5.1. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN - DOCRPIJM 073ec24f34 BAB V005. BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI 1

  BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN

  5.1. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN

Tabel 5. 1 Arahan RTRW Kabupaten Ponorogo untuk Bidang Cipta Karya

  ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  1. KAWASAN LINDUNG

  1. Rencana Sistem Pusat Kegiatan;

  a. Kawasan hutan lindung; seluas kurang lebih 16.987

  a. Sistem perkotaan meliputi:

 Kecamatan Pudak; Kecamatan Pulung; Kecamatan  penetapan pusat - pusat perkotaan dan

Jenangan; Kecamatan Ngebel; Kecamatan Sawoo; wilayah pelayanan; Kecamatan Ngrayun; Kecamatan Slahung; Kecamatan  PKL terdiri dari : PKL Perkotaan Bungkal; Kecamatan Sambit; Kecamatan Mlarak; Ponorogo dengan wilayah pelayanan Kecamatan Siman; Kecamatan Balong; Kecamatan meliputi Kecamatan Siman, Kecamatan Jambon; Kecamatan Badegan; Kecamatan Sampung; dan Babadan, Kecamatan Jenangan, dan Kecamatan Sukorejo. Kecamatan Ponorogo;

  b. kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan  PKLp terdiri dari : PKLp Perkotaan Jetis bawahannya; dengan wilayah pelayanan meliputi:

  c. kawasan perlindungan setempat; Kecamatan Jetis, Kecamatan Mlarak,

  d. kawasan suaka alam, cagar budaya dan pelestarian alam; Kecamatan Bungkal, Kecamatan Sambit

   Cagar alam merupakan kawasan lindung yang ditetapkan dan Kecamatan Sawoo; fungsinya untuk menjaga kelestarian kekhasan tumbuhan,  PKLp terdiri dari : PKLp Perkotaan Pulung satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang dengan wilayah pelayanan meliputi: perlu dilindungi dan perkembangannya secara alami Kecamatan Sooko, Kecamatan Pulung meliputi Cagar Alam Sigogor di Kecamatan Ngebel dengan dan Kecamatan Ngebel dan Kecamatan luas kurang lebih 190,5 Ha (seratus sembilan puluh koma Pudak lima hektar) dan Cagar Alam Gunung Picis di Kecamatan  PKLp terdiri dari : PKLp Perkotaan Ngebel dengan luas kurang lebih 27,9 Ha (duapuluh tujuh Jambon dengan wilayah pelayanan koma sembilan hektar). meliputi : Kecamatan Sampung,

   Cagar Budaya berupa benda cagar budaya, meliputi: Kecamatan Sukorejo, Kecamatan

i. kawasan Masjid dan Makam Kyai Hasan Besari Tegal Badegan, Kecamatan Kauman, dan

Sari di Kecamatan Jetis; Kecamatan Jambon; ii. kawasan Makam Batoro Kathong di Kecamatan  PKLp terdiri dari : PKLp Perkotaan Jenangan; Slahung dengan wilayah pelayanan iii. kawasan Situs Purbakala Sukosewu di Kecamatan meliputi: Kecamatan Balong, Kecamatan Sukorejo; Slahung dan Kecamatan Ngrayun iv. kawasan Makam Raden Jayengrono di Kecamatan

   PPK terdiri dari : PPK Perkotaan Mlarak, Pulung; PPK Perkotaan Sawoo, PPK Perkotaan v. kawasan Astana Srandil di Kecamatan Jambon; dan Sambit, PPK Perkotaan Sukorejo, PPK

vi. Kawasan makam Prabu Joyonegoro di Kecamatan Perkotaan Ngrayun, PPK Perkotaan

Slahung.

  Badegan, PPK Perkotaan Bungkal, PPK

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  e. kawasan bencana alam meliputi:  Kawasan rawan longsor; dan terdapat di kecamatan-kecamatan yang berada di areal perbukitan meliputi: a. Kecamatan Ngrayun; b. Kecamatan Sambit; c. Kecamatan Sawooo; d. Kecamatan Sooko; e. Kecamatan Badegan; f. Kecamatan Sampung; g. Kecamatan Bungkal; dan h. Kecamatan Slahung.

   Kawasan rawan banjir; berupa kawasan sekitar DAS Tempuran di Kecamatan Ponorogo yang merupakan daerah pertemuan dari 3 (tiga) sungai.

  f. kawasan lindung geologi; merupakan zona kerentanan becana gerakan tanah/tanah longsor, meliputi:

  a. Kecamatan Sooko; b. Kecamatan Pudak; c. Kecamatan Ngebel; d. Kecamatan Pulung; e. Kecamatan Ngrayun; f. Kecamatan Bungkal; g. Kecamatan Sawoo; h. Kecamatan Sampung; i. Kecamatan Badegan; j. Kecamatan Balong; k. Kecamatan Slahung; dan g. kawasan lindung lainnya.

   Kawasan lindung pariwisata sebagaimana dimaksud pada dalam ayat (1) meliputi:

  a. Telaga Ngebel di Kecamatan Ngebel;

  b. Air Terjun Plethuk di Kecamatan Sooko;

  c. Air Terjun Klentheng di Kecamatan Sawoo;

  d. Mata Air Beji Pager di Kecamatan Bungkal;

  e. Mata Air Ngembak di Kecamatan Siman;

  f. Hutan Wisata Kucur di Kecamatan Badegan; dan g. Cagar Alam di Kecamatan Slahung. Kawasan ruang terbuka hijau perkotaan, meliputi:

   PPL perdesaan terdiri dari : PPL Desa Mlarak dan Desa Gontor, Kecamatan Mlarak; PPL Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo; PPL Desa Sambit, Kecamatan Sambit; PPL Desa Jetis, Kecamatan Jetis; PPL Desa Balong, Desa Karang Patihan, dan Desa Ngampel, Kecamatan Balong; PPL Desa Slahung, Kecamatan Slahung; PPL Desa Pulosari dan Desa Jambon, Kecamatan Jambon; PPL Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo; PPL Desa Ngrayun, Kecamatan Ngrayun; PPL Desa Badegan, Kecamatan Badegan; PPL Desa Sampung, Kecamatan Sampung; PPL Desa Bungkal, Kecamatan Bungkal; PPL Desa Pudak Kulon, Kecamatan Pudak; PPL Desa Babadan Kecamatan Babadan; PPL Desa Jenangan, Kecamatan Jenangan; PPL Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel; PPL Desa Pulung, Desa Pulung Merdiko, dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung; PPL Desa Semanding dan Desa Kauman, Kecamatan Kauman; PPL Desa Sooko, Kecamatan Sooko, dan PPL Desa Siman, Kecamatan Siman.  rencana fungsi pusat pelayanan;  PKL Perkotaan Ponorogo dengan fungsi pelayanan kegiatan utama pemerintahan, perdagangan dan jasa, serta pendidikan  PKLp Perkotaan Jetis, dengan fungsi pelayanan dengan kegiatan utama perdagangan dan jasa skala lokal dan pusat pendidikan  PKLp Perkotaan Pulung, dengan fungsi pelayanan sebagai pusat perdagangan dan jasa skala lokal, pusat agropolitan dan pusat kesehatan skala lokal;  PKLp Perkotaan Jambon, dengan fungsi pelayanan sebagai pusat perdagangan dan jasa, dan pusat pengolahan industri batu kapur/gamping; dan  PKLp Perkotaan Slahung, dengan fungsi pelayanan sebagai sub pusat pengembangan kawasan agropolitan untuk kegiatan off farm dan pusat perdagangan dan jasa skala lokal/kecamatan  pengembangan fasilitas kawasan perkotaan.  PKL Perkotaan Ponorogo, pengembangan fasilitas meliputi fasilitas

1. Taman kota : 77.265 m

  d. Taman Air Mancur : 1.042,5 m

  b. Gor : 4.900 m

  a. Taman Alun-alun Kota : 37.200 m

  b. Taman Sukowati : 2.800 m

  b. kawasan peruntukan pertanian; meliputi: Perkotaan Pudak, PPK Perkotaan Babadan, PPK Perkotaan Jenangan, PPK Perkotan Ngebel, PPK Perkotaan Kauman, PPK Perkotaan Balong, PPK Perkotaan Sooko, dan PPK Perkotaan Siman dengan wilayah pelayanannya meliputi wilayah kecamatan yang bersangkutan; dan

  a. kawasan peruntukan hutan produksi; Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf a seluas kurang lebih 31.519 ha. (tiga puluh satu ribu lima ratus sembilan belas hektar) tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Ponorogo.

  2. KAWASAN BUDIDAYA Untuk kawasan budidaya wilayah Kabupaten Ponorogo meliputi

  8. Sawah Perkotaan : 20.750.000 m

  d. Stadion Bataro Katong : 48.165 m

  c. Joging track : 7.500 m

  a. Taman Wisata Ngembag : 12.451 m

  e. Taman Perempatan Jalan : 95,78 m

  7. Rekreasi dan Olah Raga : 323.400 m

  6. Pekarangan : 4.660.000 m

  5. Makam : 326.634 m

  4. Jalur Sungai : 17.000 m

  3. Jalan : 499 Km

  2. Hutan Kota : 122.975 m

  c. Pendopo Kabupaten : 6.200 m

  f. Tugu Batas Kota : 2.400 m

  g. Taman lainnya : 27.526,72 m

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

   Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan meliputi:

  a. kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan meliputi: 1. Kecamatan Babadan2. Kecamatan Sampung;3.

  Kecamatan Sukorejo; 4. Kecamatan Jenangan; 5. Kecamatan Ponorogo; 6. Kecamatan Badegan; 7. Kecamatan Kauman; 8. Kecamatan Siman; 9. Kecamatan Jambon; 10. Kecamatan Jetis; 11. Kecamatan Sawoo; 12.

  Kecamatan Bungkal; dan 13. Kecamatan Slahung. luasan kawasan pertanian sawah irigasi teknis kurang lebih 33.050 Ha (tiga puluh tiga ribu lima puluh hektar), dan luas sawah tadah hujan kurang lebih 1.750 Ha (seribu tujuh ratus lima puluh hektar); dan sawah beririgasi teknis yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan seluas kurang lebih 25.000 Ha (dua puluh lima ribu hektar).

  b. Kawasan peruntukan hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, berupa tegalan (tanah ladang) yang terletak di seluruh kecamatan terutama pada daerah yang kurang mendapatkan air dan mengandalkan air hujan (tadah hujan) dengan luas kurang lebih 6.579 Ha (enam ribu lima ratus tujuh puluh sembilan hektar).

c. Kawasan peruntukan perkebunan meliputi :

  d. Kawasan peruntukan peternakan berupa ternak besar dengan komoditas unggulan sapi potong dan sapi perah, meliputi: a. Kecamatan Kauman; b. Kecamatan Ngebel; c. Kecamatan Pulung; d. Kecamatan Sooko; e. Kecamatan Slahung; dan f. Kecamatan Pudak c. kawasan peruntukan perikanan; meliputi :

   kawasan peruntukan budidaya perikanan; terletak di Telaga Ngebel dengan luas kurang lebih 403 Ha (empat ratus tiga hektar)  kawasan peruntukan kawasan pengolahan ikan. meliputi pengolahan ikan untuk pariwisata dan konsumsi masyarakat di Kecamatan Ngebel.

   komoditas unggulan kebun campur meliputi tanaman manggis, jeruk, mangga dan durian, pepaya, apel, sukun, duku/langsat, nenas, melinjo, pepaya, petai, sirsak, belimbing, jambu biji, pisang, kelengkeng, jambu air, rambutan, mangga, sawo, jeruk siam/keprok, salak, dan jeruk besar.

  a. kawasan peruntukan mineral; dan b. kawasan peruntukan panas bumi. (2) Kawasan peruntukan mineral meliputi :

  a. Kawasan peruntukkan pertambangan logam meliputi : 1. emas di Kecamatan Ngebel, Kecamatan Sooko dan Kecamatan Sawoo; 2. mangaan di Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Sooko dan Kecamatan Slahung; perdagangan skala regional, pusat pelayanan jasa skala regional, fasilitas pendidikan skala kabupaten, fasilitas kesehatan skala kabupaten, fasilitas perkantoran skala Kabupaten, fasilitas olahraga dan kesenian skala Regional - Nasional serta pengem-bangan fasilitas agropolitan;  PKLp Perkotaan Jetis, pengembangan fasilitas yang diarahkan untuk dikembangkan di Jetis meliputi fasilitas perdagangan skala lokal-kecamatan, fasilitas pendidikan skala regional, dan fasilitas perkantoran skala kecamatan;  PKLp Perkotaan Pulung, pengembangan fasilitas berupa fasilitas perdagangan skala kabupaten, pasar agribisnis, fasilitas pelayanan jasa skala kecamatan fasilitas pendidikan skala kecamatan, dan pusat industri/pemasaran hasil pertanian;  PKLp Perkotaan Jambon, pengembangan fasilitas berupa perdagangan skala kecamatan, fasilitas pelayanan jasa skala kecamatan, fasilitas pendidikan skala kecamatan, fasilitas kesehatan skala kecamatan, dan fasilitas perkantoran skala kecamatan; dan

   PKLp Perkotaan Slahung, pengembangan fasilitas berupa fasilitas perdagangan skala kecamatan, fasilitas pendidikan skala Kecamatan, fasilitas peribadatan skala kecamatan, fasilitas perkantoran skala kecamatan.

  b. Sistem perdesaan meliputi:  pusat pelayanan antar desa;  pusat pelayanan setiap desa; dan  pusat pelayanan pada setiap dusun atau kelompok permukiman (1). Rencana pengembangan potensi pedesaan pengembangan kawasan perdesaan berbasis hasil perkebunan pada wilayah pengembangan kawasan Agropolitan Kecamatan Babadan, Kecamatan Jenangan, Kecamatan Pulung, Kecamatan Slahung, Kecamatan Balong, Kecamatan Sukorejo, dan dijadikan sebagai pengembangan pusat pengolahan hasil pertanian, serta peningkatan pertanian berbasis Agropolitan pada kawasan pendukung.

  (2). Rencana pengembangan kawasan agropolitan secara hierarki meliputi:  Pusat pengembangan kawasan agropolitan, berada di Kecamatan

  Ponorogo dan Kecamatan Ngebel; dan  kawasan pendukung pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan

   kawasan peruntukan perkebunan dengan luas kurang lebih 23.359 Ha (dua puluh tiga ribu tiga ratus lima puluh sembilan hektar), meliputi: 1. Kecamatan Ngayun; 2. Kecamatan Slahung; 3. Kecamatan Bungkal; 4. Kecamatan Sambit; 5. Kecamatan Sawoo; 6. Kecamatan Pulung; dan 7. Kecamatan Mlarak.

  d. kawasan peruntukan pertambangan; (1) Kawasan peruntukan pertambangan meliputi:

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  3. tembaga di Kecamatan Slahung dan Kecamatan Ngrayun; dan 4. zeng di Kecamatan Slahung.

  b.

  Kawasan peruntukan pertambangan non logam dan batuan meliputi : 1. rijang/chert/batu api terdapat di Kecamatan Slahung; 2. batu gamping berada di Kecamatan Soogo, Kecamatan

  Sampung, Kecamatan Slahung, Kecamatan Sawoo dan Kecamatan Badegan; 3. bentonit di Kecamatan Slahung dan Kecamatan Ngrayun; 4. gipsum terdapat di Kecamatan Slahung dan Kecamatan Pulung;

  5. Kaolin terdapat di Kecamatan Slahung; 6. batuan beku terdapat di Kecamatan Sawoo, Kecamatan Ngebel dan Kecamatan Ngrayun; 7. sirtu/batuan kerikil terdapat di Kecamatan Sambit, Kecamatan Jenangan, Kecamatan Slahung, Kecamatan Siman, Kecamatan Kauman dan Kecamatan Badegan; dan 8. trast terdapat di Kecamatan Ngebel, Kecamatan

  Pulung, Sawoo, Kecamatan Slahung dan Kecamatan Jenangan.

c. Kawasan peruntukan panas bumi meliputi Panas Bumi Geothermal di Kecamatan Ngebel.

  e. kawasan peruntukan industri; meliputi:

  1. Industri Kecil dan Menengah (IKM); dan Kawasan peruntukan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang telah berkembang meliputi : a. industri pengolahan getah pohon di Kecamatan Sooko; b. industri pengolahan kayu putih dan terpentin di kecamatan Pulung; c. industri etanol di Kecamatan Ngebel; d. industri pipa beton di Kecamatan Pulung; dan e. industri pengolahan produk pertanian di Kecamatan Ngebel dan

  Kecamatan Ponorogo.

  2. rencana sistem jaringan prasarana kabupaten a. sistem prasarana utama; dan b. sistem prasarana lainnya.

2. Industri Rumah Tangga.

  d. kerajinan emas di Kecamatan Pulung, Kecamatan Sokoo dan Kecamatan Ngebel.

  f. kawasan peruntukan pariwisata; (1) Kawasan peruntukan pariwisata meliputi:

  a. kawasan peruntukan pariwisata alam; dan b. kawasan peruntukan pariwisata budaya. (2) Kawasan peruntukan pariwisata alam meliputi:

  a. Kawasan Telaga Ngebel di Kecamatan Ngebel;

  b. Kawasan Sendang Tirtowaluyo Jatiningsih di Kecamatan Sooko; c. Kawasan Air Terjun Toyamarto dan Air Terjun Pelatuk di Kecamatan Ngebel; d. Kawasan Hutan pada di Kecamatan Pudak;

  e. Waduk Bendo di Kecamatan Sawoo; dan

  f. Agrowisata di Kecamatan Ngebel dan Kecamatan Ponorogo. (3) Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi:

  a. Kawasan Larungan dan Kirab Pusaka di Kecamatan Ponorogo meliputi Kecamatan Babadan, Sukorejo, Slahung, Balong, Pulung, dan Kecamatan Jenangan.

  b. kerajinan peralatan rumah tangga di Kecamatan Sawoo;

  a. industri meubel di Kecamatan Pulung;

  Kawasan peruntukan industri rumah tangga meliputi :

  c. industri pembuatan genteng di Kecamatan Pulung; dan

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  Ponorogo;

  b. Kawasan Pagelaran Wayang Khusus di Kecamatan Ponorogo; c. Kawasan Reog di Kecamatan Ponorogo;

  d. Kawasan Masjid Tegal Sari di Kecamatan Jetis;

  e. Kawasan Makam Batoro Kathong di Kecamatan Jenangan; f. Kawasan Situs purbakala Sukosewu di Kecamatan Sukorejo; g. Kawasan Makam Raden Jayengrono di Kecamatan Pulung; dan h. Kawasan Astana Srandil di Kecamatan Badegan

  g. kawasan peruntukan permukiman; meliputi: 1) kawasan permukiman perkotaan; Kawasan permukiman perkotaan dengan luas kurang lebih

  11.392 Ha (sebelas ribu tiga ratus sembilan puluh dua hektar) meliputi : a. kawasan permukiman perkotaan di perkotaan Ponorogo yang mendukung ibukota kabupaten; b. kawasan permukiman perkotaan yang merupakan bagian dari ibukota Kecamatan; c. kawasan permukiman perkotaan yang padat;

  d. kawasan permukiman baru; dan

  e. kawasan permukiman perkotaan yang terdapat bangunan lama/kuno. 2) kawasan permukiman perdesaan.

  Kawasan permukiman perdesaan dengan luas kurang lebih 10.196 Ha (sepuluh ribu seratus sembilan puluh enam hektar) meliputi :

  a. kawasan permukiman perdesaan yang terletak pada wilayah pegunungan dan dataran tinggi, terdapat di Kecamatan Sambit, Kecamatan Siman, Kecamatan Jabon, Kecamatan Sampung dan Kecamatan Bedegan, Kecamatan Pulung, Kecamatan Pudak, dan Kecamatan Ngebel;

  b. kawasan permukiman perdesaan yang terletak pada dataran rendah; dan c. kawasan perdesaan berbentuk kawasan agropolitan, yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan adanya keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis, terdapat di Kecamatan Ponorogo dan Kecamatan Ngebel.

   h. kawasan peruntukan cadangan lahan; i. kawasan peruntukan hutan rakyat; j. kawasan peruntukan lainnya.

  Jenis kawasan strategis, antara lain, adalah kawasan strategis dari sudut kepentingan

pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, pendayagunaan sumber

daya alam dan/atau teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Adapun

jenis-jenis kawasan strategis adalah sebagai berikut:

  

Tabel 5. 2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten ( KSK ) Berdasarkan RTRW

Kabupaten Ponorogo

KAWASAN STRATEGIS SUDUT No

LOKASI/ BATAS KAWASAN KAB./KOTA KEPENTINGAN

  1 Kawasan Strategis Kepentingan Pertumbuhan ekonomi Ekonomi a. kawasan pengembangan Kecamatan Ponorogo agropolitan wisata alam berwawasan lingkungan (ecotourism) berada di Kecamatan Pudak

  b. kawasan wisata wisata kota (urbantourism) dan wisata budaya (culturetourism) berada di Kecamatan Ponorogo dengan atraksi belanja dan kesenian reog, grebeg suro dan taman singo pitu

  c. kawasan industri sektor agroindustri di wilayah-wilayah kecamatan yang potensial untuk pertanian, perkebunan, mebel dan kerajinan dari kayu jati pengolahan hasil tambang yang cukup potensial yaitu tambang emas di daerah Kecamatan Pulung, Kecamatan Sooko dan Kecamatan Ngebel pengolahan etanol dan panas bumi di Kecamatan Ngebel industri pengolahan minyak kayu putih yang ada di Kecamatan Pulung

  2 Kawasan strategis sosio-kultural Sosial-Budaya kawasan Makam Bathoro Katong kawasan Astana Srindil kawasan Masjid Tegal Sari kawasan Pondok Modern Gontor Goa Lowo

  3 Kawasan strategis fungsi dan Penyelamatan bagian dari gunung Wilis sebelah barat, yaitu daya dukung lingkungan hidup Lingkungan Kecamatan Pudak, Kecamatan Ngebel dan Kecamatan Hidup Pulung, sedangkan pada bagian selatan terdiri dari Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Sambit, Kecamatan Sawoo, dan Kecamatan Sooko. Pada bagian barat terdiri dari Kecamatan Badegan, Kecamatan Sampung, Kecamatan Bungkal dan Kecamatan Slahung kawasan sempadan sungai, terutama sungai-sungai besar yang ada di Kabupaten Ponorogo, seperti DAS Tempuran, DAS Asin, DAS Cemer, DAS Keyang dan DAS Slahung

  4 Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pendayagunaan Kawasan pengembangan potensial panas bumi, yaitu Sumber daya alam dan/atau Ngebel di Kabupaten Ponorogo Teknologi Tinggi

  Tabel 5. 3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Ponorogo Terkait Infrastruktur

Bidang Cipta Karya

  Balong, dan Kecamatan Ngrayun

  3. Jaringan Jalan Kolektor Primer penghubung antar wilayah Kabupaten Ponorogo (Jetis)- Trenggalek Kecamatan Ponorogo, Jetis, Sambit dan Sawoo

  Investasi Swasta dan/atau Kerjasama Pendanaan

  Kecamatan Babadan, Ponorogo, Kauman, Jambon, Sampung dan badegan

  2. Jaringan Jalan Kolektor Primer penghubung antar wilayah Kabupaten Madiun-Ponorogo-Kabupaten Wonogiri

  APBN, APBD DINAS PU, DINAS BINAMARG A PROV, DINAS BINAMARG A KAB, BPN KAB, BAPPEKAB,

  1. Pengembangan jaringan Jalan Lingkar Wilis Kecamatan Babadan-Ngebel- Pulung-Mlarak- Ponorogo

  A. Jalan

  2.1.1 Transportasi Darat

  2.1 Transportasi

  2 Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah

  Kecamatan Ngebel

  Kecamatan Ponorogo dan

  d. Pengembangan pusat kegiatan klaster agroindustri meliputi industri pengolahan, produk olahan pertanian dan pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan di Kecamatan Ponorogo dan Kecamatan Ngebel yang ditetapkan sebagai Pusat pengembangan agropolitan.

  Sampung, Sukorejo, Badegan, Kauman

  NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

  Mlarak, Bungkal, Sambit dan Sawoo, Sooko, dan Ngebel dan Pudak,

  Kecamatan Siman, Babadan, Jenangan,

  c. Pengembangan perkotaan ibu kota kecamatan yang bukan pusat PKLp sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).

  Kecamatan Slahung

  Kecamatan Jambon, Jetis, Pulung dan

  b. Pengembangan perkotaan Pusat Kegiatan Lokal (PKLp); serta

  DINAS PU, DEPDAGRI

  APBN, APBD Provinsi, APBD Kab

  (Perkotaan Ponorogo)

  Kecamatan Ponorogo

  a. Pengembangan dan pemantapan Perkotaan Ponorogo sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau sebagai ibukota kabupaten;

  1.1 Rencana Pusat Pelayanan

  1 Perwujudan Pusat Kegiatan

  INSTANSI PELAKSANA A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG

  4. Jaringan Jalan Kolektor Primer penghubung antar wilayah Kabupaten Ponorogo (Balong)- Pacitan Kecamatan Ponorogo, Balong, dan Kecamatan Slahung

MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA (Ya/Tidak)

  Kecamatan

  5. Jaringan Jalan Kolektor Primer penghubung antar Ponorogo, Siman, wilayah Kabupaten Ponorogo (Siman)- Mlarak dan

  Tulungagung Kecamatan Sooko

  Kabupaten

  6. Pemeliharaan jalan Kolektor primer secara rutin Ponorogo

  Kabupaten

  7. Pemeliharaan jalan Ponorogo

  Kabupaten

  8. Pekerasan Jalan Ponorogo

  Kabupaten

  9. Pelebaran jalan kolektor primer Ponorogo

  DEP PEKERJAAN UMUM, DINAS

  10. Peningkatan Jalan Lokal dan Pengembangannya Semua Kecamatan ABPN/APBD PEKERJAAN UMUM PROVINSI/K ABUPATEN

  B. Terminal

  DINAS PERHUBUN

  1. Pembangunan Terminal Tipe C Kecamatan Babadan ABPN/APBD GAN KABUPATE N Kecamatan Ngebel APBD Kab.

  Kecamatan DINAS Ponorogo PERHUBUN

  2. Pembangunan Sub Terminal GAN

  Kecamatan Jetis KABUPATE

  Kecamatan Balong N

  Kecamatan Siman DINAS PERHUBUN

  Kecamatan

  3. Terminal Barang Agrobis APBD Kab. GAN

  Ponorogo KABUPATE N DINAS PERHUBUN

  APBD Provinsi,

  4. Terminal Agropolitan Kecamatan Ngebel GAN APBD Kab

  KABUPATE N

  C. Angkutan Umum

  Kecamatan Babadan, Sukorejo, dan badegan, APBD Kab

  DINAS

  1. Penambahan Rute Angkutan Umum Kawasan Pulung, Balong, PERHUBUN

  Agropolitan Kauman

  GAN dan Kecamatan Slahung

  Kecamatan Ngebel APBD Kab DINAS

  2. Penambahan Armada Angkutan Kawasan PERHUBUN

  Agropolitan Kecamatan

  GAN Ponorogo

INSTANSI PELAKSANA

  NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

D. Kereta Api

2.2 Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya Air

  2. Pengembangan Jaringan Listrik Kabupaten

  APBN/APBD DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  4. Pengembangan Waduk baru Bendungan Bendo, Waduk Badegan, Waduk Slahung, Waduk Cemer, yang akan mendukung sistem jaringan energi serta irigasi

  Kecamatan Sawoo, Badegan, Slahung, dan Kecamatan Pulung

  APBN/APBD DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  1. Peningkatan Pelayanan Listrik Kabupaten Ponorogo

  APBN/SWAST A PLN

  3. Pengembangan sumber energy baru berupa PLTP (Panas Bumi/Geothermal)

  Ponorogo APBN/SWAST A PLN

  3. Pengembangan jalur bis Ponorogo-Pacitan, Ponorogo-Trenggalek dan Ponorogo-Wonogiri

  Kecamatan Ngebel APBN/SWAST A PLN

  4. Pengembangan sumber energy baru berupa PLTMH (Mikrohidro)

  Kecamatan Bungkal, Sooko, Jennagan,

  Pulung dan Kecamatan Ngrayun

  APBN/SWAST A PLN

  3. Sudetan dan Embung Sungai Kecamatan Slahung, Bungkal, Sambit dan Kec. Sawoo

  APBN/APBD DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  2. Perbaikan Daerah Tangkapan Air Kecamatan Pudak, Ngebel, Sooko, Sawoo, Pulung, Jenangan dan Kecamatan Ngrayun

  2.2.1 Prasarana Air Bersih

  Kecamatan Sambit dan Sawoo, Balong, dan Slahung,

  APBD Kab DINAS PERHUBUN GAN

  Kecamatan Siman, Mlarak dan

  Kecamatan Sooko

  · Pengembangan Jalan Kereta Api Komuter Madiun- Ponorogo-Slahung dan Prasarana pendukungnya termasuk penanganan perlintasan kereta api

  Kecamatan Ponorogo-Slahung

  APBN/APBD DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N DAN PROVINSI

  1. Pengembangan Sarana Air Bersih oleh PDAM Kabupaten Ponorogo

  LUAR/DEPA RTEMEN PEKERJAAN UMUM

  APBD Kab/BUMN/ APBD Kab

  PDAM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  2. Pengembangan Sarana Air Bersih dari (WSLIC dan

  HIPPAM)

  Kabupaten Ponorogo

  2.2.2 Prasarana Irigasi

  1. Rehabilitasi dan pemeliharaan Jaringan Irigasi Seluruh Kecamatan di Kabupaten Ponorogo

  LOAN/APBN/ APBD BANTUAN

2.3 Sistem Jaringan Prasarana Energi

2.3.1 Optimalisasi Pelayanan

INSTANSI PELAKSANA

  NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

2.4 Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan

  2.4.1 Persampahan

  1. Pengadaan Alat Angkutan Sampah/Truck Sampah Dinas Kebersihan Kabupaten

  APBD Kab DINAS KEBERSIHA N

  2. Pembangunan Prasarana dan sarana TPA Desa Mrican Kecamatan Jenangan

  APBD Kab DINAS KEBERSIHA N

  3. Pembangunan TPS Seluruh Kecamatan APBD Kab DINAS KEBERSIHA N

  2.4.1 Drainase

  • Pembangunan Drainase Ibukota-ibukota kecamatan

  2.5 Sistem Telekomunikasi

  • Pembangunan jaringan telekomunikasi Seluruh kecamatan SWASTA TELKOM
  • Penataan dan Penyusunan Pedoman system jaringan telekomunikasi

  Kabupaten BAPPEDA KABUPATE N

  1 Perwujudan Kawasan Lindung

  1.1 Kawasan Hutan Lindung

  Pengembalian ke fungsi semula, konservasi, pengelolaan dan pengendalian erosi.

  Dataran Tinggi APBN, APBD KABUPATEN, Investasi Swasta

  BKSDA, PERHUTANI , BAPPEDA KAB, BLH

  (Kecamatan Pudak, Ngebel, Sooko, Sawoo, Pulung, Jenangan, Ngrayun serta Kecamatan Badegan dan Sampung)

  Pengembalian fungsi hutan, konservasi dan pengelolaan dengan prinsip hutan kemitraan. kecamatan Ngebel dan Kecamatan Jenangan

  Pengendalian fungsi hutan, pengelolaan kawasan penyangga dan mempertahankan keberadaan kebun campur.

  Kecamatan Pudak, Ngebel, Sooko, Sawoo, Pulung, Jenangan, Ngrayun serta Kecamatan Badegan dan Sampung Pengendalian top soil dengan metode rorak.

  Kecamatan Ngrayun, Sambit, Sawooo, dan Kecamatan Sooko, Badegan, Sampung, Bungkal dan

  APBD Kab DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  B PERWUJUDAN POLA RUANG

INSTANSI PELAKSANA

  NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

1.2 Kawasan yang Memberi Perlindungan di Bawahnya

  DEPERTEM EN KEHUTANA N/ DINAS KEHUTANA N

  APBD Kab

  d. Saluran Gendongan Sungai Penataan kembali di seluruh sungai

  c. Penataan Sempadan Anak Sungai Kawasan Perkotaan APBD Kab

  APBD Kab DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  Kecamatan Jenangan,Pulung, Sooko, Mlarak, Bedegan, Jambon, Sampun, Slahung, Bungkal, dan Kecamatan Ngrayun

  b. Penataan Sempadan Sungai sungai Asin, cemer, Keyang, Gendol, Sungai Sungkur dan Galo

  a. Pencegahan dan pengendalian kegiatan budidaya, pengamanan aliran sungai, penanganan limbah industri, pengembangan Sistem Sanitasi dan Pengelolaan Air Buangan.

  APBD Kab DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  Semua DAS di Kabupaten Ponorogo

  APBN, APBD Kab., Perhutani

  Kecamatan Slahung Gerakan Penghutan Kembali Kawasan Hutan Lindung/GERHAN

  Kecamatan Ngrayun, Sambit, Sawooo, dan Kecamatan Sooko, Badegan, Sampung, Bungkal dan Kecamatan Slahung

  1.2.2 Perlindungan kawasan Resapan Air

  DINAS KEHUTANA N

  c. Pengolahan sistem terasering dan vegetasi yang mampu menahan dan meresapkan air.

  b. Pengendalian hutan dan tegakan tinggi pada wilayah-wilayah hulu; serta DEPERTEM EN KEHUTANA N/

  a. Pembuatan sumur-sumur resapan; PERHUTANI

  DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  APBN, APBD Kab., Perhutani

  dalam penyediaan air : Kawasan Gunung Wilis, Liman dan Gunung Lawu

  1.2.1 Pemantapan kawasan lindung bernilai strategis

  Perlindungan dan Pemantauan Kawasan Hutan Lindung 47079.9Ha

  Kecamatan Pudak, Ngebel, Sooko, Sawoo, Pulung, Jenangan, Ngrayun serta Kecamatan Badegan dan Sampung

1.3 Kawasan yang Memberi Perlindungan di Bawahnya

1.3.1 Kawasan Sempadan Sungai

INSTANSI PELAKSANA

  NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

  Kecamatan Sampung, Badegan, Ngrayun, Sawoo, Sooko, Pulung, Ngebel, Jenangan, dan Kecamatan Siman

1.3.2 Kawasan Sempadan Mata Air

  1.4.1 Kawasan Cagar Alam

  a. Pelestarian, perlindungan, perbaikan/rehabilitasi dan peningkatan kondisi/kualitas ekosistem Kecamatan Ngebel, Sooko, Sawoo, Bungkal dan Kecamatan Slahung

  APBN, APBD Kab.,

  DEPERTEM EN KEHUTANA N/ DINAS KEHUTANA N PERHUTANI

  1.4.2 Kawasan Suaka Alam

  Penataan dan perlindungan kawasan Ssekitar mata air

1.4 Kawasan Suaka Alam

  APBN, APBD Kab.

  DEPERTEM EN KEHUTANA N/

  b. Perlindungan Taman Wisata Alam Kecamatan Ngebel, Sooko, Sawoo, Bungkal, Siman, Badegan dan Kecamatan Slahung

  DINAS KEHUTANA N PERHUTANI

  c. Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Dataran Tinggi

  Puncak Gunung Wilis, Liman dan Gunung Lawu

  APBD Kab DEPARTEM EN PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  a. Perlindungan Suaka Margasatwa Kecamatan Ngebel, Sooko, Sawoo, Bungkal dan Kecamatan Slahung

1.5 Kawasan Rawan Bencana Alam

  a. Penanganan daerah-daerah rawan letusan gunung berapi, pembangunan saluran lahar dan posko siaga

  1.5.2 Kawasan Rawan Longsor

  Kecamatan Ngrayun, Sambit, Sawooo, dan Kecamatan Sooko

  APBD Kab., DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N a.Penanganan daerah-daerah rawan Longsor (Penghijauan/reboisasi)

  1.5.3 Kawasan Rawan Banjir/Genangan

  Kecamatan Sukorejo, Babadan, Jenangan, Ponorogo, Kauman, Jambon, Badegan, Balong, Jetis, Siman dan Kecamatan

  APBD Kab.

  DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  a. Pengaturan debit banjir

  b. Penataan daerah lingkungan sungai

  c. Menyusun dan mensosialisasikan program pengendalian banjir

  DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATE N

  APBN, APBD Kab.,

  1.5.1 Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi Kecamatan Ngebel,

  Sooko, Sawoo, Bungkal dan Kecamatan Slahung

INSTANSI PELAKSANA

  DEPERTEM EN KEHUTANA N/

  4. Peningkatan peran/revitalisasi KUD dan KOPTAN Semua kecamatan APBN/APBD DINAS PERTANIAN /

  DINAS PERTANIAN ,PETERNAK AN, PERIKANAN / MASYARAK AT

  3. Penyuluhan dan pendampingan petani, termasuk peternak, dan pembudidaya ikan Semua kecamatan APBN/APBD

  APBN/APBD DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT

  2. Pengembangan strategi pemasaran produk unggulan Kecamatan Ponorogo dan Ngebel

  Pudak, Sawoo, Sooko dan Kecamatan Badegan

  APBN/APBD DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT

  Kecamatan Ngebel, Jenangan,

  1 Intensifikasi dan Diversifikasi Tanaman Hortikultura.

  2.2 Peruntukan Pertanian

  PERHUTANI

  d. Usaha peningkatan kualitas hutan dan lingkungan dengan pengembangan obyek wisata alam yang berbasis pada pemanfaatan hutan.

  c. Peningkatan pembinaan masyarakat desa hutan oleh HPH dan HPHTI DINAS KEHUTANA N

  NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

  d. Pengelolaan daerah tangkapan air dengan rehabilitasi hutan dan lahan yang rusak dan konservasi lahan dan air

  Kecamatan Jenangan, Kecamatan Pulung, Kecamatan Pudak Kecamatan Sooko, Kecamatan Sawoo, dan Kecamatan Badegan

  b. Upaya pelestarian kawasan lindung, pengolahan hasil hutan secara terbatas melalui hak penguasaan hutan kemasyarakatan (HPHKM)

  DINAS KEHUTANA N Kecamatan Badegan PERHUTANI

  Pudak, Sawoo, Sooko dan

  DEPERTEM EN KEHUTANA N/

  APBN, APBD Kab., Perhutani

  a. Pengembangan Hutan Produksi/GERHAN Kecamatan Ngebel, Jenangan,

  2.1.1 Reboisasi

  2.1 Peruntukan Hutan Produksi

  Perwujudan Kawasan Budidaya

  DEPARTEM EN PEKERJAAN UMUM/BAP PEDA 2.

  Nutfah Kabupaten Ponorogo APBD Kab.

  1.6 Pengembangan Perlindungan Plasma

  Mlarak

  APBN, APBD Kab., Perhutani

INSTANSI PELAKSANA

  NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

  MASYARAK AT DINAS KOPERASI

  5. Pembentukan kelompok UPJA (usaha pelayanan jasa alsitan) dan peningkatan peranannya Semua kecamatan

  APBN/APBD DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT DINAS KOPERASI

  6. Mengoptimalkan konsep agrowisata Kecamatan Ngebel APBN/APBD DINAS PERKEBUN AN, DINAS PARIWISAT A

  7. Pengembangan agroindustri Kecamatan Kauman, Sukorejo, Babadan, Ponorogo dan Kecamatan Ngebel

  APBN/APBD DINAS PERKEBUN AN,

  INSTANSI TERKAIT

  8. Pengembangan agropolitan Kecamatan Ponorogo dan Ngebel

  APBN/APBD ,APBD Prop

  DINAS PERKEBUN AN, DINAS PARIWISAT A

  • Pengembangan sentra-sentra pertanian dan pariwisata agribisnis

  a. Pengembangan Tanaman/Komoditi unggulan wilayah Kecamatan Ngebel, Pulung, Babatan, Jenangan, Sukorejo, Kauman, Balong dan Kecamatan Slahung

  APBN/APBD DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT

  b. Pembangunan Pabrik Pengolahan Kecamatan Kauman, Sukorejo, Babadan, Ponorogo dan Kecamatan Ngebel

  10. Pengembangan kawasan pertanian lahan basah Kecamatan Babatan, Sampung, Sukorejo, Jenangan, Ponorogo, Badegan, Kauman, Siman, Jambon, Jetis, Sawoo, Bungkal, dan Kecamatan Slahung

  APBN/APBD DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT

  11. Peningkatan kapasitas produktivitas pertanian sustainable APBN/APBD

  DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT

  12. Peningkatan dan peluang ekstensifikasi APBN/APBD DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT

  13. Mempertahankan irigasi teknis dan peningkatan irigasi sederhana APBN/APBD

  DINAS PEKERJAAN UMUM

  9. Pengembangan Komoditas Unggulan

MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA (Ya/Tidak)

  PENGAIRAN DINAS PERTANIAN

  14. Pengembangan kawasan pertanian lahan kering APBN/APBD / MASYARAK AT

  2.3 Peruntukan Perkebunan

  DINAS Kecamatan Ngayun, PERKEBUN Slahung, Bungkal, AN DAN

  a. Intensifikasi dan Pengembangan tanaman Sambit, Sawo, APBN/APBD KEHUTANA perkebunan/keras Pulung dan N Kecamatan Mlarak /MASYARA

  KAT DINAS PERKEBUN AN DAN

  b. Penyediaan Bibit unggul tanaman perkebunan Kecamatan Ngebel APBN/APBD KEHUTANA

  (kopi, cengkeh, kakao dan panili) N /MASYARA KAT DINAS PERKEBUN

  c. Pengembangan perkebunan kopi, cengkeh, kakao Kecamatan Ngebel APBN/APBD AN / dan panili

  MASYARAK AT DINAS Kecamatan PERKEBUN

  d. Pengembangan strategi pemasaran produk Ponorogo dan APBN/APBD AN DAN unggulan Kecamatan Ngebel KEHUTANA

  N DINAS PERKEBUN APBN/APBD AN DAN

  e. Mengoptimalkan konsep agrowisata Kecamatan Ngebel Kab,APBD KEHUTANA Prop N, DINAS

  PARIWISAT A APBN/APBD

  f. Pengembangan agropolitan perkebunan yaitu : Kab,APBD DINAS

  Prop PERKEBUN

  • pengembangan komoditi potensial kopi, cengkeh,

  AN DAN kakao dan panili Kecamatan Ngebel KEHUTANA

  N, DINAS

  • meningkatkan usaha agroindustri skala kecil

  PARIWISAT

  • penyediaan terminal agribisnis

  A

  • pengembangan outlet pemasaran komoditi unggulan

  2.4 Peruntukan Peternakan

  APBN/APBD

  • persiapan infrastruktur pendukung industri Kab,APBD

  DINAS Kecamatan Kauman, Prop

  PETERNAK

  • pengembangan komoditi potensial kambing Ngebel, Pulung,

  AN DAN Etawa, sapi potong dan sapi perah, ayam ras, Sooko, Slahung dan

  KESEHATA ayam buras/kampung Kecamatan Pudak N HEWAN

  • pengembangan outlet pemasaran komoditi unggulan

INSTANSI PELAKSANA

  NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI MERUPAKAN KSK (Ya/Tidak) SUMBER PENDANAAN

  2.5 Peruntukan Perikanan

  a. Pengembangan Budidaya ikan air tawar (Minapolitan)

  Kecamatan Jenangan, Babadan, Ngebel, Slahung dan Kecamatan Ponorogo

  APBN, APBD Kab., swasta

  DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT

  b. Pengembangan industri pengolahan Kecamatan Kauman, Sukorejo, Babadan, Ponorogo dan Kecamatan Ngebel

  APBN, APBD Kab., swasta

  DINAS PERTANIAN / MASYARAK AT

  2.6 Peruntukan Pertambangan

  Kecamatan Sampung, Slahung, Sawoo, Badegan, Ngrayun, Pulung, Ngebel, Jenangan, Siman, Kauman dan Kecamatan Badegan

  APBN/APBD/ BAPPEDA/D

  INAS PERTAMBA NGAN/

  • Penanganan Kawasan Penambangan Bahan mineral batuan (Darat dan Sungai)

  2.7 Peruntukan Industri

  4. Pengembangan Industri pengolahan Etanol Kecamatan Ngebel

  SWASTA

  (Pembangunan Gateway ) Jalur/Koridor Pariwisata:

  APBN/APBD/ DINAS PARIWISAT A - Pengembangan sistem transportasi wisata

  a. Rencana Pengembangan Jalur/Koridor Pariwisata Pintu masuk Kabupaten Ponorogo :

  2.8 Peruntukan Pariwisata

  5. Pengembangan industri pengolahan minyak putih dan terpetin Kecamatan Pulung

  APBN/APBD DINAS PERINDUST RIAN DAN PERDAGAN GAN

  SWASTA SWASTA

  3. Pengembangan Industri Kecil dan Kerajinan Kabupaten Ponorogo

  DINAS PEKERJAAN UMUM, PERTANIAN , SWASTA/M ASYARAKA T MASYARAKAT

  APBN/SWAST A/

  Kecamatan Kauman, Sukorejo, Babadan, Ponorogo dan Kecamatan Ngebel

  2. Pembangunan Prasarana dan Sarana Agribisnis/Agro Industri

  SWASTA SWASTA

  1. Pembangunan industria pengolahan pertanian Kecamatan Kauman, Sukorejo, Babadan, Ponorogo dan Kecamatan Ngebel

MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA (Ya/Tidak)

  Barat : melalui Kab Trenggalek Utara : Kabupaten Madiun Timur : Kab.

  Wonogiri Selatan: Kab Pacitan Obyek Wisata Waduk Ngebel, Kecamatan Sukoo (Sendang

  b. Rencana Prioritas Pengembangan Pariwisata APBN/APBD/ Tirtowaluyo), Hutan Pada Kecamatan Pudak, Waduk Bendo Kecamatan Sawoo

  • Kawasan prioritas pengembangan wisata alam SWASTA

  Pekan budaya di DINAS

  Kecamatan PARIWISAT

  Ponorogo, Makam A,SWASTA

  • Kawasan prioritas pengembangan wisata Betoro Kathong APBN/APBD/ budaya/sejarah dan pagelaran budaya Jenangan, Astana SWASTA

  Srandil Badegan, makam Jayenggrono Pulung Wisata Belanja Kecamatan

  APBN/APBD/

  • Kawasan prioritas pengembangan wisata rekreasi Ponorogo,

  SWASTA Agrowisata Ngebel, Ecotourism Pudak

  Cluster Culture Tourism : Ponorogo,

  Jenangan, Badegan, APBN/APBD/ Pulung dan

  DINAS Kecamatan Jetis

  c. Penataan Ruang Kawasan Yang Berpotensi Wisata PARIWISAT

  Cluster Eco dan A,SWASTA

  Agrotourism:

  Ponorogo, Pudak, SWASTA Ngebel, Sooko dan Kecamatan Sawoo Kecamatan DINAS

  APBN/APBD/

  d. Pembangunan Prasarana dan sarana wisata Ponorogo dan PARIWISAT SWASTA

  Ngebel

  A, SWASTA Kecamatan DINAS

  e. Pembangunan Pasar wisata, pusat kawasan APBN/APBD/ Ponorogo dan PARIWISAT peristirahan seperti hotel, wisma

  SWASTA Ngebel

  A, SWASTA DINAS

  Kabupaten APBN/APBD/

  f. Pengembangan Promosi Wisata PARIWISAT

  Ponorogo SWASTA

  A, SWASTA

  g. Pengembangan Fasilitas Jalan Kecamatan DINAS PU,

  • Perbaikan dan pelebaran jalan

  APBN, APBD Ponorogo, DINAS

MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA (Ya/Tidak)

  Jenangan, Badegan, Investasi BINAMARG Pulung, Jetis, Pudak, Swasta A PROV, Ngebel, Sooko dan dan/atau DINAS

  • Pembuatan bahu jalan

  Kecamatan Sawoo Kerjasama BINAMARG Pendanaan A KAB, BPN

  KAB, BAPPEKAB,

  • Pembangunan dinding-dinding penahan longsor, baik yang berada di atas bangunan jalan maupun di bawah jalan
  • Pembuatan rambu dan penunjuk arah jalan menuju obyek wisata
  • Perencanaan dan pembangunan ulang tikungan- tikungan yang mempunyai manuver membahayakan
  • Pembangunan dinding-dinding penahan longsor, baik yang berada di atas bangunan jalan maupun di bawah jalan
  • Pemberian guard rill terutama pada tikungan berbahaya

  Kecamatan Ponorogo, DINAS

  APBN/APBD/

  h. Pemeliharaan dan perbaikan berkala situs budaya Jenangan, Badegan, PARIWISAT SWASTA

  Pulung dan

  A, SWASTA Kecamatan Jetis

  DINAS APBN/APBD/ i. Pengembangan Agrowisata Kec. Ngebel PARIWISAT

  SWASTA

  A, SWASTA DINAS

  APBN/APBD/ j. Pengembangan Ekowisata Kec. Pudak PARIWISAT

  SWASTA

  A, SWASTA

2.9 Peruntukan Permukiman

  1. Rencana pengembangan kawasan permukiman Kabupaten SWASTA SWASTA baru Ponorogo