LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

  

DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM TAHUN 2015

DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM

  Jln. HOS Cokroaminoto No. 1 Mataram Telp./Fax. (0370) 631954/ (0370)641223 Email : dipenda@mataramkota.go.id http://www.mataramkota.go.id

IKHTISAR EKSEKUTIF

  Salah satuinstrumenbagisetiapinstansipemerintahuntukmempertanggungjawabkankeberhasilandankegag alanpelaksanaanmisiorganisasimelaluisasarandantujuan yang telahditetapkanadalahmelaluipenyusunanLaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintahatau yang lebihdikenaldengansebutan LAKIP.Penyusunan LAKIP merupakan cerminan sejauh mana kinerja organisasi pemerintah dapat mencapai sasaran dan tujuan berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) yang telah ditetapkan. Berkenaan dengan hal tersebut, Dinas Pendapatansebagai salah satu unit organisasi Pemerintah Kota Mataram berkewajiban untuk menyusun LAKIP 2015 sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah bidang pendapatan.

  Pengelolaan pendapatan daerah mengalami perubahan yang signifikan terutama dalam kaitannya dengan jenis pajak daerah dan retribusi daerah. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang mengatur kembali tentang kewenangan pengelolaan potensi pendapatan daerah khususnya pajak daerah dan retribusi daerah antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 2015 jenis pajak daerah yang menjadi kewenangan pengelolaan pendapatan daerah bertambah menjadi 10 jenis pajak daerahdari 6 jenispajakdaerahpadaawalperiodeRencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015.

  Secara umum kinerja DinasPendapatan Kota Mataramdapat dicapai dengan baik walaupun beberapa indikator kinerja belum dapat dicapai sesuai target yang telahditetapkan, halinidisebabkan oleh penetapan target yang kurang sempurnadanadanya-kegiatanyang diluar kendali internal.Sejalandengankonsepanggaranberbasiskinerja, DinasPendapatan Kota Mataramtahun 2015 melaksanakan program dankegiatandengananggaranbersumberAPBD Kota Mataramdengan total anggaransebesarRp14.119.472.97,08 dapatterealisasisebesarRp12.421.585.957- atau87,97 %, sedangkanuntukPendapatan,dari total yang ditargetkansebesarRp. 64.330.000.000,- dapatterealisasisebesarRp. 67.196.109.259,26 atau 104,46%.

  Selanjutnya untuk melaksanakan ketentuanPeraturan Daerah Kota MataramNomor 5 Tahun 2008 tentangPembentukanSusunanOrganisasiPerangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota MataramTahun 2008 Nomor 3 seri D), sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturan Daerah Kota MataramNomor

  18 Tahun 2011 tentangPerubahanbeberapa kali terakhirdenganPeraturan Daerah Kota MataramNomor

  8 Tahun 2013 tentangPerubahanKeduaatasPeraturan Daerah Kota MataramNomor 5 Tahun 2008 tentangPembentukansusunanOrganisasiPerangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota MataramTahun 2013 Nomor 1 seri D), yang diikuti dengan dikeluarkannya PeraturanWalikotaNomor

  22/PERT/2008 tentangRincianTugasPokokdanFungsiDinasPendapatan Kota Mataram, sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanWalikotaMataramNomor 32 Tahun 2011 Tanggal 26 Desember 2011 tentangperubahanbeberapa kali terakhirdenganPeraturanWalikotaMataramNomor 31 Tahun 2013 tanggal 18 November 2013 tentangtentangPerubahankeduaatasPeraturanWalikotaMataramNomor 22/PERT/2008 tentangRincianTugasPokokdanFungsiDinasPendapatan Kota Mataram, padabagiankeduapasal 3 (tiga), disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannyasehingga untuk melaksanakantugas pokok tersebut, maka Dinas Pendapatan Kota Mataram menyelenggarakanfungsi sebagai berikut: 1.

  Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerahsesuaidengankewenangannya;

  2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah sesuaidengankewenangannya;

  3. Pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugasdibidang pendapatan daerah; 4. SebagaiKoordinatorPendapatanAsli Daerah (PAD).

  5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

  Pertanggungjawaban dalam bentuk penyampaian informasi kinerja merupakan penekanan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabel. Hal ini sesuaidengan perubahan paradigma bahwa pemerintah adalah pelayan masyarakat sehingga segala sumber daya yang tersedia diarahkan kepada usaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Perkembangan ekonomi daerah yang sangat cepat berakibat pada adanya perubahan anggaran pendapatan dan belanja yang pada akhirnya Dinas Pendapatan Kota Mataram melakukan penyesuaian terhadap Rencana Kinerja Tahunan dengan mengacu pada APBD perubahan agar apa yang ditargetkan dapat dicapai dengan OPTIMAL.

  DAFTAR ISI Halaman

IKHTISAR EKSEKUTIF

  i

DAFTAR ISI

  iii

  DAFTAR GAMBAR

  vi

  DAFTAR TABEL

  vii

  BAB I PENDAHULUAN

  1

  1.1 Latar Belakang

  1

  1.2 FungsiLakip

  2

  1.3 Tujuan dan Manfaat Lakip

  3

  1.4 Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram

  3

  1.5 SistematikaPenyusunanLakip14

  BAB II PERENCANAAN KINERJA

  15

  2.1 Visi dan Misi SKPD

  15

  2.2 Tujuan dan Sasaran

  15

  2.3 Strategi dan Kebijakan

  16

  2.4 Program dan Kegiatan

  16

  2.5 Perjanjian Kinerja

  18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

  19

  3.1 KerangkaPengukuranKinerja

  19

  3.2 PengukuranCapaianKinerja

  20

  3.3 CapaianIndikatorKinerja Utama

  25

  3.4 EvaluasiKinerjaSasaranStrategis

  27

  3.5 AkuntabilitasKeuangan

  34

  3.6 RealisasiAnggaran

  39 BAB IV PENUTUP

  40 DAFTAR GAMBAR

   Halaman

  Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan KotaMataram

  8

PEMERINTAH KOTA MATARAM

  Jln. HOS Cokroaminoto No. 1 Mataram Telp./Fax. (0370) 631954/ (0370)641223 Email : dipenda@mataramkota.go.id http://www.mataramkota.go.id

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

  

(LAKIP)

  Tanggal Revisi : 23 Desember 2015 Nomor SOP : /Kep.DPD/XII/2015 Tanggal Pembuatan : 23 Desember 2014 Tanggal Efektif : 4 Januari 2016

  A. Deskripsi :

  Prosedur Operasi ini menguraikan tentang tata cara penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk laporan atas pencapaian kinerja SKPD dalam satu tahun anggaran sesuai dengan data capaian kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan

  B. Dasar Hukum :

  1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

  2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

  3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

  29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  C. Surat Edaran Terkait :

  Surat Penyusunan LAKIP-SKPD

  D. Pihak yang Terkait :

  1. Walikota Mataram

  2. Sekretaris Daerah Kota Mataram

  3. Asisten Setda. Kota Mataram

  4. Kepala Dinas Pendapatan Kota Mataram

  5. Sekretaris Dinas Pendapatan Kota Mataram

  6. Kepala Bidang pada Dinas Pendapatan Kota Mataram

  7. Kepala Bidang Litbang Bappeda Kota Mataram

  8. Kepala Seksi/Sub. Bagianpada Dinas Pendapatan Kota Mataram

  9. Staf Subbag. Perencanaan Dinas Pendapatan Kota Mataram

  10. Petugas Administrasi Umum

E. Peralatan/Perlengkapan/Pesyaratan :

  1. Surat Penyusunan LAKIP SKPD 2. Perangkat Komputer.

  3. Alat Tulis Kantor.

  F. Dokumen yang Dihasilkan :

  Laporan LAKIP SKPD yang sudah disahkan

  G. Prosedur Kerja :

  1. Petugas Administrasi menerima surat penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD

  2. Petugas Administrasi mengagenda surat masuk , melampirkan lembar disposisi dan diteruskan kepada Kasubbag umum untuk diparaf dan selanjutnya diserahkan ke Sekretaris

  3. Sekretaris menerima dan membubuhkan paraf , kemudian disampaikan kepada kepala Dinas

  4. Kepala Dinas menerima dan mendisposisikan surat penyusunan LAKIP kepada Sekretaris serta dilanjutkan ke Kasubbag Perencanaan untuk menyiapkan konsep Keputusan Walikota tentang Tim Penyusun LAKIP-SKPD

  5. Kasubbag Perencanaan menyiapkan Konsep Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim PenyusunLAKIP-SKPD

  6. Staf Teknis melaksanakan pengetikan Konsep Keputusan Walikota

  7. Kasubbag Perencanaan menerima dan mengoreksi hasil pengetikan Konsep Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD untuk selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris, jika tidak, konsep Keputusan Walikota dikembalikan ke Staf Teknis untuk diperbaiki.

  8. Sekretaris menerima dan mengoreksi Konsep Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Dinas. Jika tidak, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan ke Kasubbag Perencanaan untuk diperbaiki.

  9. Kepala Dinas menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak disetujui, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kasubbag Perencanaan melalui Sekretaris untuk diperbaiki.

  10. Asisten menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak disetujui, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kepala Dinas melalui Tenaga Administrasi untuk ditindak lanjuti.

  11. Sekretaris Daerah menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak disetujui, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kepala Dinas melalui Asisten untuk ditindaklanjuti.

  12. Walikota menerima dan mengoreksi Konsep Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, serta membubuhkan tanda tangan apabila disetujui. Jika tidak, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan Kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah untuk ditindak lanjuti.

  13. Petugas Administrasi menerima Keputusan Walikota tentang Tim Penyusun LAKIP- SKPD, selanjutnya membubuhkan nomor keputusan dan menyampaikan kepada Kasubbag Perencanaan (Tim Penyusun) melalui Sekretaris.

  14. Tim Penyusun melakukan penyusunan agenda kerja penyusunan Rancangan LAKIP- SKPD serta menyiapkan data dan informasi terkait penyusunan Rancangan LAKIP- SKPD

  15. Tim penyusun melaksanakan penyusunan Rancangan LAKIP-SKPD

  16. Sekretaris menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Rancangan LAKIP- SKPD untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Dinas. Jika tidak, Rancangan LAKIP-SKPD dikembalikan keTim Penyusun LAKIP-SKPD untuk diperbaiki.

  17. Kepala Dinas menerima dan mengoreksi Rancangan LAKIP-SKPD danmembubuhkan tanda tangan apabila disetujui, Jika tidak, Rancangan LAKIP dikembalikan kepada Tim Penyusun LAKIP-SKPD melalui Sekretaris untuk diperbaiki.

  18. Kasubbag Perencanaan menerima LAKIP-SKPD yang telah ditandatangani dan selanjutnya menyiapkan konsep surat pengantar.

  19. Staf Teknis melaksanakan pengetikan konsep surat pengantar LAKIP-SKPD

  20. Kasubbag Perencanaan menerima dan mengoreksi hasil pengetikan konsep surat pengantar LAKIP-SKPD serta membubuhkan paraf persetujuan. Jika tidak, Konsep surat pengantar LAKIP-SKPD dikembalikan kepada Staf Teknis untuk diperbaiki.

  21. Sekretaris menerima dan mengoreksi konsep surat pengantar LAKIP-SKPD serta membubuhkan tanda tangan apabila disetujui. Jika tidak, konsep surat pengantar LAKIP-SKPD dikembalikan kepada Kasubbag Perencanaan untuk diperbaiki.

  22. Petugas Administrasi menerima surat pengantar LAKIP-SKPD, membubuhkan nomor, menyetempel dan menyampaikan kepada Kasubbag Perencanaan

  23. Kasubbag Perencanaan menerima, menggandakan LAKIP-SKPD, selanjutnya mengirimkan dan mengarsipkan

H. Jangka Waktu Penyelesaian :

  ±Sepuluh (10) hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini kinerja instansi pemerintah menjadi sorotan, terutama sejak timbulnya

  iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai mempertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sangat diperlukan sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna dalam rangka terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

  Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan pada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran, meskipun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program masih jauh dibawah standar. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi harus dapat diukur dan pengukuran tersebut tidak semata- mata pada input (masukan) dari program, melainkan lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat, dan dampaknya.

  Sistem pengukuran kinerja yang merupakan elemen pokok dari laporan akuntabilitas instansi pemerintah akan mengubah paradigma pengukuran keberhasilan. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan instansi pemerintahdapat dilihat dari kemampuan mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan rencana yang telah disusun.

  Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap SKPD berkewajiban untuk menyusun laporan pertanggungjawaban atas program/kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan pertanggungjawaban ini dikenal dengan sebutan LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah mediaakuntabilitas yang dapat dipakaioleh instansi pemerintah untuk melaksanakankewajiban dalam rangka pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Media akuntabilitas yang dibuat secara periodik memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak yang memberikan delegasi/ wewenang. Melalui media inilah secara formal dapat dilakukan pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh para pemangku kepentingan guna menentukan fokus perbaikan kinerja yang berkesinambungan.

  Bagi setiap SKPD, penyusunan LAKIP merupakan penterjemahan atas tugas pokok dan fungsi yang diembannya melalui pelaksanaan setiap program/kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dalam pencapaian visi melalui misi dan strategi organisasi berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan 1.2.

   Fungsi Lakip

  LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah dapat berfungsi sebagai : 1. Media hubungan kerja organisasi yang berisi data dan informasi.

  2. Media pertanggungjawaban secara tertulis kepada pemberi wewenang dan mandat.

  3. Media akuntabilitas setiap instansi pemerintah, merupakan bentuk perwujudan kewajiban menjawab yang disampaikan kepada pemberi wewenang atas penggunaan anggaran dalam berbagai program/kegiatan yang telah dilaksanakan.

  4. Media informasi, tentang sejauh mana penerapan perinsip-prinsip good governance termasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang bersangkutan. Salah satu fungsi manajemen adalah pelaporan, yang dapat dijadikan alat untuk evaluasi guna menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan yang harus dilakukan.

1.3. Tujuan dan Manfaat Lakip

  Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah untuk mewujudkan akuntabilitas SKPD kepada pihak yang memberi mandat/amanah, atau dengan kata lain LAKIP merupakan sarana bagi SKPD untuk mengkomunikasikan tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya dalam kaitannya dengan mandat atau tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Adapun manfaat LAKIP bagi SKPD adalah untuk : 1.

  Meningkatkan akuntabilitas. Hal ini juga akan memberi pengaruh terhadap kredibilitas SKPD yang bersangkutan; semakin akuntabel LAKIP SKPD maka semakin kredibel SKPD tersebut.

  2. Umpan balik untuk peningkatan kinerja SKPD yang bersangkutan, yang dapat dilakukan melalui perbaikan penerapan fungsi-fungsi manajemen, mulai dari perencanaan kinerja hingga pada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai akuntabilitas pada lingkungan kerja SKPD.

3. Mengetahui dan menilai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban.

  1.4. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram

  Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 seri D), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pembentukan susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 seri D), yang diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 32 Tahun 2011 Tanggal 26 Desember 2011 tentang perubahan beberapa kali terakhir dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 31 Tahun 2013 tanggal 18 November 2013 tentang tentang Perubahan kedua atas Peraturan Walikota Mataram Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram, disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah

  

melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.Sedangkan fungsi

  Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah sebagai Perumuskebijakan teknis dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya, Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya, Pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan daerah, Sebagai Koordinator Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

  Dinas Pendapatan Kota Mataram sampai dengan saat ini terdapat 9 (Sembilan) jenis pajak daerah yang telah dikelola langsung yaitu pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, BPHTB dan PBB-P2 dan Pajak Reklame. Merujuk pada tugas pokok tersebut, maka secara teknis operasional kewenangan Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan potensi yang ditetapkan oleh aturan yang berlaku.

  Adapun aturan yang digunakan sebagai rujukan dalam penggalian potensi pendapatan asli daerah adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Pemberlakuan aturan ini memiliki makna bahwa perimbangan dalam penguasaan sumber-sumber keuangan antara pusat dan daerah ditata kembali, baik pajak maupun retribusi yang memenuhi kriteria sebagai pajak daerah dan retribusi daerah diserahkan kepada daerah. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi daerah, khususnya bagi Dinas Pendapatan Kota Mataram, dalam rangka optimalisasi peranan PAD sebagai salah satu sumber pendanaan di daerah.

  Sebagai pelaksana pengelolaan dan pemungutan pajak daerah, Dinas Pendapatan Kota Matarammelakukan peningkatan kinerja melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dalam pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkanantara lain sebagai berikut :

1. Peningkatan kinerja melalui Intensifikasi dilakukan dengan Penguatan Sumber Daya

  Aparatur dan Penguatan Sumber Daya Modal. Penguatan Sumber Daya Aparatur dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan, Diklat dan Bimbingan Teknis dibidang perpajakan daerah serta penguasaan system aplikasi pengelolaan pajak daerah. Sedangkan Penguatan Sumber Daya Modal melalui ketersediaan alat kelengkapan dan fasilitas penunjang berupa sarana dan prasarana sebagai bagian dari asset daerah serta ketersediaan anggaran yang digunakan untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

a. Penguatan Sumber Daya Aparatur

  Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pendapatan Kota Mataram

  (PNSD) dan 16 (Enam Belas) Orang Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non- PNSD), dengan rincian komposisi sebagai berikut :

1. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)

Tabel 1.1 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram

  1

  33

  2. Sarjana (S-1)

  8

  1. Pasca Sarjana (S-2)

  

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan

Tabel 1.3 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram

   Sedangkan komposisi Pegawai Negeri SipilDaerah berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  69 Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram, 2015

  52 J u m l a h

  5. Staf

  12

  4. Ka. Subag. / Kepala Seksi

  3

  3. Kepala Bidang

  2. Sekretaris

  

Berdasarkan Kepangkatan

No. Pangkat Jumlah Orang Keterangan

   Komposisi Pegawai Negeri Sipil Daerah berdasarkan kepangkatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  1. Kepala Dinas

  

Berdasarkan Jabatan Struktural

No. Jabatan Struktural Jumlah Orang Keterangan

Tabel 1.2 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram

   Komposisi Pegawai Negeri SipilDaerah berdasarkan jabatan struktural tercermin seperti pada tabel berikut ini.

  69 Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram, 2015

  2 J u m l a h

  4. Gol. I

  19

  3. Gol. II

  40

  2. Gol. III

  8

  1. Gol. IV

  1

  3. D-3

  8

  4. SLTA

  18 5. SLTP

  1

  6. SD

  1 J u m l a h

  69 Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram,2015

2. Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD)

Tabel 1.4 Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD) Pada Dinas Pendapatan Kota Mataram No. Uraian Jumlah Orang Keterangan

  1. Tenaga Pendataan PBB-P2

  6

  Adapun Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD) pada Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  2

  3. Tenaga KeamananKantor

  3

  4. Tenaga Supir

  2

  5. Tenaga Pajak Air Tanah

  1

  6. Tenaga Administrasi

  2 J u m l a h

  16 Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram,2015

  2. Tenaga Sistem Perpajakan Guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban, keberadaan jajaran personil pada Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Mataram tersusun dalam bagan struktur organisasi berikut ini.

  STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM KEPALA DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM, KELOMPOK JABATAN

H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE, MM

  NIP. 19640507 199203 1016 FUNGSIONAL NIP. 19581022 1981 01 1 002 WAHYU SUTRISNO, SS SEKRETARIS, PENETAPAN PENDAPATAN DAERAH, PENAGIHAN, PENDATAAN, PENDAFTARAN DAN PELAYANAN, PENYULUHA DAN PENGENDALIAN, AULIA PURNAMA SARI SE. MT CHARISMA PUTRA, S.Pt. NIP. 19740502 199902 2 001 NIP. 19700715 200212 1 011 KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG NIP. 19631231 199703 1 034 Drs. MISBAH H. L. MOH. NURKHOLIS, SE NIP. 19730301 200212 1 005 KEPALA SUB. BAGIAN PERENCANAAN, KEPALA SEKSI PENDATAAN KEPALA SEKSI PELAYANAN KEPALA SEKSI PENELITIAN NIP. 19710211 199703 2 004 NIP. 19700719 199803 1 007 NIP. 19820901 200012 1 001 B. ZUHIDA ARIANI, SE ZULCHAIDIR, SE.MM RIAN ADRIANDI, S.STP, M.Si. DAN PENDAFTARAN, PENERIMAAN DAERAH, DAN PEMERIKSAAN, KEPALA SUB. BAGIAN KEUANGAN, KEPALA SUB. BAGIAN UMUM DAN B. VERA PRIMAYANTI Z., SE NIP. 19740123 199902 2 001 YULIAN HADI ISKANDAR, SE NIP. 19750805 199803 1 003 KETUT WIASMIKA, SE

PERHITUNGAN DAN DAN INFORMASI, PELAPORAN DAN L. KESUMAJATI, SE

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI PENYULUHAN KEPALA SEKSI EVALUASI, PENETAPAN, AKMALUDIN, S.Sos PEMBUKUAN, NIP. 19651127 199803 1 006 KEPEGAWAIAN, B.SAPARTI HAMNI, S.Com PENGELOLAAN DATA KEPALA SEKSI ELEKTRONIK, KEPALA SEKSI PENAGIHAN, NIP. 19701227 199803 1 004 AHMAD AMRIN, SE KEPALA SEKSI KEBERATAN H. DANI SUMARLI, SE.MM NIP. 1970923 199902 1 001 DAN RESTITUSI, = Garis Perintah (Komando)

  b. Penguatan Sumber DayaModal Penguatan sumber daya modal dimaksudkan adalah ketersediaan fasilitas berupa sarana dan prasaranasebagai bagian dari asset daerah serta ketersediaan anggaran yang digunakan untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun Asset daerah yang dimiliki Dinas Pendapatan Kota Mataram berdasarkan hasil rekonsiliasi BMD Tahun 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

  Tabel 1.5 No. Akun. Neraca 1 2 Asset Dinas Pendapatan Kota Mataram Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir 3 Nilai Barang Milik Daerah (BMD) 4 5 Keterangan A. ASET LANCAR 0.00 0.00 0.00

  6 B. ASET TETAP 5,165,405,760.00 41,576,750.30 5,206,982,510.30

1 Persedian

  0.00 0.00 0.00 2 4,244,475,621.00 52,998,750.30 4,297,474,371.30

  1 Tanah Mesin Peralatan dan 0.00 0.00 0.00 4 33,943,534.00 (3,722,000.00) 30,221,534.00 3 Jaringan Jalan, Irigasi dan Bangunan Gedung dan 435,947,000.00 (7,600,000.00) 428,347,000.00 5 451,039,605.00 (100,000.00) 450,939,605.00 6 Dalam Aset Tetap Pengerjakan Konstruksi Lainnya 0.00 0.00 0.00 C. ASET LAINNYA 251,311,500.00 Aset Lain-lain 251,311,500.00 0.00 251,311,500.00 0.00 251,311,500.00 JUMLAH 5,416,717,260.00 41,576,750.30 5,458,294,010.30

  S umber : Data Dinas Pendapatan Kota Mataram, 2015

2. Peningkatan kinerja melalui Ekstensifikasi dilakuan dengan melaksanakan kegiatan

  Pendataan dimana kegiatan pendataan merupakan ujung tombak dari semua kegiatan dalam pengelolaan PAD, karena dari pendataan akan diperoleh data Wajib Pajak sebagai dasar dalam menetapkan/menentukan berapa besar pembayaran maupun prediksi penerimaan yang dapat diperoleh.

  Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pengelola pendapatan daerah, Dinas Pendapatan Kota Mataram juga memiliki tanggung jawab sebagai pengumpul Pendapatan Asli Daerah (PAD).Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pendataan pajak daerah yang telah dilaksanakan Dinas Pendapatan Kota Mataran Tahun 2015, keberadaan obyek pajak daerah yang menjadi sumber penerimaan daerah tercermin pada beberapa tabel berikut ini.

Tabel 1.6 Obyek Pajak Hotel di Kota Mataram

  No. Lokasi Jumlah Keterangan

  1. Kecamatan Ampenan

  10

  2. Kecamatan Sekarbela

  1

  3. Kecamatan Mataram

  18

  4. Kecamatan Selaparang

  16

  5. Kecamatan Cakranegara

  72

  6. Kecamatan Sandubaya

  1 Jumlah 118

  Tabel 1.7 Obyek Pajak Restoran di Kota Mataram No. Lokasi Jumlah Keterangan 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

  45

  17 105

  76

  81

6. Kecamatan Ampenan Kecamatan Sekarbela Kecamatan Mataram Kecamatan Selaparang Kecamatan Cakranegara Kecamatan Sandubaya

Tabel 1.8 Obyek Pajak Hiburan di Kota Mataram No. Lokasi Jumlah Keterangan 1.

  2 Kecamatan Sekarbela

  4

  7

  1 J u m l a h

  24 Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015 Tabel 1.10 Obyek Pajak Sarang Burung Walet di Kota Mataram No. Wilayah Jumlah Ket

  1 Kecamatan Ampenan

  28

  3 Kecamatan Mataram

  1

  2

  4. Kecamatan Selaparang

  5. Kecamatan Cakranegara

  16

  6. Kecamatan Sandubaya Jumlah

  46 Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015

  11

  6. Kecamatan Ampenan Kecamatan Sekarbela Kecamatan Mataram Kecamatan Selaparang Kecamatan Cakranegara Kecamatan Sandubaya

  2.

  17

  3.

  4.

  5.

  6. Kecamatan Ampenan Kecamatan Sekarbela Kecamatan Mataram Kecamatan Selaparang Kecamatan Cakranegara Kecamatan Sandubaya

  1

  3

  5

  5.

  16

  1 J u m l a h

  20 J u m l a h 344 Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015

  2.

  3.

  4.

  43 Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015 Tabel 1.9 Obyek Pajak Parkir di Kota Mataram No. Lokasi Jumlah Keterangan 1.

  Tabel 1.11 Obyek Pajak Air Tanah di Kota Mataram

  9

  5. Kecamatan Cakranegara 8.456

  4. Kecamatan Selaparang 9.783

  3. Kecamatan Mataram 12.078

  2. Kecamatan Sekarbela 10.919

  1. Kecamatan Ampenan 12.411

  6 Jumlah 114 No. Wilayah Jumlah WP Ket

  6. Kecamatan Sandubaya

  63

  5. Kecamatan Cakranegara

  14

  4. Kecamatan Selaparang

  22

  3. Kecamatan Mataram

  2. Kecamatan Sekarbela

  1. Kecamatan Ampenan

  S u m b er : D a t a p 4d Dispenda Kota Mataram, 2015

  6 Juni 174

Tabel 1.12 Obyek Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di Kota Mataram Yang Berhasil Diproses No. Bulan Jumlah Berkas yang diproses Ket.

  1. Januari 171

  2 Februari 203

  3 Maret 204

  4 April 226

  5 Mei 154

  7 Juli 116

  Sumber : Data Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun 2015 No. Wilayah Jumlah Ket

  8 Agustus 166

  9 September 170

  10 Oktober 138

  11 November 143

  12 Desember 218

J u m l a h 2.083

Sumber : Data Pengendalian Dispenda Kota Mataram, 2015

Tabel 1.13 Obyek Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

  6. Kecamatan Sandubaya 12.765

Jumlah 66.412 Berdasarkan data serah terima Pengelolaan Pajak Reklame dari Dinas Pertamanan Kota Mataram ke Dinas Pendapatan Kota Mataram pada Tanggal 1 Sptember 2014, disajikan dalam

table 1.13 dibawah :Tabel 1.14 Obyek Pajak Reklame di Kota Mataram

  

No. Wilayah Jumlah WP Ket

1. Se-Kota Mataram 1245

  

Jumlah 1245

Sumber : Data Dinas Pertamanan Kota Mataram Tahun 2015 1.5. istematika Penyusunan Lakip

  Sistematika penyusunan LAKIP Dinas Pendapatan Kota Mataram 2015 mengacu pada Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang tersusun sebagai berikut : Ikhtisar Eksekutif

  Bab I Pendahuluan Bab II Perencanaan Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Bab IV Penutup Lampiran

BAB II PERENCANAANKINERJA Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari

  sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

  2.1. VisidanMisi SKPD

  Visi Dinas Pendapatan Kota Mataram yang ditetapkan dalam RENSTRA 2011-2015 adalah “Terwujudnya Dinas Pendapatan Kota Mataram Sebagai Pengelola PAD Yang

  Profesional”, maka untuk mencapai visi tersebut, Dinas Pendapatan Kota Mataram

  menetapkan3 (tiga) misi yaitu :

  1. MeningkatkanPencapaianTarget Pendapatan Asli Daerah 2.

  Meningkatkan Kompetensi danProfesionalitas Sumber Daya Aparatur 3. MeningkatkanKualitasdanJangkauanPelayanan.

  3.2. TujuandanSasaran

  Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk mencapai visi melalui misi yang ditetapkan dijabarkan sebagai berikut :

  a.

   Misi Pertama :Meningkatkan Pencapaian Target PAD. Misi ini bertujuan untuk

  Merealisasikan Target PADsecara Optimal. Adapun sasaran yang ditetapkan guna mencapai hal tersebut adalah melalui :

  1. Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel.

2. TerciptanyaPeningkatan KesadaranMasyarakatsebagaiWajibPajak Daerah b.

   Misi Kedua :Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalitas Sumber Daya Aparatur.

  Misi ini bertujuan untuk Menyediakan sumber daya aparatur yang kompeten dan profesional. Adapun sasaran yang ditetapkan untuk mencapai hal tersebut adalah melalui Terciptanya pengembangan sumber daya aparatur melalui media edukasi maupun promosi jenjang karier.

  c.

   MisiKetiga:MeningkatkanKualitasdanJangkauanPelayanan.

  Misiinibertujuanuntukmemberikanpelayanankepadawajibpajakdaerah. Adapunsasaran yang ditetapkanuntukmencapaimisitersebutadalahterselenggaranyapelayananpajakdaerah 2.3.

   StrategidanKebijakan

  AdapunStrategidanKebijakan yang dilakukandalampencapaiantujuandansasaran yang ditetapkanolehDinasPendapatan Kota Mataramadalahsebagaiberikut :

  1. Peningkatan Akurasi Data dan Informasi PotensiPAD 2.

  Penciptaan Iklim Yang Kondusif Antara Aparatur Dengan Wajib Pajak Daerah

  3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur 4.

  Peningkatan KualitasPelayananPajak Daerah 2.4.

   Program danKegiatan

  Program dan kegiatan Dinas Pendapatan Kota Mataram tahun 2015 direncanakan sebanyak 5 program dengan 34 kegiatan. Dalam perencanaan tersebut terdapat penyesuian terhadap beberapa kegiatan, hal tersebut dimaksudkan untuk menyelaraskan dan mensinergikan program kegiatan dengan tujuan, sasaran dan isu – isu permasalahan yang berkembang.Adapun rencana program dan kegiatan Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut :

  1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari : a.

  PenyediaanJasaSuratMenyurat b.

  Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

  c. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor d.

  Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional

  e. PenyediaanJasaKebersihankantor

  f. Penyediaan Alat Tulis Kantor g.

  Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

  h. Penyediaan Komponen instalasi/Penerangan Bangunan Kantor i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor j. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga k.

  Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan l. Penyediaan Makanan dan Minuman m. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah n.

  Penyusunan Dokumen Perencanaan o. PengelolaanAdministrasiUmumKepegawaian p.

  Penyediaan Administrasi Keuangan.

  2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari : a.

  Pembangunan Gedung Kantor

  b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor c.

  Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional

  3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari : a.

  Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu 4.

   Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan terdiri dari :

  a. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran b.

  Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari: a.

  Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah

  b. Intensifikasi dan ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah

  c. Pendataan Obyek Pajak Daerah

  d. Peningkatan Manajemen Penagihan Pajak Daerah e. Penanganan Pengaduan Keberatan dan Restitusi Wajib Pajak Daerah.

  f. Gebyar dan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan

  g. Sosialisasi Peraturan-peraturan Pajak Daerah h.

  Penghitungan dan Penetapan Pajak Daerah i. Dokumentasi Pengelolaan Pajak Daerah j. Evaluasi, Pelaporan dan Pembukuan Pendapatan Daerah k.

  Penelitian dan Pemeriksaan Pajak Daerah l. Peningkatan Kinerja Pelayanan Pajak Daerah 2.5.

   Perjanjian Kinerja

  PerjanjianKinerjamerupakanlembar/dokumen yang berisikanpenugasandaripimpinaninstansi yang lebihtinggikepadapimpinaninstansi yang lebihrendahuntukmelaksanakan program/kegiatan yang disertaidenganindikatorkinerjasehinggaterwujudkomitmendankesepakatanantarapenerimadan pemberiamanahataskinerjaterukurberdasarkantugas, fungsidanwewenangsertasumberdaya yang tersedia.

  Dalamupaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis yang ditetapkan, telah dituangkan dalam Perjanjian KinerjaDinasPendapatan Kota Mataram Tahun Anggaran 2015 yang disajikan pada tabel 2.1. berikut ini.

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

  

Dinas Pendapatan Kota Mataram

No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target

  1

  2

  3

  4

  1 Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel Data Yang Valid Dan Akuntabel

  9 Jenis Pajak Daerah

  1 Persentase Realisasi Penerimaan Pajak Daerah

  

2 Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Sebagai Wajib Pajak Daerah 100%

  2 Persentase Wajib Pajak Daerah Yang Membayar Pajak 100% Daerah

  Terciptanya Pengembangan Sumber Daya Aparatur Melalui Media Edukasi Maupun Promosi Persentase Aparatur Yang

  3 100% Jenjang Karir

  Kompeten Dan Profesional Persentase Wajib Pajak

  4 Terselenggaranya Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah 100% Daerah Yang Terlayani

  PROGRAM : ANGGARAN : KETERANGAN :

  Program Peningkatan dan Pengembangan Pegelolaan Keuangan Daerah Rp 4,835,685,250.00 -

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban SKPD terhadap pencapaian

  sasaran pada tahun berjalan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui perbandingan antara target dan pencapaian realisasi Dinas Pendapatan Kota Mataram melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah yang dibuat, selain mengacu pada ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara

  Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, juga memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2011-2015.