan
faktor akibat sebagai variabel terikat/tak
bebas adalah hasil belajar mahasiswa pada
semester genap tahun 2014/2015

B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
program studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas
Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah Pontianak. Sedangkan
subyek penelitian adalah 17 orang dosen
melalui persepsi mahasiswa
mahasiswa
semester genap tahun akademik 2014/2015
di semerter II berjumlah 10 orang, semester
IV berjumlah 10 dan semester VI berjumlah
10 orang. Dengan demikian total populasi
seluruhnya adalah 17 orang dosen. Karena
terbatasnya jumlah polulasi, maka semua
populasi dijadikan sampel dalam penelitian
ini. Sehingga penelitian ini disebut
penelitian populasi, karena semua populasi
54

dijadikan sampel penelitian. Adapun
karakteristik populasi adalah mahasiswa
aktif bukan cuti pada semester genap tahun
akademik 2014/2015.
Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, oleh karena itu diperlukan
variabel penelitian sebagai obyek penelitian.
Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi
variabel
lain
dalam
penelitian. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah ketrapilan mengajar oleh dosen
setiap mata kuliah yang diampunya.
Variabel terikat adalah variabel yang muncul
karena adanya variabel lainnya atau variabel
tergantung. Adapun variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa
pada mata kuliah semester genap tahun
akademik 2014/2015.
B. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan model penelitian ini,
maka teknik yang digunakan adalah teknik
komukasi langsung berupa angket dengan
Skala Guttman untuk mengukur persepsi
mahasiswa dan teknik komunikasi tidak
langsung berupa dokumenter:
1. Kuesioner dengan Skala Likert
Kuesioner
merupakan
teknik
pengumpilan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden
(Sugiyono, 2011: 142). Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur Persepsi mahasiswa tentang
kemampuan dosennya dalam melaksanakan
pembelajaran. Angket yang digunakan
berskala Likert. Menurut Sugiyono (2011:
93) Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial,
fenomena social ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti sebagai variabel penelitian.
Skala yang dugunakan dengan kata-kata;
sering, kadang-kadang, tidak pernah.

2. Dokumenter
Teknik komunikasi tidak langsung
yang digunakan adalah dokumen yakni
Ujian Semester Genap Mahasiswa tahun
akademik 2014/2015. Jenis instrumen yang
digunakan adalah daftar dokumen yang
memuat data nilai mahasiswa yang
menunjukkan hasil belajar mahasiswa sesuai
dengan dosen yang mengajar mata kuliah
dan skor yang diperoleh pada semester
genap yang lalu (nilai UAS semester genap
tahun 2015).
C. Rencana Analisis Data Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan bentuknya hubungan
kauasal (sebab-akibat). Untuk menganalisis
hubungan dua variabel yang bersifat sebab
dan akibat, maka digunakan analisis data
statistik sebagai berikut:
1. Untuk mencari rata-rata ketrampilan
dosen dalam mengajar dan rata-rata hasil
belajar mahasiswa, statistik yang
digunakan adalah mean dengan kategori
sebagai berikut:
a. 80 – 100 kategori sangat baik
b. 60 – 79 kategori baik
c. 40 – 59 kategori cukup baik
d. 20 – 39 kategori kurang baik
e. 0 - 19 kategori tidak baik
2. Untuk mencari hubungan linier 2
variabel yang memiliki kecendrungan
pengaruh, maka digunakan statistik
regresi linier sederhana. Analisis regresi
linier digunakan untuk mengetahui
hubungan linieritas antara variabel.
Analisis Regresi dan korelasi dalam
penelitian ini menggunakan Program
SPSS Versi 17. Meskipun demikian akan
dikemukakan rumus analisis regresi
linier sederhana sebagai berikut:
Y=a +bX
Keterangan:
Y = Variabel dependent
55

a = Nilai konstanta
b = Garis regresi
X = Variabel independent
Dalam penelitian ini tidak diperlukan
perhitungan korelasi secara khusus,
karena koofisien korelasi sudah tertera
di dalam tabel regresi SPSS Versi 17.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Sesuai dengan meode penelitian yang
digunakan adalah Ex-post facto. Maka hasil
penelitian yang diperoleh dari dua macam
data yakni; data yang diperoleh dari
kuesioner
yang
menggali
persepsi
mahasiswa terhadap kemampuan dosen
dalam melaksanakan aktivitas mengajar
pada semester yang lalu (semester genap)
dan hasil belajar mahasiswa yang diambil
dari nilai pada semester genap yang lalu
(dukumen nilai semester genap tahun 2015).
Hasil penelitian diperoleh data sebagai
berikut:
No.
U

Sub
yek

Rata-rata
Ketrampilan
Mngj

Rata-rata
Hasil
Belajar
Mhs

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
J
B

82.75
81.88
82.75
80.88
83.88
83.25
80.88
78.00
82.57
80.86
87.14
81.43
89.00
81.00

75.33
68.08
72.62
70.11
80.68
75.23
80.88
74.81
76.08
78.08
88.52
78.42
80.61
79.91

15
16
17
-

D
A
K
Rat
arata

82.00
81.00
89.00
82,84

81.52
73.63
85.00
77,63

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
dosen yang diteliti sebanyak 17 orang untuk
semester II, IV dan VI. Seorang dosen bisa
saja mendapat skor 2 X jika mengajar di
semester yang berbeda. Masing-masing
dosen diberi kode huruf saja.
B. Pembahasan
Dari data di atas, sebanyak 17 orang
dosen
dengan
rata-rata
kemampuan
mengajar
adalah 82,84 (katagori sangat baik) dan hasil
belajar siswa rata-rata 77,63 (kategori baik).
Dari data di atas menunjukkan bahwa
kemampuan dosen mengajar dengan
katagori sangat baik tidak dibarengi dengan
rata-rata hasil belajar siswa yang berkatagori
baik, tetapi hubungan kedua faktor masih
linier seperti analisis di bawah ini.
Untuk menjawab hipotesis penelitian dan
hubungan linier penelitian, maka dianalisis
dengan regresi linier dengan program SPSS
Versi 17. Hasil perhitungan regresi linier
program SPSS Versi 17 diperoleh:
Y = - 7,139 + 1,023 X
Misalkan jika X 30,
maka Y = - 7,139 + 1,023 (30)
Y = - 7,139 + 30,69
Y = 23,551
Kemudian jika X 100,
maka Y = - 7,139 + 1,023 (100)
Y = - 7,139 + 102,3
Y = 95,161
Dengan demikian, jika X turun, maka
Y juga turun dan jika X dinaikan, maka Y

56

juga naik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan linier atau
pengaruh
kemampuan
dosen
dalam
melaksanakan aktivitas mengajar dengan
hasil belajar mahasiswa Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak
pada tahun akademik 2015.
Dari tabel regresi program SPSS versi 17
diperoleh R = 0,583 yang menyatakan
Bahwa besarnya hubungan antar variabel
adalah 58,30 %,
Dalam uji hipotesis: 0,014 < 0,050
yang menyatakan tolak Ho dan terima Ha.
Dengan demikian kemampuan aktivitas
mengajar dosen berpengaruh terhadap hasil
belajar mahasiswa Fakukltas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Pontianak.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data pada bab
terdahulu maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Rata-rata kemampuan dosen dalam
melaksanakan aktivitas mengajar di
Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Pontianak adalah
82,84 yang dapat dikategorikan
sangat baik
2. Rata-rata hasil belajar mahasiswa
Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Pontianak adalah
77,63 (kategori baik)
3. Kemampuan
dosen
dalam
melaksanakan aktivitas mengajar
berpengaruh terhadap hasil belajar
mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak.
B. Rekomendasi.
1. Diharapkan beberapa dosen yang
kemampuannya masih belum
mencapai rata-rata 80 (kategori

sangat
baik),
agar
dapat
meningkatkan
kemampuannya
dalam melaksanakan aktivitas
mengajarnya.
2. Diharapkan semua mahasiswa
Fakultas
Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak dapat meningkatkan
hasil belajarnya melalui belajar
dengan baik di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian;
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.
Cresswell, J.W. (2007). Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods
Approaches, California: Sage
Publications.
Furqon & Emilia, E. (2010) Penelitian
Kuantitatif & Kualitatif (Beberapa
Isu Kritis). Bandung: Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Pendidikan
Indonesia.
Helmiati. 2013. Micro Teaching; Melatih
Ketrampilan Dasar Mengajar.
Yogyakarta. Aswaja Pressindo.
Johnson, E. B., 2002. Contextual Teaching
and Learning: What It Is and Why It
Is Here to Stay. California USA:
Corwin Press. Inc.
Jaramillo, A. T., 1999. Contextual Learning:
A Review and Synthesis. Baltimore:
Johns Hopkins University.
Iskandar. (2010). Metodologi Penelitian
Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif
dan Kualitatif). Jakarta: Gayung
Persada Press.
Kokom Komalasari. 2010. Pembelajaran
Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.
Bandung. Refika Aditama.
Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip &
Teknik
Evaluasi
Pengajaran,
57

Bandung. Penerbit Remadja Karya
CV Bandung.
Rasyid, Harun, 2000. Metode Penelitian
Kuantitatif Bidang Ilmu Sosial dan
Agama. Pontianak. Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri.
Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru
Pembelajaran: Sebagai refensi Bagi
Pendidik
dalam
Implementasi
Pembelajaran yang Efektif dan
Berkualitas.
Jakarta:
Kencana
Prenada Media Group.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran;
Mengembangkan
Profesionalisme
Guru. Bandung. Mulia Mandiri Pers.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.
-----------, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Tilaar, H. A. R. 2009. “Mencari Efisiensi
Manajemen Perguruan Tinggi”
Dalam Buku Menuju Manajemen
Perguruan Tinggi yang Efisien.
Malang: Universitas Merdeka
Malang
Universitas Muhammadiyah Pontianak,
2007. Panduan Akademik &
Administrasi Akademik Universitas
Muhammadiyah Pontianak.
Jurnal:
Emilda, Nia & Suyitno, Y. 2011. Pembinaan
Budaya Belajar Melalui Interaksi
Paedagogis. Jurnal Penelitian Pendidikan
Umum. ISSN 2089-7855. Volume 1. No.
1 Desember 2011
Hoe A , Wee Eng & Subramaniam, Prithwi
Raj, Study Of Self-Reported Barriers To
Teaching
Physical
Education
Encountered By Teachers In The United
States And Malaysia, Journal Of
Education
Research
Faculty
Of

Education University Of Malaya Vol 29
(1) 2009.
Liliasari,
Model-Model
Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Untuk
Mengembangkan Ketrampilan Generik
Sains dan Berpikir Tingkat Tinggi
Pebelajar. Bandung. Lembaga Penelitian
Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal
Penelitian Pendidikan. ISSN 1412-565
X. Vol. 8 No. 1 April 2012.
Sudjana, Nana. Persepsi Mahasiswa
Terhadap Kemampuan Dosen dan Profil
Dosen Ideal Sebagai Tenaga Pengajar di
Perguruan Tinggi. Lembaga Penelitian
Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal
Penelitian Pendidikan. ISSN 1412-565
X. Vol. 9 No. 1 Juli 2012.
Oviawe, Jane & Lukman, Adeola Kiades, An
Assessment Of Ther Teaching
Effectiveness
Of
Prevocational
Subjects Teacher In Ogun State,
Journal of Education Research
Facculty Of Education University Of
Malaya Vol 29 (1), 2009.

58