BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN - Gaya Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Birokrasi Studi Tentang Pembuatan Surat Keterangan Tanah pada Kantor Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

   

  III.1 Gambaran Umum Kecamatan Silimakuta

  III.1.1 Keadaan Wilayah

  Kecamatan Silimakuta sebagai salah satu kecamatan dari 31 kecamatan di

  2

  kabupaten Simalungun memiliki luas 77,50 km atau sekitar 1,77% dari total luas kabupaten Simalungun. Kecamatan Silimakuta dengan ibukota Saribudolok berjarak 34 km dari kota Pematang Raya sebagai ibukota kabupaten dan berjarak 110 km ke Kota Medan sebagai ibukota provinsi. Dengan letak geografis sebelah utara berbatasaan dengan kecamatan Dolok Silau, sebelah selatan berbatasan dengan Danau Toba dan Kecamatan Harangggaol Horison, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Pematang Silimakuta,dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Purba.

  Letak Kecamatan Silimakuta berada pada ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut, dengan ketinggian terluas pada 1001-1500 meter yaitu 13.842 Ha atau sama dengan 95 persen dari luas kecamatan, selebihnya 351 Ha pada ketinggian 500-1000 meter.

  III.1.2 Letak dan Geografis a.

  Letak diatas permukaan laut : 751 - 1400 meter dpl

  2

  b. Wilayah : 77,50 km Luas

     

     

  c.

  Berbatasan dengan Sebelah utara : Kecamatan Dolok Silau Sebelah selatan : Danau Toba dan Haranggaol Horiso Sebelah barat : Kecamatan Pematang Silimakuta Sebelah timur : Kecamatan Purba

  Tabel III.1.2.1 Luas Kelurahan dan Desa yang ada di Kecamatan Silimakuta No Kelurahan/desa Luas (km

  2 )

  1 Sibangun Meriah 20,70

  2 Saribudolok 20,60

  3 Purba Sinombah 14,50

  4 Purba Tua 11,22

  5 Purba Tua Baru 3,10

  6 Sinar Baru 7,10 Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Silimakuta 2012

III.1.3 Visi Misi

  Visi “Terwujudnya pelayanan publik yang profesional dan responsif pada kantor Kecamatan Silimakuta” Misi

  Guna mewujudkan komitmen terhadap pencapaian visi maka dirumuskanlah misi sebagai berikut:

  1. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

  Misi ini mengamanatkan pada aparatur di kecamatan Silimakuta untuk bersikap santun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mampu memahami data dan informasi secara akurat.

  2. Meningkatkan budaya etos kerja pegawai dan masyarakat Misi ini sesuai dengan undang-undangkepegawaian yakni menjaga kedisiplinan, bersemangat serta mengacu pada norma-norma dan budaya yang berlaku dalam tataran masyarakat luas.

  3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat menuju sejahtera Misi ini memberi arah bahwa kegiatan pembangunan akan berhasil apabila segala potensi yang ada dimasyarakat turut berperan serta secara partisipatif. Namun hal tersebut masih didukung oleh situasi aman, tertib dan koordinasi yang efektif dan efisien.

III.1.4 Pemerintahan

  Kecamatan Silimakuta terdiri dari 5 nagori dan 1 kelurahan yang berdasarkan klasifikasinya 2 masih meruakan nagori swakarsa dan 4 lainnya telah berada pada klasifikasi swasembada, sementara menurut tingkat perkembangan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagori/ Kelurahan (LPMN/K) maka 5 nagori merupakan kategori II dan 1 kelurahan pada kategori I.

     

     

  Nagori terluas adalah Nagori Sibangun Meriah dan Kelurahan Saribudolok sedangkan terkecil adalah Nagori Sinar Baru.

  Sebutan desa di Kecamatan Silimakuta adalah Nagori dan dipimpin oleh pangulu, dan satuan lingkungan dibawah nagori adalah huta setingkat dusun yang dipimpin oleh gamot.

  Tabel III.1.4.1 Jumlah PNS dikantor Kecamatan Silimakuta Tingkat Pendidikan 2009 2010 2011

Tamatan SD - - -

Tamatan SMP - - 1

Tamatan SMA 4 14

  13 Tamatan D3 - - -

  

Tamatan S1 6 4 8

Tamatan S2/S3 - - -

Total 10 18 22

  Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Silimakuta 2012

  Jumlah Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Kecamatan Silimakuta adalah sebanyak 22 orang terdiri dari golongan 1 sebanyak 1 orang, golongan II sebanyak 14 orang, golongan III sebanyak 7 orang.

  Berdasarkan jenjang pendidikan masih didominasi pegawai dengan tingkat pendidikan SMU/Sederajat sebanyak 13 orang atau sama dengan 59,09 %, pendidikan SMP sebanyak 1 orang dan pendidikan S1 sebanyak 8 orang.

III.1.5 Keadaan Penduduk

  Jumlah penduduk Kecamatan Silimakuta mencapai 14.269 jiwa terdiri dari 7.237 jiwa laki-laki dan 7032 jiwa perempuan tersebar di 5 nagori dan 1 kelurahan.

  Kelurahan Saribudolok merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya mencapai 7.761 jiwa atau 54,39% dari total penduduk di Kecamatan Silimakuta, sedangkan untuk jumlah penduduk yang paling sedikit ada di Nagori Purba Tua yaitu 739 jiwa atau 5,18% menyusul Nagori Purba Sinombah sebanyak 795 atau 5,57%.

  Tabel III.1.5.1 Jumlah Penduduk Kelurahan/Desa yang ada di Kecamatan Silimakuta Kelurahan/ Desa Jumlah Penduduk (jiwa) Persen (%)

Saribudolok 7.761 54,39

Sibangun Meriah 2.234 15,66

Purba Tua Baru 1.875 13,14

Sinar Baru 865 6,06

     

  

Purba Tua 739 5,18

Purba Sinombah 795 5,57

Total 14.269 100

  Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Silimakuta 2012

  III.1.6 Pendidikan

  Jumlah sekolah di Kecamatan Silimakuta tidak mengalami penambahan atau pengurangan untuk jenjang SD, SLTP, dan SLTA dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.

  Namun jumlah guru SD dan SLTA mengalami penambahan selama tiga tahun terakhir kecuali guru SLTP. Guru SD pada tahun 2009 sebanyak 89 orang bertambah 14 guru ditahun 2010, kemudian bertambah lagi sebanyak 34 guru ditahun 2011 sehingga menjadi 138 guru SD. Untuk guru SLTA tahun 2009 sebanyak 52 orang, tidak mengalami penambahan pada tahun 2010 sedangkan ditahun 2011 bertambah sebanyak 6 orang sehingga menjadi 58 orang guru SLTA. Jumlah guru SLTP pada tahun 2009 sebanyak 99 orang, bertambah sebanyak 25 orang sehingga menjadi 79 orang guru SLTP.

  Menurut letaknya jumlah SD Negeri maupun Swasta yang ada 7 dari 16 sekolah berada di Kelurahan Saribudolok, sementara untuk jenjan pendidikan SLTP, SLTA seluruhnya berada di Kelurahan Saribudolok.

  III.1.7 Kesehatan

  Fasilitas kesehatan di Kecamatan Silimakuta sudah ditemukan seperti

      rumah sakit yaitu rumah sakit swasta sebanyak satu unit, puskesmas atau puskesmas pembantu serta posyandu sebanyak 6 unit.

  Sedangkan untuk jumlah tenaga medis di Kecamatan Silimakuta ada perubahan selama tiga tahun terakhir dimana jumlah dokter bertambah 2 orang di tahun 2011 namun tahun 2009 dan 2010 masih sama keadaannya.

  Sedangkan jumlah bidan mengalami penurunan hanya di tahun 2010 berkurang sebanyak 4 orang dari tahun 2009, sedangkan tahun 2010 dan 2011 masih sama jumlahnya yaitu sebanyak 15 orang.

III.1.8 Pertanian

  Mata pencaharian penduduk adalah bertani, meskipun ada klasifikasi Pegawai Negeri, pengusaha, pedagang dan buruh tani serta karyawan swasta.

  Hasil pertanian yang menonjol adalah tanaman seperti padi, jagung, kacang tanah ubi kayu dan ubi jalar, buah-buahan, dan palawijaya lainnya. Disamping itu penduduk juga mempunyai pekerjaan sambilan yaitu memelihara ternak ayam, lembu, kerbau, kambing, serta kolam ikan untuk penambahan pendapatan.

  Untuk diketahui, Kecamatan Silimakuta merupakan pusat produksi sayur- sayuran di Simalungun. Kecamatan Silimakuta merupakan penghasil wortel, nanas dan jeruk terbesar di Simalungun.

  Tanaman kedelai dan perkebunan karet dan sawit tidak ditemukan di Kecamatan Silimakuta sedangkan tanaman kacang tanah sempat hanya ada di tahun 2011.

     

III.1.9 Transportasi

  Infrastruktur jalan merupakan sarana yang sangat vital untuk memperlancar arus transportasi, dengan semakin lancar arus transportasi maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat suatu daerah.

  

Tabel III.1.9.1 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kecamatan

Silimakuta Kondisi Jalan Panjang (km) Baik 17,98 Sedang 73,86 Buruk 50,04 Sangat Buruk 18,75

  Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Silimakuta 2012 Kumulatif panjang jalan Kecamatan Silimakuta adalah 160,63 km.

  Berdasarkan kondisi jalan, jalan di Kecamatan Silimakuta didominasi oleh kondisi sedang yaitu sepanjang 73,86 km (45,98%), kemudian kondisi buruk sepanjang 50,04 km, kondisi sangat buruk sepanjang 18,75 km dan kondisi baik hanya 17,98 km.

     

      Tabel III.1.9.2 Panjang Jalan Menurut Jenis Jalan di Kecamatan Silimakuta Jenis Jalan Panjang

  Beraspal 25,62 Lapen 43,38 Kerikil 24,74 Tanah 66,89

  Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Silimakuta 2012

  Sedangkan berdasarkan jenis jalan, jalan di Kecamatan Silimakuta didominasi oleh jalan tanah yaitu sepanjang 66,89 km atau 41,64 % dari total jalan dan panjang jalan tanah bertambah dari tahun 2010.

III.1.10 Susunan Kepegawaian

  Susunan Kepegawaian Kecamata Silimakuta Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut: Pejabat struktural eselon IVa : 1 orang Pejabat struktural eselon IIId : 5 orang Pejabat struktural eselon IIIc : 2 orang Pejabat struktural eselon IIIb : 2 orang Pejabat struktural eselon IIIa : 1 orang Staf : 5 orang

III.1.11 Kinerja Pelayanan Kecamatan Silimakuta

  Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi pemerintahan Kecamatan Silimakuta, berikut ini disajikan alur kerja Kecamatan Silimakuta :

  Bagan Organisasi Pemerintah Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun      

  CAMAT    

  Kelompok Jabatan Sekretaris Camat   Fungsional    

  SUB TU SU KEU SUB PenRam   KASI KASI PMD KASI KASI TRAN-  

  Pemerintahan TIB EK-BANG

    KEL NAGORI  

  S. DLK Sib. Mariah Sinar Baru P.Tua P.Tua Baru P. Sinombah Keterangan dari bagan dan tata kerja Kecamatan Silimakuta :

  Camat : Lamat Ludin Purba 196003211981031009

  Sekretaris Camat : Robby Silalahi. SE

     

     

  196911161990031001 Kasubbag TU : Nellyani Saragih

  196404251989052001 Kasubbag Keuangan : Kasubbag Penyusunan Program : Marajo Harianja

  196608161986031003 Kepala Seksi Pemerintahan : Jhonson Samosir. SPd

  196501271986021001 Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa : Drs. Robensus Sembiring

  196608101993031001 Kepala Seksi Ekonomi dan pembangunan : Damerita Girsang

  196009161986022002 Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban : Erpelina Purba

  196209031986022001

III.1.12 Tugas Pokok dan Fungsi Serta uraian Tugas Kecamatan a.

   Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan 1.

  Koordinasi Pemberdayaan masyarakat 2. Ketentraman dan ketertiban umum 3. Penegakan peeraturan perundangan

     

  4. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum 5.

  Kegiatan pemerintahan 6. Membina pemerintahan desa/kelurahan 7. Pelayanan masyarakat yang belum dilaksanakan desa/kelurahan b.

   Uraian Tugas Camat 1.

  Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat 2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

  3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan perundang-undangan 4.

  Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

  5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah kecamatan 6.

  Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa dan kelurahan 8. Menyelenggarakan pelayanan umum di bidang pasar dan kebersihan 9. Membina dan melaksanakan tugas-tugas di bidang pasar dan kebersihan

  10. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

c. Uraian Tugas sekretaris camat 1.

  Memimpin sekretariat camat agar sekretariat camat berjalan lancar dan optimal

  2. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan seksi 3.

  Melaksanakan tugas-tugas pengelolaan administrasi keuangan 4. Mengadakan pembinaan administrasi organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh staf

  5. Melaksanakan pengkajian masalah strategi kecamatan 6.

  Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor

  7. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat arsip dan dokumen lainnya 8.

  Melaksanakan kebersihan kantor dan bertanggungjawab terhadap keamanan kantor

  9. Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan surat perintah bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas 10. Memonitoring dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian

  11. Melaksanakan tugas di bidang pengelolaan barang, memelihara, merawat, menjaga dan mengawasi inventaris kantor

  12. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggunjawaban pelaksanaan tugas

  13. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

d. Uraian Tugas Kepala Seksi Pemerintahan

     

     

  1. Mendata jumlah penduduk melalui pangulu/lurah untuk dilaporkan kepihak melalui laporan mutasi mutandis kependudukan setiap bulannya 2. Melaksanakan tugas-tugas pengelolaan administrasi KK (Kartu

  Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk diteruskan kepada camat dan Kantor Catatan Sipil Kab. Simalungun

  3. Melaksanakan pengelolaan administrasi jalannya KTP elektronik 4.

  Mengadakan surat pindah dari nagori/kelurahan untuk diproses dan diteruskan kepada camat

  5. Membuat laporan harian camat setiap bulan untuk diteruskan ke pihak atasan

  6. Membuat permohonan untuk mengambil KK dan KTP ke Kantor Catatan Sipil agar Blanko KK dan KTP tetap tersedia 7. Memproses surat-surat tanah untuk diteruskan kepada camat 8. Membuat surat undangan kepada seluruh PNS/Instansi terbaik, pengulu, lurah untuk mengikuti apel Hari Kesadaran Nasional setiap tanggal 17 setiap bulan 9. Melaksanakan persiapan untuk rapat harungguan di kantor camat setiap bulan

  10. Mendistribusikan KK dan KTP yang sudah selesai diproses kepada masyarakat

  11. Mengarsipkan surat menyurat KK dan KTP 12.

  Melaksanakan tugas dibidang pemerintahan apabila masa jabatan pengulu telah habis

13. Melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh camat e.

     

   Uraian Tugas Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan 1.

  Melaksanakan dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana di wilayah kecamatan

  2. Melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan pengembangan perekonomian meliputi pembangunan sumber produksi dan pengendalian penyaluran/pemasaran produksi 3. Pengendalian pembangunan meliputi perkreditan 4. Melaksanakan pengendalian pemanfaatan Sumber Daya Alam dan

  Teknologi Tepat Guna (TTG) 5. Membuat program kerja dibidang ekonomi, sosial dan budaya 6. Melakukan kegiatan dan pemantauan terhadap pengembangan potensi dan kualitas Sumber Daya Alam

  7. Membuat usulan pendapatan kecamatan, melakukan koordinasi tugas kepada sekretaris kecamatan

  8. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

f. Uraian Tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1.

  Mempersiapkan bahan-bahan kegiatan pendidikan masyarakat kesenian dan kebudayaan

  2. Memonitor dan melakukan upaya pencegahan terhadap segala jenis penyakit masyarakat antara lain: perjudian, tuna susila, miras, perkelahian antar kelompok dan perbuatan asusila lainnya

     

  3. Membuat program kerja di bidang pembangunan pemberdayaan masyarakat dan nagori

  4. Melakukan pembinaan usaha gotongroyong masyarakat dalam mendukung gerakan swadaya masyarakat dan penyuluhan dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan tanggungjawab dalam pembangunan

5. Melakukan kegiatan dalam melaksanakan musyawarah Rencana

  Pembangunan Tingkat Nagori dan Tingkat Kecamatan 6. Melakukan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta pengembangan aset nagori/kelurahan dan menyiapkan bahan penyusunan program di bidang pemberdayaan masyarakat 7. Melakukan pengawasan dan monitoring bantuan yang diberikan pemerintah kepada nagori/kelurahan

  8. Memiliki usulan anggaran yang diajukan nagori/ kelurahan dan berkoordinasi dengan pemerintah nagori/kelurahan

  9. Melakukan koordinasi tugas-tugas kepada kegiatan sekretaris kecamatan

  10. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

g. Uraian Tugas Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1.

  Menertibkan, menetapkan pos-pos pedagang 2. Mengawasi, pemeliharaan sarana kebersihan 3. Mengawasi, fasilitasi pembebasan tanah 4. Mengawasi dan memantau penyaluran bantuan

     

  5. Memproses rekomendasi perizinan 6.

  Pembinaan terhadap organisasi kepemudaan 7. Pembinaan terhadap perlindungan masyarakat 8. Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan 9. Melakukan koordinasi tugas kepada sekcam 10.

  Fasilitasi pelaksanaan otonomi daerah 11. Pembinaan, pengawasan petugas pengangkut sampah 12. Membuat laporan pertanggungjawaban tugas kepada atasan h.

   Uraian Tugas Kasubbag Tata Usaha/ Umum 1.

  Membuat program kerja di bidang tata usaha dan umum 2. Mendistribusikan surat masuk/surat keluar serta menyelenggarakan penerimaan naskah dinas, mencatat dalam lembaran disposisi

  3. Memelihara/menyimpan dan mengatur penggunaan stempel dan jabatan camat, menyerahkan formulir yang telah disahkan keTDPK kecamatan atau tingkat kabupaten 4. Mengagendakan jadwal kegiatan kecamatan, mengurus perjalanan dinas dan menyampaikan saran kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil sesuai dengan ketentuan yang berlaku 5. Membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada atasan

  6. Melaksanakan tugas-tugas dibidang kepegawaian 7.

  Melaksanakan tugas-tugas dibidang pengelolaan barang 8. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya

i. Uraian Tugas Kasubbag Penyusunan Program 1.

     

  Membuat program kerja kecamatan 2. Menyusun rencana strategis serta profil kecamatan dan program kerja jangka pendek, menengah maupun jangka panjang

  3. Melaksanakan pengendalian dalam pelaksanaan proyek pembangunan di kecamatan serta memonitoring kegiatan program potensi dan pengolahan data 4. Menyelenggarakan sosialisasi dan evaluasi pembinaan serta pemberdayaan pengendalian pelaksanaan kegiatan di kecamatan

  5. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

  j. Uraian Tugas Kasubbag Keuangan 1.

  Menyusun rencana keuangan dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran

  2. Membuat pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan kecamatan serta menyusun dan menyampaikan laporan keuangan

  3. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan serta meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan/ pengeluaran keuangan 4. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya

     

BAB IV PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan deskripsi dari data yang diperoleh

  melalui penelitian dilapangan melalui metode-metode pengumpulan data yang telah disebutkan pada bab terdahulu. Demikian juga halnya permasalahan yang hendak dijawab dalam bab ini adalah bagaimanakah gaya kepemimpinan camat dalam meningkatkan kinerja birokrasi di Kantor Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun.

  Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis, yaitu; pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen Kantor Camat Kecamatan Silimakuta seperti Susunan Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kecamatan dan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin dijawab. Kedua, penulis melakukan sejumlah wawancara dengan pegawai pada Kantor Camat Kecamatan Silimakuta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi informannya adalah informan kunci yaitu Camat Silimakuta, informan utama yaitu kepala- kepala seksi yang ada di kecamatan Silimakuta, dan informan tambahan yaitu beberapa masyarakat yang terdiri dari beberapa desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Silimakuta.

  Data-data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai permasalahan penelitian skripsi ini. Sedangkan data-data sekunder didapatkan dari

      studi kepustakaan dan karya-karya ilmiah yang ada serta dokumen-dokumen yang didapat dari lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih satu bulan di lokasi penelitian, tepatnya di Kantor Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun.

  Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan subjek penelitian yang terdiri dari tiga kelompok informan, masing-masing sebagai informan kunci adalah Camat Kecamatan Silimakuta, sebagai informan utama adalah para pegawai yang ada di Kecamatan Silimakuta, dan sebagai informan tambahan adalah beberapa masyarakat yang terdiri dari beberapa Desa/Kelurahan yang ada di Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun.

  IV.1. Hasil Wawancara

  IV.1.1 Camat Kecamatan Silimakuta

  Untuk mengetahui pemahaman dan pendapat Camat tentang pengertian kepemimpinan, maka penulis mengajukan pertanyaan kepada informan dalam penelitian ini, adapun bentuk dari pertanyaannya adalah mengenai pengertian kepemimpinan.

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Drs. Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Kepemimpinan adalah suatu ilmu dan proses mempengaruhi sekelompok orang agar kelompok tersebut mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan yang diinginkan kelompok tersebut.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Untuk mengetahui bagaimana suasana kerja di lingkungan Kantor

      Camat Kecamatan Silimakuta, maka penulis memunculkan pertanyaan, “Bagaimana suasana kerja yang dirasakan oleh camat di kantor kecamatan ini?”

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Drs. Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Suasana kerja di kantor ini sudah optimal kondusif tapi belum sempurna. Disini kita harus menyatukan persepsi/ pemahaman kepada para pegawai tentang apa yang menjadi tujuan organisasi dan melaksanakan tupoksi masing-masing serta kita kasih tanggung jawab penuh kepada para pegawai tapi tetap diawasi.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Untuk mengetahui bagaimana pola hubungan hierarki antara bawahan dengan atasan, maka penulis memunculkan pertanyaan, “Bagaimana pola hubungan hierarki yang terjadi antara pimpinan dengan bawahan?”

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Drs. Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Selama ini hubungan antara saya dengan bawahan cukup baik dan kondusif, saya sebagai pimpinan berusaha meminimalisir jarak antara pimpinan dan bawahan agar para pegawai dapat bekerja tidak dibawah tekanan atau tingkat keseganan yang berlebihan. Cara yang saya lakukan adalah selalu memberi motivasi dan mengayomi setiap bawahan, tapi disisi lain saya juga harus memiliki ketegasan apabila ada bawahan yang tidak bekerja dengan maksimal.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta

     

      Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Untuk melihat bagaimana menilai kinerja para pegawai dan kiat apa yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja para pegawai, maka penulis menanyakan langsung kepada camat, “Bagaimana cara anda menilai dan meningkatkan kinerja para pegawai yang ada di kantor kecamatan ini?”

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Drs. Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Kinerja para pegawai selama ini sudah cukup memuaskan tapi tetap masih butuh pembinaan dan pengawasan yang lebih agar kinerja para pegawai tidak menurun dan diharapkan meningkat terus. Selama ini apa yang saya sampaikan selalu bisa diterima sehingga pekerjaan selesai tepat waktu dan memuaskan. Saya selalu menghargai setiap pegawai yang berprestasi dengan memberi reward kepada mereka dan terus membangun komunikasi dengan baik. Setiap sebulan saya melakukan evaluasi dan 3 bulan sekali saya lihat perkembangannya.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Untuk mengetahui tentang kedisiplinan para pegawai di kantor Camat Silimakuta, maka penulis menanyakan langsung kepada camat, “Bagaimana disiplin kerja para pegawai dan sanksi apa yang diberikan apabila pegawai melanggar aturan?”

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Drs. Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Sejauh ini tingkat kedisiplinan pegawai sudah cukup baik karena

  saya selalu berusaha tegas kepada mereka yang melanggar nya. Untuk jam masuk kerja misalnya saya membuat peraturan jam

  07.45 WIB harus sudah tiba dikantor dan jam pulang kerja pukul

  16.00 WIB dan ini sudah ada diperaturan tertulis yang saya

  buat. Jika ada yang melanggar maka saya akan langsung menegur nya dan jika di ulangi kembali akan mendapat Surat Peringatan I ( SP I). Seminggu sekali setiap hari jumat saya mengadakan kegiatan kebersihan bersama meliputi kebersihan disekitar lingkungan kantor camat yang berguna untuk menanamkan tanggungjawab bersama atas kesadaran lingkungan dan menjalin kerjasama dan membangun komunikasi yang baik dengan para pegawai sehingga diharapkan tingkat kedisiplinan para pegawai tetap bertahan baik.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Penulis juga menanyakan tentang bagaimana sistem pengawasan terhadap kerja para pegawai. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat, Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan :

  “Sistem pengawasan yang saya lakukan dengan turun langsung untuk memantau kerja para pegawai dengan mendatangi ruang kerja mereka masing-masing dan menanyakan apakah ada masalah dalam menyelesaikan pekerjaan nya dan tiap sebulan sekali saya melakukan evaluasi kerja. Saya juga meminta laporan secara berkala dari tiap Seksi dan Kasubbag sehingga saya dapat melihat langsung hasil kerja para pegawai.”

     

  (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Untuk mengetahui hal paling utama yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin dalam meningkatkan etos kerja pegawai maka penulis menanyakan langsung kepada camat, “Bagaimana cara anda menjaga dan meningkatkan etos kerja pegawai kantor camat silimakuta?”

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Drs. Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kerja pegawai serta menciptakan suasana kerja yang nyaman sehingga pegawai dapat merasa nyaman dalam bekerja sehingga hasil pekerjaan nya juga efektif dan efisien.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Kemudian penulis juga menanyakan langsung kepada camat tentang seperti apa pengaruh gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam meningkatkan kinerja birokrasi.

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan: “Seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap kinerja birokrasi dalam hal ini kinerja dan efektivitas kerja pegawai.

  Seorang pemimpin harus tegas tapi tidak memaksakan kehendak

  hubungan baik dengan bawahan serta terus

  nya dan menjalin melakukan pembinaan dan arahan kepada pegawai dan selalu mengevalusi hasil kerjanya sehingga pemimpin dapat

     

  mengetahui apakah hasil kerja pegawai sudah memenuhi standar atau belum. Pemimpin juga harus bisa menghargai hasil kerja bawahannya sehingga bawahan akan semakin termotivasi dalam bekerja.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Setelah menanyakan beberapa poin yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, penulis kemudian menanyakan kepada camat tentang hal yang berkaitan dengan surat keterangan tanah. Untuk lebih memahami dan memperjelas pentingnya Surat Keterangan Tanah maka peneliti memunculkan pertanyaan, Apakah yang menjadi alasan utama dari masyarakat sehingga melakukan pengurusan Surat Keterangan Tanah?

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Alasan masyarakat melakukan pengurusan atau pembuatan Surat Keterangan Tanah adalah untuk mencapai keabsahan atas tanah mereka, untuk menjual tanah dimana mereka harus memiliki Surat Keterangan Tanah sebagai dasar sebelum mengurus sertifikat atau akte jual beli dari notaris atau pemerintah kecamatan, dan juga sebagai berkas untuk melakukan peminjaman ke bank dimana juga harus memiliki Surat Keterangan Tanah sebelum mengurus surat lainnya..” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Pentingnya berkas yang berkaitan dengan Surat Keterangan Tanah, seharusnya berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat untuk

     

     

  melakukan pengurusan surat tersebut. Sehingga penulis mengajukan wawancara yang dilakukan peneliti kepada Camat dengan pertanyaan, Seberapa besar masyarakat Kecamatan Silimakuta yang telah memiliki Surat Keterangan Tanah?

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Dari keseluruhan masyarakat kecamatan Silimakuta yang memiliki tanah, masih banyak yang belum atau tidak memiliki Surat Keterangan Tanah. Masih ada sekitar 30% masyarakat yang belum memiliki SKT, dikarenakan Tanah mereka adalah Tanah warisan turun temurun. Mayoritas masyarakat yang belum memiliki SKT ini berada di nagori/ desa seperti Sibangun Meriah, Purba tua atau Sinar Baru. (Wawancara Camat Kecamatan

Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Adanya perbedaan keterangan masyarakat mengenai proses pengurusan Surat Keterangan Tanah mengarah kepada pertanyaan bahwa bagaimana sebenarnya proses pengurusan Surat Keterangan Tanah. Dengan alasan itupula penulis menanyakan kepada camat mengenai bagaimana sebenarnya tahapan- tahapan dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah yang dilakukan di Kecamatan?

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Masyarakat melapor kepada kecamatan dengan melampirkan berkas seperti, KK dan batas-batas, kemudian Kecamatan (dalam hal ini ditugaskan kepada Kasi Pembangunan) mengecek dan

      turun ke lapangan untuk memastikan kebenaran tanah tersebut yang dibantu oleh kepala lorong, kemudian baru kecamatan mengeluarkan surat untuk digunakan seperlunya oleh masyarakat yaitu Surat Keterangan Pengakuan Fisik Tanah dan kedua adalah Surat Keterangan Penguasaan Fisik.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Dengan adanya beberapa proses pengurusan Surat Keterangan Tanah pasti berdampak pada waktu proses pengurusan, maka penulis juga ingin memastikan waktu sebenarnya yang diperlukan dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah di Kecamatan Silimakuta. Oleh karena itu penulis memunculkan pertanyaan, Berapa lama sebenarnya pengurusan Surat Keterangan Tanah yang dilakukan di Kecamatan Silimakuta?

  Berikut adalah jawaban dari Camat Lamat Ludin Purba:

  “Waktu pengeluaran surat ini tidak pasti, tergantung lama tidaknya penyelidikan yang dilakukan, namun jika masalah mengeluarkan Surat Keterangan Tanah bisa dalam waktu 1 hari saja” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Pengurusan Pelayanan Publik tidak hanya berkaitan dengan masalah waktu, tetapi juga mengarah kepada permasalahan pembiayaan. Sehingga penulis juga mengajukan pertanyaan yang sama mengenai bagaimana pengurusan Surat Keterangan Tanah dilihat dari besarnya biaya. Sehingga penulis memunculkan pertanyaan, Bagaimana masalah pembiayaan dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah di Kecamatan Silimakuta?

     

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Masalah biaya pengurusan Surat Keterangan Tanah, sesuai ketentuan hukum mengenai Agraria, yaitu 1% dari harga Tanah menjadi pemasukan kecamatan.” (Wawancara Camat Kecamatan

Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

  Setiap pelayanan publik pasti memiliki kendala ataupun persoalan yang menghambat lancarnya pengurusan dan proses pelayanan yang diberikan. Tidak terkecuali pelayanan publik yang menyangkut pada pengurusan Surat Keterangan Tanah. Sehingga penulis menanyakan apa sebenarnya yang menjadi kendala dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah pada Camat selaku informan kunci.

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Drs. Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan:

  “Tidak ada kendala sebenarnya yang dihadapi dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah, selain masalah penentuan batas-batas karena biasa tanah yang dibagi adalah tanah warisan sehingga kita harus menyelidiki dan bertanya kepada setiap keluarga.” (Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013)

IV.1.2 Pegawai Kecamatan Silimakuta

  Dalam melakukan wawancara terhadap beberapa pegawai Kecamatan Silimakuta, Penulis menyelesaikan wawancara kepada informan setelah hasil wawancara menemukan titik jenuh. Titik jenuh ditemukan peneliti setelah mewawancarai 10 orang pegawai pada Kantor Camat Silimakuta Kabupaten Simalungun. Adapun hasil wawancara dengan beberapa pegawai kantor camat Silimakuta adalah sebagai berikut:

  Untuk mengetahui pemahaman para pegawai tentang pengertian kepemimpinan, maka penulis mengajukan pertanyaan kepada informan dalam penelitian, “ Apakah pengertian kepemimpinan menurut anda?”

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan :

  “Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain (anggotanya) dan bisa mengayomi serta mendidik para anggota sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.” (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Kemudian hal yang sama juga disampaikan oleh Kasi Pemerintahan, Jhonson Samosir. Spd, beliau mengatakan bahwa:

  “Kepemimpinan adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain agar dapat mengikuti apa yang di inginkan oleh seorang pemimpin tersebut dalam memajukan organisasi/perusahaan.” (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Drs. Robensius Sembiring juga memberikan pengertian mengenai kepemimpinan, beliau mengatakan bahwa:

  “Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain tanpa memaksakan kehendak pribadi serta memberikan pelayanan yang prima, bisa mempunyai SDM

     

      yang memiliki standar SDM dan memahami dan mengerti akan bawahannya.” (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Sedangkan Kasubbag Tata Usaha/ Umum Nellyani Saragih berpendapat bahwa kepemimpinan adalah :

  “Suatu kemampuan yang sanggup mempengaruhi atau mendorong orang lain untuk berbuat sesuatu seperti yang diinginkan sipemerintah”. (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Dari jawaban para informan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian dari kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi orang lain (dalam hal ini bawahan) tanpa memaksakan kehendak dan kepentingan pribadi, bersifat mengayomi dan mengerti akan bawahannya sehingga orang yang dipimpin mau mengikuti apa yang diperintahkan seorang pemimipin sehingga tercapai tujuan organisasi serta memberikan pelayanan yang prima.

  Untuk mengetahui bagaimana suasana kerja di lingkungan Kantor Camat Silimakuta, maka penulis menanyakan kepada informan, “Bagaimana suasana kerja yang dirasakan para pegawai pada Kecamatan Silimakuta?”

  Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan :

  “Kalau suasana kerja di lingkungan kantor ini sudah sangat kondusif dan tidak ada masalah karena semua sudah sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi)” (Wawancara Pegawai Kecamatan

  

Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Hal yang senada juga disampaikan oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Drs. Robensius Sembiring, beliau mengatakan :

  “Disini suasana kerjanya cukup kondusif dan para pegawai bekerja tanpa ada tekanan dan beban tapi tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing sehingga hasil pekerjaan jg maksimal. Selama ini belum ada masalah yang terlalu besar yang dihadapi.” (Wawancara Pegawai Kecamatan

Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Marajo Harianja, selaku Kasubbag Penyusunan Program, juga berpendapat kurang lebih sama dengan pendapat pegawai yang lain. Beliau mengatakan bahwa :

  “Saya dan para pegawai lainnya sangat merasa nyaman bekerja di kantor ini karena suasana kerja yang begitu kondusif dan penuh kekeluargaan.” (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Kasi Ketentraman dan Ketertiban Erpelina Purba juga mengutarakan pendapatnya, beliau berpendapat bahwa :

  “Suasana kerja dikantor Camat Silimakuta ini dinaungi atmosfer kekeluargaan dan pembagian tugas yang jelas antar pegawai.

  Mungkin hal ini bisa terjadi karena jumlah pegawai yang tidak besar sehingga memudahkan pimpinan untuk melakukan koordinasi antar pegawai sehingga tidak ada tumpang tindih pekerjaan. Artinya para pegawai cukup efektif dalam menjalankan

     

      tugasnya”. (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Dari pernyataan para informan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa suasana kerja di Kantor Camat Silimakuta sudah sangat kondusif dan penuh kekeluargaan. Dengan suasana kerja yang seperti ini para pegawai merasa nyaman dan tanpa ada beban (keterpaksaan) dan tekanan tapi tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka masing- masing sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sehingga hasil pekerjaan akan maksimal.

  Untuk mengetahui bagaimana pola hubungan hierarki antara bawahan dengan atasan, maka penulis menanyakan kepada informan, “Bagaimana pola hubungan hierarki yang terjadi antara pimpinan dan bawahan?”.

  Hasil wawancara peneliti dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan bahwa :

  “Selama ini tidak pernah ada masalah saya dengan atasan (Camat) karena beliau sangat welcome dan legowo. Setiap ada permasalahan saya selalu sharing dengan beliau dan dengan bijak beliau selalu kasih masukan kepada saya.” (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Hal senada juga diungkapkan Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Drs. Robensius Sembiring, beliau juga mengatakan :

  “Bapak Camat sangat legowo dan bersifat mengayomi ketika setiap pegawai memiliki masalah. Beliau selalu mengarahkan dan memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi. Tapi beliau

      juga memiliki ketegasan ketika pekerjaan telat diselesaikan atau kurang maksimal.” (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Demerita Girsang juga mengutarakan pendapat yang identik :

  “Bapak Camat merupakan tipe orang yang terbuka terhadap saran dan pendapat orang lain, walaupun saran dan pendapat tersebut datang dari bawahannya. Itulah yang menyebabkan komunikasi antara Bapak camat dengan kami berjalan dengan baik. Bapak Camat juga sanggup menjadi pelecut semangat kami dalam bekerja dengan motivasi-motivasinya”. (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Dengan demikian, dengan pernyataan dari para informan diatas dapat dikatakan bahwa hubungan hierarki antara para pegawai (bawahan) kepada camat (atasan) terjalin dengan baik. Gaya kepemimpinan demokratis benar-benar diterapkan Camat selaku pimpinan di kantor tersebut. Sehingga para pegawai merasa memiliki sosok pemimpin yang mengerti setiap keadaan pegawai, bersifat mengayomi dan sangat bijaksana dalam memberi solusi dan mengambil keputusan. Sedangkan dalam membangun komunikasi Camat selalu melakukan pertemuan dengan para pegawai dan memberi arahan, bimbingan serta rajin untuk mendatangi saat bekerja di ruangan kerja dan menanyakan tentang keluhan para pegawai.

  Untuk melihat bagaimana menilai kinerja para pegawai dan kiat apa yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja para pegawai, maka penulis menanyakan

     

  langsung kepada para informan, “Bagaimanakah kualitas kinerja pegawai saat ini dan apa kiat yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai?”.

  Hasil wawancara dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan bahwa:

  “Selama ini kinerja para pegawai masih butuh perhatian lebih dan pembinaan serta pelatihan lagi sehingga para pegawai memiliki kualitas SDM yang bermutu. Tapi selama ini yang saya lihat kinerja para pegawai sudah bisa dikatakan baik (memuaskan) karena selalu tepat waktu dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing. Untuk lebih meningkatkan lagi kinerja para pegawai selalu ada reward yang saya berikan minimal ucapan terima kasih agar para pegawai merasa dihargai hasil pekerjaan nya dan lebih termotivasi lagi.” (Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013)

  Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja para pegawai selama ini memuaskan walau masih butuh pembinaan. Camat selaku pimpinan sudah sangat peduli atas pekerjaan para pegawai karena sering langsung mengawasi dan menilai langsung kinerja pegawai serta memberikan motivasi kepada para pegawai untuk lebih meningkatkan lagi kinerjanya dengan pemberian reward kepada pegawai yang berprestasi. Dengan adanya reward ini maka para pegawai akan lebih bersemangat dalam bekerja karena mereka merasa dihargai langsung setiap hasil pekerjaan yang telah mereka lakukan.

  Untuk mengetahui tentang kedisiplinan para pegawai di Kantor Camat Silimakuta, maka penulis menanyakan langsung kepada informan tentang bagaimana disiplin kerja para pegawai.

  Hasil wawancara dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan bahwa:

  “Karena ini adalah salah satu contoh organisasi, maka saya memandang kedisiplinan pegawai dari konteks disiplin kerjanya.